Resume Tumor Okuler Melanoma
-
Upload
jamil-senna -
Category
Documents
-
view
52 -
download
5
Transcript of Resume Tumor Okuler Melanoma
RESUME TUMOR OKULER MELANOMADitujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Kelompok 10
1. Desi Natul Jannah2. Hendra Setiawan3. Lisa Oktaviani4. Shely Ike Andini5. Supriatno6. Yulianah
Program Studi Ilmu KeperawatanSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faletehan
A. Anatomi Mata
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan.
Dari luar ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah :
1. sklera/kornea
2. koroid/badan siliaris/iris
3. retina.
Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat di sebelah luar, sklera,
yang membentuk bagian putih mata.
Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya
berkas–berkas cahaya ke interior mata.
Lapisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung
pembuluh-pembuluh darah untuk memberi makan retina.
Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat
berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf di dalam.
Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya
menjadi impuls syaraf.
Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina.
Kornea dan lensa berguna untuk mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina,
cahaya ini akan menyebabkan perubahan kimiawi pada sel fotosensitif di retina. Hal ini akan
merangsang impuls–impuls syaraf ini dan menjalarkannya ke otak.
Cahaya masuk ke mata dari media ekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan masuk ke
dalam aqueous humor. Aqueous humor tersebut merupakan massa yang jernih yang
menghubungkan kornea dengan lensa mata, membantu untuk mempertahankan bentuk
konveks dari kornea (penting untuk konvergensi cahaya di lensa) dan menyediakan nutrisi
untuk endothelium kornea.
Iris yang berada antara lensa dan aqueous humor, merupakan cincin berwarna dari serabut
otot. Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil. Ukuran pupil itu secara
aktif dikendalikan oleh otot radial dan sirkular untuk mempertahankan level yang tetap
secara relatif dari cahaya yang masuk ke mata.
Selain lensa, terdapat humor kedua yaitu vitreous humor yang semua bagiannya dikelilingi
oleh lensa, badan siliar, ligamentum suspensorium dan retina. Dia membiarkan cahaya lewat
tanpa refraksi dan membantu mempertahankan bentuk mata.
Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu :
1. Tunica Fibrosa
Tunica fibrosa terdiri atas bagian posterior yang opaque atau sklera dan bagian anterior
yang transparan atau kornea.
Sklera juga ditembus oleh n. ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu vv.vorticosae.
Sklera langsung tersambung dengan kornea di depannya pada batas limbus.
Kornea yang transparan, mempunyai fungsi utama merefraksikan cahaya yang masuk ke
mata. Tersusun atas lapisan-lapisan berikut ini dari luar ke dalam sama dengan:
(1) epitel kornea (epithelium anterius) yang bersambung dengan epitel konjungtiva.
(2) substansia propria, terdiri atas jaringan ikat transparan.
(3) lamina limitans posterior dan
(4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan aqueous humour.
2. Lamina vasculosa
Dari belakang ke depan disusun oleh sama dengan :
1) Choroidea (terdiri atas lapis luar berpigmen dan lapis dalam yang sangat vaskular)
2) Corpus ciliare (ke belakang bersambung dengan choroidea dan ke anterior terletak di
belakang tepi perifer iris) terdiri atas corona ciliaris, procesus ciliaris dan musculus
ciliaris
3) Iris (adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di pusatnya
yaitu pupil) iris membagi ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera anterior
dan posterior, serat-serat otot iris bersifat involunter dan terdiri atas serat-serat
sirkuler dan radier.
3. Tunica sensoria (retina)
Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya. Tiga perempat
posterior retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior membentuk cincin
berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah jaringan syaraf berakhir. Bagian anterior
retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri atas sel-sel pigmen dengan lapisan epitel
silindris di bawahnya.
Bagian anterior retina ini menutupi procesus ciliaris dan bagian belakang iris.
B. Pengertian tumor
Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses pembelahan sel
yang berlebihan dan tak terkoordinasi.
Dalam bahasa medisnya dikenal sebagai neoplasia. Neo berarti baru, plasia berarti
pertumbuhan/pembelahan, jadi neoplasia mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang
berbeda dari pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal.
Tumor dibagi mejadi 2 golongan besar yaitu :
1. Tumor jinak (benign)
2. Tumor ganas ( malignant) atau kanker.
Terdapat beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak dan ganas :
1. Pertumbuhannya.
Tumor ganas tumbuhnya relative lebih cepat karena memang lebih aktif dan agresif,
akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan cepat dan
seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau pembusukan yang tidak kunjung
sembuh. Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu
mengimbangi lagi sel-sel tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-
sel yang berada diujung tidak mendapat nutrisi dan mati.
2. Perluasannya.
Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur
jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang
membatasi antara bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal.
Tumor ganas yang memang tak berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau
menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya
3. Metastasis.
Metastasis merupakan anak sebar, artinya kemampuan suatu jaringan tumor untuk lepas
dari induknya dan menempel serta mampu hidup dan berkembang lebih lanjut pada
jaringan tubuh lain yang letaknya jauh dari jaringan tumor induk. Jalur metastasis bisa
melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses terlepas/terjatuh langsung menempel
pada tempat tertentu. Metastasis hanya terjadi pada tumor ganas.
4. Gambaran selular.
Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak sekumpulan sel-sel yang seringkali tidak
menyerupai jaringan normal semestinya, bahkan sel-sel ganas bisa memberi gambaran
yang sama sekali tidak menyerupai sel apapun dalam tubuh manusia (tidak
berdiferensiasi/anaplasi).
Tumor jinak umumnya diferensiasinya baik, artinya gambaran sel-selnya masih serupa
sel-sel normal asalnya namun aktvitas pembelahannya saja yang lebih aktif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin anaplastik / berdiferensiasi semakin buruk suatu
tumor maka tumor itu pastilah semakin ganas.
5. Kekambuhan.
Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh lagi.
Tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses pembedahannya
sulit untuk benar-benar tuntas dikarenakan memang jaringan abnormal ini tidak
berkapsul sehingga sulit untuk dibedakan dan dipisahkan dari jaringan normal sekitarnya
yang sudah diinfiltrasi. Selain itu tumor ganas tahap lanjut umumnya penyebaran sudah
lebih luas bahkan sudah bermetasasis jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin
menyembuhkan lagi karena sel-sel ganas sudah ada hampir di setiap bagian tubuh.
3 faktor utama proses terbentuknya tumor :
a.Genetik (keturunan) : Faktor genetik atau keturunan menyebutkan bahwa beberapa
orang membawa bakat (berupa gen) untuk tumor tertentu. Tentunya bakat saja tidak
akan menjelma menjadi tumor di kemudian hari jika tidak ada faktor pemicu lainnya.
b. Karsinogenik (onkogen) : senyawa kimia (seperti asbes, pengawet dan pewarna
makanan), faktor fisika (seperti radiasi roentgen berlebih, sinar matahari berlebih),
hormonal (seperti peranan estrogen pada kanker payudara, testosterone pada kanker
prostate), dan virus (seperti virus HPV sebagai biang keladi utama kanker leher rahim )
c.Co-karsinogen (co-onkogen) : usia tertentu (umumnya kejadian tumor seiring dengan
pertambahan usia), pola hidup yang salah, merokok, alkohol, pola makan kurang serat,
adanya iritasi berulang-ulang.
2 Sistem klasifikasi tumor
1. Grading : klasifikasi tumor berdasarkan gambaran jaringan pada mikroskop, yaitu dari
hasil biopsy (gambaran histopatologik). Di sini dinilai tingkat anaplastik atau
differensiasi sel-sel kanker, semakin kacau gambaran sel (semakin anaplastik) semakin
tinggi derajatnya dan berarti semakin ganas kanker tersebut.
2. Staging : didapatkan dari pemeriksaan klinis-penunjang, dan umumnya derajatnya
dinilai berdasarkan ukuran besar tumor induk, sudah menyebar ke kelenjar limfe atau
belum serta sudah bermetastasis atau belum. Semakin tinggi staging, , maka pengobatan
akan menemukan jalan buntu dan harapan hidup berkurang.
Tumor Orbita
Anatomi rongga orbita
- Bagian atas : os frontal, os sphenoidalis
- Bagian medial : os maksilaris, os lakrimalis, os sphenoidalis, os ethmoidalis, lamina
papyracea
- Bagian bawah : os maksilaris, os zigomatikum,os palatinum
- Bagian lateral : os zigomatikum, os sphenoidalis, os frontalis
Gejala-gejala pada orbita yang perlu diperhatikan:
1. Posisi bola mata
2. Penampilan kelopak mata
3. Diplopia
4. Gangguan visus
5. Rasa sakit
6. Pembesaran kelenjar getah bening regional
7. Pemeriksaan tumor primer dan metastase
Penatalaksanaan pemeriksaan orbita
- Pemeriksaan klinis yaitu :
a. Identitas
b. Anamnese
c. Pemeriksaan tajam penglihatan
d. Pemeriksaan posisi dan gerak bola
mata
e. Pemeriksaan intra okuler
f. Pemeriksaan orbita
- Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
2. Petanda ganas
3. Foto orbita baku
4. Tomografi
5. Usg
6. Ct-scan
7. Arteriografi
Tanda/ kelainan dan pemeriksaan tumor orbita
1. Proptosis:diukur dgn eksoftalmometer dari rima orbita lateral ke apeks kornea.normal
<20 mm,perbedaan >2 mm bermakna.proptosis aksial:tumor di intra konal.non aksial:
tumor di extrakonal.
2. Visus bisa terganggu sebagai akibat dari:kompresi saraf optik,peningkatan tekanan intra
okular,exposure keratopathy,choroidal fold,pseudohipermetropia,gangguan lapang
pandangan.
3. Strabismus:.perubahan letak dan gerak bola mata.
4. Palpasi:konsistensinya,pergerakannya,nyeri tekan,halus/berbenjol,pulsasi dan bruits.
5. Slit lamp:tidak stabil, karena terpapar oleh superior limbik keratokonjungtivitis yg
dihubungkan dgn penyakit distiroid mata.peningkatan tekanan intra okular terutama
waktu melihat keatas.
6. Optalmoskopi:kepucatan /pembengkakan papil saraf optik,choroidal fold,opticociliary
shunt
7. Pemeriksaan tambahan :kelenjar getah bening regional
Macam Tumor Orbita
a. Tumor intraocular jinak primer
1. Angioma retina
Hemangioma retina timbul sebagai suatu tumor saja atau menyertai hemangioblastoma
serebelum, kista dan karsinoma pancreas, kista dan karsinoma ginjal, dan
feokromositoma pada sindrom von hippel-lindau. Tumor retina berwarna merah muda
atau merah, endofikti, dan biasanya dipendarahi olehsebuah pembuluh besar. Penglihatan
terganggu akibat perdarahan atau eksudasi dari pembuluh-pembuluh tumor tersebut.
Fotokoagulasi, diatermi, dan krioterapi digunakan untuk menyembuhan lesi retina ini.
a. Hemangioma kapiler
Timbul bulan pertama setelah lahir.letaknya di orbital dibagian anterior. Terlihat
nodul merah yang makin membesar, bila tumor letak dibelakang,akan timbul
exopthalmos. Kulit palpebra terlihat seperti ‘strawberry birthmark. Pengobatan
diberikan bila ditemukan disfungsi mata atau deformitas berat : steroid sistemik
b. Hemangioma kavernosa
Tumor jinak orbital yang paling sering terjadi pada orang dewasa. Klinis: terlihat
exophtalmos yang progresive lambat, mulai pada usia 20 s/d 40 tahun. Tumor ini
jarang mengalami involusi spontan. Diagnosa ditegakan dengan usg dan ct scan.
Pengobatan: eksisi.
2. Hamartoma astrositik
Adalah tumor caput nervi optici ataui retina yang berwarna translusen hingga keputihan
dan paling sering berkaitan dengan sklerosis tuberose ( penyakit Bourneville ). Tumor-
tumor ini bersifat congenital; dapat tumbuh perlahan dan, setelah matang, mengalami
klasifikasi, membentuk konfigurasi mulberry.
3. Kista dermoid
Tumor jinak kongenital. Bisa manifes pada usia 30 s/d 40 tahun. Klinis : massa bulat atau
oval yang terletak dibawah kulit, kantus external. Konsistensi kenyal, mudah digerakkan
dari kulit.dinding kista terdiri dari dermis dan epidermis kulit sehinga ditemukan kelenjar
sebasea, folikel rambut, lemak, otot polos dan lain2. Isinya berupa cairan minyak
kecoklatan dengan kristal kolesterol dan sering mengandung serat2
rambut.pengobatannya: eksisi total.
4. Tumor dermoid
Tumor jinak kongenital, biasanya terjadi didaerah limbus. Klinis : massa menonjol, batas
tegas, warna keputihputihan, letak sebagian dikornea dan sebagian di sklera. Tumor
terdiri dari jaringan ikat yang mengandung folikel rambut dan kelenjar sebasea. Kadang2
dijumpai jaringan syaraf dan kelenjar keringat juga jaringan tulang rawan. Pengobatan :
eksisi dan keratoplasti lamelar.
5. Limfoma
Limfoma intraocular dapat timbul menyertai limfoma sistemik atau sebagai tumor
primer, yang terutama mengenai retina dan vitreus. Kelainan ini sering menyerupai
retinitis, vitritis, atau uveitis; oleh karena itu, limfoma harus dipertimbangkan sebagai
diagnose banding peradangan intraocular yang sulit dijelaskan pada pasien-pasien berusia
lanjut. Munkin diperlukan vitreous tap atau biopsy retina untuk menegakkan diagnosis.
Kematian dapat terjadi sebagai akibat terkenanya system saraf pusat. Terapi dengan
radiasi dan kemoterapi sering kali memperpanjang usia.
b. Tumor Ganas Primer Pada Retina
1. Retinoblastoma
Adalah tumor ganas okuler berasal dari lapisan fotoreseptor retina. tumor ganas
intraokular yang sering pada anak, frekwensi diperkirakan 1 dalam 14.000 s/d 40.000
lahir hidup.ditemukan bilateral pada 30 s/d 35 % kasus. Sering pada usia 18 bulan dan
90% didiagnosa pada usia 3 tahun.bersifat herediter, autosomal dominan. 94 % sporadis
dimana 25 % merupakan mutasi genetik, 75 % mutasi somatik.
Gejala klinis terdapat 3 stadium yaitu1. Stadium prodromal
o Bola mata tampak tenango Visus turun sampai nol (buta)o Kadang-kadang strabismuso Tanda "amaurotic cat's eye" (?search google aj y?)o Pemeriksaan oftalmoskop tampak :
Massa translusen bulat/oval di retina Berkembang jadi padat putih kekuningan Meluas ke vitreus Pada permukaanny terdapat neovaskularisasi Kadang-kadang perdarahan Pupil midriasis, refleks negatif
2. Stadium glaukomatosao Bola mata membesaro Meraho Tekanan bola matao (sangat) kesakitano Cornea oedemo Corpus vitreum keruh
3. Stadium ekstra okuler o Meluas keluar bola mata => jaringan orbita => exoftalmuso Meluas ke nervus ii => otak o Invasi ke jaringan sekitaro Metastasis jauh
Pemeriksaan penunjang
1. Foto rontgen orbita baku
o Titik-titik kalsifikasi intraokulero Kerusakan dinding orbita
2. Ultrasonografi
o Penunjang paling pentingo Gambaran khas retinoblastomao Pembesaran nervus ii
3. Ct scan
o Pembesaran nervus iio Invasi / metastase intrakranial
Terapi retinoblastoma
Operasi sedini mungkin Tergantung lateralitas dan stadium Unilateral : enukleasi bulbi Bilateral : sisi yang berat, enukleasi / eksenterasi ; sisi yang lebih ringan, konservatif Terapi konservatif:
1. Fotokoagulasi 2. Krioterapi 3. Radiasi 4. Radiasi + kemoterapi
Follow up Minimal 5 tahun lamanya
2. Pseudotumor = granuloma kronik ( idiopathic orbital inflammation )
Sebenarnya tidak termasuk tumor orbita, tetapi perlu diungkapkan disini karena memberi
gambaran yang sama yaitu exophthalmos klinis: penderita dengan pseudotumor sering
mengeluh nyeri daerah orbita, gerakan mata terbatas, exopththalmus dengan visus
menurun,diplopia,chemosis.pengobatan dengan kortikosteroid sistemik dosis tinggi atau
dengan iradiasi dosis rendah.
3. Lacrimal gland tumor
Klinis tampak massa di superotemporal palpebra,bisa displacement orbita ke inferior dan
medial,proptosis non aksial. Benigna : Pleomorfik adenoma. Karsinoma : adenoid
kistik,adenokarsinoma,mukoepidermoid. 50 % inflamasi dan proliferasi limfoid.
Terapi :Resection,exentration
4. Papiloma
Sering ditemukan di margo palpebra dan limbus.klinis tampak massa tumor seperti bunga
kol dan biasanya bertangkai.tumor ini bisa tumbuh besar, sehingga seperti menyerupai
keganasan. Bertendensi untuk berulang kambuh diduga ada kaitannya dengan infeksi
virus. Pengobatan: eksisi total.
5. Melanoma Mata
Melanoma mata adalah kanker yang menyerang bagian mata. Mata memiliki sel yang
memproduksi melanin dan dapat berkembang menjadi melanoma. Melanoma mata
juga disebut melanoma okular. Melanoma merupakan tipe kanker yang menyebar
sangat agresif. Melanoma mata dapat mempengaruhi beberapa bagian mata termasuk,
choroid, iris.
Gejala yang mungkin timbul tampak wajar seperti mata berkedip, pandangan buram
atau kabur. Tanda dan gejala yang harus diperhatikan meliputi: bagian gelap yang
tumbuh di iris, sensasi kilatan cahaya, pandangan buram.