PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

16
Diet klien dengan gangguan pencernaan atas By : Kelompok 1 Apip hidayatullah (enone) Angga TAUFIK( ndut ) Dias pratama ( D’djail ) Agung sugari Ambar kusmiasari Sindi ( mamih ) Monike Putri Regina putri m Susi aprilyani ( nchi )

Transcript of PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Page 1: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Diet klien dengan gangguan

pencernaan atas

By : Kelompok 1

Apip hidayatullah (enone)

Angga TAUFIK( ndut )

Dias pratama ( D’djail )

Agung sugari

Ambar kusmiasari

Sindi ( mamih )

Monike Putri

Regina putri m

Susi aprilyani ( nchi )

Page 2: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

DIET KLIEN GANGGUAN SALURAN CERNA ATAS

Penyakit saluran cerna bagian atas adalah penyakit yang terdapat pada organ esophagus, lambung dan usus halus (bagian deudenum) yang disebabkan oleh infeksi, peradangan, gangguan motilitas dan keganasan. Penderita umumnya disertai keluhan seperti anoreksia, nausea, vomiting sehingga dalam dietnya memerlukan perhatian khusus.

Page 3: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

GANGGUAN PENCERNAAN ATAS

Kanker mulut Tonsilitis Esophagitis Hiatus hernia Sindroma dispepsia Gastritis

Page 4: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Tujuan Diet Lambung

Meringankan pekerjaan saluran pencernaan

Mengurangi pengeluaran cairan lambung dan menetralkan kelebihanasam lambung. 

Page 5: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

JENIS DIET LAMBUNG

Diet lambung I Diet lambung II Diet lambung III

Page 6: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

DIET LAMBUNG I

Diet lambung ini diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, paska perdarahan, dan tifus abdominalis berat.

Makanan diberikan dalam bentuk saring dan merupakan perpindahan dari Diet pasca hematemesis-melena, atau setelah fase akut teratasi.

Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.

Page 7: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

DIET LAMBUNG II

Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, kepada pasien dengan ulkus peptikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.

Makanan berbebtuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.

Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C, tetapi kurang toamin.–

Page 8: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

DIET LAMBUNG III

Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien dengan ulkus peptikum, gastritis kronik, atau tifus abdominalis yang hampir sembuh.

Makanan berbentuk lunak atau biasa bergantung pada toleransi pasien

Makanan inii cukup energi dan zat gizi lainnya.

Page 9: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Makanan yang diperbolehkan1. Sumber KH : beras dibubur saring/ dihaluskan; kentang

dipure; macaroni direbus; roti dipanggang; biscuit; krekers; mie; bihun; tepung-tepungan dibuat bubur/ pudding.

2. Sumber protein hewani : daging, ayam, ikan tanpa duri, digiling, dihaluskan, telur ayam rebus ½ masak/ dicampur dalam makanan/ minuman; susu.

3. Sumber protein nabati : tempe dan tahu digiling; kacang hijau disaring.

4. Lemak : margarine dan mentega; minyak untuk menumis & santan encer.

5. Sayuran : sayuran rendah serat dan disaring/ dihaluskan dan tidak menimbulkan gas seperti bayam, bit, labu siam, labu kuning, wortel, tomat.

6. Buah-buahan : buah yang tidak banyak serat disaring/ dibuat jus/ dihaluskan seperti papaya, pisang, jeruk, sari buah.

7. Bumbu : bumbu yang tidak tajam dalam jumlah terbatas, seperti garam dan kecap.

8. Minuman teh encer.

Page 10: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

GASTRITIS

•   Peradangan pada lambung •   Penyebab yang paling sering : obat

dan alkohol •   Hal lain : alergi makanan.

keracunan, infeksi, terpapar radiasi; stress

•   Gejala : anorexia, mual, muntah, perut teras penuh; nyeri epigastrik

Page 11: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Kebutuhan Energi

A. Kebutuhan Energi · Besaran energi yang diperlukan untuk memenuhi

metabolism basal (Basal Energy Expenditure/ BEE) BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U) = 66 + (13,7 x 55) + (5 x 162) – (6,8 x 74) = 1126,3 · Jumlah total kebutuhan energy (Total Energy

Expenditure/ TEE) TEE = BEE x Faktor aktivitas x Faktor injury = 1126,3 x 1,2 x 1,3 = 1757,03 kkal Range kebutuhan energi : 1669,18 – 1844,88 kkal

Page 12: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

KEBUTUHAN PROTEIN

15 % x 1757,03 = 263,55 kkal = 65,89 gram

Range kebutuhan protein : 62,60 – 69,18 gram

Page 13: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Kebutuhan Lemak

15 % x 1757,03 = 263,55 kkal = 29,28 gram

Range kebutuhan lemak : 27,82 – 30,74 gram

Page 14: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Kebutuhan Karhohidrat

70 % x 1757,03 = 1229,92 kkal = 307,48 gram

Range kebutuhan KH : 292,12 – 306,71 gram

Page 15: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Diet penyakit lambung : makanan yang tidak boleh dimakan

Sumber Hidrat Arang ( Makanan pokok)

Ketan, bulgur, jagung, singkong, ubi, talas, bekatul, sorgum/cantle, Mi instan

Sumber Protein Hewani

Daging yang berlemak tinggi, daging babi, daging kambing, daging dan ikan yang diawetkan seperti ; dendeng, daging asap, ham, daging kaleng, ikan asin, ikan pindang, sosis

Sumber Protein Nabati

Kacang tanah, kacang tolo, kacang merah, kacang kedelai dsb.

Sumber Lemak

Santan kental, makanan yang banyak lemak, semua makanan yang digoreng

Page 16: PPT W5 DIET DENGAN KLIEN PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

Sayuran

Semua sayuran mentah yang dilalap, nangka muda, kol, kembang kol, sawi, daun singkong, daun kacang panjang, lobak

Buah buahan

Semua buah-buahan yang berserat dan mangandung gas seperti; nangka, kedondong, durian, embacang, mangga, nanas, dll

Minuman

Minuman yang mengandung soda, seperti; coca-cola, orange, crush, green spot, dll. Minuman yang mengandung alcohol seperti; bir, wine, dll.

Bumbu

Bumbu yang merangsang seperti; jahe, cuka, cabe, dll