Makalah Masa Disintegrasi 1000

26
MAKALAH MASA DISINTREGASI TAHUN 1000 – 1250 Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Disusun Oleh: Kelompok 2 1. Eli 2. Wita Yulyanti 3. Iik 4. Titin 5. Nur

description

Makalah Masa Disintegrasi 1000

Transcript of Makalah Masa Disintegrasi 1000

Page 1: Makalah Masa Disintegrasi 1000

MAKALAHMASA DISINTREGASI TAHUN 1000 –

1250

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

Disusun Oleh:Kelompok 21.Eli2.Wita Yulyanti3.Iik4.Titin5.Nur

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMSTAI-PUI MAJALENGKA

Page 2: Makalah Masa Disintegrasi 1000

TAHUN 2015

ii

Page 3: Makalah Masa Disintegrasi 1000

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah,

rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga saya dapat

menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “Masa Disintregrasi Tahun

100 – 1250 M”. Makalah ini  disusun sebagai tugas yang diberikan

oleh guru pembimbing mata kuliah "Sejarah Peradaban Islam".

Kemudian saya juga menyadari bahwa materi dan teknik yang saya

sampaikan dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena

itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi

lebih baik. Atas kritik dan sarannya saya mengucapkan terimakasih.

Akhir kata pengantar saya mengucapkan terima kasih karena telah

berkenan membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat kepada kita

semua.  

Talaga, Oktober 2015

Penyusun

i

Page 4: Makalah Masa Disintegrasi 1000

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Dinasti-Dinasti yang Memerdekakan Diri dari Baghdad..........................3

2.2 Perebutan Kekuasaan di Pusat Pemerintahan............................................5

2.3 Perang Salib...............................................................................................7

2.4 Sebab – Sebab Kemunduran Pemerintahan Bani Abbas...........................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

3.1 Kesimpulan..............................................................................................13

3.2 Saran........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

ii

Page 5: Makalah Masa Disintegrasi 1000

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nama Abbasyiah menunjukkan nenek moyang dari Abbas, Ali bin Abi

tholib dan Muhammad. Hal ini menunjukkan kedekatan pertalian keluarga

antara bani Abbas dengan nabi. Itulah sebabnya kedua keturunan itu sama-

sama mengklaim bahwa jabatan khalifah harus berada di tangan mereka.

Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu, hanya pada periode pertama

pemerintahan bani Abbas mencapai masa keemasannya.

Perkembangan kebudayaan dan peradaban serta kemajuan besar yang

dicapai dinasti Abbasyiah pada periode pertama telah mendorong para

penguasa untuk hidup mewah, bahkan cenderung mencolok. Kehidupan

mewah khalifah ini ditiru oleh para hartawan dan anak-anak pejabat, ditambah

dengan kelemahan khalifah dan faktor lain menyebabkan roda pemerintahan

terbelengu dan rakyat menjadi miskin. Kondisi ini memberi peluang kepada

tentara professional asal Turki yang semula diangkat oleh khalifah Al

mu’tashim untuk mengambil kendali pemerintahan.

Setelah tentara Turki itu lemah dengan sendirinya, didaerah-daerah

muncul tokoh-tokoh kuat, yang kemudian memerdekakan diri dari kekuasaan

pusat, mendirikan dinasti-dinasti kecil, inilah permulaaan masa disintegrasi

dalam sejarah politik Islam.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka timbul beberapa masalah yang akan

kami bahas dalam makalah ini yaitu :

1. Bagaimana Dinasti-dinasti yang memerdekakan diri dari Baghdad?

2. Bagaimana Perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan?

3. Bagaimana terjadinya Perang salib?

4. Apa Sebab-sebab kemunduran pemerintahan bani Abbas?

1

Page 6: Makalah Masa Disintegrasi 1000

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Dinasti-dinasti yang memerdekakan diri dari Baghdad

2. Mengetahui penyebab terjadinya Perebutan kekuasaan di pusat

pemerintahan

3. Mengetahui apa itu Perang Salib

4. Mengetahui sebab-sebab kemunduran pemerintahan bani Abbas

2

Page 7: Makalah Masa Disintegrasi 1000

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Dinasti-Dinasti yang Memerdekakan Diri dari Baghdad

Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di

akhir zaman bani Umayyah. Akan terlihat perbedaan antara pemerintahan

bani Umayyah dengan pemerinatahan bani Abbas. Wilayah kekuasaan bani

Umayyah, mulai dari awal berdirinya sampai masa keruntuhanya, sejajar

dengan batas wilayah kekuasaan Islam. Ada kemungkinan bahwa para

khalifah Abbasiah sudah cukup puas dengan pengakuan nominal dari

propinsi-propinsi tertentu. Dengan pembiayaan upeti. Alasanya, pertama

mungkin para khalifah tidak cukup kuat untuk membuat mereka tunduk

kepadanya, kedua, penguasa bani Abbas lebih menitik beratkan pembinaan

peradaban dan kebudayaan dari pada politik dan ekspansi.

Akibat dari kebijaksanaan yang lebih menekankan pada pembinaan

peradaban dan kebudayaan Islam dari pada persoalan politik itu, propinsi-

propinsi tertentu di pinggiran mulai lepas dari genggaman penguasa bani

Abbas, dengan berbagai cara diantaranya pemberontakan yang dilakukan oleh

pemimpin lokal dan mereka berhasil memperoleh kemerdekaan penuh, seperti

daulah Umayyah di Spanyol dan Idrisiyah di Maroko. Seseorang yang

ditunjuk menjadi gubernur oleh kholifah, kedudukanya semakin bertambah

kuat, seperti daulah Aghlabiyah di Tunisia dan Thahiriyah di Khiurasan.

Kecuali bani Umayyah di Spanyol dan Idrisiyah di Maroko, propinsi-propinsi

itu pada mulanya patuh membayar upeti selama mereka menyaksikan

Baghdad stabil dan khalifah mampu mengatasi pergolakan yang muncul.

Namun, saat wibawa khalifah sudah memudar mereka melepaskan diri dari

Baghdad. Mereka tidak hanya menggerogogoti kekuasaan, bahkan diantara

mereka ada yang berusaha mengusai kholifah itu sendiri.

Menurut Watt, sebenarnya keruntuhan kekuasaan bani Abbas mulai

terlihat sejak awal abad kesembilan. Fenomena ini mungkin bersamaan

3

Page 8: Makalah Masa Disintegrasi 1000

dengan datangnya pemimpin-pimimpin yang memiliki kekuasaan militer di

propinsi-propinsi tertentu yang membuat mereka benar-benar independen.

Dinasti dinasti yang lahir dan melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad

pada masa khalifah Abbasyiah, diantaranya adalah :

1. Yang berbangsa Persia :

a. Thahiriyah di Khurasan (205-259 H/820-872 M)

b. Shafariyah di Fars (254-290 H/868-901 M)

c. Samaniyah di Transoxania (261-289 H/873-998 M)

d. Sajiyyah di Azerbeijan (266-318 H/878-930 M)

e. Buwaihiyah bahkan menguasai Baghdad (320-447 H / 932-1055 M)

2. Yang berbangsa Turki

a. Thuluniyah di Mesir (254-292 H/837-903 M)

b. Ikhsyidiyahdi Turkistan (320-560 H/932-1163 M)

c. Ghazanawiyah di Afganistan (351-585 H/962-1189 M)

d. Dinasti Seljuk dan cabang-cabangnya

Seljuk besar atau Seljuk agung (429-522 H/1037-1127M)

Seljuk Kirman di Kirman (433-583 H/1040-1187M)

Selhuk Syiria atau Syam di Syiria (487-511 H/1094-1117M)

Seljuk Irak di Irak dan Kurdistan (511-590 H/1117-1194M)

Seljuk Rum atau Asia kecil di Asia kecil (470-700 H/1077-1299M)

3. Yang berbangsa Kurdi

a. Al Barzuqani (348-406 H/959-1015 M)

b. Abu Ali ((380-489 H/990-1095 M)

c. Ayubiyah (564- 648 H/1167-1250 M)

4. Yang berbangsa Arab

a. Idrisiyah di maroko (172-375 H/788-985 M)

b. Aghlabiyah di Tunisia (184-289 H/800-900 M)

c. Dulafiyah di Kurdistan (210-285 H/825-898 M)

5. Yang mengaku dirinya sebagai kholifah

a. Umawiyah di spanyol

b. Fathimiyah di mesir

4

Page 9: Makalah Masa Disintegrasi 1000

2.2 Perebutan Kekuasaan di Pusat Pemerintahan

Faktor lain yang menyebabkan peran politik bani Abbas menurun

adalah perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan. Hal ini sebenarnya juga

terjadi pada pemerintahan-pemerintahan Islam sebelumnya. Nabi Muhammad

memang tidak menentukan bagaiman acara penggantian pemimpin setelah

ditinggalkanya. Beliau menyerahkan masalah ini kepada kaum muslimin

sejalan dengan jiwa kerakyatan yangberkembang dikalangan masyarakat

Arab dan ajaran demokrasi dalam Islam. Setelah nabi wafat, terjadi

pertentangan pendapat diantara kaum muhajirin dan anshar dibalai kota bani

Sa’idah di madinah. Akan tetapi, karena pemahaman keagaamaan mereka

yang baik, semangat musyawarah, ukhuwah yang tinggi, perbedaan itu dapat

diselesaikan. dan Abu Bakar terpilih menjadi khalifah.

Pertumpahan darah pertama dalam Islam karena perebutan kekuasaan

terjadi pada masa kekhalifahan Ali bin abi thalib. Ali terbunuh oleh bekas

pengikutnya sendiri.

Pemberontakan-pemberontakan yang muncul pada masa Ali ini

bertujuan untuk menjatuhkanya dari kursi khalifah dan diganti oleh pemimpin

pemberontak itu. Hal ini sama juga terjadi pada masa kekhalifahan bani

Umayyah di Damaskus. Seperti pemberontakan Husein bin Ali, syi’ah yang

dipimpin oleh Ali Muchtar.

Pada pemerintahan bani Abbas, perebutan kekuasaan seperti itu juga

terjadi, terutama di awal berdirinya. Ditangan tentara Turkilah khalifah

bagaikan boneka yang tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan merekalah yang

memilih dan menjatuhkan khalifah sesuai dengan keinginan politik mereka.

Setelah kekuasaan berada di tanagn orang-orang Turki pada periode kedua,

pada periode ketiga (334 H/945 M-447 H/1055 M), Daulah Abbasyiah berada

dibawah kekuasaan bani Buwaih.

Kelahiran bani Buwaih berawal dari tiga orang putra Abu Syuja’

Buwaih, pencari ikan yang tinggal di daerah Dailam, yaitu Ali, Hasan dan

Ahmad. Untuk keluar dari kemiskinan, tiga bersaudara ini memasuki dinas

militer yang ketika itu dipandang banyak mendatangkan rizki. Keadaan

5

Page 10: Makalah Masa Disintegrasi 1000

khalifah lebih buruk dari pada masa sebelumnya, terutama karena bani

Buwaih adalah penganut aliran Syi’ah, sementara bani Abbas adalah Sunni.

Selama masa kekuasaan bani Buwaih sering terjadi kerusuhan antara

kelompok Ahlus sunnah dan Syi’ah, pemberontakan tentara tersebut.

Setelah Baghdad dikuasai, bani Buwaih memindahkan markaz kekuasaan dari

Syiraz ke Baghdad. Mereka membangun gedung tersendiri di tengah kota

bernama Dar Al Mamlakah. Tetapi, kendali politik berada di Syiraz, tempat

Ali bin Buwaih (saudara tertua) bertahta. Para pegnguasa bani Buwaih

mencurahkan perhatian secara langsung dan sungguh-sungguh terhadap

pengembangan ilmu pengetahuan dan kesusteraan.

Kekuasaan politik bani Buwaih tidak lama bertahan. Setelah generasi

pertama, tiga saudara tersebut. Kekuasaan menjadi ajang pertikaian di antara

anak-anak mereka. Masing-masing merasa paling berhak atas kekuasaan

pusat.

Faktor-faktor yang membawa kemunduran dan kehancuran bani

Buwaih yaitu:

1. Faktor internal

Perebutan kekuasaan di kalangan keturunan Pertentangan dalam

tubuh militer

2. Faktor eksternal

Semakin gencarnya serangan-serangan Bizantium ke dunia Islam.

Semakin banyaknya dinasti-dinasti kecil yang membebaskan diri dari

kekuasaan Baghdad. Dinasti Seljuk berhasil merebut keuasaan dari bani

Buwaih. Jatuhnya kekuasaan bani Buwaih ketangan Seljuk bermula dari

perebutan kekuasaan di dalam negeri. Dinasti Seljuk berasal dari beberapa

kabilah kecil rumpun suku Ghuz di wilayah Turkistan. Setelah Seljuk

meninggal, kepemimpinana di lanjutkan oleh anaknya, Israil. Namun

Israil dan Mikail, penggantinya ditangkap oleh penguasa Ghaznawiyah.

Kepemimpinan selanjutnya dipegang oleh Thugrul bek.

Posisi dan kedudukan khalifah lebih baik setelah dinasti Seljuk

berkuasa. Kewibawaan dalam bidang agama di kembalikan setelah

6

Page 11: Makalah Masa Disintegrasi 1000

beberapa lama dirampas orang-orang Syi’ah. Bukan hanya pembangunana

mental spiritual, dalam pembangunan fisik pun dinasti Seljuk banyak

meninggalkan jasa. Seperti masjid, jembatan, irigasi, jalan raya.

Setelah Maliksyah dan perdana menteri Nizham Al Mulk wafat

Seljuk besar mulai mengalami masa kemunduran di bidang politik.

Perebutan kekuasaan dianatar anggota keluarga, setiap propinsi berusaha

melepaskan diir dari pusat, konflik-konflik da peperangan antar anggota

keluarga.

2.3 Perang Salib

Peristiwa penting dalam generasi ekspansi yang dilakukan oleh Alp

Arselan adalah peristiwa Manzikart, tahun 464 H ( 1071 M). Tentara Alp

Arselan yang hanya berkekuatan 15.000 orang prajurit, berhasil mengalahkan

Romawi yang berjumlah 200.000 orang. Peristiwa besar ini menanamkan

benih permusuhan dan kebencian terhadap umat Islam, yang kemudian

mencetuskan perang salib. Pada tahun 1095 M, Paus Urbanus II berseru

kepada umat Kristen di Eropa supaya melakukan perang suci. Perng ini

kemudian dikenal dengan nama perang salib. Yang terjadi dalam 3 periode.

1. Periode pertama (1095-1477 M)

Perang salib ini semula digerakkan oleh seorang pedeta Peter dari

Perancis. Kemudian didukung oleh Paus di Vatikan, oleh raja vatikan di

Eropa dan oleh kepala orthodox yang berkedudukan di Konstantinopel.

Pada tanggal 26 nopember 1095 Paus Urbanus II mengadakan pidato

menggema di seluiruh Eropa, di segala Negara Kristen, mempersiapkan

tentara yang lengkap bersenjata untuk pergi berperang merebut Palestina.

Ketika tentara salib menduduki palestina terjadilah pembunuhan

massal dan penyembelihan secara besar-besaran. Kepala, tangan dan

kaki manusia yang mati terbunuh berserakan di sepanjang jalan di kota

suci itu. Pada tahun 521 H/1127 M muncul seorang pahlawan Islam

termasyhur Imaduddin Zanki, gubernur dari Mousul dapat mengalahakan

tentara salib di kota Aleppo dan Humah. Kemenangan itu merupakan

7

Page 12: Makalah Masa Disintegrasi 1000

yang pertama kali yang disusul dengan kemenangan selanjutnya sehingga

tentara salib merasakan pahitnya kekalahan.

2. Periode kedua (1147-1179 M)

Dengan adanya kekalahan ini, tentara salib mengirim utusan kepada

paus meminta bantuan. Kemudian datanglah serbuan kedua yang

diupimpin oelh raja Luois VII dari Perancis, Kaisar Kourad dari Jerman

dan putra Roger dari Sisilia.

Menyambut angkatan kedua salibiah, muncullah pahlawa Nuruddin

Zanki, putra Imamuddin Sanki. Kemahiranya tidak kalah dengan ayahnya,

bahkan dimana-mana dapat dikalahkan. Walaupun dia telah mencapai

kemenagnan besar dia tidak mabuk kemenangan lalu melupakan

perjuanagn selanjutnya.

3. Periode ketiga (1189-1192 M)

Mulai-mula datang raja Australia dan Jerman bernama Frederik

membawa sebnayak 200.000 kemudian pada tahun 1190 datang lagi

tentara Eropa dengan pimpinan Richard hati singa sehingga tentara

salibiyah ini sangat kuat dan dapat merebut kota Akka.peristiwa ini sangat

meyedihakan hati kaum muslimin. Apalagi mendengar bahwa Richard ini

sangat kejam, membunuh sebanyak 300 orang tawanan Islam.

Pada tahun 1219 M, mereka berhasil menduduki Dimyat. Raja Mesir

dari dinasti Ayyubiyah waktu itu Al Malik Al Kamil, membuat perjanjian

dengan Frederik. Isinya antara lain Frederik bersedia melepaskan Dimyat,

sementara Al Malik Al Kamil melepaskan Palestina, Frederik menjamin

keamanan kaum disana dan Fredirik tidak mengirim bantuan kepada

Kristen di Syiria.

2.4 Sebab – Sebab Kemunduran Pemerintahan Bani Abbas

Sebagai mana terlihat dalam periodesasi khilafah Abbasyiah , masa

kemunduran dimuilai sejak periode kedua, namun demikian faktor-faktor

penyebab kemunduran itu tidak datang secara tiba-tiba. Benih-benihnya

sudah terlihat pada periode pertama, hanya khalifah pada periode itu sangat

8

Page 13: Makalah Masa Disintegrasi 1000

kuat, benih-benih itu tidak sempat berkembang. Dalam sejarah kekuasaan

Abbas terlihat bahwa apabila khalifah kuat, para menteri cenderung berperan

sebagai kepala pegawai sipil. Tetapi jika kholifah lemah, mereka akan

berkuasa mengatur roda pemerintahan

Disamping kelemahan kholifah, banyak faktor lain yang menyebabkan

khilafah Abbasyiah hancur. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Luasnya wilayah yang harus di kendalikan

Ini sama sekali bukanya tidak dapat diatasi, tetapi salah satu

persyaratan untuk mempersatukan wilayah yang sangat luas harus ada

suatu tingkat saling percaya yang tinggi di kalangan penguasa-penguasa

utama dan pelakasana pemerintah,. Penghukuman mati, sering setelah

disiksa, adalah perlakuan biasa terhadap para wazir yang di berhentikan,

pemenjaraan dan penyitaan harta adalah praktek normal.

Dalam keadaan seperti itu hampir bisa dipastikan bahwa setiap orang

pasti akan mencari keuntungan bagi dirinya dengan merugikan orang lain,

dan akibatnya adalah makin sulit bagi khalifah untuk memperoleh orang-

orang yang akan di tunjuk sebagai gubernur propinsi yang bisa dipercaya.

2. Meningkatnya ketergantungan pada tentara bayaran.

Hal ini berhubungan dengan perkembangan-perkembangan dalam

tekhnologi militer. Pemakaian tentara bayaran juga berarti bahwa makin

banyak uang di keluarkan makin kuat tentara yang dimiliki. Demikianlah

untuk mempertahankan posisinya kholifah memerlukan kekuatan militer

yang cukup untuk menanggunlangi beberapa gubernur pembangkang pada

saat yang sama, tetapi beban keuangan ini makin lama makin sulit diatasi.

3. Keuangan

Begitu kekuatan militer merosot, khalifah tidak sanggup

mengirimkan pajak ke Baghdad dan penghasilan menurun dan ini bisa

berarti ada pemberontakan oleh tentara atau kekuatan militernya

berkurang sehgingga berkurang pula kemampuan nya mengumpulkan

pajak. Karena tidak ada bank yang dimintai pinjaman uang oleh kholifah,

maka jalan satu-satunya dalam kedaruratan keuangan ini ialah

9

Page 14: Makalah Masa Disintegrasi 1000

menerapkan denda yang besar, atau penyitaan begitu saja, dari orang-

orang kaya yang bagaimanapun sebagaian besar kekayaanya mungkin di

dapat secara tidak sah.

Berbagai hal lain juga disebutkan yang memperparah kesuliatan

keuangan. Tentara di beri tanah bukanya uang, dan ini mengurangi jumlah

yang harus dibayar keperbendaharaan Negara. Untuk menghindari

penyitaan orang-orang memberikan harta berdasar waqaf dan ini bisa di

berikan kepada keluarganya sendiri

4. Persaingan antar bangsa.

Khilafah Abbasyiah didirikan oleh bani Abbas yang bersekutu

dengan orang-orang Persia. Persekutuan dilatar belakangi oleh persamaan

nasib yaitu sama-sama ditindas pada masa bani Umayyah.

Ada sebab-sebab dinasti Abbas memilih orang- orang Persia dari

pada orang Arab. Pertama, sulit, bagi orang-orang arab untuk melupakan

bani Umayyah. Kedua, orang Arab sendiri terpecah belah dengan adanya

ushabiyah kesukuan.

Meskipun demikian, orang-orang Persia itu merasa puas. Mereka

menginginkan dinasti dengan raja dan pegawai dari Persia pula.

Sementara bangsa Arab beranggapan bahwa darah yang mengalir ditubuh

mereka adalah (ras )istimewa dan mereaka menganggap rendah bangsa

non Arab di dunia Islam.

Setelah Al Mutawakkil, seoratng khalifah yang lemah naik tahta,

dominasi tentara Turki tak terbendung lagi sejak saat itu kekuasaan bani

Abbas sebenarnya sudah berakhir. Kekuasaan berada di tangan orang-

orang Turki. Posisi ini kemudian di rebut oleh bani Buwaih, bangsa

Persia, pada periode ketiga, dan selnajutnya beralih pada dinasti Seljuk.

5. Kemerosotan ekonomi

Setelah khilafah memasuki periode kemunduran. Pendapatan Negara

menurun. Sementara pengeluaran meningkat lebih besar. Menurunya

pendapatan karena makin menyempitnya wilayah kekuasaan, banyak

terjadi kerusuhan yang mengganggu perekonomian rakyat, di peringanya

10

Page 15: Makalah Masa Disintegrasi 1000

pajak, sedangkan banyak dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri

dan tidak mau membayar upeti. Sedangkan pengeluaran membengkak

antara lain disebabkan oleh kehidupan para khalifah semakin mewah,

jenis pengeluaran makin beragam dan para pejabat melakukan korupsi.

6. Konflik keberagamaan

Konflik yang dilatar belakangi agama tak terbatas pada konflik

anatara muslim dan zindiq atau Ahlussunnah dengan Syi’ah saja. Tetapi

juga antara aliran dalam Islam. Mu’tazilah yang cenderung rasional

dituduh sebagai pembuat bid’ah oleh golongan salaf. Perselisihan antar

dua golongan ini di pertajam oleh Al Ma’mun, dengan menjadikan

Mu’tazilah sebagai madzhab resmi Negara dan melakukan mihnah.

Pada masa Al Mutawakkil (847-861) aliran Mu’tazilah di batalkan

sebagai aliran Negara dan golongan salaf kembali naik daun. Tidak

toleranya pengikut Hambali (salaf) terhadap Mu’tazilah yang rasional

telah menyempitkan horizon intelektual.

7. Ancaman dari luar

Adapun faktor eksternal yang menyebabkan khilafah Abbasyiah

lemah dan akhirnya hancur. Pertama, perang salib yang berlangsung

beberapa gelombang atau periode yang menelan banyak korban. Kedua,

serangan tentara Mongol ke wilayah kekuasaan Islam. Pengaruh salib

juga terlihat dalam penyerbuan tentara Mongol, Hulago Khar, panglima

tentara Mongol sangat membenci Islam karena ia banyak di pengaruhi

oleh orang-orang Budha dan Kristen Nestorian.

8. Pertentangan internal keluarga

Didalam pemerintahan terjadi konflik keluarga yang

berkepanjangan. Ribuan orang terbunuh akibat peristiwa Al Mansur

melawan Abdullah bin Ali pamanya sendiri dan Al Masum Al Mu’tasim

melawan Abbas bin Al Ma’mun. Konflik ini meyebabkan keretakan

psikologis yang dalam dan menghilangkan solidaritas keluarga, sehingga

mengundang campur tangan dari luar.

9. Kehilangan kendali dan munculnya daulah-daulah kecil

11

Page 16: Makalah Masa Disintegrasi 1000

Faktor kepribadian sangat menentukan pula keberhasilan seorang

pemimpin. Kelemahan pribadi diantara kholifah Abbasyiah

mengakibatkan kehancuran system khilafah. Terutama karena terbuai

kehidupan mewah, perdana menteri seenaknya menentukan kebijakan

para khalifah . mereka menggunakan kekuatan dari luar untuk

mempertahankan pemerintahanya seperti orang Turki, Seljuk, dan

Buwaihi-khawarizmi, kekuatan dari luar lebih mengakibatkan

kehancuran.

12

Page 17: Makalah Masa Disintegrasi 1000

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Disintegrasi dalam bidang politik sbeenartnya sudah mulai terjadi di

akhir zaman Umayyah, namun menurut Watt, sebenarnya keruntuhan

kekuasaan bani Abbas mulai terlihat sejak awal abad kesembilan. Faktor-

faktor penting yang menyebabkan kemunduran bani Abbas pada periode ini,

sehingga banyak daerah yang memerdekakan diri adalah :

1. Luas wilayah kekuasaan Daulah Abbasyiah sementara komunikasi pusat

dengan daerah sulit dilakukan, tingkat saling percaya di kalangan para

penguasa dan pelaksana pemerintahan sangat rendah

2. Dengan profesionalisme angkatan bersenjata, ketergantungan khalifah

kepeda mereka sangat tinggi

3. Keuangan Negara sangat sulit karena biaya yang di keluarkan untuk

tentara bayaran sangat besar.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan dan tentunya kami

pemakalah sebagai manusia biasa yang tak kan luput dari yang namanya

kesalahan maka saran konstruktif maupun kritik sangat kami harapkan untuk

perbaikan makalah yang akan datang.

13

Page 18: Makalah Masa Disintegrasi 1000

DAFTAR PUSTAKA

https://blog.djarumbeasiswaplus.org/soikhurojib/?p=172

https://google.com/

14