Presentasi Jurnal

download Presentasi Jurnal

of 33

description

jurnal DNR

Transcript of Presentasi Jurnal

  • DEPARTEMEN EMERGENCY

  • Oleh :I Wayan Gede SaraswastaDesak Made Diah Purnama S.Elmi Alfia MuqorobinKhonaah Thoyyibah

  • Do Not Resucitation (DNR)

  • Latar belakang

  • TujuanTujuan UmumMeningkatkan pemahaman perawat mengenai konsep DNR (Do Not Resusitation)

    Tujuan KhususMengetahui pengertian DNRMengetahui kriteria DNRMengetahui prinsip DNRMengetahui prosedur mendiskusikan DNRMengetahui SOP DNRMengetahui Etik DNRMengetahui perannya dalam pasien DNRMengetahui tentang konsep RJP

  • Pengertian DNRTindakan Do Not Resuscitate (DNR) adalah suatu perintah di mana jika pasien mengalami henti jantung dan atau nafas, tidak akan dilakukan usaha resusitasi jantung-paru dasar maupun lanjut (Thibault, 2000).

    DNR tidak berarti semua tatalaksana / penanganan aktif terhadap kondisi pasien diberhentikan.

  • Kriteria DNR

  • PRINSIP DNRSemua pasien harus tetap dilakukan resusitasi kecuali telah dibuat keputusan secara lisan dan tertulis untuk tidak melakukan resusitasi.Perintah untuk tidak melakukan resusitasi (DNR) diberikan oleh dokter yang berwenang atau pernyataan penolakan resusitasi.Merupakan permintaan tertulis pasien atau keluarganya dan harus ditandatangani pada format baku yang dituangkan dalam informed consent(Morrison et al,2010)

  • ContKeputusan tindakan DNR ini harus dicatat di rekam medis pasien.Di rekam medis, harus tercantum:Tulisan Pasien ini tidak dilakukan resusitasiTulis tanggal dan waktu pengambilan keputusanIndikasi / alasan tindakan DNRBatas waktu berlakunya instruksi DNRNama dokter penanggungjawab pasienDitandatangani oleh dokter penanggungjawab pasien (yang mengambil keputusan)Tanda tangan pasien atau keluarga.

  • Prosedur Mendiskusikan DNR Bersama Pasien

    Standar yang harus dilakukan pada saat diskusi menentukan keputusan DNR yaitu:

    Dokter harus menentukan diagnosa penyakit/kondisi pasien.Menyampaikan tujuan, memutuskan prognosa, potensi manfaat dan kerugian dari resusitasi (CPR)Memberikan rekomendasi berdasarkan penilaian medis tentang manfaat/kerugian CPR.Dokter penanggung jawab harus hadir dalam diskusi, mendokumentasikan isi diskusi, dan alasan pasien/keluarga dalam pengambilan keputusan.

    Yuen et al (2010) dalam Breault (2011)

  • SOP DNR

  • Prinsip Etik DNR

    1. Prinsip BeneficencePrinsip ini berkaitan dengan pasien memilih apa yang menurut mereka terbaik berdasarkan keterangan-keterangan yang diberikan perawat. (Basbeth dan Sampurna, 2009)2. Prinsip Non Maleficence Berkaitan dengan pelaksanaan tindakan RJP tidak membahayakan/merugikan pasien/keluarganya

  • 3. Prinsip OtonomiMelalui informed consent, pasien dan keluarga telah menentukan pilihan menerima/menolak tindakan medis, termasuk resusitasi. (AHA, 2005 dalam Basbeth dan Sampurna, 2009)

  • Peran Perawat Pada Pasien DNR

    Membina hubungan saling percaya antara perawat, pasien dan keluarga.Memfasilitasi pasien dan keluarga terkait kebutuhan (kehadiran rohaniawan).Menghormati setiap keputusan yang diambil oleh pasien dan keluarga.Mengidentifikasi persepsi keluarga tentang kematian.Mengidentifikasi pengambil keputusan dalam keluarga.

  • Cont...Menjawab pertanyaan keluarga secara terbuka dan jujur. Mendampingi pasien menghadapi proses kematian.Memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga.Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain terkait dengan keputusan DNR.Memberikan tanda berupa gelang berwarna ungu kepada pasien yang telah dinyatakan DNR

  • Konsep RJP

    Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan usaha memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung dan henti nafas melalui resusitasi jantung paru (Paula, 2010)

  • INDIKASI RJPHenti jantung dan henti nafasVentrikel fibrilasiAsistole

  • Prosedur RJP

  • Tanda RJP yang Berkualitas1. Posisi tangan tetap di sternum selama melakukan kompresi dada2. Kompresi dada dilakukan dengan kecepatan minimal 100 x/ menit3. Kompresi dada dilakukan dengan kedalaman minimal 5 cm atau 2 inchi4. Memberikan kesempatan pada dinding dada untuk mengembang kembali sebelum kompresi berikutnya5. Meminimalkan interupsi kompresi dada selama RJP6. Menghindari pemberian bantuan nafas yang berlebihan

  • Indikasi RJP Boleh Tidak Dilakukan

    Menurut American Heart Association 2010 ada beberapa kondisi RJP boleh tidak dilakukan, diantaranya:Adanya instruksi untuk tidak melakukan RJP atau DNRSudah tampak tanda-tanda kematian (kaku mayat, lebam mayat) atau pada trauma yang tidak mungkin diselamatkan (seperti: leher yang terpenggal)Pasien dengan trauma tumpul yang ditemukan dalam kondisi apneu, tidak ada nadi dan tidak ada irama ECG (asistole)Pasien dengan luka tembus/tusuk yang ditemukan dalam kondisi apneu dan tidak ada nadiKorban yang mengalami henti jantung ditolong petugas medis dan setelah 15 menit melakukan resusitasi tidak berespon.

  • TINJAUAN JURNAL

  • Perspectives of Iranian Medical Nurses about Do-Not-Resuscitate (DNR) Orders

    Peneliti: Seyed Hassan Emami-Razavi , Mahsa Ghajarzadeh , Sholeh Oryani , Fariba Askari , Rozita Jalilian , Sepehr Azizi. Brain and Spinal Injury Research Center, Tehran University of Medical Sciences, Tehran, Iran Department of Midwifery, Gonabad University of Medical Sciences, Gonabad, Iran Tehran University of Medical Sciences, Tehran, Iran) : 19 Oct. 2013; Received in revised form: 2 Dec. 2013; Accepted: 4 Jan. 2014

  • Latar belakang jurnal

  • Tujuan penelitianMengkaji persepsi partisipan pada proses DNR

    MetodeCross sectional200 sampel perawat yang bekerja di Rumah Sakit Imam Khomeini Mengisi kuisioner demografi dan DNR

  • Hasil

  • Hasil dan AnalisisSebagian besar responden di dalam penelitian ini menganggap bahwa DNR diperlukan dan merasa perlu untuk terlibat di dalamnya.Sebanyak 38,7% perawat menganggap bahwa DNR diperlukan dan memerlukan peran perawat di dalamnya. Keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan terkait DNR dianggap sangat perlu (23,2%) akan tetapi, jika pasien atau keluarga tidak mampu memutuskan, maka keluarga dan dokter keluarga berhak mengambil keputusan. Menurut 59,5% responden, keputusan DNR memang didapat dari pasien, keluarga, dan dokterSebanyak 29,7% responden yang menganggap DNR merupakan kewenangan rumah sakit dengan alasan bahwa kewajiban dari rumah sakit adalah untuk meningkatkan harapan hidup pasien

  • Alasan sebagian besar responden merasa perlu terlibat dalam DNR . . .

  • KesimpulanDNR (do notresuscitate) : Suatu perintah yang memberitahukan tenaga medis untuk tidak melakukan CPR bila pernapasan maupun jantung pasien berhenti. Kriteria dilakukannya DNR : Perintah DNR untuk pasien harus tertulis baik di catatan medis pasien maupun di catatan yang dibawa pasien sehari-hari.Prinsip DNR : Tidak melakukan RJP pada pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas. Penanganan dan tatalaksana pasien lainnya tetap dilakukanProsedur mendiskusikan keputusan DNR dilakukan dengan keluarga pasien dengan menjelaskan kelebihan & kekurangan/resiko dari dilakukannya DNR

  • Pemahaman SOP mengenai DNR sangat diperlukan. Sehingga dalam pembuatan keputusan DNR tidak merugikan pasien.Prinsip etik DNR meliputi : beneficence, non maleficence, otonomi & keadilan Peran perawat yakni harus mengetahui konsep DNR sehingga dapat menjelaskan kepada pasien mengenai keputusan DNR dengan menggunakan komunikasi terapeutik.Resusitasi jantung paru (RJP) : usaha memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung dan henti nafas melalui resusitasi jantung paru.

  • SaranHendaknya tenaga kesehatan lebih mengetahui konsep DNR secara jelas, sehingga jika ada pasien DNR maka tidak bingung akan tindakan apa yang akan dilakukan. Sebaiknya setiap rumah sakit memiliki SOP tindakan DNR serta publikasi mengenai DNR kepada seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit.

  • Daftar PustakaAHA . 2010. Cardiac Arrest in Special Situations: 2010 American Heart Association Guideline for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation, 122, 844-845 Basbeth, F 2009. Analisis etik terkait resusitasi jantung paru,Majalah Kedokteran Indonesia, Volume: 59, Nomor: 11, Nop 2009Brewer, B C. 2008.Do not abandon, do not resuscitate; a patient advocay position. Journal of Nursing Law.volume 12, number 2, 2008.Morrison, Laurie J., Kierzek, Gerald, Diekema, Douglas S., Sayre, Michael R., Silvers, Scott M., Idris, Ahamed H., &Mancini, Mary E. 2010,Part 3: Ethics: 2010 American Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care,Circulation, 122 18 suppl 3, S665-S675. DOI: 10.1161/circulationaha.110.970905.Krisanty, dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. CV Trans Info Media: Jakarta.Thibault-Prevost, J., Jensen, L., & Hodgins, M. (2000). Critical care nurses perceptions of DNR status. Journal of Nursing Scholarship, 32(3), 259-265. Tony, dkk. 2012. Penatalaksanaan Henti Jantung di Luar Rumah Sakit Sesuai dengan Algoritma AHA 2010. UMM PRESS : MalangWahyu, Pria. 2013. Kebijakan DNR pada trauma Dada. Jakarta : Gaya Baru.

  • They may forget your name, but they never forget how you made them feelMaya Angelou

  • **