Referat ADHD slide
-
Upload
vanniyya-salka -
Category
Documents
-
view
23 -
download
1
description
Transcript of Referat ADHD slide
gangguan perilaku yang ditandai dengan gejala aktivitas dan impulsivitas yang tidak sesuai perkembangan serta kemampuan mengumpulkan perhatian yang terganggu.
Prevalensi ADHD pada anak usia sekolah adalah 8 – 10%.
Rasio ADHD pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan yaitu 4:1 untuk ADHD yang didominasi oleh hiperaktif
2:1 untuk ADHD yang didominasi oleh inatensi/kesulitan dalam memusatkan perhatian
Faktor genetik 75% dari variasi gejala ADHD di dalam populasi adalah
karena faktor genetik. 1/3 dari orang tua yg mengalami ADHD, maka anaknya
berisiko ADHD sebesar 60 %. Pada anak kembar, jika salah satu mengalami ADHD,
maka saudaranya 70-80 % berisiko mengalami ADHD.
Faktor neurobiologi penurunan kemampuan pada anak ADHD pada tes
neuropsikologis dihubungkan dengan kerusakan fungsi lobus prefrontal.
hal ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif, penundaan respons, dan organisasi respons.
Faktor lingkungan/psikososial ibu yang merokok, mengkonsumsi alkohol dan heroin
selama kehamilan berat lahir sangat rendah, hipoksia janin, cedera otak dan
terkena racun. kejadian fisik yang menimbulkan stres dan gangguan
keseimbangan dalam keluarga
Inatensi (gangguan pemusatan perhatian) mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatiannya. mudah teralihkan oleh rangsangan yang tiba-tiba diterima
oleh alat inderanya/perasaan yang timbul pada saat itu. hanya mampu mempertahankan suatu aktivitas/tugas
dalam jangka waktu yang pendek, sehingga akan mempengaruhi proses penerimaan informasi dari lingkungannya.
Hiperaktif (gangguan dengan aktivitas yang berlebihan) jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi
produktif, perilaku hiperaktif tampak tidak bertujuan. tidak mampu mengontrol dan melakukan koordinasi dalam
aktivitas motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang penting dan tidak penting
Impulsivitas (gangguan pengendalian diri) gangguan perilaku berupa tindakan yang tidak disertai dengan pemikiran.
sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi.
sulit untuk memberi prioritas kegiatan, sulit untuk mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku yang akan ditampilkannya.
Asosiasi Psikiater Amerika (APA, 2000) mengidentifikasi tiga jenis ADHD :
ADHD dengan ketiga ciri-ciri, yaitu inatentif, impulsive dan hiperaktif (tipe kombinasi)ADHD dengan ciri-ciri paling dominan adalah inatentif (tipe predominan inatentif)ADHD dengan ciri-ciri paling dominan adalah impulsif dan hiperaktif (tipe predominan hiperaktif-impulsif)
Perilaku Agresi dan Menantang Hiperaktivitas (tidak bisa diam) Iritabilitas
seringkali mudah marah secara meledak, mudah dibuat tertawa atau menangis
Kesulitan sekolah gangguan daya ingat dan pikiran ketidakmampuan belajar spesifik Konsentrasi buruk
Impulsivitas (bertindak sebelum berpikir, mengubah perilaku tiba-tiba, dll) dan ketidakmampuan menunda kegembiraan
Kesulitan emosional penyerta Defisit koordinasi menyeluruh
Onsetnya sebelum usia 7 tahun (ADHD) Sudah jelas nampak minimal selama 6 bulan Harus pervasif (ada pada lebih dari 1 setting, misal:
rumah, sekolah, lingkungan sosial) Menyebabkan gangguan fungsional yang signifikan Tidak ada penyebab gangguan mental lainnya (misal:
skizofrenia, gangguan psikotik lainnya, depresi atau anxietas)
Morbiditas penyerta meliputi kegagalan akademis, perilaku antisosial, kenakalan, dan peningkatan resiko kecelakaan lalulintas pada remaja. Sebagai tambahan, dapat pula timbul pengaruh yang dramatis di kehidupan keluarga
Kriteria DSM-IV untuk Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
A. Salah satu (1) atau (2)
1. Gangguan pemusatan perhatian (inatensi) : enam (atau lebih) gejala inatensi berikut telah
menetap seama sekurang-kurangnya 6 bulan bahkan sampai tingkat yang maladaptif dan
tidak konsisten dengan tingkat perkembangan.
a. Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan tidak teliti dalam
mengerjakan tugas sekolah, pekerjaan atau aktivitas lainnya.
b. Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas atau aktivitas
bermain.
c. Sering tidak tampak mendengarkan apabila berbicara langsung
d. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelessaikan tugas sekolah, pekerjaan, atau
kewajiban di tempat kerja (bukan karena perilaku menentang atau tidak dapat mengikuti
instruksi)
e. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas
f. Sering menghindari, membenci atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang memiliki usaha
mental yang lama ( seperti tugas disekolah dan pekerjaan rumah)
g. Sering menghilangkan atau ketinggalan hal-hal yang perlu untuk tugas atau aktivitas
(misalnya tugas sekolah, pensil, buku ataupun peralatan)
h. Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuladir dari luar.
i. Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari
2. Hiperaktivitas impulsivitas : enam (atau lebih) gejala hiperkativitas-implusivitas berikut ini
telah menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan
tidak konsisten dengan tingkat perkembangan.
a. Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau sering menggeliat-geliat di tempat duduk
b. Sering meninggalkan tempat duduk dikelas atau di dalam situasi yang diharapkan anak
tetap duduk
c. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi yang tidak tepat (pada
remaja mungkin terbatas pada perasaan subyektif kegelisahan)
d. Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas waktu luang secara
tenang
e. Sering “siap-siap pergi” atau seakan-akan “didorong oleh sebuah gerakan”
f. Sering berbicara berlebihan Impusivitas
g. Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir lebih dahulu sebelum pertanyaan selesai
h. Sering sulit menunggu gilirannya
i. Sering menyela atau mengganggu orang lain (misalnya : memotong masuk ke percakapan
atau permainan)
B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yang menyebabkan gangguan telah ada
sebelum usia 7 tahun
C. Beberapa gangguan akibat gejala terdapat dalam 2 (dua) atau lebih situasi (misalnya
disekolah atau pekerjaan di rumah)
D. Harus terdapat bukti yang jelas adanya gangguan yang bermakna secara klinis dalam fungsi
sosial, akademik dan fungsi pekerjaan
E. Gejala tidak semata-mata selama gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia atau gangguan psikotik lain dan bukan merupakan gangguan mantal lain (gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan disosiatif atau gangguan kepribadian)
Gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas, tipe kombinasi : jika memenuhi baik kriteria A1 dan A2 selama 6 bulan terakhir.
Gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas, predominan tipe inatentif : jika memenuhi kriteria A1 tetapi tidak memenuhi kriteria A2 selama 6 bulan terakhir.
Gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas, predominan tipe hiperaktif-impulsif : jika memenuhi kriteria A2 tetapi tidak memenuhi kriteria A1 selama 6 bulan terakhir.
Catatan: untuk individu (terutama remaja dan dewasa) yg sekarang memiliki gejala yg tidak lagi memenuhi kriteria lengkap, harus dituliskan “dalam remisi parsial”.
NON-FARMAKOLOGISIntervensi Psikososial a. Intervensi psikososial berdasarkan klinis
Intervensi psikososial keluargaTerapi individual
b. Intervensi psikososial berdasarkan sekolah Anak dengan ADHD/gangguan hiperkinetik membutuhkan
program intervensi sekolah individual meliputi intervensi behavioral dan akademik.
PSIKOSTIMULANterapi lini pertama untuk mengatasi gejala inti ADHD/gangguan hiperkinetikmethylphenidate hydrochloride (MPH) usia 6 th/lebih.dexamfetamine sulphate (DEX) usia 3 th/lebih.Pemberian dimulai dengan dosis sekecil mungkin dan titrasi dengan jadwal 2 – 3 kali sehari, tingkatkan dosis dengan interval per minggu sampai didapatkan respon yang memuaskan.Efek samping : nyeri kepala, nyeri lambung, mual, insomnia, nafsu makan berkurang
ANTIDEPRESAN TRISIKLIK (TCAS)Kelompok obat ini lebih berpengaruh pada gejala behavioralnya daripada terhadap gejala kognitifnya. TCAs memiliki batas keamanan yang lebih sempit daripada psikostimulan, disertai dengan rentang efek samping potensial yang lebih lebar.Obatnya:
imipramine, desipramine, amitriptyline, nortriptyline,clomipramine
AGONIS ALPHA-2 ADRENERGIKKlonidin
Obat ini dapat mengurangi gejala ADHD, dan terdapat penurunan yang besar saat dikombinasikan dengan methylphenidate dibandingkan jika diberikan sendiri.
Diberikan 3 kali sehari dengan dosis maksimum 0,6 mg per hari tergantung respon dan efek samping yang muncul, atau 2 kali sehari dengan dosis total 0,10-0,20 mg/kg/hari.
Guanfacine
Perjalanan penyakit dapat bervariasi. 15 – 20% kasus, gejala ADHD menetap sampai masa
dewasa. Remisi biasanya terjadi antara usia 12 – 20 tahun. Sebagian besar pasien ADHD mengalami remisi parsial
dan rentan terhadap gangguan kepribadian antisosial/lainnya dan gangguan mood.
Prognosis lebih baik bila didapatkan: fungsi intelektual yang tinggi, dukungan yang kuat dari keluarga, temen-teman yang baik, diterima di kelompoknya dan diasuh oleh gurunya serta tidak
mempunyai satu atau lebih komorbid gangguan psikiatri.
ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders) merupakan suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda dan kondisi yang sangat umum di antara anak-anak.
Banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab gangguan ini, diantaranya : faktor genetik, neurobiologis, perkembangan otak saat kehamilan dan perinatal, lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang
tua, guru dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya.
Barbaresi W, Katusic S, Colligan R, et al. How common is attention-deficit/hyperactivity disorder. Towards resolution of the controversy: results from a population-based study. Acta Paediatr Suppl 2004.
Barkley RA. Attention Deficit Hyperactivity Disorder: A Handbook for Diagnosis and Treatment. 2nd ed. New York, NY: Guilford Press; 1996
Beauregard M, Levesque J. Functional magnetic resonance imaging investigation of the effects of neurofeedback training on the neural bases of selective attention and response inhibition in children with attention-deficit/hyperactivity disorder. Applied Psychophysiology & Biofeedback 2006;31(1):3-20.
Bilici M, Yildirim F, Kandil S, Bekarolu M, Yildirmi S, Deer O,et al. Double-blind, placebo-controlled study of zinc sulfate in the treatment of attention deficit hyperactivity disorder. Progress in Neuro-Psychopharmacology and Biological Psychiatry. 2004;28(1):181-90.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Increasing prevalence of parent-reported attention-deficit/hyperactivity disorder among children --- United States, 2003 and 2007. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2010; 59:1439.
Clayton EH, Hanstock TL, Garg ML, Hazell PL. Long chain omega-3 polyunsaturated fatty acids in the treatment of psychiatric illnesses in children and adolescents. Acta Neuropsychiatrica. 2007;19(2):92-103.
Eric Taylor, Tim Kendall , Philip Asherson et al. 2008. Attention deficit hyperactivity disorder: Diagnosis and management of ADHD in children, young people and adults.
Faraone SV, Sergent J, Gillberg C, Biederman J. The worldwide prevalence of ADHD : is it an American condition. World Psychiatry. 2003 ; 2: 104-13.
Froehlich TE, Lanphear BP, Epstein JN, et al. Prevalence, recognition, and treatment of attention-deficit/hyperactivity disorder in a national sample of US children. Arch Pediatr Adolesc Med 2007; 161:857.
Green, M, Wong, M, Atkins, D, et al. Diagnosis of Attention Deficit/Hyperactivity Disorder: Technical Review 3. US Department of Health and Human Services, Agency for Health Care Policy and Research; Rockville, MD, 1999.
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Gangguan Defisit-Atensi dalam Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta. Binarupa Aksara, 2010.