Anatomi Kulit Pr Dr Jeff

5
ARDISA PERMATA PUTRI-UPH 07120080049 1. LAPISAN EPIDERMIS Merupakan lapisan terluar kulit dan terus menerus mengalami pergantian sel. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah, sehingga kiriman nutrisi untuk sel di lapisan ini sangat tergantung dari kiriman darah di lapisan dermis (lapisan di bawahnya), Pada lapisan epidermis tidak terdapat serabut-serabut syaraf. Tetapi pada lapisan epidermis ini memiliki 4 sel yang penting, yaitu : - Langerhan cell : Berfungsi sebagai respon imun pada kulit - Merkel cell : Berfungsi untuk mendeteksi sensasi raba - Melanocytes : Berperan dalam memproduksi pigmen pada kulit - Keratinocytes : Untuk melindungi kulit dari panas, mikroba dan chemical Lapisan epidermis terbagi dalam 4 lapisan (dimulai dari lapisan terbawah kelapisan atas) : a. Stratum basal

description

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

Transcript of Anatomi Kulit Pr Dr Jeff

ARDISA PERMATA PUTRI-UPH07120080049

1. LAPISAN EPIDERMIS

Merupakan lapisan terluar kulit dan terus menerus mengalami pergantian sel. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah, sehingga kiriman nutrisi untuk sel di lapisan ini sangat tergantung dari kiriman darah di lapisan dermis (lapisan di bawahnya), Pada lapisan epidermis tidak terdapat serabut-serabut syaraf. Tetapi pada lapisan epidermis ini memiliki 4 sel yang penting, yaitu :

- Langerhan cell : Berfungsi sebagai respon imun pada kulit - Merkel cell : Berfungsi untuk mendeteksi sensasi raba- Melanocytes : Berperan dalam memproduksi pigmen pada kulit- Keratinocytes : Untuk melindungi kulit dari panas, mikroba dan

chemical

Lapisan epidermis terbagi dalam 4 lapisan (dimulai dari lapisan terbawah kelapisan atas) :

a. Stratum basal

Lapisan terbawah dari lapisan epidermis yang bergerak secara terus menerus menuju keatas. Lapisan ini memisahkan antara lapisan epidermis dengan lapisan dermis. Terdiri atas sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis, sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis.

b. Stratum spinosum

Merupakan lapisan kulit penyusun epidermis yang jaringannya paling tebal. Terdiri atas selapis sel kuboid. Lapisan ini tersusun dari sel keratinocyte bertugas mengisi sel-sel dengan protein keratin sehingga dapat melindungi lapisan sel basal yang aktif membelah. Sel-sel spinosum saling terikat dengan

filamen, filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki

c. Stratum Granulosum

Terdiri dari 3-5 lapisan dari flattened keratinocytes yang akan mengalami apoptosis. Terdiri atas sel-sel pipih, sebagaimana sel penyusun stratum lusidum. Namun, pada lapisan granulosum, inti sel penyusun masih hidup. Di dalam sitoplasma dapat dilihat adanya butir-butir yang dinamakan keratohialin. Keratohialin merupakan salah satu face yang terdapat dalam proses pembentukan keratin.

d. Stratum Lucidum

Lapisan ini hanya ditemukan pada telapak tangan, telapak kaki. Sel-sel penyusun lapisan ini sudah banyak yang kehilangan inti. Lapisan ini mengandung 3-5 lapisan keratinocytes yang sudah mati dan mengandung banyak keratin.

e. Stratum corneum

merupakan lapisan kulit di mana kondisi sel-sel penyusunnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel (inti selnya juga sudah mati), dan mengandung zat keratin.

2. LAPISAN DERMIS

Lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

Stratum papilare (bagian atas): merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).

Stratum retikulare (bagian bawah) : lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)

Lapisan dermis berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit :

a. Kelenjar sebaceous

Menghasilkan sebum untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar sebaseanya lebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debu atau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi pembengkakan.

b. Kelenjar keringat

Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar keringat apokrin

1. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung dengan saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang dan memiliki diameter lebih kecil dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap yang mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak mengandung granula sekretoris.

2. Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm) dari kelenjar keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis dan hipodermis, dan duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. Terdapat di daerah ketiak dan anus.

C. Pembuluh darah

Di lapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui mekanisme vasodilatasi.

D. Folikel Rambut

Merupakan tempat pangkal tumbuhnya rambut Pada folikel ini terdapat pelebaran terminal yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila

dermis tersebut mengandung kapiler dan ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.

E. Syaraf nyeri dan reseptor sentuh

· Paccini : ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan berupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut.

· Ruffini : ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan panas.

· Meisner : ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap sentuhan.

· Krause : ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap rangsangan dingin.

· Lempeng Merkel : ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit.

· Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri

3. LAPISAN SUBCUTIS Mengandung sel lemak yang bervariasi. Jaringan ini disebut juga fasia

superficial, atau panikulus adiposus. Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan pembuluh limfe