RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi...

71
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR R E V I S I BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK TELP. (0767) 22331 FAX. (0767) 22331 e-mail : [email protected] JALAN KECAMATAN BATU ENAM - BAGANSIAPIAPI (28915)

Transcript of RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi...

Page 1: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2016-2021

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KABUPATEN ROKAN HILIR

R E V I S I

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK TELP. (0767) 22331 FAX. (0767) 22331 e-mail : [email protected]

JALAN KECAMATAN BATU ENAM - BAGANSIAPIAPI (28915)

Page 2: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat yang telah diberikannya sehingga Penyusunan Rancangan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan HIlir Tahun 2016-2021 telah dapat diselesaikan secara baik dan sesuai dengan dinamika yang berkembang di masyarakat. Rancangan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir disusun dengan mengedepankan prinsip-prinsip pengembangan kinerja organisasi secara visioner, untuk mengelola mandat strategis dalam memfasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan politik yang responsif terhadap tuntutan demokratisasi. Sebagai komponen operasional Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam memfasilitasi pelaksanaan kebijakan di bidang kesatuan bangsa dan politik senantiasa perlu melakukan reposisi dan reorientasi sesuai dengan perubahan lingkungan strategis yang bergerak cepat dan sulit diprediksi. Reposisi dan reorientasi tersebut akan dapat dilakukan dengan efektif jika segenap jajaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir mampu melakukan perubahan paradigma dan mengembangkan perilaku birokrasi yang visioner. Ini mengandung makna, bahwa segenap jajaran aparat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mengimplementasikan tugas dan fungsinya secara professional dengan berbasis instrumen dan rencana strategis. Rancangan rencana strategis ini merupakan pedoman bagi segenap aparatur di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir dalam menyikapi berbagai tugas yang diembannya untuk nusa dan bangsa.

Bagansiapiapi, Januari 2019

Plt. KABAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR

H. FADLI, SH Pembina Tingkat I

NIP. 19750811 200012 1 004

Page 3: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

DDAAFFTTAARR IISSII

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................... ......................... 1

B. Landasan Hukum ..................................................................... 3

C. Maksud dan Tujuan ................................................................. 5

D. Sistematika Penulisan ............................................................... 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ....................................................... 8

A. Tugas, fungsi, dan struktur Organisasi ........................................ 8

B. Sumber Daya Organisasi ............................................................ 29

C. Aset/Modal Yang Dimiliki ............................................................ 30

D. Kinerja Pelayanan SKPD ............................................................. 30

E. Tantangan Utama dan Peluang ................................................... 30

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ................ 34

A. Identifikasi Permasalahan ........................................................ 34

B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Daerah .................................. .. 36

C. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga .................................. .. 38

D. Telaahan Renstra SKPD Provinsi ............................................... .. 40

E. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah ...................................... .. 41

F. Penentuan Isu-isu Strategis ....................................................... .. 47

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ............. 48

A. Visi ......................................................................................... 48

B. Misi .......................................................................................... .. 48

C. Tujuan .................................................................................... .. 48

D. Sasaran ................................................................................... .. 49

E. Strategi .................................................................................... .. 49

F. Kebijakan ................................................................................ .. 49

Page 4: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ........................ 51

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Sasaran, dan Pendanaan Indikatif ........................................................................ 51

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ........................................................................... 52

Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021 ........................................ 52

PENUTUP ...................................................................................... 54

Page 5: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di
Page 6: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

DDAAFFTTAARR TTAABBEELL

Tabel 1. Pencapaian Sasaran Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2011 – 2016 .............................................. 58

Tabel 2. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,

dan Pendanaan Indikatif Bandan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021 ................................................. 59

Page 7: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

1

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam Pasal 25 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban melaksanakan urusan pemerintahan umum yang meliputi; pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-undang Dasar 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika, pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa, pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional dan nasional serta penanganan konflik sosial sesuai peraturan perundang-undangan, dan melaksanakan urusan mengembangkan kehidupan berdemokrasi berdasarkan Pancasila.

Mencermati apa yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tersebut, Kabupaten Rokan Hilir sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada dasarnya tetap berupaya memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam rangka kerukunan nasional pada bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tetap memberi ruang bagi berkembangnya kehidupan berdemokrasi sesuai dinamika politik saat ini.

Sejak reformasi bergulir, perkembangan dinamika politik bangsa yang terjadi secara nasional ikut pula mewarnai perubahan perilaku masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir. Kesadaran hak-hak berpolitik masyarakat di satu sisi merupakan angin segar bagi perkembangan kehidupan berdemokrasi, namun disisi lain ketidakdewasaan berpolitik yang cenderung melahirkan tindakan-tindakan pemaksaan kehendak dan aksi anarkis justru berpotensi melahirkan masalah baru.

Ciri khas Kabupaten Rokan Hilir yang memiliki komposisi penduduk yang sangat heterogen melahirkan perbedaan-perbedaan latar belakang budaya. Oleh karena itu budaya melayu sebagai budaya lokal diharapkan dapat menjadi payung kebudayaan dan alat pemersatu berbagai budaya yang ada di daerah ini. Ketidakbijakan dalam menyikapi setiap perbedaan tersebut

berpotensi menimbulkan kerawanan yang dapat menyulut terjadinya konflik sosial yang berdimensi vertikal dan horizontal yang mengarah pada terjadinya disintegrasi ditingkat lokal, regional maupun nasional.

Pengaruh globalisasi antara lain terwujud dalam arus informasi yang begitu deras membawa masyarakat ke arah keterbukaan, disamping berdampak positif bagi kemajuan bangsa, juga berdampak negatif bagi ketahanan bangsa. Oleh karena itu, kemampuan penanganan permasalahan regional dan global seperti pembinaan wawasan kebangsaan, ideologi dan

Page 8: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

2

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

kewaspadaan nasional serta ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan termasuk permasalahan politik dalam negeri perlu terus dilakukan dan ditingkatkan secara terpadu dan berkesinambungan, karena jika ini diabaikan akan berdampak kepada terganggunya stabilitas sosial politik dan keamanan yang pada gilirannya akan bermuara kepada semakin lemahnya ketahanan bangsa.

Beberapa kecenderungan serta kondisi faktual yang menggambarkan kompleksitas permasalahan dan ancaman, yang memprihatinkan bagi kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Konflik vertikal dan horizontal pada tataran nasional menimbulkan akses negatif bagi daerah ini.

b. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap arti nasionalisme dan wawasan kebangsaan, dan pada gilirannya mudah dipengaruhi oleh paham-paham yang dapat mengganggu kehidupan sosial kemasyarakatan.

c. Masih adanya sekelompok masyarakat yang ingin menggantikan Pancasila sebagai ideologi Negara dan memperdebatkan kembali UUD 1945, sehingga dapat mengganggu stabilitas politik.

d. Rendahnya pemahaman tentang arti demokrasi, sehingga sering terjadi pemaksaan kehendak yang cenderung mengarah pada tindakan-tindakan anarkis atau tirani mayoritas.

e. Euforia reformasi yang melampui batas, ditandai dengan cenderung mengabaikan atau tidak menghormati pendapat orang lain, sehingga menghambat proses pendewasaan perilaku berdemokrasi.

f. Kebijakan desentralisasi melalui otonomi daerah membuat penafsiran kurang tepat, seperti keinginan untuk pemekaran daerah yang bersifat elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional.

Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di masa mendatang adalah bagaimana mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa serta mewujudkan sistem politik yang demokratis. Tantangan ini sekaligus juga menjadi dasar penentuan arah pembangunan politik dalam negeri kita ke depan, pada prinsipnya berdimensi dua, yakni dimensi penguatan persatuan dan kesatuan bangsa serta pembangunan sistem politik demokratis.

Dilakukannya penguatan persatuan dan kesatuan bangsa mengingat masih ada indikasi melemahnya nilai-nilai persatuan dan kesatuan nasional pada tahun-tahun berlangsungnya pengembangan sistem politik sebagai akibat tuntutan reformasi. Berkembangnya iklim saling kurang menghargai terutama dalam aktualisasi politik masing-masing kelompok terkait dengan persoalan budaya politik belum dipahami arti pentingnya wawasan

Page 9: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

3

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

kebangsaan. Fluktuasi meningkatnya eskalasi dan kebijakan nasional ataupun pada kejadian-kejadian tertentu yang berdampak luas seperti ancaman terorisme dan sebagainya.

Selanjutnya, aktualisasi partai politik sebagai saluran utama aspirasi politik rakyat belum sepenuhnya dapat berlangsung dengan optimal karena berbagai kondisi partai politik secara internal serta perkembangan lingkungan eksternalnya. Masih terdapat kekecewaan masyarakat kepada partai politik, juga terhadap mekanisme kaderisasi partai politik yang belum berjalan baik. Padahal partai politik merupakan salah satu unsur aktor politik dalam infrastruktur politik yang sangat penting dalam mengembangkan mekanisme demokrasi yang sedang berlangsung dalam sistem politik yang sedang dimantapkan. Dalam konteks tersebut, diperlukan upaya dan dukungan bagi partai politik sesuai dengan kriteria dan mekanisme yang ditetapkan dalam aturan perundang-undangan. Pembangunan persatuan dan kesatuan bangsa dan politik di era sekarang ini telah menempatkan pemerintah sebagai fasilitator dan dinamisator.

Berpedoman dari kondisi tersebut di atas, dalam rangka melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 serta rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 02 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Kemudian dengan mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Panjang (lima Tahun) Kabupaten Rokan Hilir serta mengingat tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Nomor 11 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Negara dengan pertimbangan pula hasil evaluasi terhadap kondisi Lingkungan Strategis Daerah, maka disusunlah Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 sebagai instrumen pokok dalam keseluruhan kerangka manajemen program di Lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir.

B. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum dari penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021 ini terdiri dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan

Page 10: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

4

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

penganggaran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir. Landasan Hukum tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3902) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4274) ;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan Undang – Undang Nomor 12 tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33);

7. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2008 Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);

Page 11: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

5

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia 2007 Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia 2008 Nomor 48);

14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Provinsi Riau Tahun 2009 Nomor 9);

17. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau 2014-2019;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 1 Tanggal 3 Januari Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2005-2025;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir;

20. Peraturan Bupati Rokan Hilir 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir;

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir ini adalah untuk mendapatkan dokumen perencanaan yang bersifat strategis berjangka waktu lima tahunan yang akan menjadi pedoman bagi SKPD di dalam mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Daerah yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021.

Page 12: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

6

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hilir ini bertujuan untuk:

1. Mendapatkan perencanaan yang bersifat strategis lima tahunan.

2. Menjadi pedoman bagi SKPD di dalam menyusun perencanaan tahunan (Renja SKPD).

3. Menjadi acuan di dalam pengukuran kinerja SKPD melalui indikator yang telah ditetapkan.

4. Memudahkan pengawasan, evaluasi dan monitoring terhadap jalannya pembangunan, khususnya yang dijalankan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Rokan Hilir.

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. LANDASAN HUKUM

C. MAKSUD DAN TUJUAN

D. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. Tugas, fungsi, dan struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir.

B. Sumber Daya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi;

C. Kinerja pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir;

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir;

B. Telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih

C. Telaahan renstra kementerian dan lembaga

D. Telaahan Renstra SKPD Provinsi

Page 13: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

7

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

E. Telaahan rencana tata ruang wilayah

F. Penentuan isu-isu strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir

B. Tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir

C. strategi dan kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN ROKAN HILIR

Page 14: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

8

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir memiliki peluang untuk membantu meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas partai politik agar mampu memainkan peran dan fungsinya dengan baik serta memberikan bantuan keuangan terhadap partai politik, memberdayakan dan menata lembaga-lembaga kemasyarakatan, memfasilitasi kesadaran politik masyarakat dengan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan bidang politik dan agenda politik nasional lainnya serta mendorong peran aktif masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi proses demokratisasi.

Peluang tersebut ditopang kebijakan desentralisasi yang membuka kesempatan kepada daerah untuk berkreasi dalam rangka menciptakan stabilitas politik bagi upaya mewujudkan proses demokratisasi, persatuan dan kesatuan bangsa, iklim usaha yang kondusif serta terjaganya ketertiban umum di daerah.

A. Tugas, fungsi, dan struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir.

Landasan kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik adalah Peraturan Bupati Rokan Hilir 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir.

Dalam melaksanakan amanat sebagaimana dimaksud di atas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menyelenggarakan tugas: Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan.

Adapun fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir sebagai berikut :

1) penyusunan rancangan dokumen-dokumen perencanaan Renstra, dan Renja SKPD;

2) perumusan kebijakan bidang kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan;

3) pengkoordinasian dalam bidang intelijen dan masyarakat perbatasan, penanganan konflik serta pengawasan orang asing;

4) pengelolaan tata usaha Badan;

5) pengkoordinasian dengan lembaga politik serta pemberian pendidikan politik kepada masyarakat;

6) pengkoordinasian pelaksanaan sinergitas dan harmonisasi kegiatan dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

Page 15: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

9

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

7) pengkoordinasian pembauran kewarganegaraan dan wawasan kebangsaan serta nilai sejarah;

8) pengkoordinasian ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan;

9) pelaksanaan pemantauan, evaluasi kinerja dan pelaporan kegiatan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir memiliki susunan sebagai berikut :

1. Sekretariat, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala Badan dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi, umum, kepegawaian dan keuangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan perencanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan

kegiatan Badan dan Sekretariat; b. pengelolaan kegiatan umum, kepegawaian dan rumah tangga Badan;

dan c. pengelolaan administrasi keuangan Badan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, sekretariat mempunyai rincaian tugas :

a. menyususun program kegiatan sekretariat berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. memberikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya, memberikan arahan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan untuk meendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan rumusan program kegiatan berdasarkan hasil rangkuman

rencana kegiatan bidang-bidang sebagai pedoman penyusunan anggaran pendapatan dan belanja Badan;

f. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan sesuai bidang tugas di Sekretariat;

g. menyelenggarakan pengelolaan kegiatan umum, kepegawaian, kehumasan, kearsipan, perpustakaan, keprotokolan, perlengkapan rumah tangga sesuai ketentuan yang berlaku demi kelancaran tugas;

Page 16: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

10

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

h. menyiapkan konsep dan koordinasi dalan rangka Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan dan Penetapan Kinerja Pemerintah Daerah;

i. melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan administrasi perkantoran sesuai pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan kesekretariatan dilaksanakan secara efektif dan efesien;

j. melaksanakan pemantauan, mengevaluasi dan menilai prestrasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistim penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja;

k. melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;

l. menyajikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai perintah atasan.

1.1 Sub Bagian Perencanaan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang Perencanaan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan sub bagian penyusunan rencana kegiatan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Sub Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan atasan;

f. menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

Page 17: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

11

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

g. meneliti dan mengoreksi bahan usulan rencana program kegiatan dari masing-masing Bidang, Sub Bidang dan Sub Bagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna menghindari kesalahan;

h. menyiapkan bahan penyusunan rencana program kerja dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Badan;

i. mengumpulkan bahan dan menyusun Rencana Strategis Badan;

j. menyiapkan bahan penyusunan laporan berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan ;

k. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja;

l. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;

m. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan

n. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

1.2 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang umum dan kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Sub Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

Page 18: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

12

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

e. menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi umum dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan atasan;

f. memberikan pelayanan urusan administrasi umum, organisasi dan tata laksana, pengurusan rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, Kehumasan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan serta pengelolaan administrasi kepegawaian Badan;

g. merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga Badan sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai dasar pengadaan barang;

h. melaksanakan inventarisasi barang kekayaan Badan untuk tertib administrasi serta melaksanakan pemeliharaan barang inventaris agar dapat digunakan dengan optimal;

i. memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, diklat pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya;

j. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja;

k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;

l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

1.3 Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang keuangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

Page 19: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

13

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

d. melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Sub Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan administrasi keuangan;

f. menyiapkan proses pencairan administrasi gaji pegawai;

g. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dengan cara membandingkan laporan perkembangan realisasi belanja denga rencana pembiayaan yang telah disusun untuk bahan laporan kepada atasan;

h. melaksanakan pengendalian, melegalisasi dan verifikasi serta pelaporan bidang keuangan di lingkungan Badan;

i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja;

j. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan;

k. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;

l. melaksanakan penyusunan inventarisasi aset Badan; dan

m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

2. Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan kerjasama intelijen dan bina masyarakat perbatasan, penangganan konflik dan pengawasan orang asing. Penyiapan, perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi dalam Bidang Kewaspadaan Nasional.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyiapan perumusan rencana program, kegiatan dan anggaran di

Bidang Kewaspadaan Nasional;

b. mengkoordinir, pemantauan, monitoring pelaksanaan kegiatan, kajian, evaluasi dan pembinaan di Bidang Kewaspadaan Nasional;

c. penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan serta fasilitasi kewaspadaan dini dan kerjasama intelijen keamanan;

d. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta pemantauan masyarakat perbatasan dan tenaga kerja;

Page 20: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

14

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

e. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan penanganan konflik pemerintahan dan penanganan konflik sosial;

f. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan orang asing dan lembaga asing; dan

g. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan bidang Kewaspadaan Nasional berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengembangan bidang Kewaspadaan Nasional;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan bidang Kewaspadaan Nasional.

2.1 Sub Bidang Kerjasama Intelijen dan Bina Kerjasama Masyarakat Perbatasan, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang Kerjasama Intelijen dan Bina Kerjasama Masyarakat Perbatasan

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Kerjasama Intelijen dan Bina Kerjasama Masyarakat Perbatasan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan kerjasama intelijen dan bina kerjasama masyarakat perbatasan;

b. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan bahan keterangan yang dibutuhkan melalui Forum Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) di Kabupaten Rokan Hilir;

Page 21: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

15

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

c. peningkatan peran aktif masyarakat melalui tokoh masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang ada untuk mencegah dan penyelesaian konflik;

d. melakukan kewaspadaan dan kemampuan mendeteksi dini secara dini berbagai potensi dan indikasi terjadinya gejolak sosial baik dalam bentuk konflik horizontal maupun konflik vertikal;

e. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKUB) di Kabupaten Rokan Hilir;

f. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi perkembangan kehidupan masyarakat perbatasan dan tenaga kerja;

g. penyiapan bahan dan rekomendasi serta pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama intelijen, perkembangan kehidupan masyarakat perbatasan dan tenaga kerja perbatasan; dan

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang;

i. masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Kerjasama Intelijen dan Bina Kerjasama Masyarakat Perbatasan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan bidang kerjasama intelijen dan bina kerjasama masyarakat perbatasan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan

Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengembangan bidang kewaspadaan nasional;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan bidang kerjasama intelijen dan bina kerjasama masyarakat perbatasan.

Page 22: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

16

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

2.2 Sub Bidang Penanganan Konflik dan Pengawasan Orang Asing, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang Penanganan Konflik dan Pengawasan Orang Asing.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Penanganan Konflik dan Pengawasan Orang Asing mempunyai tugas sebagai berikut :

a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan penanganan konflik dan pengawasan orang asing;

b. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka rehabilitas dan rekonsiliasi pasca konflik;

c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan penanganan konflik pemerintahan;

d. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan penanganan konflik sosial di masyarakat;

e. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan orang asing dan lembaga asing;

f. penyiapan bahan dan rekomendasi serta pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penangganan konflik pemerintahan, penangganan konflik sosial dan pengawasan orang asing dan lembaga asing;

g. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pemantaun dan analisis potensi konflik penangganan konflik pemerintahan, penangganan konflik sosial dan pengawasan orang asing dan lembaga asing; dan

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

i. masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Penanganan Konflik dan Pengawasan Orang Asing mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan bidang Penanganan Konflik dan Pengawasan Orang Asing hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

Page 23: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

17

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengembangan bidang Kerjasama Kewaspadaan Nasional;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan bidang Kerjasama Kewaspadaan Nasional.

3. Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan ketahanan ideologi pembauran dan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah. Penyiapan, perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi, dalam Bidang Kewaspadaan Nasional.

Untuk melaksanan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyiapan perumusan rencana program, kegiatan dan anggaran di Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

b. mengkoordinir dan monitoring pelaksanaan kegiatan, kajian, evaluasi dan pembinaan di Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

c. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi ketahanan ideologi negara;

d. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan wawasan kebangsaan;

e. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan bela negara;

f. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi penghayatan nilai-nilai sejarah kebangsaan;

g. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pembinaan pembauran dan kewarganegaraan; dan

h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

Page 24: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

18

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

a. menyusun program kegiatan bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengembangan bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.

3.1 Sub Bidang Ketahanan Ideologi, Pembauran dan Kewarganegaraan, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang Ketahanan Ideologi, Pembauran dan Kewarganegaraan

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Ketahanan Ideologi, Pembauran dan Kewarganegaraan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan ketahanan ideologi, pembauran dan kewarganegaraan;

b. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK);

c. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program penguatan ideologi, pembauran dan kewarganegaraan;

d. melakukan pemantauan supervisi dan evaluasi kondisi pemahaman masyarakat tentang ketahanan ideologi, pembauran dan kewarganegaraan;

e. melakukan penyiapan bahan kajian, perumusan kebijakan dan fasilitasi implementasi, pembinaan, koordinasi dan sosialisasi ideologi, pembauran dan kewarganegaaan;

Page 25: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

19

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

f. melakukan penyiapan analisis kondisi pemahaman masyarakat serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan ketahanan ideologi, pembauran dan kewarganegaraan;

g. memfasilitasi percepatan proses pembauran bagi warga transimigrasi/pengungsi/pendatang di lingkungan masyarakat Kabupaten Rokan Hilir;

h. melaksanakan koordinasi, kerjasama dan konsultasi dalam rangka perumusan, pembinaan dan pemantapan ketahanan ideologi pembauran dan kewarganegaraan

i. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta evaluasi pelaksanaan pembinaan kewarganegaraan serta pemberian tanda penghargaan;

j. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pemantapan ketahanan ideologi dan pembauran dan kewarganegaraan; dan

k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

l. masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Ketahanan Ideologi, Pembauran dan Kewarganegaraan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan bidang Ketahanan Ideologi, Pembauran dan Kewarganegaraan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan Ketahanan Ideologi, Pembauran dan Kewarganegaraan;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan bidang Ketahanan Ideologi, Pembauran dan Kewarganegaraan

Page 26: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

20

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

3.2 Sub Bidang Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Nilai Sejarah, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Nilai Sejarah mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;

b. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program penguatan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;

c. melakukan pemantapan supervisi dan evaluasi kondisi pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;

d. melakukan koordinasi, kebijakan dan konsultasi dalam rangka perumusan, pembinaan dan pemantapan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;

e. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi penguatan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;

f. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi implementasi, koordinasi serta pembinaan dan sosialisasi wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;

g. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pendidikan bela negara;

h. melakukan perumusan kebijakan, pengembangan serta penguatan nilai-nilai sejarah kebangsaan;

i. menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pemantapan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah; dan

j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

k. masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Wawasan kebangsaan, Bela Negara dan Nilai Sejarah mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan sub bidang Wawasan kebangsaan, Bela Negara dan Nilai Sejarah hasil evaluasi kegiatan tahun lalu

Page 27: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

21

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan Wawasan kebangsaan, Bela Negara dan Nilai Sejarah;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan sub bidang Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Nilai Sejarah.

4. Kepala Bidang Politik Dalam Negeri, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan Fasilitasi Lembaga Politik, Pendidikan Poltik dan Pemilu penyiapan, perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi dalam Bidang Politik Dalam Negeri.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyiapan perumusan rencana program, kegiatan dan anggaran di Bidang Politik Dalam Negeri;

b. mengkoordinir dan monitoring pelaksanaan kegiatan, kajian, evaluasi dan pembinaan di Bidang Politik Dalam Negeri;

c. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan politik;

d. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi kelembagaan politik pemerintahan;

e. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi kelembagaan partai politik;

f. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pendidikan budaya politik;

g. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pemilihan umum, pemilihan legislatif, pemilihan umum presiden dan wakil presiden; dan

h. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

Page 28: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

22

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun program kegiatan bidang Politik Dalam Negeri berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengembangan bidang Politik Dalam Negeri;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan bidang Politik Dalam Negeri.

4.1 Sub Bidang Fasilitas Lembaga Politik, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di sub bidang Fasilitas Lembaga Politik

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan fasilitasi lembaga politik;

b. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program fasilitasi lembaga politik;

c. melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi dalam rangka menghimpun data keberadaan, kegiatan, dan kondisi partai politik di Kabupaten Rokan Hilir;

d. melakukan koordinasi dalam rangka fasilitasi proses bantuan keuangan partai politik dan pengeluaran dana bantuan dan pergantian antar waktu anggota DPRD;

e. memfasilitasi penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang politik bagi fungsionaris partai politik;

Page 29: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

23

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

f. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan politik;

g. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi kelembagaan politik pemerintahan di Kabupaten Rokan Hilir;

h. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi kelembagaan politik pemerintahan di daerah;

i. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi kelembagaan partai politik yang memperoleh kursi;

j. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi kelembagaan partai politik yang tidak memperoleh kursi; dan

k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

l. masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Fasilitas Lembaga Politik mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan sub bidang Fasilitas Lembaga Politik hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan sub bidang Fasilitas Lembaga Politik;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan sub bidang Fasilitas Lembaga Politik.

4.2 Sub Bidang Fasilitas Pendidikan Politik dan Pemilu, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,

Page 30: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

24

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang Fasilitas Pendidikan Politik dan Pemilu

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Fasilitas Pendidikan Politik dan Pemilu mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan fasilitasi Pendidikan Politik dan Pemilihan Umum;

b. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program fasilitasi pendidikan politik dan pemilihan umum di Kabupaten Rokan Hilir;

c. menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang peta politik pemilihan umum di Kabupaten Rokan Hilir;

d. memfasilitasi penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang politik masyarakat dan simpatisan partai politik;

e. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka optimalisasi peran Desk Pemilu/Pilkada di Kabupaten Rokan Hilir;

f. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan budaya politik bagi elemen masyarakat;

g. penyiapan bahan perumusan kebijakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan budaya politik bagi elemen masyarakat;

h. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemilihan umum, legislatif, pemilu presiden dan presiden serta pemilukada kab/kota; dan

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

j. masing-masing Sub bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Fasilitas Pendidikan Politik dan Pemilu mempunyai

rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan sub bidang Fasilitas Pendidikan Politik dan Pemilu hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

Page 31: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

25

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan sub bidang Fasilitas Pendidikan Politik dan Pemilu;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan sub bidang Fasilitas Pendidikan Politik dan Pemilu.

5. Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan penyiapan, perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi dalam Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan.

Untuk melaksana tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyiapan perumusan rencana program, kegiatan dan anggaran di Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

b. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi ketahanan sumber daya alam dan kesenjangan perekonomian;

c. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter;

d. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi perilaku perekonomian masyarakat;

e. penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi ketahanan lembaga usaha ekonomi;

f. perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan;

g. perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan kepercayaan;

h. perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembauran dan akulturasi budaya;

i. perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan;

Page 32: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

26

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

j. perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan penanganan masalah sosial kemasyarakatan; dan

k. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengembangan bidang ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan bidang ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan.

5.1 Sub Bidang Ketahanan Ekonomi, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di sub bidang ketahanan ekonomi.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang ketahanan ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan di bidang ketahanan ekonomi;

b. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program fasilitasi ketahanan ekonomi;

c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan ketahanan ekonomi dalam rangka penguatan persatuan dan kesatuan;

Page 33: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

27

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

d. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan bahan keterangan yang dibutuhkan dalam bidang ketahanan ekonomi;

e. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi identifikasi ketahanan sumber daya alam dan penanganan kesenjangan perekonomian;

f. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan identifikasi ketahanan di bidang perdagangan, investasi, fiskal dan moneter;

g. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi identifikasi dan kompilasi serta pembinaan organisasi kemasyarakatan perekonomian;

h. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi cinta produksi dalam negeri dan perlindungan konsumen;

i. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kerjasama lembaga perekonomian dan penanganan kejahatan lembaga perekonomian;

j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang;

k. masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Ketahanan Ekonomi mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan sub bidang Ketahanan Ekonomi hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan sub bidang Ketahanan Ekonomi;

f. menyiapkan fasilitasi kegiatan sub bidang Ketahanan Ekonomi.

Page 34: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

28

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

5.2 Sub Bidang Ketahanan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan, mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di bidang Ketahanan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Sub Bidang Ketahanan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan di bidang ketahanan budaya, agama dan sosial kemasyarakatan;

b. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program fasilitasi Ketahanan, agama dan sosial kemasyarakatan;

c. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan bahan keterangan yang dibutuhkan dalam bidang budaya, agama dan sosial kemasyarakatan;

d. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan kepercayaan yang berada dimasyarakat;

e. melakukan dan koordinasi dan kerjasama dengan elemen masyarakat serta dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Rokan Hilir;

f. melakukan penyiapan, fasilitasi evaluasi dan koordinasi terhadap LSM, Organisasi Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir;

g. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, fasilitasi, bimbingan, identifikasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan hubungan dengan kemasyarakatan; dan

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

i. masing-masing Sub bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada di atas, Kepala Sub Bidang Ketahanan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun program kegiatan sub bidang Ketahanan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;

Page 35: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

29

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Badan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Badan dan naskah dinas yang berkaitan dengan sub bidang Ketahanan Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;

Sesuai dengan Peraturan Bupati Rokan Hilir Nomor 65 Tahun 2016 tanggal .... September 2016, Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir tersebut apabila digambarkan dalam bentuk bagan dapat dilihat pada Lampiran 1.

B. Sumber Daya Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Rokan Hilir dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi;

Dalam melaksanakan peluang yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir tersebut, potensi yang dimiliki saat ini meliputi :

1. Sumber Daya Manusia Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir.

Berdasarkan data pada tabel 2.1. diketahui bahwa Pegawai negeri Sipil di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir didominasi oleh pangkat penata tingkat I dengan golongan III/d, yang berjumlah 7 orang atau 24,14%, sedangkan pangkat dan golongan terkecil adalah pangkat pembina utama muda dengan golongan IV/c yang berjumlah 1 orang atau 3,45%. Komposisi Pegawai Negeri Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berdasarkan Pangkat dan Golongan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2.1 Susunan Pegawai Negeri Bakesbangpol berdasarkan Pangkat dan

Golongan Tahun 2016

No PANGKAT GOLONGAN JUMLAH %

1 Pembina Utama Muda IV/c 1 3.45

2 Pembina Tk. 1 IV/b 1 3.45

3 Pembina IV/a 5 17.24

4 Penata Tk.I III/d 7 24.14

5 Penata III/c 3 10.34

6 Penata Muda Tk. I III/b 1 3.45

Page 36: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

30

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

7 Penata Muda III/a 2 6.90

8 Pengatur Tk. I II/d 0 0.00

9 Pengatur II/c 2 6.90

10 Pengatur Muda Tk.I II/b 5 17.24

11 Pengatur Muda II/a 1 3.45

12 Juru I/c 1 3.45

Jumlah 29 100

Sumber : Bakesbangpol Kabupaten Rokan Hilir, 2016

Keadaan Pegawai Negeri Sipil Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berdasarkan jenjang Pendidikan dari data pada tabel 2.2 diketahui bahwa pendidikan pegawai negeri sipil di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir, didominasi oleh tingkat pendidikan Sarjana Strata I (S.1) yang berjumlah 20 orang atau 68,97%.

Tabel 2.2 Susunan Pegawai Negeri Sipil Bakesbangpol berdasarkan jenjang

Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah %

Sarjana Strata II (S.2) 1 3.45

Sarjana Strata I (S.1) 20 68.97

Diploma 0 0.00

SLTA Sederajat 7 24.14

SLTP Sederajat 1 3.45

Jumlah 29 100

Sumber : Bakesbangpol Kabupaten Rokan Hilir, 2016

2. Aset/Modal Yang Dimiliki

Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir terletak di Batu Lima (Komplek Perkantoran) Jalan Kecamatan Bagansiaiapi. Secara umum kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan dipergunakan dalam mendukung pelaksanaan kinerja Badan

Kesbangpol Rokan Hilir dapat dilihat pada lampiran 2.

3. Kinerja Pelayanan SKPD Tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, dibuat menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah digratifikasi oleh pemerintah dapat dilihat pada lampiran 3.

4. Tantangan Utama dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Page 37: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

31

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

1). Tantangan Utama

a. Persatuan dan Kesatuan Nasional Karakteristik Kabupaten Rokan Hilir dengan angka pertumbuhan penduduk tergolong cukup tinggi dan komposisi yang sangat heterogen, pluralisme ideologi keagamaan di sebagian kawasan berpotensi menimbulkan konflik sosial yang bersifat horizontal. Disamping itu, merosotnya etika dan moral bangsa yang ditandai dengan menguatnya fenomena penyakit masyarakat seperti judi, prostitusi, miras dan narkoba yang berdampak kepada terganggunya stabilitas kamtibmas yang merupakan hambatan bagi terwujudnya ketahanan bangsa. Semuanya itu merupakan ancaman disintegrasi bangsa.

Di sisi lain persoalan nasional juga mendapatkan ancaman serius dengan masih berakarnya politisasi nilai-nilai agama sebagai bagian dari pertentangan kepentingan politik dan kekuasaan selama beberapa tahun terakhir. Iklim kebebasan telah membuat kelompok primordial menegaskan keberadaan di dalam masyarakat, bahkan dengan tidak ragu-ragu menggunakan cara-cara kekerasan dilakukan terhadap kelompok lain yang tidak sepaham dengan menggunakan agama sebagai perisai.

b. Struktur Politik Dalam kehidupan politik, bangsa Indonesia saat ini sedang menjalani fase perubahan struktur politik Indonesia menuju terwujudnya konsolidasi demokrasi. Pelaksanaan pemilihan umum (Legislatif, Presiden/Wakil Presiden dan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) secara langsung adalah momentum awal dimulainya reformasi tersebut.

Paket Undang-undang bidang politik pasca amandemen UUD 1945 yang telah beberapa kali mengalami perubahan, tidak dapat dipungkiri masih dijumpai beberapa persoalan atau kelemahan-kelemahan.

Partai politik telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat seiring dengan berkembangnya sistem multi partai saat ini, namun pertumbuhan tersebut belum diikuti dengan kemampuan memainkan peran dan fungsinya sebagaimana yang diharapkan. Dinamika politik beberapa tahun terakhir ini menghendaki peningkatan peran dan fungsi kelembagaan politik yang mampu menangkap dan menyalurkan keinginan dan aspirasi masyarakat.

c. Peran Negara dan Masyarakat

Page 38: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

32

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Negara pada era reformasi mengalami krisis peran, seperti peran pemerintah di bidang ekonomi, hukum, politik, sosial budaya dan hankam yang sedang dalam proses mencari keseimbangan dan struktur baru yang lebih ideal, di tengah-tengah tuntutan masyarakat akan demokratisasi. Ketidakpercayaan kepada pemerintah yang terkesan dominan dan otoriter, menyebabkan masyarakat kurang memiliki referensi yang cukup mengenai batas-batas peran yang ideal bagi negara demokratis. Kebingungan dan frustasi terhadap pemerintahan tidak jarang diwujudkan dalam berbagai tindakan destruktif irasional di dalam kehidupan social kemasyarakatan.

Organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang pada masa lalu kurang diakui peranannya, dewasa ini mulai menunjukkan peran yang baik dalam memberdayakan sektor masyarakat menuju kearah terbentuknya masyarakat modern (Civil Society) yang tangguh sesuai dengan prinsip-prinsip good govermance. Dalam hubungannya dengan masyarakat, pemerintah (negara) saat ini sedang mensosialisasikan perannya sebagai regulator dan fasilitator. Pemerintah sedang dalam berada proses transformasi dalam membentuk perannya sebagai “penengah“ yang adil dalam mengupayakan penyelesaian berbagai konflik kepentingan dalam masyarakat yang majemuk ini.

d. Budaya Politik dan Proses Politik Budaya politik masih menggambarkan warisan budaya masa lalu, yang sudah tertanam mendalam mengikuti struktur politik dan peran negara pada masa itu. Namun demikian, dengan sudah tercapainya dan akan dilakukannya demokratisasi, diharapkan akan terjadi peralihan dari suatu masyarakat politik berbudaya primodial ke masyarakat berbudaya politik modern yang demokratis, menjunjung tinggi hukum dan hak azazi manusia.

Secara nasional sedang berlangsung transformasi budaya politik menuju demokrasi yang masih berada pada tahap awal. Penyelenggara berkembangnya interpretasi otonomi daerah yang kurang tepat sebagian ditafsirkan sebagai tuntutan pemekaran daerah yang bersifat elitis berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik, sehingga dapat mengancam stabilitas politik di daerah.

2). Peluang Utama

Berdasarkan tantangan utama di atas, serta sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya sebagaimana yang tertuang

Page 39: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

33

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 65 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik diperkirakan memiliki peluang sekaligus memungkinkan untuk melaksanakan upaya-upaya yang terkait dengan:

a. Peningkatan Persatuan dan Kesatuan Nasional Peluang dan upaya ini ditujukan untuk menyepakati makna penting persatuan nasional dalam konstelasi poliik yang sudah berubah, yang dapat dilkukan dengan kegiatan pokok; membangun dan melaksanakan early warning system untuk merespon berbagai persoalan konflik sosial politik, membangun dan memperluas mekanisme dan jaringan kerja sama seluruh stakeholders bangsa untuk menyelesaikan berbagai persoalan konflik politik, melaksanakan gerakan kampanye ataupun bentuk-bentuk advokasi lainnya secara serentak meningkatkan komitmen yang utuh terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, serta melaksanakan sosialisasi untuk meningkatkan rasa kebangsaan Indonesia.

b. Pemantapan Stuktur dan Kultur Politik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir memiliki peluang untuk membantu meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas partai politik agar mampu memainkan peran dan fungsinya dengan baik serta memberikan bantuan keuangan terhadap partai politik, memberdayakan dan menata lembaga-lembaga kemasyarakatan, memfasilitasi kesadaran politik masyarakat dengan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan bidang politik dan agenda politik nasional lainnya serta mendorong peran aktif masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi proses demokratisasi.

Peluang tersebut ditopang kebijakan desentralisasi yang membuka kesempatan kepada daerah untuk berkreasi dalam rangka menciptakan stabilitas politik bagi upaya mewujudkan proses demokratisasi, persatuan dan kesatuan bangsa, iklim usaha yang kondusif serta terjaganya ketertiban umum di daerah.

Page 40: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

34

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Persoalan demokratisasi adalah isu utama kehidupan politik nasional yang mengemuka sejak reformasi bergulir. Kondisi politik dewasa ini dirasakan kurang mentolerir perbedaan politik dengan pemerintah, juga mewariskan permasalahan ketidakpuasan yang berkembang menjadi bibit-bibit disintegrasi. Lambatnya pengelolaan konflik sosial politik yang cenderung menggunakan bentuk-bentuk refresif dan tidak meratanya alokasi-alokasi sumber daya pembangunan menjadi cikal bakal rasa ketidakadilan dan perasaan diabaikan.

Dengan kondisi tersebut di atas, maka untuk memelihara momentum perubahan politik yang sudah ada menuju masa depan kehidupan demokrasi yang lebih baik diperlukan negara dan sistem politik yang kuat, civil society yang cerdas dan mandiri, dan kepemimpinan yang bersih, agar mampu memberikan arah dan esensi sesungguhnya dari reformasi dewasa ini.

Adapun identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Badan Kesbangpol adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir

No Tugas Fungsi Permasalahan

1 Pengambil kebijakan dibidang kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan

1. Belum optimalnya peran lembaga dalam menyusun kebijakan kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan untuk mengantisipasi perubahan, tantangan, peluang dan dinamika stabilitas yang kondusif di daerah;

2. Kurang optimalnya ketersediaan dan kualitas data untuk mendukung perumusan kebijakan kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan.

3. Terganggunya proses pelaksanaan program dan kegiatan yang diakibatkan pemangkasan anggaran belanja daerah oleh pemerintah pusat.

4. Terbatasnya data yang valid dan berkualitas

2 Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pada pelaksanaan urusan

1. Belum efektifnya peran lembaga dalam koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas urusan kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan

Page 41: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

35

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

No Tugas Fungsi Permasalahan

kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan

kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan baik antar sektor dan antar fungsi maupun internal dan eksternal

2. Perubahan peraturan perundang undangan dan regulasi yang mengatur mekanisme urusan kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan

3. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan yang dikaitkan dengan dokumen-dokumen kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan

3 Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan

1. Masih kurang optimalnya monitoring, evaluasi dan pelaporan pada sekretariat, bidang dan sub bidang OPD

2. Sarana dan prasarana yang masih terbatas dalam mendukung pelaksanaan tugas urusan kewaspadaan nasional, ideologi dan wawasan kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan

3. SOP pelayanan OPD belum sepenuhnya berjalan semestinya

Adapun identifikasi permasalahan terhadap pelayanan Badan Kesbangpol Kabupaten Rokan Hilir adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir

Aspek Kajian Capaian/Kondisi

Saat ini

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD

Internal (Kewenangan

SKPD)

Eksternal (Diluar Kewenangan

SKPD)

Peningkatan kualitas SDM

sebagai aparatur

OPD

38,50% SDM Bakesbangpol yang

berpendidikan

Diploma, S1 dan S2

Penempatan pegawai yang

tidak sesuai

dengan kebutuhan

Latar belakang pendidikan yang

tidak selaras

dengan tugas dan fungsi Badan

Kesbangpol

Belum optimalnya kualitas dan

kuantitas SDM

apaatur dan sarana prasarana

Optimalisasi

penggunaan

anggaran dan capaian kegiatan

Realisasi anggaran

yang masih

dibawah 85% selama 5 tahun ke

belakang

Kinerja aparatur

yang perlu

ditingkatkan

Rendahnya

capaian kinerja

Bakesbangpol

Page 42: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

36

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Optimalnya peran

lembaga dalam menyusun

kebijakan dibidang

kewaspadaan

nasional, ideologi dan wawasan

kebangsaan, politik dalam

negeri dan ketahanan

ekonomi, budaya,

agama dan kemasyarakatan;

Pemangkasan

anggaran belanja

Pemangkasan

anggaran belanja daerah oleh pusat

akibat turunnya dana bagi hasil

daerah yang

disebabkan oleh gejolak harga

komoditas

Belum optimalnya

peran lembaga dalam menyusun

kebijakan dibidang

kewaspadaan

nasional, ideologi dan wawasan

kebangsaan, politik dalam

negeri dan ketahanan

ekonomi, budaya,

agama dan kemasyarakatan;

Optimalisasi peran

pengendalian, monitoring,

evaluasi dan pelaporan

Sering telatnya

penggunaan anggaran daerah

SOP pelayanan

OPD belum sepenuhnya

berjalan semestinya

Hasil Monitoring

dan Evaluasi belum dijadikan

pedoman dalam perbaikan kinerja

yang akan datang

Peran

pengendalian, monotoring, dan

evaluasi perlu ditingkatkan

B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir 2016-2021 adalah:

“ Terwujudnya Rokan Hilir sebagai Kawasan Industri guna menuju masyarakat madani dan mandiri yang sejahtera “

Beberapa kata kunci yang terdapat di dalam visi di atas dijelaskan sebagai berikut:

Terwujudnya Kawasan industri maksudnya adalah terbangunnya sentra-sentra industri terpadu berbasis potensi daerah dan masyarakat yang mendukung peningkatan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Menuju masyarakat madani maksudnya adalah terwujudnya masyarakat beradab, demokratis, etika dan moralitas tinggi, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, sederhana dan konsisten.

Daerah yang Mandiri maksudnya adalah terwujudnya kemampuan daerah yang mandiri dalam mengatur dan mengurus daerah dan mengurangi ketergantungan dengan pihak luar

Masyarakat Sejahtera maksudnya adalah terpenuhinya keinginan dan harapan hidup yang lebih baik, kemampuan memenuhi konsumsi dasar (pangan, sandang, papan) dan terwujudnya kemudahan akses pendidikan, kesehatan, air bersih dan transportasi

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka dilakukan melalui pelaksanaan Misi sebagai berikut:

Page 43: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

37

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Misi

1. Membangun masyarakat Rokan Hilir yang berbudaya melayu, berakhlak, beriman dan bertaqwa

2. Mengembangkan industri Hulu dan Hilir pada sektor non minyak dan gas untuk membuka lapangan kerja baru, peningkatan pendapatan dan kemandirian masyarakat

3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu dan masyarakat

4. Mengedepankan prinsip good governance untuk pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan iklim investasi

5. Pembangunan infrastruktur untuk pengembangan perekonomian diperdesaan dan perkotaan

Beberapa Program unggulan dilakukan dalam 3 kerangka kerja, yaitu:

a. Kerangka pemantapan pembangunan ekonomi dan kawasan

1. Mengembangkan Cluster-Cluster Industri Berbasis Masyarakat pada Sektor Pertanian, Perikanan, Perkebunan, dan Peternakan sesuai dengan Potensi Wilayah

2. Mengembangkan Pertumbuhan Ekonomi Diluar Sektor Minyak dan Gas

3. Mengembangkan Infrastruktur Pendukung Pembangunan Ekonomi

4. Meningkatkan Infrastruktur Antar Wilayah

b. Kerangka Pemantapan SDM dan Budaya

1. Meningkatkan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan

2. Meningkatkan Kualitas dan Pemerataan Kesehatan

3. Meningkatkan Kompetensi Tenaga Kerja

4. Mengembangkan Budaya dan Menerapkan Nilai-Nilai Budaya dalam Kehidupan Sehari-Hari

c. Kerangka Pemantapan Kelembagaan Pemerintahan

1. Meningkatkan kapasitas daerah dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (Aparatur)

3. Memperkuat pelaksanaan perencanaan pembangunan secara sistematis dan terpadu

4. Optimalisasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang

5. Meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketentraman dan ketertiban

6. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik

Page 44: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

38

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

C. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga

Mengacu pada Permendagri No. 3 Tahun 2015 pasal 144 dan 145 menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang politik dan pemerintahan umum sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada pasal 144 menyelenggarakan fungsi

a. perumusan kebijakan di bidang politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, serta fasilitasi organsasi masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. pelaksanaan di bidang koordinasi penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, penerapan penghayatan dan pengamalan ideologi Pancasila, pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional, pembinaan kewaspadaan nasional, pembinaan kerukunan antar suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan

Misi Bupati Permasalahan Pelayanan

Badan Kesbangpol

Faktor yang Mempengaruhi

Penghambat Pendorong

1. Membangun masyarakat Rokan Hilir yang berbudaya

melayu, berakhlak, beriman dan bertaqwa

2. Mengembangkan industri

Hulu dan Hilir pada sektor non minyak dan gas untuk

membuka lapangan kerja baru, peningkatan

pendapatan dan kemandirian masyarakat

3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia berkualitas

melalui peningkatan derajat kesehatan dan

derajat pendidikan individu dan masyarakat

4. Mengedepankan prinsip good governance untuk

pelayanan kepada masyarakat dan

peningkatan iklim investasi

5. Pembangunan infrastruktur

untuk pengembangan

perekonomian di perdesaan dan perkotaan

1. Belum tercapainya tujuan, target, dan

sasaran urusan kewaspadaan nasional,

ideologi dan wawasan

kebangsaan, politik dalam negeri dan ketahanan

ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan

Kabupaten Rokan Hilir yang jelas dan terukur;

2. Belum optimalnya pembinaan, fasilitasi dan

koordinasi urusan kesatuan bangsa dan

politik di daerah;

3. Keterkaitan dan

konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan

pengawasan belum maksimal;

1. Koordinasi urusan kesatuan bangsa

dan politik yang perlu diperkuat dan

pemahaman

masyarakat akan politik dan

demokrasi yang perlu ditingkatkan

2. Pemangkasan anggaran belanja

daerah oleh pemerintah pusat

sehingga menghambat

proses pelaksanaan program dan

kegiatan OPD.

3. SOP pelayanan OPD

belum sepenuhnya berjalan semestinya

.

1. Adanya dukungan yang kuat dari

masyarakat maupun

pemerintah provinsi

dan pusat terhadap penerapan urusan

kewaspadaan nasional, ideologi

dan wawasan kebangsaan, politik

dalam negeri dan ketahanan

ekonomi, budaya, agama dan

kemasyarakatan di daerah

2. Peraturan perundangan dan

regulasi yang mendukung

pemerintah untuk mewujudkan tujuan

kesatuan bangsa

dan politik di tingkat pusat dan

daerah.

Page 45: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

39

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

golongan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi organisasi masyarakat dan fasilitasi penanganan konflik sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. pelaksanaan pembinaan umum di bidang penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, fasilitasi organisasi masyarakat, penerapan penghayatan dan pengamalan ideologi Pancasila, pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional, pembinaan kewaspadaan nasional, pembinaan kerukunan antar suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya serta fasilitasi penanganan konflik sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, fasilitasi organisasi masyarakat, penerapan penghayatan dan pengamalan ideologi Pancasila, pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional, pembinaan kewaspadaan nasional, pembinaan kerukunan antar suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya serta fasilitasi penanganan konflik sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, fasilitasi organisasi masyarakat, penerapan penghayatan dan pengamalan ideologi Pancasila, pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional, pembinaan kewaspadaan nasional, pembinaan kerukunan antar suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya serta fasilitasi penanganan konflik sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Dari penjelasan di atas, keterkaitan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir dengan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri sama-sama berperan dalam menyelenggarakan urusan politik dalam negeri dan kehidupan demokrasi, fasilitasi organisasi masyarakat, penerapan penghayatan dan pengamalan ideologi Pancasila, pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional, pembinaan kewaspadaan nasional, pembinaan kerukunan antar suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya serta fasilitasi penanganan konflik sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan oleh masing-masing fungsi pemerintahan baik di tingkat pusat (Kementerian/Lembaga) maupun daerah.

Page 46: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

40

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

D. Telaahan Renstra SKPD Provinsi

Analisis Renstra SKPD Provinsi yang masih berlaku ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas pencapaian pelaksanaan Renstra SKPD Kabupaten/Kota terhadap Renstra Provinsi sesuai urusan yang menjadai kewenangan tugas dan fungsi masing-masing SKPD.

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir, terkait dengan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau berada di bawah Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.

Periode Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau 2014 – 2018. Berdasarkan analisis terhadap Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau yang mengacu pada RPJM Provinsi Riau Tahun 2014 – 2018 mempunyai 10 program yaitu :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran;

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

3. Program peningkatan disiplin aparatur;

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja keuangan;

6. Program fasilitasi kewaspadaan nasional;

7. Program bina ideologi dan wawasan kebangsaan;

8. Program fasilitasi politik dalam negeri;

9. Program pembinaan dan pengembangan ketahanan ekonomi;

10. Program fasilitasi ketahanan seni budaya, agama dan kemasyarakatan.

Sedangkan dalam Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 – 2021 yang mengacu pada RPJM Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016 – 2021 mempunyai 8 program yaitu : Program pelayanan administrasi perkantoran;

1. Program pelayanan administrasi perkantoran;

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur;

3. Program peningkatan disiplin aparatur;

4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja keuangan;

6. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan;

Page 47: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

41

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

7. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal;

8. Program pengembangan wawasan kebangsaan;

9. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan;

10. Program pendidikan politik masyarakat.

Sinkronisasi program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Provinsi Riau dilakukan dilakukan dalam rangka penyatuan persepsi dan pandangan terhadap kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah pusat.

E. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 27 Tahun 2002 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2002-2012, telah ditetapkan struktur ruang dan pola ruang Kabupaten Rokan Hilir untuk mendukung pengembangan wilayah dan pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan telaah rencana tata ruang wilayah Kabupaten Rokan Hilir telah ditetapkan struktur ruang sebagai berikut:

1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di wilayah Bagan Siapi-Api;

2. Pusat Kegiatan Wilayah Perkotaan (PKWP) di wilayah Bagan Batu;

3. Pusat Kegiatan Lokal Perkotaan (PKL Perkotaan) di wilayah Ujung Tanjung;

4. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di wilayah Sinaboi;

5. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) di wilayah Teluk Merbau, Sedinginan dan Panipahan;

6. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) di wilayah Rimba Melintang, Bangko Kanan, Kampung Melayu, Pujud dan Simpang Kanan.

Potensi pengembangan wilayah lainnya berdasarkan struktur dan pola ruang anatara lain :

1. Kawasan Budidaya Perkebunan. Kawasan yang berfungsi untuk meningkatkan hasil-hasil perkebunan bagi kepentingan negara, masyarakat dan dunia usaha. Kawasan ini diarahkan pada kawasan yang secara teknis dan kesesuaian lahannya dapat digunakan untuk tanaman perkebunan dengan kemiringan antara 8 - 25% di luar kawasan lindung. Kawasan perkebunan di Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat. Perkebunan besar swasta tersebar di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kubu, Bangko, Sinaboi, Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih, Pujud, Tanah Putih Tanjung Melawan, dengan Luas 215.734,30 Ha. Sedangkan perkebunan rakyat tersebar di seluruh kecamatan dengan luas 160.451 Ha;

Page 48: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

42

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

2. Kawasan Cepat Tumbuh, Kawasan cepat tumbuh di kabuapten Rokan Hilir diklasifikasikan dalam tiga kawasan yaitu Perkotaan Sedang, Perkotaan Kecil dan Pemukiman Pedesaan yang menjadi perkotan kecil. Klasifikasi daerah perkotaan sebagai pusat pemukiman dan aktivitas masyarakat yang dapat dilihat pada table 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Klasifikasi Perkotaan Menurut Jumlah Penduduk di Kabupaten Rokan Hilir

Klasifikasi

Perkotaan

Besaran

Penduduk

Permukiman Perkotaan

di Kabupaten Rokan Hilir

Perkotaan Sedang 100.001 – 500.000

Perkotaan Bagan Siapiapi

Perkotaan Ujung Tanjung

Perkotaan Bagan Batu

Perkotaan kecil 10.001 – 100.000 Perkotaan Tanjung Lumba-lumba

Perkotaan Panipahan

Perkotaaan Teluk Pulai

Perkotaan Balam Sampurna

Perkotaan Balai Jaya

Perkotaan Bahtera Makmur

Perkotaan Pasir Putih

Perkotaan Bagan Sinembah

Perkotaan Simpang Kanan

Perkotaan Sinaboi

Perkotaan Sedinginan

Perkotaan Banjar XII

Perkotaan Sintong

Perkotaan Sekeladi

Perkotaan Rantau Kopar

Perkotaan Pujud

Perkotaan Sei Arang-arang

Perkotaan Tanjung Medan

Permukiman Perdesaan yang Menjadi Perkotaan Kecil

5.001 – 10.000 Perdesaan Rimba Melintang

Perdesaan Bangko Jaya

Perdesaan Bangko Sampurna

Perdesaan Bangko Kiri

Perdesaan Rantau Bais

Page 49: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

43

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Klasifikasi

Perkotaan

Besaran

Penduduk

Permukiman Perkotaan

di Kabupaten Rokan Hilir

Perdesaan Teluk Nayang

Perdesaan Melayu Besar

Sumber : Badan Bappeda Kabupaten Rokan Hilir, 2016

3. Kawasan Pusat Pemerintahan, Meliputi Kecamatan Bangko dengan ibukota Bagan siapiapi tepatnya di batu 6 Kawasan ini merupakan pusat penyelenggaraan pemerintahan yang mampu menarik perkembangan aktivitas ekonomi/bisnis;

4. Kawasan Sentra Perternakan dan Perikanan, Pengembangan kawasan perikanan, selain pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat, kedepan dicadangkan untuk investasi pihak swasta/dunia usaha. Areal pengembangan investasi perikanan diarahkan pada lokasi yang jauh dari permukiman nelayan dan potensial untuk kegiatan budidaya perikanan.Kawasan perikanan di Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari perikanan darat dan perikanan pesisir laut. Pengembangan kawasan perikanan ditujukan untuk mendukung kebijakan kawasan sentra produksi perikanan yang telah ditetapkan, serta mengembalikan nilai histroris Bagansiapiapi sebagai salah satu sentra produksi perikanan di Indonesia. Untuk mewujudkan hal ini perlu adanya peningkatan pola usaha masyarakat nelayan dan pola kebiasaan kegiatan perikanan masyarakat yang berupa perikanan tangkap, ditingkatkan menjadi perikanan budidaya perikanan darat. Perikanan darat tersebar di Kecamatan Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih, Pujud, dan Tanah Putih Tanjung Melawan. Sedangkan perikanan pesisir laut terdapat di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kubu, Bangko, dan Sinaboi;

5. Kawasan Pertanian terdiri dari 1). Pertanian lahan basah dan 2). Pertanian lahan kering. Kawasan pertanian lahan basah merupakan kawasan yang secara teknis dan kesesuaian lahannya dapat digunakan untuk pertanian lahan basah, memiliki kemiringan lahan kurang dari 8% di luar kawasan lindung dan di luar kawasan budidaya lainnya. Secara ruang dapat memberikan manfaat, lapangan kerja, pendapatan dan sosial ekonomi masyarakat, meningkatkan produksi pangan dan mendayagunakan investasi yang ada. Pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan lahan basah ini dikaitkan dengan kebijakan pengembangan kawasan sentra produksi beras dan mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Rokan Hilir hingga tahun 2030 (akhir tahun perencanaan). Kawasan pertanian lahan basah di Kabupaten Rokan Hilir tersebar di Kecamatan Kubu, Bangko, Sinaboi, Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih, Pujud, Tanah Putih Tanjung Melawan. Dengan luas 503.645,90 Ha dan 44.633,20 Ha.Sedangkan Kawasan Pertanian Lahan Kering yaitu jenis tanaman padi-padian, palawija dan hotikultura. Berdasarkan

Page 50: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

44

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

pada kebijakan dari Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Kecamatan Tanah Putih diarahkan sebagai kawasan sentra produksi buah-buahan. Kawasan ini secara teknis dan kesesuaian lahannya dapat digunakan untuk pertanian lahan kering dengan kemiringan kurang dari 8% dan tidak berada di kawasan lindung. Kawasan pertanian lahan kering tersebar di Kecamatan Kubu, Bangko, Sinaboi, Rimba Melintang, Bangko Pusako, Bagan Sinembah, Tanah Putih, Pujud, Tanah Putih Tanjung Melawan, dengan luas 82.827 Ha;

6. Kawasan Pertambangan, Kawasan pertambangan di Kabupaten Rokan Hilir adalah bahan galian C yang terdapat di Kecamatan Tanah Putih dan Pujud;

7. Kawasan Strategis.

Kawasan strategi yang diamanatkan dalam RTRW Kabupaten Rokan Hiir dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 3.6 Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) di Kabupaten Rokan Hilir

No. Kawasan Strategis

Kabupaten

Kawasan Strategis dari

Sudut Pertumbuhan

Ekonomi

Potensi Pengembangan

1. Bagan Siapiapi dan

sekitarnya (Kecamatan Bangko);

Kecamatan Pasir Limau

Kapas;

Kubu;

Sinaboi.

Kawasan peruntukan

sentra produksi dan kawasan prospektif

pengembangan investasi

Kawasan sentra produksi

(KSP) Perikanan

2 Kec. Rimba Melintang;

Kec. Bangko

Kec. Pekaitan

Kec. Kubu

Kec. Sinaboi.

Kawasan peruntukan sentra produksi dan

kawasan prospektif pengembangan investasi

Kawasan sentra produksi (KSP) padi/berasras.

3. Kec. Pasir Limau Kapas

Kec. Kubu

Kawasan peruntukan sentra produksi dan

kawasan prospektif pengembangan investasi

Kawasan sentra produksi (KSP) kelapa

4. Kec. Bagan Sinembah

Kec. Pujud

Kec. Tanah Putih

Kawasan peruntukan

sentra produksi dan kawasan prospektif

pengembangan investasi

Kawasan sentra produksi

(KSP) kelapa sawit.

5. Kawasan Ujung Tanjung (Kec. Tanah Putih).

Kawasan Bagan Punak (Kec Bangko)

Kawasan Bagan Batu

Kawasan potensi ekonomi cepat tumbuh

Kawasan peruntukan pengembangan

agroindustri

Kawasan pusat jasa

dan perdagangan jasa

Page 51: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

45

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

No. Kawasan Strategis

Kabupaten

Kawasan Strategis dari

Sudut Pertumbuhan Ekonomi

Potensi Pengembangan

(Kec. Bagan Sinembah)

Sumber: Dokumen RTRW Kabupaten Rokan Hilir

8. Kawasan Kehutanan

Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Secara fisik kawasan kriteria hutan lindung dengan tingkat keanekaragaman hayati sesuai dengan RTRW Provinsi Riau 2008 - 2027. Kawasan hutan lindung dialokasikan seluas 42.360 Ha (4,70%) dengan fungsi melindungi kawasan di bawahnya (hidro-orologis) hulu sungai Rokan. Kawasan ini terletak di Kecamatan Tanah Putih atau sebelah selatan dari Kabupaten Rokan Hilir.

a) Cagar alam Pulau Berkey

Kawasan suaka alam di Kabupaten Rokan Hilir terdapat kawasan cagar alam Pulau Berkey di Kecamatan Bangko dengan luas 4.212 Ha atau 3,89% dari luas kabupaten. Sesuai dengan SK Penunjukan Memperta No. 13/3/1986 dengan luas 500 Ha, sedangkan sebagai fungsi penyangga maka ditetapkan seluruh luas Pulau Berkey. Fungsi kawasan ini adalah untuk melindungi keanekaragaman satwa (aneka burung laut) dan tumbuhan serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan pembangunan pada umumnya.

b) Kawasan perlindungan penyu

Kawasan ini berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, kawasan ini diarahkan untuk melindungi keberadaan habitat penyu yang juga berfungsi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pembangunan pada umumnya.

c) Kawasan pelestarian alam

Kawasan ini merupakan taman wisata alam danau laut Napangga

yang berada di Kecamatan Pujud dengan luas 1.700 Ha. Kawasan ini berfungsi untuk melindungi keberadaan danau laut Napangga sebagai tempat berkembang biaknya berbagai ikan arwana, di samping sebagai tempat wisata alam yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.

d) Kawasan lindung lainnya

Termasuk kawasan lindung yaitu kawasan pantai/pulau berhutan bakau yang berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Bangko,

Page 52: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

46

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Sinaboi, Tanah Putih Tanjung Melawan. Dengan luas 19.087 Ha, kawasan ini minimal 130 kali nilai rata-rata air pasang terendah tahunan diukur dari garis pasang surut terendah ke arah darat. Kawasan ini berfungsi melindungi keberadaan hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem pesisir dan tempat berkembang biaknya berbagai biota laut, di samping sebagai pelindung pantai dan pengikisan air laut dan perlindungan usaha budidaya di belakangnya. Selain itu di Kabupaten Rokan Hilir terdapat kawasan pulau-pulau kecil dengan luas < 10 Ha yang berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, seluas 30,24 Ha. Kawasan lindung ini difungsikan untuk melestarikan ekosistem khas pulau dan sekitarnya bagi kawasan darat pulau, kawasan pesisir, dan perairan laut dibawahnya.

Untuk pengembangan wilayah Kabupaten Rokan Hilir dimasa mendatang, juga perlu mempertimbangkan beberapa hal terkait dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Riau. Berdasarkan Raperda RTRW Provinsi Riau Tahun 2010-2030, beberapa yang perlu diperhatikan untuk pengembangan wilayah di Kabupaten Rokan Hilir adalah:

• Rencana Pelabuhan Nasional di Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir,

• Pelabuhan Khusus Industri, akan dikembangkan di pulau Jemur (Gugusan Kepulauan Aruah) di Kabupaten Rokan Hilir,

• Kawasan Hutan Lindung (HL) dipertahankan di perbatasan Riau bagian Barat dengan luas total: 228.793,82 Ha yang tersebar di Kabupaten Kuantan Singingi, Kampar, dan Rokan Hilir, Kota Pekanbaru, perbatasan Kota Siak - Kabupaten Bengkalis

• Mempertahankan Kawasan Lindung Kubah Gambut (LGb) di Kabupaten Rokan Hilir (terutama Kecamatan Kubu),

• Kawasan perlindungan setempat, terdiri dari jalur hijau penahan intrusi air laut diarahkan di kawasan pesisir se Provinsi Riau.

• Kawasan Sempadan Pantai tersebar di sepanjang pantai Timur wilayah Riau dan Pulau-pulau termasuk di Kabupaten Rokan Hilir,

• Kawasan Hutan Suaka Alam, terdiri dari Kawasan Cagar Alam (CA) termasuk CA Pulau Berkey (Kabupaten Rokan Hilir). Kawasan Hutan Pelestarian Alam termasuk di Kawasan Pantai Berhutan Bakau (Bk) Kabupaten Rokan Hilir,

• Rencana Pola Kawasan Lindung Ruang Lautan Provinsi Riau adalah Kawasan Berbahaya bagi Pelayaran di Kabupaten Rokan Hilir (pada kawasan perbatasan Indonesia – Malaysia, di perairan Selat Malaka)

• Untuk Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya Daratan Provinsi Riau mencakup kawasan peruntukan industri di Kabupaten Rokan Hilir (Bagan Punak),

Page 53: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

47

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

• Sedangkan Rencana Pola Kawasan Budidaya Lautan Provinsi Riau yang mencakup Kawasan Penangkapan Ikan di Kabupaten Rokan Hilir,

• Kawasan Budidaya Perikanan Laut Kabupaten Rokan Hilir

• Kawasan Kegiatan Wisata Laut Kabupaten Rokan Hilir, di perairan sekitar Pulau Jemur.

F. Penentuan Isu-isu Strategis

Dengan melihat berbagai permasalahan yang ditinjau dari beberapa aspek seperti aspek politik, sosial budaya, ekonomi dan keamanan / ketentraman, dan dengan melihat dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir serta dengan melihat peluang dan ancaman dari faktor eksternal Badan Kesatuan Bangsa dan Poltik dengan merealisasikan program kegiatan di lima tahun ke depan, maka selanjutnya ditentukan isu-isu strategis yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir.

Adapun isu-isu yang ditetapkan adalah ;

1. Belum optimalnya pelaksanaan pendidkan politik masyarakat untuk membangun etika dan moral politik serta kedewasaan perilaku berdemokrasi di daerah;

2. Belum optimalnya tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan organisasi masyarakat dalam menangkal terjadinya konflik sosial;

3. Melemahnya wawasan kebangsaan di berbagai kalangan, khususnya generasi muda akibat pendidikan dan penanaman semangat kebangsaan yang tidak semestinya;

4. Masih rendahnya kemampuan aparatur dan masyarakat dalam mengantisipasi dan mendeteksi secara dini gejolak sosial dan politik yang dapat mengganggu tatanan hidup bermasyarakat dan bernegara;

5. Belum mantapnya ketahan ekonomi, budaya, dan kerukunan agama dan suku dalam menghadapi globalisasi.

Page 54: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

48

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. V I S I

Sesuai dengan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021, maka visi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir adalah “Terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam lingkungan politik yang nyaman dan sejahtera serta demokratis”.

B. M I S I

Dalam mencapai visi tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir merumuskan 3 (tiga) misi utama yang harus diselesaikan dalam 5 Ilima) tahun ke depan, sebagai berikut :

1. Mewujudkan kehidupan politik demokratis yang ditopang dengan suasana kondusif;

2. Memelihara semangat persatuan dan kesatuan bangsa di Kabupaten Rokan Hilir;

3. Meningkatkan kinerja sumber daya organisasi.

Adapun penjelasan misi tersebut di atas adalah sebagai berikut :

Misi pertama diarahkan mengerahkan seluruh komponen masyarakat melalui partai poltik dan organisasi masyarakat sebagai mitra pemerintah dalam menumbuhkembangkan pendidikan politik dan mendewasakan kehidupan demokrasi yang bermartabat, beretika dan berlandaskan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara di daerah.

Misi kedua diarahkan pada peningkatan kualitas pemahaman ideologi dan wawasan kebangsaan dan upaya dalam melaksanakan pencegahan dan penanganan konflik serta penyakit masyarakat.

Misi ketiga diarahkan pada peningkatkan kualitas kinerja, sarana dan prasarana dan pengelolaan keuangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir.

3. TUJUAN

Sejalan dengan visi dan misi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir tersebut di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dirumuskan sebagaimana terlampir pada Tabel 4.1, sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas kehidupan politik dan kedewasaan demokrasi;

2. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan bersatu dalam kemajemukan;

Page 55: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

49

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

3. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan kinerja Badan Kesbangpol.

4. SASARAN

Berdasarkan penjabaran di atas, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir menetapkan sasaran yang hendak dicapai dalam periode waktu 2016-2021, sebagai berikut :

1. Meningkatnya kapasitas partai politik dan organisasi kemasyarakatan;

2. Meningkatnya keamanan dan ketertiban umum;

3. Meningkatnya akuntabilitas Badan Kesbangpol.

Adapun misi, tujuan dan sasaran jangka menengah beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana terlampir. 4. STRATEGI

Strategi yang dimaksud adalah :

1. Peningkatan kesadaran dan partisipasi politik masyarakat serta pemantapan kapasitas dan kinerja partai politik dan organisasi masyarakat dalam proses demokrasi untuk menunjang pembangunan daerah;

2. Menumbuhkembangkan semangat persatuan dan kesatuan melalui pemberdayaan masyarakat dan koordinasi dengan aparat keamanan dan jajaran pemangku kepantingan guna menciptakan situasi daerah yang kondusif yang diarahkan untuk mendukung integrasi rasa kebersamaan, menghormati Hak Asasi Manusia, memahami wawasan kebangsaan dan cinta tanah air serta menjamin terciptanya stabilitas keamanan;

3. Peningkatan kualitas sumber daya dalam mencapai kualitas pengelolaan keuangan dan kinerja organisasi.

6. KEBIJAKAN

1. Kebijakan pada strategi kesatu adalah :

Fasilitasi peningkatan pendidikan politik kepada masyarakat secara terus menerus melalui pembinaan partai politik dan pembinaan organisasi masyarakat dalam upaya peningkatan kapasitas dan kinerja

lembaga tersebut;

Memberi pemahaman kepada masyarakat terhadap etika dan budaya politik terutama dalam menghadapi Pemilu secara demokratis, aman dan tertib.

2. Kebijakan pada strategi kedua adalah :

Optimalisasi pelaksanaan kegiatan monitoring, diskusi dan sosialisasi tentang tentang wawasan kebangsaan dan pembauran kebangsaan serta ketahanan ekonomi, budaya, agama dan kemasyarakatan;

Page 56: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

50

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Optimalisasi monitoring keamanan dan kenyamanan lingkungan dan koordinasi dengan aparat keamanan secara rutin guna sinkronisasi dalam menjaga keamanan serta menguatkan peran Komunitas Intelijen Daerah dalam mengelola potensi konflik, ancaman dan gangguan keamanan di daerah.

3. Kebijakan pada strategi ketiga adalah :

Meningkatkan sumber daya aparatur, sarana dan prasarana organisasi sebagai pendukung kelancaran dalam pencapaian tata kelola keuangan dan kinerja yang baik.

Selanjutnya, strategi tersebut dikembangkan dalam program-program, kegiatan rutin dan pembangunan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021.

Page 57: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

51

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Selanjutnya dipaparkan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Sasaran, dan Pendanaan Indikatif selama lima tahun.

Adapun penyajiannya menggunakan Tabel 5.1 dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 58: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

52

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1.

Tabel 6.1

Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021

No Indikator

Kondisi

Kinerja

pada awal

periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Partai politik tertib

administrasi

n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Organisasi masyarakat yang

aktif

n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3

Persentase

penyelesaian

gangguan ketertiban umum

dan ketentraman masyarakat

n/a n/a 48% 48% 50% 50% 50%

4 Nilai Evaluasi SAKIP

n/a CC B B BB BB BB

5 Level Maturitas

SPIP Instansi n/a n/a Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3

Page 59: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

53

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

P E N U T U P Perubahan paradigma di bidang pemerintahan yang dilandasi oleh tekad yang kuat untuk melaksanakan demokratisasi, penegakan hukum, dan penegakan HAM yang berkeadilan, membawa konsekuensi perlunya mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, profesionalisme, serta semakin responsif dan akomadatif terhadap perubahan lingkungan strategis baik lokal, nasional maupun global.

Rencana strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ini disusun sebagai sarana untuk mengimplementasikan program-program dan kegiatan khususnya di bidang kesatuan bangsa dan politik dengan peran serta masyarakat sebagai mitra kerja yang semakin berkembang.

Demikianlah rencana strategis ini disusun sebagai bahan rujukan dalam penetapan kebijakan dan perumusan program dalam kurun waktu tahun 2016-2021. Sebagai suatu dokumen perencanaan yang bersifat strategis, sudah barang tentu rencana srategis ini tetap terbuka untuk langkah-langkah penyempurnaan dan penyesuaian, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi bangsa dan negara.

Bagansiapiapi, Januari 2019

Plt. KABAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR

H. FADLI, SH Pembina Tingkat I

NIP. 19750811 200012 1 004

Page 60: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

54

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016 - 2021

Page 61: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

Tabel 2.4 Pencapaian Sasaran Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2011 – 2016

Bagansiapiapi, Januari 2019

Plt. KABAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR

H. FADLI, SH Pembina Tingkat I

NIP. 19750811 200012 1 004

No Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

Target Renstra Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke - Rasio Capaian Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Partai politik tertib

administrasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2. Organisasi masyarakat yang aktif

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3. Jumlah penanganan konflik yang dapat

dilakukan

n/a n/a 48% 48% 50% - - 45% 45% 46% - - 96% 96% 70%

4. Nilai Evaluasi SAKIP n/a C CC B B - C CC CC B - 100% 100% 83% 100%

5. Level Maturitas SPIP

Instansi n/a n/a n/a n/a n/a - - - - - - - - - -

Page 62: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

2017 2018 2019 2020 2021

Target

Kinerja

Akhir

Periode

Partai politik tertib administrasi Jumlah Partai Politik yang tertib

administrasi / Jumlah Partai Politik yang

ikut Pemilu x 100%

n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Organisasi masyarakat yang aktif Jumlah organisasi masyarakat yang

memiliki SKT / Jumlah seluruh organisasi

yang terdaftar x 100%

n/a 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Mewujudkan kehidupan

masyarakat yang harmonis dan

bersatu dalam kemajemukan

Terciptanya kondisi yang benar-

benar tentram dan damai

Meningkatnya keamanan dan

ketertiban umum

Persentase penyelesaian gangguan

ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat

Jumlah konflik yang ditangani / jumlah

konflik x 100%

n/a n/a 48% 48% 50% 50% 50%

Nilai Evaluasi SAKIP Hasil penelitian SAKIP oleh Inspektorat n/a CC CC B B BB BB

Level Maturitas SPIP Instansi Hasil evaluasi SPIP oleh BPKP/ Inspektorat n/a n/a Level 3 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3

Bagansiapiapi, Januari 2019

Plt. KABAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR

H. FADLI, SHPembina Tingkat I

NIP. 19750811 200012 1 004

MISI 1 : Mewujudkan kehidupan politik demokratis yang ditopang dengan suasana kondusif

1

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Beserta Indikator Kinerjanya

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA FORMULA

KONDISI

KINERJA

AWAL

(2016)

TARGET KINERJA SASARAN

INDIKATOR TUJUAN

Meningkatkan kualitas

kehidupan politik dan

kedewasaan demokrasi

Meningkatnya kapasitas partai

politik dan organisasi

kemasyarakatan

MISI 2 : Memelihara semangat persatuan dan kesatuan bangsa di Kabupaten Rokan Hilir

Optimalnya kapasitas dan

kinerja partai politik, organisasi

masyarakat dan partisipasi

politik masyarakat

Meningkatkan kualitas

pengelolaan keuangan dan

kinerja OPD

3 Peningkatan kualitas sumber

daya aparatur, sarana dan

prasarana dan kualitas

pengelolaan keuangan Badan

Kesbangpol

Meningkatnya akuntabilitas Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Rokan Hilir

MISI 3 : Meningkatkan kinerja sumber daya organisasi

Page 63: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Meningkatkan

kualitas kehidupan

politik dan

kedewasaan

demokrasi

Meningkatnya kapasitas

partai politik dan

organisasi

kemasyarakatan

Partai politik

tertib administrasi

Program Pendidikan

Politik Masyarakat

Persentase partisipasi masyarakat

dalam penyelenggaraan pemilu

n/a 73% 130.310.000 73% 292.475.500 74% 307.099.275 74% 322.454.239 75% 158.392.619 75% 1.210.731.633

Penyelenggaraan

verifikasi penggunaan

bantuan keuangan

partai politik

berkas proposal yang diverifikasi n/a 12 berkas 43.560.000 12 berkas 45.738.000 12

berkas

48.024.900 12 berkas 50.426.145 12 berkas 52.947.452 60 berkas 240.696.497

Bimbingan teknis

penggunaan bantuan

keuangan Partai Politik

peserta yang mengikuti bimtek

administrasi pertanggungjawaban

bantuan keuangan partai politik

n/a 24 orang 86.750.000 24 orang 91.087.500 24 orang 95.641.875 24 orang 100.423.969 24 orang 105.445.167 120 orang 479.348.511

Penyusunan Database

Partai Politik

database sebagai rencana kegiatan

pendidikan politik masyarakat yang

disusun

n/a - - 2 db 32.850.000 3 db 34.492.500 6 db 36.217.125 - - 11 db 103.559.625

Monitoring

penyelenggaraan

Pemilu/Pemilukada

Jumlah aktifitas pemantauan

berkenaan dengan pemilu yang

dilakukan

n/a - - 100 kali 122.800.000 110 kali 128.940.000 110 kali 135.387.000 - - 320 kali 387.127.000

Penyuluhan kesadaran

berpolitik kepada

masyarakat di

Kabupaten Rokan Hilir

peserta yang mengikuti penyuluhan

/sosialisasi

n/a - - 1.000

orang

575.100.000 1.000

orang

603.855.000 1.000

orang

634.047.750 - - 3.000

orang

1.813.002.750

Organisasi

masyarakat yang

aktif

Program Pendidikan

Politik Masyarakat

Jumlah/cakupan organisasi

masyarakat yang mendapatkan

pembinaan

n/a 100% 208.260.000 100% 218.673.000 100% 251.473.950 100% 249.912.000 100% 276.621.345 100% 1.204.940.295

Pembinaan organisasi

masyarakat

organisasi masyarakat yang dibina n/a 70 orang 66.735.000 70 orang 70.071.750 70 orang 80.582.513 70 orang 80.082.000 70 orang 88.640.764 350 orang 386.112.026

Monitoring keberadaan

organisasi masyarakat

aktifitas pemantauan untuk

inventarisir data yang dilakukan

n/a 26 kali 73.290.000 26 kali 76.954.500 28 kali 88.497.675 28 kali 87.948.000 28 kali 97.347.443 136 kali 424.037.618

Sosialisasi peraturan

tentang organisasi

masyarakat yang

terbaru

peserta yang mengikuti sosialisasi

pengelolaan organisasi masyarakat

terbaru

n/a 70 orang 68.235.000 70 orang 71.646.750 70 orang 82.393.763 70 orang 81.882.000 70 orang 90.633.139 350 orang 394.790.651

Mewujudkan

kehidupan

masyarakat yang

harmonis dan

bersatu dalam

kemajemukan

Meningkatnya

keamanan dan

ketertiban umum

Persentase

penyelesaian

gangguan

ketertiban umum

dan ketentraman

masyarakat

Jumlah konflik

yang ditangani /

jumlah konflik x

100%

Program kemitraan

pengembangan

wawasan kebangsaan

Terciptanya sinergitas antara

lembaga/ instansi/ organisasi dalam

pengembangan wawasan kebangsaan

n/a 100% 195.650.000 100% 261.082.500 100% 334.694.875 100% 351.429.619 100% 369.001.100 100% 1.511.858.093

Pembinaan tenaga

pendidik wawasan

kebangsaan dan ideologi

se Kabupaten Rokan

Hilir

tenaga pendidik wawasan

kebangsaan dan ideologi yang dibina

n/a 160 orang 195.650.000 160 orang 205.432.500 170

orang

236.247.375 170 orang 248.059.744 180

orang

260.462.731 840 orang 1.145.852.350

Pembinaan Forum

Pembauran Kebangsaan

(FPK)

peserta Forum Pembauran

Kebangsaan (FPK) yang dibina

n/a - - 25 orang 55.650.000 25 orang 63.997.500 25 orang 67.197.375 25 orang 70.557.244 100 orang 257.402.119

Monitoring dan

pengawasan ideologi

dan pembauran

kebangsaan

aktifitas pemantauan dan

pengawasan untuk inventarisir data

yang dilakukan

n/a - - - - 24 kali 34.450.000 24 kali 36.172.500 24 kali 37.981.125 76 kali 108.603.625

Program pengembangan

wawasan kebangsaan

Meningkatkan pengembangan

wawasan kebangsaan kepada

masyarakat

n/a 0,3% 37.500.000 0,3% 39.375.000 0,3% 363.993.750 0,4% 382.193.438 0,4% 401.303.109 0,4% 1.224.365.297

Pelatihan kesadaran

bela negara

peserta yang mengikuti pelatihan n/a - - - - 80 orang 86.500.000 80 orang 90.825.000 90 orang 95.366.250 250 orang 272.691.250

Penyelenggaraan

kegiatan peringatan hari

bela negara

peserta yang mengikuti kegiatan

upacara

n/a 750 orang 37.500.000 750 orang 39.375.000 800

orang

41.343.750 800 orang 43.410.938 850

orang

45.581.484 3900

orang

207.211.172

FORMULA

Organisasi

masyarakat yang

memiliki SKT /

Jumlah seluruh

organisasi yang

terdaftar x 100%

Partai Politik yang

tertib administrasi

/ Jumlah Partai

Politik yang ikut

Pemilu/Pemilukad

a x 100%

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir 2016-2021

2021 Kondisi Kinerja Akhir

Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanCapaian

Tahun

Awal

Rencana

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

2017 2018 2019 2020TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARANPROGRAM/ KEGIATAN

1

Page 64: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

FORMULA2021 Kondisi Kinerja Akhir

Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanCapaian

Tahun

Awal

Rencana

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

2017 2018 2019 2020TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARANPROGRAM/ KEGIATAN

Penguatan nilai-nilai

karakter bangsa kepada

generasi muda se

Kabupaten Rokan Hilir

peserta yang mengikuti kegiatan n/a - - - - 150

orang

166.500.000 80 orang 174.825.000 85 orang 183.566.250 245 orang 524.891.250

Forum dialog sumber

daya ekonomi dan

sumber daya alam di

daerah

peserta yang mengikuti dialog n/a - - - - 45 orang 69.650.000 50 orang 73.132.500 55 orang 76.789.125 150 orang 219.571.625

Program Peningkatan

Keamanan dan

Kenyamanan

Lingkungan

Persentase penanganan dan

penyelenggaraan ketertiban umum

dan ketentraman masyarakat

n/a 48,0% 307.000.000 48,0% 322.350.000 48% 405.352.500 50% 425.620.125 50% 446.901.131 50% 1.907.223.756

Pembinaan tokoh

masyarakat dan

aparatur sebagai tenaga

pengendali keamanan

dan kenyamanan

lingkungan se-

Kabupaten Rokan Hilir

tenaga pengendali keamanan dan

kenyamanan lingkungan yang dibina

n/a 150 orang 171.500.000 150 orang 180.075.000 160

orang

207.086.250 160 orang 217.440.563 170

orang

228.312.591 780 orang 1.004.414.403

Penyuluhan dan

Pengawasan Aliran

Kepercayaan

Masyarakat (PAKEM)

peserta yang mengikuti penyuluhan n/a 110 orang 135.500.000 110 orang 142.275.000 120

orang

163.616.250 120 orang 171.797.063 130

orang

180.386.916 620 orang 793.575.228

Monitoring keamanan

dan kenyamanan dalam

rangka antisipasi konflik

sosial

aktifitas monitoring untuk

inventarisir data konflik sosial yang

dilakukan

n/a - - - - 24 kali 34.650.000 24 kali 36.382.500 24 kali 38.201.625 72 kali 109.234.125

Pelaksanaan apel siaga

Pemilu/Pilkada

peserta yang mengikuti apel siaga n/a - - 500 orang 32.680.000 500

orang

34.314.000 500 orang 36.029.700 - - 1500

orang

103.023.700

Rapat kerja kesiapan

Forkopimda dan Upika

dalam rangka

menghadapi

Pemilu/Pemilukada

peserta yang mengikuti rapat kerja n/a - - 58 orang 50.760.000 58 orang 53.298.000 58 orang 55.962.900 - - 174 orang 160.020.900

Rapat kerja kesiapan

camat dalam rangka

menghadapi

Pemilu/Pemilukada

Jumlah/frekuensi rapat yang

dilaksanakan

n/a - - 3 kali 49.940.000 3 kali 52.437.000 3 kali 55.058.850 - - 9 kali 157.435.850

Rapat kerja kesiapan

lurah/datuk penghulu

dalam rangka

menghadapi

Pemilu/Pemilukada

peserta yang mengikuti rapat kerja n/a - - 198 orang 156.850.000 198

orang

164.692.500 198 orang 172.927.125 - - 198 orang 494.469.625

Pemantauan dan

pengawasan orang asing

dan organisasi

masyarakat asing di

daerah

aktifitas pemantauan dan

pengawasan untuk inventarisir data

orang dan organisasi asing yang

dilakukan

n/a - - - - 24 kali 42.730.000 24 kali 44.866.500 24 kali 47.109.825 72 kali 134.706.325

Program Pemeliharaan

Kantrantibmas dan

Pencegahan Tindak

Kriminal

Persentase pemeliharaan

kantrantibmas dan pencegahan tidak

kriminal.

n/a - - 100% 47.650.000 100% 548.967.500 100% 576.415.875 100% 605.236.669 100% 1.778.270.044

Penyelenggaraan rapat

Komunitas Intelijen

Daerah (KOMINDA)

Jumlah/frekuensi rapat koordinasi

yang dilaksanakan

n/a 4 kali 245.650.000 4 kali 257.932.500 4 kali 270.829.125 4 kali 284.370.581 4 kali 298.589.110 20 kali 1.357.371.317

Peningkatan wawasan

aparatur tentang

intelijen daerah

peserta yang mengikuti kursus

singkat

n/a - - - - 18 orang 191.420.000 20 orang 200.991.000 20 orang 211.040.550 48 orang 603.451.550

2

Page 65: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

FORMULA2021 Kondisi Kinerja Akhir

Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanCapaian

Tahun

Awal

Rencana

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

2017 2018 2019 2020TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARANPROGRAM/ KEGIATAN

Rapat koordinasi

penyelenggaraan

pencegahan,

pemberantasan,

penyalahgunaan dan

peredaran gelap

narkoba (P4GN)

Jumlah/frekuensi rapat koordinasi

yang dilaksanakan

n/a - - - - - - 3 kali 187.810.000 3 kali 197.200.500 6 kali 385.010.500

Pembinaan Forum

Kewaspadaan Dini

Masyarakat (FKDM)

anggota Forum Kewaspadaan Dini

Masyarakat (FKDM) yang dibina

n/a - - 23 orang 47.650.000 23 orang 54.797.500 23 orang 57.537.375 23 orang 60.414.244 192 orang 220.399.119

Sosialisasi kewaspadaan

dini dikalangan

masyarakat se

Kabupaten Rokan Hilir

peserta yang mengikuti sosialisasi

kewaspadaan dini

n/a - - - - 165

orang

198.650.000 165 orang 208.582.500 170

orang

219.011.625 500 orang 626.244.125

Pembinaan Forum

Kerukunan Umat

Beragama (FKUB)

peserta Forum Kerukunan Umat

Beragama (FKUB) yang dibina

n/a - - - - 27 orang 52.650.000 27 orang 55.282.500 27 orang 58.046.625 61 orang 165.979.125

Sosialisasi

penyelenggaraan

kerukunan antar umat

beragama di kabuapten

Rokan Hilir

Jumlah peserta yang mengikuti

sosialisasi

n/a - - - - 155

orang

185.620.000 155 orang 194.901.000 160

orang

204.646.050 520 orang 585.167.050

Pemantauan dan

pemetaan permasalahan

wilayah perbatasan dan

wilayah rawan konflik

se Kabupaten Rokan

Hilir

aktifitas pemantauan dan pemetaan

di wilayah perbatasan dan wilayah

rawan konflik yang dilakukan

n/a - - - - 36 kali 57.250.000 36 kali 60.112.500 36 kali 63.118.125 108 kali 180.480.625

Meningkatkan

kualitas

pengelolaan

keuangan dan

kinerja OPD

Meningkatnya

akuntabilitas Badan

Kesatuan Bangsa dan

Politik Kabupaten

Rokan Hilir

Nilai Evaluasi

SAKIP

Hasil penelitian

SAKIP oleh

Inspektorat

Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Cakupan layangan administrasi

perkantoran

n/a 100% 1.169.620.000 100% 1.228.101.000 100% 1.288.988.400 100% 1.353.437.820 100% 1.421.109.711 100% 6.590.906.099

Level Maturitas

SPIP Instansi

Hasil evaluasi SPIP

oleh BPKP/

Inspektorat

Penyediaan jasa surat

menyurat

surat menyurat tersedia n/a 1250

buah

9.860.000 1250

buah

10.353.000 1250

buah

10.353.000 1250

buah

10.870.650 1250

buah

11.414.183 6250

buah

182.500.000

Nilai Reformasi

Birokrasi

Hasil penilaian

reformasi

birokrasi

Penyediaan jasa

komunikasi,

sumberdaya air dan

listrik

jasa komunikasi, sumber daya air dan

listrik tersedia

n/a 12 bulan 64.000.000 12 bulan 67.200.000 12 bulan 70.560.000 12 bulan 74.088.000 12 bulan 77.792.400 60 bulan 353.640.400

Penyediaan jasa

pemeliharaan dan

perizinan kenderaan

dinas/operasional

jasa pajak perizinan kenderaan

dinas/operasional tersedia

n/a 1 tahun 15.000.000 12 bulan 15.750.000 12 bulan 16.537.500 12 bulan 17.364.375 12 bulan 18.232.594 60 bulan 82.884.469

Penyediaan jasa

kebersihan kantor

jasa penyediaan kebersihan kantor

tersedia

n/a 12 bulan 50.600.000 12 bulan 53.130.000 12 bulan 55.786.500 12 bulan 58.575.825 12 bulan 61.504.616 60 bulan 279.596.941

Penyediaan alat tulis

kantor

alat tulis kantor tersedia n/a 1 tahun 63.800.000 1 tahun 66.990.000 1 tahun 70.339.500 1 tahun 73.856.475 1 tahun 77.549.299 5 tahun 352.535.274

Penyediaan barang

cetakan dan

penggandaan

barang cetakan dan penggandaan

tersedia

n/a 1 tahun 53.500.000 1 tahun 56.175.000 1 tahun 58.983.750 1 tahun 61.932.938 1 tahun 65.029.584 5 tahun 295.621.272

Cetak baliho, spanduk

dan stiker Pemilu

baliho, spanduk dan stiker

Pemilu/Pilkada yang dicetak

n/a 900 buah 64.520.000 900 buah 67.746.000 900 buah 71.133.300 900 buah 74.689.965 900 buah 78.424.463 4500

buah

356.513.728

Cetak reklame /

spanduk / baliho kantor

reklame / spanduk / baliho yang

dicetak

n/a 25 buah 11.520.000 25 buah 12.096.000 25 buah 12.700.800 25 buah 13.335.840 25 buah 14.002.632 125 buah 63.655.272

Cetak baliho / spanduk

/ banner informasi

terkait hankamtibnas,

budaya, agama dan

kemasyarakatan

baliho / spanduk / banner yang

dicetak

n/a 144 buah 60.720.000 144 buah 63.756.000 144 buah 66.943.800 144 buah 70.290.990 144 buah 73.805.540 720 buah 335.516.330

Penyediaan komponen

instalasi

listrik/penerangan

bangunan kantor

sarana instalasi listrik yang terpasang n/a 1 tahun 22.500.000 1 tahun 23.625.000 1 tahun 24.806.250 1 tahun 26.046.563 1 tahun 27.348.891 5 tahun 124.326.703

3

Page 66: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

FORMULA2021 Kondisi Kinerja Akhir

Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanCapaian

Tahun

Awal

Rencana

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

2017 2018 2019 2020TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARANPROGRAM/ KEGIATAN

Penyediaan peralatan

rumah tangga

sarana peralatan rumah tangga

tersedia

n/a 1 tahun 11.200.000 1 tahun 11.760.000 1 tahun 12.348.000 1 tahun 12.965.400 1 tahun 13.613.670 5 tahun 61.887.070

Penyediaan makanan

dan minuman

makanan dan minuman yang

disediakan

n/a 1 tahun 46.000.000 1 tahun 48.300.000 1 tahun 50.715.000 1 tahun 53.250.750 1 tahun 55.913.288 5 tahun 254.179.038

Rapat-rapat koordinasi

dan konsultasi ke luar

daerah

hasil koordinasi dan konsultasi ke

luar daerah

n/a 1 tahun 520.000.000 1 tahun 546.000.000 1 tahun 573.300.000 1 tahun 601.965.000 1 tahun 632.063.250 5 tahun 2.873.328.250

Rapat-rapat koordinasi

dan konsultasi ke dalam

daerah

hasil koordinasi dan konsultasi ke

dalam daerah

n/a 1 tahun 138.000.000 1 tahun 144.900.000 1 tahun 152.145.000 1 tahun 159.752.250 1 tahun 167.739.863 5 tahun 762.537.113

Penyediaan jasa tenaga

honorer

jasa tenaga honorer kantor yang

disediakan

n/a 12 bulan 38.400.000 12 bulan 40.320.000 12 bulan 42.336.000 12 bulan 44.452.800 12 bulan 46.675.440 60 bulan 212.184.240

Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

Cakupan layanan sarana dan

prasarana aparatur yang memenuhi

standar

n/a 100% 317.800.000 100% 372.090.000 100% 692.844.500 100% 706.686.725 100% 1.173.404.886 100% 3.262.826.111

Pembangunan Gedung

Kantor

sarana gedung kantor yang dibangun n/a - - - - 1

Kegiatan

190.000.000 - - - - 1

Kegiatan

190.000.000

Pengadaan Kendaraan

Dinas/Operasional

kendaraan dinas/operasional yang

dibeli

n/a - - - - - - 2 Unit 56.000.000 1 Unit 670.000.000 3 Unit 726.000.000

Pengadaan

komputer/PC

komputer/PC yang dibeli n/a - - - - 3 Unit 48.000.000 - - 3 Unit 52.800.000 6 Unit 100.800.000

Pengadaan laptop laptop yang dibeli n/a - - - - - - 2 Unit 48.000.000 - - 3 Unit 48.000.000

Pengadaan printer printer yang dibeli n/a - - - - 3 Unit 21.000.000 - - 3 Unit 23.100.000 6 Unit 44.100.000

Pengadaan

UPS/stabilizer

UPS/stabilizer yang dibeli n/a - - - - 3 Unit 15.000.000 - - 3 Unit 16.500.000 6 Unit 31.500.000

Pengadaan almari arsip almari arsip yang dibeli n/a - - 3 Unit 17.000.000 - - 3 Unit 18.700.000 - - 6 Unit 35.700.000

Pengadaan mesin

fotocopy

mesin fotocopy yang dibeli n/a - - - - - - 1 Unit 65.500.000 - - 1 Unit 65.500.000

Pengadaan proyektor /

infokus

proyektor / infokus yang dibeli n/a - - - - - - 1 Unit 18.500.000 - - 1 Unit 18.500.000

Pengadaan kamera kamera yang dibeli n/a - - - - - - 2 Unit 18.000.000 - - 2 Unit 18.000.000

Pengadaan peta politik peta politik yang dibeli n/a - - 20 buah 21.400.000 20 buah 22.470.000 20 buah 23.593.500 - 24.717.000 60 buah 92.180.500

Pengadaan Air

Condisioner (AC)

Air Condisioner (AC) yang dibeli n/a - - - - - - 5 Unit 32.500.000 - - 5 Unit 32.500.000

Pengadaan sofa tamu sofa tamu yang dibeli n/a - - - - 1 Set 28.000.000 - - - - 1 Set 28.000.000

Pengadaan meja kerja meja kerja yang dibeli n/a - - - - - - 5 Unit 38.000.000 - - 5 Unit 38.000.000

Pengadaan kursi kerja kursi kerja yang dibeli n/a - - - - - - 5 Unit 20.000.000 - - 5 Unit 20.000.000

Pengadaan meja rapat meja rapat yang dibeli n/a - - - - 1 Set 18.000.000 - - - - 1 Set 18.000.000

Pemeliharaan

rutin/berkala gedung

kantor

gedung kantor yang dipelihara n/a 1 tahun 67.000.000 1 tahun 70.350.000 1 tahun 73.867.500 1 tahun 77.560.875 1 tahun 81.438.919 5 tahun 370.217.294

Pemeliharaan

rutin/berkala mobil

jabatan

mobil jabatan yang dipelihara n/a 1 tahun 119.500.000 1 tahun 125.475.000 1 tahun 131.748.750 1 tahun 138.336.188 1 tahun 145.252.997 5 tahun 660.312.934

Pemeliharaan

rutin/berkala

kendaraan dinas /

operasional

kendaraan dinas / operasional yang

dipelihara

n/a 1 tahun 102.800.000 1 tahun 107.940.000 1 tahun 113.337.000 1 tahun 119.003.850 1 tahun 124.954.043 5 tahun 568.034.893

Pemeliharaan

rutin/berkala peralatan

gedung kantor

peralatan gedung kantor yang

dipelihara

n/a 1 tahun 28.500.000 1 tahun 29.925.000 1 tahun 31.421.250 1 tahun 32.992.313 1 tahun 34.641.928 5 tahun 157.480.491

Program Peningkatan

Disiplin Aparatur

Tingkat disiplin aparatur n/a 100% 65.000.000 100% 97.500.000 100% 68.250.000 100% 102.375.000 100% 71.662.500 100% 404.787.500

Pengadaan Pakaian

Dinas Harian (PDH)

Pakaian Dinas Harian (PDH) beserta

perlengkapannya yang dibeli

n/a - - 40 stel 32.500.000 - - 40 stel 34.125.000 - - 80 stel 66.625.000

Pengadaan Pakaian

Melayu

pakaian melayu beserta

perlengkapannya yang dibeli

n/a 40 stel 32.500.000 - - 40 stel 34.125.000 - - 40 stel 35.831.250 120 stel 102.456.250

Pengadaan Pakaian

Korpri

pakaian korpri beserta

perlengkapannya yang dibeli

n/a - - 40 stel 32.500.000 - - 40 stel 34.125.000 - - 80 stel 66.625.000

4

Page 67: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

FORMULA2021 Kondisi Kinerja Akhir

Target Kinerja Program dan Kerangka PendanaanCapaian

Tahun

Awal

Rencana

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

2017 2018 2019 2020TUJUAN SASARAN

INDIKATOR

SASARANPROGRAM/ KEGIATAN

Pengadaan Pakaian

Olahraga

pakaian olah raga beserta

perlengkapannya yang dibeli

n/a 40 stel 32.500.000 - - 40 stel 34.125.000 - - 40 stel 35.831.250 120 stel 102.456.250

Pengadaan Pakaian

Batik

pakaian batik beserta

perlengkapannya yang dibeli

n/a - - 40 stel 32.500.000 - - 40 stel 34.125.000 - - 80 stel 66.625.000

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Aparatur yang mendapatkan

pelatihan kompetensi

n/a 100% 373.600.000 100% 392.280.000 100% 451.122.000 100% 473.678.100 100% 497.362.005 100% 2.188.042.105

Pendidikan dan

Pelatihan Formal

sumber daya aparatur yang terdidik

dan terlatih

n/a 1 tahun 110.000.000 1 tahun 115.500.000 1 tahun 132.825.000 1 tahun 139.466.250 1 tahun 146.439.563 5 tahun 644.230.813

Bimbingan teknis

implementasi peraturan

perundang-undangan

tentang penataan

program kegiatan OPD

sumber daya aparatur yang

mengikuti bimbingan teknis

n/a 15 orang 122.750.000 15 orang 128.887.500 15 orang 148.220.625 15 orang 155.631.656 15 orang 163.413.239 75 orang 718.903.020

Bimbingan teknis

implementasi peraturan

perundang-undangan

tentang kinerja dan

pengelolaan keuangan

OPD

sumber daya aparatur yang

mengikuti bimbingan teknis

n/a 18 orang 140.850.000 18 orang 147.892.500 18 orang 170.076.375 18 orang 178.580.194 18 orang 187.509.203 90 orang 824.908.272

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

Tingkat pelaporan kinerja yang tepat

waktu

n/a CC 54.850.000 B 57.592.500 B 63.291.375 BB 66.455.944 BB 189.778.741 A 431.968.560

Penyusunan Laporan

Capaian Kinerja dan

Ikhtisar Realisasi

Kinerja Penyusunan

Laporan Akhir Tahun

dokumen laporan Catatan Atas

Laporan Keuangan (CALK) OPD yang

disusun

n/a 1 Laporan 8.000.000 1 Laporan 8.400.000 1

Laporan

8.820.000 1 Laporan 9.261.000 1

Laporan

9.724.050 5 Laporan 44.205.050

Penyusunan Laporan

Capaian Kinerja dan

Ikhtisar Realisasi

Kinerja Penyusunan

Renja, RKA, DPA, DPPA

dokumen RKA / DPA / DPPA SKPD

yang disusun

n/a 4

Dokumen

20.000.000 4

Dokumen

21.000.000 4

Dokumen

22.050.000 4

Dokumen

23.152.500 4

Dokumen

24.310.125 20

Dokumen

110.512.625

Penyusunan Laporan

Capaian Kinerja dan

Ikhtisar Realisasi

Kinerja Penyusunan

Lakip, LPPD, LKPJ

Laporan AKIP, LPPD dan LKPJ OPD

yang disusun

n/a 3 Laporan 15.200.000 3 Laporan 15.960.000 3

Laporan

18.354.000 3 Laporan 19.271.700 3

Laporan

20.235.285 15

Laporan

89.020.985

Penataan dan

Inventarisasi Aset

Bakesbangpol Rokan

Hilir

dokumen penataan dan inventarisasi

aset OPD yang disusun

n/a 1

Dokumen

11.650.000 1

Dokumen

12.232.500 1

Dokumen

14.067.375 1

Dokumen

14.770.744 1

Dokumen

15.509.281 5

Dokumen

68.229.900

Penyusunan Rencana

Strategis (Renstra) OPD

dokumen perencanaan strategis yang

disusun

n/a ,- - ,- - ,- - ,- - 1

Dokumen

120.000.000 1

Dokumen

120.000.000

Bagansiapiapi, Januari 2019

Plt. KABAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KABUPATEN ROKAN HILIR

H. FADLI, SH

Pembina Tingkat I

NIP. 19750811 200012 1 004

5

Page 68: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

1

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

JALAN KECAMATAN BATU ENAM TELP. (0767) 22331 FAX. (0767) 22331

BAGANSIAPIAPI (28915)

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR

NOMOR : TAHUN 2019

TENTANG PENETAPAN REVISI RENCANA STRATEGIS BADAN KESATUAN BANGSA

DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2016 - 2021

KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR,

Menimbang : a. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) memuat arah kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah selama kurun waktu 5 (lima) Tahun;

b. bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir disusun untuk memberikan kepastian kebijakan dalam melaksanakan program dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir;

c. bahwa sesuai dengan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Renstra SKPD ditetapkan dengan peraturan Pimpinan SKPD setelah disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir tentang Revisi Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Rensta-SKPD) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021.

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3909), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3902);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

Page 69: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

2

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negaran Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJPN) Tahun 2005-2025;

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Page 70: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

3

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

15. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 10 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 10);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Kabupaten Rokan Hilir (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 21);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 01 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 – 2025;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 02 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016–2021.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR TENTANG PENETAPAN REVISI RENCANA STRATEGIS BADAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2016-2021.

KESATU : Revisi Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016-2021 sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini;

Page 71: RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 · elitis dan berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi lokal dan nasional. Tantangan utama yang akan dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia di

4

KEDUA : Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016–2021 sebagaimana dictum Pertama merupakan landasan bagi unit kerja di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir dalam melaksanakan Program dan Kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD yang telah ditetapkan;

KETIGA : Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016–2021 sebagai dasar acuan dalam evaluasi kinerja Bappeda Kabupaten Rokan Hilir;

KEEMPAT : Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2016–2021 sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam

keputusan ini, akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bagansiapiapi Pada tanggal : Januari 2019

Plt. KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KABUPATEN ROKAN HILIR

H. FADLI, SH

Pembina Tingkat I NIP. 19750811 200012 1 004