Preskas Ensefalopati Hepatikum Baru

52
BAB I PENDAHULUAN Ensefalopati adalah keadaan kebingungan akut yang berhubungan dengan perubahan tingkat kesadaran (dari mengantuk, stupor atau koma) 1 Sering dikelirukan dengan delirium yang merupakan keadaan kebingungan fluktuatif yang diakibatkan disfungsi serebral yang difus atau multifokal dengan ciri gangguan atensi, konsentrasi, orientasi dan memori, kesadaran berfluktuasi, gangguan berfikir, halusinasi, pembicaraan yang inkoheren dan agitasi. 1 Ensefalopati hepatikum menurut The Working Party on Hepatic Encephalopathy pada kongres dunia ke-11 dari Gastroenterology, Vienna (1998) adalah suatu spektrum kelainan neuropsikiatrik pada pasien dengan disfungsi hepar, sesudah mengekslusikan adanya penyakit otak lain. 3 Sedangkan dibeberapa literatur disebutkan bahwa ensefalopati hepatikum (EH) adalah suatu sindrom neuropsikiatri kompleks, berupa gangguan kesadaran, perilaku, perubahan kepribadian, gangguan kognitif, akibat komplikasi penyakit hati akut atau kronik yang berhubungan dengan gangguan fungsi hepatoseluler atau akibat pintasan portosistemik atau kombinasi keduanya. 4,5,6 Ensefalopati dapat disebabkan berbagai faktor,diantaranya : penyakit sistemik berat terutama pada pasien berusia tua dan demensia; zat toksik baik yang sistemik seperti benzodiazepine, propofol, steroid, dan sebagainya, maupun zat industri seperti organofosfat dan toksin dari lingkungan. Sering juga timbul akibat gejala withdrawal zat tertentu seperti : alkohol, yang dikenal 1

description

Preskas EH Baru

Transcript of Preskas Ensefalopati Hepatikum Baru

BAB IPENDAHULUAN

Ensefalopati adalah keadaan kebingungan akut yang berhubungan dengan perubahan tingkat kesadaran (dari mengantuk, stupor atau koma)1 Sering dikelirukan dengan delirium yang merupakan keadaan kebingungan fluktuatif yang diakibatkan disfungsi serebral yang difus atau multifokal dengan ciri gangguan atensi, konsentrasi, orientasi dan memori, kesadaran berfluktuasi, gangguan berfikir, halusinasi, pembicaraan yang inkoheren dan agitasi.1Ensefalopati hepatikum menurut The Working Party on Hepatic Encephalopathy pada kongres dunia ke-11 dari Gastroenterology, Vienna (1998) adalah suatu spektrum kelainan neuropsikiatrik pada pasien dengan disfungsi hepar, sesudah mengekslusikan adanya penyakit otak lain.3 Sedangkan dibeberapa literatur disebutkan bahwa ensefalopati hepatikum (EH) adalah suatu sindrom neuropsikiatri kompleks, berupa gangguan kesadaran, perilaku, perubahan kepribadian, gangguan kognitif, akibat komplikasi penyakit hati akut atau kronik yang berhubungan dengan gangguan fungsi hepatoseluler atau akibat pintasan portosistemik atau kombinasi keduanya.4,5,6 Ensefalopati dapat disebabkan berbagai faktor,diantaranya : penyakit sistemik berat terutama pada pasien berusia tua dan demensia; zat toksik baik yang sistemik seperti benzodiazepine, propofol, steroid, dan sebagainya, maupun zat industri seperti organofosfat dan toksin dari lingkungan. Sering juga timbul akibat gejala withdrawal zat tertentu seperti : alkohol, yang dikenal dengan delirium tremens dan bentuk lain ensefalopati yang terkenal dengan istilah ensefalopati Wernicke. Penyebab metabolik diantaranya berupa : gangguan elektrolit seperti hiponatremia, gangguan kadar glukosa baik hipoglikemia maupun hiperglikemia (ketotik atau non-ketotik) dan gangguan respirasi yang menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia. Sedangkan ensefalopati septik dapat disebabkan berbagai infeksi diluar SSP, diantaranya : bakteremia/sepsis, infeksi saluran kemih/urosepsis, pneumonia, peritonitis, bacterial endocarditis, dan infeksi gastrointestinal. Ensefalopati akibat gangguan gastrointestinal yang tersering adalah ensefalopati hepatikum.1,2 Prognosis tergantung pada keparahan EH/gagal hati dan lamanya /waktu. Pasien dengan gagal hati berat 30% meninggal karena EH. Ensefalopati hepatikum akut dengan koma atau gagal hati fulminan, 80% akan berakhir dengan kematian.14

BAB IIILUSTRASI KASUS

I. Identitas Tanggal masuk: 12/03/2014No. RM: 01273875Nama: Tn. AITempat / Tgl lahir: Sukabumi, 24/041962Umur: 51 th 11 blAgama : IslamAlamat: Kp. Bulak Timur, RT 06 RW 09 Cipayung, Pancoran Mas, Depok, JabarPendidikan: Tamat SLTPPekerjaan: Pekerja LepasStatus perkawinan: KawinJaminan: Jamkesda Kota Depok

II. AnamnesisAnamnesis dilakukan secara autoanamnesa dan alloanamnesa pada tanggal 12 Maret 2014 jam 14.00

Keluhan UtamaBicara kacau sejak 5 jam SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien berbicara kacau sejak 5 jam SMRS. Awalnya ucapannya masih dimengerti oleh keluarga pasien, namun lama-lama semakin kacau. Pasien tidak dapat mengenali keluarga dan orang-orang disekitarnya dan tidak dapat membedakan waktu siang dan sore. Saat berjalan ke kamar mandi, walaupun dalam keadaan kedua mata terbuka, ia sempat menabrak tembok dan meja di depannya.1 hari SMRS pasien tidak sadarkan diri dan tidak ada yang bisa diingat. Keluarga mencoba memercikkan air ke mukanya supaya pasien tersadar kembali. Ketika pasien sadar dan diajak bicara oleh keluarganya, jawabannya mulai tidak nyambung, namun sesekali masih bisa dimengerti. Adanya benturan keras pada kepala, demam serta kejang disangkal. Kelemahan salah satu anggota badan disangkal. 5 hari SMRS, pasien mulai merasa lemas dan kehilangan keseimbangan. Adanya mual, muntah dan sakit kepala disangkal. Menurut keluarganya, ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Pasien merasa mengantuk terus sehingga frekuensi tidurnya menjadi lebih sering dari hari biasanya dan ekspresi wajahnya datar. Frekuensi BAK 6-7x/hari berwarna kuning keruh seperti air teh, tidak ada darah dan tidak nyeri. Frekuensi BAB 1x/hari konsistensi lunak berwarna kuning kecoklatan, tidak ada darah dan lendir dan terakhir kali BAB 2 hari SMRS. Selain itu, pasien mengalami bengkak pada kedua kaki. Perut pasien juga dirasakan semakin membesar. Pasien juga batuk kering. Sesak, nyeri dada, batuk darah, muntah darah dan muntah menyembur disangkal.3 minggu SMRS pasien dirawat dengan keluhan penurunan kesadaran dan perut membesar. Pasien dirawat selama 1 minggu.5 bulan SMRS pasien didiagnosis menderita sakit liver dengan keluhan awal perut yang membesar dan bengkak pada kedua kaki. Pasien tidak teratur minum obat untuk sakit livernya.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sudah pernah mengalami keluhan yang sama yaitu 3 minggu SMRS dan 5 bulan yang lalu. Pasien didiagnosis menderita sakit liver. Riwayat hepatitis B Pasien belum pernah dioperasi Hipertensi dan DM (-) Alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa dengan pasien Hipertensi dan DM (-) Alergi (-) Penyakit jantung dan hati (-)

Riwayat Ekonomi dan KebiasaanPasien sudah menikah dan mempunyai 3 orang anak. Kebiasaan merokok (+) sejak 20 tahun yang lalu. Kebiasaan minum alkohol, obat penenang dan minum jamu-jamuan juga disangkal. Riwayat transfusi diakui pernah dilakukan oleh pasien, riwayat menggunakan obat-obatan dengan jarum suntik disangkal, riwayat ganti-ganti pasangan disangkal.

III. Pemeriksaan Fisik

BB: 160 cmTB: 70 kgKesadaran: Compos mentisKU: Tampak sakit sedangTanda VitalTD: 130/70 mmHgNadi: 84 x/ menitNafas: 20 x/ menitSuhu: 36,5 CMata: Konjungtiva tidak anemis anemis, sklera ikterik kedua mata.Telinga: Serumen (-), Nyeri tekan tragus (-)Mulut: Fetor hepatikum (-), hiperemis (-), T1-T1 tenang.Leher: JVP 5 2 cm H2OThorax: Pergerakan tampak simetris, massa (-), gynecomastia (-)Paru: I : Pergerakan nafas simetris, tidak ada pelebaran sela iga P : fremitus normal P : Sonor di seluruh lapang paru A : Vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)Jantung: I : Ictus cordis tidak terlihat P : Ictus cordis teraba di ICS 5 midclavicula sinistraP : Batas jantung kanan ICS 4 parasternal dextra, batas jantung kiri ICS 5 mid clavicula sinistra, Pinggang jantung di ICS 2 mid clavicula sinistra A : BJ I/II reguler, murmur(-) gallop (-)Abdomen: I : Tampak buncit, supel, spider nevi (-), pelebaran vena (-)P : Nyeri tekan (-), hepar teraba 1 jari bawah arkus costae, pinggir tumpul, rata, konsistensi padat, lien tidak teraba, tidak teraba masa intra abdomen. P : Shifting dullness (+) A : BU (+) normalEkstremitas: Piting edema +/+, CRT 4 dan inspirasi cukup dari costae depan >6), simetris, trakea ditengah, tulang dan jaringan dalam batas normal, fraktur (-), sudut costofrenicus tajam, diafragma dalam batas normal, tenting (-), pada paru tidak ada infiltrat dan cavitas, pada jantung CTR