Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
-
Upload
kandar-vargas -
Category
Education
-
view
6.588 -
download
6
Transcript of Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Perilaku Organisasi
Kelompok 5
BASARUDIN SUKANJARRATIH TRI TUNJUNGSARISURYA MARGIANTOBANGUN YUNIANTOTRI HASIH
BAB 18
KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRAKTIKNYA
PRAKTIK SELEKSI
Tujuan dari seleksi yang efektif adalah untuk
menyesuaikan karakteristik individual (kemampuan,
pengalaman, dll) dengan persyaratan dalam suatu
pekerjaan.
CARA KERJA PROSES SELEKSI
• Seleksi Awal
Alat seleksi awal adalah informasi pertama yang
pelamar serahkan dan digunakan sebagai alat
“penyaringan kasar” awal untuk memutuskan apakah
pelamar memenuhi kualifikasi dasar dari pekerjaan
yang ditawarkan. Alat seleksi awal adalah:
Formulir Aplikasi
Pengecekan Latar Belakang
•Seleksi Substantif
Jika mampu melewati tahap penyaringan awal,
pelamar selanjutnya memasuki metode seleksi
substantif. Tahap ini merupakan inti dari proses
seleksi dan di dalamnya tercakup :
Tes Tertulis
Tes Simulasi Kinerja
Wawancara
•Seleksi Lanjutan
Pada akhirnya, jika pelamar lolos metode seleksi
substantif, mereka pada dasarnya siap untuk
diperkerjakan, tergantung dari pemeriksaan terakhir.
Salah satu metode lanjutan yang lazim adalah tes
narkotika.
PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Jenis Pelatihan
Pelatihan bisa termasuk hal mulai dari mengajarkan keterampilan dasar membaca
pada karyawan hingga mengadakan kursus lanjutan dalam kepemimpinan eksekutif.
Empat kategori keterampilan umum adalah :
• Kemampuan Dasar Membaca
• Kemampuan Teknis
• Kemampuan Antarpersonal
• Kemampuan Memecahkan Masalah
• Pelatihan Etika
Metode Pelatihan
• Metode pelatihan diklasifikasikan menjadi formal dan
informal, dan on-the job, atau off-the-job. Secara historis,
pelatihan berarti pelatihan formal. Pelatihan ini direncanakan
sebelumnya dan mempunyai format yang terstruktur rapi.
Pelatihan informal—tidak terstruktur, tidak terencana, dan
bisa diadaptasikan dengan mudah pada situasi dan individunya
—untuk mengajarkan keterampilan dan membuat karyawan
tidak ketinggalan jaman.
• Pelatihan on-the-job mencangkup rotasi kerja, magang, tugas
belajar, dan program monitoring formal. Pelatihan off-the-job
meliputi kuliah kelas, menonton video, seminar umum,
program belajar sendiri, kursus internet, kelas televisi satelit,
dan aktivitas kelompok yang menggunakan permainan peran
dan studi kasus.
Menyesuaikan Pelatihan Formal agar Sesuai dengan Gaya Belajar Karyawan
Cara anda memproses, memperdalam, dan mengingat
materi yang baru dan sulit tidak selalu sama dengan
orang lain. Fakta ini berarti bahwa pelatihan formal
yang efektif harus disesuaikan agar mencerminkan
gaya belajar dari karyawan. Beberapa contoh dari gaya
belajar yang berbeda adalah membaca,memperhatikan,
mendengarkan, dan berpartisipasi.
EVALUASI KINERJA
Tujuan Evaluasi Kinerja•Membantu manajemen membuat keputusan sumber
daya manusia secara umum. •Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan.•Kriteria yang dengannya manajemen memvalidasi
seleksi dan program pengembangan.•Menyediakan umpan balik bagi karyawan tentang
bagaimana organisasi melihat kinerja mereka.
Hal-hal yang perlu dievaluasi
• Hasil pekerjaan individual, Jika hasil akhir penting, bukan cara
mencapainya, manajemen harus mengevaluasi hasil kerja karyawan.
Dengan menggunakan hasil kerja, manajer operasional bisa dinilai dengan
kriteria .
• Perilaku, Dalam banyak kasus, adalah sulit untuk mengidentifikasi hasil
spesifik yang bisa langsung dihubungkan dengan aktivitas karyawan.
• Sikap, Kriteria paling lemah, namun masih digunakan secara luas oleh
organisasi adalah sikap individual. Kita menyebutnya lebih lemah dari hasil
kerja atau perilaku karena sikap paling tidak terkait dengan kinerja aktual
dari pekerjaan itu sendiri
Evaluasi 360 Derajat
Karyawan
Manajemen Puncak (Pelanggan Internal)
Pemasok (Pelanggan Eksternal)
Klien (Pelanggan Eksternal)
Wakil departemen lain (Pelanggan Internal)Rekan kerja / anggota tim
(Pelanggan Internal)
Bawahan (Pelanggan Internal)
Manajer (Pelanggan Internal)
Metode Evaluasi Kinerja•Esai Tertulis, Metode dengan menulis naskah yang
menggambarkan kekuatan, kekurangan, kinerja pada masa lampau, potensi, dan saran untuk perbaikan bagi karyawan.
• Insiden Kritis, Mengevaluasi perilaku-perilaku kunci yang membedakan antara melakukan pekerjaan secara efektif dan tidak efektif.
•Skala Penilaian Grafis, Merupakan salah satu metode evaluasi yang paling tua dan populer di mana penilai akan menilai faktor-faktor kinerja pada skala inkremental.
•Skala Penilaian Perilaku Berjangkar, Skala yang mengombinasikan elemen utama dari pendekatan insiden kritis dan skala penilaian grafis.
•Perbandingan yang Dipaksakan, Metode ini mengevaluasi kinerja seseorang terhadap kinerja seorang yang lain atau orang banyak.
Saran-saran untuk Meningkatkan Evaluasi Kinerja
• Gunakan Beberapa Penilai Sekaligus, Dengan
bertambahnya jumlah penilai, kemungkinan untuk
mendapatkan informasi yang akurat menjadi lebih besar.
• Evaluasi Secara Selektif, Penilai mengevaluasi hanya di
wilayah di mana mereka berkompeten. Tindakan preventif ini
meningkatkan kesesuaian antar penilai dan menjadikan proses
evaluasi lebih sahih
• Penilai Terlatih, Jika tidak menemukan penilai yang baik,
alternatifnya adalah menciptakan penilai yang baik. Kesalahan
umum seperti halo dan kelonggaran berhasil diminimalkan
dengan pengadaan lokakarya yang biasanya berlangsung
antara 1 dan 3 hari.
• Menyediakan Proses Bertenggat Waktu bagi Karyawan,
Konsep ini bisa dijalankan dalam penilaian guna
meningkatkan persepsi bahwa karyawan diperlakukan secara
adil
Memberikan Umpan Balik Kinerja
Para manajer cenderung mengacuhkan tanggung jawab dalam
memberikan umpan balik kinerja kepada karyawan. Hal ini
karena :
• Para manajer sering kali merasa tidak nyaman ketika harus secara
langsung mendiskusikan kelemahan kinerja dengan karyawan
• Banyak karyawan cenderung bersikap defensif ketika kelemahan
mereka ditunjukkan
• Karyawan cenderung melebih-lebihkan penilaian kinerja mereka
sendiri
Solusi terhadap umpan balik kinerja bukan dengan
mengacuhkan melainkan dengan melatih para manajer untuk
mengadakan sesi umpan balik yang konstruktif yakni dengan
cara:
• Penilaian yang efektif
• Iklimnya konstruktif
• Penilaian kinerja dirancang sebagai aktivitas konseling
daripada proses penghakiman
BEBERAPA ISU PRAKTIK SUMBER DAYA INTERNASIONAL
•Seleksi Praktik seleksi berbeda antara satu negara dengan
negara lain. Tidak banyak prosedur yang sama ditemui.
•Evaluasi Kinerja Kita dapat melihat kinerja tersebut dalam konteks
empat dimensi kultur, yaitu: individualism atau kebersamaan, hubungan seseorang dengan lingkungan, orientasi waktu, dan fokus tanggung jawab
MENGATUR KEBERAGAMAN DALAM ORGANISASI
• Konflik dalam Kehidupan Kerja
Dewasa ini, banyak organisasi memodifikasi tempat kerja
mereka guna mengakomodasi kebutuhan yang beragam dari
tenaga kerja yang juga beragam. Ini termasuk menyediakan
bermacam-macam pilihan jadwal dan manfaat yang membuat
karyawan lebih fleksibel di tempat kerja dan memungkinkan
mereka untuk menyeimbangkan atau mengintegrasikan
dengan lebih baik kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi.
• Pelatihan Keberagaman
Pelatihan merupakan jantung dari program keberagaman.
Secara umum, program pelatihan keberagaman dimaksudkan
untuk menyediakan kendaraan guna meningkatkan kasadaran
dan mencermati stereotip yang mungkin ada.
Terima kasih