PT Kawasan Industri Makasassar

download PT Kawasan Industri Makasassar

of 67

description

kunjungan industri di kawasan industri makassar

Transcript of PT Kawasan Industri Makasassar

PT Kawasan Industri Makasassar

PT.Kawasan Industri Makassar (PT KIMA) terbentang diatas areal seluas 703 Ha, terletak 15 KM dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Ditempuh 20 menit dari pelabuhan laut, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin, menjadikan Kawasan Industri Makassar sangat strategis sebagai pusat pengembangan berbagai jenis industri dikawasan Timur Indonesia.Untuk komposisi saham di PT KIMA saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%).Setelah sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi, Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM.VISIMenjadi perusahaan yang terkemuka dalam bidang bisnis kawasan industri modern di pasar Global.MISIMemberikan jasa pengelolaan kawasan industri modern dan jasa diversifikasi lainnya yang bermutu baik, berwawasan lingkungan kepada investor dengan harga bersaing berdasarkan profesionalisme dan sistem manajemen berstandar Internasional.LAPORAN PT.KIMA MAKASSAR

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangIndustri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001).Limbah cair merupakan bahan buangan yang salah satu komponen limbah cair yang timbul secara alamiah (dari aktivitas alam), limbah cair juga timbul akibat dari adanya aktivitas manusia sehari-hari yang merupakan hal dominan mencemari lingkungan., baik lingkungan perairan maupun lahan-lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan sebagainya. Limbah cair yang berasal dari aktivitas manusia bersumber dari rumah tangga, industri, perkantoran, dan rumah sakit.Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Adapun salah satu industri pengelola air limbah adalah PT KIMA Makassar yang menampung berbagai air limbah dari kota Makassar dan diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Dengan adanya instalasi pengolahan limbah ini dapat mengurangi dampak negativeyang timbulkan bagi kesehatan dan lingkungan.Dengan semakin bertambahnya dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya, maka jumlah airlimbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Salah satu industri primer pengolahan hutan merupakan penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar seperti pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang di bangun harus dapat dioperasikan dan di pelihara oleh masyarakat setempat. Jadi, tenologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan limbah cair untuk penyisihkan bahan polutan yang telah dicoba dan dikembangkan selama ini belum memberikan hasil yang optimal untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode penanganan limbah yang tepat, terarah, dan berkelanjutan.Persoalan limbah cair adalah persoalan yang paling sering ditemui dibandingkan dengan persoalan limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air atau dengan kata lain air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, muai dari air hujan, air buangan, ruah tangga, perkantoran sampai industry.Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut. Terkadang dalam perjalanannyamenuju laut, air limbah ini mencemari sumber air bersih yang dipergunakan olehmanusia. Dengan demikian, penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan.

B.Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami dapat merumuskan masalah tersebut sebagai berikut Bagaimana Proses Pengolahan Air Limbah ( Waste Water Treatment) di kawasan industri PT.KIMA Makassar

C.Tujuan1.Untuk mengetahui apa itu PT.KIMA?2.Untuk mengetahui Waste Water Treatment yang ada di kawasan PT.KIMA Makassar?3.Untuk mengetahui manfaat dari Waste Water Treatment PT. KIMA Makassar?

D.ManfaatAdapun manfaat daripada kunjungan ini adalah:1.Menambah pengetahuan ataupun pengalaman mengenai proses pengolahan air limbah yang ada di kawasan industri PT.KIMA Makassar.2.Sebagai bahan bacaan atau informasi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan peneliian lebih lanjut tentang pengolahan air limbah pada kawasan industri PT.KIMA Makassar.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA.Tinjauan Tentang Industri1.Pengertian IndustriIndustri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

2.Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan bakua.Industri ekstraktifIndustri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.b.Industri nonekstaktifIndustri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.c.Industri fasilitatifIndustri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.B.Tinjauan Tentang Limbah1.Pengertian Air LimbahMetcalf and Eddy dalam bukunya yang berjudul Waste Water Engineering Collection, Treatment, Disposal (1979) yang artinya yaitu air limbah ialah hasil kombinasi dari cairan dan sampah-sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada.Azrul Azwar dalam Suprabti S (2005) yang dimaksud dengan air limbah ialah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia dan atau binatang dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusiaHaryoto Kusnoputranto dalam Suprabti S (2005) air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan/zat-zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan.Dari ketiga pengertian tersebut diatas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa yang dimaksud air limbah adalah air bekas pakai yang dihasilkan oleh aktifitas manusia baik dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, industri maupun tempat-tempat umum yang harus dibuang yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan.

2.Sumber Air LimbahPada dasaranya air limbah bersumber dari limbah domestik, limbah industri dan limbah air hujan.

a.Limbah domestikBerasal dari daerah perumahan, perdagangan, perkanoran, dan fasilitas rekreasi. Misalnya, Untuk daerah perumahan, aliran air limbahnya biasanya diperhitungkan berdasarkan kepadatan penduduk dan rata-rata per orang dalam membuang air limbah. Limbah domestik dibagi menjadi 2 golongan yaitu limbah organik (mudah terurai oleh bakteri) dan anorganik (tidak dapat diurai oleh bakteri).Masalah yang sulit dalam penanganan limbah domestik yaitu mengingan pengolahan limbah domestik masih sangat memprihatinkan bahkan sama sekalii belum diatur, ditambah dengan permasalahan karakteristik fisik perairan tertutup, dengan kecepatan pertukaran yang rendah, padatnya penduduk dan industri disekitarnya.b.Limbah industriair limbah industri mempunyai volume rata-rata aliran yang bervariasi tergantung dari jenis ukuran industri, pengawasan pada proses industri, tingkat daur ulang air limbah dan metode pengolahan air limbah setempat yang digunakan. Untuk limbah industri yaitu industri tahu dan tempe ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisik, kimia dan biologis. Suhu buangan berasal dari proses pemasakan, suhu limbah cair tahu dan tempe pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 400C sampai 600C, suhu yang meningkat dilingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas cair, kecepatan air, viksositas, dan tegangan permukaan.c.Limbah air hujanAir yang sudah jenuh yang tidak bisa lagi meresap kedalam tanah sehingga biasanya meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir dan akan mencemari sumber air bersih yang ada disekitarnya.

3.Komposisi Air LimbahMenurut Udin Djabu,dkk (1991) bahwa komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air yaitu sebesar 99,9% dan sisanya terdiri dari partikel-partikel padat terlarut dan tidak terlarut sebesar 0,1%. Partikel-partikel padat terdiri dari zat organik ( 70%) dan zat anorganik ( 30%). Zat-zat organik terdiri dari protein ( 65%), karbohidrat ( 25%) dan lemak ( 10%). Zat-zat organik tersebut sebagian besar sudah terurai yang merupakan sumber makanan dan media yang baik bagi bakteri dan mikroorganisme yang lain, sedangkan zat-zat anorganikterdiri dari butiran, garam dan metal (logam) yang merupakan bahan pencemar yang penting. Solid (dissolved dan suspended) sangat cocok untuk menempel dan bersembunyinya mikroorganisme pathogen.4.Karakteristik Air Limbaha.Karakteristik Fisik Air Limbah1)BauBau yang tercium adalah gas hasil pembusukan zat organik oleh bakteri aerobik. Selain itu, ada mikroorganisme lain yang bisa merubah sulfat menjadi sulfit, dan menghasilkan gas hydrogen sulfit yang baunya seperti telur busuk. Bau yang lainnyadisebabkan oleh senyawa kimia tertentu atau senyawa yang dihasilkan selama berlangsungnya proses pengolahan air limbah. Pengaruh bau terhadap manusia disekitarnya terbatas pada efek psikologi saja, tetapi bisa menurunkan nafsu makan dan minum, menyebabkan nafas sesak, mual dan muntah.2)SuhuOleh karena kegiatan rumah tangga dan fasilitas umum yang menumpahkan air limbah yang panas, akibatnya suhu air limbah lebih tinggi dibanding suhu air ledeng atau air bersih. Oleh Karena itu suhu airlimbah harus selalu diperhatikan dan dimonitor agar tidak menimbulkandampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.3)WarnaAir limbah yang masih segar biasanya warnanya coklat abu-abu tetapi sejalan dengan berlangsungnya suasana aerobik maka warnanya menjadi lebih gelap dan terakhir air limbah disebut septic dengan warna hitam legam.b.Karakteristik Kimia Air LimbahJumlahnya cukup dominan karena 75% dari zat padat tersuspensi dari 40% dan zat padat tersaring merupakan bahan organik yang tersusun dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan ada juga yang mengandung nitrogen selanjutnya bahan organik dapat dikelompokkan menjadi Protein (40% - 60%), karbohidrat (25% - 50%), lemak dan minyak (10%). (Suprabti S 2005).1)ProteinSenyawa kombinasi yang bermacam-macam asam amino ini dijumpai pada makanan manusia dan hewan, seperti kacang-kacang. Mengandung sekitar 16% unsure nitrogen, sehingga bersama dengan urea, protein menjadi sumber nitrogen dalam air limbah. Proses penguraian protein menimbulkan bau busuk.2)KarbohidratDi jumpai dalam gula, selulosa, serat kayu dan lain-lain. Di dalam air terdiri atas senyawa C, H, dan O sejenis karbohidrat yang berbentuk gula, mudah terlarut dan mengalami penguraian oleh mikroorganisme menjadi alcohol, dan CO2 tetapi jenis karbohidrat lainnya tidak terlarut dalam air., sehinggga memerlukan mikroba atau asam mineral untuk mengurainya.

3)Lemak dan minyakTidak mudah diuraikan oleh mikroba, melainkan oleh asam mineral, sehingga terjadi gleserin dan asam jenuh apabila ada sodium hidroksida, glaserin akan dibebaskan dan berbentuk garam alkali yang biasa disebut sabun yang mudah sekali terlarut dalam air. Tetapi dengan adanya kesadahan didalam air melainkan berbentuk endapan.4)NitrogenPengolahan air limbah berarti menciptakan kondisi agar bakteri dan mikroorganisme lainnnya dapat memakan zat organik dalam air limbah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan zat hara nutrien dalam bentuk protein yang elemen utamanya adalah nitrogen phospor atau zat besi. Dalam Keputusan Menteri kesehatan No.20 tahun 1990, mengenai baku mutu air limbah, kandungan phospor ini belum diatur tetapi sebaiknya lebih dipahami jenis senyawanya, phospor yang ada beserta sifat-sifatnya, agardapatkita antisipasi dampak yang akan diitimbulkan terhadap lingkungan dan (Instalasi Pengolahan Air Limbah) IPAL yang akan mengolah air limbah tersebut5)Gas yang berhubungan dengan air limbahAdanya banyak macam gas yang adadi udara, atau yang dibuat di pabrik maupun yang diproses dalam air limbah itu sendiri. Adapun diantaranya yang bermanfaat seperti gas methan (CH4), karena dapat berfungsi sebagai bahan bakar. Tetapi ada juga yang merusak seperti gas hidrogen sulfida (H2S) karena banyak bakteri pencemar air limbah yang memerlukan zat asam untuk pernafasannya, maka zat asam harus terlarut dalam air limbah bersama gas lain dalam jumlah yang cukup. Faktor yang mempengaruhi kadar pelarut gas ini antaralain daya larut gas itu sendiri, tekanan parsial gas tersebut dalam atmosfir, suhu air limbah, kadargaram dan tingkatan zat padat terlarut dalam air limbah.c.Karaktristik Biologis Air LimbahMikroorganisme yang penting dalam air limbah dan air permukaan yaitu bakteri, jamur, protozoa dan algae. Keempat mikroorganisme tersebut berperan penting dalam proses dekomposisi atau stabilisasi organik sedangkan bakteri coliform merupakan indikator pencemaran tinja manusia.Organis pathogenik dalam air limbah berasal dari tubuh manusia yang terinfeksi penyakit seperti Thypus, kolera, dan disentry. Apabila sanitasi daerah kurang memenuhi standar yang ada maka organisme ini bisa menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi5.Pengaruh Air Limbaha.Terhadap kesehatanAir limbah yang mengandung bahan kimia dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik melalui minuman dan makanan. Apabila sumber air bersih tercemar oleh air limbah tersebut, maka orang yang mengkonsumsinya akan mengalami keracunan. Misalnya nitrat dan nitrit, dapat menyebabkan Methaemoglobinaemia pada bayi.b.Terhadap lingkunganAir limbah yang dibuang/dialirkan ke saluran pembuangan limbah (Drainase) maka akan mencemari sumber air bersih yang ada di sekitar saluran tersebut. Bahan pencemar yang ada didalamnya akan mengalami penyebaran dan pengenceran yang bersifat relatif. Air limbah yang mencemari tanah, dalam perjalanannya akan mengalami peristiwa fisik, kimia dan biologi.c.Terhadap ekosistemEkosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup , masing-masing komponen tersebut melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik.C.Tinjauan Tentang Pengolahan Air Limbah IndustriTeknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:1. pengolahan secara fisika2.pengolahan secara kimia3.pengolahan secara biologi1.Pengolahan Secara FisikaPadaumumnya,sebelumdilakukanpengolahanlanjutanterhadapair buangan,diinginkanagarbahan-bahantersuspensiberukuranbesardanyang mudahmengendapataubahan-bahanyangterapungdisisihkanterlebihdahulu. Penyaringan(screening)merupakancarayangefisiendanmurahuntuk menyisihkanbahantersuspensiyangberukuranbesar.Prosesflotasibanyakdigunakanuntukmenyisihkanbahan-bahanyang mengapungsepertiminyakdanlemakagartidakmenggangguproses pengolahanberikutnya.Flotasijugadapatdigunakansebagaicarapenyisihan bahan-bahantersuspensi(clarification)ataupemekatanlumpurendapan(sludge thickening)denganmemberikanaliranudarakeatas(air flotation).Prosesfiltrasididalampengolahanairbuangan,biasanyadilakukan untukmendahuluiprosesadsorbsiatauprosesreverseosmosis-nya,akan dilaksanakanuntukmenyisihkansebanyakmungkinpartikeltersuspensidari dalamair agartidakmenggangguprosesadsorbsiataumenyumbatmembrane yangdipergunakandalamprosesosmosa.Prosesadsorbsi,biasanyadengankarbonaktif,dilakukanuntuk menyisihkansenyawaaromatik(misalnya:fenol)dansenyawaorganikterlarut lainnya,terutamajikadiinginkanuntukmenggunakankembaliairbuangan tersebut.Teknologimembran(reverse osmosis)biasanyadiaplikasikanuntukunit-unitpengolahankecil,terutamajikapengolahanditujukanuntukmenggunakan kembaliair yangdiolah.Biayainstalasidanoperasinyasangatmahal.2.Pengolahan Secara KimiaPengolahan airbuangansecarakimiabiasanyadilakukanuntuk menghilangkanpartikel-partikelyangtidakmudahmengendap(koloid),logam-logamberat,senyawafosfor,danzatorganikberacun;denganmembubuhkan bahankimiatertentuyangdiperlukan.Penyisihanbahan-bahantersebutpada prinsipnyaberlangsungmelaluiperubahansifatbahan-bahantersebut,yaitudari takdapatdiendapkanmenjadimudahdiendapkan(flokulasi-koagulasi),baik denganatautanpareaksioksidasi-reduksi,danjugaberlangsungsebagaihasil reaksioksidasi.Pengendapanbahantersuspensiyangtakmudahlarutdilakukandengan membubuhkanelektrolityangmempunyaimuatanyangberlawanandengan muatankoloidnyaagarterjadinetralisasimuatankoloidtersebut,sehingga akhirnyadapatdiendapkan.Penyisihanlogamberatdansenyawafosfor dilakukandenganmembubuhkanlarutanalkali (airkapurmisalnya)sehingga terbentukendapanhidroksidalogam-logamtersebutatauendapan hidroksiapatit.EndapanlogamtersebutakanlebihstabiljikapH air > 10,5dan untukhidroksiapatitpadapH > 9,5.Khususuntukkromheksavalen,sebelum diendapkansebagaikromhidroksida[Cr(OH)3],terlebihdahuludireduksi menjadikromtrivalentdenganmembubuhkanreduktor(FeSO4, SO2,atauNa2S2O5).http://idha-firdaus.blogspot.com/p/laporan-ptkima-makassar.html

Laporan Kunjungan Lapangan PT.KIMA

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangIndustri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001).Limbah cair merupakan bahan buangan yang salah satu komponen limbah cair yang timbul secara alamiah (dari aktivitas alam), limbah cair juga timbul akibat dari adanya aktivitas manusia sehari-hari yang merupakan hal dominan mencemari lingkungan., baik lingkungan perairan maupun lahan-lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan sebagainya. Limbah cair yang berasal dari aktivitas manusia bersumber dari rumah tangga, industri, perkantoran, dan rumah sakit.Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Adapun salah satu industri pengelola air limbah adalah PT KIMA Makassar yang menampung berbagai air limbah dari kota Makassar dan diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Dengan adanya instalasi pengolahan limbah ini dapat mengurangi dampak negatif yang timbulkan bagi kesehatan dan lingkungan.Dengan semakin bertambahnya dan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya, maka jumlah air limbah juga mengalami peningkatan. Pada umumnya limbah cair dibuang ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Jika jumlah air limbah yang dibuang melebihi kemampuan alam untuk menampungnya, maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Salah satu industri primer pengolahan hutan merupakan penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar seperti pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang di bangun harus dapat dioperasikan dan di pelihara oleh masyarakat setempat. Jadi, tenologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan limbah cair untuk penyisihkan bahan polutan yang telah dicoba dan dikembangkan selama ini belum memberikan hasil yang optimal untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu metode penanganan limbah yang tepat, terarah, dan berkelanjutan.Persoalan limbah cair adalah persoalan yang paling sering ditemui dibandingkan dengan persoalan limbah padat ataupun limbah gas. Bahkan tidak jarang limbah padat justru berubah atau disatukan menjadi limbah cair. Persoalan terbanyak dari limbah cair adalah limbah yang terkandung di dalam air atau dengan kata lain air limbah. Air limbah dapat berasal dari berbagai macam sumber, muai dari air hujan, air buangan, ruah tangga, perkantoran sampai industry.Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut. Terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air limbah ini mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian, penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan.

B.Tujuan1. Untuk mengatahui pengolahan limbah pada industri di Kawasan Industri Makassar2. Untuk menambah ilmu dalam pengolahan limbah industry3. Untuk memenuhi nilai mata kuliah

BAB IIPEMBAHASANA.Pelaksanaan KunjunganHari Kunjungan: Kamis, 30 Mei 2013Waktu Kunjungan: Pukul 13.00 16.00 WITATempat Kunjungan: Waste Water Treatment Plant (WWTP)PT. Kawasan Industri MakassarB.Pembahasan PT.KIMAPT KIMA didirikan tahun 1988, kawasan Industri Makassar terbentang diatas areal seluas 703 Ha, terletak 15 KM dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Untuk komposisi saham di PT KIMA saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%).Lokasinya amat strategis, terletak di poros jalan utama antara Makassar dan Bandara internasional Hasanuddin dan terhubung melalui jalan tol Ir. Sutami ke Pelabuhan laut internasional Soekarno-Hatta. Bisnis utama PT Kima adalah penjualan lahan industri dan penyewaan bangunan pabrik siap pakai. Sebagai kawasan yang dipersiapkan menjadi pusat pembangunan dan pengembangan berbagai industri di Kawasan Timur Indonesia (KTI),Setelah sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi, Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM.PT KIMA telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung seperti reservoir dengan kapasitas 2.300 meter kubik untuk mengantisipasi kekurangan suplai air dari PDAM Makassar. Mereka juga mengganti gardu induk dengan kapasitas 30 mega watt untuk mem-backup suplai listrik dari PLN, jaringan jalan yang dapat dilalui selama 24 jam, serta jaringan telekomunikasi dari PT Telkom dengan kapasitas 2.000 SST melalui sentral telepon otomat yang dibangun khusus untuk mengantisipasi percepatan informasi di kawasan yang letaknya 15 km dari pusat kota Makassar itu.Selain itu, PT Kima juga telah dilengkapi unit pengolahan limbah industri dengan kapasitas 3.000 meter kubik per hari untuk menjadikan Kima sebagai kawasan industri yang ramah lingkungan. Perusahaan ini juga menyediakan sejumlah mobil patroli dan ambulans untuk mengantisipasi keamanan dan keselamatan kerja untuk semua perusahaan yang ada di dalamnya.Limbah merupakan konsekuensi logis dari yang pendirian suatu industri walaupun tidak semua industri menghasilkan limbah. Bila limbah yang dihasilkanmengandung senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanahmaupun udara yang akan mempenagruhi kesehatan manusia.Aktivitas industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn dan karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan yang dibutuhkan semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah satu hal yang mendesak bagi pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan makin sulit di daerah perkotaan.Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit.Industrialisasi dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju pertumbuhan ekonomi akan tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu adanya aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang menimbulkan gangguan kesehatan.Waste Water Treatment Plant (WWTP) merupakan instalasi pengolahan limbah pusat seluruh limbah yang ada di kawasan industri Makassar. Seluruh limbah yang berasal dari pabrik-pabrik akan mengalir ke WWTP melalui pipa. Limbah-limbah tersebut merupakaninletdari proses pengolahan limbah selanjutnya.Tahap-tahap yang digunakan untuk mengolah limbah pada WWTP ada 3, yakni :1.Tahap FisikTahap fisik yang dilakukan yaitu proses penyaringan dengan 2 proses penyaringan dengan ukuran yang berbeda. Penyaring pertama berukuran 5 cm dan yang kedua berukuran 1 cm. Limbah yang langsung berasal dari pabrik harus melalui proses penyaringan untuk menghilangkan limbah-limbah padat yang masih terkandung dalam limbah pabrik tersebut. Hal tersebut dilakukan guna mencegah/ menghindari terjadinya kenaikan BOD dan COD dari limbah padar tersebut.2.Tahap BiologiDari proses penyaringan, limbah dipompa ke equalizing basin untuk proses selanjutnya. Di equalizing basin udara dimasukkan untuk menghidupkan mikroorganisme dari limbah yang telah ada. Setelah dari equalizing basin, limbah dialirkan ke oxidation ditch, dimana pada proses ini ditambahkan lumpur aktif. Mikroorganisme yang ada dalam limbah akan mendegradasi senyawa-senyawa organic yang ada dalam limbah. Sehingga senyawa organic yang merupakan sumber limbah terurai dan jumlahnya berkuran ataupun habis.3.Pengolahan Tambahan untuk LumpurSedimentation tank berfungsi untuk mengendapkan sisa senyawa organik dan memisahkan antara air yang sudah layak dan senyawa organik. Air tersebut kemudian dipompa untuk dilakukan proses pembusaan dimana untuk meningkatkan kandungan oksigennya, dan selanjutnya siap untuk dipakai untuk lingkungan. Sedangkan senyawa organik yang tertinggal akan digunakan pada proses selanjutnya. Lumpur-lumpur yang merupakan sisa senyawa organik akan dikeringkan di kolam pengeringan dan kemudian setelah kering akan dipakai sebagai bahan bakar bekerja sama dengan PT. SEMEN TONASA. Lumpur yang kering tersebut harus dimusnahkan karena masih termasuk limbah B3 yang kemungkinan masih mengandung logam berat.Biaya seluruh pengolahan limbah tersebut sangat mahal, sehingga dalam penggunaannya juga para staf Waste Water Treatmentplant (WWTP) PT.Kawasan Industri Makassar sangat berhati-hati agar tidak terjadi kerusakan. Dari pengolahan limbah cair di hasilkan air yang termasuk golongan 3 yakni air yang dapat digunakan untuk menyirami sayuran dan buah-buahan.Disekitar tempat pengolahan limbah cair tersebut terdapat perkebunan sayuran yang biasa di sirami dengan air hasil pengolahan limbah cair dari industri di PT.KIMA. sayuran tersebut di konsumsi oleh warga sekitar, staf jugga menambahkanbahwa air tersebut baik untuk menyuburkan tanaman dan tidak berbahaya.

BAB IIIPENUTUPA.KesimpulanTeknologi proses pengolahan limbah di industri khususnya di WWTP PT. KIMA menggunakan prinsip pengolahan limbah dasar dengan menambahkan udara ke dalam limbah yang sama dengan prinsip aerasi yang pernah dilakukan laboratorium.B.SaranPerlunya pembaharuan teknologi pengolahan limbah yang lebih efektif dalam mengolah limbah-limbah industri dalam skala besar di WWTP PT. KIMA agar air yang dihasilkan dari pengolahan tidak hanya sampai pada tahap air lingkungan. Akan tetapi ditingkatkan untuk dapat digunakan kembali dalam industri, agar tidak terjadi pemborosan.http://ilmubergunabuatkamu.blogspot.com/2013/06/laporan-kunjungan-lapangan-ptkima.html

Laporan Kunjungan Mahasiswa Kesling UMI ke PT. KIMALAPORAN KUNJUNGAN PT. KIMA DISUSUN OLEH: LISAWATI NURTANG 1412100102 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2012/2013 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah Swt yang senantiasa selalu dilimpahkan kepada setiap hambanya. Tak lupa juga tercurahkan salawat dan taslim kepada junjungan nabi muhammad saw, nabi pembawa rahmat untuk semesta alam. Begitu juga dengan para sahabat-sahabat beliau dan keluarganya, serta para pejuang Islam yang sampai sekarang masih memegang teguh agama islam dan mengambil islam sebagai solusi atas semua permasalahannya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah pengelolaan Limbah Cair. Karena kesabaran beliau mengajar sehingga saya mendapat tambahan ilmu walau hanya sedikit, namun saya merasa itu sangat berarti untuk bekal saya di masyarakat sebagai pakar kesehatan khususnya bagi lingkungan masyarakat. Alhamdulillah dalam waktu sepekan ini akhirnya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini terkait dengan kunjungan saya dengan teman-teman Kesling di PT. KIMA. Saya tidak menjamin bahwa dalam laporan ini ada banyak kesalahan-kesalahan yang dapat menjadikan pembaca tidak puas sehingga dengan sangat saya memohon untuk kritik dan sarannya agar kedepannya dapat memuaskan pembaca sekaligus bermanfaat bagi pembaca. Demikian sedikit pengantar dari saya dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu alaikum wr wb Makassar, 06 Juni 2013 Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................i KATA PENGANTAR....................................................................................ii DAFTAR ISI................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..................................................................................4 B. Rumusan Masalah............................................................................5 C. Tujuan...............................................................................................5 D. Manfaat.............................................................................................6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Industri.................................................................7 B. Tinjauan Tentang Air Limbah............................................................8 C. Tinjauan Tentang Pengolahan Air Limbah.....................................16 BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum IPAL PT.KIMA...................................................17 B. Beban Limbah dan Sumbernya......................................................17 C. Proses Pengolahan........................................................................18 D. Prestasi IPAL PT. KIMA..................................................................20 E. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas...............................................21 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................22 B. Saran..............................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Kawasan Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA merupakan salah satu kawasan dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat membawa manfaat maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak dikelola secara tepat. Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit. Air limbah ini umumnya dibuang melalui saluran/got menuju sungai atau pun laut. Terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air limbah ini mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian, penanganan air limbah perlu mendapat perhatian yang serius. Selain dapat berbahaya bagi kesehatan manusia, air limbah juga dapat mengganggu lingkungan sekitar, hewan, ataupun bagi keindahan.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kami dapat merumuskan masalah tersebut sebagai berikut Bagaimana Proses Pengolahan Air Limbah di kawasan industri PT.KIMA Makassar.

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui apa itu PT.KIMA. 2. Untuk mengetahui proses pengolahan air limbah yang ada di kawasan PT.KIMA Makassar. 3. Untuk mengetahui manfaat dari Pengolahan Air Limbah PT. KIMA Makassar.

D.Manfaat Adapun manfaat daripada kunjungan ini adalah: 1. Menambah pengetahuan ataupun pengalaman mengenai proses pengolahan air limbah yang ada di kawasan industri PT.KIMA Makassar. 2. Sebagai bahan bacaan atau informasi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan peneliian lebih lanjut tentang pengolahan air limbah pada kawasan industri PT.KIMA Makassar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Industri 1. Pengertian Industri Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

2. Jenis/macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku a. Industri ekstraktif Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. b. Industri nonekstaktif Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar. c. Industri fasilitatif Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

B. Tinjauan Tentang Air LImbah 1. Pengertian Air Limbah Metcalf and Eddy dalam bukunya yang berjudul Waste Water Engineering Collection, Treatment, Disposal (1979) yang artinya yaitu air limbah ialah hasil kombinasi dari cairan dan sampah-sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada. Azrul Azwar dalam Suprabti S (2005) yang dimaksud dengan air limbah ialah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia dan atau binatang dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia Haryoto Kusnoputranto dalam Suprabti S (2005) air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan/zat-zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Dari ketiga pengertian tersebut diatas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa yang dimaksud air limbah adalah air bekas pakai yang dihasilkan oleh aktifitas manusia baik dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, industri maupun tempat-tempat umum yang harus dibuang yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan. 2. Sumber Air Limbah Pada dasaranya air limbah bersumber dari limbah domestik, limbah industri dan limbah air hujan. a. Limbah Domestik Berasal dari daerah perumahan, perdagangan, perkanoran, dan fasilitas rekreasi. Misalnya, Untuk daerah perumahan, aliran air limbahnya biasanya diperhitungkan berdasarkan kepadatan penduduk dan rata-rata per orang dalam membuang air limbah. Limbah domestik dibagi menjadi 2 golongan yaitu limbah organik (mudah terurai oleh bakteri) dan anorganik (tidak dapat diurai oleh bakteri). Masalah yang sulit dalam penanganan limbah domestik yaitu mengingan pengolahan limbah domestik masih sangat memprihatinkan bahkan sama sekalii belum diatur, ditambah dengan permasalahan karakteristik fisik perairan tertutup, dengan kecepatan pertukaran yang rendah, padatnya penduduk dan industri disekitarnya. b. Limbah Industry Air limbah industri mempunyai volume rata-rata aliran yang bervariasi tergantung dari jenis ukuran industri, pengawasan pada proses industri, tingkat daur ulang air limbah dan metode pengolahan air limbah setempat yang digunakan. Untuk limbah industri yaitu industri tahu dan tempe ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisik, kimia dan biologis. Suhu buangan berasal dari proses pemasakan, suhu limbah cair tahu dan tempe pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 40 0C sampai 60 0C, suhu yang meningkat dilingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas cair, kecepatan air, viksositas, dan tegangan permukaan. c. Limbah Air Hujan Air yang sudah jenuh yang tidak bisa lagi meresap kedalam tanah sehingga biasanya meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir dan akan mencemari sumber air bersih yang ada disekitarnya. 3. Komposisi Air Limbah Menurut Udin Djabu,dkk (1991) bahwa komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air yaitu sebesar 99,9% dan sisanya terdiri dari partikel-partikel padat terlarut dan tidak terlarut sebesar 0,1%. Partikel-partikel padat terdiri dari zat organik ( 70%) dan zat anorganik ( 30%). Zat-zat organik terdiri dari protein ( 65%), karbohidrat ( 25%) dan lemak ( 10%). Zat-zat organik tersebut sebagian besar sudah terurai yang merupakan sumber makanan dan media yang baik bagi bakteri dan mikroorganisme yang lain, sedangkan zat-zat anorganik terdiri dari butiran, garam dan metal (logam) yang merupakan bahan pencemar yang penting. Solid (dissolved dan suspended) sangat cocok untuk menempel dan bersembunyinya mikroorganisme pathogen. 4. Karakteristik Air Limbah a. Karakteristik Fisik Air Limbah 1) Bau Bau yang tercium adalah gas hasil pembusukan zat organik oleh bakteri aerobik. Selain itu, ada mikroorganisme lain yang bisa merubah sulfat menjadi sulfit, dan menghasilkan gas hydrogen sulfit yang baunya seperti telur busuk. Bau yang lainnya disebabkan oleh senyawa kimia tertentu atau senyawa yang dihasilkan selama berlangsungnya proses pengolahan air limbah. Pengaruh bau terhadap manusia disekitarnya terbatas pada efek psikologi saja, tetapi bisa menurunkan nafsu makan dan minum, menyebabkan nafas sesak, mual dan muntah. 2) Suhu Oleh karena kegiatan rumah tangga dan fasilitas umum yang menumpahkan air limbah yang panas, akibatnya suhu air limbah lebih tinggi dibanding suhu air ledeng atau air bersih. Oleh Karena itu suhu air limbah harus selalu diperhatikan dan dimonitor agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. 3) Warna Air limbah yang masih segar biasanya warnanya coklat abu-abu tetapi sejalan dengan berlangsungnya suasana aerobik maka warnanya menjadi lebih gelap dan terakhir air limbah disebut septic dengan warna hitam legam. b. Karakteristik Kimia Air Limbah Jumlahnya cukup dominan karena 75% dari zat padat tersuspensi dari 40% dan zat padat tersaring merupakan bahan organik yang tersusun dari senyawa karbon, hydrogen, oksigen dan ada juga yang mengandung nitrogen selanjutnya bahan organik dapat dikelompokkan menjadi Protein (40% - 60%), karbohidrat (25% - 50%), lemak dan minyak (10%). (Suprabti S 2005). 1) Protein Senyawa kombinasi yang bermacam-macam asam amino ini dijumpai pada makanan manusia dan hewan, seperti kacang-kacang. Mengandung sekitar 16% unsure nitrogen, sehingga bersama dengan urea, protein menjadi sumber nitrogen dalam air limbah. Proses penguraian protein menimbulkan bau busuk. 2) Karbohidrat Di jumpai dalam gula, selulosa, serat kayu dan lain-lain. Di dalam air terdiri atas senyawa C, H, dan O sejenis karbohidrat yang berbentuk gula, mudah terlarut dan mengalami penguraian oleh mikroorganisme menjadi alcohol, dan CO2 tetapi jenis karbohidrat lainnya tidak terlarut dalam air., sehinggga memerlukan mikroba atau asam mineral untuk mengurainya. 3) Lemak dan minyak Tidak mudah diuraikan oleh mikroba, melainkan oleh asam mineral, sehingga terjadi gleserin dan asam jenuh apabila ada sodium hidroksida, glaserin akan dibebaskan dan berbentuk garam alkali yang biasa disebut sabun yang mudah sekali terlarut dalam air. Tetapi dengan adanya kesadahan didalam air melainkan berbentuk endapan. 4) Nitrogen Pengolahan air limbah berarti menciptakan kondisi agar bakteri dan mikroorganisme lainnnya dapat memakan zat organik dalam air limbah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan zat hara nutrien dalam bentuk protein yang elemen utamanya adalah nitrogen phospor atau zat besi. Dalam Keputusan Menteri kesehatan No.20 tahun 1990, mengenai baku mutu air limbah, kandungan phospor ini belum diatur tetapi sebaiknya lebih dipahami jenis senyawanya, phospor yang ada beserta sifat-sifatnya, agar dapat kita antisipasi dampak yang akan diitimbulkan terhadap lingkungan dan (Instalasi Pengolahan Air Limbah) IPAL yang akan mengolah air limbah tersebut 5) Gas yang berhubungan dengan air limbah Adanya banyak macam gas yang ada di udara, atau yang dibuat di pabrik maupun yang diproses dalam air limbah itu sendiri. Adapun diantaranya yang bermanfaat seperti gas methan (CH4), karena dapat berfungsi sebagai bahan bakar. Tetapi ada juga yang merusak seperti gas hidrogen sulfida (H2S) karena banyak bakteri pencemar air limbah yang memerlukan zat asam untuk pernafasannya, maka zat asam harus terlarut dalam air limbah bersama gas lain dalam jumlah yang cukup. Faktor yang mempengaruhi kadar pelarut gas ini antara lain daya larut gas itu sendiri, tekanan parsial gas tersebut dalam atmosfir, suhu air limbah, kadar garam dan tingkatan zat padat terlarut dalam air limbah. c. Karaktristik Biologis Air Limbah Mikroorganisme yang penting dalam air limbah dan air permukaan yaitu bakteri, jamur, protozoa dan algae. Keempat mikroorganisme tersebut berperan penting dalam proses dekomposisi atau stabilisasi organik sedangkan bakteri coliform merupakan indikator pencemaran tinja manusia. Organis pathogenik dalam air limbah berasal dari tubuh manusia yang terinfeksi penyakit seperti Thypus, kolera, dan disentry. Apabila sanitasi daerah kurang memenuhi standar yang ada maka organisme ini bisa menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi.

5. Pengaruh Air Limbah a. Terhadap kesehatan Air limbah yang mengandung bahan kimia dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik melalui minuman dan makanan. Apabila sumber air bersih tercemar oleh air limbah tersebut, maka orang yang mengkonsumsinya akan mengalami keracunan. Misalnya nitrat dan nitrit, dapat menyebabkan Methaemoglobinaemia pada bayi. b. Terhadap lingkungan Air limbah yang dibuang/dialirkan ke saluran pembuangan limbah (Drainase) maka akan mencemari sumber air bersih yang ada di sekitar saluran tersebut. Bahan pencemar yang ada didalamnya akan mengalami penyebaran dan pengenceran yang bersifat relative. Air limbah yang mencemari tanah, dalam perjalanannya akan mengalami peristiwa fisik, kimia dan biologi. c. Terhadap ekosistem Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup , masing-masing komponen tersebut melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. C. Tinjauan Tentang Pengolahan Air Limbah Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan: 1. Pengolahan secara fisika 2. Pengolahan secara kimia 3. Pengolahan secara biologi

BAB III PEMBAHASAN HASIL KUNJUNGAN A. Gambaran Umum Lokasi Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dikunjungi merupakan salah satu fasilitas yang ada di PT Kawasan Industri Makassar (PT KIMA) sebagai jalan keluar dari permasalahn limbah cair dari lebih 200 perusahaan di dalamnya. PT KIMA terbentang di atas areal seluas 703 Ha, terletak 15 km dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Ditempuh 20 menit dari pelabuhan laut, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin. Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di dalam PT KIMA adapun PT KIMA ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi saham saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%). B. Beban Limbah Dan Sumbernya Beban limbah yang masuk ke IPAL PT KIMA setiap harinya bervariasi tergantung dari laju produksi perusahaan-perusahaan. Ada 210 perusahaan di PT KIMA yang menyalurkan limbahnya ke IPAL ini. Adapun kapasitas pengolahan dari IPAL yaitu mencapai 3000 m3. Kedua ratus sepuluh industri yang menjadi sumber limbah cair yang masuk ke IPAL PT KIMA bergerak dalam bidang pembuatan makanan, minuman, stirofoam, gas, dan kayu. Di kawasan ini juga terdapat perusahaan yang menangani logam tetapi hanya berupa pendistribusi, tidak memproduksi logam langsung sehingga kemungkinan perusahaan tersebut tidak terlalu menghasilkan limbah yang berbahaya dibanding perusahaan yang memproduksi langsung logam. C. Proses Pengolahan Pada proses pengolahan air limbah di IPAL PT KIMA, pada dasarnya terdapat 3 komponen besar yaitu: 1. Ruang penerimaan (first treathment) Di ruangan inilah limbah-limbah dari semua perusahaan ditampung. Proses yang terjadi pada ruangan ini adalah proses fisik (mekanik). Di ruangan ini terdapat alat khusus yang berfungsi sebagai perangkap sampah-sampah padat, seperti plastik. Dengan demikian sampah tersebut tidak akan mengganggu proses pengolahan lebih lanjut. Sampah yang terperangkap dipindahkan ke satu wadah khusus dan dibuang ke tempat penampungan sampah untuk selanjutnya dibawa ke TPA. 2. Equalizing Basin Setelah air mengalami proses pengolahan pertama di ruang penerimaan, air kemudian menuju equalizing basin, tepatnya ke bagian pinggir bagian tengah akan diisi oleh limbah dari oxidation ditch. Di tahap ini, dilakukan proses minimisasi atau peghilangan lumpur. Langkah pertama yaitu lumpur dijebak dalam satu alat khusus kemudian air yang lolos disaring dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi lumpur atau padatan yang terkandung. Selanjutnya air menuju ke oxidation ditch. 3. Oxidation ditch Oxidation ditch merupakan satu kolam berbentuk u dimana pada tahap ini terjadi proses biologi yaitu mengaktifkan kerja bakteri aerob. Mekanisme yang dilakukan yaitu dengan membentuk kuncup air (ada ware) sehingga air dapat berinteraksi dengan udara. Dengan demikian terjadi pengikatan oksigen oleh air. Oksigen ini kemudian digunakan oleh bakteri-bakteri untuk menguraikan polutan dalam air menjadi bahan-bahan yang lebih aman antara lain sebagai berikut: 1. Karbohidrat CO2 + H2O 2. Nitrat nitrit3. Lemak asam lemak4. Protein asam amino Agar proses yang terjadi di dalam oxydation ditch berlangsung lancar diperlukan sedikit lumpur. Oleh karena itu pada tahap ini juga terjadi proses pemasukan lumpur dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu pada tahap ini dikenal istilah lumpur kembali. Setelah proses tersebut, limbah kemudian menuju ke bagian tengah equalizing basin. Di tahap ini air mengalami proses sedimentasi dan pembersihan dari sampah-sampah padat yang kemungkinan masuk selama proses pengolahan. Proses selanjutnya yaitu penyaringan ulang dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi padatan yang terlarut. Proses ini terjadi pada semacam kotan di dekat equalizing basin yang disebut blower room. Selanjutnya dihasilkanlah limbah yang memenuhi baku mutu dan aman untuk lingkungan. Lumpur hasil dari pengolahan dimasukkan ke drying bed, selanjutnya didistribusikan ke PT Tonasa untuk dijadikan bahan bakar. D. Prestasi Ipal PT. KIMA Dengan proses pengolahan sepert di atas, IPAL PT KIMA telah meraih prestasi berupa telah berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Di samping lisensi tersebut, saat ini status IPAL PT KIMA adalah BLUE, satu tingkat di bawah GREEN. Untuk selanjutnya IPAL PT KIMA terus berupaya meningkatkan kualitasnya untuk mencapai status GREEN tersebut. Air limbah yang telah diolah dari IPAL PT KIMA digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut untuk menyiram dan mengairi tambak atau sawah mereka. Hingga saat ini, belum ada keluhan atau tuntutan dari masyarakat yang menggunakannya. Selain itu, dari tambak yagn dijadikan indikator, ikan-ikan juga tidak bermasalah sehingga dapat dikatakan bahwa limbah hasil pengolahan IPAL tersebut telah memenuhi standar baku mutu. E. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Untuk tetap menjamin dan meningkatkan kualitas limbah cair hasil olahan dari IPAL PT KIMA serta sebagai usaha-usaha untuk meraih ISO 14000 dan mencapai status GREEN, PT KIMA telah melakukan berbagai upaya, antara lain: 1. Diadakan uji lab terhadap limbah dari industri-industri tiap harinya untuk menentukan teknik perlakukan yang maksimal dalam proses pengolahan. 2. Telah dibuat tambak percontohan atau tambak indikator. Tambak ini dialiri air hasil pengolahan dari IPAL. Bila ikan-ikan di dalam tambak bermasalah. Misalnya mati maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan telah melewati ambang batas sehingga dapat segera diambil langkah keluar. 3. Bila ada kerusakan, para petugas segera turun tangan tanpa menunggu waktu. Dengan demikian hasil pengolahan kemungkinan besar terus dalam kondisi yang baik. 4. Mengontrol setiap harinya proses pegolahan yang berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. PT. KIMA merupakan salah satu kawasan IPAL dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya. 2. Proses pengolahan Limbah yang ada di PT. KIMA yaitu: Ruang penerimaan (first treathment), Equalizing basin, Oxidation ditch. 3. Manfaat dari pengolahan air Limbah di PT.KIMA yakni: Air limbah yang telah diolah dari IPAL PT KIMA digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut untuk menyiram dan mengairi tambak atau sawah mereka. B. Saran Melihat kondisi PT. KIMA pada saat kunjungan pada dasarnya sudah cukup efektif dan efisien. Apalagi PT.KIMA ini telah beberapa kali mendapat penghargaan dari Pemerintah. Namun, yang perlu mungkin disoroti adalah bagaimana agar fasilitas fasilitas yang ada di dalam terawat dengan baik termasuk ruang uji (laboratorium), begitu juga dengan ruang-ruang yang lain. DAFTAR PUSTAKA Firdaus, Idha. 2011. Laporan PT.KIMA Makassar. http:// laporan-ptkima makassar.html. Diposting pada bulan Juni 2011 Asri. 2009. Gambaran Umum IPAL PT.KIMA. http:// gambaran-umum-instalasi-pengolahan-air.html. Diposting pada hari Senin, 01 Juni 2009 Idhe. 2011. Laporan Kunjungan Lapangan Mahasiswa KL(UNHAS di PT.KIMA INDOFOOD Tahun 2011. Idhe_Kesehatan Lingkungan Blogs. Diposting pada hari Rabu, 26 Oktober 2011http://lisharuqayyah.blogspot.com/2013/06/laporan-kunjungan-mahasiswa-kesling-umi.html

GAMBARAN UMUM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PT KIMA

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dikunjungi merupakan salah satu fasilitas yang ada di PT Kawasan Industri Makassar (PT KIMA) sebagai jalan keluar dari permasalahn limbah cair dari lebih 200 perusahaan di dalamnya. PT KIMA terbentang di atas areal seluas 703 Ha, terletak 15 km dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Ditempuh 20 menit dari pelabuhan laut, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin.Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di dalam PT KIMA adapun PT KIMA ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi saham saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%).Setelah sebelumnya berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan. Selain itu, KIMA juga telah menggalang kemitraan dengan dunia internasional. Tahun 1992 telah dilakukan penandatanganan perjanjian kawasan perdagangan antara Trade Development Zone Darwin (TDZA) dengan KIMA, dan bermitra dengan China National Heavy Machinery Indutry tahun 2002 dalam bidang Informasi Bisnis, Ekonomi, Perdagangan, Industri dan peningkatan SDM.Dengan posisi PT KIMA saat ini yang telah memperoleh sertifikast ISO 9001 dan tengah berbenah mengejar ISO 14000, bisa diprediksiskan bahwa komitmen kawasan industri ini terhadap lingkungan tergolong bagus. Dari hasil wawancara terhadap pegawai operasional IPAL PT KIMA, limbah hasil olahan telah memenuhi standar baku mutu untuk dibuang ke lingkungan tetapi dari berita-berita yang beredar, pencemaran lingkungan terutama pesisir Losari sering dikaitkan dengan limbah dari PT KIMA.

BEBAN LIMBAH DAN SUMBERNYA

Beban limbah yang masuk ke IPAL PT KIMA setiap harinya bervariasi tergantung dari laju produksi perusahaan-perusahaan. Ada 210 perusahaan di PT KIMA yang menyalurkan limbahnya ke IPAL ini. Adapun kapasitas pengolahan dari IPAL yaitu mencapai 3000 m3.Kedua ratus sepuluh industri yang menjadi sumber limbah cair yang masuk ke IPAL PT KIMA bergerak dalam bidang pembuatan makanan, minuman, stirofoam, gas, dan kayu. Di kawasan ini juga terdapat perusahaan yang menangani logam tetapi hanya berupa pendistribusi, tidak memproduksi logam langsung sehingga kemungkinan perusahaan tersebut tidak terlalu menghasilkan limbah yang berbahaya dibanding perusahaan yang memproduksi langsung logam.

PROSES PENGOLAHAN

Pada proses pengolahan air limbah di IPAL PT KIMA, pada dasarnya terdapat 3 komponen besar yaitu :1. Ruang penerimaan (first treathment)Di ruangan inilah limbah-limbah dari semua perusahaan ditampung. Proses yang terjadi pada ruangan ini adalah proses fisik (mekanik). Di ruangan ini terdapat alat khusus yang berfungsi sebagai perangkap sampah-sampah padat, seperti plastik. Dengan demikian sampah tersebut tidak akan mengganggu proses pengolahan lebih lanjut.Sampah yang terperangkap dipindahkan ke satu wadah khusus dan dibuang ke tempat penampungan sampah untuk selanjutnya dibawa ke TPA.

2. Equalizing basinSetelah air mengalami proses pengolahan pertama di ruang penerimaan, air kemudian menuju equalizing basin, tepatnya ke bagian pinggir bagian tengah akan diisi oleh limbah dari oxidation ditch.Di tahap ini, dilakukan proses minimisasi atau peghilangan lumpur. Langkah pertama yaitu lumpur dijebak dalam satu alat khusus kemudian air yang lolos disaring dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi lumpur atau padatan yang terkandung. Selanjutnya air menuju ke oxidation ditch.

3. Oxidation ditchOxidation ditch merupakan satu kolam berbentuk u dimana pada tahap ini terjadi proses biologi yaitu mengaktifkan kerja bakteri aerob. Mekanisme yang dilakukan yaitu dengan membentuk kuncup air (ada ware) sehingga air dapat berinteraksi dengan udara. Dengan demikian terjadi pengikatan oksigen oleh air. Oksigen ini kemudian digunakan oleh bakteri-bakteri untuk menguraikan polutan dalam air menjadi bahan-bahan yang lebih aman antara lain sebagai berikut :- Karbohidrat CO2 + H2O- Nitrat nitrit- Lemak asam lemak- protein asam amino

Agar proses yang terjadi di dalam oxydation ditch berlangsung lancar diperlukan sedikit lumpur. Oleh karena itu pada tahap ini juga terjadi proses pemasukan lumpur dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu pada tahap ini dikenal istilah lumpur kembali.Setelah proses tersebut, limbah kemudian menuju ke bagian tengah equalizing basin. Di tahap ini air mengalami proses sedimentasi dan pembersihan dari sampah-sampah padat yang kemungkinan masuk selama proses pengolahan.Proses selanjutnya yaitu penyaringan ulang dengan saringan yang lebih halus untuk semakin mengurangi padatan yang terlarut. Proses ini terjadi pada semacam kotan di dekat equalizing basin yang disebut blower room. Selanjutnya dihasilkanlah limbah yang memenuhi baku mutu dan aman untuk lingkungan.Lumpur hasil dari pengolahan dimasukkan ke drying bed, selanjutnya didistribusikan ke PT Tonasa untuk dijadikan bahan bakar.

PRESTASI IPAL PT.KIMA

Dengan proses pengolahan sepert di atas, IPAL PT KIMA telah meraih prestasi berupa telah berhasil mendapat pengakuan internasional berupa sertifikat ISO 9001, saat ini KIMA tengah berbenah mengejar ISO 14000, sebuah lisensi standarisasi kelayakan perusahaan dalam manajemen lingkungan.Di samping lisensi tersebut, saat ini status IPAL PT KIMA adalah BLUE, satu tingkat di bawah GREEN. Untuk selanjutnya IPAL PT KIMA terus berupaya meningkatkan kualitasnya untuk mencapai status GREEN tersebut.Air limbah yang telah diolah dari IPAL PT KIMA digunakan oleh masyarakat di sekitar kawasan tersebut untuk menyiram dan mengairi tambak atau sawah mereka. Hingga saat ini, belum ada keluhan atau tuntutan dari masyarakat yang menggunakannya. Selain itu, dari tambak yagn dijadikan indikator, ikan-ikan juga tidak bermasalah sehingga dapat dikatakan bahwa limbah hasil pengolahan IPAL tersebut telah memenuhi standar baku mutu.

USAHA-USAHA PENINGKATAN KUALITAS

Untuk tetap menjamin dan meningkatkan kualitas limbah cair hasil olahan dari IPAL PT KIMA serta sebagai usaha-usaha untuk meraih ISO 14000 dan mencapai status GREEN, PT KIMA telah melakukan berbagai upaya, antara lain :1. Diadakan uji lab terhadap limbah dari industri-industri tiap harinya untuk menentukan teknik perlakukan yang maksimal dalam proses pengolahan.

2. Telah dibuat tambak percontohan atau tambak indikator. Tambak ini dialiri air hasil pengolahan dari IPAL. Bila ikan-ikan di dalam tambak bermasalah. Misalnya mati maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengolahan telah melewati ambang batas sehingga dapat segera diambil langkah keluar.3. Bila ada kerusakan, para petugas segera turun tangan tanpa menunggu waktu. Dengan demikian hasil pengolahan kemungkinan besar terus dalam kondisi yang baik.4. Mengontrol setiap harinya proses pegolahan yang berlangsung untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar.http://dunia-asri.blogspot.com/2009/06/gambaran-umum-instalasi-pengolahan-air.html

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN MAHASISWA KL(UNHAS DI PT INDOFOOD TAHUN 2011

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangKawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan masyarakat di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya kawasan industi dalam suatu wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan masyarakat akan produk yang dihasilkan. Kawasan Industri Makassar atau lebih dikenal dengan PT. KIMA merupakan salah satu kawasan dalam kota Makassar yang didalamnya terdapat banyak industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Makassar dan sekitarnya.Adanya kawasan industri ditengah masyarakat dapat membawa manfaat maupun dampak negatif yang merugikan masyarakat disekitanya bila tidak dikelola secara tepat.Setiap produksi pastilah menghasilkan limbah, begitu juga halnya di PT Indofood_Indomie.Limbah merupakan konsekuensi logis dari yang pendirian suatu industriwalaupun tidak semua industri menghasilkan limbah. Bila limbah yang dihasilkanmengandung senyawa kimia yang berbahaya maka akan menimbulkan pencemaran air, tanahmaupun udara yang akan mempenagruhi kesehatan manusia.Aktivitas industri yang beragam meningkatkan jumlah kuantitas limbah yang dihasilakn dan karakteristik limbah yang dihasilkan makin kompleks. Akibatnya biaya infestasi yang dibutuhkan untuk pengadaan sarana pengolahan limbah meningkat dan lahan yang dibutuhkan semakin luas. Saat ini biaya penanganan limbah merupakan salah satu hal yang mendesak bagi pihak industri disamping masalah ketersediaan lahan makin sulit di daerah perkotaan.Sampai tahun 2011, di dalam Kawasan Industri Makassar terdapat sekitar 230 industri didalamnya. Pengolahan limbah dikawasan tersebut dilakukan secara komunal dengan menyalurak limbah melalui pipa dan dialirkan ke lokasi pengolahan limbah cair yang juga terdapat di dalam kawasan tersebut. Di antara 230 industri yang menggunakan fasilitas tersebut terdapat 18 industri yang menghasilkan limbah cair yang berpotensi berbahaya karena mengandung bahan anorganik yang sulit dinetralisasi oleh lingkungan dan selebihnya hanya menghasilkan jenis limbah cair organik yang masih dapat diolah secara sederhana dan dampak yang ditimbulkan cenderung sedikit.Industrialisasi dapat mendorong perkembangan pembanguanan, memacu laju pertumbuhan ekonomi akan tetapi indutri juga mengandung risiko lingkungan. Oleh karena itu adanya aktifitas industri dalam suatu kawasan dapat mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang menimbulkan gangguan kesehatan.B.Rumusan Masalah1.Bagaimana proses produksi mie instan dari PT Indofood2.Jenis limbah apa saja yang dihasilkan oleh PT Indofood?C.TujuanBerdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penyusunan laporan ini adalah :1.Untuk mengetahui proses produksi mie instan pada PT.Indofood2.Untuk mengetahui limbah yang dihasilkan dari proses produksi di PT.Indofood

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan Umum Proses Produksi Mie InstanMie Instanadalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada dalam paketnya.Bahan-bahan Pembuatan Mie diantaranya :a. Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi membentuk struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan dalam pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mie menjadi elastis b. tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksinya. Bahan-bahan lain yang digunakan antara lain air, garam, bahan pengembang, zat warna, bumbu dan telur.b.Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan garam, dan membentuk sifat kenyal gluten.Pati dan gluten akan mengembang dengan adanya air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6 9, hal ini disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah air yang optimum membentuk pasta yang baik.c.Garam berperan dalam memberi rasa,memperkuat tekstur mie, meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mieserta mengikat air. Garam dapat menghambat aktivitas enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak mengembang secara berlebihan.d.Putih telur akan menghasilkan suatu lapisan yang tipis dan kuat pada permukaan mie. Lapisan tersebut cukup efektif untuk mencegah penyerapan minyak sewaktu digoreng dan kekeruhan saus mie sewaktu pemasakan.e.Lesitin pada kuning telur merupakan pengemulsi yang baik, dapat mempercepat hidrasi air pada terigu, dan bersifat mengembangkan adonan.Adapun proses produksi mie instan sabagai berikut :a.mixer 1fungsinya untuk mengaduk campuran bahan baku yang diperlukan sebagai bahan dasarb.mixer 2fungsinya untuk mengaduk lebih rata adonan yang dihasilkan oleh mixer 1 supaya adonan tersebutdapat dimasukkan kedalamdounht sheet roller.c.Doungt sheet combining machineterdiri dari 2buah roller yang berfungsi untuk mengatur supaya ketebalan dari adonan mie dapat diproses kembali menuju ke continuos roller, dimana ketebalan antara adonan yang satu dengan yang lain tidak sama untuk menuju ke ketebalan yang lebih tipis.d.Continuos press rollerini juga digerakkan oleh motor untuk mengatur ketebalan dari lembaran adonan yang akan di bentuk menjadi mie.Continuos press rollerterdiri dari 6 buah roller yang berfungsi untuk mengatur ketebalan adonan secara bertahap dari satu roller menuju roller seterusnya supaya menjadi lebih tipis, sehingga dapat dimasukkan menuju ke roller yang berbentuk sisir, yang juga merupakan bagian dari ke 6 yang dimaksud, sehingga dapat membuat adonan menjadi miee.Steamer conveyoruntuk mensteam adonan yang sudah dalam bentuk mie yang kemudian di angkut dengan menggunakan konveyor menuju ke bagiansteamer. Konveyer digerakkan oleh motor yang kecepatan diatur sesuai dengan putaran roller dari adonan setelah selesai dari proses adonan maka diteruskan menuju proses pemotongan cutting yang dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.f.Transportadalah sarana yang digerakkan dengan menggunakan konveyor yang mengangkut hasil pemotongan yang sudah berbentuk mie sesuai dengan ukuran yang diinginkan kemudian dimasukkan kedalam wadah masing-masing sesuai ukuran yang ada. Dalam hal ini yang berperan adalah kecepatan motor harus sangat sinkron kdengan yang lain, suppaya mie tersebut jatuh tepat pada wadah yang telah disediakang.Fryeradalah pengorengan yang menggunakan minyak kelapa sebagai media penggorengan. Mie yang masuk kebagian transport yang telah disediakan dicelupkan kedalam minyak penggorenganh.Coolingadalah tempat untuk mendinginkan hasil produksi berupa mie yang keluar dari penggorengan dengan memakaikipas sebagai pendingin.Noodle transfer deviceadalah media tempat pembagian mie yang telah didinginkan untuk diteruskan menuju proses pembungkusan dengan menggunakan mesin packaging yang terbagi menjadi beberapa jalur yang berfungsi untuk supaya mie yang akan dibungkus dapat secara satu persatu masuk ke dalam mesin pembungkus (Wrapping Machine)

BAB IIIPEMBAHASAN

A.Gambaran Umum LokasiPT KIMA (Kawasan Industri Makassar) terbentang terletak disebelah utara kota Makassar di atas areal seluas 203 Ha dan akan dikembangkan menjadi 703 Ha, terletak 15 km dari pusat kota Makassar yang juga ibukota provinsi Sulawesi Selatan tepatnya berada didaerah Daya. Dari kawasan jarak yang diitempuh dari pelabuhan laut yaitu selama 20 menit, 30 menit dari Bandar Udara Hasanuddin.

Gambar 1 PT. Indofood CBP Sukses Makmur TbkDi dalam kawasan Industri Makassar terdapat sebanyak 230 industri yang beroperasi di dalamnya. Salah aatu industri yang telah dikunjungi adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk berdiri sejak tahun 1991. Industri ini memproduksi produksi berbagai macam makanan dan minuman. Khusus untuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada Kawasan Industri Makassar hanya memproduksi makanan jenis mie instan.Adapunbumbu, danpembungkusnya di datangkandariluar Makassar.Bumbutidak di buat di Makassar karena tidak memenuhi syarat, yaitu untuk mendirikan pabrik bumbu Mie Instan didaerah tersebut harus terdapat 5 pabrik mie.Untuk memproduksi sekitar 2 juta bungkus mie perhari, industri ini mempekerjakan sebanyak 600 orang pekerja dengan lamanya produksi dalam sehari selama 21 jam. Sarana dan Prasarana yang ada di Industri ini adalah sebagai berikut: Pabrik Mie Instan, Ruang untuk menerima tamu Tempat parker,Mushalla,Mini Market,dll.Untuk menampung limbahnya, di areal Kawasan Industri Makassar terdapat beberapa sarana seperti Saluran Pembuangan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di dalam PT KIMA adapun PT KIMA ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan komposisi saham saat ini terdiri atas beberapa unsur antara lain Pemerintah RI (60%), Pemerintah Propinsi Sul-Sel (30%), dan Pemerintah Kota Makassar (10%).Program berbasis lingkungan di PT Indofood diantaranya :1.PT Indofood tidak menghasilkanmengandung limbah B3. Adapun limbah cairnya dikelola disalurkan melalui pipa yang akan dikumpukan pada IPAL PT KIMA.2.PT Indofood ini adalah industri yang sangat pedulli terhadap lingkungan. Wujud kepedulian terhadaplingkungan yaitu dengan memperbanyak menanam pohon.3.Karena perusahaan ini memiliki AMDAL yakni kegiatan UKL dan UPL,. sehigga tiap3 - 6 bulan sekali dilakukan pengontrolan untuk setiap kadar limbah yang dihasilkan sehingga tidak melewati ambang batas.

B.Proses Produksi Mie Instan Pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.Beberapa hasil produk dari Indofood mulai dari makanan bayi, snack,, mie instan,susu, kecap, saus sambal, tepung bumbu, hingga minyak goreng dan tepung terigu yang menjadi bahan utama dalam proses produksi pembuatan mie instan. Berikut adalah gambar beberapa produk yang dihasilkan PT Indofood.

Gambar 1. Hasil Produk Dari PT IndofoodPTIndofood yang terletak di kawasan Kima ini khusus memproduksi jenis makanan Mie Instan. Mie instan merupakan bahan makanan yang sangat familiar semua dikalangan masyarakat. Hampir setiap orang yang tinggal di kota sudah biasa melihat atau mengkonsumsi mie instan.Bahan baku utama mi instan adalah tepung terigu, minyak goreng dan bumbu. untuk mi instan Indomie menggunakan tepung terigu Bogasari, minyak goreng bimoli danbumbu yang di kirim dari pabrik bumbu di Jawa. Sementara untuk kemasannya menggunakan kemasan yang bersifatfood gradeartinya dinyatakan aman dan layak untuk digunakan sebagai pengemas makanan yang dikirim dari Cikupat.Dalam proses produksinya, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebungkus mie mulai dari proses pengolahan tepung sampai pengepakan membutuhkan waktu 15 menit. Berdasarkan hasil wawancara, dalam sehari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang berada di Makassar ini dapat memproduksi hingga 2.400.000 bungkus mie instan dengan waktu produksi 3 x 7 jam produksi dalam sehari. Banyaknya tenaga yang dipekerjakan dalam industri ini hingga tahun 2011 adalah sebanyak 600 pekerja yang dalam sehari bekerja selama 7 jam perhari.Bahan utama yang digunakan dalam proses produksi adalah tepung terigu dan minyak goreng. Tepung terigu adalah salah satu produk yang dihasilkan oleh PT Indofood yang berada diluar kota Makassar. Tepung yang berbahan dasar gandum di impor dari Australia, kemudian gandum tersebut diolah menjadi tepung terigu yang berkualitas tinggi. Begitu pula dengan minyak goreng merk Bimoli yang bahan bakunya berasal dari dalam negeri diproduksi dalam naungan industri yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Hasil produk ini dijadikan bagi PT Indofood itu sendiri untuk mengolahnya lebih lanjut untuk menghadilkan produk lain atau dapat langsung dipasarkan. Sebagai bahan tambahan dalam mie instan berupa bumbu tidak diproduksi langsung oleh PT Indofood yang ada dikawasan KIMA ini, tetapi bumbu-bumbu ini berasal dari PT Indofood yang berada di pulau Jawa. Alasan mengapa bumbu ini tidak diproduksi di wilayah Makassar, karena syarat untuk mendirikan satu industri yang mengolah bumbu dalam satu wilayah harus memiliki 5 pabrik yang memproduksi mie instan. Oleh karena itu bumbu mie instan berasal dari luar kota Makassar.Proses pembuatan mie di pabrik PT Indofood Tbk ternyata cukup sederhana. Ada tiga tahap penting dalam pembuatan mie instan sampai siap dipasarkan. Tahap yang pertama yaitu tahap pendahuluan, tahap pembuatan, dan tahap terakhir adalah penyimpanan.1.Tahap pendahuluan yaitu melakukanquality controlyaitu dengan menyeleksi bahan-bahan yang sesuai standar yang diinginkan oleh produsen contohnya terigu. Tujuan dari proses ini adalah agar produk yang dihasilkan berkualitas dan tahan lama. Bahan yang tidak memenuhi standar dikembalikan pada pihak produsen bahan.2.Tahap kedua dalam proses produksi adalah pembuatan mie. Tahapan ini terbagi menjadi enam peoses, yaitu:a.Mixingyaitu mencampur bahan baku dengan cairan formula yang diaduk menggunakan mesin pengaduk (mixer) hingga adonan tercampur rata dengan tingkat kekenyalan yang sesuai untuk dibentuk.b.Penggilingan yaitumembentuk adonan menjadi tipis. Penipisan adonan mie terdapat dalam tiga ukuran dengan ketebalan yang berbeda. Penipisan pertama adonan digiling dengan cukup tebal, penipisan kedua ukurannya sudah lebih tipis dari yang pertama, dan yang terakhirpenggilingan adonan dengan ukuran yang tipis dengan ketebalan sekitar 2 milimeter.c.Slicing(pengirisan), penyisiran dan penggelombangan yaitu adonan mie yang sudah digiling tipis, diiris menjadi 8 bagian sesuai ukuran kemudian adonen mie masuk kemesin yang didalamnya terdapat alat seperti sisir yang membelah adonan menjadia bagian-bagian yang panjang dan bergelombang. Sampai pada tahap ini beluma ada limbah yang dihasilkan.

Gambar. ProsesPenggilingan Sampai Pengukusand.Pengukusan. Adonan mie yang telah bebrntuk panjang dan bergelombang digiring ke dalam mesinsteambox(pengukusan). Pada tahap ini dihasilkan limbah berupa uap panas dan sedikit air yang terkadang menetes dari dalam mesin.Gambar 2. Proses Pengukusan DenganSteamboxe.Cutting(pemotongan) dan pelipatan yaitu mie yang telah dikukus tadi dipotong dengan ukuran panjang yang telah diatur kemudian mie dilipat dua sehingga berbentuk persegi panjang berlapis.Gambar 3. ProsesCuttingf.Friying(penggorengan) mie ditransport ke dalam mesin yang berisi minyak goreng. Mesin penggorengan ini bentuknya tertutup. Proses ini menghasiulkan limbah berupa sisa minyak. Pengolahn sisa minyak adalah dengan menggunakannya kembali dengan cara penambahan dengan minyak baru dan bahan kimia berupa TBH untuk menjaga kadar asam basa dan lemak minyak serta tidak menimbulkan ketengikan. Proses penggunaan kembali minyak oleh pihak produsen disebut sirkulasi minyak sehingga tidak terdapat limbah sisa minyak yang dibuang.

Gambar 4. Mie Ditranspot Ke Penggorengang.Cooling(pendinginan) yaitu proses dimana mie yang telah digoreng dengan suhu tinggi didinginkan menggunakan mesin pendingin agar mie tidak perlu waktu yang lama untuk didiamkan sebelum dibungkus karena suhunya telah disesuiakan dengan mesin ini. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah cair hasil pendinginan.h.WrappingDanPackingSetelah dilakukan proses cooling, mie akan di wrapping dan packing.Wrapping merupakan pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang telah dibuat. Kemudian mie yang telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal kadarluarsa mie.Pada packing mie yang telah terkemas dan diberi kode produksi, kemudian ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang telah ditentukan, kemudian mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah untuk melindungi produk dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan kualitas mie.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah kode produksi, mutu karton, kondisi pengeleman, berat rata-rata dan cemaran.Adapun limbah yang dihasilkan berupa sisa kardus dan juga dihasilkan mie yang hancur rusak (HP).3.Tahap terakhir setelah pengemasan yaitu tahap penyimpanan. Mie yang telah terbungkus rapi ditranport ke salah satu bagian pabrik kemudian dengan menggunakan tenaga manusia kardus yang berisi mie ini disusun diatas mesin bermotor pengangkiu barang yang kemudian akan dibawa ke gudang yang telah diatur sirkulasinya.Sistem penyimpanan dan pengeluaran yaitufirst in first outyaitu barang yang duluan masuk digudang penyimpanan itu yang didahulukan untuk dipasarkan.

Gambar 5. Proses Tranport Mie Sebelum PenyimapanMasakadaluarsamieyaitu 8 bulankedepanmulaidarihariproduksisampai ke konsumendengantidakmenggunakanbahanpengawet.Salah satu alasan mengapa proses produksi harus higienis dan menggunakan bahan yang berkualitas adalah untuk menjaga mie agar awet selama 8 bulan setelah tanggal produksi. Untuk pemasaran. Mie yang telah disimpan diangkut ke truk untuk didistribusikan dengan tetap menjaga kualitas mie yang akan dibawa. Salaha satu upaya untuk menjaga agar mie tidak cepat rusak yaitu dengan menutupkan plastik dan terpal pada belakang truk agar panas maupun hujan tidak mempengaruhi mie.Sebagianbesar proses dilakukan dengan mesin. Untuk menghindari kontaminasi bakteri pada produk, parakaryawannya menggunakan pakaian khusus yang hanyadigunakanketikaberadadalampabrikdilengkapidenganpelindungkepaladan masker serta diwajibkan mencucitangan dengan menggunakan desinfektan seperti alcohol sebelum mulai bekerja. Proses pengolahan mi instan telah memperoleh sertifikat halal dari LP POM MUI (Lembaga Penelitian Pemeriksaan Obat dan Makanan Majelis Ulama Indonesia) dantelahmemilikisertifikat ISO 9001: 2000.Berbagai sertifikat yang telah diperoleh industri pengolahan indomie mencerminkan betapa PT Indofood selalu berusaha menjamin bahwa mutu setiap bungkus mi instan indomie aman dan layak dikonsumsi.Limbah PT IndofoofSuksesMkamurTbkUntukpengolahanlimbahpadat yang kami dapatkandaripenjelasanbapakIswanto, selama proses produksi mi instan PT Indofood banyaklimbah yang dihasilkan. Untuklimbahpadat, selain karton yang dihasilkan darisisa produksi.Untuk mengolahnya, pihak Indofood mengatasinya dengan pemanfaatan sisa karton yang sudah tidak digunakanlagi, atau dengan mengubahnya menjadi uang (menjualnya).Sealin itudihasilkan juga limbah padatdarisisa-sisaproduksi mi (mi rusak). Hal initerjadikarena ada kesalahan dari system produksinya.Mie yang telah rusak karena hancur dan pecah dijadikan pakan ternak.Untuk limbah cair, menurut penjelasan bapak Iswanto, untuk PT Indofood belum memiliki system pengolahan sendiri, tapi memanfaatkanSystem Waste Water Treatment Plantyang akan diolah pada satu tempat sehinnga limbahnya dialirkan melaui pipa.Sedangkanuntukemeisigas yang dihasilkan, pihak Indofood jugabelummemiliki sistem pengolahanuntukemisi gas. Akan tetapi,tetap dilakukan pengontrolan kadar limbah tiap 3 - 6 sekali.

BAB IVPENUTUP

A.Kesimpulan1.Proses produksi mie instan dari PT Indofood dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pemeriksaan kualitas bahan, tahap pembuatan mie dan tahap penyimpanan. Tahapan pembuatan mie yaitu mixing, Penggilingan,Slicing(pengirisan), Pengukusan,Cutting(pemotongan) dan Pelipatan,Friying(penggorengan),Cooling(pendinginan) danWrappingDanPacking2.Jenis limbah yang dihasilkan oleh PT Indofood ada 3 jenis yaitu libah padat berupa sisa kardus dan mie yang rusak, limbah gas berupa emisi dari proses produksi dan limbah cair yang berasal dari kegiatan produksi dan non produksi (WC).B.Saran1.Selama proses produksi mie instan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk seharusnya dilakukan pengawasan untuk menghindari kesalahan saat produksi.http://idhe-blok.blogspot.com/2011/10/laporan-kunjungan-lapangan-mahasiswa.html

Limbahadalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, adaair kakus(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).[1]Limbah padat lebih dikenal sebagaisampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.Pengolahan limbah[sunting|sunting sumber]Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan2. pengolahan menurut karakteristik limbahUntuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, sepertijambanmisalnya.1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbahAir kakus.2. Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atauMCK.[1]3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengantempat pembuangan sementara(TPS),tempat pembuangan akhir(TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secarakolektifoleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup, karena air bersih memang sangat berguna di masyarakatKarakteristik limbah[sunting|sunting sumber]1. Berukuran mikro2. Dinamis3. Berdampak luas (penyebarannya)4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)Limbah industri[sunting|sunting sumber]Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:1. Limbah cairbiasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponenpencemaran airpada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik2. Limbah padat3. Limbah gas dan partikelProses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang bersih disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer. Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga, jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk, bus, pesawat terbang, dan kereta api.Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah:a. Karbon monoksida (CO),b. Nitrogen oksida (Nox),c. Hidrokarbon (HC),d. Sulfur oksida (SOx)e. Partikulat.Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global yaitu:a. CO2 (karbon monoksida),b. Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog),c. Hujan asam,d. CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),e. CH4 (metana).Limbah B3(Bahan Berbahaya dan Beracun)[sunting|sunting sumber]Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.Macam Limbah Beracun[sunting|sunting sumber] Limbah mudah meledakadalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan. Limbah mudah terbakaradalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama. Limbah reaktifadalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. Limbah beracunadalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut. Limbah penyebab infeksiadalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh man