ppt prolapsus febni.ppt

28
Laporan Kasus RAHMAT FADIL S. Ked 09101039 SYNDROME HELLP Pembimbing: dr. Erry Syahbani, Sp.OG

Transcript of ppt prolapsus febni.ppt

  • Laporan Kasus

    RAHMAT FADIL S. Ked 09101039 SYNDROME HELLPPembimbing:dr. Erry Syahbani, Sp.OG

  • Preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan dan disertai dengan proteinuria. Preeklamsia diklasifikasikan menjadi preeklamsia ringan dan preeklamsia beratDEFINISI:

  • Preeklamsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinanPreeklamsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.

  • Tanda dan gejala PE

    1.Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastol 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 sampai kurang 160 mmHg, diastol 90 mmHg sampai 110 mmHg. 2) Proteinuria : secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif 2 (+2). 3) Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, atau tangan. 4) Kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali berturut-turut. 5) Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda preeklamsia berat

  • tanda dan gejala PEB:1. Tekanan darah 160/110 mmHg. 2. Oligouria, urin kurang dari 400 cc/24 jam. 3. Proteinuria lebih dari 3 gr/liter. 4. Keluhan subjektif : a) Nyeri epigastrium b) Gangguan penglihatan c) Nyeri kepala d) Edema paru dan sianosis e) Gangguan kesadaran.

  • Pemeriksaan dan diagnosis 1) Kehamilan lebih 20 minggu. 2) Kenaikan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih dengan pemeriksaan 2 kali selang 6 jam dalam keadaan istirahat (untuk pemeriksaan pertama dilakukan 2 kali setelah istirahat 10 menit). 3) Edema tekanan pada tungkai (pretibial), dinding perut, lumbosakral, wajah atau tungkai. 4) Proteinuria lebih 0,3 gram/liter/24 jam, kualitatif (++).

    Diagnosis

  • 1. Kadar enzim meningkat disertai ikterus 2. Perdarahan pada retina 3. Trombosit kurang dari 100.000/mm.

    Diagnosi PEB

  • Penatalaksanaan preeklamsia ringan 1) Banyak istirahat (berbaring tidur/miring). 2) Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam. 3) Beri obat anti hipertensi4) Beri obat penunjang5) Kunjungan ulang setiap 1 minggu. 6) Pemeriksaan laboratorium

  • Penatalaksanaan PEBRawat diruang isolasiBeri sedative yang kuatPemberian magnesium sulfat jika kembali kejangBila terdapat oliguria berikan cairan glukosa ivHentikan kehamilan

  • HELLP SYNDROME

    Hemolisis (penghancuran sel darah merah)elevated liver enzyme / Peningkatan enzim hati (yang menunjukkan adanya kerusakan hati)low platelets /Penurunan jumlah trombosit

  • Tanda dan Gejala Hemolisis Tanda hemolisis dapat dilihat dari ptekie, ekimosis, hematuria dan secara laboratorikadanya Burr cells pada apusan darah tepi. Elevated liver enzymes Dengan meningkatnya SGOT, SGPT (> 70 iu) dan LDH (> 600 iu) maka merupakan tanda degenerasi hati akibat vasospasme luas. LDH > 1400 iu, merupakan tanda spesifik akan kelainan klinik. Low platelets jumlah trombosit < 100.000/mm3 merupakan tanda koagulasi intravaskuler.

  • Klasifikasi Sindroma HELLP berdasarkan klasifikasi Missisippi,terdiri dari :kelas I bila trombosit dibawah sampai dengan 50.000/ml,kelas II trombosit antara >50.000-100.000/ml,kelas III trombosit antara >100.000-150.000/ml. LDH > 600 iu/l, AST dan ALT > 40 iu/l.

  • PENATALAKSAAANPasien sindrom HELLP harus dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan tersier dan pada penanganan awal harus diterapi sama seperti pasien preeklampsi. Prioritas pertama adalah menilai dan menstabilkan kondisi ibu, khususnya kelainan pembekuan darah

  • Evaluasi kematangan paru janin jika umur kehamilan < 35 minggu 1. Jika matur, segera akhiri kehamilan2.Jika immatur, beri kortikosteroid, lalu akhiri kehamilan

  • Pemberian obat anti kejangMgSO4 loading dose : 4 gram MgSO4 iv (40% dalam 10 cc selama 15 menitmaintenance dose : diberikan infus 6 gr dalam larutan RL/6 jam atau diberikan 4-5 gr i.m. selanjutnya maintenance dose diberikan 4 gr i.m tiap 4-6 jam.DiazepamAntihipertensidosis awal : 10-20 mg, dosis maksimum 120 mg

  • KELUHAN UTAMA:Keluar benjolan dari jalan lahir sejak 2 bulan yang lalu

  • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:Sejak 2 bulan sebelum masuk RS (SMRS), pasien merasa ada benjolan yang keluar dari jalan lahir. Awalnya hanya turun sedikit, bisa masuk sendiri bila pasien berbaring, namun lama kelamaan benjolan tersebut makin turun. Benjolan dirasakan turun bila pasien batuk atau BAB. nyeri perut (+), perdarahan (-).

  • Sejak 1 bulan sebelum masuk rs, benjolan tidak dapat masuk sendiri, namun pasien masih bisa memasukkan benjolan tersebut seluruhnya. Benjolan turun bila pasien sedang batuk, BAB, beraktivitas, berjalan atau berdiri dan dapat dimasukkan seluruhnya bila pasien berbaring. Nyeri pinggang (+) dan keluar flek-flek (-) .Pasien mengeluhkan BAK sering, namun tidak ada keluhan BAK nyeri. Tidak ada keluhan demam sebelumnya.

  • RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:Hipertensi (-), DM (-), Asma (-). RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA:Hipertensi, Diabetes Melitus, Penyakit jantung, Asma disangkal

  • Riwayat sosial: pasien seorang ibu rumah tangga, sehari sering melakukan aktivitas berat, seperti menimba air dan menggendong cucu. Pasien tidak merokok, tidak minum alkohol, tidak ada riwayat berbaganti-ganti pasangan.

  • Riwayat Menstruasi: menstruasi pertama saat usia 14 tahun, siklus 28 hari, lamanya 5 hari, tidak disertai nyeri. Pasien sudah menopause sejak 4 tahun tahun yang lalu.

  • RIWAYAT PERNIKAHAN: Pernikahan pertama, usia saat menikah 18 tahun sampai sekarang.

    RIWAYAT PERSALINAN:

    P4A0H4Anak pertama : Wanita, 27 tahun, lahir spontan di bidan, BL 3400 gram Anak kedua : Wanita, 26 tahun, lahir spontan di bidan, BL 2700 gram Anak ketiga : wanita, 20 tahun, lahir spontan di bidan, BL 3000 gram Anak keempat: wanita, 12 tahun, lahir spontan di bidan, BL 3200 gram

  • RIWAYAT KB:KB (+) spiral 26 tahun yang lalu, selama 5 tahun

  • PEMERIKSAAN FISIK

    Kesadaran : compos mentisKeadaan gizi: lebih Status gizi: BB 70 kg TB 160 cm IMT 27.34 Tekanan darah: 120/80 mmHg Nadi: 80 x/menit Suhu: 36.8 0CPernafasan: 20 x/menit

  • Status GeneralisMata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterikParu : vesikuler +/+, tidak ada rhonki, tidak ada wheezingJantung : BJ I-II normal, tidak ada murmur, tidak ada gallopAbdomen : buncit, lemas, hati limpa tidak teraba, bunyi usus (+) normal, massa (-), nyeri tekan (-)Ektremitas : akral hangat, edema (-), capillary refill time < 2

  • Status ginekologiInspeksi : tampak massa uterus keluar sebagian dari introitus vagina, bentuk bulat, warna merah muda, discharge (-), erosif (+)Palpasi : teraba massa ukuran 10cmx8cmx8cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-).Inspekulo : tidak dilakukan VT : tidak dilakukan

  • DIAGNOSA KERJA: Prolapsus uteri Grade IV Rencana Terapi: Histrektomi pervaginam

  • TERIMA KASIH