PRESKAS ANDHIA
Transcript of PRESKAS ANDHIA
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 1/36
BAB I
PENDAHULUAN
Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan
pada bayi baru lahir.Lebih dari !" bayi #ukup bulan yang kembali dira$at dalam minggu
pertama kehidupan disebabkan oleh keadaan ini.Hiperbilirubinemia menyebabkan bayi
terlihat ber$arna kuning% keadaan ini timbul akibat akumulasi pigmen bilirubin &'(% )!(
bilirubin I* alpha+ yang ber$arna ikterus pada sklera dan kulit.Isomer bilirubin ini berasal
dari degradasi heme yang merupakan komponen haemoglobin mamalia. Pada masa transisi
setelah lahir% hepar belum berfungsi se#ara optimal% sehingga proses glukuronidasi bilirubin
tidak ter,adi se#ara maksimal. -eadaan ini akan menyebabkan dominasi bilirubin tak
terkon,ugasi di dalam darah. Pada kebanyakan bayi baru lahir% hiperbilirubinemia tak
terkon,ugasi merupakan fenomena transisional yang normal% tetapi pada beberapa bayi%
ter,adi peningkatan bilirubin se#ara berlebihan sehingga bilirubin berpotensi men,adi toksik
dan dapat menyebabkan kematian dan bila bayi tersebut dapat bertahan hidup pada ,angka
pan,ang akan menimbulkan sekuele neurologis. Dengan demikian% setiap bayi yang
mengalami kuning% harus dibedakan apakah ikterus yang ter,adi merupakan keadaan yang
fisiologis atau patologis serta dimonitor apakah mempunyai ke#enderungan untuk
berkembang men,adi hiperbilirubinemia yang berat.
leh karena itu% setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian% terutama
apabila ikterus ditemukan dalam /' ,am pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubin
meningkat 0 ! mg1dL &0 23mol1L+ dalam /' ,am. Proses hemolisis darah% infeksi berat%
ikterus yang berlangsung lebih dari ) minggu serta bilirubin direk 0) mg1dL ,uga merupakan
keadaan yang menun,ukkan kemungkinan adanya ikterus patologis. Dalam keadaan tersebut
penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik4baiknya agar akibat buruk ikterus dapat
dihindarkan
Hubungan berat badan lahir dengan usia gestasi merupakan salah satu indikator
kesehatan bayi baru lahir yang men#erminkan pertumbuhan intrauterin yang dapat
mempermudah antisipasi morbiditas dan mortalitas selan,utnya. Bera$al dari fakta klinis
bah$a bayi dengan masalah berat badan lahir dan atau usia gestasi memiliki masalah klinis
yang serupa%yaitu gangguan perkembangan fisik % gangguan perkembangan mental dan
kelainan kongenital maka American Academy of Pediatrics, Comitee on Fetus and Newborn
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 2/36
menyarankan agar semua bayi baru lahir diklasifikasikan menurut berat badan lahir
berdasarkan usia gestasi.
5idak semua bayi baru lahir yang memiliki berat badan lahir kurang dari /!66 gram
lahir kurang bulan dan tidak semua bayi dengan berat badan lahir lebih dari /!66 gram
adalah aterm. Hal ini ddokumentasikan oleh penelitian 7uen$ald &)826+ yang menun,ukan
bah$a sepertiga bayi baru lahir dengan berat badan rendah sebenarnya adalah aterm. leh
sebab itu diperlukan tin,auan lebih lan,ut mengenai berat badan lahir dan usia gestasi. )%/
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 3/36
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1. IDENTITAS PASIEN
Nama 9 By. Ny D:
5anggal1;am Lahir 9 )< =ebruari /6)2
;enis -elamin 9 Laki4laki
Umur 9 6 hari
>ara Persalinan 9 ?pontan
A @ ? 9 448
BBL 9 /'66 gram
Alamat 9 Bedono% ;ambu
5anggal masuk ? : )< =ebruari /6)2
2.2. ANAMNESIS 15/02/16
-eluhan Utama : Berat badan lahir rendah% kekuningan pada daerah kepala dan badan.
i$ayat Penyakit ?ekarang :
Bayi lahir spontan di C- ?UD Ambara$a% Pasien lahir #ukup bulan &usia kehamilan <84'6
minggu+ dengan ri$ayat ketuban pe#ah dini pada tanggal )< =ebruari /6)2 pukul .'6. Padasaat lahir keadaan umum pasien baik% apgar s#ore 448% kesadaran #ompos mentis% gerak
aktif% menangis kuat% kemerahan serta tidak di,umpai kelainan ba$aan. ?etelah ' hari dira$at
di bagian perinatologi ?UD ambara$a kulit pasien terlihat ber$arna kekuningan.
-ekuningan tampak di $a,ah% leher% dan dada sampai ke perut. ?elama di ra$at di
Perinatologi pasien tidak pernah mengalami ke,ang maupun penurunan kesadaran. Buang air
besar tidak tampak seperti dempul.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 4/36
i$ayat -ehamilan dan Persalinan ?ekarang:
?elama kehamilan berat badan ibu naik kg.ibu memeriksakan kehamilan nya pada bidan
dan kontrol se#ara tidak teratur sebanyak < kali selama kehamilan. ?elama kehamilan ibu
tidak pernah minum obat selain dari bidan% yaitu dua ma#am obat tablet ber$arna merah
)1hari dan tablet $arna kuning ke#il )1hari selama tiga bulan dan diberi suntikan )
kali.i$ayat ibu sakit tekanan darah tiggi selama kehamilan disangkal.i$ayat sakit kuning%
kelainan darah dan kekurangan darah dalam keluarga disangkal.i$ayat mengkonsumsi obat4
obatan1,amu selain dari bidan selama hamil1saat bersalin disangkal. ri$ayat memelihara
ku#ing disangkal.Ibu dan ayah tidak mengetahui golongan darah mereka.
Pada / ,am ?? ibu pasien mengaku ketuban pe#ah dan ibu segera dilarikan ke ?.
Ibu pasien kemudian melahirkan bayinya se#aran normal pada pukul 6.'6. i$ayat tekanan
darah tinggi &4+% ken#ing manis &4+. Ibu pasien mengaku selama mengontrol kehamilannya
tekanan darahnya selalu normal yaitu berkisar antara )664)/6 mmHg. -eluhan lain seperti
kaki bengkak maupun pusing berulang &4+
Bayi lahir spontan B. di C- ?UD Ambara$a langsung menangis. Bayi kemudian
lahir dengan A4?9 448% kesadaran #ompos mentis% gerak aktif% menangis kuat% kemerahan
BL /'66 gram.?untikan Fit - dan salep mata &G+.
i$ayat Penyakit -eluarga9
Hipertensi &4+% Diabetes &4+% Asma &4+
PEMERIKSAAN FISIK (17 Februr! 2016"
S##u$ Pre$e%#
• -eadaan Umum 9 5ampak sakit sedang
• -esadaran 9 >ompos mentis
• Nadi 9 )' 1mnt
• =rekuensi nafas 9 ' 1mnt
• ?uhu 9 <%)6>
• Berat badan lahir 9 /%' kg
•
Berat badan sekarang 9 /%<! kg
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 5/36
STATUS &ENERALIS
Ke'!%% u)*$ )u'!#/$ub)u#% +%, e%+e'uru- :
4 Ber#ak4ber#ak hiperpigmentasi 9 &4+
4 Pu#at 9 &4+
4 ?ianosis 9 &4+
4 Ikterus 9 &G+ -ramer II
4 Perdarahan 9 &4+
4 Edema umum 9 &4+
4 5urgor 9 baik
4 Lemak di ba$ah kulit 9 #ukup
4 Pemb. -elen,ar generalisata 9 &4+
Ke'
4 Bentuk 9 normal% simetris
4 ambut 9 hitam% menyeluruh
4 -ulit 9 ikterus &G+
4 ata 9 kon,ungtiFa ananemis% sklera kuning% kornea
,ernih% pupil isokor% refleks #ahaya&G+.
4 5elinga 9 bentuk normal% simetris% liang lapang% serumen &4+
4 Hidung 9 bentuk normal% sekret &4+% septum tidak deFiasi
4 ulut 9 bibir tidak sianosis% lidah tidak kotor &4+
Le-er
4 Bentuk 9 simetris
4 5rakhea 9 di tengah
4 -7B 9 Pembesaran &4+
4 -ulit 9 5ampak kuning
T-*r)
4 Bentuk 9 normal% simetris
4 etraksi 9 &4+
4 >olumna Fertebralis 9 gibbus &4+
4 -ulit 9 5amapak -uning
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 6/36
%#u%,
Inspeksi 9 iktus #ordis tidak terlihat
Palpasi 9 iktus #ordis teraba sela iga IC garis
mid#laFi#ula kiri
Auskultasi 9 Bunyi ,antung I4II murni%murmur &4+
Pru
ANTERIOR POSTERIOR
KIRI KANAN KIRI KANAN
INSPEKSI Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
Pergerakan
pernafasan
simetris
PALPASI =remitus taktil
kanan
=remitus taktil
kiri
=remitus taktil
kanan
=remitus taktil
kiri
AUSKULTASI ?uara nafas
Fesikuler
onkhi &4+
:heeing &4+
?uara nafas
Fesikuler
onkhi &4+
:heeing &4+
?uara nafas
Fesikuler
onkhi &4+
:heeing &4+
?uara nafas
Fesikuler
onkhi &4+
:heeing &4+
Ab*e%
4 Inspeksi 9 Perut datar% simetris dan umbilikus ber$arna kehitaman
4 Palpasi 9 turgor kulit #ukup% hepar dan lien tidak teraba
4 Auskultasi 9 bising usus &G+ normal
&e%!#'! e)$#er%
4 -elamin 9 Perempuan% tidak ada kelainan.
E)$#re!#$
4 ?uperior 9 edem &414+% sianosis &414+% akral dingin &414+% ikterus &414+
4 Inferior 9 edem &414+% sianosis &414+% akral dingin &414+% ikterus &414+
4 Neurologis 9 efleks fisiologis &G+ normal
efleks patologis &4+
angsang meningeal &4+
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 7/36
Re'e)$ Pr!!#!
• ooting 9 G
• oro 9G1G
• 5oni# Ne#k 9G1G
• Babinsky 9 G
• Palmar 7rasp 9G
• Plantar 7rasp 9G
B''r S3*re
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 8/36
Ballard s#ore 9 '6
-esan 9sesuai dengan usia kehamilan <8 minggu
-esan 9 tidak ada tanda tanda distres pernafasan
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 9/36
-esan 9 #ukup bulan% ke#il untuk masa kehamilan
Laboratorium )<1/1)2
Peer!)$% 4$!' N!'! Ruu)%
Hemoglobin )2.! )<.!4)8.! g1dl
Hematokrit 51.1 <4'"
Leukosit 16. 2.64).6 )6<1JL
5rombosit )8<.666 )!6.666 @ '!6.666
KIMIA DARA4 15/2/16
Bilirubin total 2.) mg" &K).6+
Bilirubin direk 6./! mg"&K6./!+
Bilirubin indirek 2.'2 mg"&K6.!+
KIMIA DARA4 17/2/16
Bilirubin total .< mg" &K).6+
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 10/36
Bilirubin direk 0.2 ,(80.25"
Bilirubin indirek 6.1 ,(80.75"
2.5. D!,%*$!$ Ker
Berat Badan Lahir endah
4 Ikterik Neonatorum
4 Infeksi Neonatal
2.6 Re%3% Ter!
In,ekai Cit -) )) g
7entami#in 5
In,. >efotaim /)66mg
=ototerapi / )66mg &iF+
onitor -U dan 55C% dan distress pernafasan
5ermoregulasi
2.7 FOLLO9 UP
4r!/#%,
,'
S O A P
)<1/1/6)2 5elah lahir
bayi laki laki
dari ibu
7)P6A6 usia
kehamilan <8
minggu
dengan -PD
-U 9 baik
-esadaran 9
>
7erak aktif%
nafas spontan%
anus G%
Apgar s#ore 94
48
H 9
)'1menit
9 !61menit
59<2.
BBLR
#er
$*%#%
;u#
$u3e%u
IMD
I% <!# ) 1=1
&e%#!3!%
#e#e$ #
L#!-e%+u$u!
Ter*re,u'
$!
4b*
;e*#=!
2=100,
M*%!#*r!%,
KU TT>
!$#re$
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 11/36
BB 9 /'66 gr
>aput G
er%$%
1/2/2016 Me%%,!$ )u#
(?" ,er)
)#! (?" BAB
(?" N$
$*%#%
$!%*$!$("
4R : 1=/
Rr : @=/
T :@6. er#
BBS : 2@60
Bb'r #er
$*%#%
e%,% )
Ter! '%u#
15/2/2016 Me%%,!$ )u#
(?" ,er)
)#! (?" %$
$*%#% . 4R :
10/
Rr : =/e%!#
T : @7.1er# I)#er!)
)rer
1
BB :
2@00
Bb'r #er
3u#
$u3e%u
!)#eru$
%e*%#*ru
Ne*%#'
!%e3#!*%
Ter! '%u#
F*#*#er!
1=2
D!!# $!
=033
16/2/2016 Me%%,!$ )u#
? ,er) )#!
? %$
$*%#% BAB
? BAK ?
S!%*$!$ C
4R : 15/
Rr : 60=/
Krer II.
BB : 2200 ,r
BLLR
I)#er!)
%e*%#
*ru
!%e)$!
%e*%#
'
Ter! '%u#
17/2/2016 Me%%,!$ )u# %e*%# L%u#)% #er!.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 12/36
&er) )#!
N$ $*%#%
I)#er!)
Rr : 52=/e%!#
4r :
1@=/e%!#
SO2 :
Krer 1
'
!%e)$!
!)#er!)
%e*%#
*ru
bb'r
F*#*#er!
1=12 .
Se#e'- !#u
$#*
I. TINAUAN PUSTAKA
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 13/36
A. B+! Ber# L-!r Re%-
1. De!%!$!
Bayi berat lahir rendah &BBL+ adalah bayi dengan berat lahir kurang dari /!66 gram
tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam )
&satu+ ,am setelah lahir.
2. E!e!*'*,!
PreFalensi bayi berat lahir rendah &BBL+ diperkirakan )!" dari seluruh kelahiran di
dunia dengan batasan <%<"4<" dan lebih sering ter,adi di negara4negara
berkembang atau sosio4ekonomi rendah. ?e#ara statistik menun,ukkan 86" ke,adian
BBL didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya <! kali lebih tinggi
dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari /!66 gram. BBL termasuk faktor
utama dalam peningkatan mortalitas% morbiditas dan disabilitas neonatus% bayi dan
anak serta memberikan dampak ,angka pan,ang terhadap kehidupannya dimasa
depan . Angka ke,adian di Indonesia sangat berFariasi antara satu daerah dengan
daerah lain% yaitu berkisar antara 8"4<6"% hasil studi di daerah multi#enter
diperoleh angka BBL dengan rentang /.)"4)%/ ". ?e#ara nasional berdasarkan
analisa lan,ut ?D-I% angka BBL sekitar %! ". Angka ini lebih besar dari target
BBL yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gii menu,u Indonesia ?ehat
/6)6 yakni maksimal "
@. E#!*'*,!
Persalinan kurang bulan1prematur
Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari < minggu. Pada umumnya bayi kurang
bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan ,anin% gangguan selama
kehamilan% lepasnya plasenta lenih #epat dari $aktunya atau rangsangan yang
memudahkan ter,adinya kontraksi uterus sebelum #ukup bulan. Bayi lahir kurang
bulan mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan
hidp di luar rahim. ?emakin muda umur kehamilan% fungsi organ tubuh semakin
berkurang dan prognosanya semakin kurang baik. -elompok BBL ini sering
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 14/36
mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa
gestasi yang kurang &prematur+
Bayi lahir ke#il untuk masa kehamilan
Bayi lahir ke#il untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami hambatan
pertumbuhan saat dalam kandungan &,anin tumbuh lambat atau retardasi pertumbuhan
intrauterin+ dengan berat lahir persentil ke < grafik pertumbuhan ,anin &Lub#hen#o+.
Hal ini dapat disebabkan oleh terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta% kurang
baiknya keadaan umum ibu atau gii ibu% atau hambatan pertumbuhan yang berasal
dari bayinya sendiri. -ondisi bayi lahir ke#il sangat tergantung pada usia kehamilan
saat dilahirkan dan berapa lama ter,adinya hambatan pertumbuhan itu dalam
kandungan.
Penyebab terbanyak ter,adinya BBL adalah kelahiran prematur. =aktor ibu yang lain
adalah umur% paritas% dan lain4lain. =aktor plasenta seperti penyakit Faskuler%
kehamilan kembar1ganda% serta faktor ,anin ,uga merupakan penyebab ter,adinya
BBL .
&)+ =aktor ibu
Penyakit
?eperti malaria% anaemia% sipilis% infeksi 5>H% dan lain4lain
-omplikasi pada kehamilan.
-omplikasi yang te,adi pada kehamilan ibu seperti perdarahan
antepartum% pre4eklamsia berat% eklamsia% dan kelahiran preterm.
Usia Ibu dan paritas
Angka ke,adian BBL tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh
ibu4ibu dengan usia muda
=aktor kebiasaan ibu
=aktor kebiasaan ibu ,uga berpengaruh seperti ibu perokok% ibu pe#andu
alkohol dan ibu pengguna narkotika.
&/+ =aktor ;anin
Prematur% hidramion% kehamilan kembar1ganda &gemeli+% kelainan kromosom.
&<+ =aktor Lingkungan
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 15/36
Mang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi% radiasi%
sosio4ekonomi dan paparan at4at ra#un
. K*'!)$!
-omplikasi langsung yang dapat ter,adi pada bayi berat lahir rendah antara lain 9
Hipotermia
Hipoglikemia
7angguan #airan dan elektrolit
Hiperbilirubinemia
?indroma ga$at nafas
Paten duktus arteriosus
Infeksi
Perdarahan intraFentrikuler
Apnea of Prematurity
Anemia
asalah ,angka pan,ang yang mungkin timbul pada bayi4bayi dengan berat lahir
rendah &BBL+ antara lain9
7angguan perkembangan
7angguan pertumbuhan
7angguan penglihatan &etinopati+
7angguan pendengaran Penyakit paru kronis
-enaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
-enaikan frekuensi kelainan ba$aan
5. D!,%*$!$
enegakkan diagnosis BBL adalah dapat diketahui dengan dilakukan anamesis%
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun,ang.
Anamnesis
• Umur ibu
• i$ayat persalinan sebelumnya• ;umlah paritas% ,arak kelahiran sebelumnya
• -enaikan berat badan ibu selama hamil
• AktiFitas ibu yang berlebihan
• 5rauma pada ibu &termasuk post #oital trauma+
• Penyakit yang diderita selama hamil
• bat4obatan yang diminum selama hamil
Pemeriksaan fisik
• Berat badan lahir /!66 g
Untuk BBL kurang bulan
5anda prematuritas
5ulang ra$an telinga belum terbentuk
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 16/36
asih terdapat lanugo &rambut halus pada kulit+
efleks masih lemah
Alat kelamin luar 9 pada perempuan labium mayus belum menutup
labium minus% pada laki4laki belum ter,adi penurunan testis dan
kulit testis rata &rugae testis belum terbentuk+ Untuk BBL -e#il untuk asa -ehamilan
5anda ,anin 5umbuh Lambat
5idak di,umpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas
-ulit keriput
-uku lebih pan,ang
6. M%ee% Uu
?etiap menemukan BBL% lakukan mana,emen umum sebagai berikut 9
). ?tabilisasi suhu% ,aga bayi tetap hangat &->+
/. ;aga ,alan nafas tetap bersih dan terbuka
<. Nilai segera kondisi bayi tentang tanda Fital 9 pernafasan% denyut ,antung%
$arna kulit dan aktifitas
'. Bila bayi mengalami gangguan nafas% dikelola dengan gangguan nafas
!. Bila bayi ke,ang% hentikan ke,ang dengan antikonFulsan
2. Bila bayi dehidrasi% pasang ,alur intraFena% berikan #airan rehidrasi IC
. -elola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya
Peber!% Nu#r!$! BBLR
Pemberian nutrisi pada bayi BBL bertu,uan untuk memasok nutrien dan kalori yang
dibutuhkan untuk men#apai peningkatan berat badan yang diharapkan. Prinsip utamanya
adalah menyesuaikan pertumbuhan intrauterin dengan ukuran saat ini dan usia kehamilan.
Neonatus kehilangan hampir )6 " berat lahirnya dalam $aktu satu minggu pertama
kehidupannya. ?etelah beratnya turun% peningkatan berat badan yang diharapkan setiap hari
berFariasi antara /64<6 gram1hari menurut usia kehamilan neonatus. Persyaratan kalori untuk
men#apai pertumbuhan ini adalah )/6 k#al1kg1hr.
emberikan dukungan nutrisi yang #ukup untuk bayi dengan masalah kesehatan merupakan
suatu tantangan. Dukungan nutrisi dapat di#apai se#ara enteral% parenteral atau kombinasi
keduanya. ;ika aman dan dapat ditoleransi% pemberian asupan se#ara enteral merupakan #ara
pemberian nutrisi yang alami dan dipilih &PNE-% /66+.
Pemberian makanan yang adekuat pada bayi dan anak yang sakit menurunkan angka
kesakitan dan kematian. Pemberian makan ini merupakan ) bagian penting dari proses
penyembuhan baik pada penyakit akut maupun kronis &Diit pada anak sakit% )888+. Apabila
penderita tidak dapat makan sendiri% maka makanan dapat diberikan baik se#ara enteral
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 17/36
maupun parenteral. Bila sistem saluran pen#ernaan dapat berfungsi dengan baik maka nutrisi
enteral harus diutamakan dalam pemberiannya karena paling sedikit komplikasi
metaboliknya% relatif lebih murah% lebih fisiologis dibandingkan dengan nutrisi parenteral%
menghindari kemungkinan ter,adinya hipotrofi usus dan penurunan fungsi pankreas akibat
eliminasi dari saluran pen#ernaan. &?uandi.)888+.
1. e%!$ Nu#r!$! BBLR
;enis nutrisi yang baik untuk perkembangan bayi dengan berat badan lahir rendah
adalah mengandung tinggi protein% hal tersebut disebabkan protein merupakan nutrisi yang
mengandung at pembangun yaitu at yang dapat meningkatkan perkembangan sel dalam
tubuh seihngga dapat memper#epat maturasi dari organ tubuh &:ong% /66+. ;enis nutrisi
yang sering diberikan pada bayi dengan berat lahir rendah adalah A?I dan atau susu formula.
asing4masing ,enis nutrisi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan serta kandungan
nutrisi yang berbeda yang mana dapat dilihat pada tabel /.) di ba$ah ini9
-andungan Nutrien
Berdasarkan ?atuan
;enis Nutrisi
Air ?usu Ibu &A?I+ ?usu =ormula
Energi &-;+ &kkal+
Lemak &g+
-arbohidrat &g+Protein &g+
-alsium &mg+
=osfor &mg+
agnesium &mg+
Natrium &mEO+
(in# &mg+
>opper &mg+
Citamin
/8 &)+
<%2
%6)%
//
)'
/%!
6%
</6
26
ya
<! &!+
<%2
8%/%!
))/
!8
<%!
)%6
)6<6
)//
multi
A?I mempunyai keunggulan nutrisi dibandingkan susu formula% termasuk dalam hal
komposisi maupun penyerapan lemak yang lebih baik% serta beberapa at besi.
2. Ru#e Peber!% Nu#r!$!
a. Nutrisi per oral
Pemberian nutrisi per oral dipakai pada bayi dengan usia kehamilan 0<' minggu dan tidak
terdapat ga$at napas &ke#epatan napas 26 1menit+. Pemberian nutrisi per oral ini bisa
melalui botol atau menetek langsung dari payudara ibu. Indikasi pemberian nutrisi melalui
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 18/36
oral ini adalah bila bayi mampu mengisap dengan baik% dan dengan berat lahir diatas )!66
gram.
b. Nutrisi Intragastrik
Pemberian nutrisi enteral melalui pipa nasogastrik atau orogastrik merupakan #ara yang
paling sering dipakai untuk bayi kurang bulan usia kehamilan <' minggu% atau bayi dengan
gangguan koordinasi menelan akibat penyakitnya seperti ensefalopati% hipotoni% dan
abnormalitas maksilofasial. Pemberian nutrisi bisa se#ara bolus ataupun kontinu. Biasanya
dimulai dengan pemberian bolus tiap <4' ,am. Bayi prematur dengan berat 0)666 gram
umumnya dapat mentoleransi pemberian asupan se#ara graFitasi% bukan didorong dengan
semprit dan dilakukan pengukuran residu lambung setiap kali sebelum pemberian asupan
berikutnya &7omella 5L% /668+.
#. Nutrisi 5ranspilorika
Nutrisi traspilorika &masuk ke dalam duodenum atau ,e,enum+ telah banyak digunakan
dimasa lalu. Indikasi penggunaan nutrisi transpilorika adalah 9
)+. Intoleransi bayi terhadap nutrisi nasogastrik1orogastrik
/+. isiko tinggi aspirasi
<+. etensi atau regurgitasi gaster berat
'+. Abnormalitas anatomi traktus gastrointestinal seperti mikrogastria
@. Peber!% D!e# E%#er'
a. 5u,uan pemberian minum se#ara enteral
)+. emberikan dukungan nutrisi yang memadai melalui rute enteral terhadap bayi
baru lahir yang bermasalah merupakan suatu tantangan
/+. Pemberian asupan mungkin terbatas oleh imaturitas% penyakit atau keduanya
<+. Dia$alinya dan ditingkatkannya pemberian asupan% pemilihan susu untuk bayi
baru lahir dan #ara pemberian asupan harus dipertimbangkan se#ara seksama dalam
setiap kasus.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 19/36
b. Pemberian inum
inum dapat diberikan sedini mungkin karena dengan pemberian minum sedini mungkin
dapat menurunkan intoleransi% pen#apaian nutrisi yang dibutuhkan dapat lebih dini% $aktu
yang dibutuhkan tinggal ditempat pera$atan lebih dini% preFalensi ter,adinya kolestasis
maupun enterokolitis nekrotikan dapat diturunkan. ?yarat mulai diberikan minum 9
)+. ?tabil se#ara hemodinamika
/+. 5idak ada ileus
<+. 5idak ada asidosis yang terlihat ,elas
'+. 5idak ada PDA yang terlihat ,elas
#. >ara1etode pemberian minum pada bayi
Pemberian asupan oral &payudara atau botol+ 9
• ?etidaknya usia <' minggu kehamilan
• 5idak terdapat ga$at napas &ke#epatan 261menit+
Pemberian asupan dengan pipa 9
• -urang dari <' minggu kehamilan
• 7angguan neurologis &pengisapan1penelanan abnormal+
• 7a$at napas &tanpa hipoksia+
• 5ergantung pada Fentilator
@.1.7. P%u% eber!% !%u ber$r)% ber# b% (IDAI.2010" %#r '!% :
)+. Berat lahir )666 gram
a+ inum melalui pipa lambung
b+ Pemberian minum a$al kurang atau )6 ml1kg1hari
#+ Asi perah1term formula1half4strength preterm formula
d+ ?elan,utnya minum ditingkatkan ,ika memberikan toleransi yang baik%
tambahkan 6%! @ ) ml interFal ) ,am setiap /' ,am
e+ ?etelah / minggu A?I perah atau full strength preterm formula sampai berat badan men#apai /666 gram
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 20/36
/+. Berat lahir )6664)!66 gram
a. Pemberian minum melalui pipa lambung
b. Pemberian minum a$al 9 kurang atau )6 ml1kg1hari
#. A?I perah1term formula1half4strength preterm formula
d. ?elan,utnya minum ditingkatkan ,ika memberikan toleransi yang baik 9
tambahkan ) @ / ml% interFal / ,am% setiap /' ,am
e. ?etelah / minggu 9 A?I perah atau formula sampai berat badan men#apai /666 gram
<+. Berat lahir )!664/666 gram
a. Pemberian minum melalui pipa lambung
b. Pemberian minum a$al 9kurang atau )6 ml1kg1hari
#. A?I perah1term formula1half4strength preterm formula
d. ?elan,utnya minum ditingkatkan ,ika memberikan toleransi yang baik 9
tambahan /4' ml% interFal < ,am% setiap )/4/' ,am
e. ?etelah / minggu 9 A?I perah atau formula sampai berat badan men#apai /666
gram
'+. Berat lahir /6664/!66 gram
a. Apabila mampu sebaiknya diberikan minum per oral
b. A?I perah1term formula
Berikut adalah tabel ,umlah #airan yang dibutuhkan bayi &mL1kg+
Ber#
-r! )e
1 2 @ 5?
1500 , 26 6 )66 )/6 )!6
1500 , 6 )66 )/6 )'6 )!6
@.1.. ;r eber!% !%u
)+. Pemberian minum langsung kedalam lambung dapat digunakan untuk bayi yang
tidak dapat menetek langsung dari puting susu ibu% seperti 9
a+ Bayi kurang bulan </ minggu usia kehamilan
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 21/36
b+ Bayi dengan #a#at neurologis
#+ Bayi dengan residual respiratory distress
Prosedur 9
a. enggunakan sonde orogastrik atau nasogastrik polietilen nomor ! atau
b. Hadapkan kepala bayi ke samping dan ukur pan,ang proxesus xiphoideus ke
daun telinga dan kemudian ke hidung
#. Beri tanda pan,ang sonde pemberian asupan menggunakan sepotong selotip
d. asukkan sonde melalui hidung atau mulut dengan leher bayi dalam posisi
fleksi
e. asukkan udara melalui sonde saat melakukan auskultasi perut untuk
menimbulkan bising gelembung udara% kemudian lakukan aspirasi isi perut
se#ara lembut
/+. Pemberian asupan ke transpilorik
Indikasi 9
a+ Bayi dengan refluks parah atau tertundanya pengosongan lambung
b+ Dapat digunakan se#ara rutin pada bayi dengan berat lahir sangat rendah
&BBL?1)666gram+
Prosedur 9
a+ asukkan sonde orogastrik &7+ seperti di,elaskan diatas
b+ engukur sonde transpilorik &5P+ )6 #m lebih pan,ang daripada sonde 7
#+ iringkan pasien kearah kanan &dengan pinggul kiri menghadap ke atas+
d+ asukkan udara melalui sonde orogastrik9 )6 ml untuk bayi )666 gram dan
)!4/6 ml untuk bayi 0)666 gram
e+ asukkan sonde traspilorik
f+ 5unggu )64/6 menit dengan posisi neonatus miring ke kanan dan lakukan
aspirasi melalui sonde 5P dengan lembut
g+ ?onde 5P dianggap dalam posisi yang baik ,ika dapat mengaspirasi #airan
empedu.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 22/36
7. Pe%#u%
a+ -enaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur hari
Bayi akan kehilangan berat badan selama 4)6 hari pertama.
Bayi dengan berat lahir 0)!66 g dapat kehilangan berat sampai
)6". Berat lahir biasanya ter#apai kembali dalam )' hari
ke#uali apabila ter,adi kmplikasi.
?etelah berat lahir ter#apai kembali% kenaikan berat badan
selama tiga bulan seharusnya 9
b+ )!64/66 g seminggu untuk bayi )!66 g &misalnya /64<6 g1hari+
#+ /664/!6 g seminggu untuk bayi )!664/!66 g &misalnya <64<! g1hari+
Bila bayi sudah mendapat A?I se#ara penuh &pada semua
kategori berat+ dan telah berusia lebih dari hari 9d+ 5ingkatkan ,umlah A?I dengan /6 mL1kg1hari sampai ter#apai ,umlah )6
mL1kg1hari
e+ Apabila kenaikan berat tidak adekuat% tingkatkan ,umlah pemberian A?I
sampai /66 mL1kg1hari
f+ Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah disebutkan di atas
dalam $aktu lebih dari seminggu padahal bayi sudah mendapat A?I /66
mL1kg1hari% tangani sebagai -emungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat.
g+ 5anda ke#ukupan pemberian A?I
h+ Buang air ke#il minimal 2 kali dalam /' ,ami+ Bayi tidur lelap setelah pemberian A?I
,+ Peningkatan berat badan setelah hari pertama sebanyak /6 gram setiap hari
k+ Periksa pada saat ibu meneteki% apabila pada satu payudara dihisap% A?I akan
menetes dari payudara yang lain.
. Peu'%,% e%er!#
). ?uhu bayi stabil
/. 5oleransi minum per oral baik% diutamakan pemberian A?I
<. Ibu sanggup mera$at BBL di rumah.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 23/36
B. I)#eru$ Ne*%#*ru
1. Pe%-u'u%
Ikterus ter,adi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah. Pada sebagian besar
neonatus% ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya.
Dikemukakan bah$a angka ke,adian ikterus terdapat pada 26" bayi #ukup bulan dan
6" bayi kurang bulan. Di ?U Dr. ?oetomo ?urabaya ikterus patologis 8%" &tahun
/66/+ dan )!%22" &tahun /66<+. ?AB Harapan -ita ;akarta melakukan transfusi
tukar )' kali1bulan &tahun /66/+. Di Hospital Bersalin -ualalumpur dengan tripple
phototherapyQ tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi tukar &tahun
/66'+% demikian pula di Cri,e UniFersitiet edis#h >entrum Amsterdam dengan
Qdouble phototherapyQ &tahun /66<+.
Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada sebagian lagi
mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau
menyebabkan kematian. leh karena itu% setiap bayi dengan ikterus harus
mendapatkan perhatian% terutama apabila ikterus ditemukan dalam /' ,am pertama
kehidupan bayi atau bila kadar bilirubin meningkat 0 ! mg1dL &0 2Jmol1L+ dalam /'
,am. Proses hemolisis darah% infeksi berat% ikterus yang berlangsung lebih dari )
minggu serta bilirubin direk 0) mg1dL ,uga merupakan keadaan yang menun,ukkan
kemungkinan adanya ikterus patologis. Dalam keadaan tersebut penatalaksanaan
ikterus harus dilakukan sebaik4baiknya agar akibat buruk ikterus dapat dihindarkan.
:alaupun pada tahun )864an kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di
:ashington% namun pada tahun )8864an ditemukan <) kasus kernikterus &data
7eorgeto$n UniFersity edi#al >entre :ashington D.>. tahun /66/+.
2. De!%!$!
I)#eru$ &,aundi#eQ+ ter,adi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah%
sehingga kulit &terutama+ dan atau sklera bayi &neonatus+ tampak kekuningan. Pada
orang de$asa% ikterus akan tampak apabila serum bilirubin 0 / mg1dL &0 ) Jmol1L+%
sedangkan pada neonatus baru tampak apabila serum bilirubin 0 ! mg1dL
& 02Jmol1L+.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 24/36
4!erb!'!rub!%e! adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum setelah ada
hasil laboratorium yang menun,ukkan peningkatan kadar serum bilirubin.
Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi sinar% tetap tergolong non
patologis sehingga disebut E#essiFe Physiologi#al ;aundi#eQ. Digolongkan sebagai
hiperbilirubinemia patologis &Non Physiologi#al ;aundi#eQ+ apabila kadar serum
bilirubin terhadap usia neonatus 0 8! 6166 menurut Normogram Bhutani.
@. Me#b*'!$e B!'!rub!%
Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan oleh tubuh.
?ebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hemoglobin darah dan
sebagian lagi dari hem bebas atau proses eritropoesis yang tidak efektif. Pembentukan
bilirubin tadi dimulai dengan proses oksidasi yang menghasilkan biliFerdin serta
beberapa at lain. BiliFerdin inilah yang mengalami reduksi dan men,adi bilirubin
bebas atau bilirubin I* R &7br. /+. (at ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam
lemak% karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan mudah melalui
membran biologik seperti plasenta dan sa$ar darah otak.
Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenya$a dengan albumin dan diba$a ke hepar.
Dalam hepar ter,adi mekanisme ambilan% sehingga bilirubin terikat oleh reseptor
membran sel hepar dan masuk ke dalam hepar. ?egera setelah ada dalam sel hepar
ter,adi persenya$aan ligandin &protein M+% protein ( dan glutation hepar lain yang
memba$anya ke retikulum endoplasma hepar% tempat ter,adinya kon,ugasi. Proses ini
timbul berkat adanya enim glukoronil transferase yang kemudian menghasilkan
bentuk bilirubin direk. ;enis bilirubin ini dapat larut dalam air dan pada kadar tertentu
dapat diekskresi melalui gin,al. ?ebagian besar bilirubin yang terkon,ugasi ini
diekskresi melalui duktus hepatikus ke dalam saluran pen#ernaan dan selan,utnya
men,adi urubilinogen dan keluar dengan tin,a sebagai sterkobilin. Dalam usus%
sebagian di absorpsi kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi
entero hepatik.
?ebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek pada hari4hari
pertama kehidupan. Hal ini ter,adi karena terdapatnya proses fisiologis tertentu pada
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 25/36
neonatus. Proses tersebut antara lain karena tingginya kadar eritrosit neonatus% masa
hidup eritrosit yang lebih pendek &6486 hari+ dan belum matangnya fungsi hepar.
Peninggian kadar bilirubin ini ter,adi pada hari ke / @ < dan men#apai pun#aknya
pada hari ke ! @ % kemudian akan menurun kembali pada hari ke )6 @ )'. -adar
bilirubinpun biasanya tidak 0 )6 mg1dL &)) Jmol1L+ pada bayi kurang bulan dan
)/ mg1dL &/6! Jmol1L+ pada bayi #ukup bulan.
asalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau kon,ungasi hepar
menurun sehingga ter,adi kumulasi di dalam darah. Peningkatan kadar bilirubin yang
berlebihan dapat menimbulkan kerusakan sel tubuh tertentu% misalnya kerusakan sel
otak yang akan mengakibatkan ge,ala sisa dikemudian hari% bahkan ter,adinya
kematian. -arena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah
dibuktikan bukan suatu keadaan patologis. ?ehubungan dengan hal tersebut% maka
pada hiperbilirubinemia% pemeriksaan lengkap harus dilakukan untuk mengetahui
penyebabnya% sehingga pengobatanpun dapat dilaksanakan dini. 5ingginya kadar
bilirubin yang dapat menimbulkan efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap
bayi. Di ? Dr. ?oetomo ?urabaya% bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila
kadar bilirubin total 0 )/ mg1dL &0 /6! Jmol1L+ pada bayi #ukup bulan% sedangkan
pada bayi kurang bulan bila kadarnya 0 )6 mg1dL &0)) Jmol1L+.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 26/36
. E#!*'*,!
Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan9
A. Pe%+ebb +%, $er!%,:
). Hiperbilirubinemia fisiologis /. Inkompatibilitas golongan darah AB <. Breast
ilk ;aundi#eQ '. Inkompatibilitas golongan darah rhesus !. Infeksi 2. Hematoma
sefal% hematoma subdural% e#essiFe bruisingQ . ID &Infant of Diabeti# otherQ+
. Polisitemia 1 hiperFiskositas 8. Prematuritas 1 BBL )6. Asfiksia &hipoksia%
anoksia+% dehidrasi @ asidosis% hipoglikemia )). Lain4lain
B. Pe%+ebb +%, r%,:
). Defisiensi 72PD &7lu#ose 2 @ Phosphat Dehydrogenase+ /. Defisiensi piruFat
kinase <. ?ferositosis kongenital '. Lu#ey @ Dris#oll syndrome &ikterus neonatorum
familial+ !. Hipotiroidism 2. Hemoglobinopathy
5. D!,%*$!$
Dari anamnesis% pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat beberapa
faktor risiko ter,adinya hiperbilirubinemia berat.
Ikterus yang timbul dalam /' ,am pertama &usia bayi /' ,am+
Inkompatibilitas golongan darah &dengan >oombs testQ positip+
Usia kehamilan < minggu
Penyakit4penyakit hemolitik &72PD% end tidalQ > S+
Ikterus 1 terapi sinar 1 transfusi tukar pada bayi sebelumnya
Hematoma sefal% bruisingQ
A?I eksklusif &bila berat badan turun 0 )/ " BB lahir+
as Asia 5imur% ,enis kelamin laki4laki% usia ibu /! tahun
kterus sebelum bayi dipulangkan
Infant Diabeti# otherQ% makrosomia
Polisitemia
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 27/36
A%%e$!$
i$ayat kehamilan dengan komplikasi &obat4obatan% ibu D% ga$at ,anin% malnutrisi
intra uterin% infeksi intranatal+
i$ayat persalinan dengan tindakan 1 komplikasi
i$ayat ikterus 1 terapi sinar 1 transfusi tukar pada bayi sebelumnya
i$ayat inkompatibilitas darah
i$ayat keluarga yang menderita anemia% pembesaran hepar dan limpa.
Peer!)$% F!$!)
?e#ara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau beberapa
hari kemudian. Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang #ukup. Ikterusakan terlihat lebih ,elas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan
yang kurang% terutama pada neonatus yang kulitnya gelap. Penilaian ikterus akan
lebih sulit lagi apabila penderita sedang mendapatkan terapi sinar.
5ekan kulit se#ara ringan memakai ,ari tangan untuk memastikan $arna kulit dan
,aringan subkutan. :aktu timbulnya ikterus mempunyai arti penting pula dalam
diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai
kaitan erat dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut.
5abel ). Perkiraan klinis dera,at ikterus
Usia Ikterus terlihat pada -lasifikasi
Hari )
Hari /
Hari < dst.
?etiap ikterus yang terlihat
Lengan dan tungkai
5angan dan kaki
Ikterus berat
&Dikutip dari Peter >ooper% A.?uryono% Indarso =% et al. ;aundi#e. In 9 anaging
Ne$born Problems 9 a guide for do#tor% nurses and mid$iFes% :H% /66< 9 =44=4
8+
5abel /. -lasifikasi Ikterus
5anya dan Lihat 5anda 1 7e,ala -lasifikasi
ulai kapan ikterus T
Daerah mana yang
ikterus T
Bayinya kurang bulan T
Ikterus segera setelah lahir
Ikterus pada / hari
pertama
Ikterus pada usia 0 )' hari
Ikterus patologis
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 28/36
:arna tin,a T Ikterus lutut1 siku1 lebih
Bayi kurang bulan
5in,a pu#at
Ikterus usia <4)< hari
5anda patologis &4+
Ikterus fisiologis
&Dikutip dari Depkes I. -lasifikasi Ikterus =isiologis dan Ikterus Patologis. Dalam 9
Buku Bagan 5B &ana,emen 5erpadu Bayi uda ?akit+. etode 5epat 7una
untuk Paramedis% Bidan dan Dokter. Depkes I% /66)+
&e' % #% )'!%!$
7e,ala utamanya adalah kuning di kulit% kon,ungtiFa dan mukosa. Disamping itu
dapat pula disertai dengan ge,ala4ge,ala9
a+ Dehidrasi
o Asupan kalori tidak adekuat &misalnya9 kurang minum% muntah4muntah+
b+ Pu#at
o ?ering berkaitan dengan anemia hemolitik &mis. -etidak#o#okan golongan
darah AB% rhesus% defisiensi 72PD+ atau kehilangan darah
ekstraFaskular.
#+ 5rauma lahir
o Bruising% sefalhematom &peradarahn kepala+% perdarahan tertutup lainnya.
d+ Pletorik &penumpukan darah+
o Polisitemia% yang dapat disebabkan oleh keterlambatan memotong tali
pusat% bayi --
e+ Letargik dan ge,ala sepsis lainnya
f+ Petekiae &bintik merah di kulit+
o ?ering dikaitkan dengan infeksi #ongenital% sepsis atau eritroblastosis
g+ ikrosefali &ukuran kepala lebih ke#il dari normal+
o ?ering berkaitan dengan anemia hemolitik% infeksi kongenital% penyakit
hati
h+ Hepatosplenomegali &pembesaran hati dan limpa+
i+ mfalitis &peradangan umbilikus+
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 29/36
,+ Hipotiroidisme &defisiensi aktiFitas tiroid+
k+ assa abdominal kanan &sering berkaitan dengan duktus koledokus+
l+ =eses dempul disertai urin $arna #oklat
o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif% selan,utnya konsultasikan ke bagian
hepatologi.
6. Ker% !)#eru$
7e,ala kernikterus dikelompokkan men,adi 9
7e,ala akut 9 ge,ala yang dianggap sebagai fase pertama kernikterus pada
neonatus adalah letargi% tidak mau minum dan hipotoni.
7e,ala kronik 9 tangisan yang melengking &high pit#h #ry+ meliputi
hipertonus dan opistonus &bayi yang selamat biasanya menderita ge,ala
sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis% gengguan pendengaran%
paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis+.
7. K*'!)$!
5er,adi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin indirek pada
otak. Pada kernikterus ge,ala klinik pada permulaan tidak ,elas antara lain 9 bayi tidak
mau menghisap% letargi% mata berputar4putar% gerakan tidak menentu &inFoluntary
moFements+% ke,ang tonus otot meninggi% leher kaku% dan akhirnya opistotonus. bayi
yang selamat biasanya menderita ge,ala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis%
gengguan pendengaran% paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis
. Peer!)$% Lb*r#*r!u
Pemeriksaan serumbilirubin &bilirubin total dan direk+ harus dilakukan pada neonatus
yang mengalami ikterus. 5erutama pada bayi yang tampak sakit atau bayi4bayi yang
tergolong risiko tinggi terserang hiperbilirubinemia berat. Namun pada bayi yang
mengalami ikterus berat% lakukan terapi sinar sesegera mungkin% ,angan menunda
terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin.
Transcutaneous bilirubin &5#B+Q dapat digunakan untuk menentukan kadar serum
bilirubin total% tanpa harus mengambil sampel darah. Namun alat ini hanya Falid
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 30/36
untuk kadar bilirubin total )! mg1dL &/! Jmol1L+% dan tidak reliableQ pada kasus
ikterus yang sedang mendapat terapi sinar.
Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk eFaluasi menentukan penyebab
ikterus antara lain 9
) 7olongan darah dan >oombs testQ
/ Darah lengkap dan hapusan darah
< Hitung retikulosit% skrining 72PD atau E5>#
' Bilirubin direk
Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap '4/' ,am tergantung usia bayi
dan tingginya kadar bilirubin. -adar serum albumin ,uga perlu diukur untuk
menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi tukar.
8. Pe%#')$%%
5u,uan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk
mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak men#apai nilai yang dapat
menbimbulkan kern4ikterus1ensefalopati bilirubin% serta mengobati penyebab
langsung ikterus tadi. Pengendalian kadar bilirubin dapat dilakukan denganmengusahakan agar kon,ugasi bilirubin dapat lebih #epat berlangsung. Hal ini dapat
dilakukan dengan merangsang terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian
obat4obatan &luminal+.
Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enim yang meningkatkan
kon,ugasi bilirubin dan mengekskresikannya. bat ini efektif baik diberikan pada ibu
hamil untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum melahirkan. Penggunaan
Phenobarbital pada post natal masih men,adi pertentangan karena efek sampingnya
&letargi+. >oloistrin dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya le$at urine
sehingga menurunkan siklus enterohepatika
Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin &plasma atau
albumin+% mengurangi sirkulasi enterohepatik &pemberian kolesteramin+% terapi sinar
atau transfusi tukar% merupakan tindakan yang ,uga dapat mengendalikan kenaikan
kadar bilirubin. Dikemukakan pula bah$a obat4obatan &ICI7 9 Intra Cenous Immuno
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 31/36
7lobulin dan etalloporphyrins+ dipakai dengan maksud menghambat hemolisis%
meningkatkan kon,ugasi dan ekskresi bilirubin.
Tbe' @. Pe%%,%% !)#eru$ ber$r)% )r $eru b!'!rub!%
U$!
Ter! $!%r Tr%$u$! #u)r
B+! $e-# F)#*r R!$!)*G B+! $e-# F)#*r R!$!)*G
,/L J*'/L ,/L J*'/L ,/L J*'/L ,/L J*'/L
Hari
)
?etiap ikterus yang terlihat )! /26 )< //6
Hari
/
)! /26 )< //6 /! '/! )! /26
Hari
<
) <)6 )2 /6 <6 !)6 /6 <'6
Hari
' dst
/6 <'6 ) /86 <6 !)6 /6 <'6
&Dikutip dari Ameri#an A#ademy of Pediatri#s. ?ub#ommittee on Hyperbilirubinemia.
anagement of hyperbilirubinemia in the ne$born infant <! or more $eeks of
gestation. Pediatri#s /66' ))' 9 /8'+
)6. Ter! S!%rPengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh >remer se,ak )8!. Banyak
teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut. 5eori terbaru
mengemukakan bah$a terapi sinar menyebabkan ter,adinya isomerisasi bilirubin.
Energi sinar mengubah senya$a yang berbentuk '(% )!(4bilirubin men,adi senya$a
berbentuk '(% )!E4bilirubin yang merupakan bentuk isomernya. Bentuk isomer ini
mudah larut dalam plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran
empedu. Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya
pengeluaran #airan empedu ke dalam usus% sehingga peristaltik usus meningkat dan
bilirubin akan lebih #epat meninggalkan usus halus.
Di ?U Dr. ?oetomo ?urabaya terapi sinar dilakukan pada semua penderita dengan
kadar bilirubin indirek 0)/ mg1dL dan pada bayi4bayi dengan proses hemolisis yang
ditandai dengan adanya ikterus pada hari pertama kelahiran. Pada penderita yang
diren#anakan transfusi tukar% terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah
transfusi diker,akan.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 32/36
Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah lampu neon
yang diletakkan se#ara pararel dan dipasang dalam kotak yang berfentilasi. Agar bayi
mendapatkan energi #ahaya yang optimal &<64'6 nm+ lampu diletakkan pada ,arak
tertentu dan bagian ba$ah kotak lampu dipasang pleksiglass biru yang berfungsi
untuk menahan sinar ultraFiolet yang tidak bermanfaat untuk penyinaran. 7antilah
lampu setiap /666 ,am atau setelah penggunaan < bulan $alau lampu masih menyala.
7unakan kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area
sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak mungkin
ke arah bayi.
Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat seluas4
luasnya% yaitu dengan membuka pakaian bayi. Posisi bayi sebaiknya diubah4ubah
setiap 24 ,am agar bagian tubuh yang terkena #ahaya dapat menyeluruh. -edua mata
ditutup namun gonad tidak perlu ditutup lagi% selama penyinaran kadar bilirubin dan
hemoglobin bayi di pantau se#ara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar
bilirubin )6 mg1dL &)) Jmol1L+. Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi
)66 ,am.
Penghentian atau penin,auan kembali penyinaran ,uga dilakukan apabila ditemukan
efek samping terapi sinar. Beberapa efek samping yang perlu diperhatikan antara
lain 9 enteritis% hipertermia% dehidrasi% kelainan kulit% gangguan minum% letargi dan
iritabilitas. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan kadang4kadang
penyinaran dapat diteruskan sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 33/36
)). Tr%$u$! Tu)r
5ransfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan dengan #epat
bilirubin indirek dalam tubuh selain itu ,uga bermanfaat dalam mengganti eritrosit
yang telah terhemolisis dan membuang pula antibodi yang menimbulkan hemolisis.
:alaupun transfusi tukar ini sangat bermanfaat% tetapi efek samping dan
komplikasinya yang mungkin timbul perlu di perhatikan dan karenanya tindakan
hanya dilakukan bila ada indikasi &lihat tabel <+. -riteria melakukan transfusi tukar
selain melihat kadar bilirubin% ,uga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin
&5abel '+
Tbe' . Kr!#er! Tr%$u$! Tu)r Ber$r)% Ber# B+! % K*'!)$!
Ber# B+!
(,r"
T!) K*'!)$!
(,/L"
R$!*
B!'!/A'b
A K*'!)$!
(,/L"
R$!*
B!'!/A'b
)/!6 )< !./ )6 '
)/!6 @ )'88 )! 2 )< !./
)!66 @ )888 ) 2. )! 2/666 @ /'88 ) ./ ) 2.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 34/36
V /!66 /6 ) ./
-onFersi mg1dL men,adi mmol1L dengan mengalikan ).)
&Dikutip dari Ameri#an A#ademy of Pediatri#s. ?ub#ommittee on Hyperbilirubinemia.
anagement of hyperbilirubinemia in the ne$born infant <! or more $eeks of
gestation. Pediatri#s /66' ))' 9 /8'+
Mang dimaksud ada komplikasi apabila 9
)). Nilai AP7A < pada menit ke !
//. Pa/ '6 torr selama ) ,am
<<. pH %)! selama ) ,am
''. ?uhu rektal K <! >
!!. ?erum Albumin /%! g1dL
22. 7e,ala neurologis yang memburuk terbukti
. 5erbukti sepsis atau terbukti meningitis
. Anemia hemolitik
88. Berat bayi K)666 g )/%)!
Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan ma#am darah yang akan
diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian. Apabila hiperbilirubinemia
yang ter,adi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah AB% darah yang
dipakai adalah darah golongan rhesus positip. Pada keadaan lain yang tidak
berkaitan dengan proses aloimunisasi% sebaiknya digunakan darah yang bergolongan
sama dengan bayi. Bila keadaan ini tidak memungkinkan% dapat dipakai darah
golongan yang kompatibel dengan serum ibu. Apabila hal inipun tidak ada% maka
dapat dimintakan darah dengan titer anti A atau anti B yang rendah. ;umlah darah
yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara )'64)6 ##1kgBB.
a#am 5ransfusi 5ukar9
)). Double VolumeQ artinya dibutuhkan dua kali Folume darah% diharapkan dapat
mengganti kurang lebih 86 " dari sirkulasi darah bayi dan " mengganti Hb bayi.
//. Iso VolumeQ artinya hanya dibutuhkan sebanyak Folume darah bayi% dapat mengganti
2! " Hb bayi.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 35/36
<<. Partial xchan!eQ artinya memberikan #airan koloid atau kristaloid pada kasus
polisitemia atau darah pada anemia.
Tbe' 5. >*'ue Dr- Tr%$u$! Tu)r
Kebu#u-% Ruu$G
Double VolumeQ BB Folume darah /
"in!le VolumeQ BB Folume darah
Polisitemia BB Folume darah &H#t sekarang @H#t yang diinginkan+
H#t sekarang
Anemia BB Folume darah &Hb yang diinginkan @ Hb sekarang+
&Hb donor @ Hb sekarang+
BB Folume darah &P>C yang diinginkan @ P>C sekarang+
&P>C donor+
W Colume darah bayi #ukup bulan ! ## 1 kg BB
W Colume darah bayi kurang bulan )66 ## 1kg BB
Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan harus
dipersiapkan dengan teliti. ?ebaiknya transfusi dilakukan di ruangan yang aseptik
yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda Fital bayi disertai dengan alat
yang dapat mengatur suhu lingkungan. Perlu diperhatikan pula kemungkinan
ter,adinya komplikasi transfusi tukar seperti asidosis% bradikardia% aritmia% ataupun
henti ,antung.
Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana dan tenaga
tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi tukar% penderita dapatdiru,uk ke pusat ru,ukan neonatal setelah kondisi bayi stabil &transportableQ+ dengan
memperhatikan syarat4syarat ru,ukan bayi baru lahir risiko tinggi.
8/17/2019 PRESKAS ANDHIA
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 36/36
DAFTAR PUSTAKA
Etika isa% dkk. /66. Hiperbilirubinemia pada Neonatus. DiFisi Neonatologi BagianIlmu -esehatan Anak. =- UNAI1?U Dr. ?oetomo4?urabaya
-osim% . ?holeh% dkk. /66. Buku A,ar Neonatologi. Ed.I. Ikatan Dokter Anak
Indonesia. ;akarta9 Badan Penerbit IDAI.Q
5im Paket Pelatihan -linik PNED. /66. Buku A#uan Pelayanan bstetri dan
Neonatal Emergensi Dasar &PNED+. ;akarta.