Pupujian Sunda

download Pupujian Sunda

of 3

Transcript of Pupujian Sunda

  • 7/21/2019 Pupujian Sunda

    1/3

    pupujian sunda

    Yaa robbi bil-Mustofaballigh maqooshidanaaWaghfirlanaa maamadhoyaa waasi'al karomi

    nun gusti pangeran abdiku ka agungan kang jeung nabimugi gusti ngajadikeun

    sugri anu disuhunkeun

    sareng mugi ngahampura

    gusti ka abdi sadaya

    tina lampah anu salah

    eh allah nu maha murah

    ma sya allah matak kelardi akherat kabeh gelar

    tina pakuburan mencar

    karumpul di alam mahsyar

    ari ngaran mahsyar eta

    palataran anu rata

    panasna waktu harita

    panon poe tujuh nyata

    teu jauh tujuhanana

    pirasatar antarana

    ngarojol kabehanana

    ka jalma goreng amalna

    eling2 dulur kabeh

    ibadah ulah sampoleh

    beurang peuting ulah weuleh

    bisina kaburu paeh

    sabab urang bakal mati

    nyawa dipundut ku gustimangka kudu ati2

    kaibadah sing gumati

    karasana keur sakarat

    nyeurina kaliwat liwat

    ka ibadah sok ngaliwat

    tara ngalampahkeun solat

    sanajan teu boga sarung

    solat mah teu meunang embung

    teu meunang sumput salindungkana dawuhan yang agung

  • 7/21/2019 Pupujian Sunda

    2/3

    Ketika fundamental adalah teroris

    dan demokrasi berorasi dalam alunan kata rangkaian Iblis

    Sumpah serapah untaian kata prajurit liberalis

    syair demokrasi pemecah belah

    Propaganda mata-mata logika yang dustakan nilai akidahneraka tipu daya pluralisme agama

    dari teluk Ambalat hingga fenomena Syiah versus Sunni di iraq

    terdesak dari pertikaian bidak catur yang buta terkuak

    membakar initisari ukhuwah di atas ego golongan

    pukul rata keluguan umat layaknya seribu ahli syurga

    maka bersuka citalah penemu benua amerika

    ketika pengunjung kabah tak sajikan suara atas darah di Palestina

    restu dari misteri miitansi Taliban

    sempurna dalam kerapuhan mata-mata ketaqwaan

    ketika kapitalisme begitu manjur bersahabat dengan ketupat lebarandan Islam membunuh Islam menjadi pahala

    merenkarnasi ala sandi liang lahat slogan kekhalifahan

    perderu batas propanganda dakwah palsu

    berdiri diantara kesombongan rohani terrbalut hawa nafsu

    pemuja wajah arsitektur media kekafiran

    ketika argumentasi mentahkan cerita para salafusshaleh

    dan serumpun jihad harus terpecah belah

    untuk satu alasan serupa

    ketika semua merasa yang paling ahlusunnah wal jamaah

    Berapa lagi umur umat Islam

    Hermeneutika dari omong kosong logika absurd kaum orientalis

    pudarkan mantel definisi jelaga retoris

    menggubris sandi alam dajjal penghinat historis

    membackup batas individualis teorikal para badut Zionis

    untuk setiap molotov dari setiap botol Cocacola

    dan McDonal jadi 100% halal bersenggama

    berduet bersama Marlboro dan tafsir al Azhar

    berceritalah para anekdot ateis

    dalam kedangkalan akidah syeikh siti djenardari catatan putih para penghianat tauhid

    untuk para pembual

    yang ikut membantai saudara Islam kami di seluruh dunia

    Mengubah jenin menjadi diskotik baru berlabel anti terorisme global

    berduet bersama Ariel Sharon dan pemikiran liberal

    bumbu paling menyedihkan dari fenomena bir bintang 0% alkohol

    dan senyawa paramadina telah cukup membuat islam menjadi tolol

    sengketa tanah dan minyak bumi

    batu bara membara membantai sesama

    propaganda atas umat yang tak bersalah

  • 7/21/2019 Pupujian Sunda

    3/3

    saat islam membunuh islam tak lagi menjadi prahara

    dan setiap kuffar lebih penting menjadi saudara

    meyayat duka setiap tetes mata aroma Intifadha

    lupakanlah Che Guevara dan syair Faghiutan Bolivia

    ketika revolusi berarti demokrasi dan sex bebas

    membusuk bersama argumentasi Islam kiriepisode paling mutahir salah kaprah

    Berapa lama lagi umur umat Islam..

    hitunglah umur umat Islam ketika langit menghitam

    di ruang hukum yang tak perlu lagi merajam

    terlupakanlah Dzat yang tiupkan ruh di dalam rahim

    fotosintesa dari budaya pendusta agama Ibrahim

    saat al Quran hanya pengantar debu hiasan rumahmu

    dari zaman kedzaliman yang asingkan setiap puing kemurnian Islamketika teroris berarti mushola dan penjaga tauhid

    maka demokrasi mengambil tempat bersama selinting ganja dan Jack Daniel

    panorama pembakar batas hewan dan manusia

    cakrawala tahajud yang tak sanggup lagi bersujud

    Pada dimensi ketika poligami berarti neraka

    dan prostitusi menjadi hal asasi

    ketika kondom fiesta menjadi solusi norma

    menjamu kapitalisme dalam retorika syariat

    raga dari propaganda Ibnu arabi

    lebih busuk dari pembenaran murtad ala Nafa Urbach

    dan konsensus hak cipta sukses racuni anak bangsadan memasang jaring konsumerisme dan idiom profesionalisme

    ketika nasyid sudah tidak berbeda lagi dengan Back Streetboys

    dan Dewa 19 ternyata lebih harokah dari syair Fagih Fallujah

    senjata paradigma paling ironis

    sejak peringatan bahaya merokok ada di setiap bungkus rokok

    dan MUI belum juga mengerti bahwa hak cipta adalah milik Allah,

    membakar umat sekaligus membela selangkangan Bill Gates