Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

42
PENGARUH MULTIKULTURALISME TERHADAP DISINTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA ( Kajian holistik tentang pengaruh multikulturalisme terhadap disintegrasi nasional ) KARYA TULIS ILMIAH diajukan untuk melengkapi salah satu tugas ujian akhir semester pada mata kuliah Bahasa Indonesia yang di ampu oleh Hamdani,S.Pd,M.Pd. Oleh MUHAMAD YOGI 41032161121007

description

 

Transcript of Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

Page 1: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

PENGARUH MULTIKULTURALISME TERHADAP DISINTEGRASI NASIONAL DI INDONESIA

( Kajian holistik tentang pengaruh multikulturalisme terhadap disintegrasi nasional )

KARYA TULIS ILMIAHdiajukan untuk melengkapi salah satu tugas ujian akhir semester pada mata kuliah

Bahasa Indonesia yang di ampu oleh Hamdani,S.Pd,M.Pd.

Oleh

MUHAMAD YOGI41032161121007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG2013

Page 2: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala,

karena berkat rahmat-Nya Saya bisa menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah mata

kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Pengaruh Multikulturalisme Terhap

Disintegrasi Nasional di Indonesia . Karya Tulis Ilmih ini diajukan sebagai salah

satu tugas Ujian Akhir Semester pada mata kuliah Bahasa Indonesia .Saya

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah

ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Saya mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini memberikan informasi bagi pembaca,

mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu

pengetahuan bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...

Bandung, 8 Juni 2013

Penulis

Muhamad Yogi

i

Page 3: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

ABSTRAK ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 2

C. Batasan Masalah .................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

E. Tujuan dan Manfaat ..............................................................................5

BAB II TELAAH PUSTAKA........................................................................... 6

A. Landasan Teori ..................................................................................... 6

B. Argumentasi Keilmuan ...................................................................... 15

C. Pemecahan Masalah Yang Pernah Dilakukan .................................... 15

BAB III METODE PENULISAN................................................................... 17

A. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 17

B. Teknik Pengelolaan Data ................................................................... 17

C. Analisis- Sintesis ............................................................................... 17

D. Pengambilan Kesimpulan .................................................................. 18

E. Saran .................................................................................................. 18

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS.............................................................. 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 20

A. Kesimpulan ........................................................................................ 20

B. Saran .................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 21

ii

Page 4: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

ABSTRAK

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pengaruh Multiuturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia ini membahas keseluruhan tentang multikuturalisme di Indonesia yang pada dasarnya mempunyai dampak positif bagi suatu Negara tapi khusus nya untuk di Indonesia masalah multikuturalisme ini ternyata selain membawa dampak postif juga membawa dampak negatife yaitu rawan tejadi nya konflik antar suku, ras,agama etnik dan sebagai nya yang berdampak terjadinya disintegrasi sosial yang lama lama menjadi disintegrasi nasional selain itu di perparah dengan kebijakan pemerintah dalam hal pemerataan pembangunan yang cenderung diskriminatif pemerintah lebih mengutamakan pemerataan pembangunan di pusat dan daerah daerah penunjang pusat pemerintahan hal ini lah yang menyebabkan terjadinya kecemburuan bagi beberapa daerah seperti papua, maluku yang ingin keluar dari Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Selain itu aceh juga ingin keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesiadengan alasan ingin membentuk negara yang beridiologi islam. Di tambah banyak nya gerakan gerakan organisasi saparatis di berbagai daerah yang muncul akibat kekecewaan kepada Negara yang cenderung tidak peduli terhadap nasib mereka yang ada di daerah.

Regional assets and mineral resources that exist in the area which is managed by a foreign government sparked outrage in the community because they feel do not enjoy and feel the wealth of mineral resources that exist in its own area while foreigners enjoy it. do not be surprised if a lot of movement in Indonesia saparatis and wanted the release of some areas of the Indonesian unitary state that caused the disintegration of the State National multiculturalism. This was the general picture discussed in this Scientific Writing.

iii

Page 5: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

BAB IPEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki keaneka ragaman baik

dilihat dari segi ras, agama, bahasa, suku bangsa dan adat istiadat, serta kondisi

faktual ini disatu sisi merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang

membedakannya dengan bangsa-bangsa lain yang tetap harus dipelihara.

Keanekaragaman tersebut juga mengandung potensi konflik yang jika tidak

dikelola dengan baik dapat mengancam keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa,

seperti gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) akibat dari ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan

yang dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi nasional.

Ancaman disintegrasi bangsa dibeberapa bagian wilayah sudah

berkembang sedemikian kuat. Bahkan mendapatkan dukungan kuat sebagian

masyarakat, segelintir elite politik lokal maupun elite politik nasional dengan

menggunakan beberapa issue global Issue tersebut meliputi issu demokratisasi,

HAM, lingkungan hidup dan lemahnya penegakan hukum serta sistem keamanan

wilayah perbatasan. Oleh sebab itu, pengaruh lingkungan global dan regional

mampu menggeser dan merubah tata nilai dan tata laku sosial budaya masyarakat

Indonesia yang pada akhirnya dapat membawa pengaruh besar terhadap berbagai

aspek kehidupan termasuk pertahanan keamanan.

Untuk itu pembangunan dan pengamanan wilayah NKRI harus dilakukan

melalui pendekatan beberapa aspek, terutama aspek demarkasi dan delimitasi

garis batas negara, disamping itu melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan,

politik, hukum, dan keamanan. Pembangunan nasional yang diharapkan dapat

menghasilkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga

dapat dijadikan sebagai landasan yang kokoh dalam upaya mencapai masyarakat

Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana tentram dan sejahtera lahir dan

batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang berlandaskan

Pancasila, pada kenyataannya belum terwujud. Pancasila sebagai ideologi

1

Page 6: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

2

negara yang lahir dari ide-ide bangsa yang mengandung nilai-nilai hakiki

semakin terkikis oleh ideologi asing. Inilah berbagai permasalahan yang kita

hadapi dan menjadi tantangan kita bersama.

Menghadapi situasi dan kondisi demikian kita harus memiliki satu visi.

baik para pemimpin pemerintahan, sipil maupun militer, juga para elite politik,

tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh partai serta media massa. Penyamaan

visi itu penting untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada dan dapat

menimbulkan permusuhan. Karena tidak ada satu negarapun didunia toleran

terhadap aspirasi rakyat di sebagian wilayah teritorial yang berniat

mengembangkan wacana dan berkeinginan memisahkan diri akibat dari

ketidakpuasan yang mendasar, terhadap keadilan sosial, keseimbangan

pembangunan, pemerataan hasil pembangunan dan hal-hal sejenisnya. Oleh

karena itu diharapkan setiap warga negara harus dapat mengendalikan emosi,

sabar, dan tidak terlalu sensitif, sehingga bangsa dan negara kita dapat terhindar

dari semua situasi dan kondisi yang bernuansa konflik dan dapat mengakibatkan

disintegrasi nasional. Dan di perparah dengan berbagai kasus sosial yang

bertambah tercatat dalam data berdasarkan Kementerian Dalam Negeri pada tahun

2010 sebanyak 93 kasus, kemudian menurun pada 2011 menjadi 77 kasus, namun

data sampai pertengahan agustus tahun 2012 meningkat lagi menjadi 89 kasus.

Menariknya, penyebab konflik tersebut bervariatif mulai dari sengketa pemilihan

umum kepala daerah (pemilu kada), sengketa kewenangan, sengketa lahan,

konflik SARA, konflik ormas, konflik pada institusi pendidikan, dan kesenjangan

sosial dan yang paling menonjol berkaitan dengan SARA .

Bebagai masalah yang terus menimpa negeri ini khusus nya berkaitan

dengan multikuturlisme membahayakan keadaan Negara yang takutnya

menyebabkan NKRI ini terpecah belah di samping multikuralisme itu mempunyai

dampak positif bagi negeri ini kita juga tidak terlepas dari dampak negatif

multikulturalisme ini.

B. Identifikasi Masalah

Melihat semuan hal yang melatarbelakangi pengaruh multikulturalisme

terhadap disintegrasi nasional penyebab nya adalah :

Page 7: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

3

a. Geografi

Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang

sangat strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga

memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya

disintegrasi nasional. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki

karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat

berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan

oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan

alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana

sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain

atau tergantung dari daerah lain.

b. Demografi

Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya

lahan pertanian, kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan,

telah mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinankarena rendahnya

tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang

menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh

elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.

c. Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati

akan tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum

secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun potensi

ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan

pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna

mendukung kepentingan perekonomian nasional.

d. Ideologi

Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan

dan pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar

Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung

tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan

Page 8: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

4

faham liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang

bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.

e) Politik

Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh

bangsa Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi

partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai

saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas

karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial

berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.

f. Ekonomi

Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat

pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk

kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN.

Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya

tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta

terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.

g. Sosial Budaya

Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi

dan dapat menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung

berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga

masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan

membesar bila masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa

memperhatikan yang lain.

h. Pertahanan dan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi

bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar

negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung

didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang

bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

Page 9: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

5

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam

karya tulis ilmiah ini sesuai dengan kemampuan penulis dalam penguasaan teori

dan pengetahuan yang terkait karya tulis ilmiah ini.

D. Rumusan Masalah

a. Apa sebenaryamultikulturalisme dan disintegrasi nasional itu ?

b. Bagaimana keadaan konkrit multikuturalisme di indonesia terkait dengan

disintegrasi nasonal ?

c.Apakah multikuturalisme itu merupakan bagian dari penyebab terjadinya

berbagai masalah yang menyebabkan terjadinya disintegrasi nasional ?

E. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami apa sebenarnya multikulturalisme dan

disintegrasi nasional.

2. Untuk mengetahui keadaan konkrit multikuturalisme di Indonesia terkait

dengan disintegrasi nasional.

3. Untuk mengetahui apakah multikulturalisme itu merupakan bagian dari

penyebab terjadinya berbagai masalah yang menyebabkan terjadinya disin

tegrasi nasional.

b. Manfaat

1. Sebagai tambahan wawasan terhadap kajian ilmiah mengenai multikutu

ralisme dan pengaruhnya terhadap negara.

2. Sebagai bahan referensi materi pembelajaran terkait dengan multikutu

ralisme dan pengaruhnya terhadap negara.

3. Sebagai bahan informasi untuk masyarakat terkait multikuturalisme dan

dampak nya tehadap negara.

4. Bisa dijadikan bahan penelitian lebih lanjut atau peyempurnaan materi

atau teori yang terkait dengan multikuturalisme dan dampak nya terhadap

negara

5. Sebagai bahan untuk implementasi dari solusi dan rekomendasi karya tulis

Ilmiah ini.

Page 10: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Multikulturalisme

Multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai

ideologi yang menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan

dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat modern. Istilah

multikultural juga sering digunakan untuk menggambarkan kesatuan berbagai

etnis masyarakat yang berbeda dalam suatu negara.

Multikulturalisme berasal dari dua kata; multi (banyak/beragam) dan

cultural (budaya atau kebudayaan), yang secara etimologi berarti keberagaman

budaya. Budaya yang mesti dipahami, adalah bukan budaya dalam arti sempit,

melainkan mesti dipahami sebagai semua dialektika manusia terhadap

kehidupannya. Dialektika ini akan melahirkan banyak wajah, seperti sejarah,

pemikiran, budaya verbal, bahasa dan lain-lain.

Kosep tentang mutikulturalisme, sebagaimana konsep ilmu-ilmu sosial dan

kemanusiaan yang tidak bebas nilai (value free), tidak luput dari pengayaan

maupun penyesuaian ketika dikaji untuk diterapkan. Demikian pula ketika konsep

ini masuk ke Indonesia, yang dikenal dengan sosok keberagamannya. Muncul

konsep multikulturalisme yang dikaitkan dengan agama, yakni ”multikulturalisme

religius” yang menekankan tidak terpisahnya agama dari negara, tidak mentolerir

adanya paham, budaya, dan orang-orang yang atheis (Harahap, 2008). Dalam

konteks ini, multukulturalisme dipandangnya sebagai pengayaan terhadap konsep

kerukunan umat beragama yang dikembangkan secara nasional.

Multikuturalisme menurut beberapa ahli :

“Multikulturalisme” pada dasarnya adalah pandangan dunia yang

kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang

menekankan penerimaan terhadap realitas keagamaan, pluralitas, dan

multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Multikulturalisme dapat

6

Page 11: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

7

juga dipahami sebagai pandangan dunia yang kemudian diwujudkan dalam

kesadaran politik (Azyumardi Azra, 2007).

Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari

beberapa macam kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit

perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi

sosial, sejarah, adat serta kebiasaan (“A Multicultural society, then is one that

includes several cultural communities with their overlapping but none the less

distinc conception of the world, system of [meaning, values, forms of social

organizations, historis, customs and practices”; Parekh, 1997 yang dikutip dari

Azra, 2007).

Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta

penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan

tentang budaya etnis orang lain (Lawrence Blum, dikutip Lubis, 2006:174).

Sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam

kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002,

merangkum Fay 2006, Jari dan Jary 1991, Watson 2000).

Multikulturalisme mencakup gagasan, cara pandang, kebijakan,

penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi

etnis, budaya, agama dan sebagainya, namun mempunyai cita-cita untuk

mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggan

untuk mempertahankan kemajemukan tersebut (A. Rifai Harahap, 2007, mengutip

M. Atho’ Muzhar).

2. Pengertian Disintegrasi

Disintegrasi adalah suatu keadaan di mana orang-orang di dalam

masyarakat tidak dapat lagi menjalin kerukunan dan kebersamaan, melainkan

saling bertikai dan saling menghancurkan sehingga terjadi perpecahan dalam

kehidupan sosial. Adapun ciri-ciri terjadinya disintegrasi di suatu masyarakat

antara lain:

1. Ketidaksamaan tujuan antara anggota suatu kelompok sehingga tidak ada

Page 12: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

8

keterpaduan.

2. Sebagian besar anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang

berlaku.

3. Menurunnya wibawa tokoh-tokoh pemimpin kelompok.

4. Kurang berfungsinya sanksi sebagaimana mestinya.

Di dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, banyak terjadi masalah sosial

yang muncul sebagai perwujudan dari gejala disintegrasi. Seperti, banyaknya

cekcok antaranggota keluarga, sengketa antarkelompok masyarakat, konflik

antaretnis maupun gejala separatisme. Kesemua contoh tersebut merupakan

masalah sosial yang dapat mengarah pada munculnya disorganisasi sosial sebagai

akibat perubahan sosial. Secara umum terdapat beberapa bentuk disintegrasi

dalam masyarakat antara lain:

a. Pergolakan Daerah

Pergolakan daerah merupakan suatu proses pergolakan yang terjadi di

daerah. Biasanya pergolakan ini timbul karena membela kepentingan daerah yang

berkaitan dengan latar belakang ekonomi, politik, kesenjangan sosial,

ketidakadilan, etnis, agama, dan lain-lain. Misalnya terjadinya kerusuhan-

kerusuhan di daerah, gerakan separatisme, dan lain-lain.

b. Aksi Protes dan Demonstrasi

Aksi protes biasanya muncul dikarenakan ketidakpuasan masyarakat

terhadap cara kerja sebuah instansi. Tidak dapat dimungkiri dalam aksi ini orang-

orang melakukan tindakan destruktif sebagai ungkapan rasa kekecewaan mereka.

Akibat aksi ini dapat memunculkan kondisi disintegrasi bangsa. Misalnya aksi

protes mahasiswa menuntut transparansi kinerja pemerintah aksi protes buruh

menuntut kenaikan upah.

c. Kriminalitas

Page 13: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

9

Kriminalitas merupakan jenis perilaku menyimpang dari norma-norma

sosial masyarakat yang biasanya merugikan orang lain.

Contoh: perampokan, pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, dan lain-lain.

d. Prostitusi atau Pelacuran

Menurut Soerjono Soekanto, prostitusi sebagai suatu pekerjaan yang

bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual

dengan imbalan upah. Bentuk disintegrasi ini biasanya merebak di kota-kota

besar, daerah-daerah pariwisata, dan lain-lain.

e. Kenakalan Remaja

Adanya kenakalan remaja disebabkan fungsi keluarga yang kurang

berperan dalam pengawasan anak. Menurut Fuad Hasan, kenakalan remaja

sebagai perbuatan antisosial yang dilakukan oleh seorang remaja yang apabila

dilakukan oleh orang dewasa diartikan tindak kejahatan. Tindakan ini mampu

menimbulkan keresahan masyarakat yang akhirnya mendorong terjadinya

disintegrasi nasional. Contoh: perkelahian, kebut-kebutan, membolos, dan lain-

lain.

2. Multikuturalisme di Indonesia terkait dengan Disintegrasi Nasional

Sebuah kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari kolektifitas

kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat majemuk. Dari segi etnitasnya

terdapat 656 suku bangsa (Hidayat, 1997) dengan tidak kurang dari 300 jenis

bahasa-bahasa daerah, dan di Irian Jaya saja lebih 200 bahasa-bahasa sukubangsa

(Koentjaraningrat,1993). Penduduknya sudah mencapai 200 juta, yang

menempatkan Indonesia pada urutan keempat dunia.

Tatanan dan sejarah pembentukannya memiliki arti strategik, dilihat dari

geopolitik perkembangan bangsa-bangsa di dunia, khususnya Asia Tenggara.

Salah sati ciri benua maritim Indonesia, lautannya mengandng suber daya alam

yang kaya. Demikian juga wilayah pesisirnya, dimana hgaris pentainya sepanjang

Page 14: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

10

81.000 km itu beranekaragam dan sangat besarpotensi budidaya laut. Geografi

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki keunikan budaya, terlebih

jika dikaitkan dengan letah dalam peta dunia.

Wilayah lingkungan utama kehidu-pannya juga memperlihatkan variasi

yang berbeda-beda. Ada komunitas yang mengandalkan pada laut sebagai sumber

kehidupannya seperti orang Bajo. Orang-orang Bugis-Makasar, Bawean, dan

Melayu dikenal sebagai masyarakat pesisir; serta terdapat pula komunitas-

komunitas pedalaman, antara lain orang Gayo di Aceh, Tengger di Jawa Timur,

Toraja di Sulawesi Selatan, Dayak di Kalimantan, dan lain sebagainya. Karakter

pluralistik itu ditambah lagi dengan perbedaan-perbedaan tipe masyarakatnya.

Sesung-guhnya multikultural tersebut sebagai suatu keadaan obyektif yang

dimiliki bangsa Indonesia. Tetapi kemajemukan itu tidak menghalangi keinginan

untuk bersatu! Paling tidak, beberapa daerah yang tergolong “termaginalkan”

yang sempat kami kunjungi pada rentang tahun 1999 - 2002 untuk proses pendi-

dikan masyarakatnya, adanya suatu harapan untuk berpikir maju, walaupun

dengan tataran yang masih sederhana.

Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa pada tahun 1928, ikrar “Sumpah

Pemuda” menegaskan tekad untuk membangun nasional Indonesia. Mereka

bersumpah untuk berbangsa, bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia.

Ketika merdeka dipilihnya bentuk negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini

menunjukan suatu kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan

watak pluralisme tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih

diperkuat lagi melalui ari simbol “Bhineka Tunggal Ika” yaitu “berbeda-beda

dalam kesatuan” pada lambang negara Indonesia.

Struktur masyarakat Indonesia sebagaimana telah kita ketahui dapat

menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi

pada tingkat nasional. Untuk menjelaskan hal tersebut, penulis mencoba untuk

menelaah kembali beberapa kharakteristik yang dapat kita kenali sebagai sifat

Page 15: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

11

dasar dari suatu masyarakat majemuk, sebagaimana yang dikemukakan oleh

Nasikun yakni; 1) terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok

yang seringkali memiliki kebudayaan, atau lebih tepat sub-kebudayaan, yang

berbeda satu sama lain; 2) memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam

lembaga-lembaga yang bersifat dasar; 3) kurang mengembangkan konsensus di

antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar; 4)

secara relatif seringkali terjadi konflik antara kelompok yang satu dengan

kelompok yang lain; 5) secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan

(coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi; serta 6) adanya

dominasi politik suatu kelompok atas kelompok-kelompok yang lain.

Oleh karena sifat-sifat demikian itulah, maka penulis beranggapan bahwa

masyarakat majemuk tidak dapat digolongkan begitu saja, tanpa perhitungan

analisis ke dalam salah satu diantara 2 jenis masyarakat menurut model Emile

Durkheim. Suatu masyarakat yang multikultural tidak dapat disamakan dengan

masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan yang bersifat segmenter, akan

tetapi sekaligus juga tidak dapat disamakan pula dengan masyarakat yang

memiliki diferensiasi atau spesialiasi yang tinggi. Yang disebut pertama meru-

pakan suatu masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam berbagai kelompok, yang

biasanya berdasarkan garis keturunan tunggal, akan tetapi memiliki struktur

kelembagaan yang homogeneous. Sedangkan yang disebut kedua, merupakan

suatu masyarakat dengan tingkat diferensiasi fungsional yang tinggi dengan

lembaga-lembaga kemasyarakatan, akan tetapi bersifat komplementer dan saling

tergantung satu sama lainnya. Di dalam keadaan demikian, solidaritas mekanis

yang diikat oleh kesadaran kolektif maupun solidaritas organis yang diikat oleh

saling ketergantungan di antara bagian-bagian dalam sistem sosial. Hal ini

tidaklah mudah untuk ditumbuh-kembangkan dalam masyarakat yang

multicultural.

Dalam konteks tersebut di atas, mengikuti pandangan fungsionalisme

struktural untuk mewujudkan sistem sosial itu dapat terintegrasi dari berbagai

multikultural terdapat 2 landasan pokok, yakni pertama, suatu masyarakat

Page 16: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

12

senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus diantara sebagian anggota

masyarakat akan nilai-nilai kemasyara-katan yang bersifat fundamental. Kedua,

suatu masyarakat senantiasa terintegrasi juga oleh karena berbagai anggota

masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting

affiliations). Oleh karena itu setiap konflik yang terjadi diantara suatu kesatuan

sosial dengan kesatuan-kesatuan sosial yang lain segera akan dinetralisir oleh

adanya masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

Pada tingkat tertentu keduanya mendasari terjadinya integrasi sosial di

dalam masyarakat yang bersifat majemuk. Oleh karena tanpa keduanya suatu

masyarakat bagaimanapun tidak mungkin terjadi. (Nasikun, 2000). Akan tetapi

sifat-sifat masyarakat majemuk sebagaimana yang kita uraikan di atas, telah

menyebabkan landasan terjadinya integrasi nasional. Dalam hal ini sedikitnya ada

dua macam konflik yang mungkin dapat terjadi yakni; 1) konflik di dalam

tingkatannya yang bersifat ideologis, dan 2) konflik di dalam tingkatannya yang

bersifat politis. Pada tingkatan ideologis bentuk konfliknya adanya pertentangan

sistem nilai yang dianut di dalam masyarakat tersebut. Sedangkan tingkatan

politis bentuk konfliknya berupa pertentangan di dalam pembagian status

kekuasaan, dan sumber-sumber ekonomi yang terbatas di dalam masyarakat.

Di dalam situasi konflik akibat multikultural tersebut, pada umumnya

setiap pihak yang berselisih akan berusaha mengabadikan diri dengan cara

memperkokoh solidaritas di antara sesama anggotanya. Dalam kaitan dengan

sejarah, ternyata para kaum penjajah sengaja mempertantangkan perbedaan-

perbedaan yang terjadi dalam budaya masyarakat Indonesia, sebagai upaya untuk

mengikiskan persatuan dan kesatuan dari berbagai daerah. Jika tidak bersatu dan

selalu dipertentangan pada demensi multikultural, maka negara penjajah akan

mudah untuk mendikte bangsa Indonesia.

Dengan adanya struktur masyarakat Indonesia dan masalah multikultural,

maka diperlukan kebijakan pemerintah yang menjamin kelangsungan hidup

Page 17: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

13

masyarakat, dengan cara tetap menghor-mati pranata, struktur, dan kebiasaan yang

ada (social sustainability). Indonesia yang multikultural ini akan tetap bertahan

sebagai sebuah negara kesatuan, apabila elemen-elemen pendukung kebersamaan

tetap dipertahankan. Kecenderungan dominasi mayoritas (suku dan agama) harus

ditata kembali agar rasa memiliki bangsa ini tidak luntur. Gejolak yang terjadi di

berbagai daerah (Aceh, Kalimantan Tengah, Maluku, Irian Jaya, dan sebagainya),

membutuhkan penanganan yang serius. Kelalaian tidak memperhatikan

multikultural bangsa, di masa mendatang akan menjadi bom waktu yang sangat

mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Kita bias melihat ciri ciri

disintegrasi negara dari banyak masalah sosial yang berhubungan dengan SARA.

Jumlah dan Persentase konflik di Indonesia.

Jenis Konflik Tahun 2009 Tahun 2010

 Jumla

hPersentas

eJumla

hPersentas

eKonflik berbasis agama 6 1% 10 1%Konflik berbasis etnik 5 1% 15 2%Konflik politik 74 12% 117 16%Konflik Antaraparat negara 5 1% 4 1%Konflik sumber daya alam 54 9% 74 10%Konflik sumber daya ekonomi 30 5% 59 8%Tawuran 182 30% 231 30%Penghakiman massa 158 26% 171 23%Pengeroyokan 53 9% 40 5%Lain-lain 33 6% 31 4%

Total 600 100% 752 100%Sumber : Data dari Institut Titian Perdamaian selama tahun 2009-2010

Data di atas jelas menunjukan ciri ciri disintegrasi nasional pada masyarakat

Multicultural

3 . Multikuturalisme Sebagai Penyebab Disinegrasi Nasional

Potensi disintegrasi bangsa di Indonesia sangatlah besar hal ini dapat

dilihat dari banyaknya permasalahan yang kompleks yang terjadi dan apabila

Page 18: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

14

tidak dicari solusi pemecahannya akan berdampak pada meningkatnya eskalasi

konflik menjadi upaya memisahkan diri dari NKRI.

Kondisi ini dipengaruhi pula dengan menurunnya rasa nasionalisme yang

ada didalam masyarakat dan dapat berkembang menjadi konflik yang

berkepanjangan yang akhirnya mengarah kepada disintegrasi bangsa, apabila

tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan yang bijaksana untuk mencegah dan

menanggulanginya sampai pada akar permasalahannya secara tuntas maka akan

menjadi problem yang berkepanjangan. Permasalahan konflik yang terjadi saat ini

antar partai, daerah, suku, agama dan lain-lainnya ditenggarai sebagai akibat dari

ketidak puasan atas kebijaksanaan pemerintah pusat, dimana segala sumber dan

tatanan hukum dinegara ini berpusat. Dari segala bentuk permasalahan baik

politik, agama, sosial, ekonomi maupun kemanusiaan, sebenarnya memiliki

kesamaan yakni dimulai dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat

Indonesia pada umumnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap

pemerintah pusat, terutama bila kita meninjau kembali kekeliruan pemerintah

masa lalu dalam menerapkan dan mempraktekkan kebijaksanaannya.Konflik yang

berkepanjangan dibeberapa daerah saat ini sesungguhnya berawal dari kekeliruan

dalam bidang politik, agama, ekonomi, sosial budaya, hukum dan hankam.

Kondisi tersebut lalu diramu dan dibumbui kekecewaan dan sakit hati beberapa

tokoh daerah, tokoh masyarakat, tokoh partai dan tokoh agama yang merasa

disepelekan dan tidak didengar aspirasi politiknya serta para eks tapol/Napol.

Akumulasi dari kekecewaan tersebut menimbulkan gerakan radikal dan gerakan

separatisme yang sulit dipadamkan.

Dalam kecenderungan seperti itu, maka kewaspadaan dan kesiapsiagaan

nasional dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa harus ditempatkan pada

posisi yang tepat sesuai dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Oleh

karena itu untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa harus diciptakan keadaan

stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis dalam rangka mendukung integrasi

bangsa serta menegakkan peraturan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Page 19: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

15

B. Argumentasi Keilmuan

Dengan muncul nya berbagai masalah sosial di negeri ini seperti konflik

vertikal, konflik horizontal, konfilk SARA , munculnya gerakan saparatisme dan

adanya daerah di negeri ini yang ingin keluar sebagai bagian dari negara indonesia

menunjukan bahwa multikuturalisme ini merupakan penyebab terjadinya

disintegrasi nasional selain itu penulis yakin bahwa kebijakan pemerintah dalam

pemerataan pembangunan daerah yang cenderung diskriminasi terhadap kawasan

Indonesia bagian timur dan Pengelolaan aset kekayaan sumber daya mineral yang

di kuasai asing menimbulkan kekecewaan masyarakat daerah mendorong dan

memperlebar terjadinya potensi disintegrasi nasional.

C. Solusi Pemecahan Masalah Yang Pernah di lakukan

Sebagai tantangandan paradoksial dari NKRI, maka disintegrasi nasional

haruslah dicegah dan dihilangkan dari bumi Indonesia. Pemecahan masalah

tersebut dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni secara struktural dan

kultural. Secara struktural dengan cara pemerintah yang berwenang (pusat dan

daerah) mengeluarkan kebijakan yang dapat menangkal berbagai hal yang

berkenaan dengan disintegrasi bangsa. Secara kultural ialah dengan

memberdayakan seluruh elemen kemasyarakatan dalam upaya penangkalan

disintegrasi bangsa. Sehingga pencegahan disintegrasi bangsa dilakukan secara

sistemis dan holistik.

Strategi yang pernah dan sedang dijalankan dalam penanggulangan

disintegrasi nasional antara lain :

a. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa

persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat

Indonesia.

b. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-

butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada

ideologi bangsa.

Page 20: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

16

c. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.

d. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri

dalam memerangi separatis.

Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi tantangan disintegrasi

nasional ialah dengan cara memperkuat sendi persatuan dan kesatuan yaitu dari

sendi ekonomi, politik dan ideologi negara. Dari segi ekonomi ialah dengan cara

membuat kebijakan kebijakan yang merata dan tidak bersifat diskriminatif

terhadap daerah-daerah di Indonesia. Sedangkan segi politis dan ideologis ialah

bahwa kebijakan pemerintah jangan sampai menimbulkan kesenjangan antar

daerah dan menjadikan Pancasila sebagai ideologi bersama yang dapat

mengeratkan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesianamun solusi yang

dilakukan ini tidak berjalan dengan baik hanya menjadi wacana dan implementasi

nya pun banyak menyimpang dari apa yang di canangkan.

Page 21: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

BAB III

METODE PENULISAN

A. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penulisan karya tulis ilmiah ini dengan

menggunakan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu,

penulis juga mencari dari berbagai sumber lain seperti internet dan sumber

informasi lainya

B. Teknik Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang dipergunakan penulisdalam menyusun

karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Klasifikasi data

Data yang terkumpul diklasifikasikan sesuai dengan ruang lingkup permasalahan

yang akan di bahas.

2. Komparasi

Setelah data diklasifikasikan maka data tersebut dikomporasikan dengan data data

yang lain yang dianggap mempunyai relevan dan memiliki saling keterkaitan

dengan materi yang akan dijadikan karya tulis ilmiah ini

3. Refleksi

Penulis mengadakan penafsiran terhadap data yang telah dikomporasikan

4. Penyusunan Data

Penyususan data ini disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan di bahas

yang sebelum nya sudah di komporasikan penulis.

C. Analisis – Sintesis

Multikuturalisme selain berdampak postif bagi negara ini dalam

keragaman budaya namun di balik semua itu dampak negatife nya pun sangat

17

Page 22: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

18

berbahya karena bias menyebabkan disintegrasi budaya sampai degan

diisintegrasi nasional.

D. Kesimplulan

Penulis yakin bahwa multikuturalisme itu sebagai salah satu penyebab muncul

nya masalah masalah konflik sosial yang meyebabkan disintegrasi nasional.

E. Saran

Untuk mendukung terciptanya keberhasil suatu kebijaksanaan dan strategi

pertahanan disarankan :

a. Penyelesaian konflik vertikal yang bernuansa separatisme bersenjata harus

diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna

menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek

ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan hukum.

b. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA diatasi melalui

pendekatan hukum dan HAM.

c. Pemerintah harus memperhatikan pemerataan pembangunan di daerah terpencil

kawasan timur dan bertindak tidak diskriminasi .

d. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang

berdampak disintegrasi bangsa dan nasioanal perlu dibangun dan ditingkatkan

institusi inteligen yang handal

e. Perlu di terapkan nya pendidikan multikulturalisme di negeri agar kita bisa

hidup damai,aman,sejahtera dan kondusif walapun hidup dalam keragaman

budaya.

Page 23: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

BAB IV

ANALISIS SINTESIS

Multikuturalisme di Indonesia ini cukup menyumbang berbagai masalah

yang terus menerus menimpa negeri tercinta ini. Konflik sosial di berbagai daerah

di Indonesia baik konflik vertikal, horizontal cukup memberikan indikasi bahwa

multikultural ini membawa dampak negatife. Selain itu beberapa daerah di

Indonesia juga ingin keluar dari bagian negara ini dengan alasan perbedaan

idiologi dan kecemburuan masyarakat di daerah atas kebijakan pemerintah yang

cenderung mengabaikan pemerataan pembangunan kawasan timur Indonesia

selain itu pengelolaan sumber daya mineral atau kekayaan alam dearah yang di

kuasai dan dinikmati pihak asing menyebabkan munculnya berbagai gerakan

saparatisme sementara masyarakat asli daerahnya tidak menikmati hasil kekayaan

sumber daya mineral dan alam malah menjadi buruh pihak asing tersebut ini lah

pada dasarnya yang menyebabkan disintegrasi nasional dalam negara yang

multicultural.

Penulis mempunyai beberapa gagasan mengenai upaya menghindari

terjadinya disintegrasi nasional yaituPenyelesaian konflik vertikal yang bernuansa

separatisme bersenjata harus diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan

professional guna menghindari korban dikalangan masyarakat dengan

memperhatikan aspek ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar

pada penegakan hukum. Penyelesaian konflik horizontal yang bernuansa SARA

diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM. Pemerintah harus memperhatikan

pemerataan pembangunan di daerah terpencil kawasan timur dan bertindak tidak

diskriminasi .Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan

yang berdampak disintegrasi bangsa dan nasioanal perlu dibangun dan

ditingkatkan institusi inteligen yang handal. Perlu di terapkan nya pendidikan

multikulturalisme di negeri agar kita bisa hidup damai,aman,sejahtera dan

kondusif walapun hidup dalam keragaman budaya.

19

Page 24: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Multikulturalisme adalah keragaman budaya , bahasa, suku bangsa dan

sebagai nya tercatat hasil survey Badan Pusat Statistik menjelaskan bahwa

Indonesia memiliki lebih 1128 suku bangsa , 748 bahasa dan 17500 pulau melihat

keadaan ini sangat potensial terjadinya disintegrasi nasional, disintegrasi nasional

adalah perpecahan yang terjadi di daerah daerah sebagai akibat dari

multikulturalisme dan pengaruh kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dan

cenderung diskriminasi dengan harapan masyarakat daerah . multikulturalisme

memang salah satu penyebab terjadinya disintegrasi nasional ini terbukti dari

banyak nya masalah sosial yang berkaitan dengan SARA terjadi di

Indonesia .selain itu munculnya gerakan saparatisme sebagai akibat dari

kekecewaan terhadap kebijakan pemerintah dalam hal pemerataan pembangunan

kawasan timur Indonesia juga sangat potensial sebagai salah satu faktor penyebab

terjadinya disintegrasi nasional dalam negara yang multikultural.

B. Saran

Melihat potensi terjadinya disintegrasi nasional sangat besar terjadi di

negeri ini pemerintah di harapkan serius menanggapi permasalahan ini

permerintah harus bisa mengkonsolidasikan seluruh masyarakat indonesia yang

bhineka tunggal ika dan melakukan upaya upaya konkrit dalam menghadapi

masalah ini penulis mempunyai gagasan menerapkan pendidikan

multikulturalisme di negeri dapat mencegah terjadinya disintegrasi nasional selain

itu pemerintah harus bijak dalam pemerataan pembangunan dan pengelolaan aset

atau sumber daya mineral yang ada di daerah pemerintah pusat harus benar benar

memberikan kekuasaan pengelolaan sumber daya mineral daerah kepada

masyarakat daerah dan tanpa campur tangan pemerintah asing sehingga

masyarakat daerah dapat menikmati kekayaan sumber daya alam sesuai yang di

amanatkan Undang Undang Dasar 1945.

20

Page 25: Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Isnaini, Amirul.2001. Mencegah Keinginan Beberapa Daerah Untuk Memisahkan Diri Tegak Utuhnya NKRI. Jakarta : LemhannasIman. 2011. GEJALA DISINTEGRASI NASIONAL.( onlne ). Tersedia : http://cinu mpang.blogspot.com/2011/05/sosiologi-gejala-disintegrasi-nasional.html. [ 3 Juni 2013 ].Kompas.2011. 20 Keunggulan Indonesia di Dunia. ( online ). Tersedia : http ://sosbud.kompasiana.com/2011/03/01/20-keunggulan-indonesia-di-dunia-34537 2 .html . [ 3 Juni 2013 ].Maryati,Kun & Suryawati,Juju. 2012.Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI (Jilid 2). Jakarta : ErlaggaWaspodo, Mukiono.2012. MULTIKULTURAL (Kajian holistik tentang Multic ultural dari berbagai dimensi).(online). Tersedia ; http://www.p4tkpenjasbk .or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1198:multiku.[ 3 Juni 2013 ].RD, Taufik Dkk.2008. Sosiologi S.K.K.M. 2 Kelas XI. Jakarta : YudhistiraTim Eduksi HTS.2010. Modul Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XI Semster Gena p. Surakarta : CV Hayati Tumbuh Subur

21