pr dr iwan

7
1. Beberapa indikasi operasi katarak adalah : a. Indikasi optik Indikasi optik yang dimaksud dikarenakan terjadi penurunan visus pada pasien sehingga pasien merasa terganggu dalam melihat objek tertentu. b. Indikasi sosial. Indikasi sosial operasi katarak adalah karena adanya penurunan visus pasien yang mengakibatkan kesulitan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap lingkungan sosial pasien. c. Indikasi terapeutik dan mencegah komplikasi. Operasi katarak merupakan terapi untuk mengangkat lensa yang keruh sehingga visus pasien akan membaik. Operasi katarak juga bertujuan untuk mencegah komplikasi yang dapat ditimbulkan katarak yaitu glaukoma sekunder dan glaukoma fakolitik. d. Indikasi diagnostik. Indikasi diagnostik katarak adalah untuk mengetahui adanya penyakit lain yang mungkin berperan dalam penurunan visus pasien. Diagnostik penyakit penyerta dapat diketahui setelah operasi katarak. e. Indikasi kosmetik

description

vvvvv

Transcript of pr dr iwan

Page 1: pr dr iwan

1. Beberapa indikasi operasi katarak adalah :

a. Indikasi optik

Indikasi optik yang dimaksud dikarenakan terjadi penurunan visus pada

pasien sehingga pasien merasa terganggu dalam melihat objek tertentu.

b. Indikasi sosial.

Indikasi sosial operasi katarak adalah karena adanya penurunan visus

pasien yang mengakibatkan kesulitan dalam melakukan pekerjaan sehari-

hari. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap lingkungan sosial pasien.

c. Indikasi terapeutik dan mencegah komplikasi.

Operasi katarak merupakan terapi untuk mengangkat lensa yang keruh

sehingga visus pasien akan membaik. Operasi katarak juga bertujuan

untuk mencegah komplikasi yang dapat ditimbulkan katarak yaitu

glaukoma sekunder dan glaukoma fakolitik.

d. Indikasi diagnostik.

Indikasi diagnostik katarak adalah untuk mengetahui adanya penyakit lain

yang mungkin berperan dalam penurunan visus pasien. Diagnostik

penyakit penyerta dapat diketahui setelah operasi katarak.

e. Indikasi kosmetik

Pasien katarak mempunyai pupil yang tampak berwarna putih dan hal ini

membuat pasien sedikit kurang percaya diri.

2. Posterior Capsular Opacity (PCO)

Posterior Capsular Opacity (PCO) merupakan salah satu

komplikasi dari operasi katarak dan biasa disebut katarak sekunder. Gejala

yang biasa dikeluhkan pasien adalah pandangan mata kabur setalah operasi

serta fotofobia.

Selama operasi katarak, dokter bedah secara berhati-hati akan

mengangkat lensa yang terdapat katarak dari mata yang terkena, dan

menggantinya dengan lensa intraokuler buatan (IOL). Lensa ini terletak

dalam 'kantong' membran sangat tipis yang disebut kapsul. Bagian depan

kapsul harus dibuka untuk menghilangkatn katarak dan memasukkan

Page 2: pr dr iwan

lensa. Bagian belakang atau 'posterior' kapsul tetap utuh untuk mendukung

lensa baru. Sekitar 10% pasien memiliki sisa sel luar dari lensa lama yang

tumbuh pada kapsul. Hal ini menyebabkan kapsul menjadi keruh atau

berkabut, yang menghasilkan penglihatan kabur dan disebut dengan

Posterior Capsular Opacity (PCO)

3. Gangguan lapang pandang terdapat pada pasien dengan gejala papil

edema, glaukoma, miopia progresif, papilitis, retinitis pigmentosa,

keracunan obat dan histeria.

4. Uji Kelainan Air mata

Uji Break Up time

a. Uji break up time merupakan uji kualitas dan stabilitas tear film

atau pemeriksaan mucin.

b. Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat fungsi fisiologis air mata

yang melindungi kornea. Dimana diukur kekeringan kornea

sesudah suatu kedipan pada suatu waktu tertentu yang disebut

break up time. Pemeriksaan ini digunakan untuk pemeriksaan

defisiensi musin. Waktu yang dibutuhkan untuk terbentuknya

bercak kering pada permukaan kornea setelah mata berkedip.

c. Dasar

Bila tear film but kurang dibanding kecepatan berkedipnya

mata, mata tidak terlindung dan akan mengakibatkan terjadinya

gejala mata kering pada mata.

Berkedip akan meratakan film air mata pada permukaan mata.

Bila mata dibuka lama tanpa mengedip, maka film air mata

mulai pecah atau terbuka.

Pada keadaan ini mata akan terasa pedas dan mata dipaksa

berkedip.

Pada mata kering air mata tidak stabil sehingga mudah pecah

dalam waktu yang lebih pendek. Dapat dikatakan bila but

pendek mungkin sekali menderita mata kering.

Page 3: pr dr iwan

Bercak kering merupakan bagian dari penguapan normal dan

penyebaran air mata. Pada mata normal, bercak kering terbentuk

antara kedipan kira-kira 12 detik.

d. Alat yang dibutuhkan adalah natrium flouresein, unpreserve,

mikropipet atau DET filter, serta stopwatch.

e. Teknik nya adalah sebagai berikut :

Tetes mata dengan 1-5 mikroliter larutan 2 % na flouresein pada

konjungtiva bulbi. Tanpa merangsang refleks air mata dengan

mikropipet atau strip.

Pasien diminta berkedip seperti biasa untuk menyebarkan secara

normal merata flouresein.

Setelah 10-30 detik flouresein diberikan pasien diminta untuk

membuka mata dan menatap lurus tanpa kedip.

Diperiksa dengan slitlamp dengan pembesaran 10X dengan

mempertahankan penerangan tetap.

Dipakai stopwatch untuk mencatat waktu kedipan terakhir dan

timbulnya perubahan.

Setelah terdapat Tearfilm but pasien dapat diminta berkedip

secara bebas.

f. Dengan memakai filter cobalt warna biru dilihat gambaran bintik

kering pada kornea yang terbentuk yaitu daerah bebas flouresein

yang berwarna hitam.

g. Normal waktu terjadinya bentukan warna hitam adalah 15-20

detik. Bila kurang dari 20 detik berarti defisiensi mucin.

Dakriosistografi

Dakriosistografi dilakukan untuk mengetahui susunan anatomi normal

sistem lakrimalis. Pemeriksaan ini dengan menggunakan bahan kontras

yang dimasukkan ke dalam kantung air mata.

a. Tujuan

Page 4: pr dr iwan

Untuk melihat struktur ekskresi sistem lakrimal yang patologis

dengan kontras dengan pemeriksaan radiologis.

b. Dasar

Zat warna kontras dapat dimasukkan ke dalam sistem lakrimal yang

terbuka dan dilihat dengan fotografi.

c. Alat

Anestesi lokal tetes mata, kontras media (minyak ) pantopaque,

semprit berisi garam fisiologis jarum anel.

d. Teknik

Isi sakus lakrimal dikosongkan dengan memverikan tekana pada

sakus

Mata ditetesi dengan obat anestesi topikal

Dilakukan dilatasi pungtum dengan dilatator

Isi sakus dibersihkan dengan irigasi garam fisiologis

Sebaiknya bila memasukkan kontras pada kanalikuli bawah

maka pungtum lakrimal akan ditutup dengan dilatator.

Bila terdapat kelebihan lakrimal yang terdapat pada kantus atau

forniks maka dibersihkan

Keadaan yang sama dilakukan pada aparatus lakrimal

sebelahnya (untuk perbandingan bila normal atau untuk melihat

keadaan yang sama).

Dalam beberapa menit (segera) dibuat foto posteroanterior

(Caldwell atau Water) dan oblik ( untuk melihat satu kanal

optik).

e. Nilai

Pada keadaan normal, sakus lakrimal terlihat terdapat dalam

orbita, dukstus nasolakrimal dalam tulang kanal nasolakrimal

yang masuk pada turbinat nasi inferior.

Page 5: pr dr iwan

Dalam keadaan abnormal dapat terlihat penyumbatan,

divertikulum, fistul ke dalam sinus, adanya dakriolit dan bentuk

septum nasi abnormal.