PROLAPSUS PROLAPSUS UTERIUTERI

PROLAPSUS PROLAPSUS UTERIUTERI

Dr aboebakar oemar SpOGDr aboebakar oemar SpOG

Kombonasi otot-otot dan ligamentum-ligamentum pd panggul membentuk dsr panggul yg menyokong uterus & vagina agar ttp menempati t4 yg sebenarnya didlm rongga panggul. Proses persalinan dpt menyebabkan lemahnya dsr panggul shg menyebabkan terjadinya prolapsus. Prolapsus uterus dan vagina lbh sering dijumpai pada wanita yg tlh tua (menooause).

Gejala dan keluhan pasien dgn prolapsus uteri berfariasi tergantung pd derajat & komplikasi yg menyertainya. Banyaknya prolapsus uteri pd wanita menopause dihubungkan dgn menurunnya kadar estrogen. Oleh krn itu pd penanganannya dianjurkan terlebih dahulu pemberian terapi estrogen sebelum pemakaian pessarium atau tindakan operasi. Indikasi histerektomi di amerika serikat sebesar 16% oleh karena kasus prolapsus uteri.

PENDAHULUAN

Definisi

Prolapsus uteri adalah turunnya uterus dari letak normalnya di rongga panggul ke dalam atau melewati lumen vagina.

KlasifikasiProlapsus uteri dibagi atas 3 (tiga) tingkatan :

Tingkat I : Uterus turun dengan serviks tetap di dalamvagina.

Tingkat II : Uterus turun dengan serviks di introitus vagina atau menonjol

keluar vagina.Tingkat III : Uterus keluar seluruhnya dari

vagina.

Prolapsus uteri biasanya disertai dengan bebagai tingkatan Prolapsus dinding vagina.

Etiologi

Faktor penyebab prolapsus uteri adalah :• Trauma persalinan (meningkat pada

multiparitas, persalinan lama dan sulit, bayi besar)

• Kelemahan kongenital penyokong panggul (dihubungkan dengan spina bifida neonatus)

• Penurunan hormon estrogen (misalnya pada menopause)

• Peninggian tekanan intra abdominal (misanya : obesitas, penyakit paru kronis, asma)

Patofisiologi Prolapsus uteri trjd krn lemahnya

penyokong panggul sprt otot-otot, ligamen-ligamen & fasia.

Pd wanita dewasa, keadaan ini biasanya trjd krn trauma obstetri & laserasi selama persalinan.

Pd Noenatus biasanya krn kelemahan kongenital pd otot panggul atau efek pd persarafannya.

Pd wanita pasca monopause, Prolapsus uteri trjd krn atrofi & melemahnya otot-otot dasar panggul disebabkan berkurangnya hormon estrogen.

Gejala KlinikGejala klinik sangat berbeda-beda &

bersifat individual. Kadang kala penderita dgn prolapsus yg cukup berat tdk ada keluhan apapun, sebaliknya pd penderita dgn prolapsus ringan mempunyai banyak keluhan. Keluhan yang hampir selalu dijumpai :

oPerasaan berat atau rasa penuh didalam panggul

oPerasaan ada suatu benda yang mengganjal atau menonjol di genitalia eksterna

oRasa sakit dipanggul dan pinggang (bachache), yang biasanya berkurang atau menghilang jika penderita berbaring

oGangguan atau nyeri bersenggama

Diagnosis

Keluhan-keluhan penderita dan pemeriksaan ginekologi umumnya dengan mudah dapat menegakkan diagnosis Prolapsus uteri. Penderita dalam posisi jongkok disuruh mengejan dan pemeriksaan dengan jari dapat ditentukan apakah porsio uteri turun pada posisi lototomi ditentukan panjangnya serviks uteri. Serviks uteri yang lebih panjang dari biasanya dinamakan elongasio kolli

Komplikasi

Komplikasi yang dapat menyertai prolapsus uteri adalah :

• Ulkus dekubitus• Keratinisasi mukosa vagina dan porsio

uteri• Gangguan miksi dan stress incontinence• Infeksi saluran kemih• Kemandulan• Kesulitan pada waktu partus• Konstipasi dan hemoroid

Pengobatan Pengobatan prolapsus uteri dpt dilkkn scr

medis (tnp operasi), yg lbh berhsl bila terlbh dahulu/ disertai pemberian terapi sulih hormon dgn estrogen, atau dgn tindakan operatif.

Pengobtn medis tdk sebrp memuaskan ttp ckp membantu. Cara ini dilkkn pd prolapsus ringan tnpa keluhan atau penderita masih ingin punya anak lagi, menolak operasi atau kondisinya tdk mengizinkan utk operasi.

Pengobatan operatif dpt dilakukan melalui abdomen atau vagina tergantung keinginan pasien untuk hamil, umur dan kesehatan umumnya, mempertahankan fungsi vagina, derajat prolapsus dan kondisi-kondisi yg menyertainya.

Tehnik operasinya antara lain :

– Cara parundare (ventrofiksasi)– Operasi menechester (Donald –

Fothergill)– Histerektomi Vagina (TVH)– Kolpokleisis (Neugebaner – Le Fort)– Sacrohysteropexy /

Sacrouterocolpopexy

Prognosis Pengobatan Prolapsus uteri

dengan pessarium vagina yang terawat dan terkontrol baik bisa efektif untuk beberapa pasien. Terutama pada pasien usia tua yang disertai terapi sulih hormon dengan estrogen. Tindakan operatif biasanya lebih berhasil dan memuaskan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH