Referat Tetanus

download Referat Tetanus

of 23

description

Neurology

Transcript of Referat Tetanus

Tetanus

Pembimbing : dr Slamet Trijono, Sp.SPresentan : Irvandi (406138063)Tetanus

Tetanus (lock jaw) merupakan sebuah kelainan dari neurotransmisi yang dihubungkan dengan infeksi dari Clostridium tetani.4

Tetanus dikarakteristikkan dengan onset akut terhadap hipertonia, nyeri pada kontraksi muskular (biasanya otot dari rahang bawah dan leher), dan spasme otot menyeluruh tanpa penyebab medis lain yang nyata.2

Definisi

C tetani dapat ditemukan di tanah, benda sekitar, kotoran binatang, dan kotoran manusia.

Tetanus secara umum merupakan penyakit pada negara kurang berkembang.

Kuman ini sering pada daerah yang tanahnya diolah, daerah pedesaan, iklim hangat, pada musim panas, dan laki-laki.

Pada negara yang tidak memiliki program imunisasi yang komprehensif, tetanus biasanya ada pada neonatus dan anak-anak.

Epidemiologi

C tetani dapat ditemukan dari kotoran manusia dan banyak binatang, khususnya kuda, yang langsung berkontaminasi dengan tanah.

Spora dari kuman ini tetap dorman selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, tetapi ketika terpapar pada luka, khususnya jika ada benda asing atau bakteri purulentberubah menjadi bentuk vegetatif, dimana memproduksi eksotoksin tetanospasmin.Patofisiologi

Gejala klinis tetanus secara umum dibagi menjadi 3 yaitu tetanus generalisata, tetanus sefalik dan tetanus lokal.

Gejala klinis

Paling umumTrismus merupakan gejala awalPada beberapa kasus, hal ini diawali dengan rasa kaku pada rahang bawah atau leher, demam ringan, dan gejala infeksi generalisata lainnya.Pada kekakuan otot yang terlokalisasi dan spasme menyebar secara cepat menuju otot bulbar demikian juga dengan leher, badan dan tungkai. Tetanus generalisata

Kondisi dari rigiditas yang tidak beremisi terdapat pada semua otot : abdomen seperti papan, kaki kaku dan terekstensi, dan bibir yang mengerucut atau tertarik (risus sardonicus); pada bagian mata tertutup sebagian karena kontraksi dari orbicularis oculi, atau alis terangkat karena spasme dari frontalis.

Kontraksi tonik dari kelompok otot menimbulkan opistotonus atau fleksi ke depan dari badan, fleksi dan adduksi dari lengan, mengepalkan telapak tangan, dan ekstensi dari kaki.

Bentuk tetanus benigna

Gejala awal berupa kekakuan, rasa tebal dan nyeri pada otot yang terdapat luka di sekitarnya, diikuti dengan kedutan atau spasme ringan pada otot yang terlibat. Tetanus lokal biasanya muncul dengan kaitan pada luka di tangan atau punggung tangan, jarang terjadi pada abdominal atau otot paravertebralTetanus lokal

Pada awal penyakit mungkin terdapat periode dimana otot yang terkena lembut pada saat palpasi dan tampak relax.

Manuver diagnostik yang berguna pada keadaan ini adalah dengan memerintahkan pasien untuk melakukan gerakan volunter repetitif, sepertti membuka dan menutup tangan, dengan hasil terdapat peningkatan yang bertahap pada kontraksi tonik dan spasme dari otto yang terlibat, diikuti dengan penyebaran ke kelompok otot sekitarnya (recruitment spasm).

bentuk tetanus yang disertai dengan luka pada wajah dan kepala.

Masa inkubasinya singkat, 1-2 hari setelah timbulnya luka.

Otot yang terlibat (biasanya fasial) menjadi lemah atau paralisis. Cephalic tetanus

Penegakkan diagnosa tetanus dibuat berdasarkan gejala klinis dan anamnesa adanya luka yang mendahului.

Pemeriksaan spatula merupakan suatu pemeriksaan sisi ranjang singkat yang mengikut dengan cara menyentuh orofaring dengan sebuah spatula atau spatel lidah.

Pada keadaan normal, hal ini akan memicu reflex muntah, dan pasien mencoba untuk mengeluarkan spatula (hasil pemeriksaan negatif). Jika terdapat tetanus, pasien akan mengeluarkan refleks spasme dari masseter dan menggigit spatula (hasil pemeriksaan positif).2

Diagnosis

Tujuan dari penatalaksanaan pada pasien dengan tetanus termasuk2 :Memberikan terapi suportifDebridement (pembersihan luka) untuk menghilangkan spora dan mengubah kondisi untuk pertumbuhan bakteriMenghentikkan produksi dari toksin pada lukaMenetralisir toksin yang tidak terikatMengontrol manifestasi penyakitMencegah komplikasi

Penatalaksanaan

Pasien harus menjalani tirah baring di ruangan yang gelap dan tenang stimulus fisik yang ringan dapat mencetuskan siklus spasme.Pasien sebaiknya dirawat di Intensive Care Unit (ICU). Jika fasilitas kesehatan tidak memiliki ICU

Luka yang dianggap beresiko untuk terjadinya tetanus adalah :Luka yang ada lebih dari 6 jamKedalaman luka >1cmLuka terbuka yang terkontaminasiLuka yang terpapar dengan saliva atau feses, iskemik atau infeksi (termasuk abses)Luka tusuk, luka sobek atau crush injury

Pemberian single dose dari antitoksin (3.000-6.000 U dari Human TIG) harus diberikan bersamaan dengan pemberian selama 10 hari penisilin (1.2juta U procaine penisilin setiap hari), metronidazole (500mg setiap 6 jam IV atau 400mg per rektal), atau tetrasiklin (2g per hari). Obat ini efektif dalam mengatasi bentuk vegetatif dari C tetani

Tetanus imuno globulin (TIG) direkomendasikan dalam penatalaksanaan tetanus. Harus diingat bawah TIG hanya membantu menghilangkan tetanus toksin yang tidak terikat; TIG tidak bekerja pada toksin yang terikat dengan nerve endings.2

Sedasi dan pelumpuh otot; diazepam 120mg/ hari atau lebih dapat diberikan secara berkala dengan dosis terbagi jika support ventilator memungkinkan; atau dengan midazolam atau propofol yang digunakan secara berkelanjutan secara IV.

Short-acting barbiturat atau chlorpromazine dapat digunakan, begitu juga dengan morfin. Baclofen intratekal dan pemberian terus menerus atropin melalui infus dapat digunakan pada kasus berat, dan injeksi toksin botulinum IM dapat digunakan pada trismus dan spasme lokal.1

Rekomendasi dari WHO adalah TIG 500 units injeksi IM atau IV - tergantung dari ketersediaan preparat sesegera mungkin; sebagai tambahan, 0,5mL sesuai usia vaksin yang mengandung tetanus toksoid (Td, Tdap, DT, DPT, DtaP, atau tetanus toksoid, tergantung pada umur atau alergi), diberikan secara injeksi IM di tempat terpisah.2

Tingginya mortalitas dihubungkan dengan hal berikut :Masa inkubasi yang singkatOnset awal dari konvulsiTerlambatnya penatalaksanaanLesi yang terkontaminasi pada kepala dan wajahTetanus neonatal

Prognosis

skala digunakan untuk menilai keparah dari tetanus dan mencerminkan prognosis. Pada skala ini, 1 poin diberikan untuk setiap opsi :Periode inkubasi kurang dari 7 hariPeriode onset kruang dari 48 jamTetanus didapat dari luka bakar, luka bekas operasi, fraktur berat, aborsi septik, tali pusat, atau injeksi IMAddiksi terhadap narkotikTetanus generalisataTemperatur lebih tinggi dari 40oCTakikardi melebihi 120x/ menit (150x/menit pada neonatus)

Total nilai mengindikasikan tingkat keparahan penyakit dan prognosis dengan hasil :0 atau 1 tetanus ringan; mortalitas di bawah 10%2 atau 3 tetanus sedang; mortalitas 10-20%4 tetanus berat; mortalitas 20-40%5 atau 6 tetanus sangat berat; mortalitas di atas 50%Pada tetanus sefalik, selalu antara berat atau sangat berat. Tetanus neonatal selalu sangat berat.

Ropper A.H., Samuels M.A. Adams and Victors Principles of Neurology 9th ed. US: McGraw-Hill: 2009 Patrick B Hinfey, MD. Tetanus. Medscape : Mar 26, 2014. http://emedicine.medscape.com/article/229594-overview#a0101http://www.who.int/topics/tetanus/en/David A. Greenberg, Michael J. Aminoff, Roger P. Simon. Clinical Neurology. 5th ed. US: McGraw-Hill : 2002

Daftar pustaka