Proposal Riset Kep Fix

25
PROPOSAL PENELITIAN HUBUNGAN NYERI PERSALINAN DENGAN TERAPI MUSIK DI RUMAH BERSALIN WIDURI SLEMAN YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset Keperawatan Dosen Mata Ajar: Wiwi Kustio P, A. Kep, SPd, MPH Disusun oleh: 1. Ida Herfiana 2420132229 2. Iwit Nyoparandos 2420132233 3. Puput Kartika Sari 2420132248 4. Ratna Indriyani 2420132249 5. Ririn Rusmiyanti 2420132252 6. Riska Ratna Sari 2420132253 Kelas 3A

description

lp 2

Transcript of Proposal Riset Kep Fix

Page 1: Proposal Riset Kep Fix

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN NYERI PERSALINAN DENGAN TERAPI MUSIK

DI RUMAH BERSALIN WIDURI SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset KeperawatanDosen Mata Ajar: Wiwi Kustio P, A. Kep, SPd, MPH

Disusun oleh:

1. Ida Herfiana 2420132229

2. Iwit Nyoparandos 2420132233

3. Puput Kartika Sari 2420132248

4. Ratna Indriyani 2420132249

5. Ririn Rusmiyanti 2420132252

6. Riska Ratna Sari 2420132253

Kelas 3A

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMOJalan Bener 26, Tegalrejo, Yogyakarta

November 2015

Page 2: Proposal Riset Kep Fix

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak

menyenangkan akibat kerusakan jaringan potensial atau aktual. Rasa nyeri

merupakan stresor yang dapat menimbulkan stress dan ketegangan dimana

individu dapat berespon secara biologis dan perilaku yang menimbulkan

respon fisik dan psikis (Maander 2003).

Mekanisme terjadinya nyeri akibat adanya stimulasi pada area luka

menyebabkan keluarnya mediator nyeri yang akan menstimulasi transmisi

imupls disepanjang serabut saraf aferen nosiseptor ke substansi dan

diinterpretasikan sebagai nyeri (Abu, 2007).

Proses melahirkan atau persalinan menjadi momentum yang paling

didambakan sekaligus menakutkan bagi seorang ibu. Sebab pada persalinan

normal, ibu akan merasakan nyeri dan ketidak nyamanan ketika hendak

melahirkan sang buah hati. Persalinan merupakan proses alamiah yang terjadi

pada setiap hasil konsepsi, seringkali pada kehamilan primipara para ibu

cenderung mengalami perasaan takut, khawatir, ataupun cemas. Perasaan

tersebut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang, dan ibu menjadi

cepat lelah pada akhirnya menghambat proses persalinan (Yanti, 2010).

Nyeri persalinan kala 1 adalah nyeri yang timbul akibat pembukaan

serviks dan kontraksi uterus (Mander, 2003).

Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang

ditetapkan (Wall & Melzack, 2004).

Menurut Elvoski, masyarakat yang telah maju pun sebagian besar

mengalami nyeri persalinan yaitu tercatat 90,00 % wanita mengalami nyeri

persalinan dan 7,00-14,00 % wanita tidak mengalami nyeri sewaktu bersalin

(Tjokronegoro, Utama, 2010).

Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Nyeri yang

terjadi dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir

dan menimbulkan stres. Stress dapat menyebabkan melemahnya kontraksi

1

Page 3: Proposal Riset Kep Fix

rahim dan berakibat padapersalinan yang lama. Apabila hal ini tidak cepat

teratasi maka dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi.

Manajemen untuk mengatasi nyeri secara garis besar ada 2 yaitu :

Farmakologi dan non farmakologi. Tindakan farmakologi merupakan tindakan

yang menekankan pada pemberian obat obatan yang dapat menurunkan bahkan

menghilangkan sensasi nyeri, sedangkan non farmakologi meliputi tindakan

mandiri perawat yang dapat menurunkan sensasi nyeri dengan cara manajemen

nyeri seperti distraksi, terapi musik, terapi bermain, massage maupun relaksasi.

Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental

dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,

bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang

bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Musik dapat mempengaruhi

pikiran perasaan seseorang. Terapi musik menawarkan suatu metode distraksi

yang dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan keadaan rileksasi yang

mendalam yang dapat mengalihkan perhatian ibu dari rasa sakit saat bersalin.

Musik terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan frekuensi jantung,

mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri dan menurunkan

tekanan darah. Musik juga mampu memberikan stimulus sensori yang

menyenangkan sehingga menyebabkan pelepasan endorphin (Perry and Potter,

2010).

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul pengaruh terapi musik terhadap skala nyeri persalinan

kala I fase aktif.

B. RUMUSAN MASALAH

Nyeri persalinan kala 1 adalah nyeri yang timbul akibat pembukaan

serviks dan kontraksi uterus (Mander, 2003).

Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang

ditetapkan (Wall & Melzack, 2004). Bahkan, masyarakat yang telah maju pun

sebagian besar wanita mengalami nyeri persalinan Jika nyeri tidak teratasi

2

Page 4: Proposal Riset Kep Fix

dengan baik maka akan menimbulkan Angka Kesakitan Ibu, dimana dari angka

kesakitan tersebut juga akan meningkatkan Angka Kematian Ibu.

Berdasarkan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah adakah pengaruh terapi musik terhadap nyeri persalinan kala 1 fase

aktif.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Menjelaskan pengaruh penggunaan terapi musik terhadap nyeri pesalinan

kala 1 fase aktif.

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan gambaran nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

b. Menjelaskan gambaran nyeri persalinan kala 1 fase aktif sesudah

pemberian terapi musik

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat bagi institusi pendidikan

Untuk menambah wawasan dan referensi dalam pemberian terapi musik

terhadap intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif.

2. Manfaat bagi masyarakat

Sebagai altrnatif cara distraksi khususnya ketika menghadapi persalinan

kala 1 pada ibu bersalin.

3. Manfaat bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan dapat diaplikasikan ketika menghadapi

persalinan kala 1 pada ibu bersalin.

3

Page 5: Proposal Riset Kep Fix

BAB IISTUDI KEPUSTAKAAN

A. TEORI YANG MENDASARI

1. Nyeri Persalinan

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan.

Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang

dalam hal skala atau tingkatannya. Nyeri merupakan suatu pengalaman

sensori dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan

kerusakan jaringan (Maryunani, 2013).

Persalinan adalah proses pembukaan dan menipisnya serviks dan janin

turun ke dalam jalan lahir. (Asri, 2010).

Proses persalinan terdiri dari empat kala yaitu, kala I, kala II, kala III,

dan kala IV . Pada persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi,

sering kali muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai

tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan

pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar

sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada di

sekitar kanalis servikalis yang peka akibat pergesaran yang terjadi sewaktu

serviks membuka. Masa kala I pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam

sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam.

Banyak penelitian yang mendukung bahwa nyeri persalinan kala-satu

adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, dengan distensi

lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen yang

menyokong struktur-struktur ini (Bonika dan McDonald), menyatakan

bahwa faktor berikut mendukung teori tersebut :

a. Peregangan otot polos telah ditunjukan menjadi rangsangan pada nyeri

versal. Intensitas yang dialami pada konntraksi dikaitkan dengan derajat

dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah.

b. Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan

intrauterin yang menambah dilatasi struktural tesebut. Pada awal

persalinan, terdapt pembentukan tekanan perlahan, dan nyeri dirasakan

4

Page 6: Proposal Riset Kep Fix

kira-kira 20 detik setelah mulai kontraksi uterus. Pada persalinan

selanjutnya, terdapat pembentukan tekanan lebuh cepat yang

mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsi

nyeri.

c. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka

mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus.

Rangsangan persalinan kala-satu ditransmisikan dari serat aferen melalui

pleksus hipogastrik superior, inferior dan tengah, rantai simpatik torakal

bawah, dan lumbal, ke ganglia akar saraf posterior. Nyeri dapat disebar

dari area pelvik ke umbilikus, paha atas, dan area midsakral (Patree.,

Walsh. 2007).

2. Terapi Musik

Dalam bidang kedokteran, terapi musik dikenal sebagai

Complementary Medicine yang dapat digunakan untuk meningkatkan,

mempertahankan dan mengembalikan kesehatan fisik, mental, emosional

maupun spiritual dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Musik

bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang

bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi

otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua

sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit,

kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan

otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Dalam proses

persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi

rasa sakit. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat

meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental,

emosional, sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa

kelebihan, yaitu musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks,

berstruktur, dan universal.

Tujuan diberikannya terapi musik adalah untuk menurunkan nyeri

fisiologis, stres dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang

dari nyeri sehingga persalinan tidak menimbulkan trauma. Terapi musik

5

Page 7: Proposal Riset Kep Fix

diberikan saat ibu inpartu merasa bahwa nyeri yang dirasakan sangat

mengganggu dan menyiksa yaitu pada kala I fase aktif. Nyeri berasal dari

kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Dengan semakin bertambahnya volume

maupun frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan bertambah

kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif. Cara kerja terapi musik antara

lain:

a. Sistem otak yang mengatur Emosi

b. Sistem otak yang mempresentasikan kemampuan kognitif

c. Sistem otak yang mengatur aktivasi dan kontrol kerja otot.

Mekanisme pengalihan nyeri dengan terapi musik adalah sebagai

berikut: saat uterus berkontraksi (his dirasakan) akan mengirimkan transmisi

rangsang nyeri, jika ibu diberikan terapi musik dengan cara mendengarkan

musik melalui earphone sesuai dengan musik yang disukai ibu seperti lagu

rohani, alunan ayat Al-Qur’an atau musik alam seperti suasana air terjun

dengan gemericik air yang turun, atau dengan musik klasik maka

mekanisme pintu yang terdapat disepanjang system saraf diantaranya

talamus akan mengirimkan impuls untuk menutup pintu sehingga impuls

nyeri tidak sampai pada korteks cerebri dan nyeri dapat teralihkan sehingga

ibu akan merasa lebih tenang saat kontraksi dirasakannya. Perasaan relaks

akan dialami oleh ibu ketika merasakan alunan musik, hal ini disebabkan

karena irama dan vibrasi yang ditangkap oleh indera pendengaran akan

ditransmisikan ke pusat otak yang diterjemahkan oleh korteks cerebri untuk

kemudian mempengaruhi ritme internal untuk berespon dengan cara

mengembangkan gerak otomatisnya mengikuti irama musik yang disukai

oleh ibu. Musik sebagai terapi telah dikenal sejak 550 tahun sebelum

Masehi, dan ini dikembangkan oleh Pythagoras dari Yunani. Berdasarkan

penelitian di State University of New York di Buffalo, sejak mereka

menggunakan terapi musik kebutuhan akan obat penenang juga turun drastis

hingga 50% (Natalina,2013).

Pengunaan terapi musik telah terbukti bermanfaat bagi perkembangan

kognisi, perilaku serta kesehatan, bahkan terapi musik telah digunakan

6

Page 8: Proposal Riset Kep Fix

untuk menolong korban dalam perang dunia I dan II. Dengan penggunaan

terapi musik maka para korban dilaporkan lebih cepat sembuh dan memiliki

kondisi lebih baik.

Menurut pendapat (Andrean. 2006), Musik klasik mozart adalah

musik klasik yang muncul 250 tahun yang lalu. Diciptakan oleh Wolgang

Amadeus Mozart. Selain kemampuannya untuk menyembuhkan berbagai

penyakit, memberikan efek positif pada ibu hamil dan janin, disamping itu

beberapa penelitian oleh Alfred dan Campbell sudah membuktikan bahwa

musik klasik mozart bisa mengurangi nyeri pasien.

B. PENEMUAN YANG LALU

1. Phumdoung and Good (2003)

Judul penelitian “Musik menurunkan sensasi dan distress nyeri Persalinan”.

Desain penelitian yang digunakan adalah randomized controlled trial.

Jumlah sampel penelitian adalah 100 ibu primipara (55 orang sebagai

kelompok kontrol dan 55 orang sebagai kelompok eksperimen) yang dipilih

dengan metode acak.Hasil penelitian terdapat pengaruh musik terhadap

tingkat nyeri kala I fase aktif pada ibu primipara.

2. Sulis Andriawati (2011)

Judul penelitian “Pengaruh teknik distraksi mendengarkan musik mozart

terhadap skala nyeri kala 1 fase aktif pada ibu melahirkan di Puskesmas

Mergangsan Yogyakarta”. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy

eksperiment dengan rancangan pre-post test with control group.Jumlah

sampel penelitian adalah 30 ibu melahirkan (15 orang sebagai kelompok

kontrol dan 15 orang sebagai kelompok eksperiment) yang dipilih dengan

metode purposive sampling. Hasil penelitian terdapat pengaruh musik

mozart terhadap skala nyeri I fase aktif pada ibu melahirkan di Puskesmas

Mergangsan.

3. Liu, Chang and Chen (2011)

Judul penelitian “Pengaruh terapi musik terhadap nyeri dan kecemasan ibu

melahirkan”. Jenis penelitian eksperimen dengan desain Randomized

7

Page 9: Proposal Riset Kep Fix

Contolled Trial, dengan responden ibu primipara berjumlah 60 orang (30

sebagai kelompok kontrol yang tidak diberikan distraksi musik, 30 orang

sebagai kelompok eksperimen). Hasil penelitian diperoleh bahwa musik

efektif menurunkan nyeri dan kecemasan persalinan pada kala I pada

kelompok eksperimen.Selain itu, musik dapat meningkatkan suhu jari

tangan yang menunjukan bahwa musik meningkatkan relaksasi tubuh

dengan meningkatkan aliran darah.

C. RINGKASAN DAN KERANGKA BERFIKIR PENELITIAN

1. Ringkasan

Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental

dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,

bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik

yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Tujuan diberikannya

terapi musik adalah untuk menurunkan nyeri fisiologis, stres dan kecemasan

dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri sehingga persalinan

tidak menimbulkan trauma. Terapi musik diberikan saat ibu inpartu merasa

bahwa nyeri yang dirasakan sangat mengganggu dan menyiksa yaitu pada

kala I fase aktif. Saat ibu merasa sakit, maka akan muncul takut, frustasi dan

marah yang mengakibatkan otot-otot tubuh tegang, hasilnya rasa sakit

menjadi semakin parah. Perasaan relaks akan dialami oleh ibu ketika

merasakan alunan musik, sehingga membantu mengurangi rasa sakit.

2. Kerangka Berfikir

Terapi Musik → Nyeri persalinan kala 1 → Mengurangi

fase aktif intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif

D. HIPOTESIS

H0: tidak ada pengaruh pemberian terapi musik terhadap nyeri persalinan kala

1 fase aktif.

Ha: ada pengaruh pemberian terapi musik terhadap nyeri persalinan kala 1 fase

aktif.

8

Page 10: Proposal Riset Kep Fix

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. RENCANA PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

metode wawancara dalam penelitian ini, peneliti ingin mempelajari tentang

pengaruh terapi musik terhadap nyeri persalinan dengan menganalisis

perbedaan nyeri persalinan dengan obat medis dan penyembuhan nyeri

persalinan dengan terapi musik.

B. LOKASI DAN WAKTU

1. Penelitian ini akan dilakukan pada ibu post partum di Rumah Bersalin

Widuri Sleman Yogyakarta.

2. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari

2016.

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2005).

Populasi dalam penelitian ini adalah empat orang ibu post partum di

Rumah Bersalin Widuri Sleman Yogyakarta yang akan dilaksanakan pada

bulan Januari sampai Februari 2016.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 2 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah

dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).

Sempel dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang

menggunakan terapi musik dan ibu post partum yang mengkonsumsi obat

nyeri (asam mefenafat dan Methergin)

9

Page 11: Proposal Riset Kep Fix

D. VARIABLE PENELITI DAN DEFINISI OPERASIONAL

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati

(Sugiyono, 2005).

1. Variable Independent : Pengurangan Nyeri Akibat Persalinan

Definisi Oprasional : Mendengarkan Musik Sebagai Terapi

AlatUkur : Wawancara

Skala :

Kriteria : 1 (mendengarkan terapi musik),

0 (mengkonsumsi obat-obatan medis)

2. Variable Dependen : Rasa Nyaman setelah medengarkan terapi musik.

Definisi Oprasional :Penilaian pengurangan rasa nyeri setalah

mendengarkan terapi music dan mengkonsumsi obat-obatan medis.

Alat Ukur: Wawancara

Skala :

Kriteria : Nyaman (Nyeri berkurang setelah terapi musik diberikan),

Tidak Nyaman (Nyeri tidak berkurang setelah terapi music

diberikan)

E. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Handphone

2. Obat-obat medis (asam mefenafat dan Methergin)

F. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Sebelum dilakukan pengambilan data dengan cek list lembar

kuesioner, maka terlebih dahulu cek list lembar kuesioner akan diujikan

pada populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek

penelitian. Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan ke

ibu post partum di Rumah Bersalin Widuri, yang sama-sama mengalami

10

Page 12: Proposal Riset Kep Fix

nyeri persalinan, namun menggunakan dua cara pengobatan yang berbeda,

dengan pengobatan medis dan pengobatan terapi. Jumlah sampel yang akan

digunakan pada uji validitas dan reliabilitas sebanyak 2 orang.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas

internal, yaitu mencari validitas dengan cara mengkorelasikan skor item

dengan skor totalnya (keseluruhan item). Adapun teknik korelasi yang

akan digunakan dalam uji validitas kuesioner akan menggunakan teknik

Korelasi Rank Spearman. Statistik ini berguna untuk menentukan

korelasi antara dua variabel yang diukur dengan skala pengukuran

ordinal, dimana taraf signifikasi dalam penelitian ini adalah 5%.

Dengan rumus :

r = 1- 6∑D2

N3-N

Dimana:

r : Nilai korelasi

N : Jumlah responden

D : Selisih jenjang

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap butir

itemdengan skor total item yang dilakukan dengan menggunakan uji

Spearman. Jika r hitung> r tabel maka signifikan, artinya terdapat korelasi

antara item tersebut dengan total item, sehingga item tersebut dikatakan

valid. Namun jika sebaliknya, maka item tersebut tidak valid dan tidak

digunakan dalam analisis

b. Uji Reliabilitas

Setelah mengukur validita, maka perlu pengukuran relibialitas data

apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak (Hidayat, 2007). Dalam

penelitian ini akan menggunakan rumus Alpa Cronbach dan Kuder-

Richardson KR 20. Uji Alpa Cronbach dapat digunakan untuk menguji

reliabilitas skala likert atau instrumen yang item-itemya dalam bentuk

esai.

11

Page 13: Proposal Riset Kep Fix

Rumusnya ialah:

α = ( k ) ( 1-∑s2i )

k-1 s2i

Dimana:

k = Jumlah item

∑s2i = Jumlah varians skor total

s2i = varians responden untuk item ke i

Adapun KR 20 digunakan untuk kuesioner Pada penelitian ini akan

digunakan untuk menguji tingkat pengetahuan kuesioner

G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan pada bulan Januari-

Februari 2016 pengambilan data akan dilakukan oleh peneliti dibantu oleh 2

asisten peneliti, yang terlebih dahulu dilatih bagaimana cara pengambilan data.

Cek list kuesioner diisi sendiri oleh peneliti setelah melakukan observasi

kepada responden di Rumah Bersalin Widuri Sleman Yogyakarta

Setelah data terkumpul kemudian peneliti melakukan pengolahan data

dengan:

1. Mengecek nama dan

kelengkapan identitas responden

2. Mengecek kelengkapan data

3. Memberi skor untuk setiap

kuesioner

H. RENCANA PELAKSANAAN

Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahap sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Tahap Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan di Rumah Bersalin Widuri Sleman

Tujuan dari studi pendahuluan tersebut adalah untuk mengetahui adanya

12

Page 14: Proposal Riset Kep Fix

pengaruh penggunaan terapi musik dalam mengatasi nyeri yang

disebabkan oleh proses persalinan.

1) Pembuatan Proposal

2) Penyelesaian administrasi dan perijinan penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pengambilan Data

Pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan Januari

sampai Februari 2016 Informasi mengenai pasien di dapatkan dari

data penelitian di Rumah Bersalin Widuri.

Peneliti atau asisten peneliti akan terlebih dahulu

memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dari penelitian yang

akan dilakukan kepada calon responden. Bagi calon responden yang

bersedia menjadi responden, terlebih dahulu diminta untuk

menandatangani surat pernyataan persetujuan menjadi responden

penelitian. Kemudian baru di lakukan observasi.

2) Editing Data

Memeriksa data-data yang terkumpul, baik kelengkapan dan

konsistensi dari setiap hasil observasi.

3) Pengolahan Data

Pengolahan data akan dilakukan dengan komputer.

I. ANALISA DATA

Penelitian ini menggunakan analisa data uji t-test untuk mengetahui

keefektifitas perbandingan dalam penggunaan terapi musik sebagai pengurang

nyeri paska persalinan juga penggunaan obat medis sebagai pengurang nyeri.

Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan

dalam pengujian hipotesis. uji-t digunakan ketika informasi mengenai nilai

variance (ragam) populasi tidak diketahui.

Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian

hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-

sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang

13

Page 15: Proposal Riset Kep Fix

digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka uji-t dibagi lagi menjadi

2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t untuk sampel

berpasangan (paired).

Dalam lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis 2-sampel bebas, maka ada

1 hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah ragam populasi (ingat:

ragam populasi, bukan ragam sampel) diasumsikan homogen (sama) atau tidak.

Bila ragam populasi diasumsikan sama, maka uji-t yang digunakan adalah uji-t

dengan asumsi ragam homogen, sedangkan bila ragam populasi dari 2-sampel

tersebut tidak diasumsikan homogen, maka yang lebih tepat adalah

menggunakan uji-t dengan asumsi ragam tidak homogen. Uji-t dengan ragam

homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung yang berbeda. Oleh

karena itulah, apabila uji-t hendak digunakan untuk melakukan pengujian

hipotesis terhadap 2-sampel, maka harus dilakukan pengujian mengenai asumsi

kehomogenan ragam populasi terlebih dahulu dengan menggunakan uji-F.

14

Page 16: Proposal Riset Kep Fix

DAFTAR PUSTAKA

Mander, Rosemary. 2003. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC

Perry and Potter. 2010. Fundamental Keperawatan, Jilid III, Edisi 7. Jakarta:

Salemba Medika

Maryunani. 2013. Nyeri Dalam Persalinan. Edisi I. Jakarta: EGC

Hidayat A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:

Salemba Medika

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Swarihadiyanti. 2014. Pengaruh Pemberian Terapi Musik Hp Nyeri Wound Care

Pada Pasien Post Op Di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso stikes

kusuma husada. Surakarta

Aditia. 2012. Manfaat musik instrumental dalam aditiaraghargian.com

Prabowo H & Regina. 2007. Treatmen Meta Musik Untuk Menurunkan Stres.

Dalam repository.gunadarma.ac.id

Nursalam. 2005. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

15