Prinsip-prnsip Bedah Periodontal

29
MELOK ARIS WAHYUKUNDARI BLOK KURATIF DAN REHABILITATIF III SEMESTER GENAP 2012-2013 12/02/13 - FKG UJ

description

a

Transcript of Prinsip-prnsip Bedah Periodontal

MELOK ARIS WAHYUKUNDARIBLOK KURATIF DAN REHABILITATIF III

SEMESTER GENAP 2012-201312/02/13 - FKG UJ

1. PERSIAPAN PASIEN

1. Reevaluasi setelah terapi fase I

• Scaling dan root planing dan penghapusan semua iritan (terapi fase I) :

– Mengeliminasi lesi– Membuat jaringan lebih kuat dan konsisten– Efek psikologis mengurangi ketakutan &

kecemasan

• Fase reevaluasi terdiri dari :– Probing dan pemeriksaan ulang berkaitan

temuan sebelumnya tentang perlunya bedah

• Prosedur bedah, hasil yang diharapkan, dan perawatan pasca bedah diputuskan sebelum bedah dan didiskusikan dengan pasien

2. Premedikasi (khususnya bagi pasien dengan kompromis medis) :– Antibiotika

sebelum bedah dan dilanjut 4-7 hari setelah bedah

– Antiinflamasi

NSAID : ibuprofen 1 jam sebelum prosedur

3. Merokok– Efek buruk merokok penyembuhan luka

periodontal– Pasien harus jelas diberitahukan fakta ini– Meminta pasien berhenti merokok atau

berhenti minimal 3-4 minggu setelah prosedur– Pasien yang tidak mengikuti saran terapi

bedah regeneratifm mukogingiva, dan estetik perlu dipertimbangkan

4. Informed consent– Informasikan kepada pasien : diagnosis,

prognosis, kemungkinan perawatan lain, komplikasi yg mungkin terjadi

– Menyetujui dengan penandatanganan berkas persetujuan.

2. Peralatan Emergensi

• Keadaan darurat yang sering terjadi : syncope

• Tanda2 : lemas, pucat, berkeringat, ekstremitas dingin, pusing, dan nadi melambat.

• Penanganan : hentikan perawatan, BLS, (pemberian oksigen).

3. Tindakan untuk Mencegah Transmisi Infeksi

• Triad barrier kacamata, masker, sarung tangan

• Tindakan asepsis sterilisasi alat dan ruangan, pemakaian jarum suntik disposible

4. Sedasi dan Anestesi

• Anestesi blok, infiltrasi, interdental papil

• Inhalasi, oral, intramuscular, dan intravena

• Untuk menghilangkan rasa sakit, cemas berlebih

• Perhatikan teknikkemampuan untuk mengatur level sedasi pada prosedur yang cermat, penyembuhan yang cepat, dan sedikit atau tidak ada postoperative pada fungsi sensorik atau motorik

5. Manajemen Jaringan

1. Operasi dengan hati-hati dan lembut

Kekasaran harus dihindari karena mengakibatkan luka jaringan lunak yang berlebih, mengakibatkan ketidaknyamanan postoperative, dan memperlambat penyembuhan

2. Mengamati pasien setiap saat

Ekspresi wajah, pucat, dan keringat merupakan tanda-tanda yang jelas yang dapat mengindikasikan pasien mengalami nyeri, anxiety, atau takut. Respon dokter terhadap gejala pasien dapat saja berbeda antara keberhasilan dan kegagalan.

3. Pastikan instrumen tersebut tajam

Keberhasilan perawatan tidaklah mungkin tanpa instrumen yang tajam. Instrumen yang tumpul berakibat ketidakberhasilan dan adanya trauma berlebih dikarenakan sedikitnya pemotongan dan daya berlebihan yang digunakan

Instruksi setelah Operasi

• Beri Acetaminophen (tylenol) 2 tablet setiap 6 jam pada 24 jam pertama

• Gunakan periodontal pack pada gusi untuk menghindari iritasi

• The pack harus tetap di tempatnya sampai kunjungan berikutnya.

• Selama tiga jam pertama setelah operasi, jangan memakan makanan panas, tunggu packnya mengeras

• Jangan meminim minuman yang panas selama 24 jam pertama.

• Jangan merokok• Jangan menyikat gigi yg tertutup pack• Selama hari pertama, gunakan es secara intermitten

pada wajah yang dilakukan operasi.• Jangan melakukan kegiatan yang membutuhkan tenaga

yang besar• Gunakan air hangat diluar area operasi jika terjadi

pembengkakan• Jika terjadi perdarahan pasca operasi : ambil gauze,

bentuk seperti U, jepit dengan ibu jari dan jari telunjuk, aplikasikan pada kedua sisi pack, dan tekan selama 20 menit

• Jaga kebersihan mulut• Jika terjadi masalah langsung hubungi dokter yang

bersangkutan.

Minggu Pertama Pasca Operasi

1. Pendarahan yang terus menerus pascaoperasi.

Kapas dibuka dan pada area pendarahan dihentikan dengan tekanan, electrosurgery, atau elektrokauter. Setelah pendarahan dihentikan, area itu di balut kembali.

2. Sensitivitas pada saat tes perkusi.

Kapas harus dibuka dan gingiva diperiksa untuk daerah lokal infeksi atau iritasi, lalu dibersihkan dan di buat drainase. Kalkulus harus dibersihkan.

3. Pembengkakan dalam 2 hari pertama pasca operasi.

Amoksisilin (500 mg) harus diberikan setiap 8 jam selama 1 minggu, dan pasien juga harus diinstruksikan untuk mengompres dengan air hangat di area tersebut

4. Merasa lemah

Reaksi sistemik bakteremia transien yang disebabkan oleh prosedur. Dapat dicegah dengan premedikasi amoksisilin (500 mg) setiap 8 jam, mulai 24 jam sebelum prosedur berikutnya dan terus selama 5 hari pasca operasi.

Pelepasan Pack pada KunjunganBerikutnya (setelah 1 mgg)

• Memasukkan surgical hoe sepanjang pinggiran dan memberikan tekanan secara pelan-pelan ke arah lateral.

• Sisa-sisa pack pada area interproximally dan partikel-partikel yang menempel pada permukaan gigi dibersihkan dengan scalers.

• Seluruh area dibersihkandengan peroksida untuk menghilangkan debris superfisial.

• Repacking

Disarankan untuk pasien dengan

1.batas nyeri yang rendah yang sangat tidak nyaman ketika pack akan dihilangkan,

2.keterlibatan periodontal luas, atau

3.penyembuhan lambat

Perawatan Mulut

• Tidak boleh menyikat gigi terlalu kuat selama minggu pertama.

• Menjaga kebersihan mulut berkumur dengan chlorhexidin

• Pemberian ibuprofen (600-800 mg) yang diikuti oleh satu tablet setiap 8 jam selama 24 sampai 48 jam

Manajemen NyeriPostoperative

Hipersensitivitas akar• Untuk mengurangi

atau mengeliminasi hipersensitivitas ini yaitu plak kontrol

Desensitizing agents• Merupakan sejumlah

agen yang bertujuan mengontrol hipersensitivitas akar.

Evaluasi klinis agen ini tidak mudah karena :

1) Mengukur dan membandingkan rasa nyeri antara orang yang berbeda tidaklah mudah.

2) Hipersensitivitas menghilang sendiri setelah beberapa waktu.

3) Desensitizing agents biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk bereaksi.

Pasien harus diberitahu kemungkinan terjadinya hipersensitivitas akar sebelum dilakukan perawatan.

• Hipersensitivitas timbul sebagai akibat dentin yang terekspos yang tidak dapat dihindarkan bila kalkulus dan plak dihilangkan.

• Hipersensitivitas menghilang dalam beberapa minggu.• Plak kontrol penting dalam mengurangi hipersensitivitas.• Desentizing agents membutuhkan waktu beberapa hari

bahkan minggu untuk menghasilkan produk.

Bahan yang digunakan oleh pasien untuk mengurangi hipersensitivitas akar

• Pasta gigi yang mengandung fluoride ditambah dengan bahan aktif lain seperti strontium chloride, potassium nitrate, dan sodium citrate dapat mengurangi kesensitifan.

Bahan yang digunakan pada tempat praktek

Office treatments for Dentinal Hypersensitivity

Cavity varnishes

Antiinflammatory agents

Treatments that partially obturate dentinal tubules

Burnishing of dentin

Silver nitrate

Zinc chloride-potassium ferrocyanide

Formalin

Calcium compounds

• Calcium hydroxide

• Dibasic calcium phosphate

Fluoride compounds

• Sodium fluoride

• Stannous fluoride

Iontophoresis

Strontium chloride

Potassium oxalate

Restorative resin

Dentin bonding agents

• Merawat seluruhnya dalam sekali operasi di rumah sakit di bawah anestesi umum.

• Indikasi

• kontrol yang optimal dan mengatasi ketakutan, kenyamanan bagi individu yang tidak bisa menjalani beberapa kali kunjungan untuk perawatan bedah yang komplit.