presentasi urin jurnal

19
Nurse Directed Interventions to reduce Catheter- Associated Urinary Tract Infections Retno Tri Astuti Ramadhana Ronal Armet Rany Agtrisya Vieocta Apsari Paradise

Transcript of presentasi urin jurnal

Nurse Directed Interventions to reduce Catheter-Associated Urinary Tract Infections

Retno Tri Astuti Ramadhana

Ronal Armet Rany AgtrisyaVieocta Apsari Paradise

 

Identifikasi Topik

Tujuan

Analisa hasil penelitian

• Merekrut tim multidisiplin. Tim ini melibatkan perawat, dokter, terapis rehabilitasi, dan perwakilan informan klinis.

• Periksa bukti-bukti yang ada. Tinjauan literatur yang mendalam

• Mengidentifikasi dan memahami penggunaan produk, ketersediaan, dan biaya.

• Desain intervensi pre/post digunakan dalam penelitian peningkatan kualitas untuk menguji dampak intervensi.

• berdasarkan bukti saat ini untuk mengurangi CAUTIs pada pasien rawat inap pada 2 unit yaitu unit medis dan bedah.

Intervensi berupa: - kompetensi pelatihan tentang kateter- evaluasi dari IUC rumah sakit.

wajib dilakukan sebagai media pembelajaran melalui HealthStream (sistem manajemen pembelajaran rumah sakit) untuk semua perawat rawat inap dan staf bantu.

1. 60 menit sesi edukasi dilakukan beberapa kali

2. Peningkatan ketersediaan commodes samping tempat tidur (dalam beberapa ukuran) untuk mempromosikan kepatuhan pasien untuk berkemih postcatheter aman.

3. Pembelian scanner kandung kemih untuk menilai postvoid residu secara akurat.

4. Menerjemahkan penelitian ke dalam praktek (TRIP) melalui selebaran meliputi perawatan kateter, perubahan produk IUC, penggunaan scanner kandung kemih, dan pelepasan.

5. Memasukkan perawatan kateter ke dalam putaran harian jadwal perawat untuk pengingat awal terkait pelepasan kateter

6. Berpartner dengan pasien dan keluarga untuk mempromosikan keterlibatan dalam perawatan mereka.

menunjukkan perbedaan LOS (lenght of stay) atau lamanya kateter menetap.

- pulmonary unit tampak terjadi penurunan dari fase 1 (7.4), fase 2 (7.2), dan fase 3 (6.7).

- surgery unit dari fase 1 ke fase 2 mengalami peningkatan (6.9 menjadi 8.0) namun menurun pada fase 3 menjadi 6.6.

tentang durasi kateter dalam sehari pada setiap pasien.

Pada fase 1 rata-rata kateter hari adalah 3,53 dan 3,01 pada unit bedah dan paru. Kateter-hari sedikit meningkat antara fase 1 dan fase 2 data di unit bedah tetapi menurun di semua tahap pada unit paru.

Disarankan pentingnya hasil penelitian ini adalah dampak dari intervensi yang diberikan tentang durasi kateter (fase 2) dan intervensi pada fokus unit (fase 3). Unit pulmonal menunjukkan peningkatan setelah melalui intervensi fase 2 dan fase 3, sedangkan pada unit bedah menunjukkan peningkatan hanya setelah mendapat intervensi fase 3. Penulis tidak dapat mengartikan fase 2 atau fase 3 sebagai intervensi yang lebih baik, yang membedakan dari hasil kedua unit diatas adalah implementasi yang berbeda dan atau respon yang bebeda setelah diberikan intervensi.

Kelebihan Jurnal

• Penulis mengambil tema penelitian yang sesuai dengan keadaan masyarakat yaitu dengan tingkat kasus infeksi saluran kateter urin yang tinggi

• Jurnal dapat dipergunakan sebagai dasar dalam penelitian lebih lanjut untuk pemahaman yang lebih baik bagi perawat professional dalam penelitian keperawatan dan pelayanan klinis

• Memacu peran perawat sebagai tenaga kesehatan professional dalam intervensi pelayanan klinis bagi pasien

• Penelitian yang dilakukan mampu memberikan manfaat dalam membantu menentukan intervensi yang tepat menggunakan alat elektronik dengan sistem grafik sehingga akan dimunculkan pohon keputusan untuk validasi penggunaan kateter saluran kemih serta tidak adanya order untuk penghentian penggunaan kateter secara otomatis dalam mengurangi angka kejadian infeksi saluran kateter urin.

• Penelitian ini melibatkan berbagai disiplin ilmu sehingga dapat mencakup keefektifitasan intervensi dari berbagai sudut pandang.

Kekurangan Jurnal

• Jurnal penelitian ini masih memerlukan penelitian – penelitian lebih lanjut sebagai dasar dalam meningkatkan intervensi yang lebih spesifik lagi bagi pasien infeksi saluran kateter urin oleh perawat khususnya dalam penerapan terapi non order dokter.

• Penggunaan alat elektronik dengan metode grafik tidak serta merta dapat diterapkan sebagai alternative karena mempertimbangkan segi ekonomi dan fleksibilitas penggunaan alat.

• Penelitian yang dilakukan tidak menggunakan Kelompok Kontrol sehingga perubahan yang terjadi dalam kedua kelompok tersebut ada kemungkinan terjadi bukan karena intervensi yang diberikan

Implikasi di IndonesiaIntervensi CAUTIs

jurnal:berfokus pada pencegahan

infeksi saluran urin dengan

memperhatikan teknik yang tepat

dan benar berdasarkan

prosedur yang sudah ditetapkan

Tingginya prevelensi kasus infeksi urin

di INDONESIA

Di INDONESIA:standar operasional

praktik (SOP) pemasangan kateter dan cara perawatan

pasien yang terpasang kateter di lembaga-

lembaga kesehatan di Indonesiapengawasan terhadap

kepatuhan SOP+

pelatihan yang lebih dalam tentang

pemasangan dan perawatan kateter.

TERIMA KASIH