Referat Tranfusi Darah Opik

47
Referat TRANFUSI DARAH Oleh : Taufiq Putera Trisnawarman, S. Ked 70 2009 022 Pembimbing : dr. Susi Handayani, M.Sc. Sp.An BAGIAN ILMU ANESTESI DAN REANIMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 1

Transcript of Referat Tranfusi Darah Opik

Page 1: Referat Tranfusi Darah Opik

Referat

TRANFUSI DARAH

Oleh :

Taufiq Putera Trisnawarman, S. Ked

70 2009 022

Pembimbing :

dr. Susi Handayani, M.Sc. Sp.An

BAGIAN ILMU ANESTESI DAN REANIMASIFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHPALEMBANG

2013

1

Page 2: Referat Tranfusi Darah Opik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tranfusi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah donor ke

dalam sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan. Tranfusi darah mulai

dicoba dilakukan sejak abad ke 17. Namun berakhir dengan kegagalan karena cara

pemberiannya dan pada waktu itu dipakai sebagai sumber donornya adalah

hewan. Melalui berbagai percobaan dan pengamatan kemudian disimpulkan

bahwa manusia yang semestinya menjadi sumber darah. (latief AS,dkk. Petunjuk

praktis anestesiologi : terapi cairan pada pembedahan. Bagian anestesiologi dan

terapi intensif, FKUI. 2002)

Transfusi darah membantu cara-cara pengobatan yang sudah ada, namun

perlu diperhatikan bahwa transfusi darah itu bukanlah pekerjaan yang tanpa

resiko. Transfusi / pemindahan darah telah dilakukan kira-kira 100 tahun yang

lalu. ( abad ke 18 ), dimana pada masa itu pengetahuan tentang pisiologi dan

sirkulasi darah yang dirintis oleh William Harvey masih sangat sempit sekali.

Dalam kondisi itu umumnya transfusi banyak mengalami kegagalan. Dr. Karl

Laindsteiner pada tahun 1900 mengumumkan penemuannya tentang golongan

darah manusia, setelah ditemukan golongan darah manusia ini kecelakaan akibat

transfusi tidak lagi membahayakan, tetapi sebaliknya banyak menolong jiwa

manusia dari ancaman kematian karena kehilangan darah.

Kemajuan yang dicapai dalam bidang transfusi ini ditunjang oleh tiga

hal, yaitu ;

1. Penemuan golongan darah oleh Dr. Karl Landsteiner ( ABO ).

Penemuan ini menjelaskan mengapa transfusi yang terdahulu sering

mengalami kegagalan bila penderita memiliki golongan darah yang

tidak sama dengan pendonornya.

2. Penemuan suatu zat kimia ( asam citrate ) sebagai zat anti pembeku

darah ( antikoagulan ) yang tidak berbahaya bila seseorang penderita

diberi darah yang telah dicapur dengan asam sitrat itu.

2

Page 3: Referat Tranfusi Darah Opik

3. Ditemukannya pula bahwa penambahan glukosa kedalam darah dapat

memperpanjang hidup sel darah merah diluar tubuh manusia, selama

dalam penyimpanan. Dengan demikian penyimpanan darah beberapa

hari diluar tubuh merupakan cara-cara yang praktis untuk transfusi

darah.

(Contreras,marcela.1995.Petunjuk Penting Transfusi.Jakarta:EGC)

Pemikiran dasar pada tranfusi darah adalah cairan intravaskuler dapat

diganti atau disegarkan dengan cairan pengganti yang sesuai dari luar tubuh.

Tranfusi darah memang merupakan upaya untuk menyelamatkan kehidupan

dalam banyak hal, dalam bidang pediatri misalnya dalam perawatan neonatus

prematur,anak dengan keganasan,anak dengan kelainan defisiensi atau komponen

darah, dan transplantasi organ. Namun hal ini bukan tanpa resiko,meskipun telah

dilakukan berbagai upaya untuk memperlancar tindakan tranfusi namun efek

samping reaksi tranfusi atau infeksi akibat tranfusi tetap mungkin terjadi. Maka

bila diingat dan dipahami mengenai keamanannya, indikasinya perlu diperketat.

Apabila memungkinkan, masih perlu dicari alterntif lain untuk mengurangi

penggunaan tranfusi darah. Pemberian komponen – komponen darah yang

diperlukan saja lebih dibenarkan dibandingkan dengan pemberian pemberian

darah lengkap ( whole blood ).

Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang definisi

transfusi darah, macam bentuk sediaan darah serta komponen darah, indikasi

pemberian transfusi darah, dan reaksi transfusi darah.

3

Page 4: Referat Tranfusi Darah Opik

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Darah dan komponen darah

Darah berasal dari bahasa Yunani haima yang artinya darah. Dalam darah

terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Hemoglobin

merupakan protein pengangkut oksigen.

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%

bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel

darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55%

yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang

disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari:

1. Sel darah merah  atau eritrosit (sekitar 99%).

Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak

dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung

hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan

dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit

menderita penyakit anemia. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta

sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Kadar Hb

inilah yang dijadikan patokan dalam menentukan penyakit Anemia.

Eritrosit berusia sekitar 120 hari.

2. Keping-keping darah  atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

Normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm³

4

Page 5: Referat Tranfusi Darah Opik

3. Sel darah putih  atau leukosit (0,2%)

Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas

untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya

oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Fungsi utama dari leukosit tersebut

adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk

ke dalam tubuh. Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya

infeksi. Orang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia,

sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita

penyakit leukopenia. Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 –

9000 sel/cc darah.

Plasma darah adalah bagian yang tidak mengandung sel darah. Komposisi

plasma darah :

1. Air

2. Protein

Protein plasma terdiri dari :

1. Albumin ( 57% )

-Menjaga tekanan osmotik koloid

2. Globulin ( 40% )

-Terdiri dari α1, α 2, ß , γ globulin.

-Berperan dlm kekebalan tubuh.

-Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya

bermacam-macam:

1. Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen (Presipitin)

2. Antibodi yang dapat menguraikan antigen (Lisin)

5

Page 6: Referat Tranfusi Darah Opik

3. Antibodi yang dapat menawarkan racun (Antitoksin)

3. Fibrinogen ( 3% )

-Mengandung faktor-faktor koagulasi

Serum adalah cairan berwarna kuning supernatan yg terdapat pada

darah yg mengalami koagulasi. Serum tidak mengandung fibrinogen,

faktor koagulasi ( f. II, f.V , f. VIII ).

2.2 FUNGSI DARAH

Fungsi Umum Darah adalah :

1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)

2. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)

3. Imunologi (mengandung antibodi tubuh)

4. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)

1. Latief SA, Suryadi KA, Cachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi Kedua, Jakarta : Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI : 2002

2. Sudoyo AW, Setiohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Keempat. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006.

2.3 Konsep Transfusi darah

2.3.1 Pengertian Transfusi darah

Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis

produk dari satu orang ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Transfusi

darah dapat menyelamatkan jiwa dalam beberapa situasi, seperti kehilangan

darah besar karena trauma, atau dapat digunakan untuk menggantikan darah

yang hilang selama operasi.

Komponen darah yang biasa ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang

adalah sel darah merah, trombosit, plasma, sel darah putih. Transfusi darah

adalah suatu pengobatan yang bertujuan menggantikan atau menambah

6

Page 7: Referat Tranfusi Darah Opik

komponen darah yang hilang atau terdapat dalam jumlah yang tidak

mencukupi.

Transfusi darah dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan utama

berdasarkan sumbernya ,yaitu transfusi allogenic dan transfusi autologus.

Transfusi allogenic adalah darah yang disimpan untuk transfusi berasal dari tubuh

orang lain. Sedangkan transfusi autologus adalah darah yang disimpan berasal

dari tubuh donor sendiri yang diambil 3 unit beberapa hari sebelumnya, dan

setelah 3 hari ditransferkan kembali ke pasien.

2.3.2 Tujuan Transfusi darah

Tujuan dari transfusi darah atara lain :

1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan,

trauma).

2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk

mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia.

3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi

(misalnya: faktor pembekuan untuk membantu mengontrol

perdarahan pada pasien hemofilia).

4. Meningkatkan oksigenasi jaringan.

5. Memperbaiki fungsi Hemostatis.

2.3.3 Indikasi tranfusi Darah

Dalam pedoman WHO disebutkan :

1. Transfusi tidak boleh diberikan tanpa indikasi kuat.

2. Transfusi hanya diberikan berupa komponen darah pengganti

yang hilang/kurang.

Berdasarkan pada tujuan di atas, maka saat ini transfusi darah

cenderung memakai komponen darah disesuaikan dengan kebutuhan.

Misalnya kebutuhan akan sel darah merah, granulosit, trombosit, dan

7

Page 8: Referat Tranfusi Darah Opik

plasma darah yang mengandung protein dan faktor-faktor pembekuan.

Indikasi transfusi darah dan komponen-konponennya adalah :

1. Anemia pada perdarahan akut setelah didahului penggantian

volume dengan cairan.

2. Anemia kronis.

3. Gangguan pembekuan darah karena defisiensi komponen.

4. Plasma loss atau hipoalbuminemia.

5. Kehilangan sampai 30% EBV umumnya dapat diatasi dengan

cairan elektrolit saja. Kehilangan lebih daripada itu, setelah

diberi cairan elektrolit perlu dilanjutkan dengan transfusi jika

Hb<8 gr/dl.

2.3.4 JENIS TRANSFUSI DARAH

Darah lengkap (whole blood)

Darah lengkap mempunyai komponen utama yaitu eritrosit,

darahlengkap juga mempunyai kandungan trombosit dan faktor

pembekuan labil (V, VIII). Volume darah sesuai kantong darah yang

dipakai yaitu antara lain 250 ml, 350 ml, 450 ml. Dapat bertahan dalam

suhu 4°±2°C. Darah lengkap berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit

dan plasma secara bersamaan. Hb meningkat 0,9±0,12 g/dl dan Ht

meningkat 3-4 % post transfusi 450 ml darah lengkap. Tranfusi darah

lengkap hanya untuk mengatasi perdarahan akut dan masif, meningkatkan

dan mempertahankan proses pembekuan. Darah lengkap diberikan dengan

golongan ABO dan Rh yang diketahui. Dosis pada pediatrik rata-rata 20

ml/kg, diikuti dengan volume yang diperlukan untuk stabilisasi.

Indikasi :

1. Penggantian volume pada pasien dengan syok hemoragi, trauma

atau luka bakar

8

Page 9: Referat Tranfusi Darah Opik

2. Pasien dengan perdarahan masif dan telah kehilangan lebih dari

25% dari volume darah total.

Rumus kebutuhan whole blood

6 x ∆Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB

Ket :

-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal

-Hb pasien : Hb pasien saat ini

Darah lengkap ada 3 macam. Yaitu :

1. Darah Segar

Yaitu darah yang baru diambil dari donor sampai 6 jam sesudah

pengambilan. Keuntungan pemakaian darah segar ialah faktor

pembekuannya masih lengkap termasuk faktor labil (V dan VIII)

dan fungsi eritrosit masih relatif baik. Kerugiannya sulit diperoleh

dalam waktu yang tepat karena untuk pemeriksaan golongan,

reaksi silang dan transportasi diperlukan waktu lebih dari 4 jam

dan resiko penularan penyakit relatif banyak.

2. Darah Baru

Yaitu darah yang disimpan antara 6 jam sampai 6 hari sesudah

diambil dari donor. Faktor pembekuan disini sudah hampir habis,

dan juga dapat terjadi peningkatan kadar kalium, amonia, dan asam

laktat.

3. Darah Simpan

Darah yang disimpan lebih dari 6 hari sampai 35 hari.

Keuntungannya mudah tersedia setiap saat, bahaya penularan lues

9

Page 10: Referat Tranfusi Darah Opik

dan sitomegalovirus hilang. Sedang kerugiaannya ialah faktor

pembekuan terutama faktor V dan VIII sudah habis. Kemampuan

transportasi oksigen oleh eritrosit menurun yang disebabkan karena

afinitas Hb terhadap oksigen yang tinggi, sehingga oksigen sukar

dilepas ke jaringan. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar 2,3

DPG. Kadar kalium, amonia, dan asam laktat tinggi.

Sel darah merah

Packed red cell

Packed red cell diperoleh dari pemisahan atau pengeluaran plasma

secara tertutup atau septik sedemikian rupa sehingga hematokrit menjadi

70-80%. Volume tergantung kantong darah yang dipakai yaitu 150-300

ml. Suhu simpan 4°±2°C. Lama simpan darah 24 jam dengan sistem

terbuka.(3)

Packed cells merupakan komponen yang terdiri dari eritrosit yang

telah dipekatkan dengan memisahkan komponen-komponen yang lain.

Packed cells banyak dipakai dalam pengobatan anemia terutama talasemia,

anemia aplastik, leukemia dan anemia karena keganasan lainnya.

Pemberian transfusi bertujuan untuk memperbaiki oksigenasi jaringan dan

alat-alat tubuh. Biasanya tercapai bila kadar Hb sudah di atas 8 g%.

Untuk menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr/dl diperlukan PRC 4

ml/kgBB atau 1 unit dapat menaikkan kadar hematokrit 3-5 %. Diberikan

selama 2 sampai 4 jam dengan kecepatan 1-2 mL/menit, dengan golongan

darah ABO dan Rh yang diketahui.

Kebutuhan darah (ml) :

10

Page 11: Referat Tranfusi Darah Opik

3 x ∆Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB

Ket :

-Hb normal : Hb yang diharapkan atau Hb normal

-Hb pasien : Hb pasien saat ini

Tujuan transfusi PRC adalah untuk menaikkan Hb pasien tanpa

menaikkan volume darah secara nyata. Keuntungan menggunakan PRC

dibandingkan dengan darah jenuh adalah:

1. Mengurangi kemungkinan penularan penyakit

2. Mengurangi kemungkinan reaksi imunologis

3. Volume darah yang diberikan lebih sedikit sehingga kemungkinan

overload berkurang

4. Komponen darah lainnya dapat diberikan pada pasien lain.

Indikasi: :

1. Kehilangan darah >20% dan volume darah lebih dari 1000 ml.

2. Hemoglobin <8 gr/dl.

3. Hemoglobin <10 gr/dl dengan penyakit-penyakit utama :

(misalnya empisema, atau penyakit jantung iskemik)

4. Hemoglobin <12 gr/dl dan tergantung pada ventilator.

Dapat disebutkan bahwa :

Hb sekitar 5 adalah CRITICAL

Hb sekitar 8 adalah TOLERABLE

Hb sekitar 10 adalah OPTIMAL

11

Page 12: Referat Tranfusi Darah Opik

Transfusi mulai diberikan pada saat Hb CRITICAL dan dihentikan

setelah mencapai batas TOLERABLE atau OPTIMAL

1. Frozen Wash Concentrated Red Blood Cells (Sel Darah Merah

Pekat Beku yang Dicuci)

Diberikan untuk penderita yang mempunyai antibodi terhadap sel

darah merah yang menetap.

2. Washed red cell

Washed red cell diperoleh dengan mencuci packed red cell 2-3 kali

dengan saline, sisa plasma terbuang habis. Berguna untuk penderita

yang tak bisa diberi human plasma. Kelemahan washed red cell

yaitu bahaya infeksi sekunder yang terjadi selama proses serta

masa simpan yang pendek (4-6 jam). Washed red cell dipakai

dalam pengobatan aquired hemolytic anemia dan exchange

transfusion.(3) Untuk penderita yang alergi terhadap protein plasma

3. Darah merah pekat miskin leukosit

Kandungan utama eritrosit, suhu simpan 4°±2°C, berguna untuk

meningkatkan jumlah eritrosit pada pasien yang sering

memerlukan transfusi. Manfaat komponen darah ini untuk

mengurangi reaksi panas dan alergi.(6)

White Blood Cells (WBC atau leukosit)

Komponen ini terdiri dari darah lengkap dengan isi seperti

PRC, plasma dihilangkan 80 % , biasanya tersedia dalam volume

150 ml. Dalam pemberian perlu diketahui golongan darah ABO

dan sistem Rh. Apabila diresepkan berikan dipenhidramin. Berikan

antipiretik, karena komponen ini bisa menyebabkan demam dan

dingin. Untuk pencegahan infeksi, berikan tranfusi dan disambung

dengan antibiotik.

Indikasi :

12

Page 13: Referat Tranfusi Darah Opik

Pasien sepsis yang tidak berespon dengan antibiotik (khususnya

untuk pasien dengan kultur darah positif, demam persisten /38,3° C

dan granulositopenia).

Suspensi trombosit

Pemberian trombosit seringkali diperlukan pada kasus

perdarahan yang disebabkan oleh kekurangan trombosit.

Pemberian trombosit yang berulang-ulang dapat menyebabkan

pembentukan thrombocyte antibody pada penderita. (3) Transfusi

trombosit terbukti bermanfaat menghentikan perdarahan karena

trombositopenia. Komponen trombosit mempunyai masa simpan

sampai dengan 3 hari.(2)

Indikasi pemberian komponen trombosit ialah :

1. Setiap perdarahan spontan atau suatu operasi besar dengan

jumlah trombositnya kurang dari 50.000/mm3. Misalnya

perdarahan pada trombocytopenic purpura, leukemia, anemia

aplastik, demam berdarah, DIC dan aplasia sumsum tulang

karena pemberian sitostatika terhadap tumor ganas.

2. Splenektomi pada hipersplenisme penderita talasemia maupun

hipertensi portal juga memerlukan pemberian suspensi

trombosit prabedah.

Rumus Transfusi Trombosit

BB x 1/13 x 0.3

Macam sediaan:

1. Platelet Rich Plasma (plasma kaya trombosit)

13

Page 14: Referat Tranfusi Darah Opik

Platelet Rich Plasma dibuat dengan cara pemisahan plasma dari

darah segar. Penyimpanan 34°C sebaiknya 24 jam.

2. Platelet Concentrate (trombosit pekat)

Kandungan utama yaitu trombosit, volume 50 ml dengan suhu

simpan 20°±2°C. Berguna untuk meningkatkan jumlah trombosit.

Peningkatan post transfusi pada dewasa rata-rata 5.000-10.000/ul.

Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, alloimunisasi

Antigen trombosit donor.(6)

Dibuat dengan cara melakukan pemusingan (centrifugasi)

lagi pada Platelet Rich Plasma, sehingga diperoleh endapan yang

merupakan pletelet concentrate dan kemudian memisahkannya dari

plasma yang diatas yang berupa Platelet Poor Plasma. Masa

simpan ± 48-72 jam.(3)

Plasma

Plasma darah bermanfaat untuk memperbaiki volume dari

sirkulasi darah (hypovolemia, luka bakar), menggantikan protein

yang terbuang seperti albumin pada nephrotic syndrom dan

cirhosis hepatis, menggantikan dan memperbaiki jumlah faktor-

faktor tertentu dari plasma seperti globulin.(3)

Macam sediaan plasma adalah:

1. Plasma cair

Diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood pada

pembuatan packed red cell.

2. Plasma kering (lyoplylized plasma)

14

Page 15: Referat Tranfusi Darah Opik

Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku dan lebih tahan

lama (3 tahun).

3. Fresh Frozen Plasma

Dibuat dengan cara pemisahan plasma dari darah segar dan

langsung dibekukan pada suhu -60°C. Pemakaian yang paling baik

untuk menghentikan perdarahan (hemostasis).(3)

Kandungan utama berupa plasma dan faktor pembekuan,

dengan volume 150-220 ml. Suhu simpan -18°C atau lebih rendah

dengan lama simpan 1 tahun. Berguna untuk meningkatkan faktor

pembekuan bila faktor pembekuan pekat/kriopresipitat tidak ada.

Ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Fresh frozen

plasma (FFP) mengandung semua protein plasma (faktor

pembekuan), terutama faktor V dan VII. FFP biasa diberikan

setelah transfusi darah masif, setelah terapi warfarin dan

koagulopati pada penyakit hepar. Setiap unit FFP biasanya dapat

menaikan masing-masing kadar faktor pembekuan sebesar 2-3%

pada orang dewasa. Sama dengan PRC, saat hendak diberikan pada

pasien perlu dihangatkan terlebih dahulu sesuai suhu tubuh.

Pemberian dilakukan secara cepat, pada pemberian FFP

dalam jumlah besar diperlukan koreksi adanya hypokalsemia,

karena asam sitrat dalam FFP mengikat kalsium. Perlu dilakukan

pencocokan golongan darah ABO dan system Rh.

Efek samping berupa urtikaria, menggigil, demam, hipervolemia.

Indikasi :

- Mengganti defisiensi faktor IX (hemofilia B)

- Neutralisasi hemostasis setelah terapi warfarin bila terdapat

perdarahan yang mengancam nyawa.

15

Page 16: Referat Tranfusi Darah Opik

- Adanya perdarahan dengan parameter koagulasi yang abnormal

setelah transfusi massif

- Pasien dengan penyakit hati dan mengalami defisiensi faktor

pembekuan

4. Cryopresipitate

Komponen utama yang terdapat di dalamnya adalah faktor

VIII, faktor pembekuan XIII, faktor Von Willbrand, fibrinogen.

Penggunaannya ialah untuk menghentikan perdarahan karena

kurangnya faktor VIII di dalam darah penderita hemofili A.

Cara pemberian ialah dengan menyuntikkan intravena

langsung, tidak melalui tetesan infus, pemberian segera setelah

komponen mencair, sebab komponen ini tidak tahan pada suhu

kamar. (2)

Suhu simpan -18°C atau lebih rendah dengan lama simpan

1 tahun, ditransfusikan dalam waktu 6 jam setelah dicairkan. Efek

samping berupa demam, alergi. Satu kantong (30 ml) mengadung

75-80 unit faktor VIII, 150-200 mg fibrinogen, faktor von

wilebrand, faktor XIII

Indikasi :

- Hemophilia A

- Perdarahan akibat gangguan faktor koagulasi

- Penyakit von wilebrand

Rumus Kebutuhan Cryopresipitate :

0.5x ∆Hb (Hb normal -Hb pasien) x BB

16

Page 17: Referat Tranfusi Darah Opik

5. Albumin

Dibuat dari plasma, setelah gamma globulin, AHF dan fibrinogen

dipisahkan dari plasma. Kemurnian 96-98%. Dalam pemakaian diencerkan

sampai menjadi cairan 5% atau 20% 100 ml albumin 20% mempunyai

tekanan osmotik sama dengan 400 ml plasma biasa

Rumus Kebutuhan Albumin

∆ albumin x BB x 0.8

2.3.5 GOLONGAN DARAH DAN CARA PENGUMPULAN

DARAH

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu

karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan

membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling

penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).

- Sistem ABO

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan

jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai

berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan

antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi

terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan

golongan darah A hanya dapat menerima darah dari orang dengan

golongan darah A atau O.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel

darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam

17

Page 18: Referat Tranfusi Darah Opik

serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B hanya dapat

menerima darah dari orang dengan dolongan darah B atau O

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan

antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A

maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB dapat menerima

darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien

universal. Namun, orang dengan golongan darah AB tidak dapat

mendonorkan darah kecuali pada sesama AB.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi

memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan

golongan darah O dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan

golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang

dengan golongan darah O hanya dapat menerima darah dari sesama O

.

- Sistem Rhesus

Sistem rhesus ini ditemukan melalui penyuntikan sel-sel darah

merah kera Macacca rhesus kepada marmot (guinea-pig) untuk

mendapatkan anti serum. Anti serum yang didapat ternyata bereaksi

dengan sel-sel darah merah. ,antigen-Rh yang ditemukan dalam darah kera

Macaca rhesus oleh Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940 itu juga

ditemukan dalam darah manusia.

Berdasarkan ada tidaknya antigen-Rh, maka golongan darah

manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu :

1.Rhesus positif, bila dalam darah merahnya terdapat faktor Rh

pada permukaan sel darah merahnya

2.Rhesus negatif, bila dalam darah merahnya tidak terdapat faktor

Rh pada permukaan sel darah merahnya

18

Page 19: Referat Tranfusi Darah Opik

Jika seseorang Rh(+), maka ia dapat menerima darah dengan Rh(+)

atau Rh(-). Sedangkan orang dengan Rh(-), hanya bisa menerima darah

dengan Rh (-) saja. Oleh karena itu darah Rh(-) sering disediakan untuk

operasi-operasi darurat dimana tidak ada waktu lagi untuk melakukan

pengecekan golongan darah seseorang.

Untuk dapat menyumbangkan darah, seorang donor darah harus

memenuhi syarat sebagai berikut:[1]

1. calon donor harus berusia 17-60 tahun,

2. berat badan minimal 50 kg

3. kadar hemoglobin >12,5 gr%

4. tekanan darah 100-150 (sistole) dan 70-100 (diastole).

5. Nadi 30-100x/menit teratur

6. menandatangani formulir pendaftaranan

7. tidak mengalami gangguan pada pembeku darah

8. lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan

darah, dan pemeriksaan oleh dokter

9. untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor

tidak boleh dalam kondisi atau menderita sakit seperti

alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau

kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta

mengalami sakit seperti demam atau influensa; baru saja

dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima

transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum

setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang

menyusui.

Penyumbang darah (donor) disaring keadaan kesehatannya.

Denyut nadi, tekanan darah dan suhu tubuhnya diukur, dan contoh

darahnya diperiksa untuk mengetahui adanya anemia.

19

Page 20: Referat Tranfusi Darah Opik

Ditanyakan apakah pernah atau sedang menderita keadaan

tertentu yang menyebabkan darah mereka tidak memenuhi syarat

untuk disumbangkan.

Keadaan tersebut adalah hepatitis, penyakit jantung, kanker

(kecuali bentuk tertentu misalnya kanker kulit yang terlokalisasi),

asma yang berat, malaria, kelainan perdarahan, AIDS dan

kemungkinan tercemar oleh virus AIDS.

Hepatitis, kehamilan, pembedahan mayor yang baru saja

dijalani, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, tekanan darah

rendah, anemia atau pemakaian obat tertentu; untuk sementara

waktu bisa menyebabkan tidak terpenuhinya syarat untuk

menyumbangkan darah. Biasanya donor tidak diperbolehkan

menyumbangkan darahnya lebih dari 1 kali setiap 2 bulan.

Untuk yang memenuhi syarat, menyumbangkan darah adalah

aman.

Keseluruhan proses membutuhkan waktu sekitar 1 jam,

pengambilan darahnya sendiri hanya membutuhkan waktu 10

menit. Biasanya ada sedikit rasa nyeri pada saat jarum dimasukkan,

tetapi setelah itu rasa nyeri akan hilang.

Standard unit pengambilan darah hanya sekitar 0,48 liter.

Darah segar yang diambil disimpan dalam kantong plastik yang

sudah mengandung bahan pengawet dan komponen anti

pembekuan.

Sejumlah kecil contoh darah dari penyumbang diperiksa untuk

mencari adanya penyakit infeksi seperti AIDS, hepatitis virus dan

sifilis. Darah yang didinginkan dapat digunakan dalam waktu

selama 42 hari. Pada keadaan tertentu, (misalnya untuk

mengawetkan golongan darah yang jarang), sel darah merah bisa

dibekukan dan disimpan sampai selama 10 tahun.

Karena transfusi darah yang tidak cocok dengan resipien

dapat berbahaya, maka darah yang disumbangkan, secara rutin

20

Page 21: Referat Tranfusi Darah Opik

digolongkan berdasarkan jenisnya; apakah golongan A, B, AB atau

O dan Rh-positif atau Rh-negatif. Sebagai tindakan pencegahan

berikutnya, sebelum memulai transfusi, pemeriksa mencampurkan

setetes darah donor dengan darah resipien untuk memastikan

keduanya cocok: teknik ini disebut cross-matching.

Crossmatch adalah pemeriksaan serologis untuk

menetapkan sesuai atau tidak sesuainya darah donor dengan darah

resipien. Dilakukan sebelum

transfusi darah dan bila terjadi reaksi transfusi darah.

Terdapat dua cara pemeriksaan, yaitu:

1. Crossmatch  mayor : mencampur enitrosit donor

(aglutinongen donor) dengan serum resipien (aglutinin

resipien)

2. Crossmatch minor : mencampur eritrosit resipien

(aglutinongen resipien) dengan serum donor (aglutinin

donor)

Cara menilai basil pemeriksaan adalah sebagai berikut:

- Bila kedua pemeriksaan (crossmatch mayor dan minor

tidak mengakibatkan aglutinasi eritrosit, maka diartikan

bahwa darah donor sesuai dengan darah resipien sehingga

transfusi darah boleh dilakukan; bila crossmatch mayor

menghasilkan aglutinasi, tanpa memperhatikan

hasil Crossmatch minor, diartikan bahwa darah donor tidak

sesuai dengan darah resipien sehingga transfusi darah tidak

dapat dilakukan dengan menggunakan darah donor itu

- Bila Crossmatch mayor tidak menghasilkan aglutinasi,

sedangkan dengan Crossmatch minor terjadi aglutinasi,

maka Crossmatch minor harus diulangi dengan

menggunakan serum donor yang diencerkan. Bila

pemeriksaan terakhir ini ternyata tidak menghasilkan

aglutinasi, maka transfusi darah masih dapat dilakukan

21

Page 22: Referat Tranfusi Darah Opik

dengan menggunakan darah donor tersebut. Bila

pemeriksaan dengan serum donor yang diencerkan

menghasilkan aglutinasi, maka darah donor

itu tidak dapat ditransfusikan.

II.2.6 REAKSI TRANSFUSI DAN PENCEGAHANNYA

Pada umumnya komplikasi transfusi ini dibagi menjadi :

I. Reaksi imunologi

II. Reaksi non imunologi

I. REAKSI IMUNOLOGI

A. REAKSI TRANSFUSI HEMOLITIK

Reaksi transfusi hemolitik merupakan reaksi yang jarang terjadi tetapi serius dan

terdapat pada satu diantara dua puluh ribu penderita yang mendapat transfusi.

Lisis sel darah donor oleh antibodi resipien. Hal ini bisa terjadi dengan

cara reaksi transfusi hemolitik segera dan reaksi transfusi hemolitik lambat

Reaksi ini sering terjadi akibat kesalahan manusia sebagai pelaksana,

misalnya salah memasang label atau membaca label pada botol darah.

Tanda-tanda reaksi hemolitik lain ialah menggigil, panas, kemerahan pada

muka, bendungan vena leher , nyeri kepala, nyeri dada, mual, muntah, nafas cepat

dan dangkal, takhikardi, hipotensi, hemoglobinuri, oliguri, perdarahan yang tidak

bisa diterangkan asalnya, dan ikterus. Pada penderita yang teranestesi hal ini sukar

untuk dideteksi dan memerlukan perhatian khusus dari ahli anestesi, ahli bedah

dan lain-lain.

22

Page 23: Referat Tranfusi Darah Opik

Tanda-tanda yang dapat dikenal ialah takhikardi, hemoglobinuri,

hipotensi, perdarahan yang tiba-tiba meningkat, selanjutnya terjadi ikterus dan

oliguri.

Terapi reaksi transfusi hemolitik : pemberian cairan intravena dan diuretika.

Cairan digunakan untuk mempertahankan jumlah urine yang keluar. Diuretika

yang digunakan ialah :

a. Manitol 25 %, sebanyak 25 gr diberikan secara intravena kemudian

diikuti pemberian 40 mEq Natrium bikarbonat.

b. Furosemid

Bila terjadi hipotensi penderita dapat diberi larutan Ringer laktat, albumin

dan darah yang cocok. Bila volume darah sudah mencapai normal

penderita dapat diberi vasopressor. Selain itu penderita perlu diberi

oksigen. Bila terjadi anuria yang menetap perlu tindakan dialysis.

B. REAKSI TRANSFUSI NON HEMILITIK

1. Reaksi transfusi “febrile”

Tanda-tandanya adalah sebagai berikut : Menggigil, panas, nyeri kepala, nyeri

otot, mual.

2. Reaksi alergi

a. Anafilaksis : Keadaan ini terjadi bila terdapat protein asing pada darah

transfusi.

b. Urtikaria, paling sering terjadi dan penderita merasa gatal-gatal. Biasanya muka

penderita sembab.

Terapi yang perlu diberikan ialah antihistamin, dan transfusi harus disetop.

23

Page 24: Referat Tranfusi Darah Opik

II. REAKASI NON IMUNOLOGI

a. Reaksi yang disebabkan oleh volume yang berlebihan.

b. Reaksi karena darah transfusi terkontaminasi

c. Virus hepatitis, Malaria, sifilis, virus CMG dan virus Epstein-

Barr parasit serta bakteri.

e. AIDS

Untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya reaksi selama transfusi,

dilakukan beberapa tindakan pencegahan. Setelah diperiksa ulang bahwa darah

yang akan diberikan memang ditujukan untuk resipien yang akan menerima darah

tersebut, petugas secara perlahan memberikan darah kepada resipien, biasanya

selama 2 jam atau lebih untuk setiap unit darah. 

Karena sebagian besar reaksi ketidakcocokan terjadi dalam15 menit

pertama, , maka pada awal prosedur, resipien harus diawasi secara ketat. 

Setelah itu, petugas dapat memeriksa setiap 30- 45 menit dan jika terjadi reaksi

ketidakcocokan, maka transfusi harus dihentikan. 

1. Hukum Transfusi darah Menurut Hukum di Indonesia

Hukum tentang transfusi darah di Indonesia telah di atur dalam

Peraturan pemerintah yaitu:

TRANSFUSI DARAH

(Menurut Peraturan pemerintah Nomor 18 tahun 1980 tanggal 19 April

1980)

Menimbang:

a. Bahwa usaha transfusi darah adalah merupakan bagian dari tugas

pemerintah di bidang pelayanan kesehatan rakyat dan merupakan suatu

bentuk pertolongan yang sangat berharga kepada umat manusia;

b. Bahwa berdasarkan ilmu pengetahuan dokter, satu-satunya sumber darah

yang paling aman untuk keperluan transfusi darah adalah darah manusia;

24

Page 25: Referat Tranfusi Darah Opik

c. Bahwa pada waktu ini banyak di selenggarakan usaha transfusi darah

dengan pola yang bermacam-macam, yang dapat membahayakan

kesehatan baik terhadap para penyumbang maupun pemakai darah;

d. Bahwa oleh karena itu perlu di tetapkan Peraturan Pemerintah tentang

transfusi darah;

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat(2) Undang-Undang Dasar 1945

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang pokok-pokok Kesehatan

(Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 131, Tambahan lembaran

negara Nomor 2068)

3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 Tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaga Negara Tahun 1963 Nomor 79, Tambahan Lembaga Negara

Nomor 2576)

4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1963 tentang Farmasi (Lembaran

Negara Tahun 1963 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Nomor

2580)

MEMUTUSKAN

Menetapkan

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TRANSFUSI DARAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

PASAL 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang di maksud dengan :

a. Transfusi darah adalah tindakan medis memberikan darah kepada

seorang penderita, yang darahnya telah tersedia dalam botol atau

kantong plastik;

b. Usaha transfusi darah adalah segala tindakan yang dilakukan dengan

tujuan untuk memungkinkan penggunaan darah bagi keperluan

pengobatan.

A. Transfusi darah Menurut Agama Islam

25

Page 26: Referat Tranfusi Darah Opik

a. Hakekat darah

Darah adalah bagian dari badan (anggota badan)

Memindahkan darah berarti memindahkan anggota badan

b. Ayat-ayat di Al-Qur’an mengenai darah

فمن الله لغير به أهل وما الخنزير ولحم والدم الميتة عليكم حرم إنما

رحيم غفور الله إن عليه إثم فال عاد وال باغ غير اضطر

“Sesungguhnya Alloh hanya mengharamkan bagimu mangkai,

darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan

menyebut selain Alloh. Tetapi barang siapa dalam keadaan

terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan

tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya…….”

(Al baqoroh : 173)

0ه2غ2ف1ور.ر0ح/يم. الل /ن0 ف2إ 5 6م /ث إل7 /ف5 2ج2ان 6ر2م1ت ف/يم2خ6م2ص2ة5غ2ي ف2م2ن/اض6ط1ر0

“ Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi

(daging hewan) yang disembelih atas nama selain

Alloh…….”(Al Maidah : 3)

Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah berfirman:

1م6 ت اض6ط1ر/ر6 م2ا /ال0 إ 1م6 6ك 2ي ع2ل م2 ح2ر0 م0ا 1م 2ك ل ف2ص0ل2 و2ق2د6

6ه/ 2ي /ل إ“Padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada

kamu apa yang diharamkanNya atasmu, kecuali apa yang

terpaksa kamu memakannya” (Al-An’am : 119)

c. HUKUM DONOR DARAH

26

Page 27: Referat Tranfusi Darah Opik

1. Pandangan ulama terdahulu

Pandangan Ulama terdahulu mengenai transfusi darah

yakni memanfaatkan anggota badan adalah haram baik dengan cara

jual beli ataupun dengan cara lainnya.

Memanfaatkan anggota badan manusia tidak

diperbolehkan. Ada yang beralasan karena :

1. Najis

2. Merendahkan, alasan kedua adalah alasan yang benar (Al-

Fatwa Al-Hidayah)

“Tidak diperkenankan menjual rambut manusia ataupun

memanfaatkannya. Karena manusia itu terhormat bukan hina” (Al

Murghinani)

Adapun tulang dan rambut manusia tidak boleh dijual,

bukan karena najis atau suci, tetapi karena menghormatinya.

Menjualnya berati merendahkannya” (Al Kasani)

Menjual air susu wanita (BOLEH). Karena susu itu suci dan

bermanfaat sehingga Alloh memperbolehkkan untuk meminumnya

walaupun tidak dalam keadaan terpaksa (Madzhab, Maliki,

Hambali dan Syafi’I)

Menjual air susu (HARAM). Karena susu adalah bagian

dari anggota badan (Mazhab Hanafi)

Ulama terdahulu sangat berhati hati dalam hal perlakuan

terhadap anggota badan manusia (manusia merupakan mahluk

terhormat dalam pandangan Islam)

Pada saat itu belum terpikirkan perkembangan Ilmu

kedokteran yang sepesat sekarang.

Menurut Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiyah Wal

Ifta

Hukum asal dalam pengobatan, hendaknya dengan

menggunakan sesuatu yang diperbolehkan menurut syari’at.

27

Page 28: Referat Tranfusi Darah Opik

Namun, jika tidak ada cara lain untuk menambahkan daya tahan

dan mengobati orang sakit kecuali dengan darah orang lain, dan ini

menjadi satu-satunya usaha menyelamatkan orang sakit atau lemah,

sementara para ahli memiliki dugaan kuat bahwa ini akan

memberikan manfaat bagi pasien, maka dalam kondisi seperti ini

diperbolehkan untuk mengobati dengan darah orang lain.

2. Menurut ulama sekarang

a. Mengenai akibat hukum adanya hubungan kemahraman antara

donor dan resipien

Menurut Ust. Subki Al-Bughury, adapun hubungan antara

donor dan resipien, adalah bahwa transfusi darah itu tidak

membawa akibat hukum adanya hubungan kemahraman antara

donor dan resipien. Sebab faktor-faktor yang dapat menyebabkan

kemahraman sudah ditentukan oleh Islam sebagaimana tersebut

dalam An-Nisa:23, yaitu: Mahram karena adanya hubungan nasab.

Misalnya hubungan antara anak dengan ibunya atau saudaranya

sekandung, dsb. Karena adanya hubungan perkawinan misalnya

hubungan antara seorang dengan mertuanya atau anak tiri dan

istrinya yang telah disetubuhi dan sebagainya, dan mahram karena

adanya hubungan persusuan, misalnya hubungan antara seorang

dengan wanita yang pernah menyusuinya atau dengan orang yang

sesusuan dan sebagainya.

Serta pada (an-Nisa:24) ditegaskan bahwa selain wanita-

wanita yang tersebut pada An-Nisa:23 di atas adalah halal dinikahi.

Sebab tidak ada hubungan kemahraman. Maka jelaslah bahwa

transfusi darah tidak mengakibatkan hubungan kemahraman antara

pendonor dengan resipien. Karena itu perkawinan antara pendonor

dengan resipien itu diizinkan oleh hukum Islam.

b. Mengenai Hukum menerima transfusi darah dari non-muslim

28

Page 29: Referat Tranfusi Darah Opik

Menurut ust. Ahmad sarwat pada hakikatnya tubuh orang

kafir bukan benda najis. Buktinya mereka tetap dibolehkan masuk

ke dalam masjid-masjid mana pun di dunia ini, kecuali masjid di

tanah haram. Kalau tubuh orang kafir dikatakan najis, maka tidak

mungkin Abu Bakar minum dari satu gelas bersama dengan orang

kafir. Kalau kita belajar fiqih thaharah, maka kita akan masuk ke

dalam salah satu bab yang membahas hal ini, yaitu Bab Su'ur.

Di sana disebutkan bahwa su'ur adami (ludah manusia)

hukumnya suci, termasuk su'ur orang kafir. Maka hukum darah

orang kafir yang dimasukkan ke dalam tubuh seorang muslim tentu

bukan termasuk benda najis. Ketika darah itu baru dikeluarkan dari

tubuh, saat itu darah itu memang najis. Dan kantung darah tentu

tidak boleh dibawa untuk shalat, karena kantung darah itu najis.

Namun begitu darah segar itu dimasukkan ke dalam tubuh

seseorang, maka darah itu sudah tidak najis lagi. Dan darah orang

kafir yang sudah masuk ke dalam tubuh seorang muslim juga tidak

najis. Sehingga hukumnya tetap boleh dan dibenarkan ketika

seorang muslim menerima transfusi darah dari donor yang tidak

beragama Islam.

c. Donor darah pada bulan ramadhan

Menurut Asy Syaikh Utsaimin, tidak boleh bagi seseorang

untuk menyedekahkan darahnya yang sagat banyak dalam

keadaan dia sedang berpuasa wajib, seperti puasa pada bulan

Ramadhan. Kecuali jika di sana ada keperluan yang darurat

(mendesak), maka dalam keadaan seperti ini boleh baginya

untuk menyedekahkan darahnya untuk menolak/mencegah

darurat tadi. Dengan demikian dia berbuka dengan makan dan

29

Page 30: Referat Tranfusi Darah Opik

minum. Lalu dia harus mengganti puasanya yang dia

tinggalkan/berbuka.

BAB III

KESIMPULAN

Transfusi Darah adalah proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat

(donor) ke orang sakit (resipien) yang diberikan secara intravena melalui

pembuluh darah. Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap dan

komponen darah.

Tujuan transfusi darah adalah meningkatkan kemampuan darah dalam

mengangkut oksigen,memperbaiki volume darah tubuh,memperbaiki

kekebalan,memperbaiki masalah pembekuan.

Transfusi darah diperlukan saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya

pada kecelakaan, trauma atau operasi pembedahan yang besar, penyakit yang

menyebabkan terjadinya perdarahan, juga penyakit yang menyebabkan kerusakan

sel darah dalam jumlah besar, misal anemia hemolitik atau trombositopenia.

Adapun resiko yang dari proses transfusi darah reaksi non-hemolitik

demam reaksi transfusi, dan reaksi hemolitik. Transfusi darah menurut

hukum yang ada di Indonesia adalah segala tindakan memberikan darah

kepada seorang penderita, yang darahnya telah tersedia dalam botol atau

kantong plastik.

Sedangkan menurut hukum Islam mengenai transfusi darah adalah

seperti yang telah ada dalam Al-Qur’an pada surat (Al baqoroh : 173) yang

berbunyi :

30

Page 31: Referat Tranfusi Darah Opik

Sesungguhnya Alloh hanya mengharamkan bagimu mangkai,

darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan

menyebut selain Alloh. Tetapi barang siapa dalam keadaan

terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan

tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya…….”

Dan beberapa pendapat dari kalangan ulama fiqih baik pada masa

lampau atau sekarang, dimana transfusi darah di perbolehkan asal dengan

ketentuan-ketentuan sesuai syariat Islam.

31

Page 32: Referat Tranfusi Darah Opik

DAFTAR PUSTAKA

1. Latief SA, Suryadi KA, Cachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi Edisi

Kedua, Jakarta : Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI : 2002

2. Sudoyo AW, Setiohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi

Keempat. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2006.

3. Pedoman Pelaksanaan Transfusi Darah.RSUD Dr. Sutomo FK.Universitas

Airlangga. Edisi III.Tahun 2001.Surabaya

4. Al-Hafidz,Ahsin W. 2007. Fikih Kesehatan. Jakarta : AMZAH

5. http://nezfine.wordpress.com/2011/02/03/transfusi-darah-menurut-

pandangan-islam/

6. (strauss RG, tranfusi darah dan komponen darah, dalam Nelson Ilmu

kesehatan anak (Nelson Textbook of pediatrics),1996, jakarta, EGC,

Volume 2, edisi 15, halaman 1727-1732)

7. (Contreras,marcela.1995.Petunjuk Penting Transfusi.Jakarta:EGC)

32