PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

38
fakultas kedokteran universitas kristen indonesia 2013

description

bahan referat

Transcript of PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

Page 1: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

fakultas kedokteran universitas kristen indonesia 2013

Page 2: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB I PENDAHULUAN

Luka robek (vulnus laceratum) sering disertai luka lecet (excoriasis), yakni luka atau rusaknya jaringan kulit luar, akibat benturan dengan benda keras, seperti aspal jalan, bebatuan atau benda kasar lainnya. Sementara itu, luka tusuk (vulnus functum), yakni luka yang disebabkan oleh benda tajam seperti pisau, paku dan sebagainya.

Page 3: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB I PENDAHULUAN

Luka tusuk sangat berbahaya bila mengenai organ vital seperti paru, jantung, ginjal maupun abdomen. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk luka tusuk, yang salah satunya adalah reaksi korban saat ditusuk atau saat pisau keluar. Hal tersebut dapat menyebabkan lukanya menjadi tidak begitu khas atau manipulasi yang dilakukan pada saat penusukan juga akan mempengaruhi bentuk luka. Beberapa pola luka yang dapat ditemukan, meliputi:

Page 4: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB I PENDAHULUAN

1. Tusukan masuk, yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan kemudian ditusukkan kembali melalui saluran yang berbeda. Pada keadaan tersebut luka tidak sesuai dengan gambaran biasanya dan lebih dari satu saluran dapat ditemui pada jaringan yang lebih dalam maupun pada organ.

2. Tusukan masuk kemudian dikeluarkan dengan mengarahkan ke salah satu sudut, sehingga luka yang terbentuk lebih lebar dan memberikan luka pada permukaan kulit seperti ekor.

3. Tusukan masuk kemuadian saat masih di dalam ditusukkan ke arah lain, sehingga saluran luka menjadi lebih luas. Luka luar yang terlihat juga lebih luas dibandingkan dengan lebar senjata yang digunakan.

Page 5: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB I PENDAHULUAN

4. Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan mengggunakan titik terdalam sebagai landasan, sehingga saluran luka sempit pada titik terdalam dan terlebar pada bagian superficial, sehingga luka luar lebih besar dibandingkan lebar senjata yang digunakan.

5. Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya. Sudut luka berbentuk ireguler dan besar.

Page 6: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI CAVUM ABDOMENCavum abdominis adalah bagian dari cavum

abdominopelvicum yang dibentuk oleh skeleton, otot, dan fascia. Cavum abdominis terletak di sebelah cranial dari cavum pelvicum. Batas cranial dari cavum abdominis dibentuk oleh diaphragma thoracis dan bagian caudal dari cavum abdominopelvicum dibentuk oleh diaphragma pelvis. Organ – organ yang termasuk ke dalam organ-organ abdomen meliputi tractus gastrointestinal, tractus billiaris, dan tractus urinaria.1,2

Page 7: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 LINEA ABDOMENA. Garis Tampak1,2

Linea Alba merupakan pita fibrosa yang berasal dari kumpulan aponeurosis dari otot-otot dinding anterior abdomen. Garis ini membentang di linea mediana anterior dari procesus xyphoideus hingga ke symphisis pubis.

Linea Semilunaris merupakan garis yang terletak pada pinggir lateral m. rectus abdominis (MRA) dan menyilang pinggir costae pada ujung cartilage costae IX.

Page 8: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Garis Tampak pada Abdomen

Page 9: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Garis Khayal (Tidak Tampak) 1,2

Garis khayal pada dinding abdomen ini berfungsi untuk membagi cavum abdomen menjadi sembilan regio dan empat kuadarian. Terdiri atas linea midclavicula dextra et sinistra, linea transpylorica dan linea transtubercularis.

Page 10: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berikut ini adalah organ-organ yang ada pada masing-

masing regio tersebut. 1,2,3

Hipokondariium atau hipokondariiaka dextra : hepar, vesica

fellea, flexura coli dextra, glandula suprarenalis dextra

Epigastrium : gaster, pankreas, duodenum pars superior,

hepar

Hipokondium atau hipokondariiaka sinistra : lien, cauda

pankreas, gaster, lobus hepatis sinistra, flexura coli sinistra,

glandula suprarenalis sinistra.

Page 11: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lumbal sinistra : colon descendens, ren sinistra, glandula

suprarenalis sinistra, ureter sinistra.

Umbilikalis : jejunum, ileum, duodenum, colon transversum, gaster

Lumbal dextra : ren dextra, ureter dextra, glandula suprarenalis

dekstra, colon ascendens.

Iliaca atau inguinal dextra : caecum, appendix vermiformis,

ovarium dextra (pada wanita).

Suprapubis atau hipogastrium : uterus, vesica urinaria, rectum.

Iliaca atau inguinal sinistra : colon sigmoidea, ovarium sinistra

(pada wanita).

Page 12: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2. Sembilan Regio Abdomen

Page 13: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.2 BATAS CAVUM ABDOMEN1,2

Cranial : diaphragma Caudal : diphragma pelvis Anterior : m. rectus anatomi, m. pyramidalis, bagian

anterior dari aponeurosis m. Obliqus abdominis eksternus, m. obliquus abdominis internus, dan m. transverses abdominis.

Posterior : corpus dan discus intervertebralis Vertebrae Lumbal I-V, crus diaphragm, m. psoas major, m. psoas minor, m. iliacus, m. quadariatus lumborum, ala ossis ilii.

Lateral : m. obliquus abdominis eksternus, m. obliquus abdominis internus, m. transverses abdominis, m. iliacus, os. Coxae

Page 14: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.3 OTOT ABDOMEN1,2

M. Obliquus Abdominis Eksternus (MOAE)

M. Obliquus Abdominis Internus (MOAI) M. Transversus Abdominis (MTA) M. Rectus Abdominis (MRA) M. Pyramidalis

Page 15: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3. Otot Abdomen Anterior

Page 16: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 4. Otot Punggung

Page 17: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.4 LAPISAN DINDING ABDOMEN

• Cutis

• Subcutis

• Fascia Superfisialis Abdomen

• Musculi Abdominis

Kelompok anterolateral : MOAE, MOAI, MRA, MTA dan m. pyramidalis

Kelompok posterior : m. psoas major, m. psoas minor, m. iliacus, m.

quadariatus lumborum

• Fascia Profunda atau Fascia Transversa Abdominis

• Jaringan lemak ekstraperitoneal (ekstraperitoneal fat)

• Peritoneum parietal

• Peritoneum visceral

Page 18: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.3 VASKULARISASI DINDING ABDOMEN

A. Arteri Arteri Epigastrica Superior Arteri Epigastrica Inferior Aa. Intercostalis (VII - XII) dan a.lumbalis Arteri Circumflexa Ilium Profunda Aa. Inguinales Superfisiales A. Epigastrica Superficial

Page 19: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. VenaSelain vena yang berjalan bersama

dengan arteri, ada vena - vena superfisial yaitu Vv. Inguinales Superfisiales yang bermuara ke vena Saphena Magna dan beranastomosis Vv. Epigastrica Superfisiales dan V. Thoracica Lateralis.

Page 20: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

3.1 PENGERTIANTrauma abdomen didefinisikan sebagai

kerusakan terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk. Trauma tembus abdomen merupakan trauma abdomen dengan penetrasi ke dalam rongga peritoneum. Luka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda tajam atau luka tembak.3,5,6

Swearingen & Kose menyatakan organ pada abdomen yang terkena kerusakan terbagi atas dua, yaitu :1. Organ padat atau solid, yaitu : hati, limpa, dan pankreas2. Organ berlubang (hollow), yaitu : lambung, usus, dan kandung kemih

Page 21: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

3.2 ETIOLOGISecara umum, trauma akibat benda tajam

umumnya disebabkan oleh luka tembak yang menyebabkan kerusakan yang besar di dalam abdomen. Selain luka tembak, trauma abdomen dapat juga diakibatkan oleh luka tusuk, akan tetapi luka tusuk sedikit menyebabkan trauma pada organ internal di abdomen.

Trauma tembus (Tusuk dan tembak) Penyebab benda tajam atau benda tumpul dengan kekuatan penuh hingga melukai rongga abdomen. Perdarahan hebat  ruptur arteri atau vena dan cedera organ di rongga abdomen. Organ berisiko cedera luka tusuk meliputi hepar (40%), usus halus (30%), diafragma (20%), dan colon (14%). 5,6

Page 22: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

3.3 PATOFISIOLOGILuka tusuk dapat menyebabkan

kerusakan pada setiap struktur di dalam abdomen. Tusukan dapat menyebabkan perforasi pada perut atau usus yang menyebabkan peritonitis dan sepsis. Patofisiologi yang terjadi berhubungan dengan terjadinya trauma abdomen, meliputi 3,5,6 :

Page 23: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

Page 24: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

3.4 MANIFESTASI KLINIS3,5,6

NyeriNyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri dapat timbul di bagian yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat ditekan dan nyeri lepas.

Darah dan cairanAdanya penumpukan darah atau cairan di rongga peritonium.

Cairan atau udara dibawah diafragma

Nyeri di sebelah kiri yang biasa terjadi sering disebabkan oleh perdarahan limpa. Tanda ini ada saat pasien dalam posisi rekumben.

Mual dan muntah Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah)

Yang disebabkan oleh kehilangan darah dan merupakan suatu tanda-tanda awal syok hemoragik.

Page 25: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

3.5 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK3,5,6

Inspeksiabdomen diperiksa adanya kondisi lecet (abrasi) atau ekimosis, tanda memar akibat sabuk pengaman. luka memar atau abrasi perut bagian bawah sangat berhubungan dengan kondisi patologis intraperitoneal.

Auskultasi         auskultasi adanya bunyi usus bagian toraks dapat menunjukkan adanya cedera pada otot diafragma.

Palpasi              pemeriksaan palpasi dapat mengungkapkan adanya keluhan tenderness (nyeri tekan) baik secara lokalis atau seluruh abdomen, kekakuan abdomial, atau rebound tenderness yang menunjukkan cedera peritoneal.

Perkusi            dilakukan untuk mendapatkan adanya nyeri ketuk pada organ yang mengalami cedera.

Page 26: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

Gambar 5. Trauma Tusuk Abdomen

Page 27: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

Pemeriksaan rektal harus dilakukan untuk mencari bukti cedera penetrasi akibat patah tulang panggul dan feses dievaluasi adanya darah kotor pada feses. Pengkajian dengan memasang NGT (dilakukan apabila tidak ada kontraindikasi, misalnya: fraktur basis kranii) dilakukan untuk meniai dekompresi lambung dan untuk menilai pengeluaran darah  pada NGT.

Page 28: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

Pemeriksaan fungsi perkemihan dilakukan terutama adanya tanda dan riwayat trauma panggul yang bisa mencederai uretra dan kandung kemih. Palpasi kekencangan kandung kemih dan kemampuan dalam melakukan miksi dilakukan untuk mengkaji adanya ruptur uretra.

Pada pengkajian psikososial, pasien dan keluarga biasanya mengalami kecemasan dan pasien memerlukan pemenuhan informasi yang berhubungan dengan kondisi klinis dan rencana pembedahan darurat. Pengkajian diagnostik yang diperlukan selama kondisi preoperatif di gawat darurat, meliputi pemeriksaan darah (hemoglobin, leukosit, laju endap darah, waktu perdarahan, waktu pembekuan darah, serta hemetokrit), serum elektrolit, pemeriksaan USG, foto polos (abdomen dan toraks), dan CT Scan.

Page 29: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

3.5.1 TES LABORATORIUMSecara rutin, diperiksa hematokrit,

hitung jenis leukosit, dan urinalisis, sedangkan test lainnya dilakukan bila diperlukan. Nilai-nilai amilase urine dan serum dapat membantu untuk menentukan adanya perlukaan pankreas atau perforasi usus.

 

Page 30: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

3.5.2 FOTO SINAR X Film polos abdomen dapat menunjukkan adanya udara bebas

intraperitoneal, obliterasi bayangan psoas, dan penemuan-penemuan lainnya yang pada umumnya tak khas. Fraktur prosesus transversalis  menunjukan adanya trauma hebat, dan harus mengingatkan kita pada kemungkinan adanya perlukaan viseral yang hebat.

Film dada dapat menunjukkan adanya fraktur iga, hematotoraks, pnemotoraks, atau lainnya yang berhubungan dengan perlukaan thoraks.

Penderita dengan tauma tumpul sering memerlukan foto thoraks sinar X tengkorak, pelvis, dan anggota gerak lainnya.

Studi kontras pada saluran kemih diperlukan bila terdapat hematuria. Foto sinar X dengan kontras pada saluran pencernaan atas dan

bawah, diperlukan pada kasus tertentu. CT Scan abdomen sangat membantu pada beberapa kasus, tetapi  ini

belum banyak dilakukan. Angiografi dapat memecahkan teka-teki tantang perlukaan pada

limpa, hati, dan pakreas. Pada kenyataanya, angiografi abdominal jarang dilakukan.

Page 31: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

3.6 PENATALAKSANAAN KEDARURATAN3,4,5,6

Hal umum yang perlu mendapat perhatian dalam penanganan kedaruratan adalah atasi dahulu ABCDE, bila pasien telah stabil baru kita memikirkan penatalaksanaan abdomen itu sendiri.  Selain untuk diagnostic, pipa lambung harus segera dipasang untuk mencegah terjadinya aspirasi bila terjadi muntah. Sedangkan kateter dipasang untuk mengosongkan kandung kencing dan menilai urin.

Page 32: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

AirwayAda atau tidaknya sumbatan jalan napas (sekret, lidah jatuh ke belakang, bronkospasme), kepatenan jalan napas.

BreathingBunyi napas dasar (vesikuler), frekuensi pernapasan, pola napas, penggunaan otot bantu napas.

CirculationDenyut nadi, frekuensi, kekuatan, irama, tekanan darah, capillary refill <2 detik.

Page 33: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

DisabilityKetidakmampuan, GCS (E=4, M=6, V=5), reaksi pupil, reflex cahaya

ExposureSensasi nyeri, cegah pasien hipotermi, lihat ada tidaknya jejas yang mengancam nyawa, CT scan abdomen, Lavase Peritoneal Diagnostik (LPD).

Page 34: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

Peningkatan nyeri di daerah abdomen membutuhkan eksplorasi bedah. Luka tusuk dapat mengakibatkan renjatan berat bila mengenai pembuluh darah besar atau hepar. Penetrasi ke limpa, pankreas, atau ginjal biasanya tidak mengakibatkan perdarahan massif kecuali bila ada pembuluh darah besar yang terkena. Perdarahan tersebut harus diatasi segera, sedangkan pasien yang tidak tertolong dengan resusitasi cairan harus menjalani pembedahan segera.

Page 35: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB III TRAUMA TUSUK ABDOMEN

Semua luka tusuk di dada bawah dan abdomen harus dieksplorasi terlebih dahulu. Bila luka menembus peritoneum maka tindakan laparatomi diperlukan. Prolaps visera, tanda-tanda peritonitis, syok, hilangnya bising usus, terdapat darah dalam lambung, buli-buli dan rectum, adanya udara bebas intera peritoneal, dan lavase peritoneal yang positif juga merupakan indikasi melakukan laparotomi.

Page 36: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULANTrauma tembus abdomen merupakan

trauma abdomen dengan penetrasi ke dalam rongga peritoneum. Luka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda tajam atau luka tembak. Berbagai organ di perut mudah terkena cedera akibat tusukan tersebut bahkan cedera jaringan yang luas bisa menimbulkan perdarahan yang hebat. Pemeriksaan sistematis sangat diperlukan untuk menentukan organ yang terkena dan menentukan penanganan kedaruratan yang tepat bagi pasien bisa segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

Page 37: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

BAB IV PENUTUP

4.2 SARANTrauma tusuk abdomen membutuhkan

penanganan kegawatdaruratan yang tepat dan segera, karena komplikasi bisa terjadi dengan cepat sehingga nyawa pasien sering sulit untuk tertolong atau lambat dalam mendapat penanganan. Pemeriksaan yang tepat dan sistematis sangat diperlukan dan dibutuhkan keterampilan yang baik untuk mendiagnosisnya. Mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, serta penunjang sangat diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang segera terhadap pasien sehingga komplikasi dan angka kematian bisa ditekan.

Page 38: PRESENTASI TRAUMA TUSUK ABDOMEN.ppt

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2008

2. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2001

3. Price SA, Wilson LM,editor. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.1995.

4. Robert A, Berg. Robin, Hemphill. Benjamin S, Abella. Tom et al. Adult Basic Life Support: 2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation 2010

5. Sjamsuhidajat R, Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi II. Jakarta : EGC. 2004

6. http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=343956 (Abdominal Trauma)