PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN NYERI PERSALINAN DENGAN TERAPI MUSIK
DI RUMAH BERSALIN WIDURI SLEMAN YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Riset KeperawatanDosen Mata Ajar: Wiwi Kustio P, A. Kep, SPd, MPH
Disusun oleh:
1. Ida Herfiana 2420132229
2. Iwit Nyoparandos 2420132233
3. Puput Kartika Sari 2420132248
4. Ratna Indriyani 2420132249
5. Ririn Rusmiyanti 2420132252
6. Riska Ratna Sari 2420132253
Kelas 3A
AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMOJalan Bener 26, Tegalrejo, Yogyakarta
November 2015
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan potensial atau aktual. Rasa nyeri
merupakan stresor yang dapat menimbulkan stress dan ketegangan dimana
individu dapat berespon secara biologis dan perilaku yang menimbulkan
respon fisik dan psikis (Maander 2003).
Mekanisme terjadinya nyeri akibat adanya stimulasi pada area luka
menyebabkan keluarnya mediator nyeri yang akan menstimulasi transmisi
imupls disepanjang serabut saraf aferen nosiseptor ke substansi dan
diinterpretasikan sebagai nyeri (Abu, 2007).
Proses melahirkan atau persalinan menjadi momentum yang paling
didambakan sekaligus menakutkan bagi seorang ibu. Sebab pada persalinan
normal, ibu akan merasakan nyeri dan ketidak nyamanan ketika hendak
melahirkan sang buah hati. Persalinan merupakan proses alamiah yang terjadi
pada setiap hasil konsepsi, seringkali pada kehamilan primipara para ibu
cenderung mengalami perasaan takut, khawatir, ataupun cemas. Perasaan
tersebut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang, dan ibu menjadi
cepat lelah pada akhirnya menghambat proses persalinan (Yanti, 2010).
Nyeri persalinan kala 1 adalah nyeri yang timbul akibat pembukaan
serviks dan kontraksi uterus (Mander, 2003).
Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang
ditetapkan (Wall & Melzack, 2004).
Menurut Elvoski, masyarakat yang telah maju pun sebagian besar
mengalami nyeri persalinan yaitu tercatat 90,00 % wanita mengalami nyeri
persalinan dan 7,00-14,00 % wanita tidak mengalami nyeri sewaktu bersalin
(Tjokronegoro, Utama, 2010).
Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis. Nyeri yang
terjadi dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut, khawatir
dan menimbulkan stres. Stress dapat menyebabkan melemahnya kontraksi
1
rahim dan berakibat padapersalinan yang lama. Apabila hal ini tidak cepat
teratasi maka dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi.
Manajemen untuk mengatasi nyeri secara garis besar ada 2 yaitu :
Farmakologi dan non farmakologi. Tindakan farmakologi merupakan tindakan
yang menekankan pada pemberian obat obatan yang dapat menurunkan bahkan
menghilangkan sensasi nyeri, sedangkan non farmakologi meliputi tindakan
mandiri perawat yang dapat menurunkan sensasi nyeri dengan cara manajemen
nyeri seperti distraksi, terapi musik, terapi bermain, massage maupun relaksasi.
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,
bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang
bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Musik dapat mempengaruhi
pikiran perasaan seseorang. Terapi musik menawarkan suatu metode distraksi
yang dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan keadaan rileksasi yang
mendalam yang dapat mengalihkan perhatian ibu dari rasa sakit saat bersalin.
Musik terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan frekuensi jantung,
mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri dan menurunkan
tekanan darah. Musik juga mampu memberikan stimulus sensori yang
menyenangkan sehingga menyebabkan pelepasan endorphin (Perry and Potter,
2010).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul pengaruh terapi musik terhadap skala nyeri persalinan
kala I fase aktif.
B. RUMUSAN MASALAH
Nyeri persalinan kala 1 adalah nyeri yang timbul akibat pembukaan
serviks dan kontraksi uterus (Mander, 2003).
Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor yang
ditetapkan (Wall & Melzack, 2004). Bahkan, masyarakat yang telah maju pun
sebagian besar wanita mengalami nyeri persalinan Jika nyeri tidak teratasi
2
dengan baik maka akan menimbulkan Angka Kesakitan Ibu, dimana dari angka
kesakitan tersebut juga akan meningkatkan Angka Kematian Ibu.
Berdasarkan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah adakah pengaruh terapi musik terhadap nyeri persalinan kala 1 fase
aktif.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Menjelaskan pengaruh penggunaan terapi musik terhadap nyeri pesalinan
kala 1 fase aktif.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan gambaran nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
b. Menjelaskan gambaran nyeri persalinan kala 1 fase aktif sesudah
pemberian terapi musik
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat bagi institusi pendidikan
Untuk menambah wawasan dan referensi dalam pemberian terapi musik
terhadap intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
2. Manfaat bagi masyarakat
Sebagai altrnatif cara distraksi khususnya ketika menghadapi persalinan
kala 1 pada ibu bersalin.
3. Manfaat bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan dapat diaplikasikan ketika menghadapi
persalinan kala 1 pada ibu bersalin.
3
BAB IISTUDI KEPUSTAKAAN
A. TEORI YANG MENDASARI
1. Nyeri Persalinan
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan.
Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya. Nyeri merupakan suatu pengalaman
sensori dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan
kerusakan jaringan (Maryunani, 2013).
Persalinan adalah proses pembukaan dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. (Asri, 2010).
Proses persalinan terdiri dari empat kala yaitu, kala I, kala II, kala III,
dan kala IV . Pada persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi,
sering kali muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai
tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan
pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar
sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada di
sekitar kanalis servikalis yang peka akibat pergesaran yang terjadi sewaktu
serviks membuka. Masa kala I pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam
sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam.
Banyak penelitian yang mendukung bahwa nyeri persalinan kala-satu
adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, dengan distensi
lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen yang
menyokong struktur-struktur ini (Bonika dan McDonald), menyatakan
bahwa faktor berikut mendukung teori tersebut :
a. Peregangan otot polos telah ditunjukan menjadi rangsangan pada nyeri
versal. Intensitas yang dialami pada konntraksi dikaitkan dengan derajat
dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah.
b. Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan
intrauterin yang menambah dilatasi struktural tesebut. Pada awal
persalinan, terdapt pembentukan tekanan perlahan, dan nyeri dirasakan
4
kira-kira 20 detik setelah mulai kontraksi uterus. Pada persalinan
selanjutnya, terdapat pembentukan tekanan lebuh cepat yang
mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsi
nyeri.
c. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka
mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus.
Rangsangan persalinan kala-satu ditransmisikan dari serat aferen melalui
pleksus hipogastrik superior, inferior dan tengah, rantai simpatik torakal
bawah, dan lumbal, ke ganglia akar saraf posterior. Nyeri dapat disebar
dari area pelvik ke umbilikus, paha atas, dan area midsakral (Patree.,
Walsh. 2007).
2. Terapi Musik
Dalam bidang kedokteran, terapi musik dikenal sebagai
Complementary Medicine yang dapat digunakan untuk meningkatkan,
mempertahankan dan mengembalikan kesehatan fisik, mental, emosional
maupun spiritual dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu. Musik
bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang
bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi
otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut penelitian, kedua
sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita merasa sakit,
kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan
otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Dalam proses
persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi
rasa sakit. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi, musik dapat
meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan fisik, mental,
emosional, sosial dan spiritual. Hal ini disebabkan musik memiliki beberapa
kelebihan, yaitu musik bersifat nyaman, menenangkan, membuat rileks,
berstruktur, dan universal.
Tujuan diberikannya terapi musik adalah untuk menurunkan nyeri
fisiologis, stres dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang
dari nyeri sehingga persalinan tidak menimbulkan trauma. Terapi musik
5
diberikan saat ibu inpartu merasa bahwa nyeri yang dirasakan sangat
mengganggu dan menyiksa yaitu pada kala I fase aktif. Nyeri berasal dari
kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Dengan semakin bertambahnya volume
maupun frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan bertambah
kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif. Cara kerja terapi musik antara
lain:
a. Sistem otak yang mengatur Emosi
b. Sistem otak yang mempresentasikan kemampuan kognitif
c. Sistem otak yang mengatur aktivasi dan kontrol kerja otot.
Mekanisme pengalihan nyeri dengan terapi musik adalah sebagai
berikut: saat uterus berkontraksi (his dirasakan) akan mengirimkan transmisi
rangsang nyeri, jika ibu diberikan terapi musik dengan cara mendengarkan
musik melalui earphone sesuai dengan musik yang disukai ibu seperti lagu
rohani, alunan ayat Al-Qur’an atau musik alam seperti suasana air terjun
dengan gemericik air yang turun, atau dengan musik klasik maka
mekanisme pintu yang terdapat disepanjang system saraf diantaranya
talamus akan mengirimkan impuls untuk menutup pintu sehingga impuls
nyeri tidak sampai pada korteks cerebri dan nyeri dapat teralihkan sehingga
ibu akan merasa lebih tenang saat kontraksi dirasakannya. Perasaan relaks
akan dialami oleh ibu ketika merasakan alunan musik, hal ini disebabkan
karena irama dan vibrasi yang ditangkap oleh indera pendengaran akan
ditransmisikan ke pusat otak yang diterjemahkan oleh korteks cerebri untuk
kemudian mempengaruhi ritme internal untuk berespon dengan cara
mengembangkan gerak otomatisnya mengikuti irama musik yang disukai
oleh ibu. Musik sebagai terapi telah dikenal sejak 550 tahun sebelum
Masehi, dan ini dikembangkan oleh Pythagoras dari Yunani. Berdasarkan
penelitian di State University of New York di Buffalo, sejak mereka
menggunakan terapi musik kebutuhan akan obat penenang juga turun drastis
hingga 50% (Natalina,2013).
Pengunaan terapi musik telah terbukti bermanfaat bagi perkembangan
kognisi, perilaku serta kesehatan, bahkan terapi musik telah digunakan
6
untuk menolong korban dalam perang dunia I dan II. Dengan penggunaan
terapi musik maka para korban dilaporkan lebih cepat sembuh dan memiliki
kondisi lebih baik.
Menurut pendapat (Andrean. 2006), Musik klasik mozart adalah
musik klasik yang muncul 250 tahun yang lalu. Diciptakan oleh Wolgang
Amadeus Mozart. Selain kemampuannya untuk menyembuhkan berbagai
penyakit, memberikan efek positif pada ibu hamil dan janin, disamping itu
beberapa penelitian oleh Alfred dan Campbell sudah membuktikan bahwa
musik klasik mozart bisa mengurangi nyeri pasien.
B. PENEMUAN YANG LALU
1. Phumdoung and Good (2003)
Judul penelitian “Musik menurunkan sensasi dan distress nyeri Persalinan”.
Desain penelitian yang digunakan adalah randomized controlled trial.
Jumlah sampel penelitian adalah 100 ibu primipara (55 orang sebagai
kelompok kontrol dan 55 orang sebagai kelompok eksperimen) yang dipilih
dengan metode acak.Hasil penelitian terdapat pengaruh musik terhadap
tingkat nyeri kala I fase aktif pada ibu primipara.
2. Sulis Andriawati (2011)
Judul penelitian “Pengaruh teknik distraksi mendengarkan musik mozart
terhadap skala nyeri kala 1 fase aktif pada ibu melahirkan di Puskesmas
Mergangsan Yogyakarta”. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy
eksperiment dengan rancangan pre-post test with control group.Jumlah
sampel penelitian adalah 30 ibu melahirkan (15 orang sebagai kelompok
kontrol dan 15 orang sebagai kelompok eksperiment) yang dipilih dengan
metode purposive sampling. Hasil penelitian terdapat pengaruh musik
mozart terhadap skala nyeri I fase aktif pada ibu melahirkan di Puskesmas
Mergangsan.
3. Liu, Chang and Chen (2011)
Judul penelitian “Pengaruh terapi musik terhadap nyeri dan kecemasan ibu
melahirkan”. Jenis penelitian eksperimen dengan desain Randomized
7
Contolled Trial, dengan responden ibu primipara berjumlah 60 orang (30
sebagai kelompok kontrol yang tidak diberikan distraksi musik, 30 orang
sebagai kelompok eksperimen). Hasil penelitian diperoleh bahwa musik
efektif menurunkan nyeri dan kecemasan persalinan pada kala I pada
kelompok eksperimen.Selain itu, musik dapat meningkatkan suhu jari
tangan yang menunjukan bahwa musik meningkatkan relaksasi tubuh
dengan meningkatkan aliran darah.
C. RINGKASAN DAN KERANGKA BERFIKIR PENELITIAN
1. Ringkasan
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,
bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Tujuan diberikannya
terapi musik adalah untuk menurunkan nyeri fisiologis, stres dan kecemasan
dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri sehingga persalinan
tidak menimbulkan trauma. Terapi musik diberikan saat ibu inpartu merasa
bahwa nyeri yang dirasakan sangat mengganggu dan menyiksa yaitu pada
kala I fase aktif. Saat ibu merasa sakit, maka akan muncul takut, frustasi dan
marah yang mengakibatkan otot-otot tubuh tegang, hasilnya rasa sakit
menjadi semakin parah. Perasaan relaks akan dialami oleh ibu ketika
merasakan alunan musik, sehingga membantu mengurangi rasa sakit.
2. Kerangka Berfikir
Terapi Musik → Nyeri persalinan kala 1 → Mengurangi
fase aktif intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif
D. HIPOTESIS
H0: tidak ada pengaruh pemberian terapi musik terhadap nyeri persalinan kala
1 fase aktif.
Ha: ada pengaruh pemberian terapi musik terhadap nyeri persalinan kala 1 fase
aktif.
8
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. RENCANA PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode wawancara dalam penelitian ini, peneliti ingin mempelajari tentang
pengaruh terapi musik terhadap nyeri persalinan dengan menganalisis
perbedaan nyeri persalinan dengan obat medis dan penyembuhan nyeri
persalinan dengan terapi musik.
B. LOKASI DAN WAKTU
1. Penelitian ini akan dilakukan pada ibu post partum di Rumah Bersalin
Widuri Sleman Yogyakarta.
2. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari
2016.
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2005).
Populasi dalam penelitian ini adalah empat orang ibu post partum di
Rumah Bersalin Widuri Sleman Yogyakarta yang akan dilaksanakan pada
bulan Januari sampai Februari 2016.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 2 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).
Sempel dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang
menggunakan terapi musik dan ibu post partum yang mengkonsumsi obat
nyeri (asam mefenafat dan Methergin)
9
D. VARIABLE PENELITI DAN DEFINISI OPERASIONAL
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati
(Sugiyono, 2005).
1. Variable Independent : Pengurangan Nyeri Akibat Persalinan
Definisi Oprasional : Mendengarkan Musik Sebagai Terapi
AlatUkur : Wawancara
Skala :
Kriteria : 1 (mendengarkan terapi musik),
0 (mengkonsumsi obat-obatan medis)
2. Variable Dependen : Rasa Nyaman setelah medengarkan terapi musik.
Definisi Oprasional :Penilaian pengurangan rasa nyeri setalah
mendengarkan terapi music dan mengkonsumsi obat-obatan medis.
Alat Ukur: Wawancara
Skala :
Kriteria : Nyaman (Nyeri berkurang setelah terapi musik diberikan),
Tidak Nyaman (Nyeri tidak berkurang setelah terapi music
diberikan)
E. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Handphone
2. Obat-obat medis (asam mefenafat dan Methergin)
F. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
Sebelum dilakukan pengambilan data dengan cek list lembar
kuesioner, maka terlebih dahulu cek list lembar kuesioner akan diujikan
pada populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek
penelitian. Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan ke
ibu post partum di Rumah Bersalin Widuri, yang sama-sama mengalami
10
nyeri persalinan, namun menggunakan dua cara pengobatan yang berbeda,
dengan pengobatan medis dan pengobatan terapi. Jumlah sampel yang akan
digunakan pada uji validitas dan reliabilitas sebanyak 2 orang.
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas
internal, yaitu mencari validitas dengan cara mengkorelasikan skor item
dengan skor totalnya (keseluruhan item). Adapun teknik korelasi yang
akan digunakan dalam uji validitas kuesioner akan menggunakan teknik
Korelasi Rank Spearman. Statistik ini berguna untuk menentukan
korelasi antara dua variabel yang diukur dengan skala pengukuran
ordinal, dimana taraf signifikasi dalam penelitian ini adalah 5%.
Dengan rumus :
r = 1- 6∑D2
N3-N
Dimana:
r : Nilai korelasi
N : Jumlah responden
D : Selisih jenjang
Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor setiap butir
itemdengan skor total item yang dilakukan dengan menggunakan uji
Spearman. Jika r hitung> r tabel maka signifikan, artinya terdapat korelasi
antara item tersebut dengan total item, sehingga item tersebut dikatakan
valid. Namun jika sebaliknya, maka item tersebut tidak valid dan tidak
digunakan dalam analisis
b. Uji Reliabilitas
Setelah mengukur validita, maka perlu pengukuran relibialitas data
apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak (Hidayat, 2007). Dalam
penelitian ini akan menggunakan rumus Alpa Cronbach dan Kuder-
Richardson KR 20. Uji Alpa Cronbach dapat digunakan untuk menguji
reliabilitas skala likert atau instrumen yang item-itemya dalam bentuk
esai.
11
Rumusnya ialah:
α = ( k ) ( 1-∑s2i )
k-1 s2i
Dimana:
k = Jumlah item
∑s2i = Jumlah varians skor total
s2i = varians responden untuk item ke i
Adapun KR 20 digunakan untuk kuesioner Pada penelitian ini akan
digunakan untuk menguji tingkat pengetahuan kuesioner
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengambilan data dengan kuesioner akan dilakukan pada bulan Januari-
Februari 2016 pengambilan data akan dilakukan oleh peneliti dibantu oleh 2
asisten peneliti, yang terlebih dahulu dilatih bagaimana cara pengambilan data.
Cek list kuesioner diisi sendiri oleh peneliti setelah melakukan observasi
kepada responden di Rumah Bersalin Widuri Sleman Yogyakarta
Setelah data terkumpul kemudian peneliti melakukan pengolahan data
dengan:
1. Mengecek nama dan
kelengkapan identitas responden
2. Mengecek kelengkapan data
3. Memberi skor untuk setiap
kuesioner
H. RENCANA PELAKSANAAN
Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahap sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Tahap Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan di Rumah Bersalin Widuri Sleman
Tujuan dari studi pendahuluan tersebut adalah untuk mengetahui adanya
12
pengaruh penggunaan terapi musik dalam mengatasi nyeri yang
disebabkan oleh proses persalinan.
1) Pembuatan Proposal
2) Penyelesaian administrasi dan perijinan penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pengambilan Data
Pengumpulan data akan dilaksanakan pada bulan Januari
sampai Februari 2016 Informasi mengenai pasien di dapatkan dari
data penelitian di Rumah Bersalin Widuri.
Peneliti atau asisten peneliti akan terlebih dahulu
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dari penelitian yang
akan dilakukan kepada calon responden. Bagi calon responden yang
bersedia menjadi responden, terlebih dahulu diminta untuk
menandatangani surat pernyataan persetujuan menjadi responden
penelitian. Kemudian baru di lakukan observasi.
2) Editing Data
Memeriksa data-data yang terkumpul, baik kelengkapan dan
konsistensi dari setiap hasil observasi.
3) Pengolahan Data
Pengolahan data akan dilakukan dengan komputer.
I. ANALISA DATA
Penelitian ini menggunakan analisa data uji t-test untuk mengetahui
keefektifitas perbandingan dalam penggunaan terapi musik sebagai pengurang
nyeri paska persalinan juga penggunaan obat medis sebagai pengurang nyeri.
Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan
dalam pengujian hipotesis. uji-t digunakan ketika informasi mengenai nilai
variance (ragam) populasi tidak diketahui.
Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-
sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang
13
digunakan (khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka uji-t dibagi lagi menjadi
2, yaitu uji-t untuk sampel bebas (independent) dan uji-t untuk sampel
berpasangan (paired).
Dalam lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis 2-sampel bebas, maka ada
1 hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah ragam populasi (ingat:
ragam populasi, bukan ragam sampel) diasumsikan homogen (sama) atau tidak.
Bila ragam populasi diasumsikan sama, maka uji-t yang digunakan adalah uji-t
dengan asumsi ragam homogen, sedangkan bila ragam populasi dari 2-sampel
tersebut tidak diasumsikan homogen, maka yang lebih tepat adalah
menggunakan uji-t dengan asumsi ragam tidak homogen. Uji-t dengan ragam
homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung yang berbeda. Oleh
karena itulah, apabila uji-t hendak digunakan untuk melakukan pengujian
hipotesis terhadap 2-sampel, maka harus dilakukan pengujian mengenai asumsi
kehomogenan ragam populasi terlebih dahulu dengan menggunakan uji-F.
14
DAFTAR PUSTAKA
Mander, Rosemary. 2003. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC
Perry and Potter. 2010. Fundamental Keperawatan, Jilid III, Edisi 7. Jakarta:
Salemba Medika
Maryunani. 2013. Nyeri Dalam Persalinan. Edisi I. Jakarta: EGC
Hidayat A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Swarihadiyanti. 2014. Pengaruh Pemberian Terapi Musik Hp Nyeri Wound Care
Pada Pasien Post Op Di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso stikes
kusuma husada. Surakarta
Aditia. 2012. Manfaat musik instrumental dalam aditiaraghargian.com
Prabowo H & Regina. 2007. Treatmen Meta Musik Untuk Menurunkan Stres.
Dalam repository.gunadarma.ac.id
Nursalam. 2005. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
15