jurnal inkontinensia urin

31
PROFILAKSIS MAGNESIUM SULFAT PADA PRE EKLAMPSIA BOX ANTENATAL CARE

description

h

Transcript of jurnal inkontinensia urin

  • PROFILAKSIS MAGNESIUM SULFAT PADA PRE EKLAMPSIABOX ANTENATAL CARE

  • Penggunaan magnesium sulfat untuk mencegah kejang pada wanita preeklampsia berawal pada praktek obstetrik di Amerika. Beberapa penelitian menggambarkan kegunaan magnesium sulfat mencegah atau menurunkan kejadian dan komplikasi kejang pada preeklampsia.

  • 2 percobaan double-blind dgn kontrol placebo mengevaluasi penggunaan magnesium sulfat pada preeklampsia ringan Tidak terjadi eklampsia pada 181 wanita yang menggunakan placebo dan perubahan menjadi PEB4 percobaan random terkontrol yang membandingkan : tanpa magnesium sulfat, atau placebo versus magnesium sulfat, untuk mencegah kejang pada pasien dengan preeklampsia berat

  • Bukti terbaru menyatakan magnesium sulfat manjur dalam mengurangi kejang pada eklampsia dan preeklampsia berat tidak mempengaruhi angka kematian dan kesakitan maternal dan perinatal. Di AS magnesium sulfat parenteral digunakan mencegah kejang berulang pada pasien eklampsia

  • Magnesium sulfat juga digunakan mencegah kejang pada wanita hamil dengan berbagai derajat hipertensi. Tahun 1990, magnesium sulfat dicanangkan sebagai anti-kejang ideal pada eklampsia dan preeklampsia.

  • Penelitian magnesium sulfat dibandingkan dengan diazepam, fenitoin, atau lytic cocktail magnesium sulfat berhubungan dengan penurunan kejadian kejang berulang yang signifikan dan penurunan angka kematian ibuMagnesium sulfat sebagai antikonvulsan terbaik untuk pasien dengan eklampsia.

  • Tujuan utama dari profilaksis magnesium sulfat pada pre eklampsia mencegah dan mengurangi jumlah komplikasi eklampsia.Keuntungan kedua mengurangi kesakitan dan kematian maternal dan perinatal, walaupun pada wanita yang tidak mengalami kejang. Wanita dengan pre eklampsia ringan, keuntungannya mengurangi kecepatan progresifitas menjadi PEB

  • Percobaan Magpei menunjukan penurunan yang signifikan dari jumlah pre eklampsia pada wanita yang menggunakan magnesium sulfat. Percobaan Belfort dkk membandingkan penggunaan magnesium sulfat dengan nimodipin, calcium bloker dengan efek vasodilatasi serebral

  • Terjadi penurunan yang signifikan dari jumlah pre eklampsia pada grup yang diberikan magnesium sulfatKebanyakan perbedaan disebabkan oleh jumlah eklampsia yang turun selama periode post partum.

  • Efek magnesium sulfat pada tingkat mortalitas dan morbiditas ibuBeberapa penelitian memberikan informasi tentang tingkat morbiditas ibu seperti abruptio plasenta, depresi pernapasan, dan kelainan serebrovaskuler. Hasil dari percobaan menunjukkan tidak ada keuntungan dari magnesium sulfat terhadap tingkat mortalitas ibu.

  • Efek Magnesium sulfat pada kematian perinatal dan morbiditas neonatalPenggunaan magnesium sulfat pada preeklamsi berat tidak berpengaruh pada peningkatan angka kematian perinatal. Penggunaan magnesium sulfat pada preeklamsi berat tidak berpengaruh pada nilai Apgar >7 dalam 5 menit, distress pernafasan, keadaan yang membutuhkan intubasi, hipotonus, atau membutuhkan perawatan NICU

  • Crowther dkk melaporkan penggunaan magnesium sulfat berhubungan dengan peningkatan angka morbiditas pada fetal, neonatal dan infant terbatas pada penggunaan dosis maintenance tinggi (2g/jam)Pada studi ini pemberian magnesium sulfat tidak berefek pada fetus dan infant

  • Magnesium sulfat pada preeklamsia ringan2 percobaan double-blind dengan kontrol placeboTidak ada perbedaan persentase pada wanita yang berlanjut menjadi PEBTidak ada eklampsi diantara 181 pasien dengan pemberian placebo

  • 1 ditemukan pendarahan post partum dan 2 keracunan magnesiumDilakukan percobaan acak magenesium sulfat IM dgn phenitoin pada wanita hipertensi variatifTidak ditemukan kasus kejang diantara 109 wanita yang diberikan magnesium sulfat

  • Peningkatan kejang pada wanita dengan hipertensi ringan atau preeklamsi ringan yang menerima phenitoin adalah 0,6 % (6 dari 1000 wanita)Dibutuhkan pembatasan pada percobaan multicenter untuk menunjukkan nilai magnesium sulfat sebagai profilaksis pada preeklampsia ringan.

  • Efek samping dan toksisitas magnesium sulfatEfek samping: hangat, kemerahan pada kulit, mual atau muntah, kelelahan, pusing, dan iritasi pada tempat injeksi. Merupakan alasan dihentikannya pemakaian pada percobaan MagpieSelain itu efek samping terutama depresi pernafasan dan perdarahan post partum Keracunan magnesium akibat overdosis hampir selalu membawa kematian ibu pada 2 penelitian lain

  • Waktu, Durasi ,Dosis, dan Cara PemberianKecuali percobaan Magpie, magnesium sulfat digunakan pada saat persalinan dimulai Pada beberapa percobaan, magnesium sulfat diberikan selama pemeriksaan, persalinan dan 24 jam post partum .

  • Regimen intravena, loading dose berkisar antara 4-6 gram dan dosis maintenance berkisar antara 1-2 gram /jam. Pemberian dengan infus intravena terus menerus selama percobaan, dikombinasikan dengan dosis loading iv dan maintenance pada percobaan Moodley dan Moodley, dan dikombinasikan dengan percobaan Magpie.

  • Variasi cara pemberian dan jumlah total pada beberapa percobaan tjd perbedaan angka kejadian kejang dan efek samping magnesium sulfat.

  • Diskusi5%- 10% pasien dengan PEB akan mengalami komplikasi yang serius Profilaksis magnesium sulfat hanya disarankan pada wanita yang di rawat di Rumah sakit dengan diagnosis preeklampsia

  • Magnesium sulfat hanya disarankan selama serangan dan 12- 24 jam post partum, diharapkan berefek potensial mengurangi eklamsia selama periode ini, dan kematianKesakitan dan kematian pada eklampsia, karena di rumah sakit pada saat serangan tidak mendapat perawatan seperti pada negara berkembang

  • 4 juta kelahiran per tahun di Amerika Serikat, dengan perkiraan preeklampsi sebesar 5% (200.000 kehamilan per tahun)50% ibu hamil diberikan profilaksis magnesium sulfat selama persalinan atau setelah melahirkan, berarti 100.000 ibu hamil akan diberikan magnesium sulfat. 75 wanita akan menderita preeklamsi ringan dan 25% nya menderita preeklamsi beratPemberian magnesium sulfat parenteral pada wanita dengan preeklamsi bisa terjadi mortalitas dan morbiditas akibat overdosis obat atau kesalahan cara pemberian

  • Angka rata-rata terjadinya kejang pada ibu hamil dengan preeklamsi ringan yang tidak menerima magnesium sulfat sangat rendah. Kebanyakan wanita akan menderita preeklamsi pada saat hamil atau segera setelah postpartum

  • pemberian rutin profilaksis magnesium sulfat pada preeklampsia ringan belum tentu dapat memberikan keuntungan. magnesium sulfat mungkin berpotensi memberikan efek buruk pada sekelompok ibu daripada menimbulkan kejang

  • Angka kejadian kejang pada wanita dengan preeklampsia berat dan tidak mendapatkan magnesium sulfat adalah 2% Wanita dengan preeklampsia berat sangat perlu diterapi untuk mencegah preeklampsia berat tetapi tidak mempunyai efek merugikan pada ibu, janin dan neonatus.

  • Wanita dengan PEB mempunyai faktor resiko yang berbeda satu sama lainnya dalam hal terjadinya kejang. Wanita dengan eklampsia imminent merupakan kandidat terbaik dalam menerima profilaksis magnesium sulfat.

  • Magnesium sulfat mungkin mencegah komplikasi yang berhubungan dengan kejang tapi mungkin tidak mempunyai efek yang penting terhadap komplikasi maternal dari preeklampsia berat Magnesium sulfat digunakan intravena loading dose 6 gram selama 20-30 menit,diikuti dosis maintenance 2g/jam

  • Pemberian infus dimulai pada permulaan pemeriksaan dan dilanjutkan setidaknya 24 jam setelah postpartum. Persalinan secara sectio cesarea, pemberian infus dimulai setidaknya 1 jam sebelum pembedahan dan berlangsung selama pembedahan.

  • Magnesium sulfat tidak selalu mencegah kematian maternal dan perinatal serta kesakitan yang berhubungan dengan preeklampsia Pengawasan yang ketat pada antepartum, intrapartum dan postpartum adalah penting untuk hasil yang optimal pada maternal dan perinatal.