UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

21
UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

Transcript of UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

Page 1: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

Page 2: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

A. Pemberontakan PKI Madiun • Terjadi pada 18 September 1948.

• Terkait hasil perundingan Renville.

• Penyebab : kecewa terhadap hasil perundingan Renville.

• Tujuan : mendirikan negara komunis soviet Indonesia.

• Pemimpin : Muso dan Amir Syarifuddin.

Page 3: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

B. Pemberontakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia

• Penyebab : kecewa terhadap hasil perundingan Renville yang dianggap Indonesia menyerah terhadap Belanda.

• Tujuan : mendirikan negara Islam.

• Pemimpin :• - S.M. Kartosuwiryo Jawa Barat• - K.H. Sumolangun dan Amir Fatah Jawa Tengah• - Kahar Muzakar Sulawesi Selatan• - Ibnu Hajar Kalimantan Selatan• - Tengku Daud Beureuh Aceh

• S.M. Kartosuwiryo kehilangan jabatan di Pangdam sehingga menjadikan DI / TII politik.

Page 4: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

C. Pemberontakan APRA ( Angkatan Perang Ratu Adil )

• Tujuan : mempertahankan berdirinya negara Jawa Barat atau Pasundan.

• Penyebab : menolak bergabung dengan NKRI.

• Dalang : Sultan Hamid II.

• Kapten Westerling adalah orang Belanda yang mempengaruhi warga Jawa Barat agar memberontak dari NKRI. Warga Jawa Barat yang menolak permintaan Kapten Westerling pun dibantai.

Page 5: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

D. Pemberontakan RMS ( Republik Maluku Selatan )

• Penyebab : menolak bergabung dengan NKRI.

• Tujuan : mempertahankan berdirinya negara RMS.

• Pemimpin : Robert Christian Steven Sumoukil dan Manusama.

Page 6: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

E. Pemberontakan Andi Aziz• Penyebab : menolak bergabung dengan NKRI.

• Tujuan : mempertahankan berdirinya Negara Indonesia Timur ( NIT ).

Page 7: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

F. Pemberontakan PRRI / Permesta• Penyebab : kesenjangan dana pembangunan antara daerah dan pusat.

• Pemimpin utama : Syafrudin Prawiranegara.

• Pemimpin daerah :• - Sumatra Barat ( Dewan Banteng ) : Kol. Ahmad Husein• - Sumatra Utara ( Dewan Gajah ) : Kol. Simbolon• - Sumatra Selatan ( Dewan Garuda ) : Kol. Barlian• - Sulawesi Utara ( Dewan Manguni ) : Kol. Ventje Sumual

• Untuk mengatasi pemberontakan, dikeluarkan Dekrit Presiden.

• Merupakan pemberontakan terbesar yang hampir meruntuhkan NKRI.

Page 8: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

G. Pemberontakan PKI 1965• Penyebab : ingin mengganti ideologi negara Pancasila dengan

komunisme.

• Tindakan PKI menjelang upaya kudeta 30 September 1965 :• - mengusulkan pembentukan angkatan kelima, yaitu buruh

dan petani yang dipersenjatai• - menyusup ke dalam tubuh ABRI ( AU, AL, POLRI ) kecuali AD• - menyusup ke dalam ormas dan partai politik• - menyerang pihak – pihak yang dianggap anti PKI• - melakukan provokasi dan sabotase• - membuat isu fitnah “ Dewan Jendral “ dalam dokumen

Gillehrist

Page 9: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 30 September 1965 : PKI menculik dan membunuh para perwira AD, menguasai pangkalan udara Halim Perdana Kusuma, menguasai stasiun RRI, dan menguasai gedung percetakan uang negara.

• Indikasi keterlibatan tokoh dalam pemberontakan PKI :

Page 10: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 1. SOEKARNO

• Dikemukakan oleh Anthony Dake dan John Hughes.

• Berasumsi bahwa Soekarno berkeinginan melenyapkan kekuatan oposisi terhadap dirinya, yang berasal dari sebagian perwira tinggi AD. Karena PKI dekat dengan Soekarno, partai inipun terseret.

• Dikatakan bahwa Soekarno tidak hanya sekadar mengetahui akan terjadinya aksi pembersihan terhadap sejumlah jendral AD. Konon, Soekarno pernah meminta tolong kepada Untung untuk menertibkan para jendral yang dianggapnya tidak loyal dan anti komunis.

Page 11: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 2. SOEHARTO

• Dikemukakan oleh Ben Anderson.

• Alasannya adalah hanya Soekarno yang selama 32 tahun mampu menggenggam kekuasaan di negeri ini. Selama orde baru berkuasa, sejarah telah menjadi alat propaganda untuk melanggengkan kekuasaan lain.

Page 12: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 3. CIA

• Menurut Peter Dale Scott dan Geoffrey Robinson, CIA ingin menjatuhkan Soekarno yang dianggap pro PKI ( AS khawatir Indonesia akan jatuh ke tangan komunis ).

• CIA bekerja sama dengan suatu kelompok dalam tubuh AD untuk memprovokasi PKI agar melakukan gerakan kudeta. Setelah itu, PKI yang dihancurkan.

• Tujuan akhir adalah menjatuhkan kekuasaan Soekarno.

Page 13: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 4. PKI

• Dikemukakan oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh.

• Menurut teori, PKI adalah penanggungjawab peristiwa kudeta, dengan cara memperalat unsur – unsur tentara, dan setelah G 30S PKI, beberapa perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri CC PKI sempat terjadi di Blitar Selatan, Grobogan, dan Klaten.

Page 14: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 5. KONFLIK INTERNAL ANGKATAN DARAT

• Dikemukakan oleh Cornell Paper, Wertheim, Coen Hotzappel, dan Mr. Siregar.

• Diyakini bahwa PKI terlibat ( hanya sebagai pemancing ).

• Diyakini juga karena pernyataan pemimpin gerakan, yaitu Letnan Kolonel Untung yang menyatakan bahwa para pemimpin AD hidup bermewah – mewahan dan memperkaya diri sehingga mencemarkan nama baik AD. Namun, berlawanan dengan kenyataan yang ada, seperti Jendral Nasution yang hidup sederhana.

Page 15: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 6. INGGRIS

• Dikemukakan oleh Greg Poulgrain.

• Diyakini bahwa titik temu antara keinginan Inggris yang ingin sikap konfrontatif Soekarno terhadap malaysia bisa diakhiri melalui penggulingan kekuasaan Soekarno, dengan keinginan AS agar Indonesia terbebas dari komunisme.

Page 16: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

H. Dampak Sosial Politik Pemberontakan PKI 1965

• 1. TERJADINYA KRISIS POLITIK

• Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Soekarno.

• 2. TERJADINYA KRISIS EKONOMI

Page 17: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 3. MUNCULNYA AKSI – AKSI MASSA YANG MENUNTUT PEMBUBARAN PKI

• - KAMI = Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia• - KAPI = Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia• - KAMMI = Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim

Indonesia• - KAGI = Kesatuan Aksi Guru Indonesia• - KAWI = Kesatuan Aksi Wanita Indonesia• - KAPPI = Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar

Indonesia• - KABI = Kesatuan Aksi Buruh Indonesia• - KASI = Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia

Page 18: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• Kesatuan – kesatuan tersebut menamakan diri mereka Front Pancasila yang dikenal sebagai Eksponen ’66

• Mereka mengatukan TRITURA ( Tri Tuntutan Rakyat ) yang isinya :

• - bubarkan PKI dan ormas – ormasnya• - turunkan harga• - bersihkan kabinet Dwikora dari orang – orang PKI

• 24 Pebruari 1966 : demonstrasi besar seorang mahasiswa UI bernama Arif Rahman Hakim yang tewas tertembak oleh pasukan cakrabirawa. Dinobatkan sebagai Pahlawan Ampera.

Page 19: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 11 Maret 1966 : Sidang kabinet tertutup di Istana Negara yang direncanakan oleh presiden. Tetapi Istana Negara dikepung oleh pasukan ‘tak dikenal. Kemudian Soekarno ke Istana Bogor. Di Istana Bogor, Soekarno disusul oleh 3 perwira : M. Yusuf, Amir Mahmud, dan Basuki Rahmat. Mereka membawa pesan dari Soeharto untuk disampaikan kepada Soekarno, bahwa jika Soeharto diberi kepercayaan untuk mengatasi keadaan negara, maka Soeharto bersedia, kemudian dibuatlah Surat Perintah 11 Maret ( yang dikenal dengan SUPERSEMAR ).

Page 20: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 12 Maret 1966 : pengemban SUPERSEMAR melakukan tindakan yaitu :

• - membubarkan PKI dan ormas – ormasnya• - menjadikan PKI sebagai organisasi terlarang• - mengeluarkan larangan tentang paham komunisme

melalui TAP MPRS No. 25 Th 1966• - mengamankan 15 menteri yang diduga terlibat PKI• - membersihkan aparat negara dari unsur PKI

• TAP MPRS No. 25 1966 dicabut pada tahun 2001 era Gusdur.

• Lambat laun SUPERSEMAR menjadi alat untuk merebut kekuasaan Soekarno.

Page 21: UPAYA MEMPERTAHANKAN DISINTEGRASI BANGSA

• 28 Juli 1966 : Soeharto membentuk Kabinet Ampera ( Amanat Penderitaan Rakyat ), sehingga memunculkan dualisme kekuasaan.

• Oktober 1966 : diadakan sidang umum MPRS meminta laporan pertanggungjawaban Soekarno yang berjudul “ Pidato Nawaksara “ ( 9 poin pertanggungjawaban Soekarno ). Nawaksara ditolak MPRS karena tidak memuat laporan tentang pemberontakan PKI. Kepercayaan masyarakat terhadap Soekarno pun memudar.

• 23 Pebruari 1967 : Soekarno menerima usulan dari Soeharto yaitu menyerahkan jabatannya sebagai presiden kepada Soeharto.