preskas psikiatri kelompok 2

18
  1 I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. FS Nomor Rekam Medik : 234654 Jenis kelamin : Perempuan Usia/ Tempat, tanggal lahir : 17 tahun/ Bogor, 17 Juli 1994 Agama : Islam Suku/ Kewarganegaraan : Sunda/ WNI Pendidikan terakhir : SLTP Pekerjaan : Pelajar Status perkawinan : Belum menikah Alamat : Kampung Dayeuh RT 02/01 Citeureup Bogor, Jawa Barat Tanggal masuk RSMM :   IGD Psikiatri : 21 April 2012  IGD Psikiatri : 22 April 2012 Pasien datang ke RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi (RSMM) diantar oleh kedua orang tuanya. II. RIWAYAT PSIKIATRI Data diperoleh dari: 1. Autoanamnes is pada tanggal 21 April 2012 2. Alloanamnesis dengan kedua orang tua pasien pada tanggal 21 dan 22 April 2012 3. Data rekam medis pasien. A. Keluhan Utama : Pasien dibawa ke IGD psikiatri RSMM karena badan pasien kaku dan sulit digerakkan sejak 4 jam SMRS. B. Riwayat Gangguan Sekarang : Pasien dibawa ke IGD Psikiatri RSMM karena badan pasien kaku dan sulit digerakkan sejak 4 jam SMRS. Menurut keluarga pasien, keluhan muncul setelah pasien minum obat yang diperoleh dari IGD

Transcript of preskas psikiatri kelompok 2

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 1/18

 

  1

I.  IDENTITAS PASIEN

Nama : An. FS

Nomor Rekam Medik : 234654

Jenis kelamin : Perempuan

Usia/ Tempat, tanggal lahir : 17 tahun/ Bogor, 17 Juli 1994

Agama : Islam

Suku/ Kewarganegaraan : Sunda/ WNI

Pendidikan terakhir : SLTP

Pekerjaan : Pelajar

Status perkawinan : Belum menikah

Alamat : Kampung Dayeuh RT 02/01 Citeureup

Bogor, Jawa Barat

Tanggal masuk RSMM :   IGD Psikiatri : 21 April 2012

  IGD Psikiatri : 22 April 2012

Pasien datang ke RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi (RSMM) diantar oleh kedua orang

tuanya.

II.  RIWAYAT PSIKIATRI

Data diperoleh dari:

1.  Autoanamnesis pada tanggal 21 April 2012

2.  Alloanamnesis dengan kedua orang tua pasien pada tanggal 21

dan 22 April 2012

3.  Data rekam medis pasien.

A.  Keluhan Utama :

Pasien dibawa ke IGD psikiatri RSMM karena badan pasien kaku

dan sulit digerakkan sejak 4 jam SMRS.

B.  Riwayat Gangguan Sekarang :

Pasien dibawa ke IGD Psikiatri RSMM karena badan pasien kaku

dan sulit digerakkan sejak 4 jam SMRS. Menurut keluarga pasien,

keluhan muncul setelah pasien minum obat yang diperoleh dari IGD

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 2/18

 

  2

Psikiatri sehari sebelumnya, yaitu pada tanggal 21 April 2012. Semenjak 

itu, pasien tidur terus-menerus sehingga membuat keluarga pasien

khawatir, sulit di ajak berkomunikasi karena mulutnya kaku, dan mata

pasien terlihat mendelik ke atas.

Sehari sebelumnya, Pasien dibawa ke IGD Psikiatri RSMM karena

marah-marah dan berbicara sendiri sejak 3 hari SMRS. Menurut pasien,

dia mendengar suara-suara yang tidak dia kenali yang berkomentar

tentang dirinya, mengatakan bahwa dirinya tidak akan lulus ujian dan

mengajaknya untuk pindah agama. Suara-suara tersebut sangat

mengganggu pasien sehingga dia sulit tidur dan membuatnya ketakutan.

Pasien merasa rahasianya atau apa yang dia pikirkan dapat diketahui oleh

orang lain. Hal ini juga membuatnya ketakutan. Pasien mengatakan

bahwa ada seseorang yang  bernama “Rendi” yang menyukai dirinya

namun sering mengganggunya. “Rendi” sering bermain di kamarnya,

mengajaknya untuk mengobrol, dan mengajaknya untuk pindah agama.

Pasien merasa bingung tentang dirinya saat ini. Pasien merasa sedikit

mengalami gangguan jiwa, tapi dia menyangkal apabila mengalami

gangguan jiwa. Pasien mengaku baru pertama kali merasa seperti saat ini.

Menurut orang tua pasien, pasien mengalami perubahan perilaku

sejak 3 hari yang lalu, seperti suka berbicara dan kadang-kadang tertawa

sendiri, berbicara tidak menyambung, suka marah-marah dan terkadang

mengancam orang lain namun tidak sampai merusak barang-barang atau

melukai dirinya dan orang lain, pasien juga tidak mau makan dan mandi,

pasien hanya makan dan mandi jika dipaksa oleh kedua orang tuanya.

Orang tua pasien mengaku bahwa kondisi seperti ini baru pertama kali

terjadi pada pasien.

Orang tua pasien mengatakan bahwa ada seseorang di sekolahnya

yang menyukai dirinya namun pasien tidak suka dengan orang tersebut.

Orang tua pasien tidak ingat dengan nama orang tersebut. Orang tua

pasien mengatakan bahwa keluhan ini muncul pada saat pasien setelah

mengikuti ujian nasional. Orang tua pasien menyangkal bahwa pasien

dalam masa pengobatan/ pernah menjalani pengobatan gangguan jiwa.

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 3/18

 

  3

C.  Riwayat Gangguan Dahulu :

a.  Riwayat Gangguan Psikiatrik :

Pasien baru pertama kali ini mengalami gangguan jiwa dengan

keluhan marah-marah dan kadang-kadang mengancam orang lain,

berbicara dan tertawa sendiri, bicara tidak menyambung, sulit tidur,

makan, dan mandi sejak 3 hari SMRS. Menurut pasien, dia mendengar

suara-suara yang tidak dia kenali yang berkomentar tentang dirinya.

Pasien juga merasa isi pikirannya dapat diketahui oleh orang lain.

Pasien belum pernah/ tidak dalam masa pengobatan gangguan jiwa

sebelumnya. Pada tanggal 21 April 2012, pasien datang ke IGD

RSMM dan diberikan obat haloperidol dan klorpromazin.

b.  Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif :

Pasien tidak pernah mengkonsumsi minuman keras atau obat-

obatan terlarang.

c.  Riwayat Penyakit Medis Lainnya

Pasien tidak mempunyai riwayat gangguan medis lainnya.

D.  Riwayat Hidup :

a.  Prenatal dan Perinatal :

Pasien merupakan anak ke-1 dari 2 bersaudara. Pasien

merupakan anak yang diharapkan dan direncanakan. Kondisi ibu saat

mengandung dalam keadaan baik. Pasien lahir spontan, cukup bulan,

dan tidak memiliki kelainan bawaan.

b.  Masa Kanak Awal (0-3 tahun) :

Keadaan masa kanak-kanak pasien dalam kewajaran seperti anak-anak 

seusianya. Tumbuh kembang pasien dalam batas normal, sama seperti anak 

seusianya. Aktivitas motoriknya tidak ada gangguan. Pasien diasuh oleh

kedua orang tuanya dengan penuh kasih sayang.

c.  Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun):

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 4/18

 

  4

Hubungan pasien dengan keluarganya baik. Pasien rajin pergi

ke sekolah dan tekun dalam belajar. Di sekolah, pasien merupakan

anak yang cenderung pendiam dan jarang bergaul dengan teman

sebayanya, pasien hanya bermain dengan beberapa teman dekatnya.

Pergaulan dan aktivitasnya dalam batas kewajaran anak-anak 

seusianya.

d.  Masa Kanak Akhir dan Remaja :

Ketika remaja, pasien tidak pernah mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler di sekolahnya. Pasien lebih banyak menghabiskan

waktunya belajar dan membantu ibunya di rumah. Pasien sangat

tertutup dan lebih banyak diam. Pasien mulai menyukai lawan

 jenisnya saat kelas 2 pada tingkat SMP. Pasien mengaku tidak 

mempunyai hobi yang dia sukai.

e.  Riwayat Pendidikan :

Prestasi sekolah pasien tergolong biasa-biasa saja, tetapi pasien

selalu naik kelas.

f.  Riwayat Pekerjaan :

Pasien belum pernah bekerja.

g.  Riwayat Perkawinan :

Pasien belum menikah.

h.  Riwayat Agama :

Pasien dibesarkan dalam keluarga beragama islam yang

disiplin dalam menjalankan ajaran agama. Semua aktivitas keagamaan

dipantau ketat oleh orang tua pasien.

i.  Aktivitas Sosial :

Pasien termasuk orang yang pendiam dan jarang bergaul

dengan tetangga atau teman sebaya di lingkungan sekitarnya. Pasien

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 5/18

 

  5

lebih banyak menghabiskan waktu di rumah setelah beraktivitas di

sekolahnya.

 j.  Riwayat Psikoseksual :

Pengetahuan tentang seksual dianggap tabu oleh pasien dan

keluarga pasien. Pasien mulai menyukai lawan jenisnya saat kelas 2

pada tingkat SMP namun pasien tidak berani berpacaran karena

dilarang oleh kedua orang tuanya dan mematuhi aturan tersebut.

Pasien mengakui tidak pernah melakukan hubungan seksual.

k.  Riwayat pelanggaran hukum:

Pasien tidak memiliki riwayat pelanggaran hukum.

l.  Riwayat sosio-ekonomi:

Keluarga pasien tergolong status ekonomi menengah ke

bawah. Ayah pasien bekerja sebagai guru agama dan bertindak sebagai

pencari nafkah yang utama. Ibu pasien seorang ibu rumah tangga.

Keluarga pasien tinggal di lingkungan padat penduduk.

E.  Situasi Kehidupan Sekarang :

Menurut pasien, pasien merasa bingung tentang dirinya saat ini.

Pasien merasa sedikit mengalami gangguan jiwa, tapi dia menyangkal

apabila mengalami gangguan jiwa. Pasien masih mendengar suara-suara

yang mengganggu dirinya, sehingga pasien sulit tidur dan merasa

ketakutan.

F.  Riwayat Keluarga :

Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pasien sejak 

kecil tinggal bersama ayah, ibu dan seorang saudaranya. Pasien memiliki

seorang adik laki-laki.

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 6/18

 

  6

Gambar 1.1. Genogram Keluarga Pasien

G.  Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya :

Pasien merasa sedikit mengalami gangguan jiwa, tapi dia

menyangkal apabila mengalami gangguan jiwa ketika dikonfirmasi.

Pasien mengaku bingung ketika dibawa ke RS.

H.  Impian, Fantasi, dan Nilai-nilai :

Pasien mengatakan bahwa pasien ingin lulus ujian, jadi orang

islam yang baik dan masuk ke surga.

Keterangan : = Laki - laki 

= Perempuan 

= Pasien 

Meninggal =

= Tinggal serumah 

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 7/18

 

  7

III.  PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Berdasarkan pemeriksaan pada tanggal 21 April 2012

A.  Deskripsi Umum

1.  Penampilan : Seorang perempuan berusia 17 tahun,

terlihat seusai dengan usianya, perawatan diri cukup, berjilbab, baju

pasien tidak rapi, habitus astenikus

2.  Kesadaran : compos mentis

3.  Pembicaraan : Pasien berbicara secara spontan,

artikulasi cukup jelas, intonasi dan volume suara cukup, ide cerita

banyak, kadang-kadang berbicara dan marah-marah sendiri.

4.  Perilaku dan Psikomotor : Selama pemeriksaan pasien tampak 

gelisah.

5.  Sikap terhadap pemeriksa : tampak tegang, kooperatif 

B.  Mood dan Afek 

1.  Mood : disforik 

2.  Afek : Terbatas

C.  Gangguan Persepsi

Ada, saat dilakukan pemeriksaan pada tanggal 21 April 2012

ditemukan adanya:

-  Halusinasi auditorik : 3rd

order (commenting)

-  Halusinasi visual : bayangan seseorang bernama “Rendi” 

D.  Pikiran

  Proses dan bentuk pikir : banyak ide, asosiasi longgar.

  Isi pikir : thought broadcasting 

E.  Kesadaran dan Kognitif 

1.  Taraf kesadaran : Compos mentis

2.  Orientasi :

Waktu : Pasien mengetahui hari, bulan dan tahun dengan baik 

Tempat : Baik, pasien mengetahui tempat dimana ia dirawat.

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 8/18

 

  8

Orang : baik, pasien mengetahui pemeriksa dan keluarganya.

3.  Daya Ingat

Segera : baik, pasien dapat mengingat 3 kata yang

disebutkan oleh pemeriksa

Jangka Pendek : baik, pasien dapat menceritakan kegiatan

pasien pada hari itu

Jangka Menengah : baik, pasien dapat menceritakan gejala-gejala

yang dirasakan beberapa minggu terakhir

Jangka Panjang : baik, pasien dapat menceritakan riwayat

pendidikannya terdahulu

4.  Konsentrasi : kurang baik, pasien tidak mampu menjawab soal

pengurangan (100-7=93, dst)

5.  Perhatian : pasien mudah teralihkan oleh stimulus eksternal

6. Kemampuan membaca dan menulis : baik, pasien dapat membaca dan

menulis apa yang diperintahkan oleh pemeriksa

7.  Pikiran abstrak : baik, pasien dapat menjawab arti peribahasa

“ada udang di balik batu.” 

8.  Kemampuan visuospasial : baik, pasien dapat menggambar sebuah

segitiga

9.  Intelegensia dan kemampuan informasi : baik, pasien dapat

menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.

10. Kemampuan menolong diri : cukup, pasien hanya melakukan aktivitas

apabila disuruh oleh orang tua pasien.

F.  Pengendalian impuls

Kurang, pasien terlihat gelisah dan tidak dapat tidur tenang selama

pemeriksaan.

G.  Daya nilai dan tilikan

1.  Daya nilai sosial : baik, menurut pasien marah adalah perbuatan

yang salah

2.  Uji Daya nilai : baik, mencuri adalah perbuatan dosa.

3.  Penilaian realita : Terdapat hendaya dalam menilai realita.

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 9/18

 

  9

4.  Tilikan : derajat 2

H.  Taraf dapat dipercaya : Secara keseluruhan pasien dapat dipercaya

IV.  PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A.  Status Internus (Pemeriksaan Tanggal 21 April 2012)

Keadaan Umum : Baik 

Kesadaran : Kompos Mentis

Tekanan Darah : 110/80 mmHg

Frekuensi Nadi : 84x/ menit

Frekuensi Napas : 18 x/menit

Suhu : 36,7º C

Status Gizi : Kesan gizi baik 

Kulit : Sawo matang, kesan normal.

Kepala : Tidak ada deformitas

Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut.

Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.

THT : Telinga tidak deformitas, terdapat sedikit serumen di

kedua telinga.

Gigi dan Mulut : Mukosa mulut dan lidah dalam batas normal

Leher : Tidak ada pembesaran KGB.

Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Paru : Suara napas vesikuler, rh -/-, wh -/-

Abdomen : Supel, tidak ada nyeri tekan, bising usus (+) normal.

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-).

B.  Status Neurologis

1.  GCS : 15 (E4, V5, M6)

2.  Kaku Kuduk : (-)

3.  Pupil : Bulat, isokor, refleks cahaya

langsung-tidak langsung +/+

4.  Kesan Parese nervus Kranialis : (-)

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 10/18

 

  10

5.  Motorik : Kekuatan (5), tonus baik,

rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi , tidak ada gangguan

keseimbangan dan koordinasi.

6.  Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas

7.  Refleks fisiologis : (+)

8.  Gejala ekstrapiramidal : (-)

9.  Gaya Berjalan dan Postur Tubuh : Normal

10. Stabilitas Postur Tubuh : Normal

11. Tremor di kedua tangan : (-)

C.  Status Internus (Pemeriksaan Tanggal 22 April 2012)

Keadaan Umum : Tampak kaku

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Frekuensi Nadi : 128 x/ menit

Frekuensi Napas : 20 x/menit

Suhu : 36,5 º C

Status Gizi : Kesan gizi baik 

Kulit : Sawo matang, kesan normal.

Kepala : Tidak ada deformitas

Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut.

Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.

THT : Telinga tidak deformitas, terdapat sedikit serumen di

kedua telinga.

Gigi dan Mulut : Mukosa mulut dan lidah dalam batas normal

Leher : Tidak ada pembesaran KGB.

Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Paru : Suara napas vesikuler, rh -/-, wh -/-

Abdomen : Supel, tidak ada nyeri tekan, bising usus (+) normal.

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-).

D.  Status Neurologis

12. GCS : 15 (E4, V5, M6)

13. Kaku Kuduk : (-)

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 11/18

 

  11

14. Pupil : Bulat, isokor, refleks cahaya

langsung-tidak langsung +/+

15. Kesan Parese nervus Kranialis : (-)

16. Motorik : Kekuatan (5), tonus baik,

rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi , tidak ada gangguan

keseimbangan dan koordinasi.

17. Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas

18. Refleks fisiologis : (+)

19. Gejala ekstrapiramidal : (+)

20. Gaya Berjalan dan Postur Tubuh : seperti robot

21. Stabilitas Postur Tubuh : Normal

22. Tremor di kedua tangan : (+)

V.  IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien, seorang perempuan berusia 17 tahun, dibawa ke IGD psikiatri

RSMM oleh kelurganya karena badan pasien kaku dan sulit digerakkan

sejak 4 jam SMRS.

Menurut keluarga pasien, keluhan muncul setelah pasien minum

obat yang diperoleh dari IGD Psikiatri sehari sebelumnya, yaitu pada

tanggal 21 April 2012. Semenjak itu, pasien tidur terus-menerus, mulut

kaku, dan mata pasien terlihat mendelik ke atas.

Sehari sebelumnya, Pasien dibawa ke IGD Psikiatri RSMM karena

marah-marah dan berbicara sendiri sejak 3 hari SMRS. Menurut pasien,

dia mendengar suara-suara yang tidak dia kenali yang berkomentar

tentang dirinya, mengatakan bahwa dirinya tidak akan lulus ujian dan

mengajaknya untuk pindah agama. Suara-suara tersebut sangat

mengganggu pasien sehingga dia sulit tidur dan membuatnya ketakutan.

Pasien merasa rahasianya atau apa yang dia pikirkan dapat diketahui oleh

orang lain. Pasien mengatakan melihat seseorang yang bernama “Rendi”

yang menyukai dirinya namun sering mengganggunya. “Rendi” sering

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 12/18

 

  12

bermain di kamarnya, mengajaknya untuk mengobrol, dan mengajaknya

untuk pindah agama.

Menurut orang tua pasien, pasien mengalami perubahan perilaku

sejak 3 hari yang lalu, seperti suka berbicara dan kadang-kadang tertawa

sendiri, berbicara tidak menyambung, suka marah-marah dan terkadang

mengancam orang lain namun tidak sampai merusak barang-barang atau

melukai dirinya dan orang lain, pasien juga tidak mau makan dan mandi,

pasien hanya makan dan mandi jika dipaksa oleh kedua orang tuanya.

Orang tua pasien mengaku bahwa kondisi seperti ini baru pertama kali

terjadi pada pasien. Orang tua pasien mengatakan bahwa keluhan ini

muncul pada saat pasien setelah mengikuti ujian nasional. Orang tua

pasien menyangkal bahwa pasien dalam masa pengobatan/ pernah

menjalani pengobatan gangguan jiwa. Pasien menyangkal bahwa dirinya

sakit. Pasien baru pertama kali mengalami keluhan ini.

Skema Perjalanan Gangguan Nn. F

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 13/18

 

  13

VI.  FORMULASI DIAGNOSTIK

Pada pasien ini ditemukan adanya pola perilaku atau psikologis yang secara

bermakna dan khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan hendaya

(disfungsi) dalam berbagai fungsi psikososial dan kegiatan sehari-harinya. Terdapat

pula penderitaan (distress) yang dialami pasien. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pasien mengalami gangguan jiwa.

  Diagnosis Aksis I

Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis pasien tidak memiliki

riwayat cedera kepala, riwayat tindakan operatif dan riwayat kondisi medis

lain yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi

otak. Berdasarkan pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan kondisi medis

umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Oleh karena itu, gangguan

mental organik (F00-09) dapat disingkirkan.

Diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan

zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan karena pasien tidak pernah

menggunakan zat psikoaktif.

Pada pasien ditemukan gejala-gejala halusinosi auditorik commenting ,

halusinasi visual, thought broadcasting sejak 3 hari yang lalu. Pada pasien

 juga ditemukan perubahan perilaku berupa marah-marah. Keluhan-keluhan

pada pasien terjadi setelah pasien selesai melakukan ujian nasional. Dari

gejala-gejala tersebut, diagnosis lebih diberatkan pada F23, yaitu gangguan

psikotik akut.

  Diagnosis Aksis II

Pasien memiliki ciri kepribadian schizoid karena pasien cenderung

lebih senang menyendiri daripada bersama orang lain, pasien tidak memiliki

teman dekat dan tidak suka mengikuti kegiatan social.

  Diagnosis Aksis III

Setelah mendapat pengobatan, sehari setelahnya pasien mengalami

kaku seluruh badan, tidak bisa diajak komunikasi karena mulut kaku yang

disebabkan oleh efek ekstrapiramidal oleh obat antipsikosis tipikal.

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 14/18

 

  14

  Diagnosis Aksis IV

Pasien mengalami stress pasca ujian nasional, dari halusinasi yang

dialami pasien diduga pasien khawatir tidak lulus ujian nasional. Hubungandengan „primary support group” baik, dimana keluarga selalu mendukung

pasien untuk berobat agar cepat sembuh.

  Diagnosis Aksis V

Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) dalam satu

tahun terakhir (the high level past year  (HLPY)) adalah 100-91 (gejala tidak 

ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi). Skala

GAF pada saat pemeriksaan (current ) didapatkan nilai 60-51 (gejala sedang,

disabilitas sedang)

VII.  EVALUASI MULTIAKSIAL

a.  Aksis I : (PPDGJ III : F23) Gangguan psikotik akut

b.  Aksis II : Ciri kepribadian skizoid

c.  Aksis III : sindroma ekstrapiramidal

d.  Aksis IV : masalah ujian nasional

e.  Aksis V : GAF HLPY = 100-91 dan skala GAF current 60-51

VIII.  DAFTAR MASALAH

a.  Organobiologi : sindroma ekstrapiramidal

b.  Psikologi : halusinasi auditorik dan visual, thought 

broadcasting,

c.  Lingkungan dan sosial ekonomi : stress akibat ujian nasional

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 15/18

 

  15

IX.  RENCANA PENATALAKSANAAN

  Farmakoterapi

1.  Risperidon : 2 x 2 mg2.  Chlorpromazine : 1 x 50 mg

3.  Trihexyphenidyl : 2 x 2 mg

Injeksi Atropin 1 amp IM

Injeksi diazepam 1 amp IM

Observasi 2 jam

Trihexyphenidyl : 2 x 2 mg 3 x 2 mg

Chlorpromazine : 1 x 50 mg 1 x 25 mg

Risperidon : 2 x 2 mg 1 x 0,5 mg

  Psikoterapi

Psikoterapi dilakukan bersamaan dengan pemberian psikofarmaka,

dilakukan terhadap pasien dan keluarga.

Terhadap pasien :

1.  Memberikan psikoterapi edukatif, yaitu memberikan informasi dan

edukasi tentang penyakit yang diderita, faktor risiko, gejala, dampak,

faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis, dan risiko kekambuhan

agar pasien tetap patuh minum obat dan segera datang ke dokter bila

timbul gejala serupa dikemudian hari. Selain itu, harus dijelaskan pula

bahwa pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek samping obat

dan pengaturan dosis obat hanya boleh diatur oleh dokter

2.  Memberikan psikoterapi suportif dengan memotivasi pasien untuk 

terus minum obat secara teratur, serta memiliki semangat untuk 

sembuh. Selain itu, memberikan dukungan atas hal-hal positif yang

dilakukan pasien

Terhadap keluarga:

1.  Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit pasien, faktor

risiko, gejala, dampak, faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 16/18

 

  16

dan risiko kekambuhan, faktor yang meningkatkan risiko kekambuhan,

sehingga keluarga dapat mendukung pasien ke arah kesembuhan

dengan maksimal.

2.  Menjelaskan bahwa pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek 

samping obat dan pengaturan dosis obat hanya boleh diatur oleh

dokter.

3.  Mengajak anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam

penatalaksanaan pasien.

X.  PROGNOSIS

a. Quo ad vitam : Ad bonam

b.Quo ad functionam : Ad bonam

c. Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

Faktor yang mendukung prognosis

1.  Stressor jelas

2.  Dukungan keluarga, pasien hanya dua bersaudara

3.  Jenis kelamin wanita

4.  Tidak ada faktor herediter

5.  Pasien masih bisa merawat diri

Faktor yang memperburuk prognosis

1.  Ciri kepribadian skizoid

2.  Pasien masih berusia muda

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 17/18

 

  17

DAFTAR PUSTAKA

  Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman

Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJIII).Depkes RI : 1993. 

  Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, edisi ketiga :

2001.

  Agus D. Psikopatologi: Dasar di Dalam Memahami Tanda dan Gejala dari

Suatu Gangguan Jiwa, edisi pertama: 2003.

  Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Saock`s Synopsis of Psychiatry :

Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry.10th

ed. USA : Lippincat, Williams

and Wilkins : 2007. 

5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 18/18

 

  18

NASKAH PSIKIATRI

GANGGUAN PSIKOTIK AKUT LIR SKIZOFRENIA

Oleh :

Aldho Bramantyo 108103000031

Farida Nur Aini 108103000053

Ichwan Zuanto S 107103003842

Namira Azzahra 108103000036

Pembimbing :

dr. Lukman Mustar, Sp. KJ, MMR

Kepaniteraan Klinik Psikiatri RS Marzoeki Mahdi Bogor

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2012