Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

download Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

of 82

Transcript of Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    1/82

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Secara etiologinya tumor hati dapat berbentuk primer atausekunder. Adapun tumor hati primer dapat berbentuk jinak atau ganas

    dan dapat timbul dari sel parenkim hati, epitel duktus biliaris atau dari

    jaringan penunjang mesenkim atau bisa berasal lebih dari satu sel-sel

    tersebut. Tumor hati sekunder (metastase dihati) paling sering berasal

    dari metastase tumor saluran cerna, mamma atau paru.1,2

    alaupun jenis tumor hati amat banyak, namun dalam

    kenyataannya yang terbanyak ditemukan di !ndonesia hanyalah bentuk

    karsinoma hati primer" karsinoma hepatoseluler"hepatoma. Tumor

    ganas hati lainnya, kolangiokarsinoma dan sistoadenokarsinoma berasal

    dari sel epitel bilier, sedangkan angiosarkoma dan leiomiosarkoma

    berasal dari sel mesenkim. #ari seluruh tumor ganas hati yang pernah

    didiagnosis, $%& merupakan hepatoma' 1& kolangiosarkoma' dan %&

    adalah jenis lainnya.2

    anker ini menduduki peringkat keempat terbanyak di dunia dan

    menyebabkan hampir 2%. kematian per tahun. #i Asia dan Sub-

    Sahara A*rika insidensi tahunan + mencapai % kasus per 1.

    penduduk.

    Adapun tumor kandung empedu adalah kejadian yang tidak

    bahaya tetapi merupakan masalah yang serius. Tumor dari kandung

    empedu telah ditemukan beberapa abad yang lalu. usser yang

    pertama kali melaporkan adanya 1$ kanker kandung empedu

    ekstrahepatika. ada tahun 1/% 0 1/%, Sako dan teman-temannya

    menemukan % kasus kanker kandung empedu ekstrahepatika. #i lain

    pihak, Altmeir juga menjelaskan adanya keganasan kandung empedu

    intrahepatik.

    Spektrum dari lesi berkisar rata-rata dari tumor jinak, seperti

    adenoma, ke lesi ganas seperti adenokarsinoma. Adenoma jinak atau

    papiloma secara nyata jarang terjadi dibandingkan dengan tumor

    ganas. olangiokarsinoma adalah tumor primer yang paling penting dari

    1

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    2/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    3/82

    tetap merupakan sumber utama mortalitas di negara maju. !nsidennya

    meningkat, dan kini sebesar /"1.. enyakit ini lebih sering

    ditemukan pada pria dibanding 7anita (1,:1) dan A*rika-aribia (%&

    lebih tinggi).

    ,%

    #i !ndonesia, karsinoma pankreas sering ditemukan dan

    merupakan tumor ganas ketiga terbanyak pada pria setelah tumor paru

    dan tumor kolon. !nsiden tertinggi pada usia %-4 tahun. ;aktor yang

    telah terbukti meningkatkan risiko, yaitu merokok berat, diet daging

    terutama daging goreng yang tebal dan banyak kalori, diabetes melitus,

    dan pernah gastrektomi dalam kurun 7aktu 2 tahun terakhir,

    sedangkan *aktor minum teh, kopi, dan alkohol, tidak konsisten terbukti

    meningkatkan risiko.

    BAB II

    SISTEM HEPATOBILIER DAN PANKREAS

    2.1 HEPAR

    2.1.1 Anatomi dan Histologi Hati

    +ati adalah organ intestinal terbesar dengan berat

    antara 1,2-1,$ kg atau lebih 2%& berat badan orang de7asa

    dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan *ungsi

    sangat kompleks yang menempati sebagian besar kuadran

    kanan atas abdomen.1

    8atas atas hati berada sejajar dengan ruangan

    interkostal < kanan dan batas ba7ah menyerong ke atas

    dari iga != kanan ke iga

    berbentuk cekung dan terdapat celah trans3ersal sepanjang

    % cm dari sistem porta hepatis. >mentum minor terdapat

    mulai dari sistem porta yang mengandung arteri hepatika,

    3ena porta dan duktus koledokus.1,2

    9ambar. Anatomi +ati

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    4/82

    Sistem porta terletak didepan 3ena ka3a dan dibalik

    kandung empedu. ermukaan anterior yang cembung dibagi

    menjadi 2 lobus oleh adanya perlekatan ligamentum

    *alsi*orm yaitu lobus kiri dan lobus kanan yang berukuran

    kira-kira 2 kali lobus kiri. +ati terbagi $ segmen dengan*ungsi yang berbeda. ada dasarnya, garis cantlie yang

    terdapat mulai dari 3ena ka3a sampai kandung empedu

    telah membagi hati menjadi 2 lobus *ungsional, dan dengan

    adanya daerah dengan 3askularisasi relati3e sedikit,

    kadang-kadang dijadikan batas reseksi.$

    +ati terdiri atas bermacam-macam sel, secara

    mikroskopis didalam hati manusia terdapat %.-1.

    lobuli, setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas

    sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi

    3ena sentralis. +epatosit meliputi kurana lebih 4& sel hati,

    sedangkan sisanya terdiri dari sel-sel epithelial system

    empedu dalam jumlah yang bermakna dan sel-sel

    parenkimal yang termasuk di dalamnya endotolium, sel

    ku**er dan sel stellatayang berbentuk seperti bintang.

    +epatosit sendiri dipisahkan oleh sinusoid yang tersusun

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    5/82

    melingkari e**erent 3ena hepatica dan duktus hepatikus.

    Saat darah memasuki hati melalui arteri hepatica dan 3ena

    porta serta menuju 3ena sentralis maka akan didapatkan

    pengurangan oksigen secara bertahap. Sebagaikonsekuensinya, akan didapatkan 3ariasi penting

    kerentanan jaringan terhadap kerusakan asinus. embrane

    hepatosit berhadapan langsung dengan sinusoid yang

    mempunyai banyak mikro*ili. ikro*ili juga tampak pada sisi

    lain sel yang membatasi saluran empedu dan merupakan

    petunjuk tempat permulaan sekresi empedu. ermukaan

    lateral hepatosit memiliki sambungan penghubung dan

    desmosom yang saling bertautan dengn sebelahnya.

    Sinusoid hati memiliki lapisan endothelial endothelial

    berpori yang dipisahkan dari hepatosit oleh ruang disse

    (ruang sinusoida). Sel-sel lain yang terdapat dalam dinding

    inusoid adalah sel *agositik. Sel u**er yang merupakan

    bagian penting sistem retikuloendothellial dan sel stellata

    disebut sel itu, limposit atau perisit. ?ang memiliki akti*itas

    mio*ibroblastik yang dapat membantu pengaturan aliran

    darah. Sinosoidal disamping sebagai *aktor penting dalam

    perbaikan kerusakan hati.4

    2.1.2 ;isiologi Hea!

    +epar adalah organ terbesar dalam tubuh manusia,

    terletak di sebelah atas dalam rongga abdomen, disebelah

    kanan ba7ah dia*ragma. 8er7arna merah kecoklatan, lunak

    dan mengandung amat banyak 3askularisasi. +epar terdiri

    dari lobus kanan yang besar dan lobus kiri yang kecil.2

    +epar memiliki beberapa *ungsi 3ital, yaitu2:

    1. etabolisme karbohidrat, protein dan lemak

    2. Sintesis kolesterol dan steroid, pembentukan protein

    plasma (*ibrinogen, protrombin dan globulin)

    %

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    6/82

    . enyimpanan glikogen, lemak, 3itamin (A, 812, # dan )

    dan @at besi (;erritin)

    . #etoksikasi menghancurkan hormon 0 hormon steroid

    dan berbagai obat-obatan%. embentukan dan penghancuran sel-sel darah merah,

    pembentukan terjadi hanya pada 4 bulan masa

    kehidupan a7al *etus

    4. Sekresi bilirubin (pigmen empedu) dari bilirubin

    unconjugated menjadi conjugated

    etabolisme bilirubin terdiri dari empat tahap2,:

    1. P!od"#si. Sebagian besar bilirubin terbentuk sebagai

    akibat pemecahan haemoglobin (menjadi globin dan

    hem) pada sistem retikulo endoteal (BS). +em dipecah

    oleh hemeoksigenase menjadi bil3erdin, dan oleh

    bilirubin reduktase diubah menjdai bilirubin. erupakan

    bilirubin indirek " tidak terkonjugasi.

    2. T!anso!tasi. 8ilirubin indirek kemudian

    ditransportasikan dalam aliran darah hepatik. 8ilirubin

    diikat oleh protein pada plasma (albumin), selanjutnya

    secara selekti* dan e*ekti* bilirubin diambil oleh sel

    parenkim hepar atau protein intraseluler (ligandin

    sitoplasma atau protein ?) pada membran dan ditrans*er

    menuju hepatosit.

    . Kon$"gasi. 8ilirubin indirek dalam hepar diubah atau

    dikonjugasikan oleh en@im Cridin #i*os*oglukoronal Acid

    (C#9A) atau glukoronil trans*erase menjadi bilirubin

    direk atau terkonjugasi yang bersi*at polar dan larut

    dalam air.

    . E#s#!esi. 8ilirubin direk yang terbentuk, secara cepat

    diekskresikan ke sistem empedu melalui membran

    kanalikuler. Selanjutnya dari sistem empedu

    dikskresikan melalui saluran empedu ke sistem

    4

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    7/82

    pencernaan (usus) dan diakti*kan dan diabsorpsi oleh

    bakteri " *lora normal pada usus menjadi urobilinogen.

    Ada sebagian kecil bilirubin direk yang tidak diabsorpsi

    melainkan dihidrolisis menjadi bilirubin indirek dandireabsorpsi melalui sirkulasi enterohepatik.

    2.2 BILIER

    2.2.1 Em%!iologi

    6ikal bakal saluran empedu dan hati adalah penonjolan

    sebesar tiga millimeter yang timbul didaerah 3entral usus

    depan. 8agian cranial tumbuh menjadi hati, bagian kaudal

    menjadi pancreas. Sedangkan bagian sisanya menjadi

    kandung empedu. #ari tonjolan berongga yang bagian

    padatnya kelak jadi sel hati, tumbuh saluran empedu yang

    bercabang-cabang seperti pohon diantara sel hati tersebut.2

    2.2.2Anatomi dan &isiologi Sistem Billie!

    Bmpedu disekresikan oleh sel-sel hepar, disimpan dan

    dipekatkan di dalam 3esika biliaris, kemudian dikeluarkan

    ke dalam duodenum. #uctus biliaris hepatis terdiri atas

    ductus hepatis destra dan sinistra, ductus hepatis comunis,

    ductus choledochus, 3esica biliaris dan ductus cysticus.$

    2.2.2.1 D"'t"s (eati'"s

    #uctus hepaticus deDtra dan sinistra keluar dari

    lobus hepatis deDtra dan sinistra pada port hepatis.

    eduanya bersatu membentuk ductus hepatis

    comunis. anjang ductus hepatis comunis sekitar 1,%

    inchi ( cm) dan berjalan turun di pinggir bebas

    omentum minus. #uctus ini bergabung dengan

    ductus cysticus dari 3esica billiaris yang ada di sisi

    kanannya membentuk ductus choledochus.$

    2.2.2.2 D"'t"s )(oledo'("s

    anjang ductus choledochus sekitar inchi ($ cm).

    ada bagian perjalanannya, ductus ini terletak pada

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    8/82

    pinggir bebas kanan omentum minus, di depan

    *oramen epiploicum. #i sini ductus choledochus

    terletak di depan pinggir kanan 3enae portae ba7ah

    hepatis dan pada sisi kanan arteri hepatica. adabagian kedua perjalanannya, ductus terletak di

    belakang pars duodenum di sebelah kanan arteri

    gastroduodenalis. ada bagian ketiga perjalanannya,

    ductus terletak di dalam sulcus yang terdapat pada

    *acies posterior caput ankreatis. #i sini ductus

    choledochus bersatu dengan ductus pankreaticus.$

    #uctus chodedochus berakhir di ba7ah dengan

    menembus dinding medial pars descendens

    duodenum kira-kira di pertengahan panjangnya.

    8iasanya ductus choledochus bergabung dengan

    ductus pankreatikus, dan bersama-sama bermuara ke

    dalam ampula kecil di dinding duodenum, yang

    disebut ampula hepatopankreatica (ampula 3ater).

    Ampula ini bermuara pada lumen duodenum melalui

    sebuah papila kecil, yaitu papila duodeni major.

    8agian terminal kedua ductus beserta ampula

    dikelilingi oleh serabut otot sirkular yang disebut

    musculus sphinter ampullae (sphincter oddi).$

    $

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    9/82

    9ambar. #uctus choledocus (6ommon bile duct) dan Spincter >ddi$

    2.2.2.* +esi'a Bilia!is ,Kand"ng Emed"-

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    10/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    11/82

    di dalam usus serta membantu pencernaan dan

    absorbsi lemak.2,

    - atau 6l- secara akti*

    ditransport dari lumennya selama absorpsi.2

    Ada tiga *aktor yang meregulasi aliran empedu

    yaitu : sekresi hepatik, kontraksi 3esica biliaris, dan

    tahanan spincter choledochal. #alam keadaan puasa,

    tekanan di ductus choledocus adalah %-1 cm +2> dan

    empedu yang dihasilkan di hati disimpan di dalam

    3esica biliaris. Setelah makan, 3esica biliaris

    11

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    12/82

    berkontraksi, spincter relaksasi dan empedu di alirkan

    ke dalam duodenum dengan adanya tekanan di dalam

    duktus yang terjadi secara intermiten yang melebihi

    tahanan spincter. Saat berkontraksi, tekanan di dalam3esica biliaris mencapai 2% cm +2> dan di dalam

    ductus choledocus mencapai 1%-2 cm +2>.

    6holecystokonin (66) adalah stimulus utama untuk

    berkontraksinya 3esica biliaris dan relaksasi spincter.

    66 dilepaskan ke dalam aliran darah dari mukosa

    usus halus.2

    9ambar. ;isiologi engeluaran Bmpedu2

    12

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    13/82

    2.2.2.* D"'t"s )sti'"s

    anjang ductus cysticus sekitar 1,% inchi ( cm)

    dan menghubungkan colum 3esica biliaris dengan

    ductus hepatis comunis untuk membentuk ductuscholedochus. 8iasanya ductus cysticus berbentuk

    huru* S dan berjalan turun dengan jarak yang

    ber3ariasi pada pinggir bebas kanan omentum minus.

    Tunica mukosa ductus cysticus menonjol untuk

    membentuk plica spiralis yang melanjutkan diri

    dengan plica yang sama pada colum 3esica biliaris.

    lica ini umumnya dikenal sebagi H3al3ula spiralisH.

    ;ungsi 3al3ula spiralis adalah untuk mempertahankan

    lumen terbuka secara konstan.$

    9ambar. #uctus cysticus bersatu dengan ductus hepatis comunis

    membentuk ductus choledocus.$

    omposisi Bmpedu

    Tabel. omposisi empedu2

    omponen #ari +ati#ari andung

    Bmpedu

    Air /,% gm & /% gm &9aram Bmpedu 1,1 gm & 4 gm &8ilirubin , gm & , gm &olesterol ,1 gm & , 0 ,/ gm &Asam Eemak ,12 gm & , 0 1,2 gm &Eecithin , gm & , gm &Blektrolit - -

    9aram Bmpedu

    1

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    14/82

    Asam empedu berasal dari kolesterol. Asam empedu dari

    hati ada dua macam yaitu : Asam #eoDycholat dan Asam 6holat.2

    ;ungsi garam empedu adalah2:

    a. enurunkan tegangan permukaan dari partikel lemak yangterdapat dalam makanan, sehingga partikel lemak yang

    besar dapat dipecah menjadi partikel-partikel kecil untuk

    dapat dicerna lebih lanjut.

    b. embantu absorbsi asam lemak, monoglycerid, kolesterol

    dan 3itamin yang larut dalam lemak.

    9aram empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh

    kerja kuman-kuman usus dirubah menjadi deoDycholat dan

    lithocholat. Sebagian besar (/ &) garam empedu dalam lumen

    usus akan diabsorbsi kembali oleh mukosa usus sedangkan

    sisanya akan dikeluarkan bersama *eses dalam bentuk lithocholat.

    Absorbsi garam empedu tersebut terjadi disegmen distal dari

    ilium. Sehingga bila ada gangguan pada daerah tersebut misalnya

    oleh karena radang atau reseksi maka absorbsi garam empedu

    akan terganggu.2,

    8ilirubin

    +emoglobin yang terlepas dari eritrosit akan pecah menjadi

    heme dan globin. +eme bersatu membentuk rantai dengan empat

    inti pyrole menjadi bil3erdin yang segera berubah menjadi

    bilirubin bebas. Iat ini di dalam plasma terikat erat oleh albumin.

    Sebagian bilirubin bebas diikat oleh @at lain (konjugasi) yaitu $ &

    oleh glukuronide. 8ila terjadi pemecahan sel darah merah

    berlebihan misalnya pada malaria maka bilirubin yang terbentuk

    sangat banyak.2,

    2.* PANKREAS

    2.*.1 Anatomi

    ankreas merupakan kelenjar retroperitoneal dengan

    panjang sekitar 12-1% cm dan tebal 2,% cm dan berada pada

    posterior dari omentum majus . ankreas terdiri dari kepala,tubuh dan ekor yang biasanya langsung berhubungan

    1

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    15/82

    dengan duodenum melalui dua duktus. ankreas merupakan

    kelenjar endokrin dan eksokrin. 8agian eksokrin kelenjar

    menghasilkan sekret yang mengandung en@im-en@im yang

    dapat menghidrolisis protein lemak dan karbohidrat. 8agianendokrin kelenjar yaitu pulau-pulau langerhans yang

    menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang

    mempunyai peranan penting pada metabolisme

    karbohidrat.2,$

    9ambar. Anatomi sel asini dan pulau langerhans$

    elenjar ini merupakan organ yang memanjang danterletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya

    lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior

    abdomen di belakang peritoneum. ankreas menyilang

    planum transpyloricum.$ ankreas dapat dibagi menjadi

    caput, collum, corpus, dan cauda.$

    a. 6aput ankreatis berbentuk seperti cakram dan terletak

    di dalam bagian cekung duodenum. Sebagian caput

    1%

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    16/82

    meluas ke kiri di belakang arteria san 3ena mesenterica

    superior serta dinamakan rocessus Cncinatus.$

    b. 6ollum ankreatis merupakan bagian pankreas yang

    mengecil dan menghubungkan caput dan corpuspankreatis. 6ollum ankreatis terletak di depan pangkal

    3ena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya

    arteria mesenterica superior dari aorta.$

    c. 6orpus ankreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang

    garis tengah. ada potongan melintang sedikit

    berbentuk segitiga.$

    d. 6auda ankreatis berjalan ke depan menuju ligamentum

    lienorenalis dan mengadakan hubungan dengan hilum

    lienale.$

    e. #uctus ancreaticus$

    #uctus ancreaticus ayor ( ! S C F 9 ! )

    ulai dari cauda dan berjalan di sepanjang

    kelenjar menuju ke caput, menerima banyak cabang

    pada perjalanannya. #uctus ini bermuara ke pars

    desendens duodenum di sekitar pertengahannya

    bergabung dengan ductus choledochus membentuk

    papilla duodeni mayor ! F ! )

    engalirkan getah pancreas dari bagian atas caputpancreas dan kemudian bermuara ke duodenum

    sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla

    duodeni minor.

    2.*.2 +as#"la!isasi

    2.*.2.1 A!te!iae /

    a. a. pancreaticoduodenalis superior (cabang

    a.gastroduodenalis)

    14

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    17/82

    b. a. pancreaticoduodenalis in*erior (cabang

    a.mesenterica cranialis)

    c. a. pancreatica magna dan a.pancretica caudalis dan

    in*erior cabang a.lienalis2.*.2.2 +enae /

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    18/82

    2...1. Bn@im proteolitik yang kurang penting J

    elastase dan nuklease.

    2...1.% Bn@im proteolitik disintesis di pankreas

    dalam bentuk tidak akti* berupa : tripsinogen,kimotripsinogen, dan

    prokarboksipolipeptidase : menjadi akti* jika

    disekresikan di traktus intestinal. Tripsinogen

    diakti*kan oleh en@im enterokinase yang

    disekresi mukosa usus ketika kimus berkontak

    dengan mukosa. imotripsinogen dan

    prokarboksipolipeptidase diakti*kan oleh

    tripsin.

    2...1.4 Bn@im pankreas untuk mencerna

    karbohidrat yakni amilase pankreas :

    menghidrolisis serat, glikogen, dan sebagian

    besar karbohidrat (kecuali selulosa) untuk

    membentuk trisakarida dan disakarida.

    2...1. Bn@im pencerna lemak yakni lipase

    pankreas : menghidrolisis lemak netral

    menjadi asam lemak dan monogliserida.

    olesterol esterase : hidrolisis ester kolesterol.

    ;os*olipase : memecah asam lemak dan

    *os*olipid.

    2...1.$ Tiga rangsangan dasar yang

    menyebabkan sekresi pankreatik :

    a. Asetikolin : disekresikan ujung n. 3agus

    parasimpatis dan sara* kolinergenik.

    b. olesistokinin : disekresikan mukosa

    duodenum dan jejunum rangsangan asam.

    c. Sekretin : disekresikan mukosa duodenum

    dan jejunum rangsangan asam

    2.*.*.2 Endo#!in

    1$

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    19/82

    2...2.1 ;ungsi endokrin kelenjar pankreas

    diperankan oleh pulau langerhans yang terdiri

    atas sel, yaitu : sel K, sel L, sel M, dan sel ;.

    2...2.2 Sekresi sel 0 sel ini berupa hormon yangakan langsung diangkut melalui pembuluh

    darah. Sel +ormon Target Ctama B*ek

    +ormonal egulasi

    a. (Glukagon)

    Target : +ati, jaringan adipose

    B*ek : merombak cadangan lipid,

    merangsang sintesis glukosa dan

    pemecahan glikogen di hati, menaikan

    kadar glukosa. #istimulasi oleh kadar

    glukosa darah yang rendah, dihambat oleh

    somatostatin.

    b. (Insulin)

    Target : Sebagian besar sel

    B*ek : membantu pengambilan glukosa

    oleh sel, menstimulasi pembentukan dan

    penyimpanan glikogen dan lipid,

    menurunkan kadar glukosa darah.

    #istimulasi oleh kadar glukosa darah yang

    tinggi, dihambat oleh somatostatin.

    1/

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    20/82

    c. (Somatostatin)

    Target : Sel langerhans lain, epitel saluran

    pencernaan

    B*ek : menghambat sekresi insulin danglukagon, menghambat absorbsi usus dan

    sekresi en@im pencernaan. #istimulasi

    oleh makanan tinggi-protein,

    mekanismenya belum jelas.

    d. F (Polipeptida pankreas)

    Target : >rgan pencernaan

    B*ek : menghambat kontraksi kantong

    empedu, mengatur produksi en@im

    pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi

    oleh saluran pencernaan. #istimulasi oleh

    makanan tinggi-protein dan rangsang

    parasimpatis.

    2

    Gambar. Histologi pankreas: bagian endokrin dan eksokrin9

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    21/82

    BAB III

    NEOPLASMA HEPATOBILIER DAN PANKREAS

    *.1 TUMOR HATITumor hati berdasarkan etiologinya dibagi menjadi tumor hati

    primer dan tumor hati sekunder, disebut tumor hati primer jika

    tumor tersebut berasal dari hati, dan disebut tumor hati sekunder

    jika tumor tersebut bermetastasis dari organ lain, pada table

    diba7ah ini dapat dilihat jenis-jenis tumor hati primer.1,2,,

    Tabel. rimary Ei3er Tumor

    alignant 8enign+epatoseluler

    6arcinoma

    6ysts

    6holangiosarcoma +aemangiomaAngiosarcoma Adenoma+epatoblastoma ;ocal Fodular

    +yperplasia;ibrosarcoma ;ibromaEeiomyosarcoma Eeiomyoma

    Tumor hati sekunder merupakan tumor hati yang

    bermetastasis dari organ lain, berikut adalah jenis-jenis tumor hati

    sekunder.1,2,

    Tabel. >rigins o* Secondary Ei3er Tumours

    6ommon in ale 6ommon in ;emale Eess 6ommon

    Stomach 8reast ancreasEung 6olon Eeukaemia6olon Stomach Eymphoma

    Cterus 6arcinoid Tumours

    21

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    22/82

    *.1.1 Diagnosis

    Anamnesis

    emeriksaan ;isik

    #itemukan adanya

    massa pada pemeriksaan

    regio CN

    6uriga suatu tumor hepar

    Simptomatik Asimptomatik

    9anas 5inak

    emeriksaan Eaboratorium

    (#arah rutin, #arah lengkap

    imia darah, ;ungsi hati, Serum)

    emeriksaan penunjang

    CS9, 6T-Scan, 8iopsi +ati

    #iagnosis

    enatalaksanaan

    22

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    23/82

    .1.2 T"mo! Hati 0ina#

    *.1.2.1 Kista Hea!

    !stilah kista berasal dari perkataan ?unani kustis

    yang berarti kantong dimana ia merupakan suatuabnormalitas pada pertumbuhan jaringan. #alam

    pengertian secara histopatologi, kista adalah rongga

    3ans dilapisi sel epitel. ada kista terdapat duktus

    yang terdilatasi yang biasanya disebabkan oleh

    obstruksi, hiperplasia epitel, sekresi berlebihan dan

    distorsi struktural. Sebagian kista timbul dari sisa-sisa

    epithelial ektopik atau sebagai hasil nekrosis di

    tengah-tengah massa epitel.1,2,

    ista dapat bersi*at kongenital atau didapatkan.

    6airan kista biasanya bening dan tidak ber7ama

    namun dapat berupa 3iskuos atau mengandung kristal

    kolestrol sebagai hasil dari nekrosis jaringan. OTrue

    cystsO atau kista sesungguhnya harus dibedakan dari

    O*alse cystsO atau pseudokista dimana pseudokista ini

    merupakan timbunan cairan dalam ka3itas yang tidak

    mempunyai lapisan epithelium. ista seperti ini

    biasanya berasal dari suatu proses in*lamatori atau

    degenerati*.2,

    enyakit kista hepar merupakan suatu spektrum

    yang secara umum diklasi*ikasikan mulai dari kista

    yang bersi*at in*eksius, kongenital, neoplastik hingga

    kista akibat trauma pada hepar yang masing-masing

    berbeda etiologi, cara penanganan dan komplikasi

    serta prognosis.2,

    .1.2.1.1 lasi*ikasi ista +epar

    Secara umum kista hepar dibagi

    berdasarkan lesi kistik dan etiologinya,

    berdasarkan lesi kistiknya kista hepar di bagi

    atas2,:

    2

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    24/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    25/82

    2. ista +epatik ongenital

    a. Simple 6yst

    b. olycystic Ei3er #isease

    . ista +epar Feoplastika. istadenoma

    b. istaclenocarcinoma

    . ista +epar Traumatik

    8erdasarkan etiologi kista hepar terbagi

    kepada dua yaitu kista hepar non parasitik

    dan kista hepar parasitik atau kista hidatid,

    dimana kista hepar non parasitik paling sering

    merupakan kelainan yang bersi*at kongenital.

    !stilah kista hepar sendiri umumnya

    digunakan untuk kista yang bersi*at non

    parasitik yang soliter, namun dapat juga

    multipel (simple cyst). Famun terdapat

    beberapa tipe lesi kistik pada hepar yang

    harus dikenali dan dibedakan dari simple cyst

    ini. Eesi kistik non parasitik pada hepar

    termasuk kista hepar kongenital soliter atau

    multipel, kista multipel pada penyakit

    polycystic li3er disease, tumor hepar kistik

    (kistadenoma, kistadenocarcinoma) dan

    pseudokista yaitu abses hepar piogenik dan

    amoebik serta kista yang terbentuk akibat

    trauma yaitu kista traumatik. eadaan-

    keadaan ini biasanya dapat dibedakan melalui

    simptom yang dialami pasien serta gambaran

    radiogra*ik lesi.1,2,

    ista Bchinococcal atau kista hidatid

    disebabkan oleh in*estasi parasit cacing pita

    dari genus Bchinococcus dan merupakan lesi

    2%

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    26/82

    kista hepar yang paling sering dijumpai di luar

    Amerika Serikat, terutama di ka7asan

    editerrania. Bchinococcus bisa menyerang

    semua organ, namun hepar merupakan organyang paling sering terlibat, diikuti oleh paru-

    paru dan tidak sering pada organ lain seperti

    ginjal dan kelenjar adrenal. edua organ ini

    terlibat pada /& dari semua kasus

    echinocossis.2,

    .1.2.1.2 !nsidensi

    !nsiden kista hepar non parasitik yang

    pasti tidak diketahui, karena biasanya

    penderita asimptomatik dan tidak

    menunjukkan gejala hingga terjadi komplikasi.

    Famun diestimasikan kista hepar dideritai

    sekitar %& dari populasi umum. Tidak lebih

    dari 1-1%& dari jumlah penderita ini

    mengalami simptom secara klinis. ista hepar

    biasanya dijumpai secara tidak sengaja pada

    pemeriksaan radiologik abdominal atau pada

    prosedur laporotomi untuk kelainan lain yang

    dialami penderita dan Tidak berkaitan dengan

    gangguan *ungsi hepar.

    ista hepar lebih banyak dijumpai pada

    kaum 7anita berbanding lelaki, dengan ratio

    -1:1, pada range umur %-4 tahun.

    Simptom klinis terjadi akibat pembesaran

    secara progresi* dari kista atau karena

    komplikasi yang timbul akibat kista tersebut.

    omplikasi yang biasa terjadi antara lain

    perdarahan intrakistik, torsi, in*eksi pada

    kista, trans*ormasi kista ke arah proses

    malignansi, kompresi pada organ-organ

    24

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    27/82

    sekitar yang juga dapat menyebabkan

    jaundice obstrukti*, kista ruptur spontan serta

    reaksi alergi akibat kebocoran cairan kista.

    ista hidatid bersi*at endemik di negara-negara berkembang maupun negara maju

    seperti negara editerainian, Amerika

    Selatan, lceland, Australia dan Fe7 Iealand.

    !nsiden penyakit kista hidatid di ka7asan

    endemik berkisar dari 1-22 kasus per

    1. orang penduduk. Tidak terdapat

    predileksi dari jenis kelamin namun biasanya

    kista hidatid terjadi pada umur antara -

    tahun.2,

    .1.2.1. Btiologi dan atogenesis

    Btiologi dan patogenesis kista hepar

    dibagi menjadi beberapa macam, yaitu2,:

    a. arasitik 0 Bchinococcus

    - Amoeboid (abses)

    b. For-parasitik - ongenital (simple cyst)

    - Feoplastik

    - olycystosis

    c. seudocysts 0 Traumatic

    - iogenik (abses)

    d. ista hepar soliter atau multipel kongenital

    (simple cysts)

    enyebab pasti simple cyst ini tidak

    diketahui, namun diduga bersi*at kongenital.

    ista ini dilapisi oleh epitel yang persis seperti

    epitel sistem biliaris dan mungkin terjadi

    akibat dilatasi progresi* dari mikrohamartoma

    dari traktus biliarsi. Famun, kista ini jarang

    sekali mengadung cairan empedu dan

    2

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    28/82

    hipotesis terbaru menyebutkan bah7a kista

    terjadi karena mikrohamartoma yang gagal

    menyatu dengan traktus biliaris. Secara

    umum cairan di dalam kista mempunyaikomposisi elektrolit yang sama dengan

    plasma. Tidak terdapat cairan empedu,

    amilase maupun sel darah putih. 6airan pada

    kista secara terus - menerus dihasilkan oleh

    epitel yang melapisi kista tersebut, sehingga

    penanganan dengan aspirasi jarum pada kista

    hepar soliter tidak bersi*at kurati*.2,,1

    *.1.2.2 Pol'sti' lie! disease ,P)LD-

    olycystic li3er disease (6E#) atau penyakit hepar

    polikistik pada orang de7asa bersi*at kongenital dan

    biasanya berhubungan dengan penyakit ginjal

    polikistik autosomal dominan (-A#). ada pasien-

    pasien ini telah dikenal pasti abnormalitas pada gen

    #1 dan #2. adang-kadang 6E# dijumpai tanpa

    #. ada pasien-pasien ini, telah dikenal pasti gen

    yang ketiga yaitu protein kinase 6 substrat $>-+

    (6S+). alaupun berbeda secara genotip, pasien

    dengan 6E# sama secara *enotip. ada pasien

    dengan #, kista di ginjal biasanya mendahului kista

    di hepar. # sering berakhir dengan gagal ginjal

    sedangkan kista hepar jarang dikaitkan dengan

    *ibrosis hepar dan gagal *ungsi hepar.2,

    *.1.2.* Kista Neolasti#

    Tumor hepar dengan nekrosis sentralis yang dilihat

    pada pemeriksaan pencitraan sering didiagnosis

    sebagai kista hepar. enyebab pasti kistadenoma dan

    kistadenokarsinoma tidak diketahui, namun mereka

    diduga merupakan akibat proli*erasi abnormal dari

    analog embrionik kandung empedu atau epitel biliaris.

    2$

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    29/82

    Tumor kistik ini dilapisi dengan sel kuboid atau

    kolumnar tipe biliaris dan dikelilingi oleh stroma persis

    seperti stroma pada o3al. istadenoma adalah lesi

    premalignan dengan trans*ormasi neoplastik menjadikistadenokarsinoma yang dikenal dengan adanya

    struktur tubulopapillari dan in3asi pada membran

    basalis pada pemeriksaan histopatologi.,1

    *.1.2. Kista Hidatid

    ista hidatid disebabkan oleh in*estasi dari parasit

    Bchinococus granulosus. arasit ini dijumpai di seluruh

    dunia tapi lebih sering di ka7asan penternakan

    kambing dan sapi. 6acing pita de7asa hidup di,

    traktus digesti* he7an karni3ora seperti anjing. Telur

    dari induk dilepaskan dalam *eses dan dimakan oleh

    host perantara seperti kambing, sapi atau manusia.

    Ear3a dari telur mengin3asi dinding usus dan

    pembuluh darah mesenterial sampai di hepar le7at

    sirkulasi. #i dalam hepar, lar3a membesar dan

    menjadi kistik. ista hidatid ini menghasilkan lapisan

    jaringan in*lammatori di luar dan lapisan germinal di

    dalam yang menghasilkan kista anak (daughter cyst).

    Apabila karni3ora memakan hepar dari host perantara

    ini, skoliks dari kista anak dilepaskan di dalam usus

    kecil dimana ia akan berkembang menjadi cacing

    de7asa dan melengkapi daur kehidupannya.,1

    *.1.2.3 A%ses Hea!

    Abses hepar berasal dari cumber amoebik atau

    bakteri. Bntamoeba histolytica adalah agen penyebab

    pada abses hepar amoebik. la menular melalui

    makanan atau air yang dikontaminasi oleh *ase kista

    dari parasit ini. Amoebiasis pada umumnya hanya

    melibatkan usus, namun ia dapat mele7ati pembuluh

    darah mesenterika dan mengakibatkan timbulnya

    2/

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    30/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    31/82

    nyeri sering terjadi sekunder akibat komplikasi yang

    timbul dari kista tersebut. Antara lain dapat

    disebabkan oleh karena pendarahan atau in*eksi, yang

    menyebabkan peningkatan tekanan intrakistik. Fyerijuga dapat dialami pada ruptur atau torsi pada kista,

    dimana pada keadaan ini pasien datang dengan

    tanda-tanda akut abdomen.1,2

    ebanyakan kista hidatid bersi*at asimptomatik,

    7alaupun telah berkembang lanjut. 5umlah parasit,

    lokelisasi dan ukuran kista menentukan derajat

    keparahan symptom. #alam hepar, e*ek dari

    penekanan kista bisa menimbulkan gejala ikterik

    obstrukti* dan nyeri perut. omplikasi sekunder bisa

    terjadi sebagai akibat in*eksi dan ruptur atau

    kebocoran kista. ebocoran kecil menimbulkan nyeri

    yang bertambah dan reaksi alergik yang ringan yang

    ditandai oleh urtikaria. eaksi alergi ini terjadi karena

    cairan dari kista yang bersi*at merangsang, uptur

    yang besar menyebabkan reaksi ana*ilaktik yang bisa

    bersi*at *atal jika tidak ditangani dengan cepat. !n*eksi

    pada kista bisa terjadi sebagai in*eksi primer atau

    sekunder setelah terjadi kebocoran kista ke traktus

    biliaris. 9ejala-gejala yang dialami dapat mulai dari

    demam ringan hingga sepsis.2,,

    ada abses hepar baik abses hepar piogenik

    maupun amoebik, gejala klinik yang dialami hampir

    pada semua penderita adalah demam yang bersi*at

    akut atau subakut disertai nyeri abdomen kuadran

    kanan atas, disamping gejala non spesi*ik lain seperti

    malaise, mual dari muntah.

    1

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    32/82

    *.1.2.6 Peme!i#saan Pen"n$ang

    .1.2..1 emeriksaan Eaboratorium

    B3aluasi pasien dengan kista hepar

    memerlukan anamnesis yang teliti,pemeriksaan *isik serta pemeriksaan

    penunjang radiologi seperti 6T scan

    abdominal, untuk mengetahui lokasi dan

    ukuran dari kista tersebut. asien dengan

    kista hepar memerlukan pemeriksaan

    laboratorium yang tidak banyak. +asil

    pemeriksaan *aal hati seperti transaminase

    atau alkali *os*atase mungkin sedikit

    abnormal, namun kadar bilirubin, prothrombin

    time (T) dan acti3ated prothrombin times

    (ATT) biasanya berada dalam batas

    normal.2,,

    ada 6E#, dapat ditemui abnormalitas

    pada pemeriksaan *ungsi *aal hati, namun

    gagal *ungsi hati jarang dijumpai. Test *ungsi

    ginjal termasuk kadar urea dan kreatinin

    darah biasanya abnormal. ada tumor kistik

    hepar, tes *ungsi hati juga normal seperti

    pada simple cyst namun bisa terdapat

    abnormalitas pada sebagian pasien. Terdapat

    peningkatan kadar antigen karbohidrat

    (6A)1/-/ pada sebagian pasien. 6airan kista

    dapat diambil untuk pemeriksaan 6A 1/P/

    pada saat pembedahan, untuk membedakan

    apakah kistadenoma atau

    kistadenocarcinoma.2,

    ada pemeriksaan darah sering

    ditemukan leukositosis. 5ika terdapat kista

    hidatid, dijumpai eosoniphia pada sekitar &

    2

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    33/82

    pasien dan titer antibodi echinococcal positi*

    pada hampir $& pasien. emeriksaan en@im

    immunoassay (B!A) dapat digunakan untuk

    mendeteksi antibodi spesi*ik B. +istolytica.

    ,1

    emeriksaan histologik dari kista

    dilakukan dengan tujuan untuk menyingkirkan

    kemungkinan suatu keganasan, seperti

    kistadenocarcinoma. Secara histopatologik

    kista hepar yang jinak mengandung cairan

    yang bersi*at serosa dan dindingnya terdiri

    dari selapis sel epitel kuboid dan stroma

    *ibrosa yang tipis.,1

    .1.2..2 emeriksaan radiologik

    Sebelum modalitas teknik pencitraan

    abdominal termasuk ultrasonogra*i (CS9) dan

    computed tomography scan (6T scan)

    digunakan secara luas, kista hepar dapat

    didiagnosa hanya apabila ia sudah sangat

    memebesar dan bisa dilihat sebagai massa di

    abdomen atau sebagai penemuan tidak

    sengaja saat melakukan laparotomi. Saat ini,

    pemeriksaan radiologik sering menemukan

    lesi yang asimptomatik secara tidak sengaja.

    Terdapat beberapa pilihan pemeriksaan

    radiologi pada pasien dengan kista hepar

    seperti CS9 yang bersi*at non in3asi3e namun

    cukup sensiti* untk mendeteksi kista hepar.

    6T scan abdomen juga sensiti* dalam

    mendeteksi kista hepar dan hasilnya lebih

    mudah untuk diinterpretasi dibanding CS9.

    !, radioterapi nuklir dan angiogra*i hepatik

    penggunaannya masih terbatas dalam

    menge3aluasi kista hepar.1,

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    34/82

    Cmumnya, simple cysts mempunyai

    gambaran radiologik yang tipikal yaitu

    mempunyai dinding yang tipis dengan cairan

    yang berdensitas rendah dan homogenous.6# harus dikon*irmasi dengan CS9 atau 6T

    scan dengan menemukan kista-kista multiple

    pada saat e3aluasi.

    ista hidatid bisa diidenti*ikasi dengan

    ditemukannya daughter cyst yang terkandung

    dalam rongga utama yang berdinding tebal.

    istadenoma dan kistadenocarcinoma

    umumnya terlihat multilokulasi dan

    mempunyai septasi internal, densitas yang

    heterogeneus dan dinding kista yang

    irregular. Tidak seperti tumor lain pada

    umumnya, jarang dijumpai kalsi*ikasi pada

    kistadenoma dan cystadenocarcinoma. Satu

    masalah yang sering ditemui dalam

    menge3aluasi pasien dengan lesi kistik pada

    hepar, dalam mendi*erensiasi kista neoplasma

    dan simple cyst. Famun, secara umum kista

    neoplasma mempunyai dinding yang tebal,

    irregular dan hiper3askular sedangkan dinding

    kista pada simple cyst tipis dan uni*orm.

    Simple cyst memiliki bagian interior yang

    homogenous dan berdensitas rendah

    sedangkan neoplasma kistik biasanya

    mempunyai bagian interior yang

    heterogenous dengan septum-septum.,1

    *.1.2./ Penatala#sanaan

    .1.2.$.1 Fon-Surgical

    engobatan secara medikamentosa

    untuk penanganan kista hepar non parasitik

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    35/82

    maupun kista parasitik mempunyai man*aat

    yang terbatas. Tidak ada terapi konser3ati*

    yang ditemui berhasil untuk menangani kista

    hepar secara tuntas.

    1,2

    Aspirasi perkutaneous dengan dibantu

    oleh CS9 atau 6T scan secara teknis mudah

    untuk dilaksanakan namun sudah ditinggalkan

    karena mempunyai kadar rekurensi hampir

    1&. Tindakan aspirasi yang dikombinasikan

    dengan sklerosis dengan menggunakan

    alkohol atau bahan sklerotan lain berhasil

    pada sebagian pasien, namun mempunyai

    tingkat kegagalan dan kadar rekurensi yang

    tinggi. Sklerosis akan berhasil hanya apabila

    terjadi dekompresi sempurna dan aposisi dari

    dinding kista. +al ini tidak mungkin terjadi jika

    dinding kista menebal atau pada kista yang

    sangat besar. Tidak terdapat pengobatan

    medikamentosa untuk 6E# dan

    kistadenocarcinoma.1,2

    ista hidatid dapat diobati dengan agen

    antihidatid yaitu albenda@ole dan

    mebenda@ole namun biasanya tidak e*ekti*.

    >bat-obatan ini digunakan sebagai terapi

    adju3an dan tidak dapat menggantikan peran

    penanganan bedah atau pengobatan per

    kutaneus dengan teknik A! (puncture,

    aspiration, injection, reaspiration).

    engobatan medikamentosa dimulai hari

    sebelum pembedahan dan dilanjutkan 1

    hingga bulan setelah operasi sesuai

    panduan dari organisasi kesehatan dunia.1,2

    .1.2.$.2 Surgical

    %

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    36/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    37/82

    b. Marsupialisasi (dekapitasi)

    #ekapitasi atau Ounroo*ingO kista

    dilakukan dengan cara mengeksisi bagian

    dari dinding kista yang mele7ati hinggapermukaan hepar. Bksisi seperti ini

    menghasilkan permukaan kista yang lebih

    dangkal pada bagian kista yang tertinggal

    hingga cairan yang disekresi oleh epitel

    yang masih tertinggal merembes kedalam

    rongga peritoneal dimana ia diabsorbsi.

    Sisa epitel dapat juga diablasi dengan

    menggunakan sinar koagulator argon atau

    elektrokauter. Sebelum ini penanganan

    kista seperti ini memerlukan tindakan

    laparotomi, namun seiring dengan

    perkembangan alat dan teknik, ia bisa

    dilakukan secara laparoskopik. Terdapat

    juga berapa modi*ikasi dari taknik

    marsuapialisasi yang dilaporkan seperti

    teknik open partial cystectomy yang

    dilaporkan oleh ;ilipppou dkk untuk

    penanganan kista hidatid hepar.1

    #ari hasil penelitian yang dijalankan,

    didapatkan bah7a unroo*ing kista secara

    laparoskopik mempunyai tingkat

    morbiditas yang rendah, 7aktu reokupasi

    yang lebih singkat dan bisa kembali ke

    akti3itas normal lebih cepat berbanding

    secara laparotomi. ;aktor-*aktor yang

    mungkin mempengaruhi terjadinya

    rekurensi dengan teknik ini adalah

    deroo*ing yang tidak adekuat, kista yang

    terletak dalam atau berada di segmen

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    38/82

    posterior dari hepar, penggunaan sinar

    argon untuk sisa epitel dinding kista,

    tindakan omentoplasty untuk ca3itas

    residual dan tindakan laparoskopi ataulaparotomi yang pernah dilakukan

    sebelumnya dapat menyebabkan

    timbulnya jaringan *ibrosis di hepar.1

    c. eseksi hepar dan tranplantasi hati

    rosedur yang lebih radikal seperti

    reseksi hepar dan transplantasi hati telah

    digunakan dalam penanganan kista hepar

    non parasitik. alaupur prosedur ini

    mendapatkan hasil terbaik dari segi kadar

    rekurensi yang sangat rendah, namun ia

    mempunyai kadar morbiditas yang tinggi,

    yang mungkin tidak dapat diterima untuk

    suatu penyakit yang benigna. 6ontohnya,

    penelitian artin dan rekan-rekan

    menemukan kadar morbiditas %& pada

    14 pasien yang menjalani prosedur reseksi

    hepar untuk penanganan kista hepar non

    parasitik. omplikasi yang terjadi pada

    tindakan reseksi hepar antara lain : in*eksi

    paru-paru, e*usi pleura, in*eksi pada luka

    operasi, drainase cairan peritoneal dan

    empedu yang lama dan hematoma

    subphrenik.1

    Tranplantasi hepar diindikasikan untuk

    penyakit polikistik dengan simptom yang

    menetap setelah pendekatan terapi

    medikamentosa dan operati* gagal atau

    pada keadaan gagal ginjal.1,2

    $

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    39/82

    eseksi hepar layak untuk

    diaplikasikan pada pasien dengan kista

    multipel yang rekuren atau terdapat

    kemungkinan suatu tumor kistik hepar.Anatomi segimental hepar yang pertama

    dijelaskan oleh 6ouinaud pada tahun 1/%

    membagi hepar kepada delapan segmen

    dimana setiap segmen mempunyai cabang

    arteri hepatikum, 3ena porta dan traktus

    biliaris. +al ini memungkinkan untuk

    mereseksi setiap segmen ini secara

    indi3idual apabila diperlukan, dan

    mengurangkan pemotongan tidak perlu

    dari jaringan hepar yang normal. Telah

    dikembangkan teknik operasi untuk

    membagi parenkim hepar menggunakan

    klem atau diseksi ultrasonik, dimana

    diperbolehkan meligasi pembuluh 3askuler

    dan sistem biliaris secara indi3idual.

    ehilangan darah bisa dikurangi dengan

    teknik oklusi 3askular (manu3er ringle).1

    *.1.*Adenoma Heatosel"le!

    Adenoma hepatoseluler (+AS) juga dikenal sebagai

    adenoma hati atau adenoma sel hati. enyakit ini merupakan

    kasus yang cukup langka, tumor jinak yang berasal dari

    epitel dan terjadi kurang dari ,& dari populasi berisiko.2,

    Adenoma hepatoseluler sering ditemukan pada 7anita

    usia subur dan sangat terkait dengan penggunaan pil

    kontrasepsi oral (>6) dan estrogen lainnya. +al ini tercermin

    dari peningkatan dramatis dalam insiden penyakit ini sejak

    >6 diperkenalkan pada tahun 1/4.2,

    Adenoma hepatoseluler dapat ditemukan tunggal atau

    ganda, ukurannya dapat mencapai ukuran lebih dari 2 cm.

    /

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    40/82

    Selain >6, kondisi lain yang terkait dengan adenoma adalah

    anabolic steroid, steroid androgenik, beta-Thalassemia,

    tyrosinemia, diabetes mellitus tipe 1 dan penyakit

    penyimpanan glikogen (tipe 1 dan ). Famun, beberapaadenoma hati lebih sering terjadi pada penyakit

    penyimpanan glikogen. Adenoma hati yang terkait dengan

    penyakit penyimpanan glikogen (9S#) cenderung lebih

    banyak, terjadi lebih sering pada pria daripada 7anita (rasio

    2:1) dan sering terjadi sebelum usia 2 tahun.

    *.1.*.1 Eidemiologi

    a. #ijumpai pada 2-2%& kasus yang melibatkan

    nyeri kuadran kanan atas dan -& melibatkan

    perdarahan.,11

    b. Angka kematian dikaitkan dengan perdarahan akut

    ke peritoneum yang dijumpai pada 2%-& pasien

    dengan tumor yang besar.

    c. isiko trans*ormasi keganasan tidak sepenuhnya

    diketahui, kemungkinan sebesar 1& yang

    didasarkan pada penelitian kecil.

    d. ehamilan yang berkaitan dengan adenoma hati

    dan pecahnya adenoma selama kehamilan telah

    dikaitkan dengan tingginya tingkat kematian ibu

    dan janin.

    *.1.*.2 Mani5estasi Klinis

    ani*estasi klinis yang ditemukan pada kasus ini

    sangat ber3ariasi. +al-hal yang sering ditemukan dari

    pemeriksaan *isik dapat mencakup sebagai berikut :

    a. Fyeri di kuadran kanan atas atau regio epigastrik,

    terjadi pada 2%-%& pasien dengan adenoma

    hepatoseluler.2,,11

    b. Eesi dapat terasa sekali pada pasien dengan

    massa yang teraba. Eesi juga mungkin ditemukan

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    41/82

    secara kebetulan saat studi pencitraan perut

    karena alasan yang tidak berhubungan.2,

    c. emakaian obat-obatan dalam kehamilan atau

    menggunakan steroid anabolik harus diperhatikanpada pasien yang dicurigai menderita adenoma

    hepatoseluler.

    d. asien juga mungkin datang dengan keadaan

    buruk, nyeri perut akut dengan perdarahan ke

    dalam perut, yang menyebabkan tanda-tanda syok

    (misalnya, hipotensi, takikardia, diaphoresis).

    e. +emoperitoneum lebih sering terjadi jika pasien

    dengan ri7ayat penggunaaan >6 dosis tinggi,

    secara akti* haid atau hamil atau dalam jangka

    7aktu 4 minggu setelah melahirkan. Eokasi lesi

    juga penting, semakin dengan dekat permukaan

    hati semakin rentan terjadinya hemoperitoneum.

    ada pemeriksaan *isik sering ditemukan gejala

    dan tanda-tanda yang tidak spesi*ik. asien mungkin

    asimtomatik atau datang dengan keadaan sakit berat,

    pucat dan distensi abdomen, bisa juga ditemukan

    tanda-tanda seperti di ba7ah ini 2,11 :

    a. Teraba massa pada regio hypochondrium kanan

    (8isa teraba massa yang lembut ataupun keras,

    sering ditemukan hepatomegali).

    b. #itemukan adanya pendarahan (sering ditemukan

    hemoperitoneum).

    c. Takikardia (ada pasien dengan perdarahan hebat

    sering ditemukan takikardia berat).

    d. +ipotensi.

    e. >rthostasis.

    *. Sklera tidak ikterik (enyakit kuning telah

    dilaporkan karena kompresi empedu oleh tumor.).

    1

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    42/82

    g. onjungti3a pucat (kemungkinan jika telah terjadi

    pendarahan).

    h. Takikardia jika pendarahan akti*.

    i. emeriksaan temuan dari leher, dada dan kakijarang ditemukan kelainan.

    j. 5arang ditemukan kelainan pada pemeriksaan

    neurologis.

    *.1.*.* Pato5isiologi

    Adenoma hepatoseluler terdiri dari lembaran

    hepatosit tanpa saluran empedu atau daerah portal.

    up**er sel ditemukan berkurang jumlahnya dan tidak

    ber*ungsi. adenoma hepatoseluler ini ber7arna

    cokelat, halus, berbatas, dan ber3ariasi dari 1 sampai

    cm dalam ukuran. Eesi pada pembuluh darah besar

    di permukaan dapat menutup pasokan darah arteri

    dan menyebabkan nekrosis luka. Sebuah kapsul

    berserat dapat ditemukan ataupun tidak, jika tidak

    ada, ini mungkin predisposisi perdarahan

    ekstrahepatik atau intrahepatk. ada umumnya,

    ditemukan sebagai lesi soliter dalam lobus hati.

    Famun, tumor dapat terjadi pada kedua lobus kanan

    dan kiri, dan 2& kasus melibatkan beberapa lesi.,

    atogenesis ini diperkirakan terkait dengan

    ektasia 3askular umum yang berkembang karena

    eksposur dari 3askular hati oleh kontrasepsi oral dan

    steroid sintetik. ?ang memberikan pengaruh pada

    estrogen melalui reseptor estrogen di sitoplasma atau

    inti hepatosit. Famun, hal ini tetap masih

    kontro3ersial, dikarenakan sebagian adenoma dapat

    terjadi pada laki-laki dan anak-anak tanpa predisposisi

    *aktor risiko, dan reseptor ini belum teridenti*ikasi

    bahkan dengan menggunakan antibodi monoklonal.

    2

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    43/82

    Adenoma juga telah dikaitkan dengan diabetes

    mellitus dan 9S#, menyebabkanadanya spekulasi

    apakah ketidakseimbangan antara insulin dan

    glukagon juga memainkan peran. asien dengan 9S#lebih mungkin untuk hadir dengan beberapa lesi. Eesi

    yang berkaitan dengan 9S# sering muncul pada

    pasien yang lebih muda (a7al dekade ketiga

    kehidupan) dan memiliki rasio pria-7anita 2:1. #alam

    kasus ini, jumlah abnormal glikogen yang tersimpan

    mungkin berakibat langsung, ataupun dapat terjadi

    karena stimulasi onkogen.

    !nsulin dan glukagon tampaknya memainkan

    peranan yang lebih besar, karena adenoma 9S# telah

    dilaporkan dapat berkurang dengan manipulasi pola

    makanan. Sebuah mutasi germline *aktor nuklir

    hepatosit (+F;-1 alpha) dalam 2 keluarga yang

    memiliki diabetes mellitus dan tumor adenomatosis.

    Analisisnya menunjukkan inakti3asi sel biallelic dari

    +F;-1 al*a.,12

    *.1.*. Peme!i#saan Pen"n$ang

    .1...1 emeriksaan Eaboratorium

    a. Serum aspartate aminotrans*erase

    (aminotrans-*erase QASTR " alanine

    aminotrans*erase QAETR) ditemukan

    meningkat pada sekitar %& pasien,

    kemungkinan disebabkan oleh e*ek massa

    tumor.2

    b. serum alpha-*etoprotein (A;) berada

    dalam rentang normal pada pasien dengan

    adenoma hepatoseluler. eningkatan

    terjadi pada %& dari kasus karsinoma

    hepatoseluler (+66). #engan demikian,

    A; yang meningkat dapat terjadi baik

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    44/82

    pada karsinoma primer atau adenoma

    yang telah mengalami trans*ormasi ganas.

    Tingkat A; dalam rentang re*erensi tidak

    menghilangkan +66 dari di**erensialdiagnosis.2,12

    c. eningkatan carcinoembryonic antigen

    (6BA) le3el menunjukan metastasis dari

    usus besar.2

    d. emeriksaan serologis untuk amoebiasis

    dan echinococcus harus dipertimbangkan

    jika muncul lesi kistik.2

    .1...1 emeriksaan adiologik

    Temuan pada studi imaging dalam kasus

    adenoma hepatoseluler umumnya

    nondiagnostik karena massa sering soliter.

    embedakan karakteristik secara umum sulit

    dilakukan. CS9 dan pencitraan 6T lebih

    spesi*ik jika perdarahan intralesi dicatat.2

    a. Ultrasonografi

    enemuan yang spesi*ik, mengungkapkan

    lesi hypo-echoic yang biasanya

    subcapsular (& peduncul-ated), juga

    terbatas, berkisar 2-2 cm, dan terletak

    terutama di lobus kanan hati. ola aliran

    #oppler dalam adenoma hepatoseluler

    adalah 3ena, dibandingkan dengan pola

    arteri dicatat dalam ;F+.2

    b. o!puted to!ograph" i!aging (T)

    Spesi*itas massa, baik terbatas yang

    memiliki kepadatan rendah dengan non-

    kontras dan pola sentripetal ditandai dari

    perangkat tambahan pada *ase arteri. Eesi

    dapat memiliki luas nekrotik pusat atau

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    45/82

    kalsi*ikasi. ebanyakan adenoma

    encapsulated ditemukan pada gambaran

    6T scan.2

    '. Magnetic Ressonance I!aging,MRI-R dan

    besi oksida superparamagnetic ultrasmall

    QCS!>R) dapat diberikan selama scan.

    ereka tidak menunjukkan serapan

    karena kurangnya sel endotel-retikuler.

    angan-dipyridoDal di*os*at (##),

    gadolinium, atau dimeglumine gadobenate

    (9d-8>TA) dapat diberikan selama scan.

    +al ini menunjukkan serapan kuat karena

    adanya hepatosit. ! dengan kontras

    dapat membedakan adenoma

    hepatoseluler dari ;F+ di & dari cases.

    Sayangnya, +66 juga memiliki dominasi

    hepatosit, yang membuat agen ini tidak

    dapat membedakan antara adenoma

    hepatoseluler dan +66.2

    d. Arteriografi

    odalitas imaging ini jarang dilakukan dan

    telah digantikan oleh 6T atau angiogra*i

    di pusat kebanyakan. #ide*inisikan,

    %

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    46/82

    bundar atau bulat, hyper3ascular massa

    dengan cabang-cabang arteri hepatik yang

    masuk dari pinggiran. apal dalam massa

    yang berliku-liku dan dari berbagai kaliberdengan aliran bergerak pusat dari

    pinggiran. A3ascular daerah dan

    hematoma intralesi merupakan indikator

    dari adenoma hepatoseluler.2

    *.1.*.3 Penatala#sanaan

    .1..%.1 Fon-Surgical

    asien harus menghentikan penggunaan

    kontrasepsi oral atau steroid anabolik. +al ini

    memungkinkan untuk regresi ukuran tumor.

    Trans*ormasi untuk menjadi ganas tetap ada

    bahkan setelah penghentian penggunaan

    kontrasepsi atau steroid.2,

    ehamilan harus dihindari karena risiko

    pembesaran abdomen dan ruptur. eseksi

    bedah mungkin pilihan terbaik pada pasien

    dengan adenoma hepatoseluler yang ingin

    menjadi hamil. Adenoma hepatoseluler besar

    yang ditemukan secara accidental selama

    kehamilan dapat dipertimbangkan untuk

    direseksi selama trimester kedua, yang

    merupakan risiko terendah. Adenoma

    hepatoseluler yang ruptur selama kehamilan

    harus dikelola dengan resusitasi dan reseksi.2,

    CS9 pertahun dan penilaian terhadap

    serum A; merupakan pertimbangan pada

    semua pasien dengan adenoma

    hepatoseluler, khususnya mereka dengan lesi

    multipel atau tunggal dengan diameter yang

    4

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    47/82

    lebih besar dari % cm, yang tidak menjalani

    reseksi bedah.2,,12

    encitraan abdomen diperlukan untuk

    pasien dengan adenoma hepatoseluler yangdijumpai dengan sakit perut mendadak dan

    tanda-tanda ketidakstabilan hemodinamik.2,

    Arteriography hati dengan embolisasi

    harus dipertimbangkan untuk mengontrol

    perdarahan dalam pembedahan pada pasien

    yang berisiko tinggi.

    .1..%.1 Surgical

    Sehubungan dengan peningkatan risiko

    perdarahan spontan yang mengancam ji7a

    dan trans*ormasi keganasan yang mungkin

    terkait dengan tumor yang besar ukurannya,

    reseksi bedah elekti* dapat dipertimbangkan

    untuk semua lesi dengan diameter yang lebih

    besar dari % cm. eseksi elekti* harus

    dilakukan hanya setelah jangka 7aktu yang

    7ajar, jika pengamatan penggunaan

    kontrasespsi oral telah dihentikan baru-baru

    ini. Famun, beberapa penelitian

    merekomendasikan bah7a semua adenoma

    harus dilakukan reseksi berapa pun

    ukurannya, karena pada beberapa kasus yang

    jarang terjadi, dijumpai trans*ormasi ganas

    setelah adenoma mengecil atau menghilang

    se7aktu penghentian >6.1,

    8eberapa penelitian mengatakan tumor

    yang lebih cenderung pecah adalah tumor

    yang lebih besar dan pada 7anita yang

    menggunakan terapi hormonal. ara peneliti

    menganjurkan reseksi adenoma hepatoseluler

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    48/82

    bedah ketika mendekati cm dalam ukuran

    atau jika dibutuhkan terapi hormonal.

    Semua pasien dengan tingkat A; tinggi

    signi*ikan harus dilakukan reseksi tumor tanpamelihat ukurannya.1

    Sebagian besar dapat dilakukan lokal atau

    dengan lobektomi parsial segmental. Tingkat

    omplikasi terkait dengan operasi darurat

    lebih tinggi, termasuk tingkat kematian

    sekitar %-$&.1

    eseksi laparoskopi dapat dilakukan pada

    pasien yang memiliki tumor kecil di dalam hati

    segmen anterolateral dan untuk tumor

    pedunculated.1

    ara peneliti melaporkan bah7a reseksi

    bedah lebih baik daripada obser3asi jika

    komorbiditas pasien dan lokasi anatomi tidak

    beresiko, karena resiko untuk terjadi

    hemoragik (2/&) dan keganasan (%&).1

    *.1.T"mo! Hati 7anas ,Kan#e! Hati-

    *.1..1 T"mo! ganas !ime!

    arsinoma hepatoseluler banyak didapat di A*rika,

    Asia Timur, dan Asia Tenggara. ;rekuensi karsinoma

    hepatoseluler ini bergantung pada *aktor sosio-

    ekonomi dan lebih banyak pada laki daripadaperempuan dengan perbandingan :1.2,

    Tumor ganas hati primer selain karsinoma

    hepatoseluler ialah kolangiokarsinoma, sarcoma,

    mesenkimoma, dan hemangio-endotelioma in*antile.

    Angiosarkoma merupakan sarcoma primer hati yang

    paling sering ditemukan. erjalanan penyakit ini

    biasanya cepat.

    1,2,,

    *.1..2 De5inisi

    $

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    49/82

    anker hati (hepatocellular carcinoma) adalah

    suatu kanker yang timbul dari hati. !a juga dikenal

    sebagai kanker hati primer atau hepatoma. +ati

    terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya,pembuluh-pembuluh empedu, pembuluh-pembuluh

    darah, dan sel-sel penyimpan lemak). 8agaimanapun,

    sel-sel hati (hepatocytes) membentuk sampai $&

    dari jaringan hati. 5adi, mayoritas dari kanker-kanker

    hati primer (lebih dari / sampai /%&) timbul dari sel-

    sel hati dan disebut kanker hepatoselular

    (hepatocellular cancer) atau arsinoma (carcinoma).

    +epatoma (karsinoma hepatoseluler) adalah

    kanker yang berasal dari sel-sel hati. +epatoma

    merupakan kanker hati primer yang paling sering

    ditemukan. Tumor ini merupakan tumor ganas primer

    pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel

    saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan

    lainnya.2,

    *.1..* Etiologi

    Ada hubungan kausal yang erat antara sirosis hati

    dan in*eksi 3irus hepatitis 8 dan 6 dengan terjadinya

    karsinoma hepatoseluler. !n*eksi akut baik 3irus

    hepatitis 8 maupun hepatitis 6 dapat menjadi kronik

    dan berkembang menjadi sirosis. +epatitis kronik dan

    sirosis merupakan *actor onkogenik bagi sel hati

    sehingga dapat berubah menjadi ganas.1,2

    Sirosis hati yang bukan disebabkan 3irus hepatitis

    8 atau hepatitis 6 juga merupakan penyebab

    karsinoma hepatoseluler. ira-kira & sirosis berubah

    menjadi karsinoma hepatoseluler. ada 4-/&

    penderita karsinoma hepatoseluler didapat tanda

    sirosis hati.2

    /

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    50/82

    #i dalam studi eksperimen, a*latoksin merupakan

    bahan karsinogenik yang poten. akanan yang

    banyak mengandung a*latoksin adalah oncom yang

    diproduksi oleh jamur aspergillus *umigates. Semuakacang-kacangan dan biji-bijian mudah ditumbuhi

    jamur ini, terutama bila lembab. adar a*latoksin yang

    terkandung di dalam jamu tradisional yang disimpan

    lama juga cukup tinggi.12

    *.1.. Patologi

    arsinoma hepatoseluler merupakan $& dari

    semua karsi-noma hati primer. 9ambaran

    makroskopis dibagi menjadi tiga macam, yaitu bentuk

    massi* uni*okal, bentuk noduler multi*ocal, dan bentuk

    di*us dengan pertumbuhan in*iltrati3e.

    5enis noduler multi*ocal paling sering didapat.

    8entuk ini menunjukkan gambaran dungkul yang

    banyak tersebar di hati, ber7arna keruh kekuningan,

    dan biasanya terdapat satu nodul yang lebih besar

    dari yang lain.

    8entuk massi* uni*okal juga banyak didapat,

    berupa tumor yang mungkin berukuran besar

    menempati salah satu lobus. 5enis ini kadang

    menyebabkan perdarahan spontan karena pecahnya

    simpai tumor sehingga menimbulkan perdarahan

    dalam rongga perut. 8entuk di*us yang jarang didapat

    sukar dibedakan dengan gambaran sirosis

    makronoduler.

    9ambaran mikroskopik karsinoma hepatoseluler

    kebanyakan berbentuk trabekuler atau sinusoid,

    sedangkan bentuk lain seperti pseudoglanduler atau

    asiner jarang ditemukan. 8entuk *ibrolamelar biasanya

    ditemukan pada penderita muda, dan tidak

    berhubungan dengan sirosis.

    %

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    51/82

    *.1..3 7am%a!an #linis

    9ambaran umum karsinoma hepatoseluler dapat

    berupa nyeri yang hebat dengan atau tanpa

    hepatomegali, perubahan yang mendadak padapenderita sirosis berupa kegagalan *aal hati,

    perdarahan 3arises, asites yang hemoragis,

    perdarahan intraperitoneal mendadak tanpa trauma,

    sakit mendadak dengan panas dan nyeri perut, dan

    metastasis jauh di tempat lain dengan atau tanpa

    gejala klinis.

    ada umumnya, tampak benjolan di perut bagian

    atas. Sering kali terasa nyeri pada benjolan tersebut

    yang si*atnya terus-menerus, menembus ke belakang

    atau ke daerah bahu. Fyeri meningkat bila penderita

    bernapas dalam karena rangsangan peritoneum pada

    permukaan benjolan. 8erat badan cepat menurun.

    adang terdapat asites atau perdarahan saluran cerna

    bagian atas karena 3arises esophagus. eadaan ini

    biasanya menunjukkan karsinoma hepatoseluler

    stadium lanjut.2,11

    >leh karena karsinoma hepatoseluler kebanyakan

    berhubungan dengan sirosis, sering pada penderita

    karsinoma hepatoseluler didapatkan pula tanda

    sirosis, misalnya berupa pembuluh darah kolateral di

    dinding perut, spider ne3i, splenomegali, eritema

    almaris, dan ginekomastia.2,

    ada keadaan lebih lanjut mungkin timbul ikterus

    yang menunjukkan perjalanan penyakit yang

    progresi*. erdarahan intraperitoneal mendadak pada

    penderita yang keadaan umumnya buruk perlu diduga

    kemungkinan karsinoma hepatoseluler yang pecah

    spontan.

    %1

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    52/82

    ada pemeriksaan *isik umumnya didapat

    pembesaran hati yang berbenjol, keras, kadang nyeri

    tekan. alpasi menunjukkan adanya gesekan

    permukaan peritoneum 3iserale yang kasar akibatrangsang dan in*iltrasi tumor ke permukaan hepar

    dengan dinding perut. 9esekan ini dapat didengarkan

    juga melalui stetoskop. ada auskultasi di atas

    benjolan kadang ditemukan suara bising aliran darah

    karena hiper3askularisasi tumor. 9ejala ini

    menunjukkan *ase lanjut karsinoma hepatoseluler.11

    *.1..4 Diagnosis

    Cntuk membuat diagnosis karsinoma

    hepatoseluler, diperlukan pemeriksaan klinis,

    laboratorium, pencitraan, seperti ultrasonogra*i dan

    angiogra*i, dan petanda tumor, seperti al*a-

    *etoprotein.2,12

    #engan kemajuan teknologi yang semakin canggih

    dan maju pesat, maka berkembang pula cara-cara

    diagnosis dan terapi yang lebih menjanjikan de7asa

    ini. anker hati selular yang kecil pun sudah bisa

    dideteksi lebih a7al terutamanya dengan pendekatan

    radiologi yang akurasinya 0 /%& dan pendekatan

    laboratorium alphafetoprotein yang akurasinya 4 0

    &.2,12

    riteria diagnosa anker +ati Selular (+S)

    menurut +! (erhimpunan eneliti +ati !ndonesia),

    yaitu:

    1. +ati membesar berbenjol-benjol dengan"tanpa

    disertai bising arteri.

    2. A; (Alphafetoprotein) yang meningkat lebih dari

    mg per ml.

    %2

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    53/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    54/82

    *.1../ Stadi"m Pena#it.1

    Stadi"m I : Satu *okal tumor berdiametes cm

    yang terbatas hanya pada salah satu

    segment tetapi bukan di segment ! hatiStadi"m II : Satu *okal tumor berdiameter cm.

    Tumor terbatas pada segement ! atau

    multi-*okal terbatas pada lobus kanan"kiri

    Stadi"m III : Tumor pada segment ! meluas ke

    lobus kiri (segment !in3asi peripheral ke sistem pembuluh

    darah (3ascular) atau pembuluh empedu

    ('illiar duct) tetapi hanya terbatas pada

    lobus kanan atau lobus kiri hati.

    Stadi"m I+ : ulti-*okal atau diffuse tumor yang

    mengenai lobus kanan dan lobus kiri hati.

    a. atau tumor dengan in3asi ke dalam

    pembuluh darah hati (intra

    hepaticaskuler) ataupun pembuluh

    empedu ('iliar duct)

    b. atau tumor dengan in3asi ke pembuluh

    darah di luar hati (etra hepatic essel)

    seperti pembuluh darah 3ena limpa

    (ena lienalis)

    c. atau ena caa inferior

    d. atau adanya metastase keluar dari hati

    (etra hepatic metastase)*

    *.1..8 Tatala#sana

    .1../.1 Surgical

    #engan meman*aatkan ultrasonogra*i dan

    pemeriksaan al*a-*etoprotein, kemungkinan

    dilakukan reseksi pada penderita karsinoma

    hepatoseluler meningkat. embedahan

    %

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    55/82

    karsinoma hepatoseluler dapat berupa

    segmentektomi, lobektomi atau lobektomi

    yang diperluas.1,12

    eseksi lobus atau segmen dilakukanberdasarkan percabangan 3.porta menurut

    6ouinaud. enurut system ini, ada delapan

    segmen yang direseksi. +ati mempunyai daya

    regenerasi besar sehingga 7alaupun separuh

    hati direseksi, regenerasi terjadi tanpa

    mengurangi *aal. 6riteria untuk reseksi ialah

    tidak ada metastasis jauh, tumor terbatas di

    satu lobus atau satu segmen, dan

    pascalobektomi sisa jaringan hati masih dapat

    memenuhi kebutuhan tubuh.1

    etahanan hidup lima tahun setelah

    reseksi pada stadium subklinis mencapai &,

    tetapi penderita seperti itu sangat jarang

    ditemukan. +asil pengobatan bedah tuntas

    mengece7akan karena biasanya timbul

    residi*.1,2

    .1../.2 Fon-Surgical

    engobatan karsinoma hepatoseluler

    nonbedah dapat berupa pemberian

    kemoterapi intraarteri, embolisasi melalui

    arteri, radiasi, penyuntikan alcohol /&

    intratumor, hipertermia dengan kombinasi

    kemoterapi. Bmbolisasi dilakukan melalui

    a.hepatika atau cabang a.hepatika yang

    menuju tumor dengan kombinasi pemberian

    sitostatik sisplatin, mitomisin, dan adriamisin.

    #engan cara paliati* ini, tumor dapat

    mengalami nekrosis dan mengecil.

    enyuntikan intratumor dengan bahan

    %%

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    56/82

    nekrotan dilakukan dengan tuntunan

    ultrasonogra*i. adiasi maupun kemoterapi

    tanggal dan setelah merupakan terapi

    nonkurati* yang hanya memberi hasil baikuntuk 7aktu terbatas.1,2

    .1../. Tindakan Transplantasi +ati

    8ila kanker hati ini ditemukan pada pasien

    yang sudah ada sirrhosis hati dan ditemukan

    kerusakan hati yang berkelanjutan atau sudah

    hampir seluruh hati terkena kanker atau

    sudah ada sel-sel kanker yang masuk ke 3ena

    porta (throm'us ena porta) maka tidak ada

    jalan terapi yang lebih baik lagi dari

    transplantasi hati. Transplantasi hati adalah

    tindakan pemasangan organ hati dari orang

    lain ke dalam tubuh seseorang. Eangkah ini

    ditempuh bila langkah lain seperti operasi dan

    tindakan radiologi seperti yang disebut di atas

    tidak mampu lagi menolong pasien.1,2,

    *.1..19 Pen'ega(an

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    57/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    58/82

    engobatan dengan sitostatik baik secara sistemik

    maupun langsung melalui a.hepatika atau melalui

    3.porta, perlu diberikan setelah reseksi untuk

    menambah daya tahan hidup penderita. er*usi hatiterisolasi memberikan kemungkinan hasil yang lebih

    baik.

    %$

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    59/82

    *.2 TUMOR EMPEDU

    Tumor pada kandung empedu dan saluran empedu ekstrahepatik

    terdiri dari2,:

    Tumor 5inak apiloma, adenoma, adenomyomaTumor 9anas Adenocarcinoma (terbanyak),

    adenoacanthoma

    Tumor ganas kandung empedu dapat menyebabkan ikterus

    obstrukti* (kolestasis) yang harus dibedakan daripada yang

    disebabkan oleh batu. #alam klinik, kadang-kadang diagnosis

    di*erensiasi sukar.

    9ambar. Tumor kandung dan saluran empedu

    *.2.1Ka!sinoma Kand"ng Emed"

    #i antara berbagai kanker saluran empedu ekstrahati,

    karsinoma kandung empedu jauh lebih pre3alen

    dibandingkan dengan kanker yang timbul di saluran empedu.

    anker ini merupakan kanker terlima tersering di saluran

    cerna, sedikit lebih sering pada perempuan, paling seringtimbul pada usia an. anker ini jarang ditemukan pada

    %/

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    60/82

    stadium yang masih dapat direseksi, dan angka ketahanan

    hidup % tahun masih hanya sekitar 1&. 8atu empedu

    ditemukan pada 4-/& kasus.1,2,

    *.2.1.1 Mo!5ologianker kandung empedu memperlihatkan pola

    pertumbuhan ekso*itik atau in*iltrati*. ola in*iltrati*

    lebih sering terjadi dan biasanya tampak sebagai

    daerah penebalan dan indurasi di*us di dinding

    kandung empedu yang mungkin berukuran luas

    beberapa sentimeter persegi atau mengenai seluruh

    kandung empedu. Tumor ini bersi*at schirrhous dan

    sangat padat. Tumor dengan pola ekso*itik tumbuh ke

    dalam lumen sebagai massa iregular mirip kembang

    kol, tetapi pada saat yang sama juga mengin3asi

    dinding di ba7ahnya. Sebagian besar karsinoma

    kandung empedu adalah adenokarsinoma. Sebagian

    papilaris, dan yang lain berupa tumor in*iltrati3e yang

    berdi*erensiasi buruk atau tidak berdi*erensiasi.

    Sekitar %& adalah karsinoma sel skuamosa atau

    memperlihatkan di*erensiasi adenoskuamosa.

    Sebagian kecil adalah tumor karsinoid. ada saat

    ditemukan, sebagaian besar kanker kandung mepedu

    telah mengin3asi hati secara langsung, dan banyak

    yang telah meluas ke duktus sistikus dan saluran

    empedu di dekatnya dan kelenjar getah bening

    portahepatika. eritoneum, saluran cerna, dan paru

    merupakan tempat pembenihan yang lebih jarang.

    *.2.1.2 7am%a!an Klinis

    9ejala a7al tidak jelas dan biasanya sulit

    dibedakan dengan gejala yang berkaitan dengan

    kolelitiasis. Sering ditemukan nyeri menetap di perut

    kuadran kanan atas, mirip kolik bilier. Apabila terjadi

    obstruksi duktus sistikus, akan timbul kolesistitis

    4

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    61/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    62/82

    *.2.2Ka!sinoma Sal"!an Emed" E#st!a(ati: te!mas"#

    Am"la +ate!i

    arsinoma pada saluran empedu intrahati

    (kolangiokarsinoma) bermani*estasi sangat mirip dengankarsinoma hepatoselular. Sebaliknya, kanker yang timbul di

    saluran ekstrahati, meskipun masih disebut sebagai

    kolangiokarsinoma, memiliki gejala yang sangat samar dan

    umumnya menyebabkan ikterus yang tak nyeri dan semakin

    berat. anker ini juga timbul pada usia lanjut dan tidak

    seperti kanker kandung empedu, terjadi lebih sering pada

    laki-laki. Cpaya mengaitkan batu empedu dengan

    pembentukan tumor ini kurang meyakinkan' batu empedu

    terdapat pada hanya sepertiga kasus. Seperti pada

    kolangiokarsinoma intrahati, populasi yang berisiko adalah

    mereka yang mengidap in*eksi cacing atau kolangitis

    sklerotikans primer atau penyakit usus meradang.

    42

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    63/82

    *.2.2.1 Mo!5ologi

    arena obstruksi parsial atau total terhadap

    saluran empedu cepat menyebabkan ikterus, tumor

    empedu ekstrahati cenderung berukuran kecil saatdidiagnosis. Sebagian besar kanker tampak sebagai

    nodus abu-abu padat di dalam dinding saluran

    empedu' sebagian mungkin berupa lesi in*iltrate di*us,

    membentuk penebalan dinding yang batasnya tidak

    jelas, tumor lain berbentuk lesi papilar polipoid.

    Sebagian besar tumor saluran empedu adalah

    adenokarsinoma yang mungkin menghasilkan musin

    mungkin juga tidak. alaupun jarang, mungkin

    ditemukan gambaran skuamosa. Cmumnya proli*erasi

    epitel disertai oleh peningkatan jumlah stroma.

    *.2.2.2 7am%a!an Klinis

    9ejala yang muncul akibat neoplasma ini (ikterus,

    tinja tidak ber7arna, mual dan muntah, serta

    penurunan berat) umumnya terjadi akibat obstruksi.

    +epatomegali terdapat pada sekitar %& dan

    pembesaran kandung empedu yang dapat diraba

    ditemukan pada sekitar 2%&. elainan terkait adalah

    peningkatan kadar *os*atase alkali dan amino

    trans*erase serum, urine tercemar empedu, dan

    memanjangnya 7aktu protrombin.2,

    *.2.2.* Diagnosis

    9ejala klinis yang menonjol adalah ikterus. 8ila

    tumor mengenai duktus koledokus, terjadi distensi

    kandung empedu sehingga mudah diraba, sementara

    tumornya sendiri tidak pernah dapat diraba. andung

    empedu yang teraba di ba7ah pinggir iga, tidak nyeri,

    dan penderita tampak ikterus karena obstruksi, tiga

    hal tersebut merupakan trias atau hukum 6our3oisier.

    4

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    64/82

    +epatomegali akibat bendungan sering ditemukan.

    Apabila obstruksi empedu tidak diatasi, hati akan

    menjadi sirosis, terdapat splenomegali, asites, dan

    perdarahan 3arises esophagus.

    2,

    emeriksaan laboratorium menunjukan tanda

    ikterus obstruksi. Eeukositosis biasanya tidak di

    temukan. emeriksaan ultrasonogra*i umumnya dapat

    mendeteksi pelebaran saluran empedu intrahepatik.

    olangiopankreatikogra*i endoskopik retrogad (B6)

    olangiopankreatogra*i resonasi magnetic (6) dan

    olangiogra*i transhepatik perkutan (T6) dapat

    menentukan lokasi tumor secara jelas. Tumor yang

    terletak di pertemuan duktus hepatikus kanan dan kiri

    disebut tumor latskin. ada tumor ini, penting dicari

    bagian proksimalnya karena batas ini akan

    menentukan kemungkinan terapi radikal.

    *.2.2. Diagnosis Banding

    #iagnosis banding tumor ini adalah ikterus

    obstruksi akibat batu saluran empedu, striktur,

    kolangitis sklerotikans, tumor jinak, tumor periampula,

    tumor kaput pancreas, dan tumor metastasis di hati.

    erbedaan antara obstruksi empedu oleh batu

    dengan tumor ialah obstruksi oleh batu bersi*at hilang

    timbul, sedangkan oleh tumor bersi*at progresi*

    sampai menjadi total. ada obstruksi oleh batu, gejala

    kolangitis akut hampir selalu dijumpai, sedangkan

    pada keganasan jarang menimbulkan nyeri, kecuali

    pada stadium lanjut. #istensi kandung empedu sering

    terjadi pada obstruksi tumor, sedangkan pada batu

    malah sering mengecil karena *ibrosis.

    *.2.2.3 Tatala#sana

    Tata laksana yang baik adalah pembedahan. Eama

    harapan hidup penderita adenokarsinoma saluran

    4

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    65/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    66/82

    kasus baru kanker pankreas, (21. pria dan 21.

    7anita) yang terdiagnosis dan 4.$ kasus (1$.

    pria dan 1$. 7anita) meninggal karena kanker

    tersebut. #ata kepustakaan kanker pankreas di!ndonesia masih sangat sedikit. #ata terbaru di SC

    #r. ariadi semarang pada tahun 1//-2 ($ tahun)

    terdapat % kasus kanker pankreas.1

    !nsidensi kanker pankreas sedikit lebih tinggi laki-

    laki daripada perempuan, dan 2" dari kasus baru

    terjadi pada orang 4% tahun, dan pada perokok dua

    kali lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok.

    Sebagian besar, pasien meninggal dalam 7aktu 1

    tahun setelah diagnosis penyakit. Secara keseluruhan,

    angka kelangsungan hidup 1 tahun sekitar 12 & dan %

    tahun sekitar ,&-&.1

    *.*.1.2 Etiologi

    Btiologi kanker pankreas masih belum jelas.

    enelitian epidemiologik menunjukkan adanya

    hubungan kanker pankreas dengan beberapa *aktor

    eksogen (lingkungan) dan *aktor endogen pasien.

    ;aktor eksogen antara lain kebiasaan merokok, diet

    tinggi lemak, alkohol, kopi, dan @at karsinogen

    industri, sedangkan *aktor endogen yaitu usia,

    penyakit pankreas (pankreatitis kronik dan diabetes

    mellitus) dan mutasi gen.1,1%

    *.*.1.* Pato5isiologi

    anker pankreas hampir /& berasal dari duktus,

    dimana %& bentuk klasik adenokarsinoma sel duktal

    yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus

    (U&) lokasi kanker pada kaput pankreas, 1%- 2&

    pada badan dan 1& pada ekor. ada karsinoma

    daerah kaput pankreas dapat menyebabkan obstruksi

    pada saluran empedu dan ductus pankreatikus daerah

    44

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    67/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    68/82

    a. asa penuh, kembung di ulu hati, anoreksia, mual,

    muntah, diare (steatore), dan badan lesu.. eluhan

    a7al biasanya berlangsung 2 bulan sebelum

    diagnosis kanker. eluhan utama yang seringadalah sakit perut, berat badan turun (% &

    kasus) dan ikterus (terutama pada kanker kaput

    pankreas).1%

    b. Eokasi sakit perut biasanya di ulu hati, a7alnya

    di*us, selanjutnya terlokalisir. Sakit perut biasanya

    disebabkan in3asi tumor padapleksus

    coeliac danpleksus mesenterikus superior. #apat

    menjalar ke punggung, disebabkan in3asi tumor ke

    daerah retroperitoneal dan terjadi in*iltrasi pada

    pleksus sara* splanknikus.1%

    c. enurunan berat badan a7alnya melambat,

    kemudian menjadi progresi*, disebabkan berbagai

    *aktor: asupan makanan kurang, malabsorbsi

    lemak dan protein, dan peningkatan kadar sitokin

    pro-in*lamasi (tumor necrosis factor0

    adan interleukin01).1%

    d. !kterus obstrukti3us, dijumpai pada $-/ &

    kanker kaput pankreas berupa tinja ber7arna

    pucat (*eses akolik).1%

    Selain itu tanda klinis lain yang dapat kita temukan

    antara lain, pembesaran kandung empedu

    (#ouroisier2s sign), hepato-megali, splenomegali

    (karena kompresi atau trombosis pada 3. porta atau 3.

    lienalis, atau akibat metastasis hati yang di*us), asites

    (karena in*iltrasi kanker ke peritoneum), nodul

    periumbilikus (Sister "ar 3oseph2s nodule), trombosis

    3ena dan migrator throm'o0phle'itis($rousseau2s

    sndrome), perdarahan gastrointestinal, dan edema

    4$

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    69/82

    tungkai (karena obstruksi

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    70/82

    akan terlihat tanda-tanda obstruksi dan stenosis

    saluran pankreas. Selain itu dengan duodenoskop

    dapat dilakukan pemeriksaan sitologi cairan pankreas.

    ercutaneous transhepatic cholangiography (T6),dengan cara ini dapat diketahui penyebab dari

    sumbatan. ada kanker pankreas akan terlihat

    sumbatan total di duktus koledokus yang tumpul

    irreguler, juga akan terlihat jelas pelebaran semua

    saluran empedu ekstra dan intrahepatik. #engan cara

    ini juga dapat dilakukan dekompresi sumbatan dengan

    memasang kateter polietilen dan ditinggalkan untuk

    mengeluarkan cairan empedu. CS9 gambaran usg

    pankreas memperlihatkan pembesaran sebagian

    pankreas yang irreguler. Akan tampak sumbatan

    tanda-tanda kolestatis ekstrahepatik berupa

    pelebaran saluran empedu dan saluran empedu

    intrahepatik, juga pembesaran kandung empedu.

    Secara usg dikenal 2 tanda pokok kanker pankreas.

    6omputed tomography (6T) akan tampak pembesaran

    kaput pankreas irreguler dengan pembesaran

    kandung empedu disertai pelebaran saluran empedu

    intra dan ekstrahepatik.1%

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    71/82

    9ambar. hipple procedure1

    1

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    72/82

    *.*.1.6 Penatala#sanaan

    a. 8edah reseksi Vkurati*W.

    engangkat"mereseksi komplit tumor

    massanya. Akan tetapi hanya dapat dilakukanpada 1-1%& kasus kanker pankreas. ?ang paling

    sering dilakukan adalah prosedur hipple. >perasi

    7hipple merupakan prosedur dengan

    pengangkatan kepala (kaput) pankreas dan

    biasanya sekitar 2& pankreas dihilangkan.

    >perasi hipple ini untuk tumor yang masih

    terlokalisir. alaupun dapat dilakukan bedah

    reseksi kurati*, tetapi sur3i3al % years rate hanya

    1&.1,1%

    b. 8edah paliati*.

    Sebagian besar $%-/& kasus hanya dapat

    dilakukan bedah paliati* karena tumor tidak dapat

    direseksi lagi karena in3asi keluar pankreas atau

    metastasis lim*e. rinsip pembedahan paliati*

    terdiri atas anastomosis biliodigesti* berupa

    koledoko yeyenustomi oun =.1%

    c. emoterapi

    8isa kemoterapi tunggal maupun kombinasi.

    emoterapi tunggal seperti %-;C, mitomisin-6,

    9emsitabin. emoterapi kombinasi yang masih

    dalam tahap eksperimental adalah obat

    kemoterapi dengan kombinasi epidermal gro-th

    factor receptoratau ascular endothelial gro-th

    factor receptor. ada karsinoma pankreas yang

    telah bermetastasis memiliki respon buruk

    terhadap kemoterapi. Secara umum kelangsungan

    hidup setelah diagnosis metastasis kanker

    pankreas, kurang dari satu tahun.1

    d. adioterapi

    2

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    73/82

    8iasanya dikombinasi dengan kemoterapi

    tunggal %-;C (%-;luorouracil).1

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    74/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    75/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    76/82

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    77/82

    ..2.2.2 ista Adenoma usinosa

    Tiga puluh persen dari kista jenis ini

    maligna, selebihnya adalah premaligna. ista

    adenoma musinosa umumnya terletak padabagian corpus dan cauda dari pankreas. ista

    ini lebih sering pada 7anita dibandingkan

    pria, ditemukan pada usia sekitar -/

    tahun. ebanyakan kista ini soliter dengan

    dinding yang dibatasi epital yang berbentuk

    papil dan epitelnya terdiri dari sel bentuk

    kolumner dan sel goblet. ista ini berukuran

    2 cm, berisi mukus.1

    ..2.2. !ntraductal apillary ucinous Feoplasma

    ista jenis ini sangat besar

    kemungkinannya untuk menjadi ganas. ada

    saat terdiagnosa, -%& sudah menjadi

    kanker. ista jenis ini sering terjadi pada laki-

    laki usia pertengahan. ista ini sering terletak

    pada bagian caput pankreas dan umumnya

    memproduksi mucus dalam jumlah besar

    yang dapat dilihat mengalir melalui ampula

    3ater saat dilakukan endoscopic retrograde

    cholangio0pancreatograph (B6). ista

    tersebut dapat menyebabkan nyeri perut,

    jaundice, dan pankreatitis.1

    ..2.2. Solid seudopapillary Tumor o* the

    ancreas

    ista jenis ini adalah tumor yang jarang

    dan umumnya terdapat pada orang asia muda

    dan perempuan yang berkulit hitam. ista ini

    dapat mencapai ukuran yang besar dan menjadi

    ganas.1

    *.*.2.* 7e$ala Klinis

    http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=358http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=358http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=358http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=358
  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    78/82

    Tidak ada gejala yang khas untuk kista pankreas

    dan setiap indi3idu dapat memberikan gejala yang

    berbeda. Selain itu, timbulnya gejala bergantung dari

    ukuran kista. ista dengan ukuran kurang dari 2 cm,umumnya tidak menimbulkan gejala.,1

    $

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    79/82

    *.*.2. Anamnesis

    ista pankreas harus dicurigai pada pasien

    dengan ri7ayat pankreatitis atau trauma pankreas 2

    atau minggu sebelumnya. #ari anamnesa diperolehin*ormasi seperti : pasien mengeluhkan rasa nyeri

    yang menetap" rasa tidak enak pada daerah

    epigastrium dan kadang nyeri menjalar sampai ke

    punggung, mual, dan muntah. Anoreksia terdapat

    pada sekitar 2& penderita.1

    *.*.2.3 Peme!i#saan &isi#

    #ari pemeriksaan *isik didapatkan pada %-% &

    penderita teraba massa kistik di epigastrium. assa

    ini kadang mudah digerakkan atau agak ter*iksasi.

    adang massa ini dapat berubah menjadi besar atau

    mengecil, bergantung pada adanya patensi saluran

    pankreas.,1

    *.*.2.4 Peme!i#saan La%o!ato!i"m

    #arah rutin1:

    a. #idapatkan peningkatan kadar amilase,

    leukositosis pada sebagian dari penderita

    pseudokista pankreas.

    b. 8ilirubin dan E;T meningkat jika cabang duktus

    biliaris ikut terlibat

    c. adar lipase

    d. adar tumor marker 6BA (6arcino Bmbryogenic

    Antigen ) dan 6BA-12% rendah pada pseudokista

    dan tinggi pada tumor

    e. emeriksaan sitologi dapat membantu dalam

    mendiagnosis tumor tetapi hasil sitologi yang

    negati* tidak menyingkirkan kemungkinan adanya

    tumor

    *.*.2.6 Peme!i#saan Radiologi

    /

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    80/82

    erlu dilakukan pemeriksaan gastroduodenogra*i,

    duodeno-gra*i hipotonik terutama untuk melihat kur3a

    duodenal ada tidaknya pendesakan atau pelebaran di

    tempat tersebut. emeriksaan radiologis lain ialahB6.

    $

  • 8/13/2019 Referat Neoplasma Hepatobilier & Pankreas

    81/82

    ..2..1 CS9 Abdominal

    emeriksaan CS9 banyak membantu

    menetukan diagnosa