SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah...

261
PRESIDEN REPUBLIK INOONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2O15-2OL} DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SATINAN Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 12 ayat (5) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2074 tentang rerindustrian dan_Pasal 3 ayat (4) peraturan pemerintah Nomor 14 Tahun ?,01I tgltang Rencana Induk er*U.rgr.r., Industri Nasional Tahun 2ors-2ogs, perlu *"""t"it"" peraturan Presiden tentang Kebijakan Iniustri Nasional Tahun 2ors- 2019; Mengingat : 1. 2. Pasal 4 Vyat (1) UlqTg-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun l941t Undang-Undang Nomor g Tahun 2Ol4 tentang Perinduslrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ot4 Nomor 4, Tam6ahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Sa9\; Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk pembangunan Industri Nasionar Tahun 2015-2035 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 15 Nomor 46, tambahan Lembar"r, w"g"r, Republik Indonesia Nomor 56Tl); 3. MEMUTUSKAN

Transcript of SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah...

Page 1: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2018

TENTANG

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2O15-2OL}

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SATINAN

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 12 ayat (5)Undang-undang Nomor 3 Tahun 2074 tentang rerindustriandan_Pasal 3 ayat (4) peraturan pemerintah Nomor 14 Tahun?,01I tgltang Rencana Induk er*U.rgr.r., IndustriNasional Tahun 2ors-2ogs, perlu *"""t"it"" peraturanPresiden tentang Kebijakan Iniustri Nasional Tahun 2ors-2019;

Mengingat : 1.

2.

Pasal 4 Vyat (1) UlqTg-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun l941tUndang-Undang Nomor g Tahun 2Ol4 tentangPerinduslrian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2Ot4 Nomor 4, Tam6ahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor Sa9\;Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentangRencana Induk pembangunan Industri Nasionar Tahun2015-2035 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 20 15 Nomor 46, tambahan Lembar"r, w"g"r,Republik Indonesia Nomor 56Tl);

3.

MEMUTUSKAN

Page 2: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2-MEMUTUSIGN:

MenetapKan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRINASIONAL TAHUN 20 15-20 19.

Pasal I

Kebijakan Industri Nasional Tahun 2015-2019 yangselanjutnya disebut KIN 2015-2019 ditetapkan untukjangka waktu 5 (lima) tahun.

KIN 2015-2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sejalan dengan Rencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional Tahun 201$-2019 dan merupakanarah dan tindakan untuk melaksanakan pencapaianpembangunan industri tahap I Tahun 2015-2019 yangditetapkan dalam Rencana Induk PembangunanIndustri Nasional Tahun 20 15-2035.

KIN 2015-2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (2)memuat:

a. sasaran pembangunan industri;b. fokus pengembangan industri;c. tahapan capaian pembangunan industri;

d. pengembangan sumber daya industri;

e. pengembangan sarana dan prasarana industri;

f. pemberdayaanindustri;

g. pengembangan industri prioritas dan industri kecildan industri menengah;

h. pengembangan perwilayahan industri; serta

i. fasilitas fiskal dan nonfiskal.

KIN 2015-2019 sebagaimana dimaksud pada ayat (3)tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 2

Page 3: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

(1)

(21

(3)

(4)

(s)

-3-

Pasal 2

KIN 2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam pasal 1dijabarkan ke dalam Rencana Kerja pembangunanIndustri.Rencana Kerja Pembangunan Industri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disusun untuk jangka waktu I(satu) tahun.

Rencana Kerja Pembangunan Industri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disusun oleh menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangperindustrian berkoordinasi dengan instansi terkait danmempertimbangkan masukan dari pemangkukepentingan terkait.Rencana Kerja Pembangunan Industri sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh mentEri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangperindustrian.

Rencana Kerja Pembangunan Industri sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dilaksanakan oleh menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di biiangperindustrian, menteri, dan pimpinan lembagapemerintah non kementerian terkait.Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang perindustrian melakukan pemantauan danevaluasi atas pelaksanaan Rencana Keija pembangunanIndustri sebagaimana dimaksud pada ayat (S).

pasal 3

Menteri dT pimpinan lembaga pemerintahnonkementerian dalam menetapkan rcf iiat<an sektoralyang _tertait dengan bidang perindustiian mengacupada KIN 2Ot5-20I9.

$:i,.I"": dan bupati/wati kota datam menJrusunRencana-Pembangunan Jangka Menengah Daerah yangterkait dengan bidang perindustrian -sejalan a""g"iRencana pembangunan " IndustriProvinsi/ Kabupaten/ Kota aan XIIV 20 lS_2O lg.

(6)

(1)

(2)

(3) KrN.

Page 4: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

-4-(3) KIN 2015-2019 menjadi dasar pemerintah pusat dalam

pemberian fasilitas penanaman modal sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

pasal 4

Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perindustrian melakukan pemanta;an dan evaluasiterhadap pelaksanaan KIN 20 lS-2O 19.

pasal 5

Kebijakan Industri Nasional Tahun 2015 dan Tahun 2016telah disusun dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

pasal 6

Pada saat Peraturan presiden ini mulai berlaku:a. semua peraturan perundang_undangan yang

merupakan peraturan pelaksanaan dari peraturanPresiden Nomor 28 Tahun 200g tentang KebijakanIndustri Nasional dinyatakan masih teiip berlakusepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalamPeraturan Presiden ini; dan

b. Peraturan Presiden Nomor 2g Tahun 2OOg tentangKebijakan Industri Nasional dicabut dan dinyatakaitidak berlaku.

pasal 7

Peraturan Presiden inidiundangkan.

mulai berlaku pada tanggal

Agar .

Page 5: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-5-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Presiden ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2 Februari 2018

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 6 Februari 2Ol8

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OL8 NOMOR 8

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

Aysllen Deputi Bidang perekonomian,ukum dan Perundang-undangan,

Dna Djaman

Page 6: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK IN DON ESIA

LAMPIRANPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 2 TAHUN 2018TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONALTAHUN 2OL5-2019

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2OI5-201g

SASAMN PEMBANGUNAN INDUSTRI

Memperhatikan sasaran pembangunan industri nasional jangka panjangpada Rencana Induk pembangunan Industri Nasional 1nri,rruf zois-iossdan sasaran pembanguna":_Elgi nasional pada Rencana n Jr"-U."g""."Jangka Menengah Nasional

LRPJMN) 2OlS-iOlg, sasaran p.*U""E-,i"""industri nasional periode 2OlS-2Olg ditetapkan sebagai berii<ut:1' Meningkatkan laju pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sekitar

5,5o/o - 6,20/o,

2. Meningkatkan pera.l , _

industri pengolahan nonmigas dalamperekonomian menjadi lg,2o/o - tg,4yo.3. Mengurangi ketergantungan terhadap impor.4. Meningkatkan ekspor produk industri.5. Meningkatkan persebaran dan pemerataan kegiatan industri.6. Meningkatkan peran industri kecil dan industri menengah.7. Meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi.8. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja.9. Memperkuat struktur industri.10. Meningkatkan nilai tambah sumber daya alam.1 1 . Memperkokoh konektivitas ekonomi nasional.Kebijakan Industri Nasional Tahun 2ors dan Tahun 2016 telahdilaksanakan sesuai dengan amanat RIPIN 20 1s-2035 dan RPJMN 2ors -2079 yang meliputi:(1) Pengembangan perwilayahan industri di luar pulau Jawa;(2) Penumbuhan populasi industri; dan(3) Peningkatan daya saing dan produktivitas.

Beberapa .

Page 7: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2-Beberapa capaian pembangunan industri nasional pada Tahun 2015 danTahun 2016 berturut-turut sebagai berikut:(1) Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar S,os o/o dan

4,42o/o;

(21 Kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar l8,l9o/o dan l8,2Oo/o;

(3) Ekspor produk industri pengolahan nonmigas sebesar USD 108,60miliar dan USD 109,76 miliar;

(4) Kontribusi terhadap total ekspor nasional sebesar 7o,9o/o dan 76,00/o;dan

(5) Realisasi nilai investasi Tahun 2015 di industri pengolahan nonmigasmencapai Rp236 triliun yang terdiri dari Penanaman Modal DalamNegeri (PMDN) sebesar Rp89 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA)sebesar Rp147 triliun. Sedangkan Tahun 2016 total nilai investasimencapai Rp332,06 triliun dengan perincian nilai investasi PMDNsebesar Rp106,78 triliun dan nilai investasi PMA sebesar Rp225,28triliun.

Sasaran kuantitatif pembangunan industri nasional periode 2O|7-2OI9disusun berdasarkan perkembangan kondisi perekonomian terkini denganmenggunakan tahun dasar PDB 2010 yang penggunaannya ditetapkanpada awal Tahun 2015 oleh Badan Pusat Statistik setelah diterbitkannyaPeraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana IndukPembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035. Penggunaan tahundasar PDB 2010 menyebabkan perubahan pada input data untuk mod"etlingdan forecasting, sehingga beberapa sasaran kuantitatif pembangunanindustri nasional dalam KIN Tahun2Ol7-2019 berbeda dengan RIPIN 2015-2035 yang menggunakan tahun dasar PDB 2000. Sasaran kuantitatifpembangunan industri nasional period e 2OLT -2019 ditetapkan seperti padaTabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Sasaran Pembangunan Industri Nasional Tahun 2oL7-2olg

No.Indikator

Pembangunan Industri Satuan 2017 2018 2019

1. Pertumbuhan industripengolahan nonmigas % 5,2-5.4 5,4-5,8 5,7-6,2

2. Kontribusi industripengolahan nonmigasterhadap PDB

o/o 18,4-L9,7 18,6- 19,1 18,9-19,4

3. Kontribusi

Page 8: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

No. IndikatorPembangunan Industri Satuan 20t7 20t8 2019

3. Kontribusi eksporproduk industriterhadap total ekspor

o/o 76,9-77,O 77,3-77,5 77,6-79,O

4. Jumlah tenaga kerja disektor industri

jutaorang L6,2-16,3 L6,5-16,7 16,g-L7,1

5. Persentase tenaga kerjadi sektor industriterhadap total pekerja

% 13,4- 13,5 13,7- 13,9 L4,L-L4,2

6. Rasio impor bahanbaku sektor industriterhadap PDB sektorindustri nonmigas

o/o 36,1-39,6 32,9-35,3 29,g-32,3

7. Nilai Investasi sektorindustri

Rptriliun 325-350 395-420 480-500

8. Persentase nilai tambahsektor industri yangdiciptakan di luarPulau Jawa

o/o 29,4-29,5 28,9-29,o 29,4-3O,O

sasaran tersebut ditetapkan dengan memperhatikan sasaran RIPIN 2015-2035 dan capaian-pemb..rgrr.i industri fi" tahun 2oLs-2o16 sertaperkembangan terakhir parameter-parameter yang mempengaruhi sasaranpembangunan industri. Parameterlparameteidiriaksud^ aifrengaruhi olehkondisi sebagai berikut:1. stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung peningkatanpertumbuhan ekonomi nasional;2. Perkembangan.ekonomi globar rang dapat mendukung pertumbuhan

ekspor nasional khususnya produk lrrar.tri;3. Landasan hukum terkait pembagian kewenangan lintaskementerian/lembaga tentang pembiriaan, pengembangan danpengaturan industri;4. Terbangunnya infrastruktur .yang dapat mendukung peningkatanproduksi dan kelancaran distriLusf5' Kebijakan terkait sumber daya aram yang mendukung pelaksanaanprogram hilirisasi industri secara optimal; a1n6' Terbentuknya rembaga pembiayaan pembangunan industri.

II. FOKUS

Page 9: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

-4-II. FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI

Kebijakan pengembangan industri nasional merupakan bagian kebijakanperindustrian yang diamanatkan dalam RIPIN 2015-2035 dan RPJMN2Ol5-2O19. Prinsip kebijakan pengembangan industri hanrs mendorongpertumbuhan industri serta peningkatan daya saing industri nasional.

Kebijakan pengembangan industri nasional difokuskan pada:

1. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam pada industri huluberbasis agro, mineral, serta migas dan batubara dalam rangkapendalaman struktur industri melalui penguatan rantai nilai industridan pembangunan industri hulu yang diintegrasikan dengan industriantara dan industri hilirnya;

2. Peningkatan kapabilitas industri melalui peningkatan kompetensisumber daya manusia dan penguasaan teknologi; serta

3. Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melaluipembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasanperuntukan industri (KPI), kawasan industri, dan sentra industri kecildan industri menengah (Sentra IKM).

M. TAHAPAN CAPAIAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

RIPIN 2015-2035 menetapkan bahwa arah rencana pembangunan industriselama periode 2O|5-2OL9 adalah meningkatkan nilai tambah sumber dayaalam pada industri hulu berbasis agro, mineral dan migas, yang diikutidengan pembangunan industri pendukung dan andalan secara selektifmelalui penyiapan sumber daya manusia yang ahli dan kompeten di bidangindustri, serta meningkatkan penguasaan teknologi. Pelaksanaanpembangunan industri dalam bentuk pengembangan sumber dayaindustri, pengembangan sarana dan prasarana industri, pemberdayaanindustri, pengembangan industri prioritas dan industri kecil dan industrimenengah, pengembangan perwilayahan industri dan fasilitas fiskal dannonfiskal selama periode 2Ol5-20L9 sebagai berikut:1. Pengembangan Sumber Daya Industri

Sumber daya industri mencakup sumber daya manusia (SDM) industri,sumber daya alam (SDA), teknologi, kreativitas dan inovasi, sertasumber pembiayaan.a. Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri

Pembangunan SDM Industri dilakukan melalui pembangunaninfrastruktur ketenagakerjaan berbasis kompetensi, peningkatankompetensi SDM industri, dan peningkatan produktivitas SDMindustri.

b. Pemanfaatan

Page 10: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DON ESIA

-5-b. Pemanfaatan, Penyediaan, dan penyaluran Sumber Daya Alam

Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran SDA dilakukan meraruipemetaan potensi dan kebutuhan SDA, penJrusunan ketentuanperaturan perundang-undangan yang menjamin kepastian pasokanbahan baku untuk. industri dalam .r"g"ri ".".." berkelanjutan,pengembangan kemitraan antara industii dengan produsen 6ahanbaku dan pembangunan industri berbasis SDA.

c. Pengembangan dan pemanfaatan Teknologi IndustriPengembangan dan pemanfaatan teknologi industri dilakukanmelalui penguatan infrastruktur penelitia; dan pengembangan,peningkatan adopsi dan alih teknologi, serta pemanfaatin t.hiogiindustri dalam negeri.

d. Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas dan InovasiPengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi dilakukanmelalui penyediaan

. ruang, wilayah dan infrastruktur bagipengembangan kreativitas dan inovasi, pengembangan sentiaindustri kreatif, pelatihan teknorogi dan - desainl fasilitasiperlindungan hak kekayaan intelelitual, dan promosi ataupemasaran produk industri kreatif.

e. Penyediaan Sumber pembiayaan IndustriPenyediaan sumber pembiayaan yang kompetitif bagi industridilakukan antara lain. melalui pembentukan lembaga plmbiayaanpembangunan industri.

2. Pengembangan Sarana dan prasarana IndustriPengembangan Sarana dan prasarana Industri meliputi standardisasiindustri, infrastruktur industri, dan sistem informasi industri nasional(srrNAS).

a. Standardisasi IndustriPengembangan standardisasi industri dilakukan meraluipenlrusunan dan penetapan standar industri, penge-banganinfrastruktur standardisasi, serta pengakuan ir"i."rfi" f^"i_lrecognitionl atas hasil pengujian raboritorium dan sertifikasi p;;;k.

b. Infrastruktur IndustriInfrastruktur industri mencakup energi dan lahan industri.Penyediaan energi d akukan

-melalui" penJrusunan rencanapenyediaan energi,. pembangunan pembangkit liltrik serta j";;;;;transmisi dan distribusinya, pengembangln. sumber .";;;i G;;terbarukan, diversifikasi dan konsJrvasi enirgr, serta pengembangan

industri pendukung pembangkit energi.

Penyediaan

Page 11: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-6-Penyediaan lahan industri dilakukan merarui penetapan kawasanperuntukan industri dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW)kabupaten/ kota, .dan pembangunan kawasan industri denganmemanfaatkan kelembagaan bank tanah (land Aan4. eenftJiianlahan industri juga disertai dengan penyediaan air untuk r."u"t"rr.r,industri yang dilakukan melalui pen5aminan sumber aaya air bagiWPPI, pengembangan, pemanfaatan-dan pengelol"u" .;irirrgu" ui.untuk kebutuhan kawasan industri, dan pingo-lahan aii limb"ah.

c. Sistem Informasi Industri NasionalPengembangan SIINAS Tahun 2OlZ_2Olg dilakukan melaluipen1rusunan rencana induk, pengembangan sistem informasi,pengolahan data dan penyebaran informasi, serta kerjasamainterkoneksi.

3. Pemberdayaan IndustriPemberdayaan industri mencakup pengembangan industri hijau,pembangunan industri strategis,

-p..rirrg'i.at , penggunaan produkdalam. negeri (p3DN), kerjasama intlrnasi'onal

""it" iE"g"-u"I" J""penyelamatan industri.a. Industri Hijau

Pengembangan industri hijau d,akukan melalui penetapan standarindustri hijau, pembangunan dan pengembangan iembaga sertifikasiindustri hijau, peningkatan komplterisi audiior i"d"";i tt;;;;;;pemberian insentif untuk industri hijau.

b. Industri Strategis

Pembangunan industri strategis dilakukan melalui penetapanindustri strategis, . pengaturan kepemilikan, penyertaan modalpemerintah, produksi, distribusi, Larga dan p"rrg"*.".r, .".Lpemberian fasilitas kepada industri stralegis.

c. Peningkatan penggunaan produk Dalam NegeriP3DN dilakukan melalui peningkatan Tingkat Komponen DalamNegeri (TKDN) produk dalam negeli, penyusunan daftai inventarisasibarang/iasa produksi dalam negeri, pemberian i""""tif, plf.t;;;;;;audit kepatuhan kewajiban p..ri.rgl*t"., penggunaan produk dalamnegeri, dan pemberian penghargaan Cinta Xarya Bangsa.

d. Kerjasama .

Page 12: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPIJBLIK IN DON ESIA

4.

-7 -

d. Kerjasama Internasional

Kerjasama internasional bidang industri dilakukan melaluiperlindungan industri nasional dari dampak persaingan global,peningkatan akses industri nasional terhadap pasar dan simUeidaya industri di luar negeri, pengembangan jiringan rantai suplaiglobal, dan peningkatan kerjasama investasi di sektor industrldengan mengutamakan pemanfaatan bahan baku produk lokal.

e. Pengamanan dan Penyelamatan IndustriPengamanan industri dari dampak buruk perubahan kebijakan,regulasi, iklim usaha, dan persaingan global dilakukan melaiuiprogram restrukturisasi industri dan perlindungan denganmekanisme tarif dan nontarif.Penyelamatan industri dari kerugian yangkonjungtur perekonomian dunia dilakukanstimulus fiskal dan kredit program.

Pengembangan Industri Prioritas dan IndustriMenengah

a. Pengembangan Industri Prioritas

Berdasarkan RIPIN 2015-2035 telah ditetapkan l0 (sepuluh) industriprioritas yang dikelompokkan dalam industri andalan, industripendukung, dan industri hulu, sebagai berikut:1) Industri andalan, meliputi:

a) industri pangan;

b) industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan;c) industri tekstil, kulit, alas kaki, dan aneka;d) industri alat transportasi;

e) industri elektronika dan telematika/ ICIf) industri pembangkit energi;

2) Industri pendukung, meliputi:a) industri barang modal, komponen, bahan penolong, dan jasa

industri;

3) Industri hulu, meliputi:a) industri hulu agro;

b) industri logam dasar dan bahan galian bukan logam;c) industri kimia dasar berbasis migas dan batubara.

diakibatkan olehdengan pemberian

Kecil dan Industri

b. Pengembangan

Page 13: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

5.

-8-b. Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah

Pengembangan industri kecil dan industri menengah ditqjukanuntuk pengembangan pemasaran, peningkatan pertumbuhan danproduktivitas IKM dengan memanfaatkan intemet of things (Industry4.0/ melalui platform digital (e-smart IKM) dan sebagai pendukungpencapaian sasaran pembangunan 10 (sepuluh) industri prioritas.

Pengembangan Perwilayahan IndustriPerwilayahan industri mencakup pengembangan Wilayah pusatRrtrmbuhan Industi (WPP[), pengembangan Kawasan Ferunhrkan Industi (I,p[),pembangunan Kawasan Industri, dan pengembangan Sentra IKM.

a. Pengembangan WPPI dilakukan melalui penetapan WppI sebagaikawasan strategis nasional, pen5rusunan master plan,pengintegrasian pengembangan WPPI ke dalam RencanaPembangunan Industri Provinsi/IGbupaten/Kota, pembangunanberbagai infrastruktur pendukung, pembangunan sumber dayaindustri, peningkatan kerjasama antar daerah, promosi investasidan pemberian insentif.

b. Pengembangan KPI dilakukan melalui penetapan KpI dalam RTRWKabupaten/Kota, dan pembangunan infrastruktur, penyediaanenergi, sarana dan prasarana dalam mendukung pengembanganKPI.

c. Pembangunan kawasan industri baru yang diprioritaskan di luarPulau Jawa dan peningkatan daya saing kawasan industri yangsudah ada.

d. Pengembangan Sentra IKM dilakukan melalui pemetaan lokasi,pembentukan kelembagaan, pengadaan tanah, dan pembangunarrinfrastruktur.

Fasilitas Fiskal dan Nonliskal

Fasilitas fiskal adalah pemberian fasilitas melalui pendapatan ataupengeluaran negara berupa insentif bea masuk, pajak, serta pemberiansubsidi. Fasilitas nonfiskal adalah seluruh fasilitas yang diberikanpemerintah yang tidak terkait secara langsung dengan pengJluaran danpendapatan negara. Termasuk ke dalam fasilitas nonfilkal adalahkemudahan perizinan, prioritas pelayanan, dan perlindungan denganmekanisme non tarif.

6.

IV. PENGEMBANGAN

Page 14: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-9-IV. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INDUSTRI

Pengembangan sumbe.r daya industri meliputi pembangunan sDM industri,pemanfaatan, penyediaan dan_ penyaluran SDA, f,engembangan danpemanfaatan teknologi, pengembangan dan pemaniaatan- kreati,)ltas daninovasi, serta penyediaan sumber p"--biuyaur.1. Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri

sDM Industri meliFuti: (a) wirausaha industri (pelaku usaha industri);(b) tenaga kerja industri (tenaga kerja profesio"ui ai uia""gi"ar"tri); (")pembina industri.(aparatur yang memiiiki kompeten"i Ji ui?"rrg1"a""tridi pusat dan di daerah); aan 1a1 konsultan industri 1o-.i.rg "t",perusahaan yu1g,

, memberikan layanan konsultasi, advokasi,pemecahan masalah bagi industri).

Kegiatan pembangunan sDM industri difokuskan pada rencanapembangunan tenaga kerja industri. pembangu.r..r^ i.rr"g; t.4.industri bertujuan unruk menyiapkan tenaga kerja industri kompetenyang siap kerja sesuai dengan kibutuhan"p"r"""t""" i"ir"tri .tu,perusahaan kawasan industri, meningkatka" pr.a"ttiritu" tenagakerja industri, meningkatkan penyerapa., tenaga klrja di sektor industriserta memberikan perlindungan dan- kesejaht-eraan tagi tenaga kerjaindustri.

a. Sasaran

Sasaran pembangunan SDM industri selama periode 2OlZ _2olgadalah paling sedikit sebagai berikut:1) Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja sektor industri;2) Penumbuhan wirausaha baru industri kecil dan industri

menengah;

3) Pembangunan infrastruktur ketenagakerjaan berbasiskompetensi meliputi Standar fo*p.tCrr"i "*.iJ" iasionatIndonesia,(pK-fNI), Lembaga Sertifikasi profesi lii! al"l.t""Tempat uji Kompetensi lrur1, serta tenaga asesor lisensidan/atau asesor kompetensi;4) Sertilikasi tenaga kerja dan calon tenaga kerja industri;5) pembangunan lembaga pendidikan vokasi atau akademikomunitas bidang induitri berbasis t<ompeten"i pJu ".tiii weerdan/ atau kawasan industri;6) Penyediaan SDM pembina industri yang kompeten;7) Peningkatan kompetensi wirausaha industri; dan8) penyediaan tenaga konsultan diagnosis atau penyuluh IKM.

b. Kebijakan

Page 15: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

b. Kebijakan dan program OperasionalDalam_ rangka memenuhi. kebutuhan tenaga kerja industri yangmemiliki kompetensi di bidang teknis dan"manajerial aiperfrlkaiberbagai.program pengembanlan baik dalam jangk. *".r.rgJmaupun jangka panjang yang meliputi:1) Pembangunan infrastruktur tenaga kerja industri berbasis

kompetensi

Pembangunan infrastruktur tenaga kerja industri berbasiskompetensi untuk tenaga kerja iridustri'dimaksudka.,,rrrirtmeningkatkan kualitas tenaga-kerja industri d"" ;"G;;k;;kesesuaian antara sistem pengupahln dengan produktivitas kerjaguna memberikan perlindungan dan kese]ahteraan U.git.".g^kerja industri. program pembangunan infristruktur t"rig. t..]"industri berbasis kompeiensi me-liputi :

(a) Pemetaan kebutuhan SKKNI, LSp, TUK dan asesor kompetensibidang industri;

(b) Penyusunan dan penetapan SKKNI melalui:(1) Pelatihan penyusunan SKKNI;(2) Penyusunan SKKNI sektor industri;(3) Pendampingan penyusunan SKKNI sektor industri;(4) Fasilitasi pra konvensi dan konvensi SKKNI sektorindustri;

(c) Pembentukan asesor kompetensi dan asesor lisensi;(d) Peningkatan kapasitas LSp dan TUK yang sudah ada danpembentukan LSp dan TUK baru di bidang i-ndustri;(e) Pembangunan sistem sertifikasi kompetensi; dan(f) Pembangunan lembaga pendidikan berbasis kompetensi.

2) Pembangunan SDM Industri berbasis kompetensi dilakukandengan. _bekerjasama antara pemerintah pusat, pemerintahprovinsi/kabupaten/kota, KADIN, ."o"i*i industr.i, ;.;$*;profesi dan perusahaan industri. erogram pembangunan SDMIndustri berbasis kompetensi dilakukai melalui:(a) Pemetaan kebutuhan-. tenaga kerja industri menurut sektor

9T j".ruarrg kuatifrkasi/ke.".rik"---kr"lifikasi nasionalIndonesia (KKNI);(b) Pelatihan calon asesor kompetensi dan asesor lisensi;(c) Pelatihan dengan,sistem " three in ond (pelatihan, Sertifikasidan penempatan) bagi tenaga ke4a lnauiiri;

(d) Sertilikasi .

Page 16: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

(d) Sertilikasi kompetensi bagi peserta dan lulusan lembagapendidikan vokasi;

(e) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan wirausaha industriberbasis kompetensi;

(f) Pendidikan gelar bagi aparatur pembina industri;(g) Pendidikan dan pelatihan pembina industri berbasis

kompetensi;

(h) Penyelenggaraan pelatihan konsultan diagnosis IKM; serta(i) Pemagangan industri.

3) Pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikan vokasidan lembaga pendidikan da., p.Ltih.., U".f,u"i. kompetensiProgram Pembangunan dan pengembangan lembaga pendidikanvokasi dan..-lembaga p.r,hidilan ain pelatif,an berbasisKompetensr ctllaksanakan melalui:(a) Pemetaan kebutuhan (jumlah, jenis, dan lokasi) lembagapendidikan vokasi serta lembagi pendidikan dan' pelatihin

berbasis kompetensi sesuai denlan."r"..u kebutuhan SDMindustri;(b) Pembentukan proqram pendidikan dan pelatihan danpenJrusunan kurikulum berbasis kompetensi;(c) Penyusunan dan .penyempurnaan modui pendidikan danpelatihan berbasis kompetensi;(d) Pembangunan sarana.dan prasarana (laboratorium , worksLop,

teach.ing factory) lembaga pendidikan vokasi serta f._U"1"pendidikan dan pelatihan;(e) " Link and matcv antara lembaga pendidikan dan pelatihandengan dunia usaha industri;(f) Peningkatan jenjang pendidikan pada pendidikan vokasiindustri;(g) Pengembangan program studi baru sesuai kebutuhan duniausaha industri;(h) Pembentukan LSp dan TUK pada lembaga pendidikan sertalembaga pendidikan dan pelatihan il;Ji;(i) Pembangunan pendidikan vokasi pada wppl dan kawasanindustri; serta

fi) Pembangunan unit inkubasi industri pada lembagapendidikan vokasi dan balai penJidiilan a"., pelatihanindustri.

4) Sertilikasi .

Page 17: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_t2-

4) Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja IndustriFasilitasi penyelenggaraan sertifikasi kompetensi bagi calon}""ry1 kerja dan tenaga kerja sektor industri serta penlmpatankerja bagi lulusan pendidikan vokasi industri dan pendidikan danpelatihan industri berbasis kompetensi dilakukarrmelalui:(a) Penyusunan pangkalan data kompetensi tenaga kerja sektor

industri;(b) Kerjasama dengan asosiasi industri dan pelaku industri dalam

rangka mendorong sertifikasi kompetensi bagi tenaga kerjaindustri.

2. Pemanfaatan, Penyediaan, dan penyaluran Sumber Daya AlamPemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran SDA mencakup pemetaanpotensi dan kebutuhan SDA, serta pen5rusunan peraturan perundang_undangan dengan tujuan menjamin penyediaarr d"., p"rry.lr.r.n SDiuntuk memenuhi kebrrtuhan bahan baku, bahan p".roiorri, energi, danair baku bagi industri nasional.

a. Sasaran

Berkaitan dengan pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran SDA,sasaran yang akan dicapai selama periode 2OlZ -2olg adal"h,l) tersusunnya peta potensi dan kebutuhan SDA untuk industri;2) pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dan energi dalam

rangka hilirisasi industri berbasis sDA seperti disajik-an padaTabel 4.1. dan Tabel 4.2. berikut.

Tabel 4.1. Kebutuhan SDA sebagai bahan bakudibangun dalam rangka kebijakanberbasis SDA tahun 2OLZ_2olg.t

industri yang akanhilirisasi industri

Industri Lokasi KapasitasProduksl

BahanBaku

KebutuhanBahan Baku

SumberBahaaBaku

Keterangan

Besi Bqja Batu Licin-KalimantanSelatan

50O ributon pertahun

Bijih besi l juta tonper tahun

KalimantanSelatan,SumateraBarat, Aceh

Limestone.

Page 18: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-13-

Industri Lokasi KapasitasProduksi

BahanBaku

KebutuhauBahan Baku

SumberBahanBaku

Keterangan

Limestone 50 ribu tonper tahun

KalimantanSelatan

Besi Baja Lumajang-Jawa Timur

500 ributon pertahun

Pasir Besi

Limestone

l juta tonper tahun

50 ribu tonper tahun

Lumajang-JawaTimur,PantaiSelatanPulau Jawa

Jawa Timur

Benefisiasi,Pelet Besi

Solok,Aceh,KalimantanSelatan

300 ributon pertahun

Biji besi l juta tonper tahun

Sumatera,Kalimantan

Alumina Mempawa-KalimantanBarat

Ketapang-KalimantanBarat

1,2 juta tonper tahunSmelterGradeAlumina(sGA)

2 juta tonper tahunSGA

Bauksit 1,4 juta tonper tahun

4 juta tonper tahun

KalimantanBarat

Aluminium KualaTanjung-SumateraUtara

250 ributon pertahun

Alumina 500 ribu tonper tahun

Mempawa-KalimantanBarat

Tembaga

Page 19: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-14-

Industri Lokasi KapasitasProduksi

BahanBaku

KebutuhanBahan Baku

SumberBahanBaku

Keterangan

Tembaga Gresik-Jawa Timur

500 ributon Cucathode,fiibe, cableper tahun

KonsentratTembagadan Silika

masmg-masing 2juta ton pertahun dan400 ribu tonper tahun

1,5 juta tonper tahun

Papua, NTB(Tembaga)

Ferronikel HalmaheraTimur-MalukuUtara

270 ributonFeronikelper tahun

Bijih Nikel HalmaheraTimur-MalukuUtara

Untukmendukungproduksi600 ribuTonStainlessSteel

Ferronikel Pomala,KabupatenKolaka-SulawesiTenggara

27O rlbuton pertahunFeronikel

urlrh Nikel 1,5 juta tonper tahun

Pomala-SulawesiTenggara

Ferronikel Konawe-SulawesiTenggara

250 ributon pertahun

Iluih Nikel 2,5 juta tonper tahun

Konawe-SulawesiTenggara

l,'erronike Morowali-SulawesiTengah

900 ributonFeronikelper tahun

Bijih Nikel 9 juta tonper tahun

Morowali-SulawesiTengah

Untukdiolahmenjadijuta tonSfafnlessSteel

Ferronikel . .

Page 20: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-15

Industri Lokasi KapasitasProduksi

BahanBaku

KebutuhanBahan Baku

SumberBahanBaku

Keterangan

Ferronikel Bantaeng-SulawesiSelatan

65 ribu tonFeronikelper tahun

100 ributon nickelpig ironpertahun

Bijih Nikel

Bijih Nikel

650 ribu tonper tahun

500 ribu tonper tahun

SulawesiTenggara

Pupuk TelukBintuni-PapuaBarat

ammonia1,3 juta tonper tahun

Gas Bumi 180MMSCFDper tahun

KawasanTelukBintuni-PapuaBarat

Sebagiandigunakanuntukbahan bakuproduksiurea 2,3juta ton pertahun

Petrokimia methanol1,5 juta tonper tahun

202MMSCFD

KawasanTelukBintuni(BlokAsap)-PapuaBarat

Digunakanuntukproduksiethglene6.600 tonper tahun,

poli-propylene320 ribu tonper tahun,

poliethglene240 ribu tonper tahun,

dimethglether 32Oribu ton pertahun

Petrokimia

Page 21: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-16-

Keterangan

Refinery

Petrokimia MuaraEnim-SumateraSelatan

methanol600 ributon pertahun

Batubara 4,2 juta tonper tahun

MuaraEnim-SumateraSelatan

Digunakanuntukproduksipolgolefin300 ribu tonper tahun

Mesuji-Lampung

methanol3,6 juta tonper tahun

10 juta tonper tahun

Mesuji-Lampung

Petrokimia Berau-KalimantanTimur

ammonia300 ribu-400 ributon pertahun

Batubara 0,5-0,6 jutaton pertahun

KawasanIndustriBerauNusantara-KalimantanTimurmethanol

800 ribu-1juta ton pertahun

2,2-27 jutaton pertahun

PremiumdanPertamax200 ribu-300 ribubpd

Crude Oil

CPO .

D

Industri Lokasi KapasitasProduksl

BahanBaku

KebutuhanBahan Baku

SumberBahanBaku

Petrokimia uatubara

Petrokimia

Page 22: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t7-

Industri Lokasi KapasitasProduksi

BahanBaku

KebutuhanBahan Baku

lluta tonCPO pertahun;

100 ribu tonCPKO pertahun

CPO: Total1,5 juta tonper tahun;

CPKO: 100ribu Ton

SumberBahanBaku

Keterangan

CPO Refinery

Biomaterial

SeiMangkei-SumateraUtara

1.O00 tonCPO perhari

3.00O tonper tahun

UPU danCPKO

tandankosongsawit dankayukelapasawit

SumateraUtara

CPO diolahmenjadiFattyAlcoholdengankapasitas120 ribu tonper tahun,

tandankosong dankayu diolahmenjadipaper boarddengankapasitas 3ribu ton pertahun

Green Diesel Pelintung-Dumai-Riau

100 ributon pertahun

CPO Riau

Oleochemical 150 ributon pertahun

RefinedCPO

Surfaktan 10 ribu tonper tahun

MethglEster

Mmyal(GorengMerah

10 ribu tonper tahun

CPO

HengolahanLimbahPadatMinyakGoreng

10 ribu tonper tahun

LimbahSBE

IJTO

Lubrican25 ribu tonper tahun

Fattg AcidAsam Oleat

Biodiesel

Page 23: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IOENREPUBLIK INDONESIA

-18-

Industri Lokasi KapasitasProduksl

BahanBaku

KebutuhanBahan Baku

SumberBahanBaku

Keterangan

Biodiesel Bontang-KalimantanTimur

300 ributon pertahun

CPO 650 ribu tonper tahun

KalimantanTimur

Fatty Amine 50 ribu tonper tahun

Fatty acidbased danammonia

MinyakGoreng

300 ributon pertahun

CPO

Rumput Laut

AlkaliTreatedGlacillaria(Arc)

Bone(Sulsel)

6 ribu tonper tahun

Glacillaia 36 ribu tonper tahun

SulawesiSelatan

Masihdalam tahapfeasibilitgstttdg

KapsulRumput Laut

Jawa Timur 54.750.000butirkapsul pertahun

Euchema 250 ton pertahun

Kalimantan,Sulawesi,Maluku,NTB, NTT

BenangKaret

DeliSerdang

50 ribu tonper tahun

Latex 850 ribu tonper tahun

Kab. DeliSerdang,SumateraUtara

SarungTanganKaret

Medan 5 miliarpasang pertahun

Latex 17.500 tonper tahun

Medan,SumateraUtara

Retread BanPesawatTerbang

Tangerang 8 ribu banper tahun

Crumbrubber

60 ton pertahun

SumateraSelatan,Jambi,Lampung

Dockfender Medan 3.5OO tonper tahun

Crumbrubber

1.700 tonper tahun

SumateraUtara

Bankendaraan

Palembang 140 ribuTon pertahun

Crumbrubber

40 ribu tonper tahun

100 ribu tonper tahun

Palembang,SumateraSelatan

Butadiena

#D

Page 24: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

19-

BanKendaraan

KalimantanBarat

70 ribu tonper tahun

Crumbrubber

Butadienarubber

20 ribu tonper tahun

50 ribu tonper tahun

KalimantanBarat

*) Tidak termasuk kebutuhan(existing industryl.

bahan baku untuk industri yang sudah ada

Tabel 4.2. Kebutuhan Energi untukrangka kebijakan hilirisasi*)

Industri yang akan dibangun dalamindustri berbasis SDA tahun 2OlZ-2olg

Industri Lokasi KapasitasProduksi

KebutuhanEnergi *|

Besi Baja Batu Licin-KalimantanSelatan

500 ribu ton pertahun

400 Mw

Besi Baja Lumajang-JawaTimur 500 ribu ton pertahun

400 Mw

Benefisiasi PeletBesi

Solok, Aceh,Kalimantan Selatan

300 ribu ton pertahun

100 Mw

Alumina wtempawah-Kalimantan Barat

Ketapang-KalimantanBarat

I,2 juta ton SGAper tahun

2 juta ton SGA pertahun

550 MW

900 Mw

Aluminium . .

Page 25: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-20-

Industri Lokasi KapasitasProduksi

KebutuhanEnergi *|

Aluminium Kuala Tanjung-Sumatera Utara

250 ribu ton pertahun

250 MW

Tembaga Greslk-Jawa Timur

Pasuruan-Jawa Timur

500 ribu ton Cucatlwde, fiibe, cableper tahun

100 ribu ton Cucathode, tube, cableper tahun

750 Mw

150 MW

Feronikel Halmahera Timur-Maluku Utara

270 ribu tonFeronikel pertahun

350 Mw

Feronikel Pomala, KabupatenKolaka-SulawesiTenggara

270 ribu tonFeronikel pertahun

350 MW

Feronikel Konawe 250 ribu ton NickelPig Ironper tahun

300 Mw

Feronikel Morowali-SulawesiTengah

900 ribu tonFeronikel pertahun

1200 Mw

Feronikel uantaeng-SulawesiSelatan

65 ribu tonFeronikel pertahun

100 ribu ton NPIper tahun

100 Mw

Pupuk Teluk Bintuni-papuaBarat

Ammonia 1,3 jutaton per tahunUrea 2,3 juta tonper tahun

1.400 Mw

Petrokimia Methanol l,5 jutaton per tahunEthglene 6.6O0 tonper tahun

700 Mw

Propylene . . .

Page 26: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2t -

*) sumber kebutuhan energi dipenuhi dari Batubara

b. Kebijakan dan program OperasionalKebijakan pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran SDA dilakukanmelalui pelaksanaan kebijat.., dan progr.L op.rasional sebagaiberikut:

1) Penerapan t"il kelola yang baik (good. gouemance) dalampemanfaatan SDA mencakup pen)rusunan rencana, manqiemenpengolahan, serta p".rr..ri"it"r, yang efisien dan ramahlingkungan;

Propylene 455 ributon per tahun

Polgpropylene 32Oribu ton per tahunPolgethglene 24Oribu ton per tahunDimethyl Ether 320ribu ton per tahun

Petrokimia Muara Enim-SumateraSelatan

Methanol600 ributon per tahunPolyolefin 300 ributon per tahun

Mesuji-Lampung Methanol3,6 jutaton per tahun

Petrokimia Berau-KalimantanTimur

Ammonia 300 ribu-400 ribu ton pertahun

Methanol800 ribu-1 juta ton pertahun

Refinery Premium danPertamax 200.000-300.000 bpd

2) Penerapan. .

Page 27: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

*. ",

JrTnt t,loot5

* . r, o

-22-

2) Penerapan kebijakan pembatasan ekspor SDA dan/atau prioritaspenggunaan SDA untuk kebutuhan dalam negeri melaluip,enetapan kebijakan bea keluar, kuota ekspor, dan/ataudomestic market obligation (DMO);

3) Jaminan penyediaan dan penyaluran SDA melalui pemetaanketersediaan dan penyusunan neraca ketersediaan SDA;

4) Penyusunan rekomendasi bagi:

(a) penetapan jaminan penyediaan dan penyaluran SDA; serta(b) penetapan kebijakan impor SDA tertentu untuk kebutuhan

industri nasional;

5) Pengembangan jaringan infrastruktur penyaluran SDA;

6) Fasilitasi pembangunan kawasan industri untuk industripengolahan berbasis SDA;

7) Intermediasi antara pemitik tambang dan industri melaluipembangunan pilot plant industri pemurnian logam;

8) Pemberian fasilitas tax halidag untuk pembangunan industripemurnian logam terintegrasi hulu dan hilirnya;

9) Diversifikasi sumber energi dan penggunaan SDA sertapeningkatan penggunaan SDA terbarukan;

10) Penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan pemanfaatanSDA dan pembangunan industri berbasis SDA dalam rangkapemanfaatan potensi SDA pada suatu wilayah;

l1) Investasi dan/atau kerjasama dengan negara lain dalampengadaan SDA;

12) Fasilitasi dan dukungan, termasuk penyertaan modalpemerintah, bagi pembangunan dan pengembangan industriberbasis SDA di antaranya:

(a) industri petrokimia hulu di Teluk Bintuni papua Barat, MuaraEnim Sumatera Selatan, Mesuji Lampung, dan BerauKalimantan Timur;

(b) industri pupuk di Papua Barat;(c) industri besi baja di Kaiimantan Selatan;(d) industri alumina di Kalimantan Barat dan aluminium di

Sumatera Utara;(e) industri feronikel di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah,

Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara;

(f) industri .

q#

Page 28: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPIJ BLIK INDONESIA

-23-

(f) industri pengolahan tembaga di Jawa Timur;

(g) industri pengolahan CPO dan CPKO di Sumatera Utara, Riau,dan Kalimantan Timur;

(h) Industri pengolahan karet di Sumatera Utara, SumateraSelatan, Banten, dan Kalimantan Barat; dan

(i) Industri pengolahan rumput laut di Jawa Timur, KalimantanTimur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan;

13) Koordinasi antar kementerian dan lembaga pemerintahanberkaitan dengan upaya penyediaan dan penyaluran SDA sebagaibahan baku dan sumber energi bagi industri nasional.

3. Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri

Pengembangan, penguasaan, dan pemanfaatan teknologi industribertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah,daya saing, dan kemandirian industri nasional. Penguasaan teknologidilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan ilmupengetahuan dan kebutuhan industri dalam negeri agar daPat bersaingdi pasar dalam negeri dan pasar global.

Perusahaan industri didorong dan diarahkan untuk melakukanpemetaan, evaluasi, uji coba, adopsi, dan adaptasi teknologi industriyang diperlukannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

a. Sasaran

Untuk mendorong kemajuan industri nasional dan mendukungpeningkatan teknologi industri pada periode selanjutnya, sasaranpengembangan teknologi periode 2Ol7-2O19 difokuskan padapemenuhan kebutuhan teknologi bagi pengembangan 10 (sepuluh)industri prioritas sebagai berikut:

1) Industri panean: teknologi ekstraksi, isolasi, purifikasi, dankristalisasi; teknologi konversi (kimia/fisik) dan biokonversi(fermentasi); teknologi preservasi (pembekuan, pengeringan,pengawetan); teknologi formulasi, miinglblending, ekstrusi;teknologi kemasan; dan fabrikasi peralatan industri berbasisteknologi dan sumber daya lokal.

2) Industri Farmasi. Obat Tradisional. Kosmetik, dan AlatKesehatan: teknologi produksi bahan baku farmasi dan kosmetik(sintesa kimia, bahan alam, dan bioteknologi), teknologi produksiproduk biologik (sediaan tertentu), teknologi ekstraksi minyakatsiri dan bahan alam lainnya pada industri farmasi dankosmetik; perancangan produk, pengukuran skala mikro,electromagnetics, mikro elektronika, teknologi biomedis, otomasidan robotika pada industri alat kesehatan.

3) Industri

Page 29: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

-24-

3) Industri Tekstil. Kulit. Alas Kaki, dan Aneka:(1) teknologi pengolahan material bahan baku dan bahan

pewarna; high speed eJficient cutting, trimming dan seuing;pengolahan kulit secara sehat dan ramah lingkungan, bahanpewarna ramah lingkungan, perlakuan kain hemat energi,perancangan produk anstomize dan computer-aided design andmanufactuing, teknologi finishing produk kayu, desain produkkayu CAD/CAM;

(2) teknologi fabrikasi barang plastik dan karet untuk keperluanumum dan teknologi daur ulang;

(3) teknologi pemanfaatan hasil ikutan ternak (kulit, tanduk,gading, tulang dan bulu ayam) menjadi produk kerajinan.

4) Industri Alat Transportasi: teknologi mesin kendaran bermotorffibakar minyak, gas dan listrik, pouertrain (transmisi) presisi dan efisien, mesin kapal propulsi yangefisien, pengendalian keselamatan pada alat transpoitasi,dnue/ Ilg bg uire, pemurnian air laut untuk kapal, komunikasig_lobal positioning system (GPS) via satelit, perancangan produkdan CAD/CAM, otomasi dan robotika paila proseS produksi,pengukuran presisi, mateial coating tahan air laut, materialkomposit keramik ringan dan kuat.

s) Indust{i Ele\tronika dan Telematika: aplikasi cerdas padaperangkat telepon gengganl-lErangk-at -rumah

tangga - dan

6)

7l

perkantoran; kompohen - mikro ele[tronika fast processino;i<omunikasi

' nirkabel dan optikal; creatiue' desi.gn; ,opidprototgping; pengukuran presisi; cloud storage; dan- real timecontrol.

In4u+ri p=eqtangkit teknologi pengukuran presisi, bahanbaku konduktor dengan ketahanan tinggi, pengolalian (treatmentlbahan baku konduktor, bahan kimia un[uk -baterai kimia dansolar cell, sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), paduantembaga, dan rekayasa nuklir (Ttssion).

Industri Baranq Modal. Komponen. dan Bahan Penolone:(1) untuk industri mesin terdiri dari teknologi retrofitting mesin

perkalas konvensional , numerical controt-led proess,- flexiblemanufacturing system, machining center yang terintegrasidengan automated guided uehicle (AGV) dan automatedstrorage and retrieual sgstem [4SRS), pengukuran danpermesinan presisi; Leating, aoling dan pressuring yangelrsren; sensor dan actuator sensitif, bahan bakuberkemampuan tinggi (durablel, hidrolika dan pneumatic yangelisien, sistem penyimpanan dan pengambilan terotomasi,automated guided uehicle, perlakulian -logam khusus, danmodular designi dan

(2) untyk industri komponen terdiri dari teknologi kompondingengineering plastic and rubber, desain mold un{uk endineerindplastic and rubber, teknologi pembuatan additiue, dAe stufidan pigmen; dan teknologi peirbuatan katalis unti:k indusiiipetrokimia.

8) Industri

Page 30: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

8)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_ )q _

Industri Hulu Aqro:(l) untuk industri Oleofood, Oleokimia, dan Kemurgi terdiri dari

teknologi produksi (ekstraksi, purifikasi, miing/blending,hidrogenasi, esterifikasi, formulasi) oleofood skala mini danmenengah, teknologi pemisahan, isolasi, hidrogenasi,esterifikasi dan pemurnian specialtg /ats, dan teknologikonversi dan pemurn ian (refineryl oleokimia yang efisienuntuk produksi biodiesel, jetfuel, biolube dan biosurfaktan;

(2) industri pakan terdiri dari logistik dan teknologi penyimpananbahan baku pakan, teknologi formulasi dan granulasi pakan,dan teknologi kemasan;

(3) industri barang dari kayu, pulp dan kertas terdiri dari teknikdisain furnitur, teknologi moulding dan finishing komponenberbasis kayu, teknolo gi. biopulping dan biobleaching (skalapilot plant).

Industri Loeam Dasar dan Bahan Galian Bukan Loeam:(l) untuk industri besi dan baja dasar terdiri dari teknologi coal

based iron making, Rotary Hearth Fumace (RHF), gas baseddirect reduction, coal based direct reduction, grate kiln, shafifumae, traueling grate, rotary kiln, dan pengembanganteknologi Lokal (lab-pilot scalel pembuatan baja (Electic ArcFumace-EAF, Basic Oxygen Fttmace-BOF dan Rolling, Forging,Drawing, Extrusionl;

(2) untuk industri pengecoran logam besi baja terdiri dariteknologi induction fumace, Voanum Oxggen Decarburizer-YODdan Argon Oxggen Decarburizer-AOD (untuk stainless steel danspecial steel), uaanm induction furnace, electro slag remelting,RH dan uacultm uecarburizeri

(3) untuk industri logam dasar bukan besi terdiri dari teknologiRK-EF (untuk Feronikel, Nickel Matte), Stainless Steel, HydroMetalurgi, Continous-Fltmace, Submerg e d F-umace, Top BlownRotary Converting (TBRC) Process (Precious Metatl, HydroMetalurgi, dan Bayer (CGA dan SGA), dan Induction Fumaceuntuk pengecoran logam bukan besi dan baja;

(4) untuk industri logam mulia, tanah jarang (rare earthl, danbahan bakar nuklir terdiri dari teknologi pemisahan fisik{cominution, magnetic separation, floatasi, spectfrc grauitg,jigsinsl; dan

(5) untuk industri bahan galian bukan logam terdiri dari teknologitunnel kiln (industri keramik, produksi silika murni, dan rotarykiln hemat energi dan ramah lingkungan (industri semen).

e)

10) Industri .

Page 31: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-26-

10) Industri Kimia Dasar:(1) untuk industri kimia hulu terdiri dari teknologi konversi gas

ke olefin, methanol ke gasoline, batubara ke olefin danamoniak, batubara/biomassa ke energi hijau, CpO danbiomass ke produk petrokimia;

(2) untuk industri kimia organik terdiri dari teknologi produksikimia organik, biobased PET, biobased ethglene glgcol,biobased PTA, purifted terphtalate acid, dan isobuthanol,biabased super absorbent polymer, asam akrilat dari CPO, danbahan kimia dasar turunan BTX (Benzen Toluen Xglen) untukbahan baku sediaan farmasi;

(3) untuk industri pupuk terdiri dari teknologi produksi pupukmajemuk, teknologi peningkatan efisiensi pabrik pupuk, danteknologi sloto release feftilizen

(4) untuk industri resin sintetik dan bahan plastik terdiri dariteknologi produksi resin sintetik dan bahan plastik melaluilisensi dan reuerse engineering;

(5) untuk industri karet aiam dan sintetik terdiri dari teknologicompounding darr rubber engineering, teknologi pengembanganproduk karet alam dan produk turunannya, teknologi produksitepung karet alam dari lateks;

(6) untuk industri barang kimia lainnya terdiri ataspengembangan teknologi produksi propelan.

b. Kebijakan dan Program OperasionalPengembangan dan pemanfaatan teknologi industri dilakukanmelalui tiga kebijakan utama yaitu:(a) penguatan infrastruktur penelitian dan pengembangan;(b) peningkatan adopsi dan alih teknologi; dan(c) pemanfaatan teknologi industri dalam negeri.Pengembangan dan pemanfaatan teknologi selama periode 2017-2019 dilakukan pelaksanaan program sebagai berikut:1) Penguatan infrastruktur penelitian dan pengembangan

(a) Peningkatan sinergi program kerjasama penelitian danpengembangan antara balai-balai industri dengan lembagariset pemerintah, lembaga riset swasta, perguruan tinggi, dandunia usaha:(1) Penyusunan rencana strategis, peta jalan penelitian dan

prioritas teknologi balai-balai penelitian di KementerianPerindustrian;

(2) Pemetaan potensi teknologi di lembaga riset pemerintah,lembaga riset swasta, perguruan tinggi, dan dunia usaha;

(3) Pemetaan

Page 32: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

-27 -

(3) Pemetaan mitra .dan fokus kerjasama penelitian teknologi

balai-balai penelitian di Kemenierian perindustrian;(4) Penyusunan nota kesepahaman kerjasama peneritian

teknologi dengan pihak terkait;(5) Kdasama penelitian, pembuatan prototipe, dan/atau

aplikasi teknologi.(b) Mendorong relokasi unit research and. deuelopmenf (R&D) milikperusahaan industri penanaman modal asing pUal metatuiskema insentif pajak:

(l) Pemetaan dan penentuan potensi rerokasi unit R&D milikperusahaan industri pMA;(2) Penyusunan regulasi rerokasi unit R&D milik perusahaan

industri pMA melalui skema insentif pajak;(3) Pelaksanaan relokasi unit R&D milik penrsahaan industri

PMA yang siklus umur teknologinya singkat atau berubahcepat.

2) Peningkatan adopsi dan alih teknologi(a) Implementasi pengembangan teknologi baru melalui p ilot plant

atau sejenisnya:(l) Penentuan teknologi. atau produk baru yang perlu

dikembangkan sebagai pilot plant atau nn*"npUit1i[i.J[,silimn waferl semimndudar, solar ell,

^ini A"tt"rA, jirndlemiaal).

(2) Penyusunan rencana rinci dan uji kelayakanpembangunan pilot plant atau research plait.

(3) Pembangunan, monitoring, dan evaluasi pilot plant atauresearch plant.

(b) Pemberian jaminan atas resiko pemanfaatan teknologi yangdikembangkan berdasarkan hasil penelitian danpengembangan di dalam negeri:(1) Pemetaan teknologi hasil penelitian dan pengembangan

dalam negeri bagi indusiri prioritas a"., "p"rre.rt i"r,teknologi yang dinilai layak untuk dikembangkan;(2) Uji coba teknologi hasil penelitian dan pengembangan

dalam negeri;tS) l-erylmp1ngan .regulasi dan sistem untuk penjaminanreslko teknologi terhadap pemanfaata:a;iiii"u"i,?il'iE.ue.a""^IrJ;"-*h;:i'*"o:::if,'""f ,r ffpengembangan dalam negeri;(4) Pemberian jaminan risiko terhadap pemanfaatan teknologiyang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian da'npengembangan dalam negeri.

(c) Meningkatkan .

Page 33: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIOENREPUBLIK iNDONESIA

-28-

(c) Meningkatkan kontribusi hasil kekayaan intelektual (desain,paten, dan merek) dalam produk industri untuk meningkatkannilai tambah:(1) Pemetaan potensi hasil kekayaan intelektual dalam produk

industri untuk meningkatkan nilai tambah;(2) Penyusunan dan sosialisasi regulasi dan sistem untuk

peningkatan kontribusi kekayaan intelektual dalampeningkatan nilai tambah;

(d) Audit terhadap teknologi yang dinilai tidak layak (boros energi,beresiko pada keselamatan dan keamanan, serta berdampiknegatif pada lingkungan):(1) Penyusunan kriteria dan batasan kelayakan industri

berdasarkan aspek energi, resiko pada keselamatan dankeamanan, serta dampak pada lingkungan;

(2) Pemetaan kondisi industri dan teknologi tidak layak;(3) Penyusunan regulasi, sistem dan kelembagaan audit

teknologi terhadap teknologi yang dinilai tidaklayak;(4) Pelaksanaan audit teknologi terhadap teknologi yang

dinilai tidak layak untuk industri.(e) Mendorong tumbuhnya pusat-pusat inovasi (enter of

excellence) pada Wilayah pusat peitumbuhan indusiri (WppI):(l) Penyusunan rencana pengembangan WppI;(2) Identifrkasi potensi penumbuhan pusat inovasi di WppI;(3) Penge_mbangan pusat-pusat inovasi (center of excellence)

pada WPPI.(f) Mendorong terjadinya transfer teknologi dari perusahaan atau

tenaga kerja asing yang beroperasi di dalam negeri:(l) Penyusunan regulasi dan prosedur transfer teknologi dari

perusahaan atau tenaga kerja asing yang beropeisi didalam negeri;

(2) Monitoring dan evaluasi transfer teknologi dariperusahaan atau tenaga kerja asing yang beropierasi didalam negeri.

(g) Peningkatan transfer teknologi melalui proyek putar kunci(htm.keg projeci apabila belum tersedia teknologi yangdiperlukan di dalam negeri:(l) Pemetaan perlunya proyek putar kunci;(2) Penyusunan rencana alih teknologi (ienis, metoda, dan

tenggat waktu) pada proyek putar kunci;(3) Pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi transfer teknologi

melalui proyek putar kunci.

3) Pemanfaatan .

Page 34: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-29-

3) Pemanfaatan teknologi industri dalam negeri(a) Pemberian insentif bagi industri yang melaksanakan kegiatan

R&D dalam pengembangan industri dalam negeri:(l) Penyusunan re-gulasi mengenai penyediaan insentif bagi

pelaksanaan R&D oleh industri;(2) Perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi atas

penyediaan insentif b"gi kegiatan R&Doleh industri.(b) Pemberian insentif dalam bentuk royalti kepada unit R&D dan

peneliti yang hasil temuannya dimanfaatkan secara komersialdi industri:

(1) Penyusunan regulasi pemberian royalti kepada lembagaR&D dan- peneliti dalam negeri yang hasil temuannyadimanfaatkan secara komersial pada industri;

(2) Perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasipemberian royalti kepada lembaga R&D dan peneliti.

(c) Pemberian penghargaan bagi rintisan, pengembangan, danpenerapan teknologi industri:(l) Penyusunan kriteria pemberian penghargaan bagi rintisan,

pengembangan, dan penerapan teknologi industii di dalamnegeri.

(2) Pemberian penghargaan bagi rintisan, pengembangan, danpenerapan teknologi industri di dalam negeri.

4. Pengembangan dan pemanfaatan Kreativitas dan InovasiPengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi dimaksudkanuntuk

- memberdayakan budaya industri atau kearifan lokal yang

tumbuh di masyarakat.

a. Sasaran

Pengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi dilakukanmelalui penyediaan

.fasititas berupa ruang/wilayat , p."i"gkai.r,daya kreasi, perlindungan atas i:ak ket<iyaan" in[elett,al,

-Jan

bantuan pemasaran produk industri kreatif.Sasaran penyediaan fasilitas dalam rangka pengembangan danpemanfaatan kreativitas dan inovasi pating seaikit'selama" periode2O|7-2OL9 adalah sebagai berikut:1) Pembangunan pusat animasi atau pusat inovasi;2) Pengembangan sentra industri kreatif;3) Pelatihan teknologi dan desain bagi IKM;

4) Fasilitasi

Page 35: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DON ESiA

-30-4) Fasilitasi perrindrrngan_ hak kekayaan intelektual (HKI) meriputipaten, desain industri, hak cipta, dan merek; serta.5) Penyelenggaragl. kegiatan promosi dan pemasaran produkindustri kreatif di dalim atau luar negeri.

b. Keb{jakan dan program OperasionalKebijakan dan

. program operasional pengembangan danpemanfaatan kreativitas dan inovasi adalah ."u"gii u".,.iii

1) Pembangu nan techno. park, pusat animasi, dan/atau pusatinovasi bekerjallma dengan industri, perguruan tinggi, lembagapenelitian dan pengembangan, serta pemeiintafr aaeia-tr; .

2) Pemberian bantuan mesin peralatan, bahan baku/penolonodesain, tenasa ahli, dan fasilitasi [*i;iil;, "";;,2pembangunan Unit pelayanan Teknis (UpT);

-

3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknologi dan desain;4) Pendampingan dan advokasi berkaitan dengan pendayagunaan

dan perlindungan HKI; serta5) Penyediaan sarana promosi, temu bisnis, kompetisi produkkreatif dan inovatif; dan/atau keikutsertaan dalam pameranlokal, nasional, dan internasional.

5. Penyediaan Sumber pembiayaan

Penyediaan sumber pembiayaan dimaksudkan untuk menjaminketersediaan pembiavain inveitasi p"d";;l;, inaustrl J.ngan ;il;;;,bunga kompeiitif.

a. Kebutuhan pembiayaan Investasi Industri pengolahan Nonmigas

flncapaian target pertumbuhan industri nasional periode 2OlZ_2019 memerlukan dukungan penyediaan iana investasi ;;;;";l;j"pertumbuhan rata-rata sekitir i\o/o pe, tahun. Kebutufrai a#.investasi di sektor indu,stri diproyeksik-an meningkat dari sekitar Ro32s -3s0 triliun pada tahun. 26 r z m."j ;i ";ii;;ii; ;;o_ sd.fiilipada tahun 2019. pemenut a" t eUuii:t an investasi tersebut danatbersumber dari penanamanl\rtodal Asi"g pM;j ;;;;;ilil;i;Modal Dalam Negeri (PMDN). e."ifit""l pemerintah dalampenyediaan sumber- pembiayaan ahrarrtan ' "","ri

- *"-"iJirrkebutuhan terseb rt deng"r, -.tit"tt "., fir. p"_.rrgLu kepentingandi bidang pembiayaan.

b. Kebijakan dan program penyediaan sumber pembiayaanKebijakan pemerintah l"rg dibutuhkan agar tersedianva

B:Hi?I.." inves tasi di selto r-indu

"t i n,"""r"rtT .o"i"'n" ll,#J"l

1) Penanaman

Page 36: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-31 -

1) Penanaman . modal pemerintah dalam pembangunan industri

nulu dan lndustri strategis;

2) Pemberian subsidi bunga pinjamantertentu;

Fasiiitasi pemerintah untuk mendapatkan sumber pembiayaanyang kompetitif di antaranya milalui pemberian .;"*i"."pemerintah, dan penjualan obligasi untuk pembangunanindustritertentu;

Fasilitas. *..., pembiayaan kepada IKM dalam rangkamemperoleh modal investasi dan modal kerja berupa penyediaaninformasi skema pembiayaan, baik perblnk"r, -".rpr., ,ronperbankan dan penyusunan Studi Kelayakan;Penyediaan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi IKM denganbunga di bawah l0%;Membuka peluang IKM untuk mendapatkan sumber pembiayaanmelalui reksadana;

Dukungan pemerintah dalam penyediaan modal ventura bagiIKM;

8) Meningkatkan akses . industri menengah pada sumberpembiayaan pasar modal melalui eaukasi, p.i.y".r"o

"raltkeuangan, formalisasi usaha serta keringanan persyaratan danbiaya;

9) Membentuk lembaga penilaian/pemeringkatan industri untukmemudahkan akses pembiayaan industriiserta1 O) Pembentukan lembaga pembiayaan. pembangunan industri yangberfungsi sebagai lembaga pemtiayaan l'nvestasi di bie;;;industri.

V. PENGEMBANGAN SAMNA DAN PMSARANA INDUSTRIPengembangan sarana dan prasarana industri mencakup standardisasiindustri, infrastruktur induslri, a"" .r"i.- informasi industri nasionar.Pengembangan sarana. dan prasarana inaust.i tersebut dimaksudkanuntuk mendukung peningkatan daya saing inaustri nasional.1. Standardisasi Industri

Pengembangan standardisasi industri ditujukan untuk meningkatkandaya saing industri nasional, -."j;;; keamanan, kesehatan dankeselamatan atas penggunaa., p.Jduk industri, p"f..i..i""*-i""e"ilingkungan hidup, pengimbangan industri fri:..i, -a." ilJ-:rraUnpersaingan usaha yang sehat.

3)

4)

s)

6)

bagi industri prioritas

a. Sasaran.

Page 37: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-32-

Sasaran

Pengembangan standardisasi industri meliputi perencanaan,pembinaan dan pengawasan atas Standar Nasional Indonesia (SNI),Spesifikasi Teknis (ST) dan pedoman Tata Cata (pTC),

'yan[dilaksanakan dalam bentuk pen5rusunan dan pemberlatuan'SNi, Sidan/atau PIC, dan penyediaan infrastruktur itandardisasi, dengansasaran untuk tahun 2OlZ-20L9 pating sedikit sebagai berikut: -1) Penyusunan rancangan SNI, ST dan/atau pTC;

2) Pemberlakuan SNI, ST dan/atau pTC secara wajib;3) Pembentukan lembaga sertifikasi produk dan penilaian

kesesuaian;

4) Penyediaan laboratorium penguji, lembaga inspeksi, dan/ataulaboratorium kalibrasi penilai kesesuaian;

5) Penambahan auditor/asesor, petugas penguji, petugas inspeksi,dan petugas kalibrasi penilai kesesuaian; serta

6) Penambahan Petugas pengambil Sampel (ppS), petugas pengawas

P_El{.f Industri (ppSI) dan penyidik Regawai wege.i"Sipil lrriu"t.i(PPNS-I) pengawas penerapan SNI, ST dan/atau-ftC. '

b. Kebijakan dan Program Operasional

Pengembangan standardisasi industri dilakukan melaluipe-n5rusunan dan penetapan standar industri, pengembanganinfrastruktur standardisasi, serta pengakuan 6"i.uriu 6"friitrecognitionl atas hasil pengujian raboratorium dan sertifikasi produk,l:Tq"" -rincian kebijakan dan program operasional perioal ZOn_2019 sebagai berikut:1) Penyusunan dan penetapan standar industri dalam rangka

peningkatan daya saing industri, meliputi:(a) Pemetaan standardisasi produk dan komponen untuk tujuan

efisiensi produksi;(b) Pemetaan potensi standardisasi industri terhadap jumlah dan

kualitas komite teknis yang tersedia;(c) Pembentukan komite teknis untuk melengkapi cakupan

standardisasi industri di dalam negeri;(d) Peningkatan kapasitas dan kualitas komite teknis dalamperumusan dan pengembangan standar di industri;(e) Penguatan kelembagaan dan SDM dalam penerapan danpemberlakukan standardisasi industri;

(f) Pemberian . .

Page 38: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

2l

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

33-

(f) Pemberian fasilitas bagi perusahaan industri kecil danindustri menengah baik fiskal maupun nonfiskal dalampenerapan standardisasi;

(g) Pengukuran kemampuan industri (sektor dan perusahaanindustri) dalam negeri dalam pemenuhan standaiwajib;

(h) Pengembangan insentif nonfiskal untuk peningkatankemampuan industri (sektor dan perusahaan industri)tahmnegeri dalam pemenuhan standar wajib.

Pengembangan infrastruktur untuk menjamin kesesuaian mutuproduk. industri dengan kebutuhan dan permintaan pasar,meliputi:(a) Identifikasi kapasitas lembaga penilaian kesesuaian dan

laboratorium uji penguji, lembaga inspeksi, laboratoriumkalibrasi untuk pelaksanaan penilaian kesesuaian;

(b) Pengembangan lembaga penilaian kesesuaian untukmenjamin mutu produk industri dan pemenuhan permintaanpasar;

(c) Pengembangan regulasi, kelembagaan, dan sistem untukpengawasan standar industri;

(d) Penyediaal dan pengembangan laboratorium pengujian:Flqa. industri di perguruan tinggi, lembaga penelitian, dandi WPPI;

(e) Pemetaan kompetensi komite teknis, auditor/asesor, petugaspenguji, petugas inspeksi, petugas kalibrasi, pps, pFSI d-anPPNSJ;

(0 Pembentukan SDM auditor/asesor, petugas penguji, petugasinspeksi, petugas kalibrasi, pps, ppSI -a""

FpNS_f -ai

Kementerian Perindustrian dan kementerian atau lembagalain;

(g) Peningkatan kompetensi komite teknis, auditor/asesor,petugas penguji, petugas inspeksi, petugas kalibrasi, ppSidan PPNS-I.

Pengakuan bersama (mutual reagnition) atas hasil pengujianlaboratorium dan sertilikasi produ( meliputi:(a) Peningkatan kerjasama antarnegara dalam rangka saling

pengakuan terhadap hasil pengujian laboratorium dansertifikasi produk;

(b) Peningkatan kemampuan pengujian laboratorium dansertifikasi produk agar setara atau lebih baik dari negara laindi tingkat Asia.

3)

2. Infrastruktur .

Page 39: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

2.

*. "

u J.T,i t,',?otf;

^ .., o

-34-

Infrastruktur IndustriDua komponen utama infrastruktur industri yang perlu disediakanfalam r.al8ka pembangunan industri nasional ahatiir energi dan lahanindustri. Penyediaan energi dan lahan industri dilakukan bragi industriyang berada di dalam dan/ atau di luar kawasan industri.a. Sasaran

Penyediaan energi dilakukan untuk mendukung pencapaian targetpertumbuhan sektor industri yang diperkirakan akan memerluk-antambahan pasokan energi listrik, gas dan batubara masing_masingmenjadi 115.000 cwh, 600.000 miliar MBTu dan 45.000-ribu toipada2Ol9.

Penyediaan iahan industri serama 2orz-2org dilakukan untukmemenuhi pembangunan kawasan industri prioritas di luar Jawa,dan lahan non kawasan industri yang birada pada kawasanperuntukan industri. penyediaan lahan industri tersebutmemerlukan tambahan pasokan air baku sebesar 1.113,39 juta meper tahun.

Kebutuhan tenaga listrik dan air baku untuk mendukungpembangunan kawasan industri secara rinci disajikan pada TabeT5.1.

b. Kebijakan dan Program Operasional

Penyediaan kebutuhan energi bagi industri dilakukan melaluikebijakan dan program berikut:1) Jaminan kepastian pasokan energi bagi industri, meliputi:

(a) koordinasi antar kementerian/Iembaga terkait penyediaanenergi bagi industri, dan;

(b) prioritas penggunaan sumber energi bagi pemenuhankebutuhan daiam negeri.

2) Pembangunan pembangkit dan infrastruktur energi;

Tabel 5.1. Rencana Kebutuhan Energi dan Air Baku KawasanIndustri 2OlZ_2019

Kawasan Industri

Teluk Bintuni, papua Barat

2. Buli. .

Page 40: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIOENREFUBLIK INDONESIA

-35-

No. Kawasan IndustriLuas

(Ha)

KebutuhanListrik(Mwatt)

KebutuhanAir Baku

0utamaltahun)

2.Buli, Halmahera Timur,Maluku Utara 300 60 7,20

3. Bitung, Sulawesi Utara 534 106,80 t2,824. Konawe, Sulawesi Tenggara 5.500 1.100 1325. Morowali, Sulawesi Tengah 1.200 240 28,9O6. Palu, Sulawesi Tengah 1.500 300 367. Bantaeng, Sulawesi Selatan 3.000 600 728. Ketapang, Kalimantan Barat 1.000 200 24

9. Mandor, Landak, KalimantanBarat 336 67,2O 8,06

10.Batulicin, Tanah BumbuKalimantan Selatan 560 tL2 13,44

11.Jorong, Tanah LautKalimantan Selatan 6.370 1,274 l52,go

t2. Tanggamus, Lampung i.000 200 24

13.Kuala Tanjung, Batu BaraSumatera Utara 1.000 200 24

t4. Sei Mangkei, SimalungunSumatera Utara 1.933,8 386,76 46,41

15. Kendal, Jawa Tengah 2.700 540 64,8t16. JIIPE, Gresik, Jawa Timur t,767 352,2 42,27

t7. Kawasan Industri TerpaduWilmar, Serang, Banten

t.74a 349,6 41,95

18.Kawasan Industri Dumai,Riau

1.785 357 42,84

19.Kawasan Industri TanjungButon, Siak, Riau

5.503,62 L.1OO,72 132,1O

20.

Kawasan Industri danPelabuhan Internasional(KIPI), Mangkupadi, TanahKuning, Kalimantan Utara

3.t45,2a 856,53 75,49

21. Kawasan .

Page 41: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kawasan IndustriKebutuhanAir Baku

(iutama/tahun)

Kawasan Industri Berau,Kalimantan Timur

l. I 13,39

3) Diversifikasi dan penghematan penggunaan energi oleh sektorindustri, meliputi:(a) penyediaan insentif bagi restrukturisasi mesin industri yang

mendukung penghemaian penggunaan energi;(b) fasilitasi dan insentif bagi pengolahan limbah menjadi sumberenergi;

(c) fasilitasi kegiatan.penelitian dan pengembangan di bidangpenggunaan energi baru dan terbarukan serta penghemataipenggunaan energi di sektor industri.

4) Pengembangan industri pendukung pembangkit energi.Penyediaan lahan industri, termasuk di dalamnya penyediaan airbaku untuk kebutuhan industri, aif"f."f.""' melalui kebijakandan program berikut:l) Pe-ngembangan kawasan peruntukan industri termasukinfrastruktur di dalam aan ai ir., L.,,r.""n peruntukanindustri;2) Penyusunan rencana pembangunan kawasan industrimeliputi analisis kelayakan dan plnyusunan rencana induk;3) Pembangunan kawasan industri termasuk infrastruktur baikdi dalam dan di luar kawasan inaustri;4) Koordinasi antar kementerian/lembaga dan pemerintahdaerah _terkait penetapan r..*."u" l"*ntukan industridalam RTRW kabupaten/kota da; ;;;;lesaian p.;;;d;terkait peruntukan dan pembebasan iahJn.5) Pembentukan kelembag3ar-r dT regulasi bank tanah bagipembangunan kawasan industri;

Jaminan pasokan sumber daya air bagi kebutuhan industri;Pengembangan, pemanfaatan, dan pengelolaan jaringan air;

6)

7)

8) Pengolahan air limbah.

3. Sistem

Page 42: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

q,DPRESIOEN

REPU BLIK INDONESIA

-37-

3. Sistem Informasi Industri Nasional

Pengembangan SIINAS ditujukan untuk menjamin ketersediaan,kualitas dan akses terhadap data dan informasi industri; *"*p"r""p"tpengumpulan dan diseminasi data; serta meningkatkan efektivit." d".,efesiensi pelayanan publik dalam mendukung f,embangunan industrinasional.

a. Sasaran

sasaran penyelenggaraan STINAS pada periode 2or7-2org adalahsebagai berikut:(1) terlaksananya penyampaian data industri dan data kawasan

industri secara online;

(2) tersedianya data perkembangan dan peluang pasar, serta dataperkembangan teknologi industri;

(3) tersedianya sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhanpemangku kepentingan;

(4) tersedianya infrastruktur teknorogi informasi dan tata kelola yanghandal;

(5) terkoneksinya S-IINA_S dengan sistem informasi yangdikembangkan oleh kementerian atau lembaga p"*".i.rt"hnonkementerian, pemerintah daerah provinsi, perierintah daerahkabupaten/ kota, dan dunia usaha;

(6) tersedianya model sistem industri sebagai dasar dalampen1rusunan kebijakan nasional;

(7) tersosialisasikannya SIINAS kepada seluruh pemangkukepentingan;

(8) terpublikasikannya laporan hasil analisis data industri secaraberkala.

b. Kebijakan dan program OperasionalKebijakan dan pfogram operasional pembangunan danpengembangan SIINAS periode 2OlT_2Olg adalah sebalai berikut:Tahap Pengembangan Sistem (2OLT _2O lB) meliputi:(1) Penyiapan infrastruktur yang meliputi pengemba rrgan data

center, pusat pemulihan bencana (disaster reauery centerl, danpenyediaan jaringan internet.

(2) Penyiapan

Page 43: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-38-

(2) Penyiapan aplikasi SIINAS yang di dalamnya terdiri dari: modul e_reporttng bagi Perusahaan Industri dan perusahaan KawasanIndustri; modul untuk pemerintah provinsi, dan kabupaten/ kota;modul interkoneksi dengan lembaga pemerintah; modul informasipeluang pasar dan perkembangan teknologi industri; modulinformasi industri bagi kementerian/lembaga dan perwakilan RIdi luar negeri; modul business intellegene, d.ecision supportsAstem, expert sgstem, knowledge management; aptikasi berbasisperangkat mobile.

(3) Pengembangan dan pengelolaan basis data:

1) Basis data perusahaan industri;2l Basis data perusahaan kawasan industri;3) Basis data perkembangan dan peluang pasar yang meliputi:

data ekspor dan impor produk industri, kebijakan industridan perdagangan, informasi dagang, dan pameran dagang dinegara mitra;

4) Basis data perkembangan teknologi industri yang meliputi:riset terapan di bidang industri; Hak Kekayaan Intelektual;audit teknologi industri; kerjasama pengembangan teknologi,lisensi teknologi, akuisisi teknologi, kerjasama putar kunci;serta jenis teknologi, negara asal, dan tahun pembuatan;

5) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan peningkatankompetensi SDM pengelola SIINAS;

6) Penyetenggaraan sosialisasi SIINAS.

Tahap Pengolahan Data dan Penyebarluasan Informasi (2017-2019) meliputi:

(l) Penyusunan dan publikasi analisis industri yang meliputi:profil industri, perkembangan industri, perkembanganinvestasi dan sumber pembiayaan industri, perwilayahanindustri, sarana dan prasarana industri, sumber dayaindustri, kebijakan industri dan fasilitasi pemerintah di sektorindustri;

(2) Pengembangan model perhitungan sistem industri yangmeliputi: penyusunan struktur biaya sektor industri,pengembangan model anaiisa dampak perubahan hargaenergi dan nilai tukar mata uang dunia terhadap kinerjaindustri, dan pengembangan model proyeksi pertumbuhanindustri, investasi, ekspor, dan impor.

Tahap.

Page 44: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-39-

Tahap pengembangan Interkoneksi (2OLZ_2O2OI dilakukanmelalui kerjasama interkoneksi dengan kementerian/lembaga,pemerintah daerah, lemb"ga internasional, dan dunia usaha.

VI. PEMBERDAYAAN INDUSTRI

Pemberdayaan industri meriputi industri hijau, industri strategis, p3DN,kerjasama internasional di bidang industri, pingamanan dan penleiamatanindustri serta kebijakan afirmatif IIitr,I. -Berikut adaiah" progr"*pengembangan industri hijau, industri strategis, p3DN, ke4asamainternasional di bidang industri serta pengamanan dan penyelimatanindustri, sedangkan untuk progra- p.rg.-*b"ngan IKM aiu.ai[a" p"aabagian tersendiri.

1. Industri Hijau

Pengembangan industri hijau ditujukan untuk mewujudkan industriyang berkelanjutan dalam rangka efisiensi dan efektiviias penggunaansumber daya alam. secara berkeranjutan. pengembangan induJii hilaudilakukan melalui penerapan standar industri hiJau yang secarabertahap diterapkan secara wajib.a. Sasaran

Pengembangan . industri hijau diarahkan pada penyediaaninfrastruktur kelembagaan sertifi kasi industri hijau dan *..rdo.o.rgpenerapan prinsip-prinsip industri hijau dalam produksi industridengan sasaran pengembangan selama periode iOtZ_ZO|S adalahsebagai berikut:l) Penyusunan aturan, pedoman umum dan pedoman teknis

berupa: peraturan terkait konvensi Minamata; peraturanmengenai pengurangan penggunaan persistent organic'pollutants(POPs); peraturan perundangan mengenai p"rrgli^pr""r, b.h.r,perusak ozon (BpO); peraturan pengendalian pincimaran, satuperaturan mengenai penyediaan kebutuhan air industri; danpedoman teknis konservasi energi;

2) Penyediaan infrastruktur industri berupa penJrusunan standarindustri hijau; pengembangan dan penetapan lembaga sertifikasiindustri hijau; dan pembentukan komite p..,g.6L-i.;u"gusertifikasi industri hijau;

3) Penyediaan SDM terkait industri hijau terdiri dari SDM kompetendi bidang sistem informasi dan monitoring ger"k"r, .,rr.r"t -i""^,

auditor industri hijau, dan manajer energi; -4) Mendorong penerapan prinsip industri hijau oreh industri meraruipenyediaan informasi mengenai minfaat industri hijau;pemberian penghargaan dan plnyelen ggaraar- pameran industri

hijau.

b. Kebijakan

Page 45: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-40-

b. Kebijakan dan Program Operasional

Kebijakan dan program operasional pengembangan industri hijauselama periode 2Ol7-2O19 adalah sebagai berikut.

ll Benchmarking standar industri hijau di negara lain;

2) Penetapan panduan umum pen5rusunan standar industri hijau;

3) Penyusunan, penetapan dan pemberlakuan standar industrihijau untuk kelompok-kelompok industri (mengacu kepadaklasilikasi baku lapangan usaha);

4) Penetapan peraturan mengenai pengawasan atas pelaksanaanstandar industri hijau yang bersifat wajib;

5) Kesepatan pengakuan bersama mengenai standar industri hijaudengan negara lain;

6) Penyusunan pedoman umum pembentukan lembaga sertifikasi,standard operating procedure (SOP) sertifikasi, modul pelatihandan standar kompetensi auditor industri hijau;

7) Penunjukkan lembaga sertifikasi serta penetapan pedomanakreditasi dan pengawasan lembaga sertifikasi industri hijau;

8) Pelatihan auditor industri hijau;

9) Penyediaan insentif bagi industri hijau.

2. Industri Strategis

Industri strategis adalah industri prioritas yang memenuhi kebutuhanpenting bagi kesejahteraan rakyat atau menguasai hajat hidup orangbanyak, meningkatkan atau menghasilkan nilai tambah sumber dayaalam strategis, atau mempunyai kaitan dengan kepentingan pertahanandan keamanan.

a. Sasaran

Sasaran pembangunan industri strategis 20 17 -2019 adalah:

1) Berkembangnya industri hulu dan antara dalam rangkameningkatkan nilai tambah sumber daya alam strategis,mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, dansekaligus memperkuat struktur industri nasional;

2) Berkembangnya teknologi tinggi untuk meningkatkan efisiensi,mutu dan daya saing produk hasil industri yang memilikikeunggulan kompetitif;

3) Berkembangnya industri yang dapat meningkatkan ketahananpangan; dan

4) Berkembangnya .

Page 46: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_41 _

4) Berkembangnya industri yang dapat meningkatkan pertahanandan keamanan.

b. Kebijakan dan program Operasional

Pengembangan industri strategis dilaksanakan dalam bentukkebijakan dan program operasional sebagai berikut:1) Pengkajian potensi industri strategis yang perlu dikembangkan;2) Penetapan jenis industri strategis;3) Penyusunan pra-Feasibilitg Studg (FS) pembangunan industri

strategis;

4) Pembentukan usaha patungan antara pemerintah dan swastadalam pembangunan industri pupuk dan industri petrokimiaberbasis gas bum! di Teluk Biniuni, dan Industri petrot<imiaberbasis gasifikasi batubara di Muara Enim;

5) Pembentukan usaha patungan antara pemerintah dan swastadalam pembangunan industri kedirgantaraan;

6) Penyertaan modal seluruhnya oleh pemerintah pada industripetrokimia berbasis nafta di Bontang dan Balikpapan sertaindustri propelan di Subang;

7) Pengaturan kebijakan distribusi produk industri smelter berbasismineral logam (besi, alumunium, tembaga dan nikel) secarabertahap guna mendorong tumbuhnya industri antara danindustri hilir di dalam negeri;

8) Pembentukan usaha patungan antara pemerintah dan swastadalam pembangunan industri antara berbasis mineral lojam(besi, alumunium, tembaga dan nikel);

9) Promosi investasi untuk pembiayaan pembangunan industristrategis;

10) Pemberian fasilitas fiskar dan nonfiskar kepada industri strategisyang melakukan:(a) pendalaman struktur;(b) penelitian dan pengembangan teknologi;(c) pengujian dan sertifikasi; atau(d) restrukturisasi mesin dan peralatan.

3. Peningkatan Penggunaan produk Dalam Negeri (p3DN)P,rogram P3DN ditujukan .untuk,meningkatkan penggunaan produkdalam negeri, memberdayakan industri d"alam neglri aI., *..r,p".tu"tstruktur industri nasional.

a. Sasaran

Page 47: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

b.

PRESIDENREPUBLIK IN DON ES IA

-42-

Sasaran

Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)

selama periode 2Ol7 -2019 dilaksanakan untuk mencapai sasaran

sebagai berikut:

1) Peningkatan penggunaan barang/jasa produksi dalam negeri' dalam- p".,g"da"t barang/jasa pemerintah (belanja lembaganegara, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian,

"^tr"., kerja perangkat daerah, serta badan usaha milik negara'

badan usaha milili daerah, dan badan usaha swasta dalampengadaan barang/jasa yang pembiayaannya berasal dari APBN

dan APBD) paling sedikit meliPuti:

(a) Pengadaan pembangkit listrik 35 ribu MW;

(b) Pembangunan infrastruktur mencakup telekomunikasi, jalan,jembatan, pelabuhan, airport, dan bendungan;

(c) Pengadaan barang dan jasa pada kegiatan usaha hulu migas;

(d) Pembangunan dan perluasan pabrik atau peralatan oleh

badan usaha.

2) Peningkatan kemampuan produksi dan peningkatan TKDN' produ"k industri dalam negeri yang memasok kebutuhan

pengadaan barangl jasa pemerintah;

3) Peningkatan kecintaan dan kebanggaan dalam penggunaan

produk dalam negeri oleh masyarakat.

Kebijakan dan Program Operasional

Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri selama periode 20 17-

2019 liupayakan melalui penerapan kebijakan sebagai berikut:

1) Harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait P3DN;

2) Penetapan batas minimum nilai TKDN pada industri tertentu;

3)Penetapanpreferensihargadankemudahanadministrasidalampengadaan barang/jasa pemerintah;

4) Pemberian insentif bagi perusahaan industri dan perusahaankawasan industri yang mengoptimalkan penggunaan barangdan/atau jasa dalam negeri; serta

5) Audit pelaksanaan kebijakan P3DN pada pengadaan barang/jasapemerintah.

Kebijakan P3DN di atas dilaksanakan dalam bentuk programoperasional sebagai berikut:

1) Pemutakhiran .

Page 48: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

o, ",

JrTnt =,',?55*.., o

-43_

1) Pemutakhiran database kemampuan industri daram negeri untukmensuplai kebutuhan pengadaan pemerintah;

2) Pemutakhiran standardisasi produk terkait dengan pengadaanpemerintah;

3) Koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait pengadaanpemerintah;

4) Fasilitasi pertemuan -dunia usaha dengan kementerian/lembaga

dalam rangka pengadaan pemerintah;5) Meningkatkan efektivitas peran Tim Nasional p3DN dan Tim

P3 DN Kementerian / Lembaga/ Daerah / Inst ansi (K / L I D I Il;6) Mendorong penyusunan rencana aksi Tim Nasional p3DN dan

Tim P3DN K/LIDlI7) Menyempurnakan e.-catalog pengadaan pemerintah dengan

memasukkan kriteria capaian nilai TKdN sehingga daltarinventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri -."r]I d".1.- ,_catalog pengadaan barang/jasa pemerintah;

8) Penyusunan roadmap p3DN sektor industri;9) Evaluasi pelaksanaan program p3DN dalam pengadaan

barang/jasa pemerintah;

l0) Audit kepatuhan pelaksanaan p3DN pada kementerian danlembaga negara, pemerintah daerah, d'an badan

"".t " y^.rgmemanfaatkan DIpA .APBN/APBD, serta proyek_proyek yaniditetapkan oleh pemerintah;

i 1) Evaluasi manfaat kebijakan p3DN dalam pengadaan barang/ jasapemerintah bagi produsen dalam negeri;

12) Promosi dan sosialisasi p3DN daiam rangkadan masyarakat untuk mencintai tanmenggunakan produk dalam negeri; serta

13) Pemberian penghargaan p3DN kepada kementerian/lembaga,pemerintah daerah, badan usaha milik negara, badan usaha miiikdaerah, dan swasta.

4. Kerjasama Internasional di Bidang IndustriKerjasama internasionar di bidang industri dilakukan untuk melindungirlan meningkatkan akses pasar pioduk inau.t"i aar"m;.-*l.;;;ilit"akses terhadap sumbei

. daya industri yang dapat "meningkatkan

produktivitas dan daya saing, mengintegrasika--n industri a"f"rfi _.g"rike dalam jari.rg"., .".rtai p."Iot gtou? ali -""i"gtatkan investasi.

mendorong swastabangga dalam

a. Sasaran

Page 49: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-44-

a. Sasaran

Kebijakan dan program kerjasama internasional di bidang industripada periode 2OLZ-2Olg sebagai berikut:1) Peningkatan jumlah negara pasar utama produk industri;2) Adanya memorandum. kesepahaman (MoU) dengan para pihak diluar negeri berkaitan dengan peningkatan akses-industri ,""iorr"i

terhadap sumber daya industri g1o6al;

3) Meningkatnya jumlah produk industri nasional ke dalam rantaipasok global; serta

4) Penyelenggaran fora investasi di luar negeri.

b. Kebijakan dan program OperasionalKebijakan berkaitan.dglg* kerjasama internasional di bidangindustri selama periode ZO1Z _ZOtg adalah sebagai berikut:1) Perlindungan dan peningkatan akses produk industri nasional dipasar dalam negeri dan internasional;2) Peningkatan promosi produk industri nasional di luar negeri danmenarik investasi asing di sektor industri; dan3) Penanganan perjanjian internasional bidang industri danpenJrusunan posisi runding.

l:lF:Tbi"*"n .kerjasama internasional di bidang industriollaksanakan melalui program operasional berikut:1) Program. peningkatan akses industri nasional terhadap pasar

internasional:

(a) penyusunan posisi runding yang mendorong peningkatanakses industri nasional ke p=asa. [lobal dan *i-"tsiri"f[a.,manfaat kerjasama inteinasion=al bagi t.rn.;"u"

- aa.,perkembangan industri nasional;

(b) penanganan hambatan. atas kebijakan negara mitra yangmenghambat akses produk industri;

(c) pengembangan jejaring kerja dengan mitra di ruar negeriuntuk memperluas penjajakan kerjisama bidang i";;"t.f-- -

(d) penyesuaian standar kualitas produk dan kompetensi jasadengan standar negara tujuan;

(e) promosi produk industri nasional di negara_negara yangberpotensi bagi pemasaran produk industri nasional.2) Program peningkatan akses industri nasionar terhadap sumberdaya industri global dalam bentuk:

(a) identifikasi .

Page 50: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-45-

(a) identilikasi kebutuhan sumber daya industri di dalam negeridan ketersediaan sumber daya industri di negara mitra; dln

(b) penyelenggaraan forum koordinasi yang memungkinkante{adinya hubungan dan kerjasama anta.i industri nasionaldengan pemilik sumber daya industri di negara mitra.

Pengembangan jaringan rantai pasok global antara lainmembangun jejaring kerja dengan negara dan mitra industri, danmendorong industri nasional untuk meningkatkan pemanfaatanrantai pasok global.Peningkatan kerjasama investasi di luar ne geri dilakukanmelalui:(a) Penyusunan perencanaan kebutuhan investasi industri

melibatkan instansi pemerintah, asosiasi, dan dunia usahaterkait;

(b) Koordinasi implementasi rencana investasi di sektor industridengan instansi terkait; serta

(c) Promosi investasi Industri di luar negeri melalui pelaksanaanforum investasi industri.

5. Pengamanan dan Penyelamatan IndustriTerhadap industri dalam negeri yang mengalami kerugian akibatkebijakan, regulasi dan iklim usaha sirta akibat persaiilan global,dilakukan tindakan pengamanan industri. sementara untuk inAustriyang terkena dampak akibat pengaruh konjungtur perekonomian duniadilakukan tindakan penyelamatan induitri.-Tindakan pengamananindustri akibat kebijakan, regulasi dan iklim usaha dilakukai melaluipenerapan kebijakan perlindungan melaiui pemberian stimulus fiskalmaupun nonfiskal. Sedangkan tindakan pengamanan industri akibatpersaingan global dilakukan melalui instrumen kebijakan tarif dan nontarif serta dapat didukung dengan program restrukturisasi industriuntuk meningkatkan daya saing induitri dalam negeri. Tindakanpenyelamatan dilakukan dalam bentuk pemberian stimulus fiskal dankredit program.

a. Sasaran

Pengamanan dan penyelamatan industri dilaksanakan untukmemperkuat ketahanan industri dalam negeri dengan memberi{u-kqngq langsung pemerintah, baik berupa pemberlan stimulusfiskal, instrumen kebijakan tarif dan non tarit programrestrukturisasi industri, serta pemberian kredit p.og."-.

3)

4\

b. Kebijakan

Page 51: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

-46-

b. Kebijakan dan Program Operasional

Tindakan pengamanan industridilakukan melalui kebijakan danberikut:

selama periode 2OL7-2019program operasional sebagai

1) Fasilitasi dan advokasi dukungan stimulus liskal dan nonhskalbagi industri yang mengalami kemgian akibat kebijakan, regulasi,dan iklim usaha;

2) Advokasi dan pendampingan terhadap industri dalam negeridalam menghadapi hambatan akses industri di negara tujuanekspor;

3) Advokasi dan pendampingan industri dalam negeri dalam rangkapengamanan industri yang terkena dampak persaingan globalmelalui perlindungan tarif dan non tarif serta dukungan programrestrukturisasi industri; dan

4) Pengembangan sistem informasi ketahanan industri.Tindakan penyelamatan industri pada tahun 2Ol7-2019 dilakukanmelalui:1) Penyediaan stimulus fiskal kepada industri; dan2) Penyediaan kredit program.

PENGEMBANGAN INDUSTRI PRIORITAS DAN INDUSTRI KECIL DANINDUSTRI MENENGAH

Selain kebijakan yang diuraikan di atas, untuk industri prioritas dilakukanprogram yang bersifat khusus untuk mendorong industri yangbersangkutan tumbuh dan berkembang menjadi penggerak utamapertumbuhan industri nasional.Untuk masing-masing kelompok industri prioritas ditetapkan produk yangmenjadi fokus pengembangan selama periode 2Ol7 -2019 dan paling sedikitinstansi yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan program spesiflk.

1. Pengembangan Industri PrioritasProgram spesifik untuk masing-masing industri prioritas ditetapkansebagai berikut.

A. Pembangunan Industri Pangan Tahun 2017-2019Program pengembangan Industri Pangan difokuskan pada industri-industri berikut:a. Industri Pengolahan Ikan: ikan awet (beku, kering, dan asap),

fillet, aneka olahan ikan bernilai tambah tinggi (sunmr, breadedand pastry based product), rumput laut dan hasil laut lainnya(termasuk carrageenan, minyak ikan, suplemen dan panganfungsional lainnya).

b. Industri .

Page 52: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

b.

c.

d.

REPUJintt,',?Sf;*r'o

_47_

Industri Pengolahan Daging: produk kegiatan rumah potong danpengepakan daging unggas, produk keglatan rumah potonf aanpengepakan daging bukan unggas, [roduk pengoiah"ri d^r,pengawetan daging unggas dan daging bukan ,.rgg.".Industri Bahan Penyegar: bubuk coklat, lemak coklat, anekamakanan dan minuman dari cokrat, suplemen dan panganfungsional berbasis kakao.Industri Pengolahan Minyak Nabati: forttfied cooking oil (naturaldan non-natural), pangan fungsional

-berbasis minyak naiati.

Industri Pengolahan Buah-Buahan dan sayuran: buah/sayurandalam kaleng, fruit/ uegetable lager, "ril"rrr.., dan p"rrg.r,fungsional berbasis buah/sayuran dan/atau limbah indu-stripengolahan buah.

f3d-us-tri Tepung: pati dari umbi-umbian, sagu dan biomassalimbah pertanian, aneka produk pangan darurit.Industri gula berbasis tebu: gura pasir, gula cair dan asamorganik dari limbah industri gula.

f.

g.

Tabel 7.1 Kebijakan dan program pengembangan Industri pangan

Keb{jakan danProgram

Kebijakan Pembangunan SDM Industri

Penyediaan sDM ahli dan berkompeten -"l.lri p.rrorp",SKKNI dan pendidikan dan pelatihanlndustri

1. Pelatihan SDMindustri pangan

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan

2. Pen5rusunan,penerapan danrevisi SKKNIpembentut ariTempat UjiKompetensi(TUK) dan

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,

Lembaga

No.

2017 20,1,9 2019

a.

J_ J- J-

Page 53: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

LembagaSertifikasiProfesi (LSP)industri panganprioritas

Badan NasionalSertifikasi Profesi

3. IdentifikasikebutuhankompetensiSDM industri

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tin

4. Bantuan mesindan peralatanindustri pangandalam rangkapeningkatanketerampilan

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Pelatihan dansertifikasikompetensiSDM industripangan

KementerianPerindustrian,KementerianKelautan danPerikanan, BadanNasional SertifikasiProfesi

6. Penguatan danpembentukanLSP industripangan prioritas

KementerianPerindustrian,KementerianKelautan danPerikanan,Badan NasionalSertifikasi Profesi,

Kementerian.

Page 54: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

49-

No. Kebiiakan danProgram Instansi TCrkait

KementerianKetenagakerjaan

7. Akreditasi dansertifikasi LSpindustri panganprioritas

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi, KementerianKetenagakerjaan

8. Programpendidikan danpelatihan SDMindustri rumputlaut

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Kementerian Kelautandan Perikanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Kebijakan Pemanfaatan, penyediaan, dmPemetaan dan peng.*b..rg"industri pangan untuk menjamin keteisediaan bahan baku1. Pemetaan

potensi danpeningkatanproduksi bahanbaku industripangan

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan

2. Pembangunansarana gudangbahan bakuindustri pangandi dalamkawasanindustri/sentraproduksi

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,

Kementerian. . .

20t7

Page 55: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kementerian BadanUsaha Milik Negara

3. Bantuan mesin,peralatanpengemasanuntukmeningkatkankualitas bahanbaku buah dansaJruran

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian, BadanTenaga NuklirNasional,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Bantuan mesindan peralatanproduksi bahanbaku industripengolahanrumput laut,susu, dan buah

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,KementerianKoperasi dan UKM

Pembangunanpabrikpengolahantepung nongandum

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Promosi . .

No.

Page 56: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-51 -

No.Kebijakan dan

Program

,Tahun '

Pelaksanaan Instansi Terkait20t:7 ,2019 20t9'

6. Promosipeningkatanpenggunaantepung nongandum

J- J'

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan

7. Bantuan mesindan peralatanproduksitepungkomposit

t- J_

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. Penerapan SNIindustri pangan

J- J_ J_

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,Badan StandardisasiNasional, BadanPengawas Obat danMakanan

9. Revitalisasi

Page 57: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

No. Kebljakan dan

9. Revitalisasipabrik gulaberbasis tebu

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

10. Persiapan danpembangunanpabrik gulabaru di luarPulau Jawa

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Kementerian Agrariadan Tata Ruang,Badan KoordinasiPenanaman Modal,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

1 1. Pengendalianekspor bahanbaku industripangan

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,KementerianKeuangan

12. Pengaturan beakeluar untukbiji kakao

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianPertanian,KementerianKeuangan

c. Kebijakan

Page 58: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

Kebljakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Pengembanga' du., p.*@bangan dan pemanfaatan teknologil"d*t.i-p^"g""lembaga penelitian dan laboratoriurn' uji

l. Pelatihanteknologi prosesdan rekayasaproduk industripangan

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia

2. Penerapan hasilpenelitian danpengembangandi bidang pangan

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Badan Pengkajiandan PenerapanTeknologi, LembagaIlmu PengetahuanIndonesia

3. PembangunanTSRDC:pembangunanfisik

KementerianPerindustrian,KementerianKelautan danPerikanan,

Kementerian

Page 59: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-54-

No. Kebijakan danProgram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

4. Pembangunanindustripengolahan buahdan panganfungsionalPenyusunanDED danPembangunanPilot Plant

^r ^r

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Pembangunanindustripengolahan buahdan panganfungsionalberbasispembangunanfisik

J- J_ J_

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKeuangan,KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas

d. Kebijakan Standardisasi Industri

Meningkatkanmutu produk

efisiensi proses pengolahan dan penjaminan

1. Bimbingan I

penerapan dan Ipembinaan ikeamanan I

pangan melalui | .fCara Produksi

I

Pangan Olahan I

yang Baik I(cPPoB) |

I Kementerian

I Perindustrian,

lKementerianI Pertanian,

J- | KementerianI Kesehatan,I Kementerian RisetlTeknologi danI Pendidikan Tinggi,

Badan

Page 60: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Badan PengawasObat dan Makanan,Badan StandardisasiNasional

2. Bimbingan danpendampinganbagi IKM PangandalampenerapanCPPOB dansertifikasi halal

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Badan PengawasObat dan Makanan,Badan StandardisasiNasional,Kementerian Agama

3. Bantuanperalatan ujilaboratoriumdan penguatankapasitas dankualitas assesordan auditormutu

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Komite AkreditasiNasional

4. Bantuan mesinperalatanpeningkatanmutu produkolahan panganskala IKM

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,

Kementerian

Page 61: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

56-

No. Kebdakan danProgram Instansi Terkait

Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia

5. Revisi SNIindustri produkpangan

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan, BadanStandardisasiNasional

6. Perumusan,pemberlakuandan pengawasanSNI wajibproduk pangan

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKesehatan,KementerianKelautan danPerikanan, BadanStandardisasiNasional

Kebijakan Infrastruktur Industri

Pengembangan sistem logistik p.oart p"rrg",1. Pembangunan

sarana dansistem logistikindustri pangan

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,

Kementerian

Page 62: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

No. Kebiiakan danProgram

KementerianKeuangan,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRakyat, KementerianPerhubungan,Pemerintah Daerah

Kebijakan Insentif Nonliskal

dalam dan luar negeri

Meningkatkan kerjasama industri pffi111,

p.:-o:i dan perluasan pasarproduk industri pangan di

l. Partisipasi padasidang ICO,ICCO, Codex,ACCSQ, ACC,ISO, APCC dansidang terkaitstandar panganlainnya

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKesehatan,KementerianPerdagangan,Kementerian LuarNegeri, BadanPengawas Obat danMakanan, BadanStandardisasiNasional

2. Koordinasi dannegosiasi untukmengurangi beamasuk produkpangan olahandi negara-negaratujuan ekspor

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,Kementerian LuarNegeri, KementerianPerdagangan

3. Promosi

2018

Page 63: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

58-

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

3. Promosi produkindustri panganpada forumpameran dalamdan luar negeri

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,Kementerian LuarNegeri

4. PelaksanaanHari Kakao(Cocoa Dag) danHari Kopi

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianPerdagangan,KementerianKoordinator BidangPerekonomian,Pemerintah Daerah

5. PelaksanaanHari lkan

KementerianPerindustrian,KementerianKelautan danPerikanan,KementerianPerdagangan,KementerianKoordinator BidangPerekonomian,Pemerintah Daerah

6. Fasilitasikeikutsertaanindustri pangandalam pamerandi luar dandalam negeri

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,

Kementerian

TahunPelaksanaan

2017 20i18_ 2019

J_

,l- J- J_

J_ J-

./- .t- .r

Page 64: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

No. Kebiliakan danProgram

KementerianKelautan danPerikanan,Kementerian LuarNegeri, KementerianPerdagangan

7. Promosiinvestasi

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan, BadanKoordinasiPenanaman Modal

8. Bantuan mesindan peralatanpengolahanpangan skalaIKM

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKelautan danPerikanan,KementerianKoperasi dan UKM,Badan Pengkajiandan PenerapanTeknologi

Kebijakan Insentif Fiskal

Diberikan sesuai dengan ketentuan p...tr.".rlr*.rd.rrgundangan

B. Pembangunan

Page 65: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_60_

B. Pembangunan Industri Farmasi, obat Tradisional, Kosmetik, danAlat Kesehatan Tahun 2OlZ-2OlgP_rogram pengembangan Industri Farmasi, Obat Tradisional,Kosmetik, dan Alat Kesehatan dilakukan pada:a. Industri Farmasi, obat Tradisional, dan Kosmetik: sediaan herbaldan bahan alam lain_nya, garam farmasi, gorongan nfolo"porrn,

amlodipine, .glucose pharmiceuticar grad e 6i, i"truun1, i*oi"ittin,glimepiide/metformine, parasetaior, prlart biologik, r.t"ir,produk herbal/natural, produk kosmetik, bahan baku tambahanpembuatan obat (excipient), bahan baku kimia industri kosmetik.

b. Industri Alat Kesehatan: dispos abre and. consumabres prodacts,\ospital fumiture, implan ortoped.i, electromedicat d"euices,diagnostic instrument, pACS (pictuie Aichiuing and communicationSgstem), softuare and IT, diagnostics reagents.

Tabel 7.2 Kebijlk"l. dan program pengembangan Industri Farmasi,obat Tradisional, Kosmetik, dan Rrai Kesehatan

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Pembangunan SDM IndustriPeningkatan kompetensi SDM i"d*: |"_:fe_tik

melatui pendidikan dan pelatihan, pemagangan,

1. Pelatihan atauworkshoppeningkatanketerampilantenaga kerjaindustri farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Pelatihan .

Page 66: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-61

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

2. Pelatihan/worlcshop ujiklinik tenagakerja industrifarmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

3. Sertifikasikompetensitenaga kerjaindustri farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanNasional SertifikasiProfesi

4. PembangunanTempat UjiKompetensi(TUK) untuktenaga kerjaindustri farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan, BadanNasional SertifikasiProfesi

Penyediaansaranaprasarana ujiklinis farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan

6. Pelatihan.

Page 67: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

No.Kebijakan dan i

Program20Lp 2AL9

6. Pelatihan tenagakerja industritentang CaraPembuatan Obatyang Baik(CPOB) padaindustri vaksin,industri produkbiologis, danindustri sediaanfarmasi

KementerianPerindustrian,

Kesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan

7. Pen5rusunanSKKNI tenagakerja industrifarmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianKetenagakerjaan,Badan PengawasObat dan Makanan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

. PembangunanCenter ofExcellenceindustri farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,KementerianPertanian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Pembangunanakademikomunitasindustri farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,

Kementerian

Page 68: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

10. Sertifikasi untuktenaga kerjaindustri terkaitkemampuan ujiklinik kosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Badan PengawasObat dan Makanan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

l l.Pendidikan danpelatihanteknologiproduksikosmetik bagiIKM

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

12. Pendidikan danpelatihan CaraProduksiKosmetika yangBaik (CPKB)kepada IKM

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan

13. PembangunanTempat UjiKompetensi(TUK) untuktenaga kerjaindustrikosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanNasional SertifikasiProfesi

14. Pembangunan

Page 69: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK INOONESIA

14. Pembangunansarana danprasarana untukmelakukan ujiklinis kosmetik

KementerianKesehatan,KementerianPerindustrian, BadanPengawas Obat danMakanan

15. Pembentukanlembagasertifikasi profesiuntuk tenagakerja industriyang terlibatdalam uji klinikproduk kosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanNasional SertifikasiProfesi

16.Pendidikan danpelatihan SDMriset untukindustrikosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

lT.Pelatihan tenagakerja Industrikimia dasarbahan bakuKosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

18. Pembangunan

Page 70: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

No. Kebijakan danFtogram

18. Pembangunanakademikomunitasindustrikosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

19.Pendidikan danpelatihan SDMuntukpengembanganriset bioteknologi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPertanian,Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Obat Tradisional

0.Pelatihan tenagakerja industriobat tradisionaltentang CaraPembuatan ObatTradisional yangBaik (CPOTB)

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan,KementerianPertanian

1. Sertifikasi SDMtentangkemampuan ujiklinik jamu danobat tradisional

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPertanian,

Badan

Page 71: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

Badan NasionalSertilikasi Profesi

22.Pendidikan danpelatihan SDMriset tentangproduk herbal

KementerianPerindustrian, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,KementerianKesehatan

.Pembangunanakademikomunitasindustri obatherbal danbahan alamlainnya

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknoiogi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

4.PenyusunanSKKNI tenagakerja industriobat tradisional

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian, BadanNasional SertilikasiProfesi

.PembangunanCenter ofExcellenceindustri jamudan obattradisional

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKesehatan, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

26. Pendidikan.

Page 72: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

No. Kebijakan danProgram

26.Pendidikan danpelatihanproduksi produkherbal

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Kebij akan Pemanfaatan, e"ry"dffiPemetaan. dan pengembangu., pot"r"iJ"ry.diau.r, Eah^.,rarmasl, obat tradisional, dan kosmetik dari dalam negeri

1. Penyediaanbahan bakuindustri farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPertanian

Penyelenggaraankemitraan(antara plasmadengan industriagrokultur)dalam rangkapemenuhankebutuhanbahan bakuindustri farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPertanian

Pembangunanindustri kimiadasar bahanbaku industrifarmasi

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

4. Fasilitasi

-67-

Page 73: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Fasilitasipenelitan danpengembanganpenggunaantanaman herbaluntuk keperluanbahan bakufarmasi

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

. Pembuatandatabasebahanbaku farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPusat Statistik

Studi kelayakanpembangunanpabrik bahanbaku farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

FasilitasiEngineerhg,hocarement andConstructian(EPC) dan DetailEngineeringDesign (DED)industri bahanbaku farmasi(sintesa kimia)

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

Pengoperasianpabrik bahanbaku farmasi(sintesa kimia)

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

9. Studi.

Page 74: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-69

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20.LV 20L8 20t9

9. Studi kelayakanindustri farmasiberbasis produkbiologik (enzim,antibody,hormone, danvaksin)

J-

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

10. Pembangunanindustri produkbiologik: EPCdan DED

"t- t-KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

11. Pembangunanindustri bahanbaku obattradisional(BBOT) simplisiadan ekstrak: EPCdan DED

J- J_

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

L2. Start up danpengoperasianindustri farmasiberbasis produkbiologik

J'

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPusat Statistik

13. Pembangunanindustripetrokimia hulu(fenol)

J-

KementerianPerindustrian

14. Pembangunanindustripetrokimia hulu(amoniak)

KementerianPerindustrian

15. Commissioning .

Page 75: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

70

No.Kebijakan dan

Program .

TahunPelaksanaan

i..Instansi Terkait

2017 20L8 2019

15. Commissionfngpabrik bahanbaku farmasi(sintesa kimia) .r

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan

16. Pembangunanpilot projectindustri obatkanker berbasisBoron 10

J-

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan , BadanTenaga NuklirNasional,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

t7. Pembangunansarana danprasarana pilotproject, uji nonklinik, uji fungsikomponen alatBoron NeutronCapfure CancerTherapy (BNCC?)

J-

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanTenaga NuklirNasional, BadanPengawas Obat danMakanan, BadanPengawas TenagaNuklir, KementerianRiset Teknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

18. Validasi . .

Page 76: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DO NESIA

Kebljakan danProgram

18. Validasiproduksi obatkanker skalapilot, uji nonklinik dan ujifungsi alatBNCCT

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanTenaga NuklirNasional, BadanPengawas Obat danMakanan, BadanPengawas TenrgaNuklir, KementerianRiset Teknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

19. Validasiproduksi obatkanker skalapilot, uji klinik,pengoperasianalat BNCCT

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanTenaga NuklirNasional, BadanPengawas Obat danMakanan, BadanPengawas TenagaNuklir,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

20. PenyusunanKodeksKosmetikaIndonesiasebagai standarmutu bahanbaku kosmetik

KementerianKesehatan,KementerianPerindustrian

21. Pemetaan.

Page 77: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

2018

21. Pemetaanpotensi untukbahan bakukosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPertanian, BadanPusat Statistik

22. Pemenuhanbahan bakuindustrikosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPertanian

23. Pembangunankemitraanantara plasmadengan industriagrokulturuntukkebutuhanbahan bakuindustrikosmetik

KementerianPerindustrian

24. Penelitian danpengembanganpenggunaantanaman herbaluntukkeperluanbahan bakukosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

25. Pembangunanindustri kimiadasar bahanbaku industrikosmetik

KementerianPerindustrian

26. Pembuatan

Page 78: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

26. Pembuatandatabasebahanbaku kosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPusat Statistik

27. Studi kelayakanpembangunanpabrik bahanbaku kosmetik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

28. Fasilitasi EpCdan DDDindustri bahanbaku kosmetik

KementerianPerindustrian

29. Promosiinvestasipembangunanindustri bahanbaku kosmetik

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

30. Pemetaanpotensi untukbahan bakuindustri obattradisional

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPertanian, BadanPusat Statistik

31. Pembuatandatabase batranbaku industriobat tradisional

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPusat Statistik

32. Pemenuhan

#D

-73-

Page 79: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-74-

No.

' : "i'2017

"20Le32. Pemenuhanbahan bakuindustri obattradisional "t- ,l- J_

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPertanian

33. Penelitan danpengembanganpenggunaantanaman herbaluntukkeperluanbahan bakuindustri obattradisional

^r J- J-

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

34. Fasilitasikerjasamaantara plasmadengan industriagrokulturuntukkebutuhanbahan bakuindustri obattradisional

J' J- J_

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

35. Studi kelayakanpembangunanpabrik bahanbaku industriobat tradisional

.r

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

36.Promosi...

20tr8]

Page 80: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

No. Kebijakan danProgram

36. Promosiinvestasipembangunanindustri bahanbaku obattradisional

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

37. Fasilitasi EpCdan DEDindustri bahanbaku obattradisional

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

38. Comrssioningdanpengoperasianpabrik bahanbaku industriobat tradisional

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan

Kebijakan Pengembangan dan pemarf""t.., @Pemetaan dan pengembangan t"t rro1. Kerjasama antar

negara dalampenguasaanteknologiproduksi produkfarmasi

KementerianPerindustrian,Kementerian LuarNegeri, KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Penguatan.

-75-

Page 81: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-76

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

,20t7 2018 2019

2. PenguatanprogramAcademg -Busfness -Gouernment -Community -Media (ABGCM)

J_ J- J-

KementerianKesehatan,KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPerdagangan

3. MenjadikanBUMN farmasisebagai pionirdalammengembangkanobat esensial,vaksin, produkbiofarmasi,natural, dan API-chemical based

J- J' J_

Kementerian BadanUsaha Milik Negara,KementerianKesehatan,KementerianPerindustrian

4. Melakukankolaborasi untukmengkoordinirpenyelenggaraanpenelitian darihulu ke hilir danpenggunaanhasil penelitianfarmasi

J_ ^l- J_

KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPerindustrian

5. Mengupayakanpengembangantenaga ahli danmendirikanfasilitas R&D,baik untuk studiklinik dan non-klinik

^r J' J-

Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianKesehatan,KementerianPerindustrian

6. Pemetaan

Page 82: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

No. Kebljakan danProgram

Pemetaan tenagaahli Indonesiayang berada didalam dan luarnegeri besertaspesiaiisasikeahlian, sertamenjajakiprogrammemanggilkembali tenagaahli Indonesiayang berada diluar negeri(scientist poolingprogram)

Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian LuarNegeri, KementerianKeuangan,KementerianPerindustrian

Kebijakan pengembanga., du., pffiInovasi

Pengembangan. dan p"*.rrfu"tffirnoustrl larmasi melalui pengembanga o center of excellence danpenguatan industri pendukung

1. Penelitian danpengembanganproduk farmasiberbasisbiologik,berbasis herbal,dan berbasiskimia

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Pembuatan

Page 83: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

2. Pembuatanbasis data patenobat-obatanyang akan habismasaberlakunya

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPusat Statistik

3. Kedasamapenelitiandengan lembagapenelitian danperguruantinggi untukmenindaklanjutipaten yangakan habisdalam 2 (dua)tahun ke depan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Pemberianperalatanlaboratoriumdalammelakukan risetfarmasi untukprodukbioteknologi danherbal denganperalatan risetyang terbaru

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Mendorong danmenggerakanindustri farmasidalam negeriuntukmemproduksiobat yangsudah habismasa patennya

KementerianKesehatan,KementerianPerindustrian,Kementerian Hukumdan HAM

6. Mendorong. .

-78-

2018

Page 84: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

Kebiiakan danProgram

6. Mendorongpercepatanprosespenetapanpaten produkobat dan bahanbaku obat

Kementerian Hukumdan HAM,KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

7. Penelitian danPengembanganprodukkosmetikberbasis polimer

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. Dukunganpembiayaanbagi penelitiankosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

9. Penelitian danpengembanganprodukkosmetik halalberbasis herbal

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Bioteknologi . .

Page 85: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

l0.Tindak lanjuthasil kajian danriset mengenaiprodukbioteknologiyang akandikembangkan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

1 1. Kajian rencanapengembanganprodukbioteknologipada skala lab

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

12.Kajian rencanapengembanganproduk jamumenjadi ObatHerbalTerstandar sertapenetapantindak lanjutkqjian tersebut

KementerianKesehatan,

eknologi danPendidikan Tinggi

e. Kebijakan

No.

Page 86: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

Kebijakan Infrastruktur IndustriIntegrasi kebijakan industri f"r*ffiff]1}: , -p"llcyatal kompetensi ian ---'pemuansunan

1. Pembangunaninfrastrukturindustri farmasi

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalqyat, KementerianEnergi dan SumberDaya Mineral

2. Fasilitasipemenuhanpersyaratansarana sesuaistandar CoodManufacturingPractices (GMp)atau CPOB

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan

3. Pembangunaninfrastrukturtambahanuntuk industrikosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRakyat, KementerianEnergi dan SumberDaya Mineral

4. Fasilitasi .

Page 87: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

#",DPRESIDEN

REPUBLIK IN DO N ESIA

Kebijakan danProgram

4. Fasilitasipembangunaninstalasitambahanuntuk industribahan bakualam dan bahanbaku kimiakosmetik

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian

Obat Tradisional5. Studi

penerapanstandarfarmakopeherbalIndonesia untukdiaplikasikanpadapembangunaninfrastrrrkturindustri obattradisional

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Pembangunaninfrastrukturindustri obattradisional

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalryat, KementerianEnergi dan SumberDaya Mineral

7. Pengawasankesesuaianinfrastrukturindustri denganmengikuti aspekCPOTB padaindustri obattradisional

KementerianPerindustrian, BadanPengawas Obat danMakanan,KementerianKesehatan

f. Kebljakan .

Page 88: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang_undangan)

Kebijakan Insentif Nonfiskal

Identifikasi, koordinasi, implementasi, dan evaluasi terkaidengan insentif nonfiskal bagi industri farmasi dan kosmetik

l. Mengadakanpameranproduk dalamnegeri

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPerdagangan

2. Fasilitasiketerkaitan dansinergi antaraindustri besar,menengah, dankecil

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

3. Mendorongpenggunaanbahan bakufarmasi hasilproduksi dalamnegeri melaluifasilitasi bahanbaku farmasiproduksi dalamnegeri masukke dalam e-catalog

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, LembagaKebijakanPengadaanBarang/JasaPemerintah

4. Fasilitasi

Page 89: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-84

I

No.

,i

Kebjjakan,danProgr4m

2017 2018 ?oLe4. Fasilitasi

kemudahanperizinanindustri farmasi

J- J_ J_

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan, BadanKoordinasiPenanaman Modal

5. Pengendalianimpor bahanbaku farmasiyang telahdapatdiproduksi olehindustri dalamnegeri

,l' ,l- .r

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPerdagangan,KementerianKeuangan

6. Fasilitasimodernisasimesin danperalatanindustri farmasi

"r J- J_

KementerianPerindustrian

Kosmetik

7. Memberikanpenyuluhansecara periodikkepadamasyarakatmengenaikeamanan,mutu, danmanfaatkosmetika sertadaya saingindustrikosmetikadalam negeri

J_ J_ J_

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanPengawas Obat danMakanan

8. Meningkatkan . .

'' '.' "raltun '

,Pelaks,irniai{

Page 90: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

Kebljakan danProgram

8. Meningkatkandan membantupengawasanterhadapprodukkosmetik ilegalbaik di dalamnegeri maupundi luar negeri

KementerianPerindustrian, BadanPengawas Obat danMakanan,KementerianPerdagangan

9. Fasilitasiterutama bagiIKM agar dapatmengikutipamerankosmetik di luarnegeri

KementerianPerindustrian

10. Fasilirasimodernisasimesin danperalatanindustri jamudan obattradisional

KementerianPerindustrian

II. Industri Alat KesehatanKe bij akan pembangunan

SD M I;d,, "

hi--

Peningkatant.*u@alat kesehatan melalui penguasaan teknologi maju1. Pendidikan dan

pelatihantenaga kerja

KementerianPerindustrian,Kementerian

industri .

-85-

Page 91: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

industri alatkesehatan

KementerianKetenagakerjaan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Sertifikasitenaga kerjaindustri alatkesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

3. Pendidikan danpelatihanperancanganproduk-produkalat kesehatan

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Pen5rusunanSKKNI industrilwspitalfumiture,implan ortopedi,disposable andconsumable,dentalfurniture,danelectromedicatdeuice

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

5. Pembangunanakademikomunitasindustri alatkesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Pelatihan

Page 92: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-87

Kebiiakan dan'Program '

'2;A,71

6. Pelatihanpemenuhan SNIbagi industrialat kesehatan

KementerianKesehatan, BadanStandardisasiNasional,KementerianPerindustrian

bijakan Pemanfaatan, penyediaan, 4." p""y"I.r." SDA

Pengembanganpengembangan

potensi bahan baku dalamproduk industri alat kesehatan

negeri untuk

1. Pemetaankebutuhan danketersediaanbahan bakudan teknologipada industrialat kesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

2. Penelitian danpengembanganbahan bakuuntuk industrialat kesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

3. Pen5rusunanregulasi danstudi kelayakanuntuk industripengolah bahanbaku bagiindustri alatkesehatan

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Pengembanganindustri bahanbaku alatkesehatan

KementerianKesehatan,KementerianPerindustrian

5. Pembuatan .

#D

Page 93: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

5. Pembuatandatabasebahanbaku alatkesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

bijakan Pengembanga., a"r, n.*@rtan penguasaan teknologi industri alat kefokus pada bahan baku, Iesain dan G"a""uk industri alat kesehatan

l. Pengembanganlaboratorium ujiproduk alatkesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Revisi roadmapindustri alatkesehatan yangtelah disusunolehKementerianPerindustriandanKementerianKesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

3. Pelatihanindustri,perbaikansistemmanajemen danpeningkatanteknologiindustri tier I,II, dan III

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Peningkatan

Page 94: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

No. Kebijakan danProgram

4. Peningkatanperalatan ujiyang diperlukanuntuk PusatPengembanganTeknologi danIndustri AlatKesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Pembuatanprototipe danproduk alatkesehatan yangdibutuhkanoleh pasar

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Penerapanteknologi baru

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

7. Pengadaaanmesin danperalatan ujipadalaboratorium uji

KementerianPerindustrian

Kebijakan Pengembangan dan pem"rrf.ffirnovasl

Peningkatan kemampuan kreativita. aunkesehatan melalui inbustri pendukung

inovasi industri alat

1. Pelatihan danbimbinganteknis untukkomponenhospitalfurnihre,implan ortopedi,

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

consumable . . .

Page 95: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

Kebiiakan danPrograrn Instansi Terkait

conatmable,dental fumiturqsurgicalinstrument, danelectromedicaldeuice melaluiprosespengelasan danmetalworking

2. Pelatihaninovasi untukdiversifikasikomponen dansuku cadangalat kesehatan

KementerianPerindustrian

3. Pembuatanprototipe implanortopedibekerjasamadenganperguruantinggi

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Pembuatanprototipeelectromedicaldeuice

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. PeningkatankemampuanIKM pendukungindustri alatkesehatan

KementerianPerindustrian

6. Penelitian

Page 96: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-91

No.Kebdakan dan

Program Instansi Terkait20L7 20I8 20L9

6. Penelitian danpengembanganproduk alatkesehatanberbasis riset J- J_ J-

KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Badan Penelitian danPengembanganTeknologi

7. Pemberianperalatanlaboratoriumdalammelakukan risetalat kesehatandenganperalatan risetyang baru

^r J' .r

KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. Pen5rusunanregulasikerjasamaAcademician,Business,Gouernment,Community(ABGC)

^r J_ J_

KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPerindustrian

e. Kebijakan Standardisasi Industri

Pengembangan standar produk aupeningkatan daya saing industri alat kesehatan

1. PenyusunanRSNI produkindustri hospitalfumiture, implanortopedi,disposable andconsumable,surgicalinstntment,

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan, BadanStandardisasiNasional

dental .

Page 97: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

dentalfumiture,electromedicaldeube dan inuitro diagnosticdeuice

. Fasilitasipendaftaranpaten produkindustri alatkesehatan

KementerianPerindustrian,Kementerian Hukumdan HAM

Penerapan SNIwajib produkindustri hospitatfumiture, implanortopedi,disposable andconsumable,dentalfumihre,daneLectromedicaldeuice

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,KementerianPerdagangan

Pembentukanlembaga uji bagiIKM produsenalat kesehatan disentra IKM

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. FasilitasipemenuhanpersyaratanCPAKB bagisarana produksialat kesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

Sertifikasi ISO13485 bagiindustri alatkesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,

Badan . .

Page 98: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

Kebijakan Infrastruktur Industri

infrastruktur industri terkait d""g." i"d""tri

1. Penyediaan alatuji PPTI

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

bijakan Insentif Nonliskal

Pengembangan kebijakan l"*"tif lo"n"t utdaya saing industri alat kesehatan

l. Peningkatanpenggunaanproduk dalamnegeri untukproduk alatkesehatandalam negeri difasilitaspelayanankesehatan

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

2. SertifikasiTKDN industrihospitalfumiture,implan ortopedi,disposable andconsumable,surgicalinstntment,dentalfumiture,electromedicaldeuice, dan in

KementerianPerindustrian

uitro.

Page 99: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK IN OO N ESIA

No. Kebljakan danProgram

Penyediaanboothpameranuntuk industrihospitalfumiture,implan ortopedi,disposable andconsumable,surgicalinstrument,dentalfumihre,electromedicaldeuice dan inuitro diagnosticdeuice

KementerianPerindustrian

4. Promosi alatkesehatanproduksiIndonesia keluar negeri

KementerianPerdagangan,Kementerian LuarNegeri, KementerianKesehatan,KementerianPerindustrian

5. Bantuan mesindan peralatanuji untukindustrihospitalfumiture,implan ortopedi,disposable andansumable,surgicalinstrument,dental furniture,

KementerianPerindustrian

electromedical .

Page 100: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-95-

C. fgglan'unan Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Tahun2017-2019

l3gr^T pengembangan Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Anekadifokuskan pada industri_industri Uerit<ui:'a. Industri Tekstil: serat tekstil, rajut, garmen fesyen, tekstil khusus.b. Industri Kulit dan Alas Ihki: alas kaki, produk kulit khusus(adu anced materiat), kulit sintetis, bahan iculit non-konvensional.c. Industri Furnitur dan Barang Lainnya dari Kayu: kerajinan, ukir_ukiran dari kayu, furnitur t .y,r, a." .ot r.

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

electromedicaldeuice dan inuitro diagnosticdeuice

Kebijakan Industri Hijau

l:il::ii", penerapan, d.', "r.rr@oagl mclustri alat kesehatan

l. Penyusunan,penerapan,monitoring, danevaluasistandarindustri hijaupada industrialat kesehatan

KementerianPerindustrian

Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai denga., t"t"@undangan)

d. Industri

Page 101: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-96-

d. Industri Piastik, pengolahal Karet, dan Barang dari Karet: plastikuntuk keperluan umum, plastik untuk keperlian khusus d;;;lain untuk kesehatan, otomotif, dan elektronik), karet untukkeperluan umum, karet.untuk t epertuarr-Lfrr".,. 1"rrt"* f"i.,untuk kesehatan, otomotif, dan elektronik).Tabel 7.3 Kebijakan dan.program pengembangan Industri Tekstil,Kulit, Alas Kaki, dan Aneka

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

bij akan Rem binffi nED tvr r n-dGtriPeningkatan U.fo

[:i::-i"::,: -kaki merarut li;ij;il't;;l sesuai SKKNT,training asesor pelaksana sertifikasi,

.J." p"i"iit ."pengelolaan

1. PenyusunanSKKNI industritekstil dan produktekstil, kulit, danalas kaki

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

2. Pelatihan SDMindustri tekstildan produktekstil, kulit danalas kaki

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan

3. PembentukanTUK melaluibantuan mesindan peralatan

KementerianKetenagake4jaan,Badan NasionalSertifikasi profesi

4. Penyediaantenaga instruktursertifikasi SDM

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi profesi

5. Sertilikasi .

Page 102: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

5. Sertifrkasikompetensi SDM

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

6. PenyusunanStandar BiayaKeluaran (SBK)peiatihansertifikasikompetensi SDM

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

7. Pelatihan AssesorPelaksanaSertilikasiKompetensi

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

8. Pelatihanmanajemenpengelolaanusaha dalamrangkapemanfaatanteknologi tinggi

KementerianPerindustrian

9. Penerapan SkKNIwajib bagiindustri TPI danalas kaki

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifrkasi Profesi

10. PengawasanPenerapan SKKNIwajib bagiindustri TpI danalas kaki

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakedaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

b. Kebijakan

Page 103: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan Pemanfaa

Pelaksanaan pra stu

!tha.!e.na Glgal (MEG), pabrik zatwarna'tekstil dan penJrusunan

profil investasinya, perluas an material ce"te, f.ufii, siitakebijakan dan koordinasi dengan pihak terkaitl. Investasi Industri

MEG danDissotuing pulp

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,KementerianPertanian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

Investasi industriperwarna tekstil

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

3. Penyediaan kulitsintetik nasionalsebagai bahanbaku industrialas kaki danindustri barangjadi kulit

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian

Pembatasanekspor kulitmentah dankemudahandalam imporbahan baku kulit

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianPertanian

Mengatasihambatankualitas bahanbaku terkaitpersyaratankesehatan hewan

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianPertanian

c. Kebijakan .

Page 104: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-99-

No. Keb[jakan danProgram

2nfi 2018 20L9c. Kebijakan Pengembangan dan pemanfaaian Teknologi Industri

Pengembangan dan pemanfaatan teknotogi industriindustri tekstil, kulit, dan alas kaki

pada

1. Pengembanganpotensi industrialas kaki dan kulitdi daerah

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

2. Peningkatankemampuandesain produkmelalui pelatihandan kerjasamadengan pihakmitra

KementerianPerindustrian

3. Melaksanakanbimbingan teknisdan asistensiuntuk perolehansertifrkat HKIdesain produk

KementerianPerindustrian,Kementerian Hukumdan HAM

4. Revitalisasi danmonitoringmesin/ peralatanuntuk balaipenelitian danpengembangan

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

5. PembentukanPusat InovasiBisnis melaluikerjasama denganpihak terkait

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian

6. Kolaborasi klasterindustri alas kakinasional melaluipenguatan peranIKM dalam klasterindustri alas kaki

KementerianPerindustrian

7. Bimbingan . . ,

Page 105: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-100-

Kebijakan danProgram

7. Bimbingan teknisdan asistensiserta pelatihanmanajemen dalampenggunaan mesinberteknologi tinggi

KementerianPerindustrian

Kebijakan p"rrg"lnovasr

Pengemb"ngantekstil, kulit, dan alas kaki1. Pengembangan

danpemberdayaanpusat desain danpengembanganindustri tekstil,kulit dan alaskaki

KementerianPerindustrian

2. Monitoring danevaluasipelatihan danbimbingan teknismelalui FGD,worlcshop, dankonsinyering

KementerianPerindustrian

3. Lomba desainproduk tekstildan alas kaki

KementerianPerindustrian

4. Pelatihan desainproduk dandesain strukturtekstil dan alaskaki

KementerianPerindustrian

e. Kebijakan

Page 106: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

101 -

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

KebijakanstanaffiPengembanganpengembangan

standar danindustri tekstil,

standardisasi untuk mendkulit, dan alas kaki

1. PembangunanInfrastrukturlembaga ujikesesuaian

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional, KomiteAkreditasi Nasional

FasilitasiKonsensus RSNIdan pendaftaranHKI

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

3. Penerapan danPengawasan SNIWajib ProdukIndustri Tekstil

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,Kepolisian NegaraRepublik Indonesia

Penanganansafeguards, antidumping dantindakanpengamananlainnya yangdiajukan olehindustri dalamnegeri maupunmenghadapituduhan dari luarnegeri

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianKeuangan,Kementerian LuarNegeri

f.Kebijakan...

Page 107: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

Kebijakan Infrastruktur IndustriPengembangan infrastruktkaki

1. Pendirian LogisticBase for Cotton danperluasan bufferstock kapas melaluipengadaan gedung,peralatan kantordan sisteminformasi sertaperaiatan lab ujimutu kapas untukbuffer stockbahanbaku kapas (

base for cotton)

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,KementerianKeuangan,KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas,KementerianPertanian

Pendirian materialcenter alas kakidan perluasanbuffer stock kulitmelalui pengadaangedung, peralatankantor, dan sisteminformasi kulit

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKeuangan

PengembanganProductDeuelopment andDesign Center(PDDC) untukproduk tekstil danproduk tekstil (TpT)

KementerianPerindustrian

Bantuanmesin/ peralatandalam rangkapenguataninfrastrukturProduct

KementerianPerindustrian

Design .

Page 108: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_ 103_

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

. Pengembanganlembaga penilaiankesesuaian

KementerianPerindustrian,Komite AkreditasiNasional

Bantuanmesin/peralatanpengembanganergonomical designindustri atas kaki

KementerianPerindustrian

bijakan Lokasilndustri

tri tekstil, kulit, dan alas kaki

t:,c.,l"i kebijakan prkl clengan potensi daerah dan pengembangan sentra u.

1. Pengembanganindustri tekstil,kulit, dan alaskaki di berbagaidaerah yangpotensialutamanya yangterkait denganWPPI

KementerianPerindustrian,KementerianKoperasi dan UKM,Pemerintah Daerah

Identilikasi danpersiapan daerahpotensial untukpengembangansentra

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

h. Kebijakan.

Page 109: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

Kebijakan danProgram

Kebijakan Insentif Nonfi skalKebijakan insentiftekstii, kulit, dan alas kaki melalui t

"4a.""-a a"ngan i

ljillllkewajiban penggunaan, preferensi khusus, pemberianrn_sentrt untuk pengembangan desain, dan fasilitasi pendaftaran

1. KewajibanPenggunaanMEG danDbsoluing pulpdalam negeripada industripoliester danrayon

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianPertanian

Kewajibanpenggunaan zatwarna tekstilyang berorientasiindustri hijaudan pabrikaksesoris tekstildalam negeripada industritekstil

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

3. Businessmatching industrikain denganindustri garmendalam negeridalam rangkapemetaan supplgdemand

KementerianPerindustrian

Kewajibanpenggunaanproduk garmendalam negeripada instansipemerintah

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,

Lembaga . . .

Page 110: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

No. Kebliakan danProgram

Lembaga KebijakanPengadaanBarang/JasaPemerintah

Fasilitasi promosidan kemudahanperizinan bagiindustri garmenpengguna kainproduksi dalamnegeri

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal,KementerianPerdagangan,Pemerintah Daerah

Penyusunanregulasi terkaitPendaftaranNomor indukTandaPendaftaranMesin (TPM)sebagai identitasmesin TPI

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan, BankIndonesia

7. Pemberianpreferensikhusus untukpenggunaan kulitsintetik dalamnegeri bagiindustri alas kakidan industribarang jadi kulitdaiam negeri

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianPerdagangan

Pemberianinsentif terhadappengembangandesain Industrialas kaki dalamnegeri

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

9. Pemberian

Page 111: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPU BLIK INDONESIA

- 106-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Pemberianpreferensikhusus untukindustri alas kakiyang melakukanorientasi padapemenuhankebutuhanbahan baku kulitdomestik

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianPerdagangan,KementerianKeuangan

10. Promosi industrialas kaki didalam dan diluarnegeri sertapartisipasi dalamperundinganinternasional

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,Kementerian LuarNegeri

bijakan Industri ttffiunan, penerapan, dan evaluasi s@i tekstil, kulit, dan alas kaki

l. Penyusunan danpenerapan standarindustri hijau bagiindustri tekstil,kulit, dan alaskaki

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

Pemberianinsentif kepadaindustri tekstil,kulit, dan alaskaki di daiamnegeri yang telahmenerapkanstandar industrihijau

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,KementerianKeuangan

3. Pelatihan . .

Page 112: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-ro7-

lNo.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan

2017 2018 20t93. Pelatihan teknik

produksi berbasisindustri hijau

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

4. Pemberianbantuanmesin/peralatanpengolahanlimbahpenyamakan kulit

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

J. Kebijakan Insentif Fiskat

(Diberikan sesuai dengan ketentua@undangan)

k. Kebijakan promosi dan perluasan@dalam dan luar negeri

1. PembentukanNational Brandinguntuk produkgatmen, fashion,dan alas kaki

KementerianPerindustrian

2. Promosi NationalBranding melaluipendirian boothpameran diBandara SoekarnoHatta, Juanda,Ngurah Rai danbandarainternasionallainnya

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,KementerianPerhubungan

II. Industri .

Page 113: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

Kebijakan Pembangunan SDM IndustriMeningkatkan ke

r-T,l]I-* darl. desain untuk meningkatkan daya saing dan

1. Pelatihankompetensi SDMfurnitur bidangteknik produksi

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. PelatihanKompetensi SDMfurnitur bidangdesain

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

3. Pelatihan asesoiSKKNI furniturdan auditor SNI

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi,KementerianPerdagangan

4. Sertilikasi SDMberdasarkanSKKNI furnitur

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

5. Perlindungan HKIhasil lombadesain dan pusatdesain berbasispasar global

KementerianPerindustrian,Kementerian Hukumdan HAM

6. Penyusunan/revisi SKKNIBidang furnitur

KementerianPerindustrian,Badan StandardisasiNasional

7. Implementasi .

Page 114: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

7. Implementas-SKKNI furnitur

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

8. PembangunankmbagaSertifikasi profesidan TUK industrifurnitur

KementerianPerindustrian,Badan StandardisasiNasional

9. Pembangunanlaboratorium ujimutu kayu

KementerianPerindustrian,Badan StandardisasiNasional,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

10. Pendirian BalaiPenelitian danPengembanganIndustri furnitur

KementerianPerindustrian,KementerianKoperasi dan UKM,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

11. Pembangunansekolah kejuruanbidangpengolahan kayu,rotan danfurnitur

KementerianPerindustrian,KementerianPendidikan danKebudayaan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

bijakan per,

Penjaminan Ukemitraan serta integrasi antara sisi hulu a.r,

"i"i frifi.1. Pembangunanpusat Kementerian

Perindustrian,

legal

-109-

TahunPelaksanaan

Page 115: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 110 -

No. Kebijakan danProgram

20t8legal dan buffersfock bahan baku

KementerianPerdagangan,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

2. Penyusunan danpenerapan SNIkayu dan produkkayu untukmendukungindustri furnitur

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional,KementerianPerdagangan,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

Kebijakan p"

Penerapan tek@lain dari bambu, kiyu sawit, kayu

bahantaffi1. Pembangunan

pilot projectpenerapan kayualternatif

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

2. Revitalisasi rnesinindustri furnitur

KementerianPerindustrian,Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

d. Kebijakan. . .

Page 116: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- lii -

Kebijakan danProgram

Kebrjakan t rr*.-Inovasl

1. Pembangunanpusat inovasikayu nasional

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,Pemerintah Daerah

bijakan StanairAGail rnaGGPendampinga" Omendapatkan sertifikasi dan veiifikasi fegifitas tayu lSvf,Xy

1. Pendampingandan bantuanbiaya sertifikasiSVLK IKMFurnitur

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,KementerianKoperasi dan UKM

bij akan Ins.nEf No.,fr skiiPromosi aan fl"rluasan pisaiindustri furnitur dalam negeril. Promosi dan

pameran industrifurnitur di dalamdan luar negeri

KementerianPerindustrian,Kementerian LuarNegeri, KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,KementerianPerdagangan

KebijakanRe-ffiPeningkatan komdari karet melalui pelatihan, pemagangan, dan sertifikasil"liilllX, o"oa kompeten si pi..r,"l"., g?,,;' ;;"."i"., ke masan,

Plastik .

Page 117: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-112-

Kebijakan danProgram

1. pelatihan danworlcshop untukkegiatanpengembanganSDM industriplastik hilir

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Sertifikasi SDMindustri plastikhilir

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakedaan,Badan NasionalSertifikasi profesi

3. eimbing.n teknGdan pelatihanManajemen MutuISO 9001: 2008industri barangplastik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Pen5rusunanSKKNI industriplastik hilir

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi, KementerianKetenagakerjaan

5. Pen5rusu:ran-kurikulumpelatihan untukIKM dan industrikreatif plastik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Aimbingin tekniidan pelatihandesain kemasanplastik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

7. Bimbingan

Page 118: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 113 -

20t77. Bimbingan teknis

dan pelatihanformulasipembuatan desainkemasan plastikkosmetika

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. Pen5rusunanSKKNI industriplastik

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

9. Pelatihan/worlcshop untukpengembanganSDM industrikaret

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

10. Sertifikasi SOU KementerianPerindustrian

11. Bimbingan teknisdan pelatihanManajemen MutuISO 9001: 2008industri barangkaret

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

12. Bimbingan teknisdan pelatihanFormulasiPembuatanKompon Karet,FormulasiPembuatan AnekaBarang Karet

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

13. Penyusunan. .

Page 119: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-tL4-

Kebijalan danProgfam

13. PenyusunanSKKNI industribarang karet

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

bijakan Pemanfa

!a3l [email protected] Karet dan barang dari karet dari dalam negeri

l. EPC teknologiproduksi industriplastik hilir

KementerianPerindustrian

brjakan t..rt.Pengembangan d

111.1i.."* dari karet dengan p.i;;i;Jpil; pengemb

l. Pembangunanindustri daurulang sampahplastik kota

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

Penelitian danpengembanganproduksi fiber daripolimer

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

3. Studi kelayakanpembangunanindustri fiber

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Promosi .

fl,D

Page 120: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESII\

115 -

Kebijakan, danProgram

Promosi investasipembangunanindustri fiber

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

5. Pembangunanindustrivulkanisir(retread) banpesawat terbang

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Pemerintah Daerah

6. Pengembanganteknologi industribarang karetuntukmendukungKebijakan TolLaut

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianPerhubungan

7. Studi kelayakanpembangunanindustridockfender karet

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. Pembangunanpilot plantindustridockfenderkaret

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Pemerintah Daerah

9. Promosi investasiindustridockfenderkaret

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

10. Pembangunan

Page 121: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

116 -

No.Tatrun

Pefaks,alraln,2olt 2078; 2Ap

10. Pembangunanpilot plantindustri tepungkaret

J_

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Pemerintah Daerah

d. Kebijakan Pengembangan dan pemInovasi

Pengembangan dan pemanfaatan kplastik dan karet melalui pengembangan center of Exceilence (co\dan penguatan industri pendukung

Plastik

1. Kerjasamadenganperguruan tinggidan lembaga risetuntukpengembanganproduk plastik

J- ^l- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Tindak lanjuthasil penelitiandanpengembanganproduk industriplastik hilir

J-

KementerianPerindustrian

3. Studi kelayakanpendirian CoEindustri plastikhilir

J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. PembangunanCoE industriplastik hilir J-

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Penghargaan. .

Page 122: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-tt7-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

5. Penghargaan bagipengembanganproduk barudan/atauteknologi prosesbaru dalamindustri plastikhilir

KementerianPerindustrian

6. Studi kelayakanpusat risetpengembanganteknologi prosesdan rekayasaindustri plastik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

7. Pembangunanpusat riset daninovasi plastik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. Workshopproduksi mesindan peralatanplastik

KementerianPerindustrian

9. Kerjasamadenganperguruan tinggidan lembaga risetuntukpengembanganproduk karet hilir

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

10. Membuat studikelayakanpendirian pusatrisetpengembanganteknologi prosesdan

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

rekayasa. . .

Page 123: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 118 -

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

rekayasa produkpengolahan karetdan barang darikaret

1 1. Fasilitasipendirian pusatriset dan inovasikaret

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

12. Workslrcpproduksi mesindan peralatankaret

KementerianPerindustrian

Kebijakanstaffi

dan plastik di dalam negeri

Pengembangan sta

ff:*:,T:3:s,?i1l_tstri karet dan plastik serta barang dari karet

1. Implementasi SNIWajib IndustriPlastik

KementerianPerindustrian,Badan StandardisasiNasional

Pengawasanimplementasi SNIWajib IndustriPlastik

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

Men5rusun SNIproduk plasticbioplastic/biodegradableplastik

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

Fasilitasipengembangansertifikasi produkplastik

KementerianPerindustrian

5. Mendukung

Page 124: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IOENREPUBLIK IN DON ESIA

- l19 -

Kebijakan danProgram

Mendukungpersiapaninfrastruktursertilikasi eco-product (ea-labet)

KementerianPerindustrian

Menyusun SNIbarang karet

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

Menerapkan SNIpada industribarang karet

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

Mendukungpersiapaninfrastrukturpengujian barangkaret

KementerianPerindustrian

Kebljakan tnfrastruktili tnaustriinfrastruk

I . Bantuan alat ujilaboratoriumbarang plastik

KementerianPerindustrian, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi

Bantuan Alat UjiLaboratoriumbbplastic,/biodegradableplastik

KementerianPerindustrian

Bantuan Alat UjiLaboratoriumBarang Karet

KementerianPerindustrian, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi

g. Kebijakan.

Page 125: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 720

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan tnsentif NonffitatIdentifikasi,dengan insentif nonfiskal baii industribarang dari plastik dan karet

dan evaluasi lerkaitplastik dan karet serta

1. Pameran Industri KementerianPerindustrian

PenyelenggaraanPameran IndustriPlastik

KementerianPerindustrian

3. Promosi untutkemasanbioplastic/biodegradableplastik

KementerianPerindustrian

4, Sosialisasipenggunaanplastik ramahlingkungan

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

5. Pengembangansentra industriplastik danindustri karet

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

Peningkatankapasitasproduksi pabrikplastik

KementerianPerindustrian

Promosi i"restasiterkaitpembangunanindustri plastikhilir

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

8. Fasilitasi .

Page 126: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

72r -

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Fasilitasipembangunanindustri plastik diluar Fulau Jawa

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

Penyaluraninsentifoperasional paplastik

KementerianPerindustrian

10. Promosi inuestaEberkenaan denganindustri plastikhulu (resinplastik)

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

1 1. EPC sektoillasUt-hulu (resinplastik)

KementerianPerindustrian

L2. Start up pabrikIndustri plastikHulu (resinplastik)

KementerianPerindustrian

13. Kerjasama denganIKM untukpengembanganproduk plastikkomponen dalamindustri otomotifdan elektronik

KementerianPerindustrian

14. Fasilitasipameran industrikaret

KementerianPerindustrian

15. Partisipasipameran industrikaret

KementerianPerindustrian

16. Penyelenggaraan

Page 127: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

{DPRES I DEN

REPUBLIK INDONESIA

-122-

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

16. Penyelenggaraanpameran industrikaret

KementerianPerindustrian

17. Fasilitasipembangunanpilot plantindustri busakaret

KementerianPerindustrian

18. Promosi investasiindustri busakaret

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

19. Studi kelayakanpembangunanindustri karetuntuk additiueaspal

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

. Kajian kebutuhanbahan bakuindustri karetadditiue untukaspal

KementerianPerindustrian

1. Fasilitasipembangunanpilot plantindustri karetuntuk additiueaspal

KementerianPerindustrian

22. Promosi investasiindustri karetuntuk additiueaspal

KementerianPerindustrian

23. Promosi GrrElt""iuntuk industriadhesiue danindustri coating

KementerianPerindustrian

24. Memberikan .

TahunPelaksanaan

2017

Page 128: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-123-

D' Pembangunan Industri Alat Transportasi Tahun 2ol7-2olg

,H::?f fl:H?T ?:1,-tr .

in du s tri al at tran sp o rta s i difoku s kan pad a

a' Industri Kendaraan Bermotor: komponen otomotif, penggerakmula BBM, gas, dan ristrik, transmis i (pouter train),dan alat beratb. Industri Kereta Api: kereta api diesel dan kereta api tistrik.c. Industri perkapalan: kapal

laut, komponen kapal (mekanikar danelektronik), dan p.r**.i"n kapal.d' Industri Kedirgantaraan: pesawat terbang propeler, komponenpesawat, dan perawatan pesawat.

No. Kebijakan dan

24. Memberikaninsentifpembangunanuntuk industrikaret

KementerianPerindustrian

pengembangan/pembangunanindustri karet hilir

KementerianPerindustrian

26. Penyaluraninsentifoperasional untukindustri karet hilir

KementerianPerindustrian

Promosi inuGiEsiindustri anekabarang karet

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

Kebijakan InsenEf Fmal

ketentua(Diberikan ie"uai-Gnganundangan)

Tabel

{D

Page 129: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-124-

Tabel 7 '4 Kebijakan gu, program pengembangan Industri AlatTransportasi

.,,Kebijakan dan

Prograrn

Kebijakan pembangunan SDM IndustriPeningkatan kompetensi S

L,:,:ffi^:u 5:::1lll rKy, prorr"io""i, Ln ieneliti) melaluipelatihan, pemasansan, a"r,- ""iiiril;' allr"ilrl;i"$*:jkompetensi perancangan, pengecoran, pemesinan/fabrikasi,pengelasan, dan mekatronika.

1. Pen5rusunanSKKNI dansertifikasi SDMindustri alattransportasi

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi, KementerianKetenagakerjaan

Penyaluranpemagangankonsultan IKMpada sentrakhusus IKMindustri alattransportasi

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

3. Penyediaantenaga potensial(profesional danperekayasa) yangmemilikikompetensi tinggidi pusat - pusatpertumbuhanindustri yangberpotensi untuktumbuhnyaindustri alattransportasi

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Peningkatan . .

Page 130: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-t25-

No.Kebdakan dan

Progr1m

TahunPelaksauaan

2017 20L8 '.20t9

4. Peningkatankemampuanperancangan/desain/rekayasaindustri alattransportasidalam negeri

J- J- J_

KementerianPerindustrian, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi

b. Kebijakan Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran sDA

Pemetaan dan pengembangan potensi penyediaan bahan baku!uju, paduan baia, logam lain, dan bukan 1og.* (plastik, karet,dan resin) dari dalam negeri untuk mem.rrulii kebutuhanindustri alat transportasi.

1. Peningkatanpasokan dalamnegeri bahanbaku baja,paduan baja,logam lain, danbukan logam(plastik, karet,dan resin) bagiindustri alattransportasi

J_

KementerianPerindustrian

2. PeningkatanTKDN produkindustri alattransportasisecaraberkelanjutanmelaluipenyediaanbahan baku baja,paduan baja,logam dan nonlogam

^r ,l- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

3. Pembangunan

Page 131: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-126-

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

3. Pembangunanindustri penyediabahan bakuindustri alattransportasi didalam negeritermasukpenguatankerjasamadengan balaibesar

KementerianPerindustrian, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan tinggi

4. Penyediaanbahan baku danbahan bakaruntuk kebutuhankhusus industrialat transportasidi masa depan(baterai, magnet,propelan, dan fuelcell.l

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan tinggi

5. Penyusunankebijakanpemanfaatan SDAdalam negeriuntuk memenuhikebutuhanindustri alattransportasisecaraberkelanjutan

KementerianPerindustrian

6. Implementasi,monitoring danevaluasi terhadappelaksanaankebijakanpemanfaatan SDAdalam neseri

KementerianPerindustrian

untuk

Page 132: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-t27-

Kebrjakan danProgram Instansi Terkait

untuk memenuhikebutuhanindustri alattransportasisecaraberkelanjutan

ijakan Pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Industri

transportasi, lembaga penelitian,prioritas pada teknologi engine,komunikasi GPS, manufaktur,pengujian, dan material

bangan dan pemanfaatan teknologi pada industridan laboratorium uji denganpouer train, safetg, control,otomasi, pengukuran dan

1. Pengembanganteknologi alattransportasiberbahan bakarberbasis biofuel,gas alam, LPG,dan hidrogen

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Implementasimonitoring danevaluasiterhadappelaksanaankebijakanpengembangankendaraanbermotorberbahan bakarberbasis biofuel,gas alam, danhidrogen (/uelcell)

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

3. Fasilitasi kerjasama penelitianbalai, perguruantinggi dan

KementerianPerindustrian,

industri

Page 133: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-r28-

No.Kebijakan dan

Program

industri alattransportasitentangpengembanganteknologi paduanlogam bernilaitambah tinggi

Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

4. Bantuan alat daninfrastrukturuntuk penguatanbalai danperguruan tinggiuntukmendukungpengembanganteknologi industrialat transportasi

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Dukunganimplementasihasil penelitianyang mendukungpengembanganteknologi diindustri alattransportasi

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Kebijakan Pengembangan dan pemanfaat." xr".tiuit",Inovasi:

Pengembangan dan pemanfaatan kr""ffi{at transportasi melalui pengembangan Center ofCoE) dan penguatan industri pendukuig

1. Peningkatankemampuankreativitas daninovasi IKMuntukmenduku

KementerianPerindustrian

industri

Page 134: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- t29

No.Kebijakan dan

Program .

Instansi Terkait,

industri alattransportasi

2. Penyusunanregulasi pusatdesain danpengembanganfCoE dalamrangkapeningkatankreativitas daninovasi sertapeningkatanTKDN industrialat transportasi

KementerianPerindustrian,Kementerian Hukumdan HAM

3. Pengembangandanpemberdayaanpusat desain danpengembanganlCoE industri alattransportasi

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Penyusunanregulasi untukpenggunaandesain alattransportasinasional untukpengadaanpemerintahdalam rangkapeningkatanTKDN

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Lembaga KebijakanPengadaanBarang/JasaPemerintah

5. Penyusunan

2iAfi

Page 135: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

130 -

No.Kebijakan dan

Progqam,:

Instansi Terkait

Pen5rusunanregulasistandardisasiukuran dandesain kapaltertentu (yangpopulasinyabesar), keretaapi, karoseri danpesawat nasionaltermasukfasilitasi untukadopsi desaindan teknologimanufaktur daripihak principal

KementerianPerindustrian,Kementerian Hukumdan HAM,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Pembuatan danpenetapan desainkapal dalamrangkastandardisasiukuran kapal,kereta api,karoseri danpesawat untukkebutuhandalam negeri

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

Kebdakan Standardisasi Industri

standar dan standardisasi untuk mendukuindustri alat transportasi di dalam negeri

Pengembanganpengembangan

1. Penyusunan danpenerapan SNI dibidangtransportasi danalat transportasitermasukpenetapanstandar wajib

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan, BadanStandardisasiNasional

2. Bimbingan

2018

Page 136: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-131 -

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

2. Bimbingan teknisindustri alattransportasidalampemenuhanstandar (produk,komponen,proses dan

KementerianPerindustrian

3. Fasilitasilaboratorium uji,lembagapenelitian danpengembangan,lembagasertifikasi profesidan UPT untukpemenuhan SNIuntuk produk,komponen,proses dansistem alat

KementerianPerindustrian,Badan Pengkajiandan PenerapanTeknologi

Kebij akan Infrastruktur IndustriIntegrasi kebij akan irdrrrtri@nasional tentang transportasi dan perwilavat1. Pengembangan

regulasiinfrastrukturtransportasinasional yangterintegrasidenganpengembanganpusat-pusatpertumbuhanindustri dalamrangka

KementerianPerindustrian,KementerianPerencanaanPembangunanNasional/ Bappenas,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalgrat, KementerianPerhubungan,Pemerintah Daerah

kebijakan

Page 137: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 132

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

kebijakan industrialat transportasidanpengembanganalat transportasiang diperlukan

Kebijakan Penerapan Sustain oab tnar"t gPenSrusunan, penerapan dan evaluasi .t.rrd.r-l^tofnoindustry bagi industri alat transportasi

1. Penyusunan,penerapan,monitoring danevaluasikebijakanpenerapansustainableindustry padaindustri alat

KementerianPerindustrian

2. Penyusunandesain produkdan prosesindustri alattransportasi yangberorientasi padapemenuhanstandarsustainable

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Kebijakan Insentif Nonfiskal

Identifikasi, koordinasi,dengan insentif nonfiskal

implementasi, dan .u.lr".i-t"rk"itbagi industri alat transportasi

1. Penyusunan danimplementasikebijakan terkaitdengan

KementerianPerindustrian,Badan KoordinasiPenanaman Modal

produk

Page 138: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-133-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

produk dalamnegeri olehindustrikomponen danperakitan alattransportasidalam negerimelaluikoordinasidengan BadanKoordinasiPenanamanModal

2. Reuiew dananalisa dampakpenerapankebijakan terkaitpenggunaankomponen lokalbagi pelakuindustrikomponen danperakitan alattransportasi

KementerianPerindustrian

3. Studi kelayakanmesin produksisebagai agunanbagi industri alattransportasidalam rangkapembiayaanindustri

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan, OtoritasJasa Keuangan

4. Implementasi danevaluasi regulasiterkaitpenggunaaanmesin produksisebagai agunan

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan, OtoritasJasa Keuangan

dalam

No.

Page 139: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-134-

No.

I

Kebijakan danProgram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 20L9

dalam rangkapembiayaanindustri

5. Pemberianinsentif nonfiskalbagi industri alattransportasi yangmenerapkanindustri hijau

.t- J_

KementerianPerindustrian

6. Evaluasi danpen)rusunanregulasikebutuhankualifikasi tenagakerja alih dayapada industri alattransportasi

J_ J_ J_

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan

7. Pemberianinsentif nonfiskaluntukpengembangandesign center

J_

KementerianPerindustrian

8. Bimbingan teknispada industripendukung alattransportasidalam rangkameningkatkanefisiensi danproduktivitas

"t-

KementerianPerindustrian

9. Men5rusunkebijakanpengembanganindustri alattransportasiantar modasesuai dengan

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,

poslsl . . .

Page 140: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

E' Pembangunan Industri Elektronika dan Telem atika/Information and"Communication Technologg Tahun 20 LT _2O lgProgram pengembangan Industri Elektronika dan Telematika (lcT)difokuskan pada industri-industri berikut:a. Industri Elektronika: smart home appliances, komponen

elektronika (tanpa komponen fabrika si/ fibtess).b. Industri Komputer: komputer.c. Industri Peralatan Komunikasi: transmisi telekomunikasi dansmart mobile phone.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 135-

No. Kebijakan danProgram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

posisigeostrategisIndonesia untukmemperkuatdaerah-daerahatau desa

KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRakyat

i lndustri Hrjau

Pen5rusunan, penerapan, dan evaluasi standar industri t ii*, u"giindustri alat transportasi

1. Pembuatandesain produkdan prosesindustri alattransportasi yangberorientasi padapemenuhanstandar industrihijau

J'

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

j. Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perunaang-undangan)

Tabel. . .

Page 141: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

Tabel 7.5

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_136_

Kebijakan dan Program Pengembangan IndustriElektronika dan Telematika/ tCT

No.Kebijakan dan

Program

Tahr.lnPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 20L9

a. Kebijakan Pembangunan SDM Industri

Peningkatan kemampuanelektronika dan telematika(aduanced technologg)

dan kompetensidalam penguasaan

SDM industriteknologi maju

1. PeningkatankemampuanSDM industrielektronika dantelematikamelaluipelatihan,pemagangan,dan pendidikan

t-

KementerianPerindustrian

2. Pen5rusunanSKKNI di bidangindustrielektronika dantelematika

J_ J_ .,1-

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi, KementerianKetenagakerjaan

3. Pelatihan danpemagangan diCoE industrielektronika dantelematika

J_

KementerianPerindustrian

4. Lombaperancanganperangkat lunakaplikasi tingkatdunia

.r J_ J-

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. PeningkatankemampuanSDM dalambidangelektronika dantelematika

KementerianPerindustrian,KementerianPertahanan

untuk . . .

Page 142: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-137-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 20t8 2019

untukkeperluanpertahanan dankeamanan

6. PengembanganSDM konsultanteknologi untukbimbinganteknis IKMkomponenelektronika dantelematika

J- J_ ,r

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

b. Kebijakan Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran SDA

Pengembanganpengembangan

potensi bahan baku dalamproduk industri elektronika dan

negeri untuktelematika

1. Pen5rusunan petapotensi industrikomponenelektronika dantelematikanasionaltermasuk petakebutuhanteknologi danbahan bakuterkait yangdiperlukan

,l- ,r J_

KementerianPerindustrian

2. Pemetaan potensitanah jarang (rareearth) yang dapatdigunakansebagai bahanbaku komponenelektronika dantelematika

.r J_ J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

3. Penyusunan .

Page 143: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-138-

No. Kebijakan danProgram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2AL7 2018 2019

3. Pen5rusunanregulasi, studikelayakan dandesain rinciindustri pengolahbahan bakuindustrielektronika dantelematika

J- ^r

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

4. Pemetaan potensisumber bahanbaku untukproduksi bateraidan magnet

J_ J_ J-

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianRiset Teknologi danPendidikan Tinggi

c. Kebijakan Pengembangan dan pemanfaatan t"t notogi trrar.triPeningkatan penguasaan teknologi industri elektronid dantelematika dengan fokus pada aplikasi cerdas, processor cepat,wireless, fiber optic, cloud. storage, prototgping, dan ii"romachining

1. Pembangunansistempendukungkegiatancompetitiueintelligene,termasukupdating danmaintenance

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPerdagangan

2. Competitiueintelligencemelaluiobservasipameranindustriinternasional

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPerdagangan

dan

Page 144: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 139

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t7 2018 2019

dan literaturbidangelektronika dantelematika

3. Workslappotensi teknologibidangelektronika dantelematika

J- J-

KementerianPerindustrian

4. Peningkatankemampuanlembaga risetdalam bidangelektronika dantelematikadalammenghasilkanprodukberteknologimaju

J- J- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

5. Perancanganprototipe danprodukelektronika dantelematikaberdasarkanhasil kajianpenguasaanteknologi danpotensi pasar

J_ .l- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Pengadaanperalatan danalat uji yangberpotensiuntukdikembangkanmenjadi CoEindustri

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

elektronika . . .

Page 145: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- t40

No.Kebijakan dan

Progra,m

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t7 2018 2019

elektronika dantelematika milikpemerintah

7. Pengembanganprototipe produkelektronika dantelematikaberteknologitinggi dengantingkatkandungandalam negeriyang tinggi

J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. PengembanganCoE bidangelektronika dantelematika milikpemerintah

J- ,r J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

9. Peningkatankemampuanlembaga risetdalampengembanganproduk bateraisecarakomprehensifuntuk berbagaikeperluantermasuktelepon seluler,laptop, danmobil listrik

J- J-

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

1O. Pengembangansistem (konten)elektronika dantelematika

KementerianPerindustrian

untuk .

Page 146: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

t4t -

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t7 2018 20L9

untuk keperluankomersial

11. Perancangandan fasilitasiproduksi produkradar, satelitdan stasiun relaipada BUMNbidangtelekomunikasi

J_ J- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

t2. Perencanaandanpembangunanminiplant skalariset pembuatansilicon wafer(foundry) dipusat penelitianatau universitasyang telahmenguasaiteknologi maju(mikro, nano,bio, info dancogno) dalamperancanganintegrated ciratit0c, VLSI)

J- J_ J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

13. Perancanganperalatanproduksi produkelektonika dantelematika yangdiproduksisecara efisien

J_ J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

14.Promosi...

Page 147: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- t42

No.Kebdakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 20,1,9

14. Promositeknologi majuindustrielektronika dantelematikadalam negeripada foruminternasional

J- J_ J-

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

15. Pengembanganproduk motorelektrik efisienuntuk berbagaikeperluan

J_ J-

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

ldKebijakan Pengembangan Inovasi dan Kreativitas

Peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas bagi industripendukung

1. Pengembangansentra IKMkhusus produkdan komponenelektronika dantelematika,termasukindustri animasidan jasaperawatanprodukelektronika dantelematika

J_ ^l-

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

2. Peningkataninovasi dankreativitasdalammelakukan

KementerianPerindustrian

reuerse. . .

Page 148: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

143 -

No.Kebijakan dan

Program Instansi:Terkait

reuerseengineeing bagiindustrielektronika dantelematikanasional

3. Peningkatankemampuanpemesinanmikro (micro-machining) padaindustripendukungkomponenelektronika dantelematika

KementerianPerindustrian

Kebijakan Standardisasi Industri

Pengembangan standar produk dan komponen dalam ranpeningkatan daya saing industri elektronika dan telematika

1. StandardisasiProduk IET,termasukpenerapanstandar wajib

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

2. Pen5rusunanstandar produkdan komponenelektronika dantelematikadengan TKDNproduk dankomponen yangtelah dapatdihasilkan didalam negeri

KementerianPerindustrian

3. Penyediaan.

2017 2018 20L9

J- t- "r

e.

J_ ^r J_

J_ J_

Page 149: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-144-

No.Kebijakan dan

Program

' TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20L7 2018 2019

3. Penyediaan alatpengujianstandar produkdan komponenelektronika dantelematika

J- J_

KementerianPerindustrian

f. Kebij akan I nfrastruktur Industri

Pengembangan infrastrukturelektronika dan telematika

terkait dengan industri

1. Pengembangantechnoparkelektronika dantelematikatermasukfasilitasiperalatanberteknologimaju

J- t- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

2. Pembangunaninfrastrukturtelekomunikasidengan cakupannasional (radar,stasiun relay,dan satelit)

,l- J_ .t-

KementerianPerindustrian,KementerianKomunikasi danInformatika,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

3. Pengembanganfasilitaspengolahanlimbah produkelektronika dantelematika secaraberkelanjutan

J-

KementerianPerindustrian

g. Kebijakan

Page 150: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-145-

No. Kebijakan danProgram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 '2019

g. Kebijakan Lokasi

Pengembangan sentra khusus

1. Pengembangansentra IKMkhusus industripendukungelektronika dantelematika

J_ J_

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

I'Kebijakan Insentif Nonliskal

Pengembangan kebijakan insentif nonfiskal dalam rangkapeningkatan daya saing industri elektronika dan telematika

1. Pemberianinsentifpeningkatan dayasaing industrielektronika dantelematikatermasuk dalampeningkatanTKDN

,r J_ J_

KementerianPerindustrian,KementerianKomunikasi danInformatika

2. Pemberianinsentif untukpengembanganbahan bakuproduk dankomponenelektronika dantelematika

J- J_

KementerianPerindustrian

3. Evaluasi regulasiyang berpotensimenghambatperkembangandaya saingindustrielektronika dan

KementerianPerindustrian

telematika

Page 151: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_t46_

No.Kebijakan dan :

Program

Pemberianinsentif nonfiskalbagi industrielektronika dantelematika yangmengembangkanindustri hijau

KementerianPerindustrian

5. Bantuan teknisdan peralatanuntukpeningkataninovasi dankreativitas dalammelakukanreuerseengineeingbagiindustrielektronika dantelematikanasional

KementerianPerindustrian

. Promosikemampuanindustri animasidalam negeripada foruminternasionai

KementerianPerindustrian

7. Bimbingan teknisbagi industrielektronika dantelematika dalamrangkapeningkatanefisiensitermasuk jasaindustri

KementerianPerindustrian

Kebijakan

Page 152: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-147-

F. Pembangunan Industri Pembangkit Energi Tahun 2OlZ_2}lgProgram pengembangan industri pembangkit energi difokuskan padaindustri alat kelistrikan terutama industri motor atau generatorlistrik, baterai, dan solar cell.

Tabel 7.6 Kebijakan dan program pengembangan IndustriPembangkit Energi

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20L7 2018 20L9

1. Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan p.*"a.urrg_undangan)

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

bijakan Pembangunan SDM Industri

Peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM indupembangkit listrik melalui penguasaan teknologi

1. Pengembangankerjasamainternasionaluntukpeningkatan SDMbidang energiketenagalistrikan

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

2. Pelatihan,pemagangan, danbimbingan teknisuntuk komponenpembangkitlistrik pada PLTU,PLTA, PLTP,PLTG, dan pLTcU

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

3. Penyusunan

Page 153: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-148-

No. Kebljakan danProgram Instansi Terkait

3. PenyusunanSKKNI di bidangindustripendukunguntukpembangunanpembangkitenergi

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi, KementerianKetenagakerjaan

4. PengembanganSDM dalamperancanganproduk industripembangkitenergiberteknologitinggi

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Peningkatankemampuan SDMpemasangan danpersiapan(installation andcommissioning),designengineeing,mekanik danrefrigerasi, prosespanas, dan frontline managementproduk industrimesin dalammendukungpembangkitenergiberteknologitinggi

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Penyusunan .

Page 154: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-t49-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20L7 2018 2AL9

6. PenyusunanSKKNI bidangpekerjaanpemasangan danpersiapan(installation andcommissf oningl,designengineering,mekanik danrefrigerasi, prosespanas, danfrontline management

J-

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi, KementerianKetenagakerjaan,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

b. Kebijakan Pemanfaatan, Penyediaan, dan penyaluran SDA

Pengembanganpengembangan

potensi bahan baku dalam negeri untukproduk industri pembangkit listrik.

1. Penyediaanbahan baku danteknologi padaindustri mesinpendukungpembangkitenergi

J- ^r J-

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

2. PeningkatanKemampuanIndustri dalamnegeri yaituuntuk komoditiT\rrbin, Balanceof Plant (BOP),Boiler, EPC,elektrikal/instntment,panel,transformator

KementerianPerindustrian

3. PenSrusunan .

Page 155: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

{DPRES I DEN

REPUBLIK INDONESIA

-150-

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Pen5rusunanregulasipenggunaansumber energiuntuk PLTU,PLTA, PLTP,PLTG, danPLTGU

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

4. Pen5rusunanregulasiPembangunanTower SUTET

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

. Penyusunanroadmapkebutuhantenaga penggerak(gas, batu bara,biomass, angin,air)ketenagalistrikan

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, DewanEnergi Nasional

Evaluasiroadmap mesinperalatan listrikdan revisi

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Pen5rusunanPeraturanPresiden tentangoptimalisasipenggunaanproduk dalamnegeri dalampembangunanpembangkitlistrik

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianKoordinator BidangKemaritiman

8. Peningkatan

Page 156: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

151 -

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait'

8. Peningkatankonversi BBM keBBG melaluifasilitasipengadaanbantuan alat ujiuntuk komponenconuerter kif danpenyempurnaEmnya

KementerianPerindustrian,Lembaga IlmuPengetahuanIndonesia,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Pendataankandunganunsur tanahjarang sebagaibahan bakarnuklir (radioaktif)

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, DewanEnergi Nasional,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

10. Penelitian lanjuttentangkandungan danpengolahan bijihmenjadikonsentratneodymiumdan/ataudysprosiumsebagai bahanbaku magnetunggul.

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianRiset Teknologi danPendidikan Tinggi,Dewan EnergiNasional

1 1. Penyusunan petapotensi bahanbaku danindustrikomponenelektronikakhusus untuk

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianRiset Teknologi danPendidikan Tinggi,

produksi. . .

Page 157: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-t52-

Kebdakan danProgram Instansi Terkait

bijakan Pengembangan dan pemanfaatan r"@Peningkatan penguasaan teknologitelematika dengan fokus pada bahandan solar cell, sistem PLTS, danengineering)

industri elektronika danbaku konduktor, baterei,

rekayasa nuklir (nuclea

1. Optimalisasipenggunaanproduk dalamnegeri untukpembangunanpembangkit listrik35 ribu MW dansistem transmisidan distribusiinfrastrukturketenagalistrikan

KementerianPerindustrian,KementerianKoordinator BidangKemaritiman,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

2. Pengembangankomponenpembangkit listriktenaga surya

KementerianPerindustrian

3. Pengembanganminiplant industrisel surya pada

KementerianPerindustrian,

lembaga

Page 158: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-153-

Kebljakan danProgram Instansi Terkait

lembagapenelitian atauuniversitas yangtelah menguasaiteknologi ataumemiliki HKIdalampembuatan selsurya

Kementerian Riset'eknologi dan

4. Pengembangandan pemanfaatanpembangkitlistrik tenagasurya

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Fasilitasiperalatan dan ujiprototipe produkpembangkitlistrikberdasarkanhasil kajianteknoiogi danpotensi pasar

KementerianPerindustrian, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi

6. Evaluasi hasiluji prototipe danprogrampromosi kepadainvestor danawal produksimasal sertapengenalankepada pasar

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Badan Pengkajian danPenerapan Teknologi

7. Pelatihan,utorkshop, danbantuanperalatan untuk

KementerianPerindustrian,

peningkatan

No.

Page 159: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

154 -

No.Kebijakan dan

Program Instansi Terkait

peningkatankemampuanlembaga risetdan koordinasirencanapenelitianperancangan selsurya (solar cell)

Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. Penyusunanregulasi,feasibilitg stttdgsertapembangunanPLTN

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, BadanTenaga NuklirNasional, DewanEnergi Nasional

9. Pen5rusunanperjanjiankerjasama dalampembangunanPLTN denganinstansi terkaitdan sfakeholder

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, BadanTenaga NuklirNasional, BadanKoordinasiPenanaman Modal,Badan PengawasTenaga Nuklir

10. Verifikasi dansertifikasi TKDNindustri dalamrangkamendukungpembangunaninfrastrukturketenagalistrikan35 ribu MW

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

1 1. Pengembangan

Page 160: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-155-

No. Kebiiakan danProgram

2.OL7' 2018 2019

1 1. Pengembangankabel khususdan magnetberdaya tinggiuntukpengembang€rnmotor listrik

J- J- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

12. Bantuan mesindan peralatanPLTP J_ ^r ,l-

KementerianPerindustrian, BadanPengkajian danPenerapan Teknologi

13. FasilitasipembangunanInfrastrukturKetenagalistrikan35 ribu MW diwilayahKalimantanBarat,KalimantanSelatan, SulawesiUtara, danIndonesia Timurlainnya

,r .r J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianBadan Usaha MilikNegara, KementerianPekerjaan Umum danPerumahan Ralryat,Kementerian Agrariadan Tata Ruang/BPN,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

14. Menyusun danmenetapkankebijakan untukrevisi PeraturanMenteriPerindustrianNomor 54lM-rND/PER/3/2OL2 sertaevaluasipersyaratanteknis dan denda

^r J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

15. Studi . .

Page 161: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-156-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

15. Studi Kelayakanpembiayaankonsorsiumindustri "merahputih" danpembentukanperjanjiankerjasama yangdiperlukan

,r

KementerianPerindustrian

16. Alih teknologiindustripembangkitlistrik (termasukkomponen danconuerter kitldari negara-negara di Eropa(Jerman, Italia),Jepang, Korea,dan Cina

^r J_ J_

KementerianPerindustrian ,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

d. Kebijakan Pengembangan Inovasi dan Kreativitas

Peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas untuk reuerseengineeing dan industri pendukung

1. Peningkataninovasi dankreativitasdalammelakukanreuerseengineering bagiindustripembangkitIistrik nasional

"t-

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Peningkatan

Page 162: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INOONESIA

- 157

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

2. Peningkatankreativitas daninovasi IKMpendukungindustripembangkitlistrik termasukjasa industri

J_

KementerianPerindustrian

le. Kebijakan Standardisasi Industri

Pengembangan standarpeningkatan daya saingperangkat distribusinya

produk dan komponen dalam ..ngf."industri pembangkit energi termasuk

1. Penyusunan RSNIproduk industriketenagalistrikan

J_ "r J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, BadanStandardisasiNasional

2. Integrasipen)rusunanstandar produkdan komponenpembangkitlistrik dandistribusi denganTKDN produk dankomponen yangtelah dapatdihasilkan didalam negeri

J_ J_ J_

KementerianPerindustrian

3. Pemenuhankebutuhaninfrastrukur danalat pengujianstandar produkdan komponen

KementerianPerindustrian

industri . . .

Page 163: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

158 -

No.Kebijakan dan

Frogram Instansi Terkait

industripembangkitenergi

4. Pen5rusunan RSNIUnjuk Kerja PLTU< 100MW dankomponen (KWHmeter, panellistrik, boiler,generator, turbin)

KementerianPerindustrian,Badan StandardisasiNasional,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Kebijakan Insentif Nonfi skal

Pengembangan kebijakan insentif ,orrn@peningkatan daya saing industri pembangkit energi "1. Peningkatan daya

saing industripembangkitlistrik termasukpeningkatanTKDN

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianBadan Usaha MilikNegara, KementerianRiset Teknologi danPendidikan Tinggi

2. Pameran di Eropadan Asia

KementerianPerindustrian

3. Penyediaanperalatan risetterkaitpembangkitanenergi terutamadari sumberterbarukan

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, LembagaIlmu PengetahuanIndonesia, BadanTenaga NuklirNasional

4. Insentif . .

Page 164: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

159 -

No.Kebijakan dan

Program Instansi Terkait

4. Insentif untukpengembanganbahan bakuproduk dankomponenelektronika dantelematika

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianRiset Teknologi danPendidikan Tinggi,KementerianKeuangan

5. Identifikasi,koordinasi,perbaikan danimplementasiregulasi yangberpotensimenghambatpengembanganindustripembangkitenergi termasukpenggunaansumber energiterbarukan danaspek pelestarianlingkungan hidup

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPekerjaan Umum danPerumahan Ralgrat,Kementerian Kelautandan Perikanan

6. Penyusunanregulasi danpemberianinsentif nonfiskalbagi industripembangkitenergi yangmengembangkanindustri hijau

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

7. Bantuan . .

TahunPelaksanaan

Page 165: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-160-

No. Kebijakan danProgram lnstansi Terkait

7. Bantuan teknisdan peralatanuntukpeningkataninovasi dankreativitas dalammelakukanreuerseengineering bagiindustripembangkitenergi nasional

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

8. Bimbingan teknisbagi industripembangkitenergi dalamrangkapeningkatanefisiensitermasuk jasaindustri

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuaiundangan)

dengan ketentuan peraturan perundang-

G. Pembangunan Industri Barang Modal, Komponen, Bahan penoiong,dan Jasa Industri Tahun 2OlZ-2OLg

Program pengembangan Industri Barang Modal, Komponen, BahanPenolong, dan Jasa Industri difokuskan pada industri-industriberikut:

a. Industri Mesin dan perlengkapan: mesin computer Numeicalcontrol (cNC), industial tools, otomasi proses produksi untukelektronika dan pengolahan pangan.

b. Industri

Page 166: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

b.

R E P u JtT,: t,'S55*

. r, o

-161 -

Industri Komponen: kemasan, pengolahan karet dan barang darikaret (antara lain ban pneuma{ic, bin ruar, dan ban dalamil banvulkanisir ukuran besar untuk pesawat d,an offroad.,barang'i<aretuntuk keperluan industri dan tomponen otomotif, zat aditit, )atpewarna tekstil (dge stuffl, plastik dan karet @igmentl serta bahankimia anorganik (antari tain yodium dan miieiar taut).Industri Bahan penolong: katalis dan pelarut (soluent).Jasa -Industri: perancangan pabrik, jasa proses industri, danpemeliharaan

Tabel 7.7 KebijlkT dan program pengembangan Industri BarangModal, Komponen, Bahan penolong, Ir.., Jasa Industri

c.

d.

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Pembangunan SDM Industri

Peningkatan kompetensi SDM i"f3!P", .pemagangan, dan sertifikasi dengan prioritas padakompetensi perancangan, pengecoran, p.*..il";)ffirt"#;pengelasan, mekatronika, dan ISO900O.

1. Peningkatankemampuan SDMindustri barangmodal, komponen,dan jasa industrimelalui pelatihan,pemagangan, danpendidikan

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan

2. Peningkatanjumlah SDMtersertifikasiSKKNI di bidangindustri barangmodal, komponen,dan jasa industri

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan,Badan NasionalSertifikasi Profesi

3. Pengembangan

I.

Page 167: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-162-

No.Kebijakan dan

Program Instansi Terkait20L7 2018 20L9

3. PengembanganSDM perancanganproduk, designand engineeing,fabrlkasi, metalutorking,pengecoran,pengelasan, danmekatronika disektor barangmodal, alat/ mesinpertanian dan alatberat

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Pelatihan danBimbingan teknisISO 9001 untuksektor industribarang modal,komponen, alatmesin pertanian,dan alat berat

KementerianPerindustrian

5. Identifikasikebutuhankonsultan IKMdan peneliti sektorindustri barangmodal, komponen,alat mesinpertanian dan alatberat

KementerianPerindustrian,KementerianKetenagakerjaan

6. Pelatihan danpemagangankonsultan IKMdan peneliti sektorindustri barangmodal, komponen,alat mesin

KementerianPerindustrian

pertanian

Page 168: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INOONESIA

-163-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2AL7 2018 2AW

pertanian dan alatberat

7. Pelatihan danpemagangantingkat lanjutrancang bangundan fabrikasimesin CNC,industrial tools,otomasi prosesproduksi, danperancanganpabrik

J- J_ ^r

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,

8. Pelatihan danpemagangantingkat lanjutpemeliharaandalam rangkapenumbuhan danpengembangansektor jasaindustri

J_ t- .l-

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

b. Kebijakan Pemanfaatan, Penyediaan, dan Penyaluran SDA

Pemetaan dan pengembangan potensi penyediaan bahan bakubaja, paduan baja, logam lain, dan bukan logam (plastik, karet,dan resin) dari dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industribarang modal dan komponen

1. Pen5rusunandatabase industribarang modal dankomponenberbahan bakubaja, paduan bajadan logam lain

KementerianPerindustrian

2. Identifikasi

Page 169: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-164-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t'7 2018 20,L9

2. Identifikasikebutuhanpenggunaanbahan baku baja,paduan baja, danlogam lain untukproduksi barangmodal dankomponen

J_ J- J-

KementerianPerindustrian

3. Monitoring,evaluasi danupdating databaseindustri komponendalam negeri,dalam rangkapeningkatanpenggunaanbahan baku dalamnegeri di industribarang modal dankomponen

J- t- .r

KementerianPerindustrian

4. Penyesuaian beamasuk (MFN)untuk industribarang modal,komponen, alatmesin pertanian,dan jasa industri

J_

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

5. Penerapan MFNbaru untukindustri barangmodal, komponen,alat mesinpertanian, danjasa industri

J_

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

c. Kebijakan

Page 170: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 165-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Pengembangan dan pemanfaatan Teknologi IndustriPengembangan kerjasama teknis dengan negara mitra untukpengembangan industri barang modal dan komponen sertapeningkatan kemampuan lembaga penelitian dalarn negeri

1. Identifikasikemampuanteknologi industribarang modaldalam negeri

KementerianPerindustrian

Kerjasamakemitraanpeningkatanteknologi industribarang modal dankomponen

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

3. Kerjasama teknisdengan mitraterkaitpengembanganproduk industribarang modal dankomponen

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Kerjasamapenelitianteknologi danpengembanganproduk industribarang modal dankomponen

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Identifikasiteknologi industribarang modaldalam negeriuntuk penJrusunanrencana

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

revitalisasi . . .

Page 171: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- L66

No.Kebijakan dan

Program InstansilTerkait

revitalisasiindustri barangmodal

6. Penyusunanregulasi penetapanrevitalisasiindustri barangmodal danpenJrusunanrencanapembiayaan

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

7. Revitalisasiindustri barangmodal dalamnegeri

KementerianPerindustrian

8. Pelatihan danbimbingan teknispenerapanteknologi barukepada produsenbarang modal dankomponen

KementerianPerindustrian

Pengembanganproduk industribarang modaluntuk industripengolahanpangan danfarmasi

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

d. Kebijakan

20t8

Page 172: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

L67

NoKebijakan dan

Program

, Tahun, t'

Pelaksanaan Instansi Terkait2017 2018 20L9

d. Kebijakan Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas danInovasi

Pengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi industrimelalui pengembangan center of excellence dan penguatanindustri pendukung

1. Pelatihan danbimbingan tekniskepada IKMprodusen barangmodal dankomponen dalamrangkameningkatkankreativitas daninovasi

t- .t- ,l-

KementerianPerindustrian

2. Monitoring danevaluasi pelatihandan bimbinganteknis

J_ J_ "l-

KementerianPerindustrian

3. Pengembanganpusat desain,rekayasa danproduksi produkbarang modal dankomponen yangdidukung produkberteknologi tinggi

J- J_ ,r

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

e. Kebijakan Standardisasi Industri

Pengembangan standarpengembangan industrinegeri

dan standardisasibarang modal dan

untuk mendukungkomponen di dalam

1. Penyusunan RSNIproduk industribarang modal dankomponen

J_ J_ t-KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

2. Penerapan .

Page 173: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-168-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

2. Penerapan SNIwajib produk dankomponen industribarang modal

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional,KementerianPerdagangan

3. Pengembanganstandar produkbarang modal yanghemat energi danramah lingkungan

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

Kebij akan Infrastruktur Industri

Integrasi kebijakan industri barang modal 4"" k"-p"*" dkebijakan nasional tentang transportasi dan perwila.

1. Pengembanganalat mesinpertanian dalamnegeri untukpengembangandanpembentukanAlsintan Center

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

2. Pen5rusunankesepakatankerjasamapengembangandanpembangunanAlsintan Center didaerah yangdinilai potensial

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian, PemerintahDaerah

3. Pengadaan mesinperalatan bengkeluntuk AlsintanCenter di

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

beberapa

Page 174: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IOENREPUBLIK INDONESIA

169 -

No.Kebrjakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20L7 2018 2079

beberapa daerahyang dinilaipotensial

4. Penyusunanregulasi untukpeningkatanperan dan kinerjapenerimabantuan mesinperalatan

J- J- ^r

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

ob. Kebijakan Lokasi

Pengembangan kawasan industri khusus untuk industri barangmodal dan komponen

1. Identifikasipotensi WPPIuntuk industribarang modaldan komponenberbahan bakustafnless steel

J_

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

2. Pendirianindustri barangmodal dankomponenberbahan bakustainless steeluntuk industripengolahanpangan danfarmasi di WPPIyang potensial

J_ J- J_

KementerianPerindustrian,KementerianKesehatan

h.Kebijakan...

Page 175: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-170-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Insentif Nonfi skal

evaluasi terkaitmodal, komponen,

Identifikasi, koordinasi,dengan insentif nonfiskaldan jasa industri

implementasi, danbagi industri barang

1. Pemberianbantuan alat ujidan alat produksipada industrikomponen untukpeningkatan dayasaing industribarang modal

KementerianPerindustrian

Pengembanganmould and diescenter melaluistudi kelayakan,bantuanperalatan,bimbingan teknisdan networkingdengan industriterkait (alattransportasi,elektronika,pembangkitenergi, dan alatkesehatan)

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Identifikasi potensijasa industriuntuk mendukungpeningkatanefisiensi dan dayasaing industrinasional

KementerianPerindustrian

4. Identifikasi .

Page 176: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-t7t-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Identifikasi danpenyusunanregulasi yangmendukungtumbuh danberkembangnyajasa industri didalam negeri

KementerianPerindustrian

Kebij akan Industri Hijau

Pen5rusunan,bagi industri

penerapan, danbarang modal dan

evaluasi standarkomponen

industri hrjau

1. Penerapanteknologi ramahlingkungan

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Diseminasiinformasi terkaitteknologi ramahlingkungankepada produsenmesin peralatan

KementerianPerindustrian

3. Pen5rusunan lisfindustripermesinan yangmenerapkanteknologi ramahlingkungan dandiajukan untuksertifikasi industrihijau

KementerianPerindustrian

j. Kebijakan .

Page 177: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t72-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

ijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuaiundangan)

dengan ketentuan peraturan

Kebijakan Pembangunan SDM Industri

Peningkatan kompetensi sDM industri komponen dan bahanpenolong melalui pelatihan

1. Melakukankerjasama denganperguruan tinggidan lembagapenelitian danpengembanganuntukpenguasaanteknologi industrikomponen danbahan penolong

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Kebij akan Pemanfaatan, penyediaan, aurr@Pemetaan dan pengembangan potensi p.ffidari dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan industrikomponen dan bahan penolong

Industri Komponen

1. Promosi investasiuntukmembangunindustri kimiaanorganik

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

2. Fasilitasi EPCindustri bahankimia anorganik

KementerianPerindustrian

c. Kebijakan

II. Industri Komponen dan Bahan penolonq

Page 178: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-r73-

No.Kebijakan dan

Program ,

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t7 2018 20L9

c. Kebijakan Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas danInovasiPengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan inovasi industrikomponen dan bahan penolong melalui pengembangan center ofexcellence dan penguatan industri pendukung

Industri Komponen

1. Implementasiroadmap R&Dproduk plastik,roadmap R&Dkaret engineenng,roadmap R&Dkatalis, danroadmap R&D zataditif

.,1- .,1-

KementerianPerindustrian

2. Penyusunanroadmap R&Ddges dan pigment J-

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

3. Implementasiroadmap R&Ddyes dan pigment

t' J-KementerianPerindustrian

4. Mengadakankerjasamapenelitian bahankimia anorganikdengan perguruantinggi dan lembagapenelitian danpengembangan

J- J_ J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Membuat kajianpendirian pusatriset mandiriuntuk industrikomponen

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Industri . . .

Page 179: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

174 -

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Industri Bahan penolong

6. Membuat kajianpendirian pusatriset mandiriuntuk industribahan penolong

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

7. Pembangunanpilot plant bahanpenolong berbasissilika untukindustri ban,keramik dan kaca

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Kebij akan Infrastruktur Industri

Integrasi kebijakan industri komponen dan b"h"" p.""I""gdengan kebijakan nasional tentang pembangunan infrastruktur1. Pendirian

infrastrukturindustri kimiaanorganik

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

Kebijakan Insentif Nonliskal

Identifikasi, koordinasi, dan evaluasi terkaitkomponen dan bahanngan insentif nonfiskal

implementasi,bagi industri

Industri Komponen

1. PemberdayaanCoE Petrokimiauntuk menjadipusat koordinasiprogram penelitianskala lab untukproduk plastik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Pemberdayaan

Page 180: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 175

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

PemberdayaanCoE Petrokimiauntuk menjadipusat koordinasiprogram penelitianskala lab untukproduk karetengineering

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

3. PemberdayaanCoE Petrokimiauntuk menjadipusat koordinasiprogram penelitianskala lab untukzat aditif

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Promosi investasipendirian industribahan kimiaanorganik

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

Industri Bahan Penolong

PemberdayaanCoE Petrokimiauntuk menjadipusat koordinasiprogram penelitianskala lab untukproduk katalis

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan p.r"trr.^rr-p"*rrd^[undangan)

H. Pembangunan .

Page 181: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t76-

H. Pembangunan Industri Hulu Agro Tahun 2O|7-2OL9

Program pengembangan industri hulu agro difokuskan padaindustri-industri berikut:

a. Industri Oleofood: olein, steain, glycerol, palmfatty aciddbtillate,co co butter sub stifute, mar garin, shortening, sp e cialtg /ats lain nya;

b. Industri Oleokimia: asam lemak nabati, fatty alcolwls, fattg amine,methgl ester sulfunat (bio-surfactant), bio-lubricant (rolling oils),gliserin yang berbasis kimia (glycerine based chemicals), minyakatsiri, isopropil palmitat (lPP) dan isopropil Miristat (lPM), asamstearat lstearic acidl;

c. Industri Kemurgi: biodiesel (fattg acid methyl ester/FAMS, bio-avtur lbio jet fuelf , biomass dan biogas, bioethanol.

d. Industri Pakan: ransum dan suplemen pakan ternak danaquaanlfure;

e. Industri Barang dari Kayu: komponen berbasis kayu (woodworking, laminated, and finger joint);

f. Industri Pulp dan Kertas: long fiber dan dissoluing pulp.

Tabel 7.8 Kebijakan dan Program Pengembangan Industri Hulu Agro

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

a. Kebijakan Pembangunan SDM Industri

Pengembangan Sumber Daya Manusia yang ahli danberkompeten melalui pendidikan dan pelatihan standar industri

1. Penerapan SKKNIdan sertifikasiSDM industripulp dan kertas

J- .r J-

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

2. Evaluasipenerapan SKKNIdan sertifikasiSDM industripulp dan kertas

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

3. Penerapan

Page 182: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPIJBLIK INDONESIA

-t77-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t7 2018 2019

3. Penerapan SKKNIdan sertifikasiSDM bidangindustri oleokimiadan kemurgi

t- J_

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

4. PembentukanLembagaSertifikasi Profesidan TUK untukSKKNI industripakan

.r

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

5. Pelatihan dansertifikasi SDMsesuai SKKNIindustri pakanternak

J_ .r

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

b. Kebijakan Pemanfaatan, Penyediaan, dan Penyaluran SDA

Penjaminan ketersediaan bahan baku (kualitas, kuantitas, dankontinuitas)

1. Pen5rusunankebijakanpenyediaan danpenyaluranbahan bakuuntuk industrioleofood,oleokimia, dankemurgi

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianKeuangan,KementerianPerdagangan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

2. Pembangunanpabrik pakanberbasis limbahperikanan,peternakan, danpertanian

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian

3. Pembangunan

Page 183: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

_178_

Kebijakan danProgram

2019

3. Pembangunansarana logistikdi dalamkawasanindustri

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalqyat, KementerianPerhubungan,Pemerintah Daerah

bijakan Pengembanga' d.r, p.rnurr@

feninsJg-tan. kemampuan penguasaan a.r, 1..rffirnovasl tel(nologl

I . Penyelenggaraanbimbingan teknisstandardisasiindustri oleofood,oleokimia,kemurgi, danpakan ternak

KementerianPerindustrian

2. Pembangunanbalaipengembanganindustri oleofood,oleokimia,kemurgi, dan

KementerianPerindustrian

3. Penerapanproduksi bersihdi industri kelapasawit

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4.Pemanfaatan..,

Page 184: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-L79-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

4. Pemanfaatank"yu alternatif

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,KementerianPertanian

Kebijakan Pengembangan Inovasi a"" X.."tirit*Perlindungan hak kekayaan irrt.trktuat 1HXt1

. Perlindungan HKIhasilinovasi/kreativitaspenelitian danpengembanganindustri

KementerianPerindustrian,Kementerian Hukumdan HAM,KementerianKoperasi dan UKM

Kebijakan Standardisasi Industri

Peningkatan efisiensiproduk

proses pengolahan dan penjaminan mutu

1. Peningkatankompetensi SDMbidang konservasienergi dan bidangSML ISOL4OOO:24004 diindustri karetremah.

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Penyusunan/revisi SNI produkindustri hasilhutan danperkebunan

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianPertanian, BadanStandardisasiNasional

3. Pembinaan

Page 185: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-180-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 20r8 20L9

3. Pembinaanstandardisasiproduk biofuel(biodiesel,bioethanol,bioautur)

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPerdagangan, BadanStandardisasiNasional

f. Kebijakan Insentif Nonfi skal

Pengembangan sistem logistik, penerapan harga keekonomianproduk, serta memfasilitasi pro-o"i d"r, p-erluasan pasarproduk industri hulu agro berwawasan lingkungan di dalamdan luar negeri

1. Pen5rusunanbusfness planPengembangankawasan industrikhusus kelapasawit untukKalimantanBarat,KalimantanTimur, danSumatera Utara

,l- J- ,r

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

2. Koordinasipengembangankawasan industrihilir kelapa sawitdi provinsiKalimantanBarat,KalimantanTimur, danSumatera Utara

.r J_ ^l-

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

3. Penentuan

Page 186: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-181 -

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 20L9

3. Penentuan HargaIndeks Pasarindustri huluagro untukpeningkatan iklimusaha/lnvestasi

^r J_ J_

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

4. Penyusunankebijakanpenetapan danpenerapan HargaPatokan Ekspor(HPE) dan HargaIndeks Pasar(HIP) untukproduk industrihulu agro

J- {

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,KementerianPerdagangan,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

5. PenyusunanDokumen TeknisLestariBerkelanjutanIndustri Oleofood,Oleokimia danKemurgi

J- ^r ^r

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Promosi produkindustri huluagro (pulp dankertas, kelapasawit, minyakatsiri danturunannya) dipasar global

J_ "l- J-

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,Kementerian LuarNegeri

7. Penyelesaian isuanti dumping dananti negatiuecampaign produkhilir minyak sawit

KementerianPerindustrian,KementerianPertanian,

di Fora. . .

Page 187: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-182-

I. Pembangunan Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukanl,ogam Tahun 2OlZ-2Otg

I.qS.u* pengembangan Industri Logam Dasar dan Bahan GaiianBukan Logam difokuskan pada i"au.i.ili"austri berikut:a. Industri pengolahan dan pemurnian Besi dan Bqfa Dasar: iron orepellet, lumps, fi.nes, sponge iron, ptg t oi, ie\ iel ar., b;"i';;;;nickel.pig ion, feronikeipaauan L."i'i6ioo ailoy), baja untukkeperluan khusus (antara lain untuk i"..fr"t"i,,p.;i;#;;otomotif, industri kapal, corten sreei untuk co ntainer,' dl)t -

----,

No. Kebijakan danProgram

di ForaInternasional

KementerianPerdagangan,Kementerian LuarNegeri

8. Partisipasi padasidang ITRC,ANRPC, ACCSQWoodbaseFLEGTVPA, dansidang terkaitstandar industrihulu agro lainnya

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,

Kementerian LuarNegeri, BadanPengawas Obat danMakanan, BadanStandardisasiNasional

Kebijakan Industri Hijau

1. Penerapanindustri hijau diindustri pulp dankertas

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai denga" k@undangan)

b. Industri

Page 188: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_183_

b. Industri Pengolahan dan pemurnian Logam Dasar Bukan BesiAlumina: sGA (smelter Grad.e AluminZl dan alumina cGA(chemical Grade .Alumina), alumunium, alumunium allog, billet(pipe and tube, wir7, kaber) dan srab (pelat), checkerprate, i-ndustripesawat terbang, industri kapal, pure nickel, feronikel, industrisfafnless steel, industri dekoratif, nictcet matte, nickel hgdroxide,Fe Ni slonge, Luppen Fe Ni, d,an nuggetFe Ni, tembagi[rtoa.,copperlbross sheet biltet (pipe and-iube, utire, kabef, industripertahanan selongsong peluru, industri eiektrik komponen;

c. Industri logam mulia, tanah jarang (rare earthl, dan bahan bakarnuklir: logam muria, konsentrat logam tanah jarang, industriotomotif, industri pesawat terbang, industri katalis' ,"y*ry,industri elektronik, industri power plant instalasi nuklir;d. Industri bahan galian non logam: semen, keramik, kaca/gelas,

kaca/gelas pharmaceuticar grad.e, reyraitory, zirkonia, zirkonsilikat, bahan kimia zirkon, zirkon'opoiitr"r. !

Tabel 7.9 Kebijakan dan programDasar dan Bahan Galian

Pengembangan Industri LogamBukan Logam

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Pembangunan SDM fndustriPeningkatan kompetensi SDM irdr"i*::^T,tr}l: peningkatan manajem." ;;;;^i.".,, pelatihanoperator dan teknisi peralatan industri pengorahan danpemurnian.

Pelatihan dansertifikasi operator

pengolahan danpemurnian

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPendidikan danKebudayaan,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,KementerianKetenagakerjaan

b. Kebijakan. .

TahunPelaksanaan

Page 189: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

184 -

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran SDA

Pemetaan dan pengembangan potensi penyediaanpasir besi maupun bahan pendukung sebagaiindustri iron ore pellet

bijih besi ataubahan baku

1. Fasilitasipelaranganekspor iron oredan iron sandbesi lateritic

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianBadan Usaha MilikNegara

2. Fasilitasi kerjasama pemilik IUpdan pemilikindustripengolahan danpemurnian

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

3. Kebijakan yangmendorongindustri bajadalam negerimenyerap fronore, pellet, spongeproduksi dalamnegeri

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

. Fasilitasipengelompokanslag sebagailimbah khususuntuk dapatdimanfaatkan diindustri semendan industrilainnya

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

5. Fasilitasi . .

No.

'2017 2:,018 20L9

b.

J_

.r J_ ^r

J_

J- J_ J-

Page 190: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 185

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20L7 2018 20L9

5. Fasilitasipembiayaankegiataneksplorasi

J_ J_ J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianKeuangan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Fasilitasipembiayaanpembangunanpengolahan danpemurnian pasirbesi dan biji besiskala pilot dandemo plant

t- J- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Lembaga Riset,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

7. Fasilitasipembangunanlembaga risetnasional fenomateial dan nonferro materialbase.

,r

KementerianPerindustrian

c. Kebijakan Infrastruktur Industri

lntegrasi kebijakan industri berbasis pasir besi dan bijih besi

1. Fasilitasipembangunanpembangkittenaga listrik danpeningkatan dayapembangkitberbasis batubara

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

2. Fasilitasi

Page 191: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-186-

No.Kebijakan dan

Program Instansi Terkait

2. Fasilitasipembangunanpelabuhan dekattambang

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Pemerintah Daerah

3. Fasilitasipembangunanpenghubungpelabuhan fialan,modatransportasi daninfrastrukturterkait lainnya)dengan lokasiindustripengolahan ataulokasi tambangdengan tonaseyang besar

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRakyat, KementerianBadan Usaha MilikNegara, PemerintahDaerah

Kebijakan Lokasi

1. Integrasikebijakanpengembanganindustripengolahan bijihbesi, pasir besidan besi lateriticdi daerah yangmempunyaipotensi untukdikembangkanantara lain diBatu Licin danJorong(KalimantanSelatan),

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

Kulon Progo

2,Olg

Page 192: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

L87 -

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kulon Progo (DIY),Solok (SumateraBarat), PulauSebuku -(KalimantanSelatan),Lumajang (JawaTimur), Sampit(KalimantanTengah) danSukabumi (JawaBarat)

2. Dukungan daerahdalam rangkapemanfatan lahanyangmengandungbahan bakuuntuk industri

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan prr"trr"., p.*undangan)

Kebijakan Pembangunan SDM Industri

Peningkatan kemampuan dan komp"t"rr.@alat kesehatan melalui penguasaan teknologi m"aju

1. Pelatihanoperatorperalatanpengolahan danpemurnian

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPendidikan danKebudayaan,

Kementerian

2018

Page 193: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-188-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,KementerianKetenagakerjaan

Kebijakan Pemanfaatan, penyediaan, a., ffiPeme-taan dan pengembangan potensi p."@untuk industri baja khusus dan jaminan- penyerapan produkbaja khusus oleh industri dalam negeri

1. Fasilitasipenyediaanbahan bakuindustri bajakhusus: FeCr,FeSi, FeMn, FeNi,FeMo, SiMn, FeV,FeTi, allogingelement

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

2. Fasilitasitumbuhnyaindustri dalamnegeri yang dapatmenyerap: FeCr,FeSi, FeMn, FeNi,FeMo, SiMn, FeV,FeTi, StainlessSteel, allogingelement yangdiproduksi didalam negeri

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

Kebijakan tarifatau standardalam rangkamengendalikanimpor bajakhusus agarterjadi

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

penyerapan

Page 194: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK IN DO N ESIA

-189_

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

penyerapanindustri bajakhusus produkdalam negeriuntuk otomotif,konstruksi, RelKereta, cortensteel, stainlesssteel (series 200,300 dan 400),limonite base

Kebijakan Infrastruktur Industri

Integrasi kebijakan industri Uui. knr"r" a*g"" k"bijnasional tentang transportasi dan perwiiayahan industriI . Fasilitasi

pembangunanpembangkittenaga listrik diBatam(Kepulauan Riau),KalimantanSelatan, Bantul-Yogjakarta,Sampit-KalimantanTengah,Morowali-Sulawesi Tengahdan peningkatandaya pembangkitCilegon (Banten)berbasis batubara

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

Fasilitasipembangunanpenghubungpelabuhandengan lokasiindustri

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan,

Kementerian

pengolahan . .

Page 195: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

REPUBLIK IN DO N ESIA

No. Kebijakan danProgram

pengolahan ataulokasi tambangdengan tonaseyang besar (ialan,modatransportasi daninfrastrukturterkait lainnya)

dan PerumahanRakyat, PemerintahDaerah

3. Fasilitasikebijakan energidan air yangkompetitif bagiindustripengolahan danpemurnian bajakhusus

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRallyat

Llg-r_1si kebl]akan pengembangan indust.i U.i. t t r"rs aengan

rtensr daerah maupun peluang pasar

I. Batam(Kepulauan Riau),Cilegon (Banten),Jawa Barat, JawaTimur, Surabaya,KalimantanSelatan, Bantul-Yoryakarta,Morowali(SulawesiTengah), SulawesiSelatan

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

e. Kebil'akan

Instansi Terkait

Page 196: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-191 -

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan p.."t rr".,

bijakan Pembangunan SDM Industri

kompetensi SDM industri industrininium meliputi peningkatan manajemen perusitihan operator dan teknisi industri pengolahan

1. Pelatihan dansertilikasi teknisilaboratorium danqualitg control

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPendidikan danKebudayaan,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,KementerianKetenagakerjaan

2. Pelatihanoperatorperalatanpengolahan danpemurnian

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPendidikan danKebudayaan,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,KementerianKetenagakerjaan

b. Kebijakan

III. Industri Pensolahan Bauksit dan Industri peneolahanAluminium

Page 197: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijalan danProgram Instansi Terkait

bijakan Pemanfaatan, penyediaan, d.;E"y.l,*"" SDAPemetaan dan pengemb".rg"., pot.rr"i p..r[di""., b.hlnbauksit rlari dalam negeri untul mem.rruhi kebutuhan in

1. Pembatasanekspor bauksitdenganmemprioritaskankewajibanpemenuhankebutuhan dalam

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPerdagangan

Pembatasankapasitaseksploitasibauksit sesuaidengan kapasitaspengolahandalam negeri

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

3. Jaminan produkalumina dalamnegeri diserapoleh industrialuminium(untuk SmelterGrade Alumina-SGA) maupunindustrikimia/kosmetikdalam negeri(Chemical GradeAlumina-CGA)

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianBadan Usaha Milik

Kebijakansinergis antaraindustri produsenalumina dalamnegeri danindustri

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

aluminium

Page 198: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIOENREPUBLIK IN DON ESIA

- 193-

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

5. Fasilitasi kerjasama antaraindustripertambangan,industripengolahan danpemurnian danindustri yanglebih hilirAluminium danAluminium Allog,industri fabrikasi

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Fasilitasipembiayaankegiataneksplorasibauksit danindustrialuminium

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianKeuangan

bijakan Infrastruktur Industri

kebijakan industri pengolahan tauksii mauffin kapasitas industri aluminium yang telah ada

1. Pembangunanpembangkitdengan dayaminimal 300 MWyang berbasisbatubara diKalimantan Baratserta menambahdaya pembangkitpada industripengolahanaluminium diSumatera Utara

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

sebesar .

Page 199: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-194-

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

sebesar 600 MWberbasis batubara

2. Peningkatankemampuanpelabuhan diKalimantan Barat

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Pemerintah Daerah

3. Fasilitasipembangunanpenghubungpelabuhandengan lokasiindustripengolahan ataulokasi tambangdengan tonaseyang besar

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRa1ryat, KementerianBadan Usaha MilikNegara, PemerintahDaerah

Dukungan daerahmengandung bahan

dalam rangka pemanfaatanbaku untuk industri

1. Kuala Tanjung(Sumatera Utara),alumunium

KementerianPerindustrian,Kementerian Agrariadan Tata Ruang,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalryat, KementerianPerhubungan,Pemerintah Daerah

2. Menpawah

Kebijakan Lokasi

Page 200: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 195-

No.Kebijakan dan

Program Instansi Terkait

2. Menpawah(KalimantanBarat), aluminaSGA

KementerianPerindustrian,Kementerian Agrariadan Tata Ruang,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalryat, KementerianPerhubungan,Pemerintah Daerah

3. Tayan(KalimantanBarat), aluminaCGA

KementerianPerindustrian,Kementerian Agrariadan Tata Ruang,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRa1ryat, KementerianPerhubungan,Pemerintah Daerah

Kebijakan Insentif Fiskal

ketentuan peraturan p.*rr&o.rg-(Diberikan sesuai denganundangan)

bijakan Pembangunan SDM IndustriPeningkatan kompetensiindustri pengolahan dan

SDM industri industripemurnian

berbasis nikel

t. Pelatihanoperatorperalatan

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,

pengolahan

IV. Industri Berbasis Nikel

Page 201: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-196-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

pengolahan danpemurnian

KementerianPendidikan danKebudayaan,KementerianKetenagakerj

ijakan Pemanfaatan, penyediaan, a"r, nory"tro' SOedan pengembangan potensi penyedi".., b.h* b"kngolahan bijih nikel

1. Pembatasanekspor bijih nikeldenganmemprioritaskankewajibanpemenuhankebutuhan dalamnegeri

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPerdagangan

2. Pembatasanekspor nickel pigiron, ferronikel,dan nickel matte

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPerdagangan

Pembatasankapasitaseksploitasi bijihnikel sesuaidengan kapasitas

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Fasilitasi kerjasama antarapemegang IUPdengan pemilikindustripengolahan harusdilakukan

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

5. Jaminanpenyerapanferronikel, nickel

KementerianPerindustrian,

pig iron .

Page 202: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-197-

No. Kebiiakan danProgram Instansi Terkait

pig iron, ataunickel matteproduksi dalamnegeri olehindustri baja danindustri stainlesssfeel dalam negeri

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianBadan Usaha MilikNegara

Fasilitasipembangunanindustri stainlesssteel integrasidengan Industrihilir dan industripengguna nickelbase

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

Fasilitasipembiayaankegiataneksplorasi

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianKeuangan

Kebijakan Infrastruktur Industri

tegrasi kebijakan industri p"rrgoluhan biiih .rikJ1. Pembangunan

pabrikpengolahan bijihnikel di SulawesiTengah, SulawesiTenggara, danHalmahera Timur

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah, KementerianBadan Usaha MilikNegara

2. Pembangunanpembangkit listrikberbasis batubaradengan kapasitassekitar 1.000 MW

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,

di Sulawesi

Page 203: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK INDO N ESIA

-r98-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

di SulawesiTengah danSulawesiTenggara serta1.120 MW diHalmahera Timur

Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Pemerintah Daerah

3. Fasilitasipembangunanpelabuhan dekattambang

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Pemerintah Daerah

4. Fasilitasipembangunandengan tonasebesar yangmenghubungkanpelabuhandengan lokasiindustripengolahan ataulokasi tambang

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalryat, KementerianPerhubungan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Pemerintah Daerah

daerah dalam rangk" p"*".rf.ut".,- l.h.r,3 bahan baku untuk industri

1. Sulawesi Tengah,SulawesiTenggara, danHalmaheraTimur.

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,Kementerian Agrariadan Tata Ruang,Pemerintah Daerah

e. Kebijakan

Page 204: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

bij akan Insentif Nonfiskal

lentifikasi, koordinasi, implementasi, d^., "u.lrasi ter.

engan insentif nonfiskal bagi industri pengolahan bijih nikell. Kebijakan

pembatasanimpor nikei untukmenjaminpenyerapanproduk smelternikel danpeningkatankapasitasproduksi industristainless steeldalam negeri

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

2. Membuka pasarekspor baru bagiproduk tembagayang dihasilkansmelter baru

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

3. Fasilitasinonfiskalpembangunanindustri stainlesssteel yangterintegrasidengan industrihilir dan/atauindustripenggana nickelbase

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

sesuai dengan ketentuan peraturan perun

V. Industri

Page 205: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-200-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Pembangunan SDM Industri

Peningkatan kompetensi SDMmeliputi pelatihan operatorpengolahan dan pemurnian

industri industri berbasis tembagadan teknisi peralatan industri

t. Pelatihanoperatorperalatanpengolahan danpemurnian

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPendidikan danKebudayaan,KementerianKetenagakerjaan

Kebijakan Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran sDA

penyediaan bahanbagi industri pengolahan

alam negeri yang akan dibangun

Pemetaan dan pengembangan potensi!,jih tembaga dan konsentrat tembaga

1. Pelaranganekspor bijihtembaga danlumpur anoda

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPerdagangan

2. Pembatasanekspor konsentrattembaga

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianKeuangan,KementerianPerdagangan

3. Jaminan .

TahunPelaksanaan

V. Industri Berbasis Tembaea

Page 206: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DON ES IA

Kebijakan danProgram

Jaminan pasokankonsentrattembaga produksidalam negeriuntuk smelteryang akandibangun (DMO)

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Jaminanpenyerapanproduk tembagaoleh industridalam negeri

KementerianPerindustrian

5. Pembatasanimpor tembagakatoda danproduk tembaga

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

Fasilitasi kerjasama antaraindustripertambangan,industripengoiahan,pemurnian atausmelter danindustri yanglebih hilir produktembaga

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

7. Pembatasanimpor tembagakatoda danproduk tembaga

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

8. Fasilitasipemanfaatanpengolahan danpemurnian anodaslime produksiemas, perak. dan

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan, BadanPengkajian dan

PGM

Page 207: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPU BLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram

PGM (Pt,Pd,Se,Tedn.)

Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

bijakan Infrastruktur Industri

tegrasi kebijakan industri pengolahan konsentrat dan industriyang membanfaatkan produk samping smelter tembaga

1. Pembangunansmelter tembagakapasitassejumlahproduksikonsentratnasional

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianBadan Usaha MilikNegara, PemerintahDaerah

2. Pembangunanindustripengolahanlumpur anodakapasitasproduksi lumpuranoda nasional

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianBadan Usaha MilikNegara, PemerintahDaerah

3. Pembangunan/peningkatankapasitas pabrikpupuk denganbahan bakusulfat dari smelterbaru

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianBadan Usaha MilikNegara, PemerintahDaerah

4. Pembangunan/peningkatankapasitas pabriksemen denganbahan baku terak

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,

tembaga

Page 208: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

No. Kebijakan danProgram

tembaga darismelter baru

Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Pemerintah Daerah

5. Pembangunanpembangkit listrikberbasis batubaradilokasipembangunansmelter di Papuadan NusaTenggara Timurdengan kapasitas600 MW

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

tegrasi kebijakan pengembangan industri p..rgolahan temb,Ln. industri yang memanfaalkan produl slamping smel

baga dan dukungan daerah dalam iangka pemarilaata.,g mengandung bahan baku untuk industri

1. KalimantanTimur, SulawesiSelatan, JawaTimur, NusaTenggara Timur,Papua

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,Kementerian Agrariadan Tata Ruang,Pemerintah Daerah

Kebijakan Insentif Nonfi skal

Identifikasi, koordinasi, i*pt"ffi.*:i.",11ytif nonfi skai bagi. perluasan pasar produk tembagayang dihasilkan smelter baru jika'kapasitas melebihikebutuhan dalam negeri

l. Membuka pasarekspor baru bagiproduk tembagayang dihasilkansmelter baru

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

2. Fasilitasi .

Page 209: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DON ES IA

Kebijakan danProgram

Fasilitasipembangunanindustri produktembaga yangterintegrasi kehiiir

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

Kebijakan Insentif F iskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan p.r.t.o""unctangan)

bijakan Pembangunan SDM Industri

Peningkatan kompetensi SDM industri lrg.* -"1- d." t"g"*tanah jarang

i. Pelatihanoperatorperalatan

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,KementerianPendidikan danKebudayaan,KementerianKetenagakerjaan

bijakan Pemanfaatan, p"rry.di.urr, d".rEnyr.l rE., SDAPemetaan dan pengembangan potensi p".yiJE"r, U.fr"., b.t.untuk industri pengolahan logam muliai"" to!.- tanah jarangl. Pelarangan

ekspor minerallogam mulia dantanah jarang

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianKeuangan

2.Pelarangan...

Page 210: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram lnstansi Terkai

2. Pelaranganekspor tailingindustri timah

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianKeuangan

3. Fasilitasipembangunanpabrikpengolahanlumpur anodamenjadi emas

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Pemerintah Daerah

4. Fasilitasipembangunanpabrik konsentrattanah jarangdengan bahanbaku tailingindustri timah.

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Pemerintah Daerah

5. Fasilitasi tataniaga penjualanlumpur anodadari smelterGresik dansmelter tembagabaru sebagaibahan bakuindustri logammulia

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

6. Jaminan tailingindustri timah diBangka-Belitungsebagai bahanba-ku Industrikonsentrat tanahjarang

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

7. Fasilitasi

Page 211: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

-$-,DPRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

7. Fasilitasi kerjasama antarapemilik smeltertambaga denganpemilik industripengolahanlumpur anoda

KementerianPerindustrian

8. Fasilitasi kerjasama antarapemilik industrikonsentrat tanahjarang denganindustri timah

KementerianPerindustrian

9. Fasilitasipembiayaankegiataneksplorasi untukmendapatkansumber daya dancadangan logamtanah jarang

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianKeuangan

Infrastruktur Industri

bijakan infrastruktur untuk pengembangan industridan logam tanah jarang

l. Pembangunanpembangkit listrikberbasis batubaradi Bangka-Belitung danJawa Timur

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

Fasilitasipembangunaninfrastrukturyangmenghubungkanlokasi industri

KementerianPerindustrian,KementerianPerhubungan,

pengolahan

Page 212: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

pengolahan ataulokasi tambang

KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalryat, PemerintahDaerah

Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang_undangan)

bijakan Pembangunan SDM Industri

tan keahlian/keterampilan

Peningkatan kompetensi SDM industri berbasis keramik, .ir"..,,kaca, dan bahan galian non logam lainnya lebih difokuskan pada

l. Penyusunan danpenetapanSKKNI industrisemen

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

Fasilitasipelaksanaansertifikasikompentensiuntuk tenagakerja industrisemen

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

PemberlakuanSKKNI wajibindustri semen

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi, KementerianKetenagakerjaan

. Penyusunan danpenetapanSKKNI industrikeramik

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

5. Fasilitasi .

VIL Industri Berbasis Bahan Galian Non Loeam

Page 213: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPIJ BLIK INDONESIA

-204-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t7 20t8 2019

5. FasilitasipembentukanLembagaSertifikasiProfesi dan TUKindustri keramik

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

6. Fasilitasipelaksanaansertilikasikompetensiuntuk tenagakerja industrikeramik

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

7. PenerapanSKKNI industrikeramik

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

8. Penyusunan danpenetapanSKKNI industrikaca

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertilikasiProfesi

9. FasilitasipembentukankmbagaSertifikasiProfesi dan TUKindustri kaca

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertilikasiProfesi

10. Fasilitasipelaksanaansertifikasikompetensiuntuk tenagakerja industrikaca

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

11. Penerapan .

Page 214: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-209-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

11. PenerapanSKKNI industrikaca J_ J_

KementerianPerindustrian, BadanNasional SertifikasiProfesi

12. FasilitasiPelatihanPetugasPengawasStandar Produk(PPSP) di pabrikuntuk komoditisemen, keramik,kaca, refraktori,dan bahangalian non logamlainnya

J_ J_ J_

KementerianPerindustrian

13. Fasilitasipelatihanpetugaspenghitungemisi gas rumahkaca padaindustri keramikdan kaca

J- J_

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

14. Fasilitasipelatihan SDMindustrirefraktori

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

15. MemfasilitasipembentukanLembagaSertifikasiProfesi dan TUKindustrirefraktori

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

16. Pemberlakuan. .

Page 215: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-2to-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20L7 2018 20L9

16. PemberlakuanSKKNI wajibrefraktori

J- J-KementerianPerindustrian

b. Kebijakan Pemanfaatan, Penyediaan, dan Penyaluran SDA

Pemetaan dan pengembangan potensi penyediaan bahan bakuyang utama adalah penyediaan keberadaan karst untuk industrisemen serta sumber energi (gas dan batubara) dengan harga

1. JaminanpenyediaanDMO batubaradengan hargarupiah untukindustri semen

J'

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianPerdagangan

2. Jaminanpasokan karstuntuk industrisemen

J- J-

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,Pemerintah Daerah

3. Jaminanpenyediaan gasdengan hargakompetitif untukindustri keramik

J- J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

4. Koordinasi danfasilitasipenyediaan gasuntuk industrikaca

J- J_ J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

5.Jaminan...

Page 216: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2tt-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

5. Jaminanpenyediaan gasdengan hargakompetitif untukindustri kaca

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

6. Pemetaanindustri danpotensi bahanbaku industribahan galiannon logamlainnya

KementerianPerindustrian

7. Fasilitasijaminan bahanbaku tanah liatdan batu kapur

KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan,Pemerintah Daerah

8. Fasilitasikebutuhanbahan bakarbatubara danbahan bakaralternatif

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

9. Koordinasi danfasilitasi denganinstansi terkaitmengenaijaminanketersediaanenergi untukindustri

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

10. Penggunaanenergi alternatifaltematiue fueland raw mateiral(AFR) dan re.frsederiuedfuel(RDF) serta

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

konservasi

Page 217: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2t2-

No. Kebijakan danProgram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t7 2018 20L9

konservasienergi di PabrikSemen

c. Kebijakan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri

Pengembangan dan pemanfaatan teknologi pada industrikeramik, semen, dan kaca dif;ku;kan padapengembangan/penambahan teknologi yang telah ada maupunpenguasaan teknologi baru

1 . Fasilitasiperizinanimportasi digitalprinting untukindustri keramik

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

2. Fasilitasi alihpenguasaanteknologi

KementerianPerindustrian

3. Riset danpengembangankaca untukteknologiotomotif danbangunan

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Fasilitasipengembanganteknologi prosespada industribahan galiannon logamlainnya

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

5. Fasilitasipengembanganteknologi tunnelkiln keramik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Fasilitasi .

Page 218: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-213-

No.Kebijakan dan

Frogram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

6. Fasilitasipengembanganteknologipembuatan kacaPCB

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

7. Fasilitasipengembanganteknologi prosesproduksi semendan diversilikasiProduk

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Badan StandardisasiNasional

8. Fasilitasipengembanganteknologi prosesproduksirefraktori

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

d. Kebijakan Standardisasi industri

Pengembangan standar dan standardisasi untuk mendukungpengembangan industri keramik, semen, kaca dan bahan galiannon logam lainnya berupa penerapan dan monitoring SNI

1. Monitoring danpengawasan SNIwajib semen

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

2. Monitoring danpengawasan sNIwajib keramik

KementerianPerindustrian

3. Monitoring danpengawasan SNIWajib kaca

KementerianPerindustrian

4. Penyusunan

Page 219: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-214-

No.Kebijakan dan

Program Instansi Terkait

Penyusunan RSNIuntuk baranggalian non logamlainnya

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

5. Penyusunan SNIwajib produkrefraktori

KementerianPerindustrian

6. FasilitasipenJrusunanperaturan menteritentangpenerapan danpemberlakuanSNI wajib produkrefraktori

KementerianPerindustrian,

Fasilitasi alat ujipendukungpenerapan SNIwajib

KementerianPerindustrian

bijakan Infrastruktur IndustriIntegrasi kebijakan industri k.."-it, ."rrr.r1 k*{ a.*F:]:= l:".logam tainnya meliputi koordinasi J!.,gu,

".l. Koordinasi dan

fasilitasimengenaijaminanketersediaanenergi untukindustri semen

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

. Koordinasi danfasilitasimengenai

KementerianPerindustrian,

ketersediaan

Page 220: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DO NESIA

-2ts-

Kebliakan danProgram Instansi Terkait

ketersediaanenergi untukindustri keramik

Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

3. Pembangunanjalan dari sumbergas menujupelabuhan untukmenunjangindustri keramik

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRakyat, KementerianPerhubungan,Pemerintah Daerah,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

Koordinasi danfasilitasimengenaijaminanketersediaanenergi untukindustri kaca

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

5. Koordinasi danfasilitasimengenaijaminanketersediaanenergi untukindustri bahangalian non logamlainnya

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

Fasilitasipengembanganinfrastrukturguna menekanbiaya logistiksemen

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRakyat

7. Fasilitasi

Page 221: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DO N ESIA

-216-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan

20t7 2018 2019

7. Fasilitasipengembanganinfrastrukturkhususnyasosialisasipenggunaan jalanbeton

KementerianPerindustrian,KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRakyat

f. Kebijakan Insentif Nonfiskal

Identifikasi, koordinasi, implementasi, dan evaluasi terkaitdengan insentif nonfiskal bagi industri keramik, semen, kaca, danindustri bahan galian non logam lainnya

1. Insentif untukpabrik semen diluar pulau Jawadan pembelianmesin produksiramahlingkungan

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan,KementerianKeuangan

2. PemberlakuanImportirTerdaftar (IT)dan ImportirProdusen (IP)dalam rangkapengendalianimpor bagiindustri keramik

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

3. Pemberlakuan ITdan IP dalamrangkapengendalianekspor bagiindustri bahangalian non logamlainnya (marmerdan batuanlainnya)

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

4. Pemberlakuan

Page 222: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

2t7 -

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

4. Pemberlakuan ITdan IP dalamrangkapengendalian

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

5. Melakukanbusfnessmatching denganKementerianterkait dalamrangka P3DN

KementerianPerindustrian,Kementerian/Lembaga

6. Melakukansurvei TKDN

KementerianPerindustrian

7. Fasilitasipengembanganpabrik pengolahpasir silikauntuk produksikaca

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

8. Fasilitasipengembanganpabrikpengolahan

rypsum

KementerianPerindustrian

9. Fasilitasipembuatanpabrik produksibarang antaraberupa unglazed.ceramic (granito)

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

10. Fasilitasipembuatanpabrik produksibarang antaraberupa unglazedceramic (ienistile)

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

g. Kebijakan.

Page 223: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 218

Kebiiakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Industri Hijau

l.lyr.ylan, penerapan, dan evalu..i rt.r@industri keramik, semen, kaca, dan industri bahan galia., .ro-r,logam lainnya

l. Monitoringpenerapanpenurunan emisigas rumah kacapada industrisemen

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

2. Penerapanindustri hijaupada industrikeramik

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

3. Penerapanindustri hijaupada industrikaca

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

4. Penerapanindustri hijaupada industribahan galiannon logamlainnya

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

5. Pen5rusunanpetunjuk teknisperhitunganemisi gas rumahkaca padaindustrikeramik dankaca

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

6. Monitoring.

Page 224: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-219-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 20t8 20t9

6. Monitoringpenerapanpenurunan emisigas rumah kacapada industrikeramik dankaca

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

7. Penerapanindustri hijaupada industrirefraktori

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

8. Penyusunanpetunjuk teknisperhitunganemisi gas rumahkaca padaindustrirefraktori

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

9. Monitoringpenerapanpenurunan emisigas rumah kacapada industrirefraktori

KementerianPerindustrian,KementerianLingkungan Hidupdan Kehutanan

h. Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan p".""a"rrg-undangan)

Kebijakan Lokasi1

1. Dukungan I

daerah dalam Irangka I rpemanfaatan | "lahanyang

I

lKementerianI Perindustrian,

J- I Kementerian AgrariaI dan Tata Ruang,

mengandung.

Page 225: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-220-

No.Kebiiakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 20t8 20L9

mengandungbahan bakuuntuk industri:Jawa Barat,Banten, JawaTengah, JawaTimur, Sulawesi

KementerianPekerjaan Umumdan PerumahanRalryat,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

J. Pembangunan Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan BatubaraTahun 2Ol7-2019

Program pengembangan Industri Kimia Dasar Berbasis Migas danBatubara difokuskan pada industri-industri berikut:

a. Industri Petrokimia Hulu: etilena, propilena, butadiene, p-xylena,metanol, ammonia, crude C-4, pgrolgsis gasoline, raffinate;

b. Industri Kimia Organik: carbon black, asam tereftalat, asam asetat,akrilonitril, bis fenol A;

c. Industri Pupuk pupuk tunggal (basis nitrogen), pupuk majemuk;

d. Industri Resin Sintetik dan Bahan plastik: lora-densitypolyethglene (LDPE), high-densitg polgethylene (HDPE),polgpropylene (PP), nilon, polgethglene terephthalate (pET), akrilik,p olg uingl chloride (PY Cl ;

e. Industri Karet Alam dan Sintetik: butadiene rubber (BR), styrenebutadiene rubber (SBR) , engineering natural rubber compound,solution stryrene butadiene rubber (SSBR) , neodimium catalistbutadiene rubber (NdBR) ;

f. Industri Barang Kimia Lainnya: propelan

Tabel .

Page 226: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

q,D*.",J.Tntt,'*oSf;"r'o

-221 -

Tabel 7. 10 Kebijakan dan program pengembangan Industri KimiaDasar Berbasis Migas dan Batubara

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

bijakan Pembangunan SDM Industri

Peningkatan kompetensi SDM industri melalui pelatihan,pemagangan, dan sertifikasi dengan prioritas pada kompetensi

ustri petrokimia, industri karet, industri plaitik, dan indria dasar

I. Industri Petrokimia Hulu

1. Pelatihan SDMindustripetrokimiatingkat dasar

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

2. Pelatihan SDMindustripetrokimia,tingkat menengah

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

PembentukanAkademiKomunitasIndustriPetrokimia

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

Pengoperasiandan memonitorpelaksanaanAkademiKomunitasIndustriPetrokimia

KementerianPerindustrian,Kementerian Riset

,f lTeknologi danPendidikan Tinggi,Pemerintah Daerah

5. FGD.

Page 227: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

FGD peningkatankemampuanteknologi prosesdan rekayasaproduk industripetrokimia

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Pelatihan SDMindustri plastiktingkat dasar

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

7. Pelatihan SDMindustri plastiktingkat menengah

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

8. Pelatihan SDMindustri karettingkat dasar

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

9. Pelatihan SDMindustri karettingkat menengah

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

IV. Industri Kimia Orsanik10. Pelatihan

assesor industrikimia dasar

KementerianPerindustrian,

Kementerian

No.

II. Industri Resin Sintetik dan Bahan plastik

Page 228: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DON ESIA

No.Kebijakan dan

Program Instansi Terkait

I 1. PenyusunanSKKNI industrikimia dasar

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

V. Industri Pupuk

12. Pelatihan SDMindustri pupukorganik

KementerianPerindustrian

Kebijakan Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran SDA

Pemetaan dan pengembangan potensi penyediaan bahanpetrokimia, kimia organik, dan propilan untuk memkebutuhan industri peirokimia berbasis migas batubara

I. Industri Petrokimia Hulu1. Fasilitasi

investor dalammelakukanEPC PetrokimiaTeluk Bintuni

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

2. Monitoring danevaluasipengelolaankawasanindustri diTeluk Bintuni

KementerianPerindustrian,Satuan Kerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianKoordinator BidangPerekonomian,KementerianKeuangan

3. Monitoring .

Page 229: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-224-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

3. Monitoring danevaluasikecukupanbahan bakugas untukindustripetrokimia

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, SatuanKerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi

4. PenlrusunanMasterplanpembangunanindustripetrokimiaterpadu diMasela(Maluku)

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

5. PenyusunanMasterplanpembangunanindustripetrokimiaterpadu dengankilang minyakdi Bontang danT\rban

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

6. Pembangunanpabrikpetrokimiaberbasisgasifikasibatubara

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, KementerianKeuangan

7. Pen5rusunanstudikelayakanindustripetrokimiaberbasis

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,

coal.

2018

Page 230: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-225-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 20L9

coal basedmethane (CBM

Satuan Kerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi

8. Pen5rusunanDED industripetrokimiaberbasis CBM

J-

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, SatuanKerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi

9. Tindak lanjuthasil studikelayakan danDDD industripetrokimiaberbasis CBM

J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, SatuanKerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi

10. PenSrusunanstudikelayakanindustripetrokimiaberbasis shalegas

,l-

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, SatuanKerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi

11. Pen5rusunanDED industripetrokimiaberbasis shalegas

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,

Satuan

Page 231: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-226-

No. Kebijakan danProgram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 20L9

Satuan Kerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi

2. Tindak lanjuthasil studikelayakan danDED industripetrokimiaberbasis shalegas

J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, SatuanKerja KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas Bumi

II. Industri Kimia Oreanik

3. Sosialisasi danimplementasikebijakanindustri kimiaorganikmendekatisumber bahanbaku

J_ J_ .r

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, Satuan KerjaKhusus PelaksanaKegiatan Usaha HuluMinyak dan Gas Bumi

4. Menjaminkeberlangsunganpasokan bahanbaku untukindustri propelan

J_ J_ J_

KementerianPerindustrian

5. Monitoring rantaipasok industripropelan danmengadakanuorkshopteknologi

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,LembagaPenerbangan danAntariksa Nasional,

Badan

Page 232: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

227 -

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Badan Pengkajiandan PenerapanTeknologi,KementerianPertahanan,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

16. Koordinasidengan instansiterkaitpemanfaatankondensat bagipengembanganindustri nasional

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral, PemerintahDaerah

17. Fasilitasipembangunanpabrik bahanbaku obatberbasis migas

KementerianPerindustrian

18. Operasionalisasipabrik bahanbaku obatberbasis migas

KementerianPerindustrian

19. Monitoring danimplementasikebijakantentangpenggunaanbatubarasebagai sumberbahan baku danenergi/utilitas

KementerianPerindustrian

c. Kebijakan

No.

201820L7

Page 233: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-228-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

Kebijakan Pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Industri

teknologi pengembangan dan operasional

Pengembangan dan pemanfaatan teknologi pada indupetrokimia berbasis migas batubara dengan prioritas pi

I. Industri Petrokimia Hulu

1. Evaluasi danmonitorin g pilotplant propilenberbasis CPO

KementerianPerindustrian

2. Studipeningkatankapasitas pilotplant gasifikasibatubaramenjadi skalaindustri

KementerianPerindustrian

3. Studipeningkatankapasitas pilotplant sAngasmenjadi metanolmenjadi skalaindustri

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

4. Tindak lanjuthasil studipeningkatankapasitas pilotplant sAngasmenjadi metanolmenjadi skalaindustri

KementerianPerindustrian

5. Studi

Page 234: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 229

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

5. Studipeningkatankapasitas pilotplant metanol toolefin menjadiskala industri

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Tindak lanjuthasil studipeningkatankapasitas pilotplant metanol toolefin menjadiskala industri

KementerianPerindustrian

7. Sosialisasi danimplementasikebijakanpenggunaankondensatsebagai bahanbaku industripetrokimia

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

8. Implementasidan monitoringkebijakanpenggunaankondensatsebagai bahanbaku industripetrokimia

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

II. Industri Kimia Oreanik

9. Pen5rusunankajian teknologiproduk kimiaorganik

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

IO. FGD

TahunPelaksanaan

Page 235: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

230 -

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

10. FGD dansosialisasi hasilkajian teknologidengan industrikimia organik

KementerianPerindustrian

1 1. Penyusunanstudi kelayakanpembangunanindustri kimiaorganik (BisfenolA, etilen glikol,dan propilenglikol)

KementerianPerindustrian

12. Promosiinvestasi untukmembangunindustri kimiaorganik (BisfenolA, etilen glikol,dan propilenglikol)

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

13. Penyusunanstudi kelayakanpembangunanindustri kimiaorganik(akrilonitril,kaprolaktam,dan metil estersulfonat)

KementerianPerindustrian

14. Promosiinvestasi untukmembangunindustri kimiaorganik(akrilonitril,kaprolaktam,

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

dan .

Page 236: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-23r-

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

15. Penyusunankajian teknologiuntuk produkresin sintetikdan bahanplastik

KementerianPerindustrian

16. FGD dansosialisasi hasilkajian teknologidengan industriresin sintetikdan bahanplastik

KementerianPerindustrian

17. Pengoperasianpilot plantpolimer EOR

KementerianPerindustrian

18. Evaluasi pilotplant polimerEOR danpembuatanstudi kelayakanscale up pilotplant polimerEOR

KementerianPerindustrian

19. Pembangunandanpengoperasianpabrik polimerEOR

KementerianPerindustrian

IV. Industri

No.

III. Industri Resin Sintetik dan Bahan plastik

Page 237: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-232-

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

20. Fasilitasievaluasi pflotplant gasifikasibatubara untukindustri pupuk

KementerianPerindustrian

21. Kajianpeningkatankapasitasgasifikasibatubara dariskala pilotmenjadi skalaindustri

KementerianPerindustrian

V. Industri Barane Kimia Lainnva

22. Kerjasamapenelitianpropelan ramahlingkungan

KementerianPerindustrian

23. Perumusan danpenetapankebdakanpemakaianteknologi danproduk dalamnegeri dalampembangunandanpengembanganindustripropelan

KementerianPerindustrian

d. Kebijakan

IV. Industri Pupuk

Page 238: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-233-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2019

d. Kebijakan Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas danInovasi

Pengembangan dan pemanfaatan kreativitas danpetrokimia berbasis migas batubara melaluicenter of exdlence (Co$ dan penguatan industri

inovasi industripengembanganpendukung

I. Industri Petrokimia

1. Pembuatan pilotplant indirectgasification daribiomassa di CoEpetrokimiaBanten

J-

KementerianPerindustrian

2. Pengoperasiandanpengembanganpitot plantindirectgasification daribiomassa di CoEpetrokimiaBanten

.t- J_

KementerianPerindustrian

3. Fasilitasioperasional CoEindustripetrokimiaBanten sebagaiPusatPengembangandan lnovasiTeknologi

"r .l- J_

KementerianPerindustrian

4. Fasilitasi hasilpengembangandan inovasiteknologi di CoEuntukditerapkan diindustripetrokimia

KementerianPerindustrian

5. Pengembangan

Page 239: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 234

Kebijakan danProgram Instansi Terkait

5. Pengembanganhasil kajianteknologi prosesdan rekayasaproduk industripetrokimia

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

6. Implementasidan monitoringkebijakankerjasama huluhilir petrokimia

KementerianPerindustrian

7. Workshopteknologi di CoEpetrokimia(gasifikasibatubara)

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral

8. Pengembangankemitraanantara industridenganperguruan tinggidan lembagapenelitian danpengembangandalam rangkapengembanganteknologi dandiversifikasiproduk karetalam danturunannya

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi

Kebijakan Infrastruktur Industri

migas batubaenergi, insen

Integrasi kebij akan industri petrokimi; b".b"".i"dengan kebijakan nasional tentang kebutuhanindustri, dan penguatan infrastruktur

Industri

{D

No.

Page 240: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-235-

No. Kebijakan danProgram

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 2018 2079

Industri Petrokimia Hulu

Fasilitasipemenuhankebutuhanenergi untukindustri

KementerianPerindustrian

f. Kebijakan Lokasi

lntegrasi kebij akan pengembangan industri petrokimia berbasismigas batubara dengan potensi daerah

1. Banten KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

2. Jawa Barat KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

3. SumatraSelatan J_ J-

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

4. KalimantanTimur J- J- J_

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

5. KalimantanSelatan ./-

KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

6. SulawesiTengah

^l- J_KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

7. Maluku KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

8. Papua Barat KementerianPerindustrian,Pemerintah Daerah

g. Kebijakan

Page 241: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-236-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20L7 2018 2019

ob' Kebijakan Insentif Nonfi skal

Identifikasi, koordinasi, implementasi, dan evaluasi terkaitdengan insentif nonfiskal bagi industri petrokimia berbasismigas dan batubara.

I. Industri Pe.trokimia Hulu

1. Insentifpenggunaanbahan bakualternatif padaindustripetrokimia

J_

KementerianPerindustrian

2. Monitoring danevaluasikemitraanantara industridenganperguruantinggi, lembagapenelitian danpengembangandalam risetbahan bakualternatifindustripetrokimia

J_ J-

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

3. Implementasidan monitoringkebijakankerjasama hulu-hilir petrokimia

J_ J_

KementerianPerindustrian,KementerianPerdagangan

4. FasilitasipengoperasianTPPI Tuban J_

KementerianPerindustrian,Kementerian Energidan Sumber DayaMineral,

Kementerian

Page 242: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-237 -

No.Kebijakan dan

Program lnstansi Terkait

KementerianKeuangan,Kementerian BadanUsaha Milik Negara,Satuan Keda KhususPelaksana KegiatanUsaha Hulu Minyakdan Gas

5. Tindak lanjuthasil re-evaluasipengoperasianTPPI T\rban

KementerianPerindustrian

6. Monitoringoperasional TPPITuban

KementerianPerindustrian

7. Tindak lanjuthasil kajian awaluntukpengembanganindustriaromatik diCilacap

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

8. Monitoring dataindustripetrokimia

KementerianPerindustrian

9. Fasilitasipengembanganproduk aromatikdi Cilegon

KementerianPerindustrian

10. Fasilitasipengembanganproduk olefin

KementerianPerindustrian

1 1. Fasilitasipengembangan/perluasankapasitasproduksi pabrik

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal,Kementerian Energi

butadiene . .

Page 243: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-238-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

2017 20L8 20L9

butadiene danpabrik ethglberlzene danstyrene monomer

dan Sumber DayaMineral, KementerianKeuangan

II. Industri Kimia Orsanik12. Fasilitasi

pemasaranproduk kimiaorganikproduksi dalamnegeri

KementerianPerindustrian

13. Kajian produkdan teknologiindustri asamfosfat

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

14. Penyusunanstudi kelayakanindusri asamfosfat

,l-

KementerianPerindustrian

15. Promosiinvestasiindustri asamfosfat

J_

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

16. Promosiinvestasi untukmembangunindustri kimiaorganik (akrilikdanpolikarbonat)

J_

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

17. Promosiinvestasi untukmembangunindustri kimiaorganik (epoksiresin danpolivinil alkohol)

J_ J_

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

III. Industri . .

Page 244: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-239-

No. Kebijakan danProgram Instansi Terkait

III. Industri Punuk18. Pembangunan

Hlot Plantindustri NPK

KementerianPerindustrian

19. Tindak lanjutdan evaluasipilot plantindustri NPK

KementerianPerindustrian

20. Fasilitasipenggantianpabrik pupukurea yangberusia di atas25 tahun(Kujang 1C)

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

21. Fasilitasipembangunanpabrik pupukurea di PapuaBarat

KementerianPerindustrian,Kementerian BadanUsaha Milik Negara

22. Sosialisasistrategipenurunankonsumsi gasbumi di industripupuk

KementerianPerindustrian

23. Fasilitasikerjasamaantara produsendenganpengguna resinsintetik danbahan plastik

KementerianPerindustrian

24. Fasilitasi

IV. Industri Resin Sintetik dan Bahan plastik

Page 245: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 240

No.Kebijakan dan

Program Instansi Terkait

24. Fasilitasipameran, temupelaku usaha,dan kerjasamaindustri resinsintetik danbahan plastik

KementerianPerindustrian

25. Penyusunanstudi kelayakanpembangunanindustri resinsintetik danbahan plastik(epoksi resindan polivinilalkohol)

KementerianPerindustrian

26. Menyusun SNIIndustri resinsintetik danbahan plastik

KementerianPerindustrian, BadanStandardisasiNasional

27. Fasilitasipengembanganteknologipembuatanengineeringrubber dari karetalam olehperguruan tinggidan lembagariset

KementerianPerindustrian,Kementerian RisetTeknologi danPendidikan Tinggi

28. Evaluasi insentifuntuk industristgrenebutadiene rubber(sBR)

KementerianPerindustrian,KementerianKeuangan

29. Promosi

iene Rubber

Page 246: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-241-

No.Kebijakan dan

Program

TahunPelaksanaan Instansi Terkait

20t7 20t8 2019

29. Promosiinvestasipembangunanindustri IR danABS

t- t- ,r

KementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

30. Penyusunanstudi kelayakanpembangunanindustriethglenepropglene rubber(EPDM)

.t-

KementerianPerindustrian

31. Promosiinvestasipembangunanindustri EPDM

J_ .rKementerianPerindustrian, BadanKoordinasiPenanaman Modal

32. Penyusunanroadmapkerjasamaantara produsendan konsumenkaret sintetik

J- J_

KementerianPerindustrian

33. Pelaksanaanroadmap,monitoring sertaevaluasi

.t-

KementerianPerindustrian

VI. Industri Baranq Kimia Lainnva

34. Pembangunanindustripropelan

J_ J_

KementerianPerindustrian

h. Kebijakan Insentif Fiskal

(Diberikan sesuaiundangan)

dengan ketentuan peraturan perundang-

2. Pengembangan

Page 247: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-242-

2. Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah

Pengembangan industri kecil dan industri menengah (lKM) ditujukanuntuk pengembangan pemasaran, peningkatan pertumbuhan danproduktivitas IKM dengan memanfaatkan intemetof things (Industry 4.0)melalui platform digital (e-smart IKM) dan sebagai pendukungpencapaian sasaran pembangunan 10 (sepuluh) industri prioritas.a. Sasaran

Pengembangan dan peningkatan produktivitas dan daya saing IKMdilakukan melalui penguatan kelembagaan dan penyediaan fasilitasdengan sasaran paling sedikit sebagai berikut:

l) Sasaran penguatan kelembagaan selama periode 2OL7 -2OLgmeliputi:

(a) penguatan kelembagaan sentra IKM existing;(b) revitalisasi dan pembangunan UPI;(c) penyediaan tenaga penyuluh lapangan; dan

(d) penyediaan konsultan IKM.

2) Penumbuhan wirausaha industri kecil dan industri menengahbanr.

3) Sasaran pemberian fasilitas kepada IKM selama periode 2017-2019 mencakup:

(a) peningkatan kompetensi pelaku usaha atau pekerja IKM;(b) bimbingan teknis bagi unit usaha IKM;

(c) bantuan dan/atau fasilitasi pengadaan bahan baku untukIKM;

(d) bantuan mesin dan peralatan kepada unit usaha IKM;(e) pengembangan produk IKM;

(0 bantuan pencegahan pencemaran lingkungan hidup IKM;(g) bantuan informasi pasar, promosi dan pameran IKM;(h) fasilitasi akses pembiayaan IKM;

(i) pembangunan sentra khusus IKM yang berpotensi mencemarilingkungan;

0) fasilitasi kernitraan IKM dengan industri besar;(k) fasilitasi pendaftaran HKI bagi IKM; dan

0) fasilitasi penerapan standar mutu IKM.

b. Kebijakan

Page 248: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

*. r, J.Tnt t,',3o=)".

r, o

-243-

b. Kebijakan dan Program Operasional

Kebijakan dan program operasional pengembangan industri kecildan menengah industri (IKM) meliputi perumusan kebijakan danpenguatan kelembagaan, penumbuhan wirausaha baru, danpemberian fasilitas:

1) Perumusan Kebijakan dan Penguatan Kelembagaan

(a) Evaluasi dan revisi kebijakan yang menghambat danmengurangi daya saing industri kecil;

(b) Pembentukan kepengurusan, tata kerja organisasi dan forumsentra/UPT, bimbingan teknis dan manajerial, upgrading, dansertifikasi kompetensi bagi konsultan IKM;

(c) Fasilitasi kerjasama dengan lembaga pendidikan dan lembagapenelitian; dan

(d) Fasilitasi kerjasama IKM dengan kamar dagang dan industri,serta asosiasi profesi.

2) Penumbuhan Wirausaha Baru

(a) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan pemaganganuntuk menciptakan wirausaha baru; dan

(b) Fasilitasi penyelenggaraan inkubator bisnis bagi wirausahabaru.

3) Pemberian Fasilitas

(a) Penyediaan insentif kepada industri besar yang bermitradengan IKM dalam rantai nilai industrinya;

(b) Fasilitasi peningkatan akses IKM terhadap sumberpembiayaan melalui pembangunan dan penguatan jaringanIKM dengan sumber pembiayaan, subsidi bunga pinjaman,dan pendampingan dalam pemenuhan syarat untukmemperoleh kredit bank;

(c) Bimbingan teknis dan pendampingan Hak KekayaanIntelektual bagi IKM serta fasilitasi advokasi/ bantuan hukumbagi IKM terkait dengan perlindungan Hak KekayaanIntelektual;

(d) Penyediaan informasi pasar, desain/ penciptaan produdbranding limage) dengan bantuan tenaga ahli, dan promosiserta pemasaran di pasar domestik dan ekspor yang potensial;

(e) Fasilitasi pelaku usaha dan/atau tenaga kerja IKM untukmengikuti uji kompetensi berbasis SKKNI sesuai denganbidang kerja dan tugasnya;

(f) Pemagangan

Page 249: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-244-

(f) Pemagangan dan pendampingan manajemen usaha,penguasaan teknologi, proses produksi dan tata letakmesin/ peralatan, sistem mutu dan standar mutu, desainproduk, desain kemasan, dan/atau Hak KekayaanIntelektual;

(g) Bantuan kemudahan mendapatkan bahan baku dan bahanpenolong, pengenatan bahan baku/penolong alternatif,bantuan mesin dan peralatan, dukungan pembiayaan bagipengadaan mesin dan peralatan;

(h) Fasilitasi penelitian dan pengembangan produk, pembuatanpurwarupa @rototgpel produk, desain produk dan kemasan;

(i) Pemberian konsultansi, bimbingan, advokasi dalam rangkasertifikasi produk penggunaan tanda (SppT) SNI, spesifikasiteknis dan/atau pedoman tata cara, sertifikat standarproduk;

(,) Bantuan penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL), bimbingan dan penyediaan informasi penerapanproduksi ramah lingkungan, fasilitasi pembangunan fasilitaspengolahan limbah bersama dan/ atau sertifikasi industrihijau;

(k) Bantuan pemasaran melalui pembukaan akses kepadaIndustri (subkontrak), temu usaha dengan pasar modern,eksportir, dan pembeli dari luar negeri serta keikutsertaandalam pameran lokal, nasionai maupun internasional;

(l) Pembangunan kawasan industri khusus bagi IKM yangberpotensi mencemari lingkungan, dan relokisi IKM yangberpotensi mencemari lingkungan ke dalam kawasan industriyang sudah ada; serta

(m) Fasilitasi penyusunan proposal, kontrak, profil usaha,bantuan hukum/advokasi, dan pen5rusunan perjanjiankerjasama subkontrak.

VIII. PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRIPengembangan perwilayahan industri ditujukan untuk menumbuhkanpusat-pusat industri baru guna penyebaran dan pemerataan pembangunanindustri terutama ke luar pulau- Jawa melaiui p".rg"-b..rg., WeeI,pengembangan KpI, pembangunan kawasan industri,

".it" peng"embangandan pembangunan sentra IKM.

a. Sasaran

Page 250: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

b.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-245-

Sasaran

Pengembangan perwilayahan industri periode 2ol7-2Tlg dilakukanuntuk meningkatan persebaran, pemerataan dan penataan usahaindustri ke seluruh nusantara yang tercermin pada peningkatanpertumbuhan sektor industri di luar Jawa sehingga pada tahun 2019penciptaan nilai tambah sektor industri di luar Jawa mencapai sekitar29,4o/o - 30,0% dari nilai tambah industri nasional.Kebijakan dan program operasional

Penyebaran dan pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan meialui kebijakan ianprogram berikut:

l) Penetapan 10 (sepuluh) Wilayah pengembangan Industri (WpI) yangdilakukan melalui:

(a) pengelompokkan satu atau beberapa provinsi ke dalam satu Wpl;(b) pengelompokkan WPI menjadi Wpl maju, WpI berkembang, WpI

Potensial I dan WPI potensial II untuk pemberian insentifperpajakan.

2) Pengembangat 22 (dua puluh dua) Wilayah pusat pengembanganIndustri (WPPI) (Tabel 8. l) yang dilakukan melalui:(a) penetapan WPPI sebagai Kawasan Strategis Nasional;(b) pengintegrasian pengembangan WppI ke dalam Rencana

Pembangunan Industri provinsi/Kabupaten/Kota;

(c) penyusunan master plan dan rencana aksi pengembangan WppI;(d) penjaminan ketersediaan dan penyaluran sumber daya alam

untuk kelancaran distribusi dan kontinuitas pasokan;(e) pembangunan infrastruktur untuk mendukung Wppl dengan

menjamin ketersediaan infrastruktur industri seperti laf,anindustri, jaringan energi dan kelistrikan, jaringan telekomunikasi,jaringan sumberdaya air, fasilitas sanitasi, dan jaringantransportasi;

(f) pembangunan sarana dan prasarana pengembangan SDM sepertipusat pendidikan dan pelatihan industri;

(g) fasilitasi pembangunan SDM yang meliputi tenaga kerja industri,wirausaha industri dan konsultan industri;

(h) penyiapan kebutuhan. SDM dan teknologi untuk mendukungpusat-pusat pertumbuhan industri;

(i) pembangunan sarana dan prasarana pengembangan riset danteknologi;

fi) pembangunan

Page 251: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK IN DON ES IA

-246-

fi) pembangunan standardisasi industri melalui penyediaan,peningkatan dan pengembangan sarana dan prasaranalaboratorium pengujian standar industri;

(k) penguatan kerjasama antar WPPI melalui forum koordinasiPemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota terkaitWPPI;

(1) peningkatan promosi investasi industri untuk masuk dalamWPPI;

(m) pemberian fasilitas bagi investasi bidang industri yang masukdalam WPPI melalui perbedaaan perlakuan insentif pajak,perbedaan biaya listrik, perbedaan biaya logistik, pemberianfasilitas kepabeanan, pemberian fasilitas keimigrasian, dankemudahan perizinan; serta

(n) penguatan konektivitas antar WPPI.

3) Pengembangan KPI dengan mendorong industri setiapkabupaten/kota dibangun dalam KPI melalui:(a) penentuan kriteria teknis dalam penetapan Kpl dalam Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;(b) reuiew pengembangan KPI: identifikasi lokasi Kpl pada tingkat

kecamatan dan memfasilitasi penyusunan Rencana Detail TataRuang;

(c) penjaminan pemanfaatan KPI; dan(d) penjaminan infrastruktur dalam mendukung pengembangan KpI

seperti jaringan energi, jaringan kelistrikan, jaringan sumberdaya air, dan jaringan transportasi.

4) Pembangunan kawasan industri dengan fokus pembangunan 14kawasan industri di luar Jawa (Tabel 8.2.) dengan rincian programsebagai berikut:(a) penyusunan rencana pembangunan kawasan industri:

identifikasi kelayakan lokasi kawasan industri, penyusunanmaster plan, rencana strategis dan Detailed Engineeing Design(DED) pembangunan kawasan industri;

(b) penyediaan lahan melalui pemanfaatan bank tanah (tand bankluntuk pembangunan kawasan industri;

(c) pembangunan infrastruktur industri untuk mendukung kawasanindustri seperti jaringan energi dan kelistrikan, jaringantelekomunikasi, jaringan surnber daya air dan jaminan p.rokanair baku, sanitasi, dan jaringan transportasi;

(d) pembangunan

Page 252: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

Tabel 8.1. Daerah--Daerah yang Ditetapkan sebagai wppl sebagai LokusPengembangan Industri prioritas Nasional

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-247 -

(d) pembangunan infrastruktur penunjang seperti perumahan,pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan,kesehatan, pemadam kebakaran, dan tempat pembuangansampah;

(e) pembangunan sarana dan prasarana pengembangan Riset,Teknologi dan Inovasi (RISTEKIN);

(f) peningkatan daya saing dan revitalisasi kawasan industri yangsudah beroperasi; dan

(g) pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) untuk pengelolaankawasan industri yang diinisasi oleh pemerintah.

5) Pembangunan dan pengembangan sentra IKM dilakukan melaluikedasama Pemerintah pusat dengan pemerintah Kabupaten/Kotadengan tahapan sebagai berikut:a) pemetaan potensi pembangunan Sentra IKM;b) penyusunan rencana pembangunan Sentra IKM;c) pembentukan kelembagaan sentra IKM oleh pemerintah

Kabupaten /Kota;d) pengadaan tanah untuk pengembangan Sentra IKM oleh

Pemerintah Kabupaten/ Kota;

e) pembangunan infrastruktur untuk mendukung sentra IKM;

0 pembangunan Sentra IKM; dang) pembinaan dan pengembangan Sentra IKM.

Industri Prioritas Nasional

a. Industri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam

b.lndustri Hulu Agro

c. Industri PanganTelukBintuni

Papua Barat a.Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.Industri Hulu Agro

c. Industri Pangan

3. Halmahera

Page 253: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-248-

NoLokasi

Kabupaten/Kota

Provinsi Industri Prioritas Nasional

3. HalmaheraTimur-HalmaheraTengah -PulauMorotai

Maluku Utara a. Industri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam

b. Industri Pangan

4. Bitung-Manado-Tomohon-Minahasa-MinahasaUtara

Sulawesi Utara a.lndustri Hulu Agro

b.Industri Pangan

D. Kendari-Konawe-KonaweUtara-KonaweSelatan-Kolaka-Morowali

SulawesiTenggara-SulawesiTengah

a.lndustri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam

b.Industri Hulu Agro

c. Industri Pangan

6. Palu-Donggala-ParigiMountong-Sigi

SulawesiTengah

a.lndustri Logam Oasir dan gahanGalian Bukan Logam

b.lndustri Hulu Agro

c. Industri Pangan

7. Makassar-Maros-Gowa- Takalar-Jeneponto-Bantaeng

SulawesiSelatan

a.Industri Logam Dasar dan Bahe.nGalian Bukan Logam

b.lndustri Hulu Agro

c. Industri Pangan

d.Industri Tekstil, Kulit, Alas Kakidan Aneka

8. Pontianak-Landak-Sanggau-Ketapang -Sambas-Bengkayang

KalimantanBarat

a. Industri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam

b.lndustri Hulu Agro

c. Industri Pangan

d. Industri

Page 254: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

249 -

Industri Prioritas Nasional

d.lndustri Tekstil, Kulit, Alas Kaki

TanahBumbu-Kotabaru

KalimantanSelatan

a.Industri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam

b.lndustri Hulu Agro

c. Industri Pangan

Samarinda-Balikpapan-KutaiKertanegara-Bontang-Kutai Timur

KalimantanTimur

a.Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.Industri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam

c. Industri Hulu Agro

d.lndustri Pangan

Tarakan-Nunukan

KalimantanUtara

a.Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.Industri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam

c. Industri Hulu Agro

d.lndustri Pangan

BandaAceh- AcehBesar danPidie -Bireun-Lhokseumawe

a. Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.Industri Hulu Agro

c. Industri Pangan

Medan-Binjai-DeliSerdang-SerdangBedagai -Karo-Simalungun-Batubara

Sumatera Utara a. Industri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam

b.Industri Hulu Agro

c. Industri Pangan

d.Industri Tekstil, Kulit, Alas Kakidan Aneka

14. Dumai .

Page 255: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-250-

NoIokasi

Kabupaten/Kota

Provinsi Industri Prioritas Nasional

t4. Dumai-Bengkalis-Siak

Riau a.Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.lndustri Hulu Agro

c.lndustri Pangan

15. Batam-Bintan

Kepulauan Riau a. Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b. Industri Barang Modal, Komponen,Bahan Penolong dan Jasa Industri

c. Industri Elektronika danTelematika

d. Industri Alat Transportasi

16. Banyuasin -Muara Enim

SumateraSelatan

a. Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.lndustri Hulu Agro

c. Industri Pangan

t7. LampungBarat-LampungTimur-LampungTengah-Tanggamus-LampungSelatan

Lampung a. Industri Alat Transportasi

b.lndustri Hulu Agro

c. Industri Pangan

18. Cirebon-Indrama5ru-Majalengka

Jawa Barat a.lndustri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.lndustri Hulu Agro

c. Industri Pangan

d.Industri Tekstil, Kulit, Alas Kakidan Aneka

19. Kendal-Semarang-Demak

Jawa Tengah Industri Hulu AgroIndustri PanganIndustri Tekstil, Kulit, Alas Kakidan Aneka

4,

bc.

d. Industri

Page 256: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-251-

NoLokasi

Kabupaten/Kota

Provinsi Industri Prioritas Nasional

d. Industri Barang Modal, Komponen,Bahan Penolong dan Jasa Industri

e. Industri Elektronika danTelematika

f. Industri Alat Transportasi20. T\rban-

Lamongan-Gresik-Surabaya-Sidoado-Mojokerto-Bangkalan

Jawa Timur a.Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.lndustri Hulu Agroc. Industri Pangand.lndustri Tekstil, Kulit, Alas Kaki

dan Anekae. Industri Barang Modal, Komponen,

Bahan Penolong dan Jasa Industrif. Industri Elektronika dan

Telematikag. Industri Alat Transportasi

21. Cilegon-Serang-Tangerang

Banten a. Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

b.Industri Tekstil, Kulit, Alas Kakidan Aneka

c. Industri Barang Modal, Komponen,Bahan Penolong dan Jasa Industri

d.Industri Elektronika danTelematika

e. Industri Alat Transportasi22. Bogor-

Bekasi-Purwakarta-Subang-Karawang

Jawa Barat a.lndustri Panganb.lndustri Tekstil, Kulit, Alas Kaki

dan Anekac. Industri Barang Modal, Komponen,

Bahan Penolong dan Jasa Industrid.lndustri Elektronika dan

Telematikae. Industri Alat Transportasif. Industri Pembangkit Energi

Tabel. .

Page 257: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_252_

Tabel 8.2. Rencana Pembangunan Kawasan Industri dan KebutuhanLahan Tahun 2OLT-2OL9

No.

1. Teluk Bintuni, PapuaBarat

Industri Pupuk danPetrokimia

2.t12

2. Buli, HalmaheraTimur, Maluku Utara

Industri Ferronikel 300

3. Bitung, SulawesiUtara

Industri Agro danLogistik

534

4. Konawe, SulawesiTenggara

Industri Ferronikel 5.500

5. Morowali, SulawesiTengah

Industri Ferronikel 1.200

6. Palu, SulawesiTengah

Industri Rotan, Agro,dan IndustriLainnya

1.500

7. Bantaeng, SulawesiSelatan

Industri Ferronikel 3.000

8. Ketapang,Kalimantan Barat

lndustri Alumina 1.000

9. Mandor, Landak,Kalimantan Barat

Industri PengolahanKaret

336

10. Batulicin, TanahBumbu KalimantanSelatan

Industri Besi Baja 560

11. Jorong, Tanah LautKalimantan Selatan

Industri Besi Bajadan Industri Agro

6.370

t2. Tanggamus,Lampung

Industri Maritim 1.000

13. Kuala Tanjung, BatuBara Sumatera Utara

Industri Aluminium 1.000

L4. Sei Mangkei,SimalungunSumatera Utara

Industri PengolahanCPO

1.933.8

Selain . .

Page 258: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

253 -

Selain pembangunan 14 kawasan industri diatas, selama 3 tahun kedepanakan dilakukan percepatan pembangunan 7 Kawasan Industri meliputiTanjung Buton (Riau), Dumai (Riau), Berau (Kalimantan Timur), TanahKuning (Kalimantan Utara), JIIPE-Gresik (Jawa Timur), Kendal (JawaTengah), dan Kawasan Industri Terpadu Wilmar-Serang (Banten) (Tabel8.3).

Tabel 8.3 Rencana Percepatan Pembangunan Kawasan Industri danKebutuhan Lahan Tahun 2Ol7-2O19

No,.

1. Kendal, Jawa Tengah 2.700

2. JIIPE, Gresik, Jawa Timur r.761

3. Kawasan Industri Terpadu Wilmar,Serang, Banten

r.748

4. Kawasan Industri Dumai, Riau 1.785

5. Kawasan Industri Tanjung Buton,Siak, Riau

5.503,62

6. Kawasan Industri dan PelabuhanInternasional (KIPI), Mangkupadi,Tanah Kuning, Kalimantan Utara

3.L45,28

7. Kawasan Industri Berau, KalimantanTimur

3.400

Ix. FASILITAS FISKAL DAN NONFISKAL

Dalam rangka mempercepat pembangunan Industri, Pemerintah Pusatdapat memberikan fasilitas industri berupa fasilitas fiskal dan fasilitasnonfiskal. Fasilitas fiskal adalah pemberian fasilitas melalui pendapatanatau pengeluaran negara berupa insentif bea masuk, pajak, sertapemberian subsidi. Fasilitas nonfiskal adalah seluruh fasilitas yangdiberikan pemerintah yang tidak terkait secara langsung denganpengeluaran dan pendapatan negara. Termasuk ke dalam fasilitas nonfiskaladalah kemudahan perizinan, prioritas pelayanan, dan perlindungandengan mekanisme non tarif.

Memperhatikan . . .

Page 259: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-254-

[.11._.3,tt:_ta_ntangan yang dihadapi dan sasaran yang akan dicapai5e __gepan, pembangunan industri nasional memerluka-n penyediaanfasilitas fiskal dan nonfiskal rebih efektif, aengan cakupan semakin luasdan

,besaran semakin meningkat dan pro-sedu. pi*..ri"ut.., --

t"urtseoerhana.

a. Sasaran

secara umum, penyediaan fasilitas liskar dan nonfiskal dilakukandengan tujuan mempercepat pembangunan industri. penyediaanfasilitas fiskal dan nonfiskal dilakukan de.-ngan sasaran antara lain:(1) Meningkatnya penanaman modal untuk memperoleh dan

meningkatkan nilai tambah sebesar_besarnya atas pemanfaatansumber daya nasionar daram rangka pendaraman struLtur i"ausiridan peningkatan daya saing ilnduitrii

(2) Meningkatnya penelitian dan pengembangan teknologi industri danproduk;

(3) Tumbuh dan berkem-bangnya industri yang berada di wilayahperbatasan atau daerah tertinggal;

(4) Meningkatnya penggunaan barang dan/atau jasa dalam negeri;(5) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia di bidang industri;(6) Meningkatnya ekspor produk-produk industri;(7) Semakin banyaknya industri kecil dan industri menengah yang

menerapkan SNI, spesifikasi teknis, dan/atau pedoman iut" tu.uyang diberlakukan secara wajib;(8) semalin ootimarnya pemanfaatan sumber daya alam secara efisien,

ramah lingkungan, dan berkelanjutan;(9) Terwujudnya industri Hijau;

(lO)Meningkatnya penggunaan produk Industri kecil sebagai komponendalam proses produksi; dan

( 1 1) Meningkatnya daya saing industri tertentu.

b. Kebijakan dan program

Fasilitas fiskal dapat diberikan dalam bentuk skema berikut:(l) penangguhan atau pembebasan bea masuk;(2) tidak dipungut atau pembebasan ppN;

(3) pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan Badan;

(4) Kompensasi .

Page 260: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

*.", J.Tntt,',?5|* u'o

-255-

(4) Kompensasi. kerugian bagi . pembangunan industri hulu yangberstatus industri stratigis yang dalam pembangurannyi

mengalami risiko goncangan eksternal;(5) Bantuan pembiayaan pembelian mesin dan peralatan dalam rangka

rangka revitalisasi industri tertentu, bantuan mesin dan pe.^UL.dan subsidi bunga pinjaman khususnya bagi IKM;

(6) Subsidi harga energi, harga bahan baku atau bahan penolong;(7) Pengenaan tarif tertentu atas pemanfaatan fasilitas yang disediakan

dan/atau diselenggarakan pimerintah (sewa lahan/lJkasi usahapada kawasan industri, pemasaran, pendidikan dan pelatihan SDM,teknologi, dan lain-lain)

Fasilitas nonfiskal diberikan daram bentuk kebijakan dan programberikut:

(1) pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber dayamanusia industri;

(2) sertifikasi kompetensi profesi bagi sumber daya manusia industri;(3) pelimpahan hak produksi atas suatu teknologi yang lisensi patennya

telah dipegang oleh pemerintah pusat dan/a6u pemerintah Daera"h;(4) pembinaan keamanan dan pengamanan kegiatan operasional sektorIndustri guna keberlangsungan atau kelancaran kegiatan logistik

serta produksi bagi perusahaan industri atau perusahaan kawrasanindustri tertentu yang merupakan obyek vital nasional;

(5) sertifikasi produk dan/atau standar teknis bagi perusahaan Industriskala kecil dan menengah;

(6) pembangunan prasarana fisik bagi perusahaan industri skala kecildan menengah serta perusahaan kawas"n industri yarrg Ueraaa Jiwilayah perbatasan atau daerah tertinggal; serta

(7) penyediaan bantuan promosi hasil produksi bagi perusahaanindustri atau promosi penggunaan lokasi bagi pe.usihaan kawasanindustri.

Peningkatan cakupancakupan dan intensitaskepada sektor industriprogram berikut:(l) Peningkatan

industri;

dan besaran fasilitas fiskal dan perluasanfasilitas nonfiskal yang disediakan pimerintahdilakukan melalui pelaksanaan kebijakan dan

(2) Pemberian fasilitas fiskal - bagi industri prioritas yang memenuhipersyaratan tertentu

. (industri hijau, R&D dan- pe"ngemUa"ga"

teknologi yang dipatenk.r,, p..rggrri.an inpul toUf 7 f i<fray] s;;:*-

anggaran pemerintah untuk pembangunan sektor

(3) Sinkronisasi .

Page 261: SATINAN - BSSN · Pembangunan industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI), kawasan peruntukan industri (KPI), kawasan industri,

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-256-

(3) Sinkronisasi kebijakan antar kementerian dan lembaga pemerintahdan pemerintah daerah, terutama berkaitan dengan peruntukanlahan, pembangunan sarana dan prasarana fisik, pendidikan,pelatihan dan sertifikasi SDM, pembiayaan, dan keamanan usaha.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARAREPUBLIK INDONESIA

Asisten Deputi Bidang Perekonomian,Hukum dan Perundang-undangan,

-/Pfilu..r.r. DjamanI

l\kn