Presentasi Jurnal radiolo
-
Upload
debora-febrina-m -
Category
Documents
-
view
36 -
download
0
Transcript of Presentasi Jurnal radiolo
Gambaran TB Paru pada Foto Thorax Pasien Immunocompromised Berat akibat
HIV(Journal Reading)
Pembimbing
Dr. Karyanto, Sp. Rad
Oleh
Debora Febrina (0918011037)
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
BANDAR LAMPUNG
2014
TUJUAN
• Mendeskripsikan gambaran foto thorax pada populasi dengan prevalensi HIV dan TB yang tinggi untuk mengidentifikasi temuan radiologis yang berhubungan dengan TB
• Membandingkan gambaran foto thorax pada pasien TB dengan HIV seronegatif dan HIV seropositif
• Mencari korelasi antara gambaran foto thorax dengan jumlah sel T CD4.
METODE DAN PASIEN
• Populasi Studi• Pengumpulan Data• Foto Thorax• Analisis Data• Persetujuan Etik
POPULASI STUDI
• Antara September 2007 dan Juli 2008, kami memeriksa semua pasien dewasa yang masuk ke UGD dengan keluhan batuk 2 minggu atau lebih tapi kurang dari 6 bulan.
• Pasien yang sudah mendapat terapi TB dieksklusikan, begitu juga pasien yang tidak dapat berbahasa Inggris atau bahasa lokal.
Pengumpulan data
Informed consent
Kuisioner informasi klinis dan demografik
Pengambilan sampel darah
Atresia Esofagus• Abdomen
tampak• opaque yang• merata / difus
Atresia Duodenum (atas)• double bubble, yang
khas pada kasus obstruksi duodenum.
Atresis Jejunum (bawah)• nampak triple bubble
seperti gambar di samping
Ileus paralitik
• Ileus paralitik merupakan suatu keadaan dimana usus gagal atau tidak mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya.
• Ileus paralitik disebut juga ileus adinamik atau non mekanik.
Ileus paralitik
• Ileus paralitik hampir selalu dijumpai pada pasien pasca operasi abdomen.
• Keadaan ini biasanya hanya berlangsung antara 24-72 jam. Beratnya ileus paraltik pasca operasi bergantung pada lamanya operasi, seringnya manipulasi usus dan lamanya usus berkontak dengan dunia luar.
• Selain itu, bisa juga dari inflamasi intraperitoneal atau retroperitoneal (apendisitis, diverticulitis, dan sebagainya), gangguan metabolik (hipokalemia), obat-obatan (antikolinergik, opioid, dan sebagainya).
PatofisiologiDistensi yang menyeluruh menyebabkan pembuluh darah tertekan sehingga suplai darah berkurang (iskemik) dan dapat terjadi perforasi.
Patofisiologi
• Dinding usus halus kuat dan tebal, karena itu tidak timbul distensi berlebihan atau rupture sedangkan dinding usus besar tipis, sehingga mudah distensi.
• Dinding caecum merupakan bagian kolon yang paling tipis, karena itu dapat terjadi ruptur bila terlalu tegang.
Gambaran Klinis
• Nyeri abdomen yang bersifat kolik (kecuali strangulasi menetap)
• Muntah-muntah (bila obstruksi tinggi muntah proyektil dan hijau)
• Obstipasi• Distensi intestinalis• Tidak adanya flatus
Ileus Paralitik Ileus Obstruktif
Nyeri Kontinu Kolik
Darm Contour + +
Darm Steifung - +
Bunyi Bising Usus Menghilang Meningkat
Rectal Toucher Terowongan Kolaps
Foto Polos Abdomen
• Posisi terlentang (supine) : pelebaran usus di proksimal daerah obstruksi, penebalan dinding usus, gambaran seperti duri ikan (Herring Bone Appearance).
• Posisi setengah duduk atau berdiri: air fluid level dan step ladder appearance.
• Posisi LLD, untuk melihat air fluid level dan kemungkinan perforasi usus. Dari air fluid level dapat diduga gangguan pasase usus. Bila air fluid level pendek berarti ada ileus letak tinggi, sedangkan jika panjang-panjang kemungkinan gangguan di kolon. Gambaran yang diperoleh adalah adanya udara bebas infra diafragma dan air fluid level.
TERIMAKASIH