LAPORAN PRESENTASI JURNAL

39
LAPORAN PRESENTASI JURNAL “The effect of education given to patients with type 2 diabetes mellitus on self – care” Oleh : Kelompok 9 Progam Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

description

dfgegqef

Transcript of LAPORAN PRESENTASI JURNAL

LAPORAN PRESENTASI JURNAL

The effect of education given to patients with type 2 diabetes mellitus on self care

Oleh :Kelompok 9

Progam Studi Ilmu KeperawatanFakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah Malang2014/2015PENYUSUNKELOMPOK9

1. Abdul Rohim201410420311118 2. Sabilla Dian Risna Hadi201410420311116 3. Anna Dewi Hastuti2014104203111084. Therestia Lailatul F2014104203111235. Anis Nurlaili2014104203111106. Khalifatus Zuhriyah A2014104203111127. Alifah Nanda Ardani 2014104203111278. Yunita Iftitah Alfiyani2014104203111149. Ilham Muhammad20141042031112910. Nur Istiqamah20141042031113311. Novian Fatwa Adami 20141042031112012. Safyuni Kastela20141042031113513. Eka Nur Fitriyanti201410420311136

LEMBAR PENGESAHAN

Menyetujui,Fasilitator( EDI PURWANTO, A.Md.K, S.Kep, Ns )

Mengetahui,

Ketua Kelompok 9 Sekretaris

(Anis Nurlaili)(Anna Dewi Hastuti)

KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada anggota kelompok 9 sehingga dapat menyelesaikan makalah jurnal dengan tema Keterkaitan Status Derajat Kesehatan Dengan Para Member Fitness Center ( Health Related Fitness of American Indian Youth ) tepat pada waktunya.Dalam penyusunan makalah ini, kelompok 9 mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada EDI PURWANTO, A.Md.K, S.Kep, Ns selaku dosen fasilitator kelompok 9 atas bimbingan dan arahannya yang telah diberikan kepada kami dalam pengerjaan makalah jurnal kelompok ini.Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan laporan jurnal ini. Maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian. Kelompok 9 berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

Malang, 22 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISIBAB I..........................................................................................................................................1. PENDAHULUAN.........................................................................................................1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1.2 Tujuan Penulisan.......................................................................................................BAB II.........................................................................................................................................2. JURNAL PENELITIAN.................................................................................................BAB III........................................................................................................................................3. PEMBAHASAN..............................................................................................................3.1 Profil Penelitian..........................................................................................................3.2 Deskripsi Penelitian Berdasarkan PIO....................................................................BAB IV........................................................................................................................................PENUTUP...................................................................................................................................Daftar Pustaka..............................................................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangDiabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 150 juta orang di dunia mengidap diabetes mellitus. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi dua kali lipat pada tahun 2005, dan sebagian besar peningkatan itu akan terjadi di Negara Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Populasi penderita diabetes di Indonesia diperkirakan berkisar antara 1,5sampai 2,5% kecuali di Manado 6%. Dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa, berarti lebih kurang 3-5 juta penduduk Indonesia menderita diabetes.Tercatat pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5juta jiwa. Pada tahun 2005 diperkirakan akan mencapai 12 juta penderita (Promosi Kesehatan Online, Juli 2005).

Walaupun Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannya tidak tepat. Pengelolaan DM memerlukan penanganan secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat.Apoteker, terutama bagi yang bekerja di sektor kefarmasian komunitas,memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Mendampingi, memberikan konseling dan bekerja sama erat dengan penderita dalam penatalaksanaan diabetes sehari-hari khususnya dalam terapi obat merupakan salah satu tugas profesi kefarmasian.

Membantu penderita menyesuaikan pola diet sebagaimana yang disarankan ahli gizi, mencegah dan mengendalikan komplikasi yang mungkin timbul, mencegah dan mengendalikan efek samping obat, memberikan rekomendasi penyesuaian rejimen dan dosis obat yang harus dikonsumsi penderita bersama-sama dengan dokter yang merawat penderita, yang kemungkinan dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi penderita, merupakan peran yang sangat sesuai dengan kompetensi dan tugas seorang apoteker. Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai isyarat kemungkinan diabetes. Gejalatipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/mudah lapar). Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.

Diabetes adalah penyakit kronis yang membutuhkan perilaku perawatan diri seumur hidup. Keberhasilan pengobatan penyakit kronis sangat erat kaitannya dengan pendidikan pasien dan keluarga mereka. Pendidikan pasien merupakan salah satu tanggung jawab yang paling penting dari perawat. Pendidik menekankan bahwa belajar tergantung pada tingkat pengembangan individu, dan pasien harus memiliki kesadaran dalam pendidikan diabetes. Dalam pengelolaan diabetes, membantu pasien meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup mereka dianggap sebagai aspek penting dari pendidikan perawatan diri diabetes. Perawatan diri individu adalah mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kehidupan mereka, kesehatan dan kesejahteraan. Tujuan perawatan diri, yang merupakan konsep universal untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, adalah untuk memungkinkan individu untuk mengambil semua tanggung jawab tentang kesehatan sendiri.

Pada pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, sangat penting bahwa kebutuhan perawatan diri terpenuhi. Sebagian besar orang yang didiagnosis dengan diabetes harus mengikuti dan menerapkan peraturan mengenai perawatan diri mereka di fase-fase tertentu dari kehidupan mereka. Perawatan diri merupakan 98% dari perawatan diabetes. Untuk mengendalikan penyakit mereka, pasien dengan diabetes perlu mengadopsi aktivitas perawatan diri seperti berolahraga diet yag tepat, olahraga teratur, kontrol glukosa darah, penggunaan yang tepat dari obat oral antidiabetik kesadaran efek dan efek samping dari pengobatan insulin, menghindari penggunaan alkohol dan merokok, mencegah komplikasi diabetes, dan kepatuhan terhadap pengobatan seumur hidup.

Tujuan Penulisan Menginformasikan kepada masayarakat khususnya yang terkena penyakit diabetes millitus dan kepada para mahasiswa terutama mahasiswa keperawatan tentang diabetes dan cara penanganannya. Menjadikan bahan pembelajaran bagi mahasiswa kesehatan sebagai tambahan ilmu dan wawasan mengenai penyakit diabetes millitus. Sebagai referensi metode pemberian edukasi kepada pasien diabetes millitus.

BAB IIJURNAL PENELITIAN

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Profil Penelitian Judul Penelitian :The effect of education given to patients with type 2 diabetes mellitus on self-careEfek pemberian edukasi kepada pasien diabetes militus tipe 2 pada perawatan diri.

Pengarang :Papatya Karakurt PhD RNAssistant Professor, Erzincan University School of Health, Erzincan, TurkeyMagfiret Kara Kask PhD RNProfessor, Fundamentals of Nursing Department, Faculty of Health Sciences, Atatrk University, Erzurum, Turkey Sumber :Correspondence: Papatya Karakurt, Erzincan University School of Health, 24100 Erzincan, Turkey. Email: [email protected]

Abstrak :This research was performed as a single group pretestposttest experimental design to determine the effect of education given to patients with type 2 diabetes mellitus on self-care. The research was performed between October 2007 and June 2008 in the Internal Medicine Outpatient Clinics located in A and B Blocks of Erzincan State Hospital. The research population included 100 patients with type 2 diabetes mellitus who attended the above mentioned units between the specified dates and met the inclusion criteria. Patients were subjected to a pretest using a patient identification form, Diabetes Self-Care Scale (DSCS) form in Turkish language and metabolic control parameters. A statistically significant difference was found between the mean values of pre-education and posteducation DSCS scores with an increase in mean posteducation scores. These results demonstrate that the education given to patients improves their self-care and metabolic control variables.

Penelitian ini dilakukan sebagai desain eksperimen pretestposttest kelompok tunggal untuk mengetahui pengaruh pendidikan yang diberikan kepada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 pada perawatan dir. Penelitian ini dilakukan antara bulan Oktober 2007 dan Juni 2008 di Internal Medicine Klinik Rawat Jalan yang terletak di Blok A dan B State Hospital Erzincan. Populasi penelitian termasuk 100 pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 yang hadir dalam unit yang disebutkan di atas antara tanggal yang ditetapkan dan memenuhi kriteria inklusi. Pasien dikenakan pretest menggunakan bentuk identifikasi pasien, Skala Diabetes SelfCare (DSC) dalam bentuk bahasa Turki dan parameter kontrol metabolik. Perbedaan signifikan secara statistik ditemukan antara nilai rata rata sebelum pendidikan dan sesudah pendidikan skor DSCs dengan peningkatan skor sesudah pendidikan. Hasil ini menunjukkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada pasien meningkatkan perawatan diri dan variabel kontrol metabolik. Key words :Nursing, patient education, self-care, type 2 diabetes mellitus.Perawatan, edukasi pasien, perawatan diri, diabetes militus tipe 2.

Tanggal Publikasi :Agustus 2011

3.2 Deskripsi penelitian berdasarkan metode PIO : Tujuan PenelitianUntuk mengetahui pengaruh pendidikan yang diberikan kepada pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 terhadap perawatan diri.

Desain PenelitianMenggunakan metode pretest - posttest dengan design experiment dalam sebuah kelompok tunggal atau kelompok intervensi.

PopulasiPopulasi penelitian termasuk pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 yang diterapkan pada Internal Medicine Klinik Rawat Jalan yang terletak di Blok A dan B dari State Hospital Erzincan dan yang memenuhi kriteria kelayakan. Populasi yang didapat adalah sebanyak 119 pasien yang memenuhi kriteria kelayakan dan menawarkan diri untuk menjadi acak untuk penelitian. Kriteria kelayakan meliputi didiagnosis dengan diabetes tipe 2 selama minimal 6 bulan, berada di pusat Erzincan, menjadi pasien rawat jalan, tidak memiliki komplikasi yang serius, tidak memiliki apapun hilangnya sensasi mengenai melihat dan / atau mendengar, terbuka untuk komunikasi dan kerjasama, tidak memiliki riwayat penyakit kejiwaan, menjadi relawan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Namun populasi berkurang karena 8 pasien pindah ke kota yang berbeda, 1 pasien masuk rumah sakit dan 10 pasien menarik diri dari pendidikan yang dijadwalkan. Sehingga sample yang didapat dan dijadikan bahan penelitian adalah sebanyak 100 pasien.

Intervensi100 patients with type 2 diabetes who hadthe same characteristics with the samplegroup and who applied to internal diseasesoutpatient clinics in Blocks A and B ofErzincan State Hospital between October2007 and June 2008

Pretest Application Questionnaire, Diabetes Self-Care Scale Turkish Form Metabolic Control Variables Form

Experimental Group (n=100)

Nursing InterventionEducation program was performed for each patient oncea month for 3 months period, each lasting 4560 minutes,accompanied by the patient education manual preparedby the researcher.

Posttest application- DSCS Turkish Form 1 month after the 3rdeducation- Metabolic Control Variables FormPretest diberikan kepada sample sebelum melakukan penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi sample. Bentuk identifikasi yang diberikan adalah formulir. Beberapa komponen pretes yang diberikan berupa quisioner, formulir DSCS (Diabetes Self Care Scale), dan formulir variabel kontrol metabolik. Komponen yang dilihat adalah :1. Idetifikasi pasienDiberikan formulir yang berisi informasi informasi tentang identifikasi karakteristik pasien seperti umur, jenis kelamin dan status pendidikan, dan informasi terkait penyakit seperti durasi penyakit dan metode pengelolaan diabetes.2. Metabolisme bentuk parameter kontrolDiberikan formulir yang berisi informasi variabel variabel kontrol metabolik pasien seperti HbA1c, lipid (total kolesterol, trigliserida, high density lipoprotein (HDL), low density lipo protein (LDL)), tekanan darah, indeks massa tubuh dan lingkar pinggang. Variabel kontrol metabolik pasien dengan diabetes tipe 2 yang termasuk dalam penelitian ini dievaluasi dengan mengukur HbA1c, nilai lipid, tekanan darah dan lingkar pinggang. Nilai HbA1c dan lipid dalam bentuk variabel kontrol metabolik diukur dengan menggunakan peralatan di laboratorium phlebotomy di Blok A dan B dari Rumah Sakit Erzincan pada hari yang sama dari wawancara pasien. Tinggi, berat badan dan lingkar pinggang pasien dengan diabetes tipe 2 diukur dan dicatat oleh peneliti.3. Skala perawatan diri diabetes (DSCs)Berisi pertanyaan tentang penanganan penyakit diabetes yang memiliki beberapa jawaban yaitu tidak pernah, kadang kadang, sering, dan selalu. Diselesaikan dalam waktu 15-25 menit dengan pasien di hadapan peneliti.Setelah pretest diberikan kepada sample intervensi diberikan kepada pasien berupa pendidikan. Pasien diberikan buku pendidikan yang terdiri dari dua bagian utama yaitu informasi umum tentang diabetes (definisi dan patofisiologi diabetes, gejala diabetes) dan prinsip-prinsip pengobatan diabetes (perawatan umum dalam diabetes seperti tindak lanjut dari darah glukosa HbA1c keton / protein dalam urin, diet sehat, olahraga teratur, penggunaan rutin obat oral antidiabetik, aplikasi insulin reguler, awal mengembangkan masalah penyakit diabetes, perawatan kaki, pemantauan individu dan perawatan diri di diabetes, perawatan kulit, kesehatan mulut dan gigi, diabetes dan perjalanan, diabetes dan merokok, diabetes dan alkohol, diabetes dan seks, dll). Buku pendidikan diberikan sebagai bahan prosedural dalam pendidikan pasien untuk memperkuat pendidikan pasien tertentu dan informasi lisan. Pendidikan pertama diberikan pada hari pasien datang ke rumah sakit. Pendidikan diberikan kepada masing-masing pasien dan berlangsung selama 45 60 menit. Pendidikan dilakukan sejalan dengan buku pendidikan pasien. Isi pendidikan diulang seluruhnya atau sebagian oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan masing masing pasien. Pendidikan diulangi dua kali setiap bulan tujuannya adalah untuk memungkinkan pasien untuk menyadari perawatan diri mereka secara mandiri. Setelah pendidikan selesai, pasien mengadakan kontrak dengan peneliti untuk pendidikan selanjutnya pada tanggal yang cocok dengan pasien. Postet test kemudian diberikan kepada pasien dengan komponen yang sama seperti pretest dan kemudian hasilnya dibandikan dan dilihat perbedaan hasil antara pretest dan postest.

Peneliti memiliki Hipotesis penelitian untuk membuktikan pemberian pendidikan tersebut berhasil apa tidak terhadap pasien yang mengidap diabetes mellitus tipe 2 yaitu : 1. Pendidikan pasien diberikan kepada pasien dengan diabetes millitus tipe 2 mempengaruhi aktivitas perawatan diri pasien positif. 2. Pendidikan pasien diberikan kepada pasien dengan diabetes millitus tipe 2 mempengaruhi variabel kontrol metabolik positif.

Outcome

Tabel 1. (karakteristik pasien). Tabel menunjukkan bahwa 67% pasien diabetes tipe 2 adalah perempuan, 39% berada di kelompok usia 50 59 tahun, 88% menikah, 61% adalah lulusan SD, 67% adalah ibu rumah tangga, 57% memiliki pendapatan sama dengan pengeluaran mereka dan 60% memiliki asuransi kesehatan dari Lembaga Asuransi Sosial. Beberapa dari pasien 63% non perokok dan 89% tidak menggunakan alkohol.35% dari pasien menmiliki penyakit diabetes selama 1 5 tahun, 80% menggunakan obat antidiabetik oral, 69% memiliki kerabat dengan diabetes tipe 1, 33% kontrol sebulan sekali untuk penyakit mereka, 20 % dirawat di rumah sakit sebelumnya karena hiperglikemia, 20% menerima pendidikan sebelum sakit, 99% ingin menerima pendidikan yang lebih, 31% tahu komplikasi penyakit dan 70% memiliki penyakit lain selain diabetes (Tabel 2).

DSC pretest dan rata rata nilai posttest sangat signifikan (P