Resume Tumor Okuler Melanoma

17
RESUME TUMOR OKULER MELANOMA Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah Kelompok 10 1. Desi Natul Jannah 2. Hendra Setiawan 3. Lisa Oktaviani 4. Shely Ike Andini 5.Supriatno 6.Yulianah Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faletehan

Transcript of Resume Tumor Okuler Melanoma

Page 1: Resume Tumor Okuler Melanoma

RESUME TUMOR OKULER MELANOMADitujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah

Kelompok 10

1. Desi Natul Jannah2. Hendra Setiawan3. Lisa Oktaviani4. Shely Ike Andini5. Supriatno6. Yulianah

Program Studi Ilmu KeperawatanSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faletehan

Page 2: Resume Tumor Okuler Melanoma

A. Anatomi Mata

Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan.

Dari luar ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah :

1. sklera/kornea

2. koroid/badan siliaris/iris

3. retina.

Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat di sebelah luar, sklera,

yang membentuk bagian putih mata.

Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya

berkas–berkas cahaya ke interior mata.

Lapisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung

pembuluh-pembuluh darah untuk memberi makan retina.

Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat

berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf di dalam.

Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya

menjadi impuls syaraf.

Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina.

Kornea dan lensa berguna untuk mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina,

cahaya ini akan menyebabkan perubahan kimiawi pada sel fotosensitif di retina. Hal ini akan

merangsang impuls–impuls syaraf ini dan menjalarkannya ke otak.

Cahaya masuk ke mata dari media ekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan masuk ke

dalam aqueous humor. Aqueous humor tersebut merupakan massa yang jernih yang

menghubungkan kornea dengan lensa mata, membantu untuk mempertahankan bentuk

konveks dari kornea (penting untuk konvergensi cahaya di lensa) dan menyediakan nutrisi

untuk endothelium kornea.

Page 3: Resume Tumor Okuler Melanoma

Iris yang berada antara lensa dan aqueous humor, merupakan cincin berwarna dari serabut

otot. Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil. Ukuran pupil itu secara

aktif dikendalikan oleh otot radial dan sirkular untuk mempertahankan level yang tetap

secara relatif dari cahaya yang masuk ke mata.

Selain lensa, terdapat humor kedua yaitu vitreous humor yang semua bagiannya dikelilingi

oleh lensa, badan siliar, ligamentum suspensorium dan retina. Dia membiarkan cahaya lewat

tanpa refraksi dan membantu mempertahankan bentuk mata.

Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu :

1. Tunica Fibrosa

Tunica fibrosa terdiri atas bagian posterior yang opaque atau sklera dan bagian anterior

yang transparan atau kornea.

Sklera juga ditembus oleh n. ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu vv.vorticosae.

Sklera langsung tersambung dengan kornea di depannya pada batas limbus.

Kornea yang transparan, mempunyai fungsi utama merefraksikan cahaya yang masuk ke

mata. Tersusun atas lapisan-lapisan berikut ini dari luar ke dalam sama dengan:

(1) epitel kornea (epithelium anterius) yang bersambung dengan epitel konjungtiva.

(2) substansia propria, terdiri atas jaringan ikat transparan.

(3) lamina limitans posterior dan

(4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan aqueous humour.

2. Lamina vasculosa

Dari belakang ke depan disusun oleh sama dengan :

1) Choroidea (terdiri atas lapis luar berpigmen dan lapis dalam yang sangat vaskular)

2) Corpus ciliare (ke belakang bersambung dengan choroidea dan ke anterior terletak di

belakang tepi perifer iris) terdiri atas corona ciliaris, procesus ciliaris dan musculus

ciliaris

3) Iris (adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di pusatnya

yaitu pupil) iris membagi ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera anterior

Page 4: Resume Tumor Okuler Melanoma

dan posterior, serat-serat otot iris bersifat involunter dan terdiri atas serat-serat

sirkuler dan radier.

3. Tunica sensoria (retina)

Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya. Tiga perempat

posterior retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior membentuk cincin

berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah jaringan syaraf berakhir. Bagian anterior

retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri atas sel-sel pigmen dengan lapisan epitel

silindris di bawahnya.

Bagian anterior retina ini menutupi procesus ciliaris dan bagian belakang iris.

B. Pengertian tumor

Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses pembelahan sel

yang berlebihan dan tak terkoordinasi.

Dalam bahasa medisnya dikenal sebagai neoplasia. Neo berarti baru, plasia berarti

pertumbuhan/pembelahan, jadi neoplasia mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang

berbeda dari pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal.

Tumor dibagi mejadi 2 golongan besar yaitu :

1. Tumor jinak (benign)

2. Tumor ganas ( malignant) atau kanker.

Terdapat beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak dan ganas :

1. Pertumbuhannya.

Tumor ganas tumbuhnya relative lebih cepat karena memang lebih aktif dan agresif,

akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan cepat dan

seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau pembusukan yang tidak kunjung

sembuh. Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu

mengimbangi lagi sel-sel tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-

sel yang berada diujung tidak mendapat nutrisi dan mati.

Page 5: Resume Tumor Okuler Melanoma

2. Perluasannya.

Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur

jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang

membatasi antara bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal.

Tumor ganas yang memang tak berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau

menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya

3. Metastasis.

Metastasis merupakan anak sebar, artinya kemampuan suatu jaringan tumor untuk lepas

dari induknya dan menempel serta mampu hidup dan berkembang lebih lanjut pada

jaringan tubuh lain yang letaknya jauh dari jaringan tumor induk. Jalur metastasis bisa

melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses terlepas/terjatuh langsung menempel

pada tempat tertentu. Metastasis hanya terjadi pada tumor ganas.

4. Gambaran selular.

Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak sekumpulan sel-sel yang seringkali tidak

menyerupai jaringan normal semestinya, bahkan sel-sel ganas bisa memberi gambaran

yang sama sekali tidak menyerupai sel apapun dalam tubuh manusia (tidak

berdiferensiasi/anaplasi).

Tumor jinak umumnya diferensiasinya baik, artinya gambaran sel-selnya masih serupa

sel-sel normal asalnya namun aktvitas pembelahannya saja yang lebih aktif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin anaplastik / berdiferensiasi semakin buruk suatu

tumor maka tumor itu pastilah semakin ganas.

5. Kekambuhan.

Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh lagi.

Tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses pembedahannya

sulit untuk benar-benar tuntas dikarenakan memang jaringan abnormal ini tidak

berkapsul sehingga sulit untuk dibedakan dan dipisahkan dari jaringan normal sekitarnya

yang sudah diinfiltrasi. Selain itu tumor ganas tahap lanjut umumnya penyebaran sudah

lebih luas bahkan sudah bermetasasis jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin

menyembuhkan lagi karena sel-sel ganas sudah ada hampir di setiap bagian tubuh.

Page 6: Resume Tumor Okuler Melanoma

3 faktor utama proses terbentuknya tumor :

a.Genetik (keturunan) : Faktor genetik atau keturunan menyebutkan bahwa beberapa

orang membawa bakat (berupa gen) untuk tumor tertentu. Tentunya bakat saja tidak

akan menjelma menjadi tumor di kemudian hari jika tidak ada faktor pemicu lainnya.

b. Karsinogenik (onkogen) : senyawa kimia (seperti asbes, pengawet dan pewarna

makanan), faktor fisika (seperti radiasi roentgen berlebih, sinar matahari berlebih),

hormonal (seperti peranan estrogen pada kanker payudara, testosterone pada kanker

prostate), dan virus (seperti virus HPV sebagai biang keladi utama kanker leher rahim )

c.Co-karsinogen (co-onkogen) : usia tertentu (umumnya kejadian tumor seiring dengan

pertambahan usia), pola hidup yang salah, merokok, alkohol, pola makan kurang serat,

adanya iritasi berulang-ulang.

2 Sistem klasifikasi tumor

1. Grading : klasifikasi tumor berdasarkan gambaran jaringan pada mikroskop, yaitu dari

hasil biopsy (gambaran histopatologik). Di sini dinilai tingkat anaplastik atau

differensiasi sel-sel kanker, semakin kacau gambaran sel (semakin anaplastik) semakin

tinggi derajatnya dan berarti semakin ganas kanker tersebut.

2. Staging : didapatkan dari pemeriksaan klinis-penunjang, dan umumnya derajatnya

dinilai berdasarkan ukuran besar tumor induk, sudah menyebar ke kelenjar limfe atau

belum serta sudah bermetastasis atau belum. Semakin tinggi staging, , maka pengobatan

akan menemukan jalan buntu dan harapan hidup berkurang.

Page 7: Resume Tumor Okuler Melanoma

Tumor Orbita

Anatomi rongga orbita

- Bagian atas : os frontal, os sphenoidalis

- Bagian medial : os maksilaris, os lakrimalis, os sphenoidalis, os ethmoidalis, lamina

papyracea

- Bagian bawah : os maksilaris, os zigomatikum,os palatinum

- Bagian lateral : os zigomatikum, os sphenoidalis, os frontalis

Gejala-gejala pada orbita yang perlu diperhatikan:

1. Posisi bola mata

2. Penampilan kelopak mata

3. Diplopia

4. Gangguan visus

5. Rasa sakit

6. Pembesaran kelenjar getah bening regional

7. Pemeriksaan tumor primer dan metastase

Penatalaksanaan pemeriksaan orbita

- Pemeriksaan klinis yaitu :

a. Identitas

b. Anamnese

c. Pemeriksaan tajam penglihatan

d. Pemeriksaan posisi dan gerak bola

mata

e. Pemeriksaan intra okuler

f. Pemeriksaan orbita

- Pemeriksaan penunjang

1. Laboratorium

2. Petanda ganas

3. Foto orbita baku

4. Tomografi

5. Usg

6. Ct-scan

7. Arteriografi

Tanda/ kelainan dan pemeriksaan tumor orbita

Page 8: Resume Tumor Okuler Melanoma

1. Proptosis:diukur dgn eksoftalmometer dari rima orbita lateral ke apeks kornea.normal

<20 mm,perbedaan >2 mm bermakna.proptosis aksial:tumor di intra konal.non aksial:

tumor di extrakonal.

2. Visus bisa terganggu sebagai akibat dari:kompresi saraf optik,peningkatan tekanan intra

okular,exposure keratopathy,choroidal fold,pseudohipermetropia,gangguan lapang

pandangan.

3. Strabismus:.perubahan letak dan gerak bola mata.

4. Palpasi:konsistensinya,pergerakannya,nyeri tekan,halus/berbenjol,pulsasi dan bruits.

5. Slit lamp:tidak stabil, karena terpapar oleh superior limbik keratokonjungtivitis yg

dihubungkan dgn penyakit distiroid mata.peningkatan tekanan intra okular terutama

waktu melihat keatas.

6. Optalmoskopi:kepucatan /pembengkakan papil saraf optik,choroidal fold,opticociliary

shunt

7. Pemeriksaan tambahan :kelenjar getah bening regional

Macam Tumor Orbita

a. Tumor intraocular jinak primer

1. Angioma retina

Hemangioma retina timbul sebagai suatu tumor saja atau menyertai hemangioblastoma

serebelum, kista dan karsinoma pancreas, kista dan karsinoma ginjal, dan

feokromositoma pada sindrom von hippel-lindau. Tumor retina berwarna merah muda

atau merah, endofikti, dan biasanya dipendarahi olehsebuah pembuluh besar. Penglihatan

terganggu akibat perdarahan atau eksudasi dari pembuluh-pembuluh tumor tersebut.

Fotokoagulasi, diatermi, dan krioterapi digunakan untuk menyembuhan lesi retina ini.

a. Hemangioma kapiler

Timbul bulan pertama setelah lahir.letaknya di orbital dibagian anterior. Terlihat

nodul merah yang makin membesar, bila tumor letak dibelakang,akan timbul

exopthalmos. Kulit palpebra terlihat seperti ‘strawberry birthmark. Pengobatan

diberikan bila ditemukan disfungsi mata atau deformitas berat : steroid sistemik

b. Hemangioma kavernosa

Page 9: Resume Tumor Okuler Melanoma

Tumor jinak orbital yang paling sering terjadi pada orang dewasa. Klinis: terlihat

exophtalmos yang progresive lambat, mulai pada usia 20 s/d 40 tahun. Tumor ini

jarang mengalami involusi spontan. Diagnosa ditegakan dengan usg dan ct scan.

Pengobatan: eksisi.

2. Hamartoma astrositik

Adalah tumor caput nervi optici ataui retina yang berwarna translusen hingga keputihan

dan paling sering berkaitan dengan sklerosis tuberose ( penyakit Bourneville ). Tumor-

tumor ini bersifat congenital; dapat tumbuh perlahan dan, setelah matang, mengalami

klasifikasi, membentuk konfigurasi mulberry.

3. Kista dermoid

Tumor jinak kongenital. Bisa manifes pada usia 30 s/d 40 tahun. Klinis : massa bulat atau

oval yang terletak dibawah kulit, kantus external. Konsistensi kenyal, mudah digerakkan

dari kulit.dinding kista terdiri dari dermis dan epidermis kulit sehinga ditemukan kelenjar

sebasea, folikel rambut, lemak, otot polos dan lain2. Isinya berupa cairan minyak

kecoklatan dengan kristal kolesterol dan sering mengandung serat2

rambut.pengobatannya: eksisi total.

4. Tumor dermoid

Tumor jinak kongenital, biasanya terjadi didaerah limbus. Klinis : massa menonjol, batas

tegas, warna keputihputihan, letak sebagian dikornea dan sebagian di sklera. Tumor

terdiri dari jaringan ikat yang mengandung folikel rambut dan kelenjar sebasea. Kadang2

dijumpai jaringan syaraf dan kelenjar keringat juga jaringan tulang rawan. Pengobatan :

eksisi dan keratoplasti lamelar.

5. Limfoma

Limfoma intraocular dapat timbul menyertai limfoma sistemik atau sebagai tumor

primer, yang terutama mengenai retina dan vitreus. Kelainan ini sering menyerupai

retinitis, vitritis, atau uveitis; oleh karena itu, limfoma harus dipertimbangkan sebagai

diagnose banding peradangan intraocular yang sulit dijelaskan pada pasien-pasien berusia

lanjut. Munkin diperlukan vitreous tap atau biopsy retina untuk menegakkan diagnosis.

Page 10: Resume Tumor Okuler Melanoma

Kematian dapat terjadi sebagai akibat terkenanya system saraf pusat. Terapi dengan

radiasi dan kemoterapi sering kali memperpanjang usia.

b. Tumor Ganas Primer Pada Retina

1. Retinoblastoma

Adalah tumor ganas okuler berasal dari lapisan fotoreseptor retina. tumor ganas

intraokular yang sering pada anak, frekwensi diperkirakan 1 dalam 14.000 s/d 40.000

lahir hidup.ditemukan bilateral pada 30 s/d 35 % kasus. Sering pada usia 18 bulan dan

90% didiagnosa pada usia 3 tahun.bersifat herediter, autosomal dominan. 94 % sporadis

dimana 25 % merupakan mutasi genetik, 75 % mutasi somatik.

Gejala klinis terdapat 3 stadium yaitu1. Stadium prodromal

o Bola mata tampak tenango Visus turun sampai nol (buta)o Kadang-kadang strabismuso Tanda "amaurotic cat's eye" (?search google aj y?)o Pemeriksaan oftalmoskop tampak :

Massa translusen bulat/oval di retina Berkembang jadi padat putih kekuningan  Meluas ke vitreus Pada permukaanny terdapat neovaskularisasi Kadang-kadang perdarahan Pupil midriasis, refleks negatif

2. Stadium glaukomatosao Bola mata membesaro Meraho Tekanan bola matao (sangat) kesakitano Cornea oedemo Corpus vitreum keruh

3. Stadium ekstra okuler o Meluas keluar bola mata => jaringan orbita => exoftalmuso Meluas ke nervus ii => otak o Invasi ke jaringan sekitaro Metastasis jauh

Pemeriksaan penunjang 

Page 11: Resume Tumor Okuler Melanoma

1. Foto rontgen orbita baku 

o Titik-titik kalsifikasi intraokulero Kerusakan dinding orbita

2. Ultrasonografi

o Penunjang paling pentingo Gambaran khas retinoblastomao Pembesaran nervus ii

3. Ct scan

o Pembesaran nervus iio Invasi / metastase intrakranial

Terapi retinoblastoma

Operasi sedini mungkin Tergantung lateralitas dan stadium Unilateral : enukleasi bulbi Bilateral : sisi yang berat, enukleasi / eksenterasi ; sisi yang lebih ringan, konservatif Terapi konservatif:

1. Fotokoagulasi    2. Krioterapi          3. Radiasi 4. Radiasi + kemoterapi

Follow up  Minimal 5 tahun lamanya

2. Pseudotumor = granuloma kronik ( idiopathic orbital inflammation )

Sebenarnya tidak termasuk tumor orbita, tetapi perlu diungkapkan disini karena memberi

gambaran yang sama yaitu exophthalmos klinis: penderita dengan pseudotumor sering

mengeluh nyeri daerah orbita, gerakan mata terbatas, exopththalmus dengan visus

menurun,diplopia,chemosis.pengobatan dengan kortikosteroid sistemik dosis tinggi atau

dengan iradiasi dosis rendah.

3. Lacrimal gland tumor

Klinis tampak massa di superotemporal palpebra,bisa displacement orbita ke inferior dan

medial,proptosis non aksial. Benigna : Pleomorfik adenoma. Karsinoma : adenoid

kistik,adenokarsinoma,mukoepidermoid. 50 % inflamasi dan proliferasi limfoid.

Terapi :Resection,exentration

Page 12: Resume Tumor Okuler Melanoma

4. Papiloma

Sering ditemukan di margo palpebra dan limbus.klinis tampak massa tumor seperti bunga

kol dan biasanya bertangkai.tumor ini bisa tumbuh besar, sehingga seperti menyerupai

keganasan. Bertendensi untuk berulang kambuh diduga ada kaitannya dengan infeksi

virus. Pengobatan: eksisi total.

5. Melanoma Mata

Melanoma mata adalah kanker yang menyerang bagian mata. Mata memiliki sel yang

memproduksi melanin dan dapat berkembang menjadi melanoma. Melanoma mata

juga disebut melanoma okular. Melanoma merupakan tipe kanker yang menyebar

sangat agresif. Melanoma mata dapat mempengaruhi beberapa bagian mata termasuk,

choroid, iris.

Gejala yang mungkin timbul tampak wajar seperti mata berkedip, pandangan buram

atau kabur. Tanda dan gejala yang harus diperhatikan meliputi: bagian gelap yang

tumbuh di iris, sensasi kilatan cahaya, pandangan buram.