BAB II Preeklamsia

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia tingkat kematian ibu dan janin masih sangat tinggi. salah satu penyebab kematian ibu dan janin adalah pre-eklamsia berat dan eklamsia. Pre-eklamsia adalah suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan banyak system dan di tandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan proteinuria. Pre-eklamsia merupakan suatu kiondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke 20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal.(bobak) Pre-eklamsia terjadi pada sebanyak 10% dari kehamilan, biasanya trimester kedua atau ketiga dan setelah minggu ke-32. Beberapa perempuan akan mengalami pre-eklamsia seawal 20 minngu, meskipun hal ini jarang terjadi.jauh lebih sering terjadi pada wanita yang hamil untuk pertama kalinya, frekuensi turun secara signifikan di kehamilan kedua. Masalah pre-eklamsia yang sekarang ini sering terjadi maka tidak ada salahnya kita mengetahui 1

description

maternitas

Transcript of BAB II Preeklamsia

Page 1: BAB II Preeklamsia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia tingkat kematian ibu dan janin masih sangat tinggi. salah

satu penyebab kematian ibu dan janin adalah pre-eklamsia berat dan

eklamsia. Pre-eklamsia adalah suatu penyakit vasospastik, yang

melibatkan banyak system dan di tandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi,

dan proteinuria. Pre-eklamsia merupakan suatu kiondisi spesifik kehamilan

dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke 20 pada wanita yang

sebelumnya memiliki tekanan darah normal.(bobak)

Pre-eklamsia terjadi pada sebanyak 10% dari kehamilan, biasanya

trimester kedua atau ketiga dan setelah minggu ke-32. Beberapa

perempuan akan mengalami pre-eklamsia seawal 20 minngu, meskipun hal

ini jarang terjadi.jauh lebih sering terjadi pada wanita yang hamil untuk

pertama kalinya, frekuensi turun secara signifikan di kehamilan kedua.

Masalah pre-eklamsia yang sekarang ini sering terjadi maka tidak ada

salahnya kita mengetahui lebih jauh tentang pre-eklamsia agar kita

menhgetahui penanganannya.

1.2 Tujuan

a. Tujuan umum

tujuan dibuatnya makalah ini yaitu agar kita mengetahui lebih

jauh tentang pre-eklamsia yang merupakan masalah kehamilan bagi

sebagian ibu hamil.

b. Tujuan khusus

Kita mengetahui definisi, etiologi, tanda gejala, klasifikasi,

komplikasi, pemeriksaan penunjang, diagnose keperawartan,

intervensi, penatalaksanaan medis untuk penyakit pre-eklamsia ini.

1

Page 2: BAB II Preeklamsia

Dengan kita mengetahui tentang pre-eklamsia ini diharapkan dapat

mensosialisasikan kepada para ibu hamil agar dapat menekan

angka kematian ibu dan janin

1.3 Rumusan Maslah

Definisi pre-eklamsia

Etiologi pre-eklamsia

Patofisiologi pre-eklamsia

Tanda dan gejala pre-eklamsia

Klasifikasi pre-eklamsia

Komplikasi pre-eklamsia

Pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis pre-eklamsia

Diagnosa keperawatan pre-eklamsia

Intervensi

Penatalaksanaan pre-eklamsia

1.4 Sistematika Penulisan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: BAB II Preeklamsia

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Pre-Eklamsia

Preeklamsia merupakan suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan

banyak system dan di tandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan

proteinuria. Pre-eklamsia merupakan suatu kiondisi spesifik kehamilan

dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke 20 pada wanita yang

sebelumnya memiliki tekanan darah normal.(bobak)

2.2 Etiologi Pre-Eklamsia

Preeklamsia adalah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan

manusia. Tanda dan gejala timbul hanya selama masa hamil dan menghilang

dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. Tidak ada profil tertentu yang

mengidentifikasi wanita yang akan menderita pre-eklamsi. Akan tetapi ada

beberapa factor resiko tertentu yang berkaitan dengan perkembangan

penyakit: primigravisa, granmultigravida, janin besar, kehamilan dengan

janin lebih dari satu, morbid obesitas. Kira-kira 85% pre-eklamsia terjadi

pada kehamilan pertama.

2.3 Patofisiologi Pre-Eklamsia

( terlampir )

2.4 Tanda Dan Gejala Pre-Eklamsia

Sakit kepala terutama daerah frontalis

Rasa nyeri di daerah epigastrium

Gangguan mata penglihatan menjadi kabur

Terdapan mual sampai muntah

Gangguan pernapasan sampai sianosos

Terjadi gangguan kesadaran

Perkembangan janin yang terhambat

Hipertensi

3

Page 4: BAB II Preeklamsia

Pemeriksaan protein urin +++

Edema

2.5 Klasifikasi Pre-Eklamsia

Pre-eklamsi ringan1. Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mmhg dengan interval

pemeriksaan 6 jam2. Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmhg dengan interval

pemeriksaan 6 jam3. Kenaikan berat badan 1kg atau lebih dalam seminggu4. Protinuria 0,3gr atau lebih dengan tingkat kualitatip plus 1-2 pada urin

kateter atau urin alairann pertengahan Pre-eklamsi berat

1. Tekanan darah 160/110 mmhg 2. Oliguria, urin kurang dari 400cc /24 jam3. Proteinuria lebih dari 3gr/liter4. Keluhan subjektif , nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri

kepala, edema paru dan sianosis,gangguan kesadaran.5. Pemeriksaan: kadar enzim hati meningkat disertai ikterus, perdarahan

pada retina, trombosit kurang dari 100.000/mm Eklamsia adalah pre-eklamsia yang disertai kejang, koma, hingga

kematian.

2.6 Komplikasi Pre-Eklamsia

1. Pada ibu Serebran vaskuler exiden Gagal ginjal Solusio plasenta Nekrosis hati Kelainan mata Perdarahan otak

2. Pada bayi Bbrl Perkrmbangan bayi terhambat Syndrome down Lahir cacat bahkan kematian janin

2.7 Pemeriksaan Penunjang Untuk Menegakan Diagnosis Pre-Eklamsia

4

Page 5: BAB II Preeklamsia

Pemeriksaan urin Analisa gas darah USG NST DJJ Kardiotikografi Pemeriksaan darah rutin

2.8 Pencegahan Pre- Eklampsia dan Eklampsia

Untuk mencegah kejadian Pre eklampsia ringan dapat dilakukan nasehat

tentang dan berkaitan dengan: 

1.  Diet-makanan 

Makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak.

Kurangi garam apabila berat badan bertambah atau edema. Makanan

berorientasi pada empat sehat lima sempurna. Untuk meningkatkan jumlah

protein dengan tambahan satu butir telur setiap hari.

  Cukup istirahat 

Istirahat yang cukup pada saat hamil semakin tua dalam arti bekerja

seperlunya disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau

berbaring kearah kiri sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami

gangguan. 

2.9 Diagnosa Keperawatan Pre-Eklamsia

Diagnose keperawatan yang sering muncul pada ibu hamil dengan

preeklamsia adalah:

Ansietas b.d Preeklampsia dan efeknya pada ibu dan bayi Perubahan perfusi jaringan/organ, menurun b.d Hipertensi, Vasospasme

siklik, Edema serebral, Perdarahan Resiko tinggi edema paru b.d Penurunan tekanan osmotic koloid,

Peningkatan resistensi Vaskular sistemik, Kerusakan endothelium vascular paru

Resiko tinggi gangguan pertukaran gas b.d Terapi magnesium sulfat, Edema paru

Resiko tinggi perubahan curah jantung, menurun b.d Tertapi anti hipertensi yang berlebihan, jantung terkena dalam proses penyakit

Resiko tinggi mengalami solusio plasenta b.d Vasospasme sistemik, Hipertensi, penurunan perfusi uteroplasma

5

Page 6: BAB II Preeklamsia

Resiko tinggi cedera janin b.d insufisiensi uteroplasma, kelahiran premature, solusio plasenta

Resiko tinggi cedera pada ibu b.d iritabilitas SSP akibat edema otak, vasospasme, penurunan perfusi ginjal. Terapi magnesium sulfat dan anti hipertensi

2.10 Penatalaksanaan Medis Pre-Eklamsia

Pemberian anti kongvulsan- mg sulfat 100 m (1 m)- ruminal 200 ml- petidin 100 ml- morfin 100 ml

Pemberian antihipertensi- dipedivin 3x10 (oral)- metildova 500 gr- mitragliserin

Pemberian multivitamin Pemberian antasida Pemberian vasobronkodilator Pemberian antiemesis Pemberian infuse Pemberian aspirin dosis rendah

BAB III

KASUS PEMICU

6

Page 7: BAB II Preeklamsia

Seorang perempuan berumus 19 th, G1P0A0 hamil 30 minggu, masuk RS dirujuk

oleh puskesmas, karena hasil pemeriksaan menunjukan tekanan darah 180/100

mmHg. Hasil pengkajian pasien mengeluh kepala terasa pusing, terjadi

peningkatan berat badan > 2kg/mg (catatan KIA), TD 180/100mmHg, RR

24x/menit reguler, N 100x/menit reguler, S 37,30 C, pemeriksa kehamilan tinggi

fundus uteri 3 jari di bawah prosesus xyphoedeus, leopold 1: teraba bokong,

leopold 2: punggung kiri, leopoid 3: presentasi dan belum masuk pintu atas

panggul, DJJ 180x/menit, iriguler, replek patela ++, nilai labolatorium

menunjukan protein uri +++, nyeri epigestrium, edema pada palpebra, edema +++

pada ekstremitas bawah kanan dan kiri.

Tugas:

1. Identifikasi istilah-istilah yang tidak di pahami

2. Identifikasi problem dasar kasus pemicu dengan membuat pertanyaan-

pertanyaan penting ( kasus, etiologi, patofisiologi, asuhan kepreawatan)

3. Analisa problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

penting tersebut

4. Klarifikasi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas

5. Cari informasi tambahan tentang kasus di luar kelompok tatap muka

6. Laporkan hasil diskusi

BAB IV

7

Page 8: BAB II Preeklamsia

PEMBAHASAN KASUS

4.1 Istilah Yang Tidak Di Pahami

1. Catatn KIA adalah catatan kesahatan ibu dan anak di gunakan pada saat

pemeriksaan kehamilan sehingga anak berusaia 5 th.

2. Palpebra adalah kelopak mata bagian bawah.

3. Leopold adalah tehnik pemeriksaan pada perut ibu untuk mengetahui letak

janin dengan palpasi abdomen dan untuk mengetahui posisi janin dan

presentasinya serta menunjukan penurunan bagian terendah janin menjelang

persalinan.

4. Prosesus xyphiodeus adalah tulang yang terletak di paling ujung tulang

sternum

5. G1P0A0

Gravida : jumlah kehamilan

Partus : jumlah melahirkan

Abortus : jumlah pengeluaran (pengguguran)

4.2 Pertanyaan – Pertanyaan Menyangkut Problem

1. Apa yang menyebabkan TD ibu menungkat?

Jawab:

bertambahnya frekuensi yang makin tuanya kehamilan

factor usia

kehamilan pertama

factor psikologis ( stressor yang banyak bermunculan karena kehamilan

pertama )

perubahan hemodinamik

curah jantung meningkat

perubahan sirkulasi pada ibu

2. Apa yang menyebabkan edema pada ekstermitas bawah?

Jawab:

8

Page 9: BAB II Preeklamsia

karena peningkatan volume darah selama kehamilan dan tekanan dari

rahim kepembuluh darah di kaki

edema pada ekstremitas bawah karena terjadi peningkatan konsentrasi

protein plasma menyebabkan penurunan tekanan osmotic plasma,

penurunan ini menyebabkan filtrasi cairn yang keluar dari pembuluh

darah lebih tinggi, sementara jumlah caiaran yang di absorbs kurang

dari normal, dengan demikian terdapat cairan tambahan yang

gtertinggal di ruanginterstisial. Jadi Edema dapat di sebabkan oleh

penurunan konsentrasi protein plasma.

3. Kenapa klien nyeri dibagian epigastrium?

Karena sirkulasi kepencernaan mengalami penurunan HCl

meningkat menimbulkan mual muntah dan nyeri

4. Kenapa nilai laboratorium menunjukan protein uri ++?

Hipertensi mengakibatkan vasospasme arterior pada ginjal

menyebabkan penurunan GFR dan permeabilitas terhadap protein

sehingga terjadi peningkatan protein.

5. Kenapa terjadi edema pada palpebra?

hipertensi (terjadi karena faktor usia dan kehamilan pertama kemudian

memepengaruhi ke ekstermitas bawah dan menyebabkan edem,

hipertensi bisa merusak dinding arteri).

karena terjadi peningkatan konsentrasi protein plasma menyebabkan

penurunan tekanan osmotic plasma, penurunan ini menyebabkan filtrasi

cairn yang keluar dari pembuluh darah lebih tinggi, sementara jumlah

caiaran yang di absorbs kurang dari normal, dengan demikian terdapat

cairan tambahan yang gtertinggal di ruanginterstisial

6. Kenapa respirasi bisa meningkat

Karena diafragma tertekan oleh janin dalam kandungan sehingga

pengembangan paru-paru tidak efektif, otot diafragma kesulitan untuk

membantu proses bernapas.

Terjadi gangguan sirkulasi oksigenasi atau hipersirkulasi, sirkulasi

oksigenasi berkurang

9

Page 10: BAB II Preeklamsia

7. Kenapa pasien mengeluh pusing?

Pasien mengeluh pusing karena terjadi peningkatan tekanan darah atau

hipertensi

Suplai oksigen ke otak berkurang

8. Apa yang menyebabkan DJJ ireguler (tidak normal)?

Karena terjadi gangguan sirkulasi oksigenasi pada ibu hamil yang

menyebabkan DJJ ireguler bahkan bias menyebabkan DJJ meningkat.

Preeklamsi dapat menyebabkan gangguan peredaran darah pada

plasenta sehingga menyebabkan oksigen dan nutrisi ke janin menurun

sehingga terjadi hipoksia dan DJJ irregular.

4.3 Analisa Data

no Symptom Etiologi Problem

1 Do :

Td: 180/100

mmhg

R : 24x/ mnt

Edema

palpebra dan

ekstremitas

bawah

Peningkatan

berat bada >

2kg

proteinuria

Ds :

Klien

mengeluh

pusing

Adaptasi fisiologi kehamilan

Volume plasma darah

vasodilatasi

konsentrasi plasma

perfusi ke-unit janin

uteroplasenta

vasospase arterial

permeabilitas kapiler

cairan meninggalkan ruang

intravaskuler

penumpukan cairan di ruang

Kelebihan

volume cairan

10

Page 11: BAB II Preeklamsia

interstisial

edema

kelebihan volume cairan

2 Do :

Td : 180/100

mmhg

(hipertensi)

R : 24x/ mnt

Ds :

Klien

mengeluh

pusing

Maladapsi plasenta di uterus

Pelepasan toksin sel endometrium

Pelepasan pembuluh darah

Cairan meninggalkan ruang

intravaskuler

Kolagen terangsang

Penurunan kadar trombosit

Vasokontriksi arterial

Peningkatan tekanan darah

Pasokan darah keplasenta

menurun

Ketidakefektifan perfusi jaringan

otak

Resiko

ketidakefektifan

perfusi jaringan

otak

3 Do :

DJJ ireguler

Ibu mengalami

Preeklamsia

Gangguan peredaran darah

Resiko tinggi

cedera pada janin

11

Page 12: BAB II Preeklamsia

hipertensi

Ds :

-

plasenta

Oksigen dan nutrisi kejanin

Hipoksia

DJJ ireguler

Resiko cidera pada janin

4.4 Diagnosa Yang Muncul

Kelebihan volume cairan b/d gangguan mekanisme regulasi

Resiko keteidakefektifan perfusi jaringan otak b/d

Resiko tinggi cedera janin b.d insufisiensi uteroplasma, kelahiran

premature, solusio plasenta

4.5 Rencana asuhan keperawatan

Diagnosa Keperawatan

Rencana keperawatan

12

Page 13: BAB II Preeklamsia

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Aktivitas

Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan transport O2, gangguan aliran arteri dan vena

NOC : Circulation status Neurologic status Tissue Prefusion :

cerebral

Setelah dilakukan asuhan selama………ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral teratasi dengan kriteria hasil: Tekanan systole

dan diastole dalam rentang yang diharapkan

Tidak ada ortostatikhipertensi

Komunikasi jelas Menunjukkan

konsentrasi dan orientasi

Pupil seimbang dan reaktif

Bebas dari aktivitas kejang

Tidak mengalami nyeri kepala

NIC : Hemodynamic

regulation Vital Sign

Monitoring

Hemodynamic regulation

Periksa adanya perubahan tekanan darah

Auskultasi suara paru

Auskultasi suara jantung

Monitor dan dokumentasi laju jantung, ritme dan denyutan

Monitor level elektrolit

Monitor kardiak output

Monitor nadi perifer, CRT, suhu, warna kulit ekstrermitas.

Monitor edema perifer, distensi JVP, suara jantung S3 dan S4.

Kelola keseimbangan cairan dengan memberikan cairan melalui IV atau diuretik, jika dibutuhkan.

Berikan obat vasodilator dan atau vasokontriktor, jika diperlukan.

Monitor intake atau output, urin output, berat badan pasien.

Minimalkan stress lingkungan.

Evaluasi efek dari terapi cairan.

Pertahankan parameter

13

Page 14: BAB II Preeklamsia

hemodinamik Tinggikan kepala 0-

45o tergantung pada konsisi pasien dan order medis

Vital Sign Monitoring1. Monitor TD,

suhu, Nadi, dan RR

2. Monitor VS pada saat tidur, duduk, berdiri sesudah dan sebelum perubahan posisi.

3. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan

4. Monitor jumlah, bunyi, dan irama jantung

5. Monitor frekuensi dan irama pernafasan

6. Monitor suhu warna dan kelembapan kulit

7. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

8. Monitor sianosis perifer dan central

9. Monitor adanya cushing triad (tek. Nadi yg melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)

14

Page 15: BAB II Preeklamsia

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Preeklamsia merupakan suatu penyakit vasospastik, yang melibatkan

banyak system dan di tandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan

proteinuria. Pre-eklamsia merupakan suatu kiondisi spesifik kehamilan

dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke 20 pada wanita yang

sebelumnya memiliki tekanan darah normal.(bobak)

Tidak ada profil tertentu yang mengidentifikasi wanita yang akan

menderita pre-eklamsi. Akan tetapi ada beberapa factor resiko tertentu

yang berkaitan dengan perkembangan penyakit: primigravisa,

granmultigravida, janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu,

morbid obesitas.

Tanda dan gejala pre-eklamsia yaitu sakit kepala terutama daerah

frontalis, rasa nyeri di daerah epigastrium, gangguan mata penglihatan

menjadi kabur, terdapan mual sampai muntah, gangguan pernapasan

sampai sianosos, terjadi gangguan kesadaran, perkembangan janin yang

terhambat, hipertensi, pemeriksaan protein urin +++, dan edema.

Komplikasi dari pre-eklamsia adalah serebral vascular accident,

kardiopulmonary edema, insuffiiciency renal, kematian janin intrauteri

yang disebabkan hypoxia jaringan, retardasi pertumbuhan janin,

penuruanan disfungsi plasenta, asfiksia, solusio plasenta, nekrosis hati.

5.2 SARAN

semoga makalah ini dapat menambah referensi untuk kita semua,

sehingga masalah penyakit pre-eklamsia ini dapat teratasi dengan baik.

15

Page 16: BAB II Preeklamsia

DAFTAR PUSTAKA

Fairer Hellen. 1999. Perawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Doenges, Marilynn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/ Bayi. Edisi 2. Jakarta:

EGC.

Boyle, Maureen. 2007. Kedaruratan dalam Persalinan. Cetakan 1. Jakarta: EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan

Keluarga Berencana Untuk Pndidikan Bidan. Cetakan 1. Jakata: EGC.

Shannon E. Perry, et al. 1998. Maternal Child Nursing Care. Volume 2. Canada.

Prawirohardjo, Sarworno. 1999. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Cetakan 5. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta:

Hipokrates.

Benson, Ralph C. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Edisi 9. Jakarta:

EGC.

Nanda

NIC

NOC

16