Retinopati Dm

3
Diagnosis Retinopati DM Deteksi dini retinopati DM di pelayanan kesehatan primer dilakukan melalui pemeriksaan funduskopi direk dan indirek. Dengan fundus photography dapat dilakukan dokumentasi kelainan retina.9 Metode diagnostik terkini yang disetujui oleh American Academy of Ophthalmology (AAO) adalah fundus photography. Keunggulan pemeriksaan ter tersebut adalah mudah dilaksanakan, interpretasi dapat dilakukan oleh dokter umum terlatih sehingga mampu laksana di pelayanan kesehatan primer. Selanjutnya, retinopati DM dikelompokkan sesuai dengan standar Early Treatment Diabetic Retinopathy Study (ETDRS) yang tampak pada Tabel 1.14 Di pelayanan primer pemeriksaan fundus photography berperanan sebagai pemeriksaan penapis. Apabila pada pemeriksaan ditemukan edema makula, retinopati DM nonproliferatif derajat berat dan retinopati DM proliferatif maka harus dilanjutkan dengan pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis mata.7,15 Pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis mata terdiri dari pemeriksaan visus, tekanan bola mata, slit-lamp biomicroscopy, gonioskop, funduskopi dan stereoscopic fundus photography dengan pemberian midriatikum sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan optical

description

sdg

Transcript of Retinopati Dm

Page 1: Retinopati Dm

Diagnosis Retinopati DM

Deteksi dini retinopati DM di pelayanan kesehatan

primer dilakukan melalui pemeriksaan funduskopi direk dan

indirek. Dengan fundus photography dapat dilakukan

dokumentasi kelainan retina.9 Metode diagnostik terkini yang

disetujui oleh American Academy of Ophthalmology (AAO)

adalah fundus photography. Keunggulan pemeriksaan ter

tersebut adalah mudah dilaksanakan, interpretasi dapat dilakukan

oleh dokter umum terlatih sehingga mampu laksana

di pelayanan kesehatan primer. Selanjutnya, retinopati DM

dikelompokkan sesuai dengan standar Early Treatment Diabetic

Retinopathy Study (ETDRS) yang tampak pada Tabel

1.14

Di pelayanan primer pemeriksaan fundus photography

berperanan sebagai pemeriksaan penapis. Apabila pada

pemeriksaan ditemukan edema makula, retinopati DM nonproliferatif

derajat berat dan retinopati DM proliferatif maka

harus dilanjutkan dengan pemeriksaan mata lengkap oleh

dokter spesialis mata.7,15

Pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis mata

terdiri dari pemeriksaan visus, tekanan bola mata, slit-lamp

biomicroscopy, gonioskop, funduskopi dan stereoscopic

fundus photography dengan pemberian midriatikum sebelum

pemeriksaan. Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan optical

coherence tomography (OCT) dan ocular ultrasonography

Page 2: Retinopati Dm

bila perlu.6,16

OCT memberikan gambaran penampang aksial untuk

menemukan kelainan yang sulit terdeteksi oleh pemeriksaan

lain dan menilai edema makula serta responsnya terhadap

terapi. Ocular ultrasonography bermanfaat untuk evaluasi

retina bila visualisasinya terhalang oleh perdarahan vitreous

atau kekeruhan media refraksi.6

Pemeriksaan Funduskopi Direk pada Retinopati DM

Pemeriksaan funduskopi direk bermanfaat untuk menilai

saraf optik, retina, makula dan pembuluh darah di kutub posterior

mata. Sebelum pemeriksaan dilakukan, pasien diminta

untuk melepaskan kaca mata atau lensa kontak, kemudian

mata yang akan diperiksa ditetesi midriatikum. Pemeriksa

harus menyampaikan kepada pasien bahwa ia akan merasa

silau dan kurang nyaman setelah ditetesi obat tersebut.

Risiko glaukoma akut sudut tertutup merupakan kontraindikasi

pemberian midriatikum.17

Pemeriksaan funduskopi direk dilakukan di ruangan

yang cukup gelap. Pasien duduk berhadapan sama tinggi

dengan pemeriksa dan diminta untuk memakukan (fiksasi)

pandangannya pada satu titik jauh. Pemeriksa kemudian

mengatur oftalmoskop pada 0 dioptri dan ukuran apertur

yang sesuai. Mata kanan pasien diperiksa dengan mata kanan

pemeriksa dan oftalmoskop dipegang di tangan kanan

Page 3: Retinopati Dm

Deteksi Dini Retinopati DM

Pada tahun 2010, The American Diabetes Association7

menetapkan beberapa rekomendasi pemeriksaan untuk

deteksi dini retinopati DM. Pertama, orang dewasa dan anak

berusia lebih dari 10 tahun yang menderita DM tipe I harus

menjalani pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis

mata dalam waktu lima tahun setelah diagnosis DM ditegakkan.

Kedua, penderita DM tipe II harus menjalani

pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis mata segera

setelah didiagnosis DM. Ketiga, pemeriksaan mata penderita

DM tipe I dan II harus dilakukan secara rutin setiap tahun

oleh dokter spesialis mata. Keempat, frekuensi pemeriksaan

mata dapat dikurangi apabila satu atau lebih hasil pemeriksaan

menunjukkan hasil normal dan dapat ditingkatkan apabila

ditemukan tanda retinopati progresif. Kelima, perempuan

hamil dengan DM harus menjalani pemeriksaan mata rutin

sejak trimester pertama sampai dengan satu tahun setelah

persalinan karena risiko terjadinya dan/atau perburukan

retinopati DM meningkat, dan ia harus menerima penjelasan

menyeluruh tentang risiko tersebut.7,9