laporan kawasan industri

download laporan kawasan industri

of 17

Transcript of laporan kawasan industri

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    1/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sejak disusunnya Studi Pengembangan Pelabuhan Bitung oleh PCI & Ass.

    (1997) yaitu 11 tahun Ialu, secara umum, dapat dikatakan bahwa belum ada

    perkembangan yang signifikan dalam kinerja bila dilihat dari pengembangan

    fasilitas-fasilitas pelabuhan demikian juga kinerja operasional secara keseluruhan.

    Proses penetapan status pelabuhan ini sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera,

    membutuhkan waktu yang panjang diawali dengan pencanangan

    pembangunannya pada 18 Juli 2002. Selanjutnya , pelabuhan perikanan ini

    mendapatkan status sebagai sebuah UPT-Ditjen Perikanan Tangkap-DKP walau

    masih pada tingkat uji coba pada tahun 2004. Pada akhir tahun 2005, status ini

    ditingkatkan menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara pada akhir 2005 dan

    kemudian ditingkatkan lagi menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera pada

    Oktober 2008. walaupun telah mendapatkan peningkatan status namun kondisi

    sarana dan prasarana pelabuhan masih jauh dari gambaran seharusnya penampilan

    sebuah pelabuhan perikanan berstatus Pelabuhan Samudera. Peningkatan status ini

    belum diikuti oleh suatu perencanaan pengembangan yang seharusnya

    menjadi guideline bagi operasionalisasi pelabuhan sehingga tampak

    bahwa orientasi pengembangan relatif masih belum jelas. Kegiatan-kegiatan

    masih bersifat sporadik dan tidak te rtata dalam program-program yang mampu

    mengarahkan perkembangan ke suatu posisi dan peran sebagai suatu pelabuhan

    perikanan Skala besar (Pelabuhan Samudera). Banyak faktor yang mempengaruhi

    kondisi ini dan tentu sangat bergantung pada kinerja managerial pimpinan dan staf

    Pelabuhan Perikanan Bitung.

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    2/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    2

    Undang - Undang Pemerintahan Daerah No. 22 tahun 1999, memberi-kan

    mandat otonomi bagi Pemda dalam pengelolaan sumberdaya pesisirnya mulai bulan

    Januari tahun 2001. Pasal, 3 dan 10 UU No. 22 Tahun 1999 menyatakan bahwa

    wilayah Daerah Provinsi terdiri atas wilayah darat dan wilayah laut sejauh 12 mil

    laut yang diukur dari garis pantai ke arah laut, dan wilayah daerah Kabupaten/Kota

    adalah sejauh sepertiga dari wilayah laut daerah Provinsi.Kewenangan Pemda

    meliputi kewenangan eksplorasi; eksploitasi; konservasi dan pengelolaan

    sumberdaya alam, serta tanggung jawab untuk rnelestarikannya.

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    3/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    3

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Industri

    Dewasa ini perkembangan zaman semakin pesat ditandai dengan

    perkembangan teknologi yang semakin maju ini membutuhkan support dari berbagai

    industri untuk mendukung perkembangannya. pada postingan ini saya ingin berbagi

    tentang pengertian industri yang sebenarnya, mungkin sehari-hari kita sering

    mendengar kata industri.

    Istilah industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang artinya buruh

    atau tenaga kerja . Dewasa ini, istilah industri sering digunakan secara umum dan

    luas, yaitu semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam

    rangka mencapai kesejahteraan.

    Menurut Sukirno adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi

    yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan itu antara lain adalah pabrik tekstil,

    pabrik perakitan dan pabrik pembuatan rokok.

    Industri merupakan suatu kegiatan ekonomi yang mengolah barang mentah,

    bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebihtinggi kegunaannya.Dalam pengertian yang sempit, industri adalah suatu kegiatan

    ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan

    barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk

    kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

    Industri juga adalah semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia

    untuk mengolah bahan mentah yang ada menjadi bahan setengah jadi atau mengolah

    barang setengah jadi tersebut menjadi barang yang sudah benar

    benar jadisehingggamemiliki berbagai kegunaan yang lebih penting bagi kepentingan manusia.

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    4/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    4

    2.2 Jenis _ jenis industry

    1. Menurut Bahan Baku

    2. Industry berdasarkan besaran modal

    3. Menurut klasifikasi usahanya

    4. Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki

    5. Berdasarkan lokasi pendiriaanya

    6. Berdasarkan produktifitasnya

    2.3 Pengertian Industri PrimerIndustri primer

    Industri Primer adalah Industri yang menghasilkan barang-barang tanpa

    pengolahan lebih lanjut sehingga bentuk dari bahan baku/mentah masih tampak.Contohnya : industri pengasinan ikan, penggilingan padi, anyaman. Jadi industri

    primer ini aktivitasnya lebih banyak menggunakan bahan baku, sehingga menurut

    teori webber lokasi industrinya yang tepat adalah dekat dengan bahan baku.Dan jika

    dihitung berdasarkan teori material indexnya weber misal : industri pengasinan ikan,

    berat input (ikan segar) lebih berat dari berat ikan asin jadi material idexnya lebih

    dari 1, \maka menurut webber untuk menghemat biaya transportasi dan untuk

    mendapatkan keuntungan maksimal maka lokasi industrinya yang tepat adalah yang

    dekat dengan bahan baku.

    2.4 Pemilihan Lokasi Industri Primer Berdasarkan Teori Webber.

    Menurut teori Weber pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip

    minimisasi biaya. Weber menyatakan bahwa lokasi setiap industri tergantung pada

    total biaya transportasi dan tenaga kerja di mana penjumlahan keduanya harus

    minimum (least cost location). Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga

    kerja yang minimum adalah identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum.

    Ada tiga faktor yang mempengaruhi lokasi industri, yaitu biaya transportasi,

    upah tenaga kerja, dan kekuatan aglomerasi atau deaglomerasi. Dalam menjelaskan

    keterkaitan biaya transportasi dan bahan baku Weber menggunakan konsep segitiga

    lokasi atau locational triangle untuk memperoleh lokasi optimum. Untuk

    menunjukkan apakah lokasi optimum tersebut lebih dekat ke lokasi bahan baku atau

    pasar.

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    5/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    5

    Segitiga diatas memperlihatkan bagaimana cara meminimalkan biaya

    transportasi. Memperhitungkan berat bahan baku = w (S1) ton yang akan ditawarkan

    di pasar M, w (S1) dan w (S2) ton material yang berasal dari masing-masing S1 dan

    S2 yang diperlukan. Masalahnya berada dalam mencari lokasi pabrik yang optimal P

    terletak di masing-masing jarak d (M), d (S1) dan d (S2).

    Beberapa metodologi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah seperti

    menggambarkan sebuah analogi ke dalam sistem bobot dan pulleys (Varignon's

    solusi) atau menggunakan trigonometri. Cara lain yang biasanya dipilih oleh para

    ahli geografi adalah dengan SIG.

    Teori Lokasi Weber ini bisa menjelaskan dengan sangat baik mengenai indutri

    berat mulai revolusi industri sampai dengan pertengahan abad dua puluh. Bahwa

    kegiatan yang lebih banyak menggunakan bahan baku cenderung untuk mencari

    lokasi dekat dengan lokasi bahan baku, seperti pabrik alumunium lokasinya

    harus dekat lokasi tambang dan dekat dengan sumber energi (listrik).

    Kegiatan yang menggunakan bahan baku yang ada di mana-mana, seperti air,

    cenderung dekat dengan lokasi pasar. Untuk menilai masalah ini, Weber

    mengembangkan material index yang diperoleh dari berat input dibagi berat dari

    produk akhir (output). Jika material indexnya lebih dari 1 maka lokasi cenderung

    kearah dekat dengan bahan baku, jika kurang dari 1 maka penentuan lokasi industri

    cenderung mendekati pasar.

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    6/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    6

    Gambar 1

    QuickBird PPS Bitung

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 Letak Geografis dan Administrasi LOKASI STUDI KASUS

    3.1.1 Letak Geografis

    Sejarah astronomis terletak pada pada ,

    secara geografis terletak pada kota bitung timur kecamatan aer tembaga kelurahan aer

    Tembaga Satu .Lahan pelabuhan PPS bitung seluas 5,6 ha tanah yang di pakai PPS

    Bitung merupakan milik BUMN dari XTP PERIKANI.

    Menurut hasil survey yang kami lakukan di Pelabuhan Samudera

    Bitung,merupakan lahan yang diperuntukan untuk aktivitas perikanan serta ada

    beberapa industry menengah untuk menunjang kinerja dari Pelabuhan sendiri.

    Disamping karena luas lahan yang masih digolongkan kecil untuk proses

    industry maka penentuan selanjutnya akan dilaksanakan pemekaran sebesar 2 hektar

    yang ditujukan untuk industi perikanan, aktivitas yang terjadi yakni Pelelangan Ikan

    ,Bongkar muatan, industry pengalengan ikan , industry pabrik es.karena industry ini

    berskala menengah maka tingkat kebisingan menjadi acuan namun limbah yang

    dihasilkan dari masing-masing pabrik tidak berbahaya sebab pada industry

    pengalengan ikan olahanya dari ikan akan terpakai semua seperti insang yang akan

    menjadi pellet

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    7/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    7

    3.1.2 Letak Administrasi

    Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung merupakan lahan milik BUMN serta hasil

    dari XTP- Perikani. Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung (PPS Bitung) ini terletakpada penghujung timur kota Bitung. Area ini merupakan pusat kegiatan kerja dalam bidang

    perikanan tangkap. berbatasan dengan wilayah lain di Kota Bitung maupun kabupaten

    Lain dengan batas :

    Sebelah Utara : Winenet Sebelah Selatan : Pulau Lembeh Sebelah Timur : Tandu Rusa Sebelah Barat : Kelurahan Aertembaga Satu

    PPS Bitung terletak di ujung timur Kota Bitung dan letaknya sangat dekat

    dengan Pelabuhan Bitung serta Pelabuhan Bongkar Muat Conteiner.

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    8/17

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    9/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    9

    NO NAMA PERUSAHAAN JENIS USAHA VOLUMELUAS

    LAHAN m 2 KETERANGAN

    1 PT. GOLDEN BRIDGE INTERNATIONAL PENGOLAHAN IKAN 1 UNIT 4.000UJI COBAOPERASIONAL

    2 PT. ARTHA MINA JAYA ADMINISTRASI DAN PENGOLAHAN IKAN 1 UNIT 1.275 SEDANG MEMBANGUN

    3 PT. LAUTAN BAHARI SEJAHTERA PROCESSING FILLET IKAN TUNA 1 UNIT 2.000 OPERASIONAL

    4 PT. SARI TUNA MAKMUR PROCESSING IKAN DAN COLD STORAGE 1 UNIT 1.000 OPERASIONAL

    5 EXS. BALI FISH 1 UNIT 750 ADENDUM KONTRAK

    6 PT. STARCKY INDONESIA ADMINISTRASI DAN PENGOLAHAN IKAN 1 UNIT 1.000 SUDAH MEMBANGUN

    7 CV. WAILAN PRATAMAPENJUALAN BAHAN ALAT KAPAL, SUKUCADANG MOTOR/ KAPAL PERIKANAN,BENGKEL MOTOR TEMPEL, DAN WARSEDA

    1 UNIT 500 BELUM OPERASIONAL

    8 PT. KELANA DJAYA ABADI PABRIK ES BALOK KAP. 60 TON/HARI + GudangEs 2 UNIT 1.000 + 400 OPERASIONAL

    9 PT. PATHEMAANG RAYA PROCESSING IKAN SEGAR / BEKU 1 UNIT 1.000 OPERASIONAL

    10 PT. GETRA MITRA USAHA SPBB SOLAR, PENDISTRIBUSIAN DANPENGELOLAAN AIR BERSIH

    1 UNIT 927 OPERASIONAL

    11 KSU. KOMEGORO BBM SOLAR (SPDN) KAP. 100 KL 1 UNIT 600 OPERASIONAL

    12 HARRY MACHMUD JASA WARTEL 1 UNIT 81 OPERASIONAL

    13 DAENG UMAR GENDA PENJUALAN MINYAK TANAH, OLI SERTASEMBILAN BAHAN POKOK

    1 UNIT 72 OPERASIONAL

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    10/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    10

    Sumber : Profil Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung Tahun 2012

    14 YOSEPH MARINGKA KANTOR ADMINISTRASI 1 UNIT 80 BELUM DIBANGUN

    15 PT. BARUMBUN JAYAKANTOR ADMINISTRASI DAN PENGOLAHANIKAN 1 UNIT 700 SUDAH MEMBANGUN

    16 CV. SARANA MARINA ILMI BENGKEL UMUM 1 UNIT 300 SEDANG MEMBANGUN

    17 UD. SUKSES ABADI ADMINISTRASI DAN PENGOLAHAN IKAN 1 UNIT 565,5 OPERASIONAL

    18

    PT. BLUE OCEAN GRACE

    INTERNATIONAL PENGOLAHAN IKAN 1 UNIT 700 SUDAH MEMBANGUN

    19 HIPPBI ASOSIASI PERIKANAN 1 UNIT 40 OPERASIONAL

    20 AKPN ASOSIASI PERIKANAN 1 UNIT 40 OPERASIONAL

    21 DRA. CARLA CH. PANGOW DEPOT AIR ISI ULANG 1 UNIT 49,32 SUDAH MEMBANGUN

    22 KOPLAN BERKAT JIREH PENYEDIAAN MINYAK TANAH , OLI DANSPARE PARTS 1 UNIT 70 OPERASIONAL

    23 KSU . CAKALANG LESTARI OPERASIONAL KANTOR 1 UNIT 80 BELUM OPERASIONAL

    24 KSU. VIRIA INDAH PENAMPUNGAN ES 1 UNIT 95 SEDANG MEMBANGUN

    25 JOHDI MEDEA USAHA SEMBAKO 70 BELUM MEMBANGUN

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    11/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    11

    Gambar 2

    Kondisi Dermaga (Carrier Wharf)

    Gambar 3

    Stair Landing Wharf 1

    Gambar 4

    Stair Landing Wharf 2

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    12/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    12

    3.2 Letak Geografis dan Administrasi LOKASI STUDI KOMPARASI (Pembanding )

    Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPS Nizam Zachman

    Jakarta) mulai dibangun pada tahun 1980 dan diresmikan pertama kali pada tanggal17 Juli 1984 dengan nama Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (PPSJ). Sesuaidengan SK Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.04/MEN/2004 tentangPerubahan Nama, maka menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam ZachmanJakarta.

    Lokasi yang strategis, dermaga yang luas, dekat dengan Bandara internationalSoekarno-hatta, dekat pelabuhan Niaga Sunda kelapa serta Pelabuhan SngkutTanjung Priok, Dijadikan tempat rekreasi dan juga dekat dengan pusat pemerintahan

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    13/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    13

    Jika dilihat dari penggunaan lahannya sebagian besar lahan di PPS Jakarta Nizam

    Rachman

    Tabel 1.3Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta

    NO. FASILITAS POKOK

    1 Dermaga (Carrier wharf)2 Revetment

    3 Groin4 Jetty5 Kolam Pelabuhan6 Alur pelayaran7 Instalasi Pengolahan limbah8 Tempat pelelangan9 Drainase

    10 Lahan Pelabuhan11 Bengkel12 Breakwater13 Pasar ikan

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    14/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    14

    3.3 Tinjauan Kawasan STUDI KASUS dan STUDI KOMPARASI

    Dari tinjauan yang kami lakukan Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung masih banyak yang harus diatur misalkan dalam pembuatan pengolahan limbah industrydan masih banyak juga cakupan yang harus dikaji untuk itu kami merencanaknsistem terpadu dengan stabilitas yang masih bisa di peroleh dan dilaksanakan denganluasan lahan 6.4 ha.

    : Tempat rekreasi

    : Rumah karyawan

    : pasar ikan

    : Pengolahan limah

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    15/17

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    16/17

  • 8/13/2019 laporan kawasan industri

    17/17

    Kawasan Industri PPS Bitung

    17

    DAFTAR PUSTAKA

    www.wikipedia.com www.google-pengertian-industri-primer.com www.google-Pengertian-industri-menurut-para-ahli.com

    http://www.wikipedia.com/http://www.google-pengertian-industri-primer.com/http://www.google-pengertian-industri-menurut-para-ahli.com/http://www.google-pengertian-industri-menurut-para-ahli.com/http://www.google-pengertian-industri-primer.com/http://www.wikipedia.com/