Retardasi Mental (LP)

22
RETARDASI MENTAL INTELEGENSIA Kemampuan untuk menerima pengetahuan baru, menyelesaikan masalah dan menyempurnakan berbagai pengalaman kedalam bentuk adaptasi yang efisien. Secara keseluruhan mencakup kemampuan untuk mengamati, mengerti, berpikiran dan mengingat baik dalam proses balajar maupun berbuat sesuatu yang bertujuan dan rasional DEFINISI WHO : Suatu gangguan perkembangan mental American Association of Mental Deficiency : Kelainan yang menunjukkan suatu penurunan fungsi intelektual umum, didapatkan bersamaan dengan gangguan perilaku ETIOLOGI 1. Non-Organik a. Kemiskinan b. Sosiokultural c. Interaksi anak-pengasuh tidak baik d. Penelantaran anak, dll 2. Organik a. Pra-konsepsi 1) Abnormalitas single gen AniMES/home/website/convert/temp/convert_html/5695d3741a28ab9b029df987/ document.doc 1 GANGGUAN PERKEMBANGAN

description

tugas

Transcript of Retardasi Mental (LP)

RETARDASI MENTAL

INTELEGENSIAKemampuan untuk menerima pengetahuan baru, menyelesaikan masalah dan menyempurnakan berbagai pengalaman kedalam bentuk adaptasi yang efisien.Secara keseluruhan mencakup kemampuan untuk mengamati, mengerti, berpikiran dan mengingat baik dalam proses balajar maupun berbuat sesuatu yang bertujuan dan rasional

DEFINISI WHO : Suatu gangguan perkembangan mentalAmerican Association of Mental Deficiency : Kelainan yang menunjukkan suatu penurunan fungsi intelektual umum, didapatkan bersamaan dengan gangguan perilaku

ETIOLOGI1. Non-Organik

a. Kemiskinanb. Sosiokulturalc. Interaksi anak-pengasuh tidak baikd. Penelantaran anak, dll

2. Organika. Pra-konsepsi

1) Abnormalitas single gen2) Kelainan kromosom (X-linked, translokasi)

b. Prenatal1) Gangguan pertumbuhan otak Tm I2) Kelainan kromosom (trisomi)3) Infeksi Intra Uterin (TORCH)4) Zat teratogen (alkohol, anti kejang)5) Disfungsi placenta6) Kelainan kongenital dari otak

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 1

GANGGUANPERKEMBANGAN

c. Perinatal1) Prematur2) Asfiksia3) Trauma4) Infeksi (Meningitis)5) Kelainan metabolik (hipoglikemia, hyperbilirubinemia)

d. Postnatal1) Trauma berat kepala / SSP2) Neurotoksin3) Anoksia (Mis : Tenggelam)4) Metabolik (Gizi buruk, hormonal, dll)5) Infeksi ( Meningitis)

KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RM (Aswill)1. Level Borderline

a. IQ : 64 – 84b. Akademik : dapat mengikuti pendidikan s.d. tahun ke- 6c. ADL : Fully independentd. Bepergian : independente. Pekerjaan : dapat bekerja tanpa bantuan dan memerlukan

pendidikan tambahan untuk keterampilan khusus

2. Level Mild (Ringan)a. IQ : 52 – 67b. Akademik : dapat mengikuti pendidikan s.d. tahun ke 4 – 5,

kurang mampu membaca/menulisc. ADL : Relatif independent, kadang perlu bantuand. Bepergian : perlu latihan utk menggunakan kendaraan umume. Pekerjaan : dapat bekerja tapi perlu training tambahan

3. Level Moderate (Sedang)a. IQ : 36 – 51b. Akademik : dapat membaca – menulis tapi sangat terbatasc. ADL : dapat dilatih semua ADL (berpakaian, toilet training),

mencicipi makanan d. Bepergian : hanya dengan latihan dan transportasi khusus e. Pekerjaan : tidak dapat bekerja atau bekerja hanya pada

tempat khusus dengan training khususAniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 2

4. Level Severe (Berat)a. IQ : 20 - 35b. Akademik : tidak dapat membaca / menulisc. ADL : dapat dilatih toilet training, berpakaian harus dibantud. Bepergian : sangat terbatase. Pekerjaan : pada tempat khusus dengan latihan

5. Level Profound (Sangat Berat)a. IQ : 0 – 19b. Akademik : tidak adac. ADL : setiap saat perlu bantuan d. Bepergian : transportasi khusus e. Pekerjaan : sangat terbatas

PEMERIKSAAN FISIK1. Kelainan bentuk kepala2. Gangguan tingkah laku

a. Iritabilitasb. Hiperaktifitasc. Gerakan stereotiped. Gangguan persepsie. Tidak sadar akan identitas diri / orang lain

3. Kelainan fisik Down Syndrome

PENCEGAHAN1. Reproduksi

a. Hamil pada usia 18 – 35 tahunb. Interval kehamilan 24 – 60 bulanc. Konsultasi genetika

2. Medika. ANC yang baikb. Obat / radiasi dibatasic. Pertolongan persalinan yang baikd. Gizi dan nutrisi yang baik

3. PernikahanMenikah tapi tidak reproduksi

4. Umum : perbaikan sosial-ekonomi kesadaran kesehatan meningkat

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 3

INTERVENSI KEPERAWATAN1. Pendidikan

a. Kaji kemampuan belajar dan kekurangannyab. Anak RM mendapat kesulitan untuk membedakan antara 2 /

lebih stimulus karena mereka kesulitan untuk memperhatikan1) Anak dapat belajar membedakan sesuatu dengan cara

memberikan isarat dengan bentuk yang benar-benar nyata dan semua stimulus yang tidak berhubungan dihilangkan

2) Anak RM mempunyai memori pendek, pada anak normal dapat mengingat beberapa kata atau angka dalam 1x, tapi anak RM tidak dapat, sehingga perlu menggunakan kata-kata sederhana dan diajarkan step by step dan tuntaskan satu program sebelum mulai program baru

3) Berikan reinforcement bila anak berhasil mengerjakan / mempelajari sesuatu

2. Meningkatkan keterampilan / independentPada prinsipnya anak dilatih untuk mampu memenuhi ADL sendiri (makan, toilet, berpakaian) dan kerapihan a. Kaji pengetahuan dan kemampuan anak untuk makan sendiri,

toilet atau berpakaian sebelum anak dilatihb. Siapkan orang tua untuk berpartisipasi dalam melatih

ketrampilan anaknya : menyiapkan alat makan untuk anak dengan RM

3. Meningkatkan Perkembangan secara OptimalBimbingan ditujukan agar anak dapat bersosialisasi, mempunyai harga diri dan keamanana. Bermain

Anak dengan RM memerlukan bermain untuk meningkatkan perkembangan motoriknya. Gunakan mainan yang simple dan mudah dimengerti anak, bila mainan rumit akan membuat anak frustasi (Mis : mobil batere dengan perintah on-off)

b. KomunikasiKeterampilan verbal selalu lebih lambat dari keterampilan fisik. Keterampilan mendengar dan menginterpretasikannya serta mengertikan ekspresi wajah seseorang merupakan hal yang sulit. Test mendengar mungkin diperlukan juga penggunaan bahasa isyarat

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 4

c. DisiplinPerlu diterapkan / dimulai sedini mungkin (Mis : limit setting). Tindakan yang boleh/tidak disertai alasan yang sederhana

d. Sosialisasi1) Ajarkan anak untuk memberikan salam / sapa pada tamu

yang datang (Hello, terima kasih, good bye), menyebutkan namanya, dll

2) Kerapihan dan kesesuaian berpakaian merupakan aspek penting, dapat meningkatkan harga diri anak

3) Anak yang lebih besar (Usia sekolah) memerlukan pengalaman seperti anak normal (Mis : kelompok diluar rumah, Olah raga)

4) Anak Remaja RM merupakan masa yang sulit bagi orangtua, terutama dalam sex education (kehamilan, pernikahan) dan kemandirian. Jelaskan pada anak mengenai hal tsb secara sederhana (Mis: Siklus haid)

e. Menyiapkan orangtua untuk perawatan dimasa datangSupport keluarga sangat penting, anak perlu dibesarkan dalam suasana rumah yang akrab dan kasih sayang, jangan sampai ditelantarkan atau over protective. Bila anak dibawah 18 tahun dan tinggal dirumah perlu disiapkan untuk pendidikannya dalam bentuk :1) Foster Home

Private di rumah secara full time, jumlah anak < 52) Group Foster Home

Private di rumah secara full time, jumlah anak 5 - 83) Child Welfare Institutions (Inst. kesejahteraan anak)4) Boarding Homes

Rumah untuk 1 – 4 anak yang memerlukan tempat tinggal untuk program sekolah khusus

5) Temporary Care HomesPerawatan periode pendek bagi 1 – 4 anak untuk menggantikan keluarga atau menyediakan rumah darurat (ketika pembuatan perencanaan tempat tinggal permanent)

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 5

TINGKATRM

PRA SEKOLAH (lahir – 5 tahun)

MATURASI - PERKEMBANGAN

USIA SEKOLAH (6 – 18 tahun)

MASA LATIHAN - PENDIDIKAN

USIA DEWASA ( > 21 tahun)

BEKERJA DAN SOSIALISASI

RINGANIQ :

50 – 70

- Seringkali melalui peng-amatan tidak tampak ada gejala terbelakang

- Kadang mengalami ke-lambatan perkembangan

- Bicara, motorik kasar dan halus normal

- Mampu melaksanakan kete-rampilan motorik, membaca - berhitung (SLB Kls 1 – 6)

- Mampu melaksanakan inter-aksi sosial dengan bimbingan

- Kemampuan kognitif = usia 8 – 12 tahun

- Mampu berinteraksi sosial, melaksanakan pekerjaan untuk self maintenance adekuat

- Kadang perlu bimbingan & dorongan saat mengalami hambatan dalam melaksa-nakan aktivitas

- Mampu ber-RT tetapi tidak boleh mempunyai anak

SEDANGIQ :

35 - 55

- Ada keterlambatan dalam perkembangan motorik terutama bicara

- Ada respon terhadap latihan untuk memenuhi kebutuhan sendiri

- Mampu belajar utk komunikasi sederhana

- Mampu melaksanakan kebersihan sendiri

- Mampu melakukan pekerjaan sederhana

- Tidak bisa dilatih belajar berhitung dan membaca

- Kemampuan kognitif max. = 3- 7 tahun

- Mampu bekerja dengan pengawasan

- Mampu bepergian untuk mengunjungi saudara

- Tidak mampu untuk melaksanakan self maintenance

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 6

Tk. RM

PRA SEKOLAH (lahir – 5 tahun)

MATURASI - PERKEMBANGAN

USIA SEKOLAH (6 – 18 tahun)

MASA LATIHAN - PENDIDIKAN

USIA DEWASA ( > 21 tahun)

BEKERJA DAN SOSIALISASI

BERATIQ :

20 - 40

- Terlambat dalam perkem-bangan motorik

- Tidak dpt berkomunikasi

- Ada respon bila dilatih makan sendiri secara sederhana

- Mampu berjalan bila tidak ada rintangan

- Mampu mengerti beberapa kalimat

- Dapat dilatih kegiatan rutin- Kemampuan kognitif max.

usia toddler

- Mampu menyesuaikan dengan kegiatan rutin dan meniru kegiatan sederhana

- Membutuhkan pengawasan untuk keamanan

SANGAT BERAT

IQ : < 20

- Gross RM, kapasitas maksimal untuk mem-pengaruhi sensori motor

- Membutuhkan total care

- Dgn jelas menampakan keterlambatan dalam semua area perkembangan

- Memperlihatkan respon emosional dasar

- Dapat berespon terhadap latihan keterampilan utk kaki, tangan, rahang

- Membutuhkan pengawas-an ketat

- Kemampuan max. usia 1- 2 tahun

- Mampu berjalan, membu-tuhkan orang untuk meng-asuh & memperhatikan

- Mampu berkata sederhana- Biasanya mampu untuk

melaksanakan kegiatan dengan bimbingan dan bantuan

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 7

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 8

DOWN SYNDROMEMongoloid

Kelainan bawaan dengan memperlihatkan muka yang spesifik, mirip Ras Mongol, terjadi pada 1 : 800 pada 1000 kelahiran hidup dan terdapat 10 % diantaranya penderita RM

ETIOLOGI Kelainan Kromosom1. Non-disjunction saat osteogenesis (Trisomi)2. Translokasi kromosom 15 dan 213. Postzygotic non disjunction (Mozaicism)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI1. Umur Ibu : > 30 tahun, mungkin ketidakseimbangan hormon,

umur ayah tidak berpengaruh2. Kelainan kehamilan : infeksi ibu atau radiasi3. Kelainan endokrin pada ibu : kelainan tyroid atau ovarium

MANIFESTASI KLINIS1. Tanda-tanda Fisik

a. Kepala agak kecil dan Brakisefalik dengan daerah occipital yang mendatar

b. Muka lebar dan datar, tulang pipi tinggic. Hidung kecil dengan batang hidung tertekan (saddle

nose)d. Mata letaknya berjauhan seperti sipit, miring keatas dan

kesamping (seperti Mongol)e. Iris mata menunjukkan bercak-bercak (Bronsfield

spots), lipatan epicantus jelas sekalif. Telinga kecil, pinna pendekg. Bibir tebal, lidah besar, kasar & bercelah-celah (Scrotal

tongue)h. Gigi pertumbuhan abnormal, lambat erupsii. Di Leher terdapat lipatan yg berlebihanj. Kelingking pendek dan membengkok kedalamk. Pada Rontgen : sering ditemukan phalank tengah dan

distal rudimenter, jarak jari I – II agak besar (kaki-tangan)l. Garis tangan tdk jelas, terdapat 1 garis melintang

(Simian crease)AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 9

m. Alat kelamin biasanya keciln. Otot hypotonik, pergerakkan sendi-sendi berlebihan

o. Leher pendek dan tebalp. Kulit kering, retak dan belahq. Kelainan jantung bawaan seperti defek septum ventrikel

sering ditemukanr. Angka kejadian Leukemia tinggis. Pertumbuhan pada masa bayi kadang-kadang baik,

tetapi kemudian menjadi lambat2. Intelegensia bervariasi3. Sensori : kehilangan pendengaran, Strabismus, Myopia,

Nystagmus, Catarac atau Conjunctivitis4. Tumbuh-kembang

a. TB dan BB tidak seimbangb. Biasanya obesitasc. Sexual lambatd. Renal agenesis, duodenal atresia, Hirschprung,

Tracheoesophageal fistula, patella dislokasi, hip subluxation

Test Diagnostik : Analisis kromosom

Perawatan yang perlu diperhatikan1. Motivasi keluarga biasa didiagnosa saat lahir : perawat

harus hati-hati dalam menjawab potensial gangguan perkembangan : keputusan orangtua

2. Bantu keluarga dalam masalah fisik- Menurunkan tonus otot- Hyperextensi tulang sendi menyulitkan posisi- Extremitas lemah spt postur boneka kain

3. Langkah2 memajukan perkembangan anak- Latih / bantu anak : pengetahuan memandirikan anak- Teliti jenjang perkembangan anak (DDST) tentukan

& buat program yang dapat merangsang anak

4. Pencegahan

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 10

- Amniosintesis analisis kromosom sel fetal dapat mendeteksi adanya translokasi atau trisomi

- Diskusikan tentang aborsi bila hasil (+)

Catatan :- Observasi respon orangtua – anak- Kecakapan orangtua dlm merawat anak- Monitoring TB dan BB- Observasi perkembangan anak

DIAGNOSA YANG SRING TIMBUL1. Potensial infeksi pernafasan b.d. hypotonia

Tujuan : tidak terjadi infeksi pernafasanIntervensi :a. Ajarkan orangtua perkusi dan postural

drainageb. Tekankan pentingnya perubahan posisic. Ajarkan cara suction hidungd. Tekankan pentingnya perawatan mulut yang

baikEvaluasi : Tidak ada tanda2 infeksi atau distress pernafasan

2. Gangguan menelan b.d. hypotonia, lidah membesarTujuan : Meminimalkan kesulitan makanIntervensi :a. Berikan makan sedikit tapi seringb. Terangkan penolakan lidah bukan makanc. Hitung kebutuhan kalori berdasarkan TB dan BBd. Monitor BB secara terature. Beri makan tinggi serat dan cairan (mencegah

konstipasi)f. Suction hidung sebelum makan (kalau perlu)Evaluasi :a. Anak mendapat makan yang adequat sesuai usiab. BB sesuai standar (dalam batas normal)

3. Potensial cacat fisik b.d. usia ibuTujuan : tidak terjadi Down SyndromeIntervensi :

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 11

a. Diskusikan dengan ibu tentang resiko tinggi melahirkan bayi dengan DS dan pilihan alternatif aborsi dengan ibu carrier

b. Anjurkan semua ibu hamil dengan resiko (usia > 35 tahun, riwayat keluarga dengan DS atau bayi sebelumnya mempertimbangkan amniosentesis selama 12 – 16 minggu kehamilan

Evaluasi :a. Ibu hamil dgn resiko melakukan pemeriksaan utk DSb. Keluarga memperlihatkan / mengetahui pilihan / alternatif

pencegahan DS

4. Potensial gangguan integritas kulit b.d. hypotonia, meningkatnya kerentanan terhadap infeksiTujuan : integritas baikIntervensi :a. Pertahankan kelembaban kulit dgn pemberian krem/lotionb. Penggunaan sabun yang minimalc. Gunakan minyak bibir ketika anak keluar rumahEvaluasi : Kulit bersih dan utuh, tidak ada tanda inflamasi

5. Perubahan proses keluarga b.d. lahirnya anak dengan DSTujuan : Menyiapkan keluarga tentang perawatan anak DSIntervensi :a. Motivasi keluarga untuk besukb. Ajarkan perawatan pada bayi orangtua mampuc. Eksplorasi perasaan keluargad. Anjurkan untuk mencatat kondisi anaknyaEvaluasi : Keluarga mampu melakukan perawatan pada DS

6. Gangguan persepsi sensori b.d. RMTujuan : Membantu mengoptimalkan perkembanganIntervensi : mengacu pada klien RM

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 12

CHILD ABUSE

1. Child Maltreatment (Penganiayaan)a. Physical abuseb. Neglectc. Emotional abuse oleh orang dewasa

2. Child Neglecta. Kelalaian terhadap anakb. Kegiatan / TL yang langsung dapat menyebabkan efek

merusak pada kondisi fisik dan psikologisc. Kegagalan orang tua memenuhi kesejahteraan anak dalam

kebutuhan dasar dan pemeliharaan3. Child Abuse

Non-accidental injury, mulai dari yang ringan sampai trauma berat bahkan kematian

4. Sexual AbusePaksaan pada seorang anak untuk berperilaku / mengadakan kegiatan sexual (Seperti perkosaan, prostitusi)

FAKTOR PREDISPOSISI1. Karakteristik Orang Tua

a. Pengalaman lalub. Keluarga sulit mengendalikan stimulus agresif dan ekspresi

bebas terhadap situasi kekejamanc. Isolasi sosial, support sistem berkurangd. Tidak mampu menangani krisis alamie. Anak menjadi sasaran frustasi / kecemasanf. Level sosial menurung. Tidak adekuat pengetahuan tumbuh-kembangh. Low self esteem

2. Karakteristik Anaka. Temperamen Anak

- Posisi di keluarga, perhatian berbedaAniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 13

- Kebutuhan fisik bertambah bila sakit / gangguan kognitif- Tingkat aktivitas dan sensitivitas thd kebutuhan orang tua- Kondisi cacat / un-wanted child- Selalu stress- Bayi prematur- Kehamilan persalinan yang sukar

b. Karakteristik Lingkungan Lingkungan yang kronik stress- Perceraian- Financial kurang- Kemiskinan- Populasi sesok rendah- Hubungan ekstramarietal- Tidak bekerja- Peminum, adiksi obat

MANIFESTASI KLINIK1. PHYSICAL NEGLECT

a. Fisik- Gagal dalam pertumbuhan- Tanda-tanda mal-nutrisi- Personal hygiene kurang t.u. gigi- Selalu jatuh, karena pengawasan kurang- Baju kotor / tidak sesuai- Pemeliharaan kesehatan kurang

b. Perilaku- Tidak aktif / ngantuk- Mengisap jari (perilaku tidak normal)- Anak besar : menghindari makan, absen sekolah, alkohol –

narkotik, perusak / pencuri

2. PHYSICAL ABUSEa. Fisik

- Memar- Luka bakar- Fraktur – dislokasi- Lecet

b. Perilaku- Memperlihatkan rasa takut pd orang tua & pulang ke rumah

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 14

- Bahagia dengan lingkungan di luar rumah- Reaksi tidak sesuai trauma, mis : gagal menangis krn nyeri- Reaksi kurang thd kejadian yg menekan dan mengancam- Rasa takut bila mendengar anak menangis- Berbeda-beda dalam berteman- Tingkah laku berlebihan (mis : agresif atau menarik diri)

PENGKAJIANRIWAYAT TRAUMA1. Waktu dan tempat kejadian2. Urutan kejadian dengan mencatat waktu3. Saksi yang ada4. Jarak antara waktu kejadian trauma dan penanganan5. Wawancara dengan anak6. Wawancara dengan orang tua, saksi atau orang yang terkait7. Uraian interaksi anak – orang tua (Verbal, non-verbal, dll)

PEMERIKSAAN FISIK1. Lokasi : ukuran, bentuk dan warna dari trauma dilengkapi gambar

pd outline tubuh2. Observasi karakteristik bentuk kelainan3. Trauma : tingkatan nyeri, bengkak, perdarahan, fraktur4. Kondisi sebelum trauma : status kesehatan dan kebersihan5. Tingkat perkembangan anak : DDST

KEMUNGKINAN Dx KEPERAWATAN 1. Potensial terjadi trauma ulang b.d. karakteristik anak yang

mengasuh dan lingkungan2. Ketakutan, kecemasan b.d. interaksi personal negatif,

maltreatment yang berulang, powerlessness3. Gangguan proses parenting b.d. karakteristik anak, pengasuh dan

lingkungan yang menyebabkan perilaku abuse4. Potensial terjadinya kenakalan & dendam anak b.d. perilaku abuse

PRINSIP2 INTERVENSI KEP. 2 AREA1. Pencegahan

Tujuan :a. Mengidentifikasi potensial abuse

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 15

b. Memberikan intervensi yang suportif b.d. abuse dengan tanda-tanda yang objektif (peran perawat PENTING)

c. Prenatal primigravida pada : remaja, tidak nikah, sosek rendah2. Identifikasi dan perlindungan terhadap Abuse yang akan datang

a. Emergency roomb. Sekolah, dokter praktek tanda-tanda objektifc. Tempat perlindungan anak

AUTISTIK

Batasan :Anak Autis adalah individu yang sudah didiagnosa memiliki gangguan perkembangan autisme sebelum usia 30 bulan dengan manifestasi :-Gangguan komunikasi-Gangguan perilaku-Gangguan interaksi

Special Needs Individuals :1. Autisma Infantil2. Asperger’s disease3. AD(H)D4. Speech delay5. Dyslexia6. Dyspraxia, dsb. Berbeda dengan RM

Individu dengan Special Needs Individuals terjadi perkembangan yang kurang lebih sama dengan individu yang tidak mengalami gangguan perkembangan. Mereka mengalami perubahan-perubahan : emosional, fisik dan sosial yang hampir sama.

Perubahan emosional : cenderung lebih sulit karena minat terhadap lawan jenis sering ditentang oleh lingkungan

Perubahan fisik : perubahan bentuk tubuh, tumbuh rambut, perubahan suara, mulai menstruasi

Perubahan sosial : Pada saat yang sama diharapkan bersikap sebagai orang dewasa (perilaku dan penampilan tertentu) dan sebagai anak-anak/remaja (menuntut hal yang berbeda) TEKANAN karena berusaha keras untuk memenuhi harapan atau sebaliknya menjadi menarik diri sama sekali dari pergaulan

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 16

(ketidakmampuan menterjemahkan begitu banyak ‘pesan tersirat’ dan aturan sosial yang membingungkan.

AniMES/tt/file_convert/5695d3741a28ab9b029df987/document.doc 17