PRINT 1

25
CASE DAN REFERAT MENINGITIS TUBERKULOSA PENYUSUN Adam Bachtiar 030.09.001 PEMBIMBING Dr. Anthony D Tulak, Sp.P KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

description

medical

Transcript of PRINT 1

Page 1: PRINT 1

CASE DAN REFERAT

MENINGITIS TUBERKULOSA

PENYUSUN

Adam Bachtiar

030.09.001

PEMBIMBING

Dr. Anthony D Tulak, Sp.P

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI

PERIODE 23 NOVEMBER 2015 – 30 JANUARI 2016

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

Page 2: PRINT 1

LEMBAR PENGESAHAN

Case dengan judul :

“Meningitis Tuberkulosa”

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Kepanitraan Klinik Ilmu

Penyakit Dalam RSUD Bekasi periode 23 November 2015 – 30 Januari 2016

Disusun Oleh

Adam Bachtiar

030.09.001

Bekasi, 11 Januari 2016

Mengetahui

Pembimbing

Dr. Anthony D Tulak, Sp.P

i

Page 3: PRINT 1

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa, atas segala

nikmat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan case yang berjudul

“Meningitis Tuberkulosa” dengan baik dan tepat waktu.

Case ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti di Rumah Sakit Umum Bekasi periode 23 November

2015 – 30 Januari 2016. Di samping itu, laporan kasus ini ditujukan untuk menambah

pengetahuan bagi kita semua tentang Meningitis Tuberkulosa

Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada dr. Anthony D Tulak, Sp.P selaku pembimbing dalam penyusunan laporan kasus ini,

serta kepada dokter – dokter pembimbing lain yang telah membimbing penulis selama di

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Bekasi. Penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada rekan – rekan anggota Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit

Dalam Rumah Sakit Umum Bekasi serta berbagai pihak yang telah memberi dukungan dan

bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput dari

kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat berharap adanya masukan, kritik maupun saran yang

membangun. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya, semoga tugas ini

dapat memberikan tambahan informasi bagi kita semua.

Bekasi, 11 Januari 2016

Penulis

ii

Page 4: PRINT 1

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN…………….....…………………………………… 1

BAB II LAPORAN KASUS………………………………………………..... 2

BAB III MASALAH KLINIS……………………………………………… 13

BAB IV TINJAUAN PUSTAKA ……………... ……………………………. 16

4.1 Definisi DHF …………………………………………………………….. 16

4.2 Etiologi DHF …………………………………………………………….. 16

4.3 Epidemiologi……………………………………………………………… 16

4.4 Anatomi dan Fisiologi…………………………………………................. 16

4.5 Patogenesis………………………………………….................................. 18

4.6 Manifestasi Klinis………………………………………………......……. 21

4.7 Diagnosis…………………………………………………………..…....... 22

4.8 Pemeriksaan Penunjang………………………………………………….. 23

4.9 Tatalaksana………………….……………………………………………. 25

4.10 Komplikasi ……………………………………………………………… 29

4.11 Prognosis ……………………………………………………………….. 29

BAB V RINGKASAN KASUS……………………………………………… 31

BAB VI DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 32

iii

Page 5: PRINT 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Penyakit infeksi pada sistem saraf diklasifikasikan berdasarkan jaringan yang terkena

infeksi; (1) infeksi pada selaput pembungkus otak (meningeal), yang melibatkan lapisan dura

secara primer (pachymeningitis) atau lapisan pia-araknoid (leptomenigitis) dan (2) infeksi pada

parenkim serebral dan parenkim pada bagian spine (ensefalitis atau myelitis). Pada kebanyakan

kasus didapatkan keduanya meningen dan parenkim otak terkena dengan pelbagai derajat

infeksi.1,2,3

Meningitis adalah suatu peradangan yang mengenai satu atau semua lapisan selaput yang

membungkus jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang menimbulkan eksudasi

(keluarnya cairan) berupa pus (nanah) atau serosa. Meningitis dibagi menjadi 2 golongan

berdasarkan perubahan yang terjadi pada cairan otak, yaitu meningitis serosa dan meningitis

purulenta.2 Pada meningitis serosa cairan otak berwarna jernih sampai xantokrom, sedangkan

pada meningitis purulenta cairan otak berwarna opalesen sampai keruh. Meningitis serosa dibagi

menjadi 2 yaitu meningitis serosa viral yang disebabkan oleh infeksi virus dan meningitis serosa

TB yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Meningitis serosa tuberkulosa atau meningitis tuberkulosa merupakan satu dari sekian

jenis meningitis yang paling sering dan paling berbahaya karena berbeda dengan meningitis

lainnya dari perjalanan penyakitnya yang lambat dan progresif. Meningitis TB terjadi sebagai

akibat komplikasi dari penyebaran TB primer, biasanya dari paru.4,5

Infeksi pada susunan saraf pusat (SSP) merupakan salah satu penyakit yang memerlukan

penanganan yang cepat dan tepat. Kerusakan sistem saraf pusat sebenarnya tidak hanya karena

adanya mikroorganisme, tetapi lebih diakibatkan oleh proses inflamasi sebagai respon adanya

mikroorganisme tersebut. Penyakit meningitis dapat terjadi pada semua tingkat, usia, namun

kalangan usia muda lebih rentan terserang penyakit ini.6

1

Page 6: PRINT 1

BAB II

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. N

Usia : 35 th

Jenis Kelamin : Wanita

Alamat : Kp. Rawa Bebek RT 006/012 Kota Baru, Bekasi Barat

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Agama : Islam

Suku : Sunda

No. RM : 08681455

ANAMNESIS

Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 17 november 2015 pukul 09.00 di kamar 4,

Ruang Mawar

Keluhan Utama:

Batuk darah sejak 1 hari SMRS

Keluhan Tambahan: Sesak napas, demam, keringat malam, nyeri sendi, lemas, nafsu makan

menurun, BB turun, nyeri dada, nyeri ulu hati

2

Page 7: PRINT 1

Riwayat Penyakit Sekarang

Ny. N, usia 35 tahun datang ke IGD RSUD Kota Bekasi dengan keluhan utama batuk

darah sejak 1 hari SMRS. Darah yang keluar berwarna merah segar bercampur dengan dahak,

tidak disertai dengan campuran sisa makanan dan berjumlah ± ¼ gelas belimbing.

Setelah di rawat selama 7 hari di bangsal Mawar, os mengeluhkan kepalanya terasa nyeri

hebat dan menetap. Kedua kaki pasien terasa lemah dan nyeri bila digerakkan. Tidak ada

penuruan kesadaran. Kejang disangkal. Muntah menyemprot disangkal.

Keluhan batuk sudah dialami pasien sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah sembuh.

Awalnya batuk disertai dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan dengan jumlah ± 1

sendok makan tiap kali batuk. Os sudah sering berobat ke puskesmas namun batuknya tidak

pernah hilang. Dahak sulit dikeluarkan dan sangat mengganggu terutama pada malam hari.

Selain itu, os juga mengeluh sering demam sejak 3 bulan yang lalu. Demam tidak

disertai dengan menggigil dan bersifat hilang timbul. Demam akan turun jika os mengkonsumsi

obat penurun panas yaitu Paracetamol. Os sering berkeringat pada malam hari hingga

membuatnya terbangun. Os mengeluhkan sesak napas terutama jika banyak melakukan aktivitas

dan dirasakan semakin memberat. Sesak napas ini sedikit berkurang jika beristirahat. Sesak tidak

disertai dengan bunyi “ngik”. Sesak tidak dipengaruhi oleh suhu, cuaca, maupun debu.

Selain itu, os pernah merasakan nyeri dada sebelah kanan menjalar ke kiri seperti di tusuk

– tusuk. Nyeri dada timbul terutama jika pasien sedang merasakan batuk dan sesak napas. Os

juga mengeluhkan nafsu makan berkurang dalam beberapa bulan terakhir sehingga badanya

semakin kurus. Os mengeluh nyeri pada ulu hati. Os merasa mual namun tidak sampai muntah.

Buang air kecil normal dengan frekuensi 3-4x/hari, warna kuning jernih tidak ada darah,

nyeri saat BAK disangkal. BAB seperti biasa dengan frekuensi BAB 1-2x/hari, dengan

konsistensi padat warnanya kekuningan.

.

3

Page 8: PRINT 1

Riwayat Penyakit Dahulu

Ny. N baru pertama kali merasakan keluhan seperti ini. Ny. N menyangkal memiliki

riwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke dan alergi

obat/makanan/minuman.

Riwayat Penyakit Keluarga

Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama dengan Ny. N. Keluarga juga

tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke dan

alergi obat/makanan/minuman

Riwayat Kebiasaan

Ny. N tidak pernah merokok, minum kopi, dan minum minuman Alkohol. Ny. N jarang

berolahraga.

Riwayat Pengobatan

Sebelum masuk Rumah Sakit pasien sempat berobat ke puskesmas kemudian diberi obat

Antibiotik, obat batuk, obat penurun panas, tetapi keluhan tidak membaik. Tidak ada riwayat

trauma dan operasi.

PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran: Compos Mentis

Kesan sakit: Tampak sakit berat

Tanda Vital:

Tekanan Darah: 140/100

Frekuensi Nadi: 96x/menit

Suhu: 37.5oC

Frekuensi Pernafasan: 32x/menit

4

Page 9: PRINT 1

Antropometri: BB= 40kg TB= 150cm BMI=17,8

Kepala: Bentuk kepala normocephali, simetris

Rambut: rambut hitam pendek, distribusi tidak merata, rontok, terdapat luka pada bagian

occipitalis

Mata: konjungtiva anemis, Sklera tidak Ikterik, tidak ada kelainan bulu mata, tidak ada infeksi

pada mata

Wajah: wajah tidak ada trauma, simetris

Hidung: tidak ada deviasi septum, tidak ada secret, tidak ada tanda-tanda radang, tidak ada

massa, tidak ada epistaksis

Telinga: tidak nyeri, simetris, tidak ada secret, tidak ada tanda-tanda radang, tidak ada massa

Mulut: bibir tampak sedikit kering, tidak sianosis, tidak ada sariawan, hygiene bagus, tidak ada

perdarahan atau bengkak pada gusi

Lidah: tidak kotor, tidak megaloglossia, tidak ada fissured

Tonsil: tidak ada pembesaran T1/T1

Leher: tidak ada pembesaran KGB, JVP 5 + 1 cm, tidak ada pembesaran Tiroid

Thorax:

Inspeksi

Tidak ada eflouresensi yang bermakna, warna kulit sawo matang, pergerakan dinding

dada simetris dan tidak ada yang tertinggal, sela iga dalam batas normal, Iktus Kordis Tidak

Tampak, tidak ada dilatasi Vena.

Buah Dada Tampak Simetris, warna kulit sawomatang, tidak ada Benjolan/massa, papilla

mammae tidak ada retraksi dan tidak mengeluarkan secret.

Palpasi:

5

Page 10: PRINT 1

Pergerakan dinding dada kanan-kiri simetris, tidak ada krepitasi, tidak nyeri, vokal

fremitus simetris pada dinding dada kanan-kiri dan punggung, Iktus kordis didapatkan setinggi

ICS 5 pada garis Midklav 1 jari lateral, Tidak terapa thrill pada 4 area katup jantung, Besar sudut

angulus costae < 90o

Perkusi:

Suara redup pada hemithorax kanan-kiri pasien, Batas paru dan hepar setinggi ICS 5 linea

midklav kanan dengan suara redup, dan setelah inspirasi tidak ditemukan peranjakan. Batas Paru

dan lambung setinggi ICS 7 linea aksilaris anterior kiri dengan suara timpani

Batas kanan jantung setinggi ICS 3 hingga ICS 5 garis sternalis kanan dengan suara

Redup, Batas kiri jantung setinggi ICS 5 linea midclavikularis kiri 1 cm lateral dengan suara

redup, Batas atas jantung setinggi ICS 3 linea parasternalis kiri

Pada isthmus kronig didapatkan suara sonor pada sisi kanan-kiri pasien. Pada perkusi

punggung didapatkan hemithorak kanan-kiri sonor

Auskultasi:

Pada Paru Didapatkan suara nafas trakeal dengan perbandingan inspirasi dan ekspirasi

1:3, suara nafas bronchial pada dada dan punggung 1:2, suara nafas sub bronchial pada dada dan

punggung 1:1 dan suara nafas vesikuler pada dada, samping dan punggung 3:1. Terdapat ronkhi

basah kasar pada kedua paru. Tidak ada wheezing dan stridor.

Pada Jantung didapatkan irama teratur, dengan frekuensi 96x/menit, BJ1 & BJ2 normal,

dengan intensitas BJ1 lebih kuat di mitral dan tricuspid, sedangakan BJ2 kuat di Aorta dan

Pulmonal, tidak ada bunyi jantung tambahan, opening snap, ejection sound, sistolik click.

Abdomen:

Inspeksi

Bentuk abdomen normal, mendatar, dan simetris, tidak buncit, tidak skafoid, tidak ada

sagging of the flanks. Warna kulit sawo matang, tidak pucat, tidak kemerahan, tidak ikterik,

tidak tampak efloresensi yang bermakna, tidak tampak spider navy, tidak tampak roseola spot,

kulit tidak keriput, tidak ada dilatasi vena, umbilicus normal, tidak menonjol, dan tidak ada

6

Page 11: PRINT 1

smilling umbilicus. Gerak dinding perut simetris, tidak ada yang tertinggal, tipe pernafasan

torako-abdominal

Auskultasi

Bising usus 2x/menit, tidak terdengar Arterial bruit, tidak terdengar venous hum, tidak

terdengar friction rub

Palpasi

Dinding abdomen supel, tidak teraba massa, tidak ada defense muscular, turgor kulit

baik. Nyeri tekan epigastrium (+). Nyeri lepas (-). Tidak ada murphy sign, Tidak ada

hepatomegali, lien tidak teraba, undulasi (-) tidak ada cairan, ballotement (-) tidak teraba massa

bulat.

Perkusi

Pada ke 4 kuadran didapatkan suara Timpani, batas bawah hepar didapatkan setinggi ICS

7 garis midclavikularis kanan dengan suara pekak, batas atas hepar didapatkan setinggi ICS 5

linea midclavikularis kanan dengan suara redup, tidak ada shifting dullness.

Ekstremitas:

Inspeksi

Warna kulit sawo matang, tampak bintik merah (petechiae) di kedua tangan dan kedua

kaki, kedua tangan dan kedua kaki tampak simetri, tidak ada deformitas, tidak tampak edema,

tanda-tanda radang tidak ada

Palpasi

Akral teraba hangat pada kedua tangan dan kedua kaki, tidak ada edema

Rangsang menigeal

Kaku kuduk positif,brudzinksi I positif, burdzinski II positif, laseg negatif, kernig negatif.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

7

Page 12: PRINT 1

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Flag Hasil Unit Nilai rujukan

HEMATOLOGI

Darah lengkap

Leukosit 16,3 ribu/uL 5~10

Eritrosit 3,58 juta/uL 4~5

Hemoglobin 9,6 g/dL 12-14

Hematokrit 29,3 % 37-47

Indeks eritrosit

MCV 81,7 fL 82~92

MCH 26,8 Pg 27~32

MCHC 32,9 % 32~37

Trombosit 100 ribu/uL 150~400

KIMIA KLINIK

TP, ALB, GLOB

Protein total 5 g/dL 6.6~8.0

Albumin 1,84 g/dL 3.5~4.5

Globulin 3,16 g/dL 1.5~3.0

FUNGSI HATI

SGOT (AST) 65 U/L <37

SGPT (ALT) 28 U/L <41

BILI. TOTAL

DIREK, INDIREK

Bilirubin total 1,9 mg/dL <1.2

Bilirubin direk 1,22 mg/dL <0.6

Bilirubin indirek 0,66 mg/dL <0.8

FUNGSI GINJAL

Ureum 42 mg/dL 20~40

Kreatinin 0,69 mg/dL 0.5~1.5

Gula darah sewaktu 63 mg/dL 60~110

8

Page 13: PRINT 1

ANALISA GAS DARAH

pH 7,388 7,35-7,45

pCO2 32,3 mmHg 35-45

pO2 99,2 mmHg 83-108

O2 Saturasi 97,8 % 95-98

HCO3 19,9 mmol/l 22-26

TCO2 20,9 mmol/l 23-27

BEecf -5,5 mmol/l -2 - 3

BE blood -3,8 mmol/l -2 - 3

9

Page 14: PRINT 1

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Rontgen Thorax

Kesan:

Tb paru duplex aktif, Edema paru

Kardiomegali

10

Page 15: PRINT 1

CT Scan Kepala

Kesan:

Tidak tampak tanda SH atau SNH dan gambaral SOL pada CT scan kepala saat ini. Tidak

tampak tanda meningoencephalitis sinus frontalis kanan.

ASSESSMENT

1. TB paru aktif duplex

2. Mengitis TB

3. Asidosis Metabolik

4. Kardiomegali

11

Page 16: PRINT 1

PLANNING

RHZE 450mg, 300mg, 1000mg, 1000mg

Curcuma 3x1

Episan 3x1

Hp pro 3x2

Rantin 2x1

Albumin 100cc

Mecobalamin 3x1

Salbutamol 3x20mg

Fluconazole 1x1

Streptomisin 1x1gram

Cefoperazone

Metilprednisolon

Metronidazole

Salep gentamicin

Kaltropen

12

Page 17: PRINT 1
Page 18: PRINT 1