Praktikum Integrasi I-3 Fisiologi

15
Praktikum Fisiologi | 1 Praktikum Saraf 3 | 1 Fisiologi Modul Pengindraan FKUI 2011 Kontributor Rahma Lutfiana Y Layouter Nurul Istianah

description

Untuk pembelajaran

Transcript of Praktikum Integrasi I-3 Fisiologi

  • Praktikum Fisiologi | 1Praktikum Saraf 3 | 1

    FisiologiModul Pengindraan

    FKUI 2011

    KontributorRahma Lutfiana Y

    LayouterNurul Istianah

  • 2 | Modul Pengindraan

    Pengantar

    1 REFRAKSI MATA

    Selamat pagi/siang/sore/malam teman-temin.. *sesuai

    dengan kapan bacanya ya.. Jangan bosen dulu yak,

    harus bersabara karena tujuan yang harus dicapai

    di praktikum ini memang banyak banget, yaitu: (1)

    memahami proses normal dan kelainan refraksi mata,

    (2) memahami pemeriksaan lapang pandang mata

    menggunakan perimetri, (3) memahami timbulnya

    diplopia, (4) memahami proses refleks pupil, (5)

    memahami perbedaan melihat jauh dan dekat, (6)

    Memahami letak bintik buta terhadap fovea sentralis,

    dan yang terkahir (7) memahami buta warna organic dan

    fungsional. Banyak kan??? Tapi tetap harus semangat

    yaa.. Supaya lulus.. Aminn.. Kita mulai yak.

    Refraksi mata adalah proses pembiasan cahaya di dalam

    bola mata supaya terbentuk bayangan yang dapat jatuh

    tepat di retina sehingga kita dapat melihat sejelas-

    jelasnya.

    Sebelumnya sudah pada tahu kan komponen refraksi

    mata apa aja? Diulang sebentar yuk.. Jadi komponen

    refraksi mata terdiri dari: (1) kornea, (2) aqueus

    humour, (3) lensa mata, dan (4) vitreous humour. Kornea

    merupakan organel yang kemampuan membelokkan

    cahayanya paling kuat karena perbedaan densitas media

    refraksi cahaya di udara dengan kornea. Di sisi lain

    organel dengan indeks bias (satuan: Dioptri/D) tertinggi

    di mata adalah lensa mata karena kelengkungan lensa

    paling besar dan lensa dapat berakomodasi atau lebih

    mencembung. Paham??

    Gambar 1 Indeks bias organel refraksi bola mata

    Oh yaa ketinggalan Organel refraksi bola mata itu

    berbentuk lensa cembung/konveks ya teman-temin

    sehingga bersifat mengumpulkan/konvergensi cahaya

    tepat jatuh di retina.

    Gambar 2 Sifat konvergensi cahaya organel refraksi

    mata

    Nah di praktikum faal kemaren kita mempelajari bagian

    bola mata kita dengan model mata Cenco-Ingersoll.

    Model mata Cenco-Ingersol terdiri dari:

    (1) Lampu : sebagai sumber cahaya

    (2) Kornea (C)

    (3) Lensa (L)

  • Praktikum Fisiologi | 3

    (4) Iris

    (5) Air : sebagai media refraksi,

    identik dengan aqueus humor dan viterus humor

    (6) R : tempat diletakkan retina

    - Rh : Simulasi mata hipermetropia

    (bola mata pendek)

    - Rm : Simulasi mata myopia

    (bola mata panjang)

    Gambar 3 Model mata Cenco-Ingersoll

    Pada model mata Cenco-ingersol ini kita akan belajar

    mengenai: (1) fungsi iris, (2) simulasi akomodasi mata,

    (3) mata afakia, dan (4) gangguan refraksi mata serta

    koreksinya.

    (1) Fungsi iris. Dalam proses melihat iris berperan

    sebagai diafragma mata kita atau dapat mencegah

    aberasi spheris. Apa ituuuu??

    Gambar 4 Mata dengan iris (atas) dan aberasi spheris

    (bawah)

    Aberasi spheris adalah keadaan ketika cahaya jatuh di

    pinggiran lensa dengan kelengkungan yang lebih besar

    sehingga cahaya dibelokkan lebih tajam dan jatuh

    berbeda lokasi dengan titik fokus lainnya. Hal tersebut

    menyebabkan penglihatan kita menjadi buram. Nahh

    karena itulah dibutuhkan iris yang dapat membantu

    mengatur masuknya cahaya ke lensa agar direfraksikan

    tepat menjadi 1 titik fokus di retina (penglihatan lebih

    jelas).

    (2) Akomodasi mata. Pada saat melihat jarak dekat lensa

    mata akan berakomodasi supaya bayangannya tetap

    jatuh tepat di retina. Akomodasi mata dilakukan dengan

    mencembungkan/menggendutkan lensa mata. Caranya:

    kontraksi otot siliaris ligamentum suspensorium

    melemas lensa mata semakin mencembung.

    Gambar 5 Mata tanta berakomodasi (atas), lensa

    dengan akomodasi (bawah)

    Pada model mata Conce-Ingersol simulasi akomodasi

    lensa dilakukan dengan mengganti lensa dengan lensa

    spheris + berkekuatan dioptri (D) lebih besar.

    (3) Mata afakia. Mata afakia adalah bola mata yang

    lensanya diambil, biasanya terjadi pada pengangkatan

    lensa setelah operasi katarak. Jadi simulasinya pada

    model mata Cenco-Ingersol lensa matanya diambil

    kemudian dikoreksi dengan lensa speris + di S1, kaya

    pake kaca mata gitu deh.. (lihat model mata Cenco-

    Ingersoll di atas yaa)

  • 4 | Modul Pengindraan

    2 GANGGUAN REFRAKSI

    Masih semangat kan?? Kita lanjut ya teman-temin..

    Pada mata normal atau emetropia, bayangan jatuh

    tepat di retina baik pada saat melihat jarak jauh mupun

    melihat jarak dekat dibantu dengan akomodasi lensa.

    Ketika bayangan tidak jatuh tepat di retina maka disebut

    gangguan refraksi mata atau ametropia. Ada 3 macam

    gangguan refraksi, yaitu:

    Hipermetropia (rabun dekat/ farsightedness)

    Penyebab Kelemahan Koreksi

    Aksis bola mata

    terlalu pendek

    Kekuatan

    refraksi lensa

    terlalu lemah

    (pipih)

    Buram melihat dekat

    Tetapi jelas melihat jauh

    dengan akomodasi minimal.

    Jadi visusnya bisa 6/6

    Hipermetropia bayangan jatuh di belakang retina

    Karena kekuatan refraksi melemah, koreksi

    dilakukan dengan cara menambah kekuatan

    refraksi menggunakan lensa spheris cembung/

    konveks (+)

    Lensa spheris cembung bersifat konvergen

    (mengumpulkan cahaya)

    Keterangan:

    _____ : jatuhnya bayangan sebelum dikoreksi

    -------- : jatuhnya bayangan setelah dikoreksi

    Myopia (rabun jauh/nearsightedness)

    Penyebab Kelemahan Koreksi

    Aksis bola mata

    terlalu panjang

    Kekuatan

    refraksi lensa

    terlalu kuat

    (cembung)

    Buram melihat jauh

    Jelas melihat dekat

    Myopia bayangan jatuh di depan retina

    Karena kekuatan refraksi terlalu kuat maka

    koreksi dilakukan dengan cara mengurangi

    kekuatan refraksi menggunakan lensa spheris

    cekunga/konkav (-)

    Lensa spheris cekung bersifat divergen

    (menyebarkan cahaya)

  • Praktikum Fisiologi | 5

    Astigmatisme

    Penyebab Kelemahan Koreksi

    Kelengkungan kornea

    yang tidak sama. Jadi

    kornea berbentuk

    seperti bola rugby.

    Buram melihat jarak dekat dan

    jauh

    Kelengkungan lensa yang berbeda menyebabkan

    terbentuknya 2 titik fokus yang letaknya berbeda

    pada bola mata.

    Dikoreksi dengan lensa silindris yang memiliki

    kekuatan lensa (dioptri) berbeda pada setiap

    garis meridiannya. Kekuatan lensa silindris

    terbesar terletak di 90 dari sumbunya sehingga

    dapat mengoreksi astigmatisme yang gangguan

    refraksinya hanya di sumbu tertentu saja.

    Tambahan astigmatisme:

    1. Pertama kali yang dilakukan adalah mengoreksi gangguan refraksi (myopia atau hipermetropi) jika

    ada pada mata tersebut.

    2. Kemudian menentukan sumbu lensa silindris dengan melihat garis-garis kipas ini.

    3. Pasien diinstruksikan untuk melihat mana garis yang terlihat lebih terang. Nah sumbu lensa silindris

    diletakkan 90 () dari sumbu garis yang terlihat paling terang.

    4. Selanjutnya menentukan besar kekuatan (dioptri) lensa silindris secara trials and errors.

  • 6 | Modul Pengindraan

    Visus atau ketajaman penglihatan adalah kemampuan

    mata untuk membedakan antara 2 sumber cahaya

    menjadi 2 titik yang terpisah. Fotoreseptor apa

    hayooo yang berperan dalam menentukan ketajaman

    penglihatan?? Jawabannya: sel kerucut, karena 1 kerucut

    bermuara hanya ke 1 sel ganglion saja sehingga bagus

    untuk ketajaman. Berbeda dengan banyak sel batang

    yang bermuara ke 1 sel ganglion sehingga meskipun

    dia sensitif tapi dia buruk ketajamannya. Bagian retina

    yang hanya mengandung sel kerucut saja apa hayooo??

    Jawabannya: fovea sentralis. BENAR!! Jadi yang berperan

    dalam ketajaman penglihatan adalah fovea sentralis.

    Oleh karena itu, bayangan yang jatuh di luar fovea

    sentralis akan terlihat lebih buram.

    Logikanya untuk dapat melihat 2 titik yang terpisah,

    bayangan tersebut harus jatuh pada fotoresptor yang

    berbeda. Iya too?? Nah supaya 2 bayangan titik tersebut

    jatuh pada fotoreseptor yang berbeda, 2 titik tersebut

    harus memebntuk sudut 1 arcminute pada titik pusat

    mata.

    1 derajat = 60 arcminute

    Gambar 6 Ketajaman penglihatan

    Dasar inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan

    huruf-huruf pada optotipi Snellen. Masing-masing huruf

    pada optotipi Snellen berukuran 5x5 arcminute dengan

    ketebalan 1 arcminute. Dengan demikian pada jarak yang

    sudah ditentukan setiap huruf akan membentuk sudut 5

    arcminute pada titik pusat mata.

    Gambar 7 Prinsip pembuatan optotipi Snellen

    1 kotak kecil di atas berukuran 1x1 arcminute yaa.. Paham

    kan teman-temin?? InsyaAllah paham deh yaa..

    Salah satu pemeriksaan ketajaman penglihatan adalah

    menggunakan optotipi Snellen yang dibaca dengan jarak

    6 meter atau 20 feets. Tanya mengapa?? Jarak 6 meter

    adalah jarak mata normal dapat melihat benda dengan

    jelas tanpa akomodasi. Pada jarak tersebut cahaya yang

    masuk ke mata dianggap masuk secara parallel atau tak

    hingga. Eitss ada yang belum tahu bentuknya optotipi

    Snellen? Monggo dilihat:

    Gambar 8 Optotipi Snellen

    3 KETAJAMAN PENGLIHATAN

  • Praktikum Fisiologi | 7

    Pada saat pemeriksaan orang yang diperiksa

    diinstruksikan untuk membaca optotipi Snellen dari

    huruf yang paling atas ke bawah sampai yang dia mampu.

    Visus seseorang sesuai dengan baris terakhir yang >50%

    hururfnya dapat terbaca dengan benar. Misalnya mata

    kanan Paijo berhasil membaca benar 4 huruf di baris

    ke-5, jadi visusnya 20/40. Kalau Paijo mampu menbaca

    dengan benar huruf di baris ke-8, jadi visusnya berapa

    teman-temin?

    Jawabannya: 20/20 atau 6/6.

    Dapat dimengerti kan teman-temin??

    Oh ya jangan lupa, saat memeriksa mata kanan, mata

    kirinya harus ditutup yaa.. begitu pula sebaliknya.. Hasil

    yang didapatkan pada pemeriksaan optotipi Snellen

    adalah:

    Visus Kemungkinan

    1. Kurang dari

    6/6

    Myopia

    2. Visus 6/6 Normal (emetropia)

    Hipermetropia

    1. Visus kurang dari 6/6

    Apabila visus yang diperiksa kurang dari 6/6 apa yang

    harus dilakukan selanjutnya hayooo?? Jawabannya:

    pin hole test. Tujuan pin hole test ini adalah untuk

    membedakan penyebab dari penurunan visus itu karena

    gangguan refraksi atau karena kelainan organik. Hasil

    tes pinhole:

    Keadaan Visus

    KeteranganSebelum

    pinhole test

    Setelah pinhole

    test

    V i s u s

    menurun

    (

  • 8 | Modul Pengindraan

    seperti menggantikan peran akomodasi lensa sehingga

    bayangan tetap jatuh di retina.2. Mata normal

    Saat mata normal melihat jauh, tanpa akomodasi pun

    bayangan sudah tepat jatuh di retina. Jadi menambah

    lensa spheris + pada mata normal sama hal nya

    dengan menambah kekuatan refraksi mata sehingga

    bayangan menjadi jatuh di belakang retina. Dengan

    demikian ketika mata normal diatambah dengan lensa

    spheris +, visusnya malah menurun atau menjadi

    buram. Bagaimana teman-temin, bisa dipahami kan??

    InsyaAllah paham yaa..

    Ketika huruf di optotipi Snellen yang paling atas dan

    yang besar sudah tidak dapat terlihat, apa yang harus

    dilakukan?Gambar 9 Mata hipermetropia melihat jauh (kiri),

    melihat dekat (kanan)

  • Praktikum Fisiologi | 9

    Lapang pandang adalah luasnya area yang masih dapat

    kita lihat saat mata kita terfokus pada objek tertentu.

    Terdapat berbagai metode untuk memeriksa luas

    lapandang seseorang, diantaranya: (1) tes konfrontasi,

    (2) perimetri Goldman, dan (3) automated perimetry.

    Defek gangguan lapang pandang dapat dialami seseorang

    yang mengalami masalah padi nervus optikusnya,

    seperti glaucoma (skotoma arkuata), stroke, trauma yang

    tergantung pada lokasi lesinya.

    4 PEMERIKSAAN LAPANG PANDANG PERIMETRI

    Gambar 10 Gangguan lapang pandang

  • 10 | Modul Pengindraan

    Diplopia merupakan penglihatan ganda. Kaya gini nih

    gambarnya:

    Gambar 11 Diplopia

    Biasanya diplopia ini dialami oleh pasien strabismus atau

    juling. Hal ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan

    kinerja otot ekstraokular yang menggerakkan bola mata

    sehingga mata sebelah kanan lari lari ke mana dan yang

    kiri kabur ke mana. Penyebabnya adalah kelumpuhan

    pada N III, N IV, atau N VI yang mempersarafi otot-otot

    ekstraokular.

    Gambar 12 Mata strabismus

    Jadi diplopia itu disebabkan karena fokus antara mata

    kanan dan kiri itu berbeda sehingga bayangan yang

    dibentuk mata kanan dan mata kiri itu berbeda disebut

    lah penglihatan ganda.

    Nahh waktu di praktikum kemaren kita diinstruksikan

    untuk: (1) memfokuskan pandangan ke suatu objek, (2)

    menekan bola mata kanan dari lateral ke medial. Hal ini

    bertujuan untuk menimbulkan pergeseran sumbu bola

    mata kiri sehingga fokus mata kanan dan kiri berbeda

    penglihatan ganda.

    Gambar 13 Simulasi penglihatan ganda (diplopia)

    5 DIPLOPIA

    6 REFLEKS CAHAYA PUPIL

    Secara singkat gini teman-temin:

    Ada cahaya --> kontraksi m. constrictor pupil --> pupil

    miosis

    Kalau mata yang diberi cahaya hanya salah satu aja

    maka yang kedua pupil akan mengalami miosis. Tanya

    mengapa??? Lihat gambar yaa..

  • Praktikum Fisiologi | 11

    Jadi, yang bertindak sebagai afferent adalah N II (nervus

    optikus) sedangkan yang bertindak sebagai efferent

    adalah parasimpatis N III. Nah dari pemahaman ini

    kita bisa menganalisis letak masalah dari pemeriksaan

    refleks cahaya.

    Masalah di

    Afferen

    (N II)

    Efferen

    (N III)

    Refleks cahaya

    langsung- -

    Refleks cahaya tak

    langsung+ -

    Bisa dipahami? Kita latihan soal yaa...

    Gambar 14 Refleks cahaya pupil

  • 12 | Modul Pengindraan

    Untuk dapat melihat dekat dengan jelas maka mata akan

    berakomodasi. Hal ini bertujuan agar bayangan tetap

    jatuh tepat pada retina. Apa saja sih yang terjadi ketika

    mata kita berakomodasi?? Ada yang tahu?

    Jawabannya: Konstriksi pupil (miosis)

    Miosis pupil dibutuhkan saat melihat jarak dekat untuk

    mencegah terjadinya aberasi spheris. Jadi miosis pupil

    semakin dalam ketajaman penglihatan kita semakin

    jelas deh pandangan jarak dekat kita.

    (1) Lensa mata menebal (akomodasi)

    Lensa mata yang menebal menyebabkan peningkatan

    kekuatan refraksi lensa semakin dalam ketajaman

    penglihatan kita semakin jelas deh pandangan jarak

    dekat kita.

    (2) Kontraksi otot rectus medialis

    Saat melihat jarak dekat kedua mata kita akan

    berkonvergensi ke arah nasal. Hal ini bertujuan agar

    7 REFLEKS MELIHAT DEKAT

    bayangan benda tersebut jatuh tepat di retina. Ini

    termasuk dalam gerak sakadik. Gerak sakadik adalah

    gerakan kedua bola mata yang bertujuan agar bayangan

    jatuh tepat di fovea sentralis.

    Nah konvergensi mata ini disebabkan oleh kontraksi m.

    rektus medialis yang dipersarafi oleh N III okulomotor.

    Lihat gambar aja kali yaa..

    Gambar 15 Jaras refleks melihat dekat

    Dari korteks oksipitalis --> area pretectal --> nucleus

    perlia --> bilateral nucleus aksesorius (Edinger-

    westphal) & bilateral nucleus okulomotor

    8 BINTIK BUTA

    Bayangan benda yang kita lihat menjadi sangat jelas

    ketika jatuh tepat di fovea sentralis. Mengapa? Karena

    di fovea sentralis hanya mengandung fotoreseptor sel

    kerucut sehingga merupakan area penglihatan dengan

    tingkat ketajaman penglihatan paling tinggi. Nahh..

    keluar dari fovea sentralis jumlah sel batang menjadi

    lebih banyak dari sel kerucut. Apa akibatnya? Bayangan

    yang jatuh di area ini terlihat kabur atau buram karena

  • Praktikum Fisiologi | 13

    ketajaman sel batang lebih rendah dibandingkan sel

    kerucut. Nah semakin keluar dari fovea sentralis,

    tepatnya 15 sebelah nasal dari fovea sentralis, terdapat

    struktur yang disebut dengan bintik buta. Disebut bintik

    buta karena cahaya yang jatuh ditempat ini tidak akan

    terbentuk bayangan. Tanya mengapa? Karena bintik

    buta merupakan tempat keluarnya nervus optikus dan

    pembuluh darah a. opthalmica serta di area ini tidak

    ditemukan fotoresptor atau disebut papil optikus.

    Kalau gak ada fotoreseptor gimana mau terbentuk

    bayangan?? Ya jelas gak bisa lah yaaa.. Cara mengujinya

    adalah:

    (1) Membuat tanda + di kertas putih

    (2) Kemudian tutup mata kanan dan fokuskan

    mata kiri melihat tanda + tersebut dengan jarak pandang

    20 cm

    (3) Gerakan ujung pensil dari tanda + tersebut

    menuju temporal, mata tetap fokus melihat tanda +.

    (4) Saat ujung pensil tersebut tidak terlihat lagi

    berarti bayangan ujung pensil jatuh di bintik buta.

    (5) Selamat mencoba..

    Kenapa di kehidupan sehari-hari lapang pandang kita

    gak ada yang bolong??? Jawabannya: Jadi blind spot

    akan ditutupi atau dikompensasi oleh mata yang satunya. Kaya

    aku akan melengkapi kekuranganmu dan kamu melengkapi

    kekuranganku. #eyaaa. Tapi waktu di praktikum kan satu mata

    ditutup, jadi sepenuhnya tergantung mata ini. Maka, tidak ada

    mekanisme kompensasi mata yang lain.

    9 BUTA WARNA

    Apa peran dari sel kerucut selain menentukan ketajaman

    penglihatan?? Jawabannya: penglihatan warna dongg..

    Masalah zat warna:

    Sel batang --> rodhopsin

    Sel kerucut --> photopsin

    Untuk mampu membedakan warna, mata kita

    dianugerahi memiliki 3 jenis fotoresptor, yaitu: blue-

    sensitive pigment, green sensitive pigment, and red-sensitive

    pigment. Ketiga fotoreseptor ini sensitive terhadap

    panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda, seperti

    ini niih:

    Kalo Cuma ada ketiga warna ini, gimana dong mau

    ngelihat warna ungu unyuunyu? Jawabannya adalah

    kombinasi. Jadi setiap warna itu, akan mengaktifkan

    masing-masing sel kerucut dengan proporsi tertentu.

    Misalnya kuning akan mengaktifkan masing-masing

    kerucut merah dan hijau sebanyak 83% dari jumlah

    maksimum.

    BUTA WARNA

    Ketika sejumlah sel kerucut yang spesifik pada warna

    terganggu fungsinya atau jumlahnya pada seseorang,

    maka seseorang akan mengalami gangguan persepsi

    warna. Terdapat 2 jenis buta warna yakni:

    1) Buta warna total : Seseorang

    tidak dapat membedakan semua warna atau hidup

    dalam hitam putih

    2) Buta warna parsial : hanya

    sebagian warna yang tidak dapat dipersepsikan.

    Buta warna merah hijau

    Ketika kelompok sel kerucut merah dan atau hijau hilang

    maka seseorang tidak dapat membedakan merah atau

    hijau atau semuanya.

  • 14 | Modul Pengindraan

    Cukup tau aja, orang yang kehilangan sel kerucut

    merahnya disebut protonape dan orang yang kehilangan

    sel kerucut hijaunya disebut deuteranope. Pada keadaan

    yang jarang, ada juga orang yang kehilangan sel kerucut

    birunya, secara genetika, disebut blue weakness.

    Buku Ishihara

    Buku itu ditemukan yah oleh Bapak Ishihara, orang

    Jepang, bukan orang Korea yaa.. Buku itu adalah metode

    cepat untuk menentukan buta warna.

    Gambar 16 Ishihara 1

    Kalo orang normal akan membaca 74 tapi kalo buta

    warna merah hijau akan melihat 21 (dilihat-lihat, emang

    ada angka 2nya).

    Gambar 17 Ishihara 2

    Orang normal akan melihat dengan 42, penderita

    buta warna merah melihatnya 2 dan buta warna hijau

    melihatnya 4.

    Nah, di praktikum kemaren OP diinstruksikan untuk

    melihat kaca plastik berwarna merah atau hijau dengan

    latar belakang cahaya yang terang (awan putih). Untuk

    apa??? Sebenarnya itu hanya membuat keadaan buta

    warna fungsional. Apa bedanya buta warna fungsional

    dan organik?

    Ketika kita melihat warna merah saja dalam waktu yang

    cukup lama (10 menit) maka fotopigmen merah akan

    habis. Jadi saat kita membuka kacanya, maka kita gak

    bisa melihat merah sehingga yang terlihat adalah warna

    kompensasinya, yaitu hijau. Mengapa? Karena panjang

    gelombang antara hijau dan merah saling tumpang

    tindih kan.. prinsipnya sama dengan adaptasi gelap-

    terang.

    Hal yang sama ketika kita melihat pake yang hijau,

    setelah dilepas, maka kita gak bisa melihat warna

    hijau saja, namun akan muncul warna lain misalnya

    campuran merah biru.

    Jadi setelah percobaan di atas, hasil membaca buku

    ishiharanya kacau atau sama dengan orang yang buta

    warna merah-hijau.

  • Praktikum Fisiologi | 15

    10 TAMBAHAN

    Radiasi optik superior --> lapang pandang separuh

    bawah

    Radiasi optic inferior --> lapang pandang separuh atas

    (KONTRALATERAL)

    PenutupMaaf ya teman-temin kalau kuranya terlalu banyak dan

    terlalu ribet. Ini karena materinya memang banyak.

    Semoga membantu yaa.. Semoga kita lulus semua

    aminn

    Daftar Pustaka

    1. Guyton Ed 11th p.613-6212. Sherwood Ed 4th p.152-1543. Review sheet praktikum fisiologi X114. Duus Ed 11th p.131-1555. Buku Panduan Praktikum Modul Penginderaan 20146. LTM Pemeriksaan Mata ~ PWY7. Tentir Fisiologi 1 2010