Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

26
]BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Luka tusuk merupakan luka yang diakibatkan oleh benda atau alat berujung runcing dan bermata tajam atau tumpul yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong dengan permukaan tubuh. 1 Beberapa bulan lalu di kota Jakarta, terjadi perampokan dimana pelakua melukai korban menggunakan pisau dengan motif dendam kepada pemilik toko. Banyak saksi mengatakan, sering melihat pelaku membeli barang di toko sembako korban. Tapi pada hari-hari sebelum kejadian, pelaku sudah jarang terlihat berbelanja di toko korban. Pada saat kejadian korban keluar dari toko dan akan mengantarkan anaknya pergi sekolah. Tiba-tiba pelaku menghadangnya dengan menodongkan sebilah pisau dan menusuknya dengan 11 tusukan, dan korban pun jatuh tersungkur. Setelah menusuk korban, maka pelaku naik ke lantai 3 dan bertemu dengan istri korban. Lalu terjadi perkelahian dengan istri korban. Akibat dari perkelahian tersebut, istri korban terkena tusukan di perut dan pelaku pun terkena tusukan di mata kanan. Di negara Amerika, kematian akibat luka tusuk merupakan kasus pembunuhan terbesar kedua setelah 1

Transcript of Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

Page 1: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

]BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Luka tusuk merupakan luka yang diakibatkan oleh benda atau alat berujung

runcing dan bermata tajam atau tumpul yang terjadi dengan suatu tekanan tegak

lurus atau serong dengan permukaan tubuh. 1

Beberapa bulan lalu di kota Jakarta, terjadi perampokan dimana pelakua

melukai korban menggunakan pisau dengan motif dendam kepada pemilik toko.

Banyak saksi mengatakan, sering melihat pelaku membeli barang di toko sembako

korban. Tapi pada hari-hari sebelum kejadian, pelaku sudah jarang terlihat

berbelanja di toko korban. Pada saat kejadian korban keluar dari toko dan akan

mengantarkan anaknya pergi sekolah. Tiba-tiba pelaku menghadangnya dengan

menodongkan sebilah pisau dan menusuknya dengan 11 tusukan, dan korban pun

jatuh tersungkur. Setelah menusuk korban, maka pelaku naik ke lantai 3 dan

bertemu dengan istri korban. Lalu terjadi perkelahian dengan istri korban. Akibat

dari perkelahian tersebut, istri korban terkena tusukan di perut dan pelaku pun

terkena tusukan di mata kanan.

Di negara Amerika, kematian akibat luka tusuk merupakan kasus

pembunuhan terbesar kedua setelah pembunuhan menggunakan senjata api.

Tercatat pada tahun 2011 kasus pembunuhan dengan senjata api terjadi 8.583

kasus dan penggunaan pisau terjadi 1.694 kasus.

Hampir semua dokter pernah dipanggil ketika seseorang menderita luka.

Apakah korban hidup atau mati, cedera ringan atau berat, apakah penyebab

sebuah kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri, pemeriksaan yang dilakukan

dokter tersebut mungkin memiliki kepentingan medikolegal. Tentu saja perhatian

kedokteran forensik banyak terfokus pada patologi trauma yang disebabkan oleh

luka itu sendiri, dan seorang dokter harus melakukan pemeriksaan yang teliti

bukan hanya untuk mengobati, tapi juga untuk mengantipasi adanya komplikasi

medikolegal, bahkan apabila jika muncul di kemudian hari. Hasil penemuan

1

Page 2: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

berdasarkan pemeriksaan yang teliti kemudian dibuat menjadi Visum et Repertum

untuk kepentingan medikolegal. Bukan hanya memeriksa dan merekam dengan

teliti semua penemuan dan yang didapatinya tetapi juga memberikan pendapat

tentang hubungan sebab akibat, karena pemeriksaan yang menyeluruh akan

menentukan proses hukum dipengadilan nanti.

2

Page 3: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Luka tusuk merupakan luka yang diakibatkan oleh benda atau alat berujung

runcing dan bermata tajam atau tumpul.1 Luka tusuk terjadi oleh alat yang

memiliki ujung. Kedalaman luka tusuk di dalam tubuh dapat lebih besar daripada

ukuran luka di kulit. Akhir dari tusukan pada kulit biasanya lancip, tanpa memar

dan abrasi. Alat yang digunakan pada luka tusuk kebanyakan adalah pisau, yang

juga dapat membuat luka irisan. Alat atau senjata lain yang membuat luka yaitu

pedang, pisau dapur, pisau lipat. Penggaris, obeng, pecahan gelas, garpu, bolpoin

dan pensil pun dapat membuat luka tusukan.2

Obeng dapat menyebabkan luka tusuk

Dibutuhkan sebuah kekuatan dalam menusuk untuk menembus kulit,

semakin lancip maka semakin mudah akan menembus. Saat ujung pisau sudah

menembus kulit, maka bagian lainnya akan mengiris bagian tubuh dengan mudah.

Selama tidak bersentuhan dengan tulang, pisau mudah masuk kedalam tanpa

kekuatan yang berlebih.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berapa besar kekuatan yang dibutuhkan

senjata untuk penetrasi ke dalam tubuh, yaitu :

Ketajaman ujung senjata: ujung senjata yang tajam akan semakin mudah

menembus kulit.

Kecepatan tusukan: semakin cepat tusukan, besar gaya yang didorong

akan semakin lebih mudah untuk menembus kulit.

3

Page 4: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

Apakah pakaian masih dipakai: pakaian dapat meningkatkan tahanan

terhadap penetrasi.

Apakah tulang telah terluka: kulit melakukan sedikit perlawanan terhadap

penusukan oleh pisau yang tajam, tapi penetrasi pada jaringan-jaringan

yang lebih padat akan membutuhkan kekuatan yang lebih besar.3

Alat yang memiliki titik atau ujung dapat menyebabkan luka tusuk. Tidak

harus memiliki tepi pisau yang tajam. Tetapi dibutuhkan kekuatan yang cukup

untuk menembus elastisitas kulit.3

KARAKTERISTIK LUKA

Pada luka tusuk, panjang luka pada kulit dapat sama, lebih kecil ataupun

lebih besar dibandingkan dengan lebar pisau. Kebanyakan luka tusuk akan

menganga bukan karena sifat benda yang masuk tetapi sebagai akibat elastisitas

dari kulit. Pada bagian tertentu pada tubuh, dimana terdapat dasar berupa tulang

atau serat otot, luka itu mungkin nampak berbentuk seperti kurva. Panjang luka

penting diukur dengan cara merapatkan kedua tepi luka sebab itu akan mewakili

lebar alat. Panjang luka di permukaan kulit tampak lebih kecil dari lebar alat,

apalagi bila luka melintang terhadap otot.Bila luka masuk dan keluar melalui alur

yang sama maka lebar luka sama dengan lebar alat. Tetapi sering yang terjadi

4

Luka TusukPanah merah merupakan sisi tumpul pisau dan panah biru merupakan sisi lancip pisau

Page 5: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

lebar luka melebihi lebar alat kerena tarikan ke samping waktu menusuk dan

waktu menarik. Demikian juga bila alat/pisau yang masuk kejaringan dengan

posisi yang miring.

Bentuk dan ukuran dari luka tusuk di kulit tergantung pada jenis pisau, arah

dorong, gerakan pisau saat menusuk, pergerakan korban saat ditusuk, dan keadaan

elastisitas kulit. Ketajaman alat dapat menentukan batas luka, tepinya dapat tajam

dan teratur, kulit terkelupas, memar ataupun bergerigi.2

Bagian-bagian pisau :

Grip Guard Ricasso Back Spine Edge Point

Terbentuknya luka tusukan dapat dipengaruhi oleh seberapa dalam pisau

yang ditusukkan dan apa ada bagian dari poros atau kontak kulit yang tertembus.

Jika pisau ditusukan dengan kuat ke dalam tubuh sampai bagian guard pada pisau,

maka bentuk guard pada pisau dapat terlihat di kulit. Jika pisau ditusukan sampai

Ricasso , luka dapat membentuk persegi pada kedua ujungnya.

Bentuk tusukan luka di kulit tidak hanya dapat ditentukan oleh bentuk

pisau , tetapi juga ditentukan oleh sifat-sifat kulit. Luka tusuk berbentuk panjang

dan tipis saat kulit dalam keadaan tegang, dan dapat lebih luas lagi saat kulit

berelaksasi.

5

Page 6: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

Garis Langer juga dapat mempengaruhi bentuk luka. Garis Langer adalah

pola dari serat elastis dalam lapisan dermis kulit, yang kira-kira sama antara

individu satu dan yang lainya individu . Ahli bedah plastik memanfaatkan dari

pola serat ini untuk menghilangkan bekas luka . Jika seseorang ditusuk di garis ini

, yaitu tegak lurus dengan serat , serat akan memisahkan tepi luka , menciptakan

luka yang terbuka . Luka tusukan yang sejajar dengan garis Langer akan

menghasilkan luka seperti celah sempit. Antara dua ekstrem luka miring .

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi bentuk luka yaitu bentuk dan

ukuran senjata yang digunakan, arah dorongan, gerakan senjata pada luka,

gerakan korban yang ditusuk, dan keadaan elastisitas kulit. Bentuk luka

merupakan gambaran yang penting dari luka tusuk karena karena hal itu akan

sangat membantu dalam membedakan berbagai jenis senjata yang mungkin telah

dikumpulkan oleh polisi dan dibawa untuk diperiksa. Daerah tepi luka dapat

memberikan informasi ketajaman senjata yang digunakan. Senjata yang tumpul

misalnya akan membuat tepi luka mengalami abrasi. Pinggir luka dapat

menunjukan bagian yang tajam (sudut lancip) dan tumpul (sudut tumpul) dari

pisau berpinggir tajam satu sisi. Pisau dengan kedua sisi tajam akan menghasilkan

luka dengan dua pinggir tajam.

Bentuk luka juga tergantung seberapa banyak bagian pisau (senjata) yang

masuk ke dalam tubuh, oleh karena itu penting mengetahui berbagai kemungkinan

bentuk senjata yang digunakan.

Perlu diingat bahwa benda lain yang dapat menembus tubuh, seperti pahat,

obeng atau gunting, akan menyebabkan perbedaan bentuk luka yang kadang-

kadang berbentuk segi empat atau, yang lebih jarang, berbentuk satelit.

6

Page 7: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

Selain kekhususan senjata yang digunakan, sifat ke-elastisan kulit dan arah

tusukan terhadap serabut elastis juga mempengaruhi bentuk luka. Apabila arah

tusukan membentuk sudut yang tegak lurus dengan distribusi serabut elastis tubuh

yang sesuai dengan Langer‟s line. Hal ini akan menyebabkan tepi luka akan

melebar dan cetakan luka tidak sesuai dengan senjata yang digunakan.

Gambar di atas menunjukan luka tusuk pada beberapa tempat, menggunakan pisau yang

sama tetapi memiliki variasi ukuran luka yang berbeda.

Gambar B menunjukkan luka yang tegak lurus dengan garis Langer, dan gambar C menujukkan

luka yang searah dengan garis Langer.

Bentuk Luka tusuk tergantung dari lokasi luka dan bentuk penampang alat

penyebab luka. Pada alat-alat tubuh parenkim dan tulang, bentuk luka tusuk sesuai

penampang alat penyebabnya.

7

Page 8: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

Pada kulit atau otot

a. Alat pisau:

Arah sejajar serat elastis otot: bentuk luka seperti celah

Arah tegak lurus serat elastisotot: bentuk luka menganga.

Arah miring terhadap serat elasisotot: bentuk luka asimetris

b. Alat ganco/lembing bentuk luka seperti celah bila luka didaerah

pertemuan serat elastis/otot, maka bentuk luka bulat (sesuai

dengan penampang alat)

c. Alat penampang segitiga atau segiempat bentuk luka bintang

berkaki tiga atau empat.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk luka tusuk, salah

satunya adalah reaksi korban saat ditusuk atau saat pisau ditarik keluar, hal

tersebut dapat menyebabkan lukanya menjadi tidak begitu khas. Atau manipulasi

yang dilakukan pada saat penusukan juga akan mempengaruhi. Beberapa pola

luka yang dapat ditemukan :

1. Tusukan masuk, yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan

kemudian ditusukkan kembali melalui saluran yang berbeda. Pada

keadaan tersebut luka tidak sesuai dengan gambaran biasanya dan

lebih dari satu saluran dapat ditemui pada jaringan yang lebih

dalam maupun pada organ.

2. Tusukan masuk kemudian dikeluarkan dengan mengarahkan ke

salah satu sudut, sehingga luka yang terbentuk lebih lebar dan

memberikan luka pada permukaan kulit seperti ekor.

3. Tusukan masuk kemuadian saat masih di dalam ditusukkan ke arah

lain, sehingga saluran luka menjadi lebih luas. Luka luar yang

terlihat juga lebih luas dibandingkan dengan lebar senjata yang

digunakan.

4. Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan

mengggunakan titik terdalam sebagai landasan, sehingga saluran

luka sempit pada titik terdalam dan terlebar pada bagian

8

Page 9: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

superfisial. Sehingga luka luar lebih besar dibandingkan lebar

senjata yang digunakan.

5. Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya. Sudut luka

berbentuk ireguler dan besar.

ANATOMI LUKA TUSUK

a. Luka Tusuk Pada Kepala dan Leher

Luka tusukan pada kepala dan leher jarang terjadi. Luka tusuk pada

leher dapat menyebabkan kematian yang cepat oleh karena perdarahan,

emboli udara atau asfiksia yang disebabkan karena perdarahan jaringan

lunak yang hebat dengan tekanan kompresi di trakea dan pembuluh darah di

leher.

Korban dapat meninggal karena terpotongnya arteri karotis, vena

jugularis, faring, dan trakhea. Terpotongnya arteri karotis dapat

menyebabkan perdarahan yang banyak atau dapat menyebabkan thrombus

yang menyumbat arteri cerebralis. Terpotongnya vena jugularis dapat

menimbulkan embuli udara yang dapat menyumbat arteri pulmonalis.

Terpotongnya trachea dapat menyebabkan aspirasi darah kedalam paru –

paru.

9

Luka tusukan pada trakhea

Page 10: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

Kematian jangka panjang mungkin terjadi karena selulitis, atau terjadi

akibat trombosis pada arteri dengan emboli dan infark pada serebral. Jika

ada kasus dimana ada luka tusuk pada kepala dan leher, maka wajib

dilakukan untuk foto sinar-X untuk melihata apakah ada emboli udara.

Dalam luka tusuk pada leher, pisau tidak hanya melukai pembuluh darah

besar, tetapi juga trakhea, dengan tampak hasil perdarahan hebat sampai ke

bronkus.

Luka tusuk pada otak juga jarang ditemui. Sebagian besar tusukan

terjadi pada mata atau daerah temporal karena tulang pada daerah tersebut

sangat tipis dibandingkan tulang kepala yang lain. Luka tusukan pada otak

tidak terlalu membahayakan, korban masih dapat berlari dan menghindar

dari pelaku. Kematian dalam kasus seperti itu terjadi karena perdarahan

intrakranial atau infeksi. Pada hasil otopsi, ukuran luka tengkorak yang

dihasilkan oleh senjata yang ditusukkan, hasilnya sama dengan ukuran

senjata yang digunakan. Perdarahan yang terjadi pada luka tusukan otak

mungkin dapat mengenai subdural, subarachnoid, intraserebral, atau

kombinasi dari ketiganya.

b. Luka Tusuk di Dada

Luka tusukan yang paling bahaya terletak di daerah dada kiri.

Seseorang akan cenderung menusuk dada sebelah kiri. Selain itu, jika

seseorang berniat untuk membunuh maka orang tersebut akan menusuk

pada dada sebelah kiri, hal ini karena sebagaian besar jantung terletak di

dada sebelah kiri sehingga orang tersebut berfikir korban akan lebih cepat

mati.

10

Page 11: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

Luka tusukan pada dada akan mengakibatkan cedera pada jantung

yang sangat mengancam jiwa. Jarang sekali kematian disebabkan oleh luka

pada tusukan di paru-paru. Luka tusukan pada dada kanan biasanya melukai

ventrikel kanan, aorta, ataupun atrium kanan. Dan pada dada kiri biasanya

melukai ventrikel kanan. Sebagian besar kematian disebabkan kombinasi

dari hematothorax, perdarahan eksternal, dan hemoperikardium. Luka tusuk

yang mengenai arteri koroner dapat sangat cepat menimbulkan kematian.

Pada luka tusuk, kerusakan pada atrium dapat lebih serius dibandingkan

kerusakan dari ventrikel karena otot ventrikel masih dapat berkontraksi,

sehingga dapat memperlambat atau mengakhiri pendarahan. Luka tusuk

jantung biasanya ditemukan di depan dada dan menembus ke belakang.

Sebagian besar luka tusuk pada dada kiri juga dapat melubangi paru-paru .

Beberapa orang masih dapat bertahan pada luka tusukan jantung.

Luka tusukan dari paru-paru, menyerupai seperti tusukan pada

jantung, biasanya tertusuk pada bagian depan dada, jarang dari sisi samping,

dan hanya sesekali dari sisi belakang. Kebanyakan luka tersebut berkaitan

dengan luka tusuk pada jantung. Kematian pada luka tusukan paru-paru

biasanya terjadi perdarahan besar karena hematothoraks. Pneumotoraks pun

11

Bunuh diri dengan luka tusuk pada dada kiri

Page 12: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

juga dapat terjadi tetapi tidak secepat hematothoraks.Luka tusuk pada

bagian dada yang lebih rendah dapat menimbulkan cedera tidak hanya pada

jantung dan paru-paru, tetapi juga dapat melukai organ perut. Luka tusukan

fatal pada perut biasanya melukai hepar ataupun pembuluh darah utama,

seperti aorta, vena cava, iliaka, atau pembuluh mesenterika. Kadang-kadang

pada luka perut kematian tidak terjadi secara langsung tetapi korban

biasanya mati karena robeknya usus sehingga terjadi peritonitis.

c. Luka Tusuk Pada Tulang Belakang

Luka tusukan pada tulang belakang juga jarang ditemui. Seperti pada

luka tusukan kepala, pisau yang digunakan dapat pecah dan ditemukan

pecahannya di tulang belakang. Cedera pada medula spinalis dapat

menyebabkan kelumpuhan.

d. Luka Tusuk Pada Abdomen

Dapat menimbulkan kerusakan pada hepar, lien, gaster, pankreas,

renal, vesika urinaria, usus sehingga dapat menimbulkan perdarahan yang

cukup banyak. Luka tusuk lebih sering terjadi pada kuadran atas dari

abdomen dibandingkan dengan kuadran bawah. Kematian tidak terjadi

secara langsung pada luka tusuk di abdomen. Faktanya baru beberapa hari

bahkan sampai beberapa minggu luka tusuk dapat menyebabkan kematian.

12

Luka Tusuk pada AbdomenTampak omentum keluar dari dalam Abdomen

Page 13: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

e. Luka Tusukan Pada Ekstremitas

Luka tusuk pada ekstremitas dapat menyebabkan kematian juga.

Tusukan dapat mengenai pembuluh darah ekstremitas seperti arteri

femoralis. Dalam hampir semua kasus ini, korban ditikam saat

mengkonsumsi alkohol dan tidak sadar kalau sedang mengalami luka

tusukan. Sehingga, mereka terus berjalan walaupun perdarahan hebat

sedang terjadi dan pada akhirnya korban kehabisan darah dan mati. Luka

tusukan pada ekstremitas atas seringkali terjadi karena korban mencoba

menangkis tusukan dari lawan. Jarang sekali menangkis menggunakan

ekstremitas bawah.

CARA KEMATIAN

1. Pembunuhan

Sebagian besar kematian akibat luka tusuk terjadi karena pembunuhan.

Dalam pembunuhan tersebut , beberapa luka biasanya banyak tersebar di

tubuh. Luka tusuk sering gagal untuk menembus ke dalam organ dan tidak

terlalu mengancam jiwa. Luka yang melibatkan dada dan perut dapat

mengancam jiwa.

Ciri luka tusuk pada pembuhan :

Lokasi disembarang tempat, juga di darah – daerah yang tidak

mungkin dijangkau tangan sendiri

Jumlah luka dapat satu atau lebih

Adanya tanda – tanda perlawanan dari korban yang mengakibatkan

luka tangkis

Tidak ditemukan luka tusuk percobaan ( tentative stabs )

2. Bunuh diri

Bunuh diri dengan metode menusuk diri jarang ditemukan. Ketika

seseorang memutuskan untuk menusuk diri mereka sendiri, orang tersebut

biasanya akan membuka kancing atau membuka pakaian di mana daerah

tersebut akan ditusuk. Luka tusuk yang paling sering melibatkan dada

bagian tengah dan kiri dan jumlahnya menyebar, dengan banyak luka

13

Page 14: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

dengan penetrasi minimal. Luka tusukan bunuh diri mempunyai variasi

dalam ukuran dan kedalamannya, dan berakhir dengan satu atau dua luka

tusukan di dinding dada maupun ke organ internal.

Ciri luka tusuk pada bunuh diri :

Lokasi pada daerah – daerah yang ada alat tubuh penting dan dapat

dicapai oleh tangan korban sendiri , misalnya dada, perut

Jumlah luka yang mematikan biasanya satu

Ditemukan luka tusuk percobaan disekitar luka utama, bergerombol

dan dengan kedalaman yang berbeda – beda

Tidak ditemukan luka tangkis

Bila pada daerah yang ada pakaiannya, maka pakaian akan

disingkirkan lebih dahulu

Kadang – kadang tangan yang memegang senjata

mengalamicadaveric spasme

3. Kecelakan

Pada kasus tertentu hasil pemeriksaan luka tusuk kadang – kadang

dapat membantu menentukan alat atau benda penyebab luka yaitu, bila luka

tusuk dibagian tubuh yang bentiknya stabil, misalnya dada dan ditemukan

beberapa alat yang dicurigai sebagai penyebab luka, ditemukan patahan

ujung senjata peneyebab luka .

Pedoman :

a. Panjang luka adalah ukuran maksimal dari lebar senjata.

b. Dalam luka adalah ukuran maksimal dari panjang luka.

PENYEBAB KEMATIAN

Sebab-sebab kematian pada luka tusuk dibagi menjadi dua, yaitu langsung

dan tidak langsung. Pada kematian langsung biasanya terjadi perdarahan,

kerusakan organ tubuh yang penting (jantung,hepar,pembuluh darah besar, dsb),

dan emboli udara. Pada kematian tidak langsung biasanya terjadi karena sepsis

atau infeksi.

14

Page 15: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

Penyebab kematian paling sering pada kasus pembunuhan yang disebabkan

oleh luka tusuk adalah perdarahan hebat pada pembuluh darah besar. Cepat atau

tidaknya kematian tergantung pada jumlah pembuluh darah yang terluka, dan

juga jenis pembuluh darah apa saja yang terkena (arteri atau vena). Perdarahan

arteri dari pembuluh darah besar bisa mengakibatkan kematian yang relatif cepat.

Kehilangan darah lebih dari 1 liter dari pembuluh darah besar dapat berakibat

fatal. Namun beberapa liter darah mungkin juga dapat hilang dari pembuluh vena

yang lebih kecil sebelum kematian terjadi. Dalam luka tusuk pada bronkus, dapat

terjadi perdarahan kecil yang terakumulasi pada rongga dada dan rongga perut.

Ketika terjadi tusukan pada leher, juga harus dipertimbangkan penyebab

kematian seperti aspirasi darah dan emboli udara. Terpotongnya trakhea dapat

menyebabkan aspirasi darah ke dalam paru-paru. Kehilangan darah dari pembuluh

darah yang kecil(misalnya pada pembuluh darah pada kelenjar tiroid) mungkin

cukup untuk menyebabkan aspirasi. Dalam luka terbuka pada pembuluh darah

vena jugularis, udara dapat masuk ke pembuluh darah ketika tubuh berada dalam

posisi tegak. Terpotongnya vena jugularis dapat menimbulkan emboli udara yang

dapat menyumbat arteria pulmonalis. Jika ada udara yang terangkut ke ventrikel

kanan melalui aliran darah, emboli udara dapat terjadi, yang dapat menyebabkan

kematian.

Kematian karena tamponade jantung dan kegagalan proses regulasi sentral

jarang terjadi. Tamponade jantung terjadi setelah darah mengalir dari jantung atau

pembuluh darah besar yang berdekatan tidak dapat keluar dari perikardium.

ASPEK MEDIKOLEGAL

Dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban hidup atau meninggal yang

menderita luka akibat kekerasan, pada hakikatnya dokter diwajibkan untuk dapat

memberikan kejelasan mengenai jenis luka yang terjadi, jenis kekerasan/senjata

atau benda yang menyebabkan luka, dan derajat luka.

Pada penentuan luka secara medikolegal seperti pada tindakan bunuh diri,

pembunuhan atau kecelakaan dapat ditentukan dengan mengumpulkan semua data

15

Page 16: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

pemeriksaan korban. Aspek yang harus diperhatikan dalam kasus bunuh diri dan

pembunuhan :

a) Bunuh diri

Pada pemeriksaan luka dengan teliti sering didapatkan satu atau lebih luka

lebih dangkal dan berjalan sejajar disekitar luka utama, luka tersebut adalah “luka

percobaan.” Selain dada dalam hal ini daerah jantung maka pada daerah perut

yang biasanya di daerah lambung, adalah merupakan daerah – daerah yang sering

dipilih korban untuk kasus – kasus bunuh diri. Dengan adanya senjata yang

tergenggam erat “cadaveric spasm” hampir dapat ditentukan dengan pastikan

bahwa korban telah melakukan bunuh diri.

b) Pembunuhan

Jumlah luka umumnya lebih dari satu, tidak mempunyai lokasi atau tempat

khusus, seringkali didapati luka-luka yang didapat sewaktu korban mengadakan

perlawanan - “luka perlawanan”.

16

Page 17: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Luka tusuk merupakan jejas pada tubuh yang diakibatkan oleh penusukan

benda yang memiliki ujung tajam tajam pada tubuh. Luka tusuk memiliki arti

medikolegal yang penting, karena berdasarkan data yang ada sebagian besar kasus

luka tusuk merupakan kasus percobaan pembunuhan. Oleh karena itu, seorang

dokter yang baik tidak hanya memberi pengobatan terhadap luka namun

melakukan pemeriksaan secara teliti untuk antisipasi adanya aspek medikolegal

yang akan timbul dan jika diperlukan dokter harus membuat Visum et Repertum

(VeR). Dokter memeriksa dan merekam dengan teliti semua penemuan dan yang

didapatinya dan memberikan pendapat tentang hubungan sebab akibat, dalam

pemeriksaan, interpretasi luka harus berdasarkan penemuan dan tidak boleh

dipengaruhi oleh keterangan pasien atau keluarga karena akan menentukan proses

hukum dipengadilan nanti.

Dalam melakukan pemeriksaan terhadap korban hidup atau meninggal yang

menderita luka akibat kekerasan, pada hakikatnya dokter diwajibkan untuk dapat

memberikan kejelasan mengenai jenis luka yang terjadi, jenis kekerasan/senjata

atau benda yang menyebabkan luka, dan derajat luka.

17

Page 18: Referat LUKA TUSUK Forensik Editan Tice

DAFTAR PUSTAKA

1. Apuranto, H dan Hoediyanto. 2010. Ilmu Kedokteran Forensik Dan

Medikolegal, Surabaya : Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan

Medikolegal FK Unair.

2. Dmaio, Vincent J., Dimaio, Dominick. 2001. Forensic Pathology 2nd

edition. London : CRC Press LLC.

3. Sheperd, Richard. 2003. Simpson’s Forensic Medicine 12th Edition.

London : Arnold.

4. Tsokos, Michael. 2008.  Forensic Pathology Reviews. Volume 5. Berlin,Germany;HumanaPress:139-149

5. Shkrum M.J. , Ramsay D.R. 2007. Forensic Pathology Of Trauma.

Totowa : Humana Press.

6. Knight B. 1996. Forensic Pathology. 2nd edition. London : Amold.

7. Pal Singh V, Sharma B.R, Harish D, Vij Krishan. A Critical Analysis of

Stab Wound On The Chest A Case Report. JIAFM, 2004; 26(2).

18