RETINOPATI DIABETIK.docx

5
RETINOPATI DIABETIK (RD) BATASAN Kelainan retina akibat Diabetes Mellitus. PATOFISIOLOGI Dasar kelainan RD adalah terjadinya mikroangiopati di pembuluh darah kapiler retina, kelainan ini sering disebut dengan ”Intra Retinal Microangiopathy” (microvascular abnormalities). Mikroangiopati ini pada pemeriksaan histologi adalah hilangnya pericyte dan menebalnya dinding pembuluh darah sehingga mengakibatkan mengecilnya lumen pembuluh darah kapiler bahkan dalam keadaan yang berat terjadi pembuntuan pembuluh darah kapiler retina, keadaan ini diperberat terjadinya fenomena lumpur dari rheologi darah sehingga menimbulkan terbentuknya mikroneurisma dan daerah hipoksia di retina atau iskemi. GEJALA KLINIS Pada umumnya klasifikasi RD dibagi menjadi : a. Retinopati diabetik non proliferatif (Background diabetic reetinophaty) yang ditandai denagn adanya mikroaneurisma, perdarahan retina, eksudat lunak, eksudat keras dan daerah yang hipoksia atau iskemia. b. Retinopati diabetik proliferatif ditandai adanya pembuluh darah baru atau neovaskularisasi, perdarahan di vitreus,

Transcript of RETINOPATI DIABETIK.docx

RETINOPATI DIABETIK (RD)

BATASANKelainan retina akibat Diabetes Mellitus.

PATOFISIOLOGIDasar kelainan RD adalah terjadinya mikroangiopati di pembuluh darah kapiler retina, kelainan ini sering disebut dengan Intra Retinal Microangiopathy (microvascular abnormalities). Mikroangiopati ini pada pemeriksaan histologi adalah hilangnya pericyte dan menebalnya dinding pembuluh darah sehingga mengakibatkan mengecilnya lumen pembuluh darah kapiler bahkan dalam keadaan yang berat terjadi pembuntuan pembuluh darah kapiler retina, keadaan ini diperberat terjadinya fenomena lumpur dari rheologi darah sehingga menimbulkan terbentuknya mikroneurisma dan daerah hipoksia di retina atau iskemi.

GEJALA KLINISPada umumnya klasifikasi RD dibagi menjadi :a. Retinopati diabetik non proliferatif (Background diabetic reetinophaty) yang ditandai denagn adanya mikroaneurisma, perdarahan retina, eksudat lunak, eksudat keras dan daerah yang hipoksia atau iskemia.b. Retinopati diabetik proliferatif ditandai adanya pembuluh darah baru atau neovaskularisasi, perdarahan di vitreus, perdarahan di sub hyaloid jaringan ikat vitreoretinal dan ablasi retina.Pada keadaan dimana sebelum terjadi proliferatif tetapi sudah banyak daerah yang mengalami hipoksia disebut RD preproliferatif.

PEMERIKSAAN KLINISSelain pemeriksaan rutin dalam bidang Ilmu Penyakit Mata diperlukan pemeriksaan funduskopi secara baik yaitu dengan melebarkan pupil yang maksimal dan memeriksa dengan ofthalmoskop direk, indirek, dan lensa kontak 3 cermin dari Goldmann. Untuk menegakkan dan mengetahui indikasi pengobatan perlu dilakukan pemeriksaan fundal fluorescein angiography (FFA).Pada pemeriksaan FFA kita dengan jelas dan gamblang dapat melihat adanya mikroaneurisma yang berdifusi atau tidak berdifusi, daerah hipoksia atau iskemi adanya neovaskularisasi di retina di papil maupun di vitreous dan melihat dengan pasti adanya edema di makula atau di makula, serta Intra Retina Micro Angiopathy (IRMA).

PENATALAKSANAAN Selain meregulasi kadar glukosa di darah untuk mencegah kebutaan akibat RD ini dilakukan foto koagulasi LASER di daerah hipoksia dan mikroaneurisma yang berdifusi dan adanya neovaskularisasi. Pengobatan dengan sinar laser hanya efektif bila media optik masih jernih, oleh karena itu harus dilakukan sedini mungkin.Tehnik foto koagulasi : setelah pupil dikeluarkan maksimal dipasang lensa kontak 3 cermin dari goldmann, sinar laser ditembakkan melalui lensa kontak, kornea, lensa, vitreous sampai retina.Fotokoagulasi fokal : untuk daerah retina yang hanya mengalami hipoksia atau mikroaneurisma yang berdifusi dan edema makula.Fotokoagulasi par retina : untuk RD yang sudah ada neovaskularisasi baik di papil retina maupun vitreous.Jika sudah terjadi perdarahan di vitreous dimana laser tidak bisa menembus sampai di retina boleh dilakukan Vitrektomy.Dosis laser yang digunakan adalah sebagai berikut :Untuk daerah sentral di dekat makula penampang dari laser (spot size) 50 mikron, makin ke perifer makin melebar saampai 500 on, sedangkan waktu dan daya laser disesuaikan dengan hasil tembakan yang terlihat saat melakukan fotokoagulasi yakni antara 0,1 0,2 secon dengan daya 200 1000 mWatt.Jumlah tembakan laser tergantung teknik yang dipakai antara 200 2000 tembakan.

PENATALAKSANAANSetiap penderita diabetes melitus yang sudah menderita lebih dari 5 tahun walaupun tidak ada keluhan penglihatan harus diperiksa fundus okuli dengan oftalmoskop. Jika didapatkan mikroaneurisma, eksudat, perdarahan retina yang mengancam daerah makula harus dilakukan pemeriksaan FFA untuk mencari indikasi adanya fotokoagulasi LASER.Jika dialkukan fotokoagulasi LASER setipa 3 6 bulan diperiksa ulang untuk mengetahui kemajuan pengobatan.Jika belum ada indikasi LASER sebaiknya diperiksa FFA setipa tahun.

DIAGNOSIS BANDING1. mikroaneurisma dan perdarahan akibat retinopati hipertensi, oklusi vena retina.2. perdarahan vitreous dan neovaskularisasi akibat kelainan vitero-retinoa yang lain.

PROGNOSISPrognosis visus penderita RD sangat tergantung pada regulasi kadar gula yang baik dan ketepatan pengobatan dengan fotokoagulasi laser, lebih awal pengobatannya lebih baik prognosisnya.

DAFTAR PUSTAKA1. Duane TD : Clinical Ophthalmology Vol. 3, JB Lippincot Co, Philadelphia, 1988.2. OLK. Diabetik Retinopathy Chibert International, J. of Ophthalmology, JB Lippincot Co. Philadelphia, 1989, pp. 65 82.3. Ryan S : Retina Vol 2, CV Mosby Co, St Louis, 1989, pp. 301 402.4. Vaughan D et al : General Ophthalmology, 12th ed, Appleton and Lange Publishing, 1989, pp. 89 100.5. Suhendro G., Moestijab, Suryadi T., Sasono W.; Pedoman Diagnosis dan Terapi. Bag/SMF Ilmu Penyakit Mata, Divisi Retina, RSU dr. Soetomo, tahun 2002.