Presentasi Preeklamsia

27
Penanganan Awal pada PEB dan Eklamsia

Transcript of Presentasi Preeklamsia

Page 1: Presentasi Preeklamsia

Penanganan Awal pada PEB dan Eklamsia

Page 2: Presentasi Preeklamsia

Definisi Hipertensi dalam Kehamilan

Page 3: Presentasi Preeklamsia

Definisi Hipertensi dalam Kehamilan

Page 4: Presentasi Preeklamsia

Non-Severe vs Severe

Page 5: Presentasi Preeklamsia

Insidens dan Faktor Risiko• Preeklamsia Wanita muda dan nullipara (3-10%)• Wanita tua hipertensi kronik dengan superimposed

preeklamsia• Faktor risiko lain:• Obesitas (<20 : 4,3%; >35 : 13,5%)• Multifetal gestation (13% : 5%)

Page 6: Presentasi Preeklamsia

Pathogenesis

Page 7: Presentasi Preeklamsia

Patofisiologi• Sistem Kardiovaskular• Peningkatan afterload• Ekstravasasi cairan terutama di paru• Peningkatan atau penurunan preload

• Volume darah• Rata-rata volume darah wanita hamil vs non-hamil: 5000 : 3500• Preeklamsia tergantung dari beratnya• Gestational hypertension volume darah normal• Eklamsia hemokonsentrasi

Page 8: Presentasi Preeklamsia

Patofisiologi• Trombositopenia• Hemolisis dapat dihitung secara semikuantitatif dengan

menggunakan LDH disebabkan microangiopathic hemolysis (platelet adherence dan deposit fibrin)

• HELLP syndorme: Trombositopenia + hemolysis + peningkatan serum transaminase

• Koagulasi biasanya ringan (peningkatan konsumsi faktor VIII, penurunan protein regulator)

Page 9: Presentasi Preeklamsia

• Ginjal• Hati• Neurovaskular• Perufusi ureteroplacental fetal growth restriction

Page 10: Presentasi Preeklamsia

Tatalaksana Preeklampsia • ~usia gestasi & beratnya penyakit• Terapi definitif: pelahiran bayi• Tujuan utama: keselamatan ibu & pelahiran neonatus sehat• Preeklampsia ringan diinduksi >37 minggu. Sebelum waktu

tersebut, diterapi kortikosteroid maturitas paru• Preeklampsia berat induksi persalinan setelah 34 minggu• Pada kasus emergensi, kontrol tekanan darah dan kejang

menjadi prioritas

Page 11: Presentasi Preeklamsia

Terapi Prehospital• Untuk pasien suspek preeklampsia• Oksigen melalui face mask• Akses intravena• Pemantauan jantung• Transport pasien pada posisi dekubitus lateral kiri• Seizure precautions

Page 12: Presentasi Preeklamsia

Tatalaksana Preeklampsia Ringan• Bedrest bukti sedikit,risiko tromboembolism• >37 minggulahirkan bayi, risiko solusio plasenta dan

bertambah beratnya penyakitinduksi persalinan apapun status serviks/SC sesuai kriteria obstetrik standar

• Uji antepartumnonstress test (NST) dan biophysical profile (BPP) saat diagnosis dan 2x/minggu sampai persalinan

• Disarankan pelahiran: UG >=34 minggu & ketuban pecah, uji fetus abnormal, in partu, restriksi pertumbuhan janin

Page 13: Presentasi Preeklamsia

Tatalaksana Preeklampsia Berat• >34 minggupelahiran• Metode persalinan bergantung beratnya penyakit dan

kemungkinan berhasilnya induksi sebisa mungkin pervaginam, kecuali ada indikasi SC rutin obstetrik

• pelahiran bila: status janin nonreassuring, ketuban pecah, in partu, distress maternal, >=32 minggu & telah diterapi steroid

• Hati-hati bila terdapat sakit kepala berat, gangguan penglihatan, nyeri perut kanan atas

Page 14: Presentasi Preeklamsia

Expectant Management of Severe Preeclampsia• PEB+<34 minggu+ibu stabil+janin ressuringexpectant management• Delivery is always appropriate for the mother• Sebelum expectant managementevaluasi 24 jamfetus tak

mengalami restriksi pertumbuhan/distress, urine output ibu baik, hasil pemeriksaan laboratorium baik (kecuali sedikit naiknya uji fungsi hati sebanyak kurang dari 2 kali nilai normal), hipertensi terkontrol

• Pemantauan fetusdaily nonstress testing & USG u/memantau oligohidramnion, pengurangan gerak janin, pertumbuhan janin cukup setiap 2 minggu, protein kuantitatif 24 jam dapat diukur ulang, kortikosteroid diberi sebelum 34 minggu

• Daily blood test: LFT, CBC, uric acid, LDH, pemantauan gejala gangguan penglihatan, sakit kepala, nyeri epigastrik, pengurangan gerak janin

• Terapi Profilaktif dgn MgSO4 pd semua pasien PEB

Page 15: Presentasi Preeklamsia

Kriteria PelahiranBagi wanita PEB yang telah menjalani exectant management tetapi:• Nonreassuring fetal heart status• TD tak terkontrol• Oligohidramnion, dengan AFI <5 cm• Pertumbuhan janin terhambat berat degan BB estimasi <5%• Oliguria (<500 mL/24 jam)• Kreatinin <1,5 mg/dL• Edema pulmonal• Sesak napas/nyeri dada dgn SaO2<94% dengan udara kamar• Nyeri kepala persisten dan berat• Nyeri kuadran atas kanan• Timbulnya sindrom HELLP

Page 16: Presentasi Preeklamsia

Terapi Eklampsia• Emergensi, mengancam nyawa• Definitif: pelahiran bayi• Edukasi penyakit & kehamilan selanjutnya• Konsultasi dan/transfer• Terapi suportif kejang eklamptik:• Dukungan airway, oksigenasi adekuat• Pemantauan ketat (invasif jika diperlukan)• IV line (large-bore cath)• Terapi antikejang• Kontrol kardiak, tekanan darah• Posisikan left lateral decubitus (menurunkan aspirasi dan

meningkatkan aliran darah uterus)• Terapi cairanpenting!isotonis untuk menggantikan keluaran urin

+ 700 mL/hari IWL

Page 17: Presentasi Preeklamsia

Tatalaksana Eklampsia• Terapi farmakologis:

• Terapi & pencegahan eklampsia: MgSO4, fenitoin & diazepam/lorazepam bila inefektif/ada kontraindikasi MgSO4 (peny MG)

• Untuk Ht (target TD 140-160/90-110): hydralazine / labetalol, nifedipine• Diuretik (edema pulmonal)• Bila masih kejangMgSO4 tambahansodium amobarbital/lorazepam /diazepam

• Pemantauan Ibu• Status neurologis peningkatan TIK/perdarahan• Asupan cairan & keluaran urin, RR, oksigenasi

• Pemantauan Janin• HR, kontraksi rahim• Bradikardia janin umumya dalam 5 menit setelah kejang, selama 30 detik-9 menit.

Pada fase pemulihan, dapat terjadi hilangnya variabilitas jangka pendek dan panjang , serta adanya deselerasi porminen.

• Pelahiran janin setelah pasien distabilkan• Terapi Surgikal SC untuk indikasi obstetrik/kondisi ibu yang memburuk,

biasanya pada ibu dengan serviks tak matang dan usia gestasi <=30 minggu

Page 18: Presentasi Preeklamsia

Terapi Kejang & Profilaksis MgSO4

• ABC• Kejang aktifMgSO4 IV • Loading 4 g dalam 5-10 menit• Maintenance 1 g/jam dalam 24 jam setelah kejang terakhir• Kejang rekuren tambahan bolus 2 g/peningkatan kecepatan infus 1,5-2 g per

jam• Beberapa memberi MgSO4 jika LFT dan Pt abnormal ringan walau TD

stabil/pada pasien hipertensi gestasional• Hydralazine IV bolus 5-10 mg• Labetalol 20-40 mg q15 menit prn• Sodium amobarbital 250 mg IV selama 3-5 menit• Lorazepam 4 mg IV selama 2-5 menit (dapat diulang dalam 5-15 menit sampai

maksimal 8 mg dalam 12 jam)• Diazepam 5-10 mg IV lambat (dapat diulang setiap 15 menit sampai 30 mcg)

Page 19: Presentasi Preeklamsia

Terapi Akut Hipertensi Berat• TD>160/110beri antihipertensi u/menguragi komplikasi

serebroaskuliar dan kardiak & mempertahankan aliran darah uteroplasental (sekitar 140/90)

• Tidak mengubah progresi preeklampsia• Kontrol TD yang sedikit naik tak memperbaiki

morbiditas/mortalitas perinatal, malah mengurangi berat lahir bayi• Hydralazine• Labetalol• Sodium nitroprusida

Page 20: Presentasi Preeklamsia

Hydralazine• Vasodilator arteriol perifer direk • Onset kerja lambat (10-20 menit), efek puncak 20 menit setelah

pemberian. • Diberikan bolus IV 5-10 mg, bergantung berat hipertensi, diberi

@20 menit sampai dosis maksimal 30 mg• ES: sakit kepala, mual, muntah, hipotensi maternalnonreassuring

fetal heart rate• pada metaanalisis, Magee et al berhubungan dengan worse

maternal dan perinatal outcomes & lebih banyak ES maternal dibandingkan dgn labetalol & nifedipin

Page 21: Presentasi Preeklamsia

Labetalol• alpha-blocker selektif & beta-blocker nonselektifvasodilatasi,

penurunan resistensi vaskular sistemik• Dosis 20 mg IV, dosis ulangan 40,80, 80, dan 80 mg @ 10

menit sampai dosis maksimal 300 mg. • Penurunan TD cepat dalam 5 menit • Efek: mengurangi ritme supraventrikular & mlambatkan

denyut jantung, mengurangi konsumsi O2 miokardium, tak mengubah afterload

• ES: dizziness, mual, sakit kepala• Setelah dicapai kontrol dengan IV, bisa titrasi oral

u/maintenance

Page 22: Presentasi Preeklamsia

Nifedipine• Penyekat kanal kalsium, beraksi pada otot polos arteriol

menginduksi vasodilatasi• Digunakan untuk terapi hipertensi dalam kehamilan• Dosis 10 mg @15-30 menit, maksimal 3 dosis. • ES: takikardia, palpitasi, sakit kepala• Penggunaan bersama MgSO4 dihindari• Digunakan postpartum pada pasien preeklampsia untuk

kontrol TD

Page 23: Presentasi Preeklamsia

Sodium Nitroprussida• Digunakan bila terapi lain gagal pada hipertensi emergensi

berat• Mengakibatkan pelepasan NOvasodilatasi signifikanpreload

& afterload berkurang• Onnset kerja cepat, dapat mengaikibatkan hipertensi rebound

berat• Bisa terjadi keracunan sianida pada fetusdipakai

postpartum/sesaat sebelum lahir

Page 24: Presentasi Preeklamsia

Terapi Cairan• Guideline bdk konsensus & studi retrospektif• Diuretik dihindari walau ada edema karena volume

intravaskular berkurang dan resistensi vaskular perifer tinggi• Resusitasi volume agresif dpt mengakibatkan edema pulmonal,

penyebab morbiditas& mortalitas maternal, terjadi sering 48-72 jam postpartum karena mobilisasi cairan ekstravaskular

• Jadirestriksi cairan sampai diuresis postpartum• Kasus kritispemantauan CVP/PAP, normal pada wanita tanpa

penyakit jantung yakni 5 mmHgcukup maintenance saja, terbatas 1 cc/kg/jam / 80 mL/jam

• Balance cairan diperhatikan terutama postpartum, banyak oliguria 6 jam setelah persalinanperlu antisipasi dan tak dikoreksi berlebihan.

Page 25: Presentasi Preeklamsia

Terapi Postpartum• Preeklamsia reda setelah persalinan, tetapi pasien dapat masih

mengalami peningkatan TD postpartum• 1/3 kejang terjadi postpartum, kebanyakan dalam 24 jam

setelah persalinan, hampir semua dalam 48 jamprofilaksis MgSO4 diteruskan sampai 24 jam postpartum

• Pada pasien trombositopenia persisten, digunakan deksametason 10 mg IV q6-12 jam, sebanyak 2 dosis diikuti dengan 5 mg IV q6-12 jam sebanyak 2 dosis

• Peningkatan TD diobati dgn nifedipine/labetalol postpartum, nilai ulang TD paling lambat 1 minggu postpartum. Kecuali tdpt Ht kronis, TD normal dalam 12 minggu postpartum pd preeklampsia

• Eklamsia umum setelah persalinan, pernah terjadi sampai 6 minggu postpartumedukasi

Page 26: Presentasi Preeklamsia

Pencegahan & Prediksi Preeklampsia

• Aspirin: SR 14 trial, dosis rendah 60-150 mg/hari mengurangi risiko preeklampsia dan kematian perinatal pada wanita dengan faktor risiko preeklampsia (biasa dimulai pada UG 12-14 minggu) walau tak mengubah signifikan berat lahir/risiko solusio

• Heparin: penggunaan LMWH profilaksis pada wanita dgn trombofilia tak menurnkan insidensi preeklampsia

• Suplemen kalsium, vitamin C & E pada populasi risiko rendah tak menurunkan insiddensi preeklampsia, eklampsia, hHt gestasional/outcome maternal & bayi lain.

• Uji skrining preeklampsia penting dilakukan u/menurunkan mortalitas perinnatal & maternal

Page 27: Presentasi Preeklamsia

Daftar Pustaka

• Lim KH, ed. Preeclampsia. Dalam Medscape Reference. 2011. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/artile/1476919-overview

• Ross MG, ed. Eclampsia. Dalam Medscape Reference. 2011. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/artile/253960-overview

• Cunningham, et al. Williams Obstetrics, 23rd ed. New York: McGraw-Hill. 2010