Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

download Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

of 25

Transcript of Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    1/25

    1

    MAKALAH

    DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAANMakalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Gizi

    Semester II

    Disusun Oleh :

    1. Karunia Indriyati S (P07120213025)

    2. Reza Mahrizal (P07120213033)

    3. Winda Arfian Sari (P07120213038)

    KEMENTERIAN KESEHATAN RI

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

    JURUSAN D-IV KEPERAWATAN

    2014

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    2/25

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

    rahmat dan kasih-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

    Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah pelajaran Ilmu Gizi. Kami

    menyadari makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami mengharapkan

    partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritikan yang membangun

    demi perbaikan kekurangan dalam makalah ini. Kami juga mengucapkan terima

    kasih kepada Ibu Ida Mardalena, S.Kep., Ns., M.Si dan Ibu Eko Suryani, S.Pd,

    S.Kep, M.A selaku dosen mata ajar Ilmu Gizi yang telah membimbing kami

    menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca.

    Yogyakarta, 7 Mei 2014

    Penyusun

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    3/25

    3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    B. Rumusan Masalah

    C. Tujuan Penulisan Makalah

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Definisi Diet Saluran Pencernaan

    B. Gangguan Saluran Pencernaan1. Gastritis (Upper Abdominal Syndrome)

    2. Sindrom Fungsional Hipogastrium (Lower Abdominal Syndrom)

    3. Aerofagi

    4. Mencret (Diare)

    5. Heartburn

    6. Esofagitis

    7. Peritonitis

    8. Sembelit (Konstipasi)

    9. Wasir atau hemoroid

    10. Kanker usus

    C. Diet pada Penyakit Gangguan Pencernaan

    1. Diet Saluran Cerna Atas

    2. Diet Saluran Cerna Bawah

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    4/25

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kebutuhan akan asupan nutrisi merupakan salah satu kebutuhan mendasar

    bagi manusia untuk bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus memiliki persyaratan

    kelengkapan gizi untuk pemenuhan secara sempurna bagi seseorang dalam

    melengkapi kebutuhan nutrisi.

    Namun terkadang kebutuhan akan nutrisi tersebut terhambat manakala

    terjadi gangguan pada sistem pencernaan. Gangguaan tersebut utamanya adalah

    gangguan pada saluran cerna.Jika seseorang mengalami gangguan saluran cerna,

    maka harus ada langkah rehabilitasi, salah satu caranya yaitu dengan melakukan

    diet saluran cerna.

    B. Rumusan Masalah

    Berikut ini adalah rumusan masalah mengenai diet pada saluran

    pencernaan:

    1. Apa definisi diet saluran pencernaan?

    2. Apa saja gangguan saluran pencernaan?

    3. Bagaimana diet pada penyakit saluran pencernaan?

    C. Tujuan Penulisan Makalah

    Tujuan dari pembahasan mengenai diet saluran cerna adalah sebagai

    berikut:

    1. Menjelaskan tentang definisi diet saluran pencernaan.

    2. Menjelaskan gangguan saluran pencernaan

    3. Menjelaskan diet pada penyakit saluran pencernaan

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    5/25

    5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Definisi Diet Saluran Pencernaan

    Dalam konteks bahasa, istilah diet memiliki arti sebagai jumlah makanan

    yang dikonsumsi oleh seseorang.Di Indonesia, penggunaan istilah diet lebih

    menunjukkan pada usaha menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi.

    Definisi diet menurut para ahli:

    1. Muda (2003)

    Diet merupakan aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya

    (biasanya atas petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap

    makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur kuantitas, dan jenis makanan

    untuk mengurangi berat badan atau karena penyakit.

    2. Kim dan Lennon (2006)

    Diet adalah pengurangan kalori untuk mengurangi berat badan.

    3. Hawks (2008)

    Diet merupakan usaha sadar seseorang dalam membatasi dan mengontrol

    makanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan

    mempertahankan berat badan.

    Diet Saluran Pencernaan

    Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal adalah sistem organ dalam manusia

    yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan

    energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian

    makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

    Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus

    besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak

    diluar saluran pencernaan yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    6/25

    6

    Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran

    pencernaan.Penderita dapat mengalami gangguan pencernaan walaupun penyebab

    dan mekanisme terjadinya gangguan tersebut secara pasti belum diketahui secara

    pasti, namun gangguan tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis.

    B. Gangguan Saluran Pencernaan

    1. Gastritis (Upper Abdominal Syndrome)

    Gangguan pencernaan bagian atas yang secara umum dikenal sebagai

    penyakit maag merupakan gangguan saluran cerna yang cukup sering

    dikeluhkan. Selain disebabkan oleh faktor organik seperti adanya

    luka/peradangan pada saluran cerna bagian atas (lambung), gangguan ini juga

    dihubungkan dengan faktor psikologis mendasarinya. Gangguan ini ditandai

    antara lain oleh adanya rasa sakit dan atau rasa penuh di daerah epigastrium

    (ulu hati), kanan atau kiri di bawah lengkung iga.

    Rasa sakit bersifat membakar atau samar-samar, tidak jarang menjalar,

    intensitasnya sedang, menghebat karena makanan atau langsung setelah

    makan, tidak ada hubungannya dengan kejadian tertentu. Gejala-gejala lain

    yang timbul antara lain gangguan menelan, eruktasi (bersendawa), pirosis

    (merasa terbakar dan rasa asam atau pahit), mual dan muntah, kembung(meteorismus), dan lain-lain.

    Penderita gastritis biasanya menunjukkan perubahan yang cukup mencolok

    yaitu sikap depresi. Seringkali penderita menyalahkan lingkungan atau

    makanannya, tetapi ternyata dengan diet (makanan) juga tidak mengurangi rasa

    sakitnya. Keseimbangan yang rapuh yang mudah menjadi runtuh dapat terlihat

    ketika penderita mengalami keluhan pada saluran cernanya dan jelas terlihat

    adanya ketergantungan pada objek yang memanjakannya.

    2. Sindrom Fungsional Hipogastrium (Lower Abdominal Syndrom)

    Gangguan pencernaan yang mengenai saluran cerna bagian bawah ini juga

    dikenal sebagai spastic colon, irritable colon, colitis nervosa, dan obstipasi

    spastic. Penderita penyakit ini akan mengeluhkan rasa sakit pada perut,

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    7/25

    7

    biasanya di bawah pusat, diare atau obstipasi (sembelit). Bila terjadi obstipasi,

    feses penderita dapat keluar berbentuk seperti potlot atau tahi kambing

    (obstipasi spastik).

    Faktor psikologis yang berperan pada penderitanya yaitu adanya harapan-

    harapan untuk meminta lebih banyak lagi dari orang lain karena mereka telah

    memberi banyak pada orang tersebut.

    3. Aerofagi

    Gejala yang timbul dari gangguan saluran cerna ini adalah berupa rasa

    sakit perut dan perut dirasakan penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan

    dengan bersendawa (belching) yang keras bertubi-tubi. Simtom ini terutama

    ditemukan pada meraka yang bergantian menelan dan mengeluarkan udara.

    Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung (meteorismus)

    dan kentut (flatus) yang tidak berbau.

    Karena penyebab yang mendasari gangguan ini adalah faktor psikologis

    (setelah hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya penyebab organik yang

    mendasari nya) dari penderitanya maka selain memberikan pengobatan yang

    dapat mengurangi gejala yang dialami penderitanya maka psikoterapi juga

    dibutuhkan untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi gangguan ini.

    4. Mencret (Diare)

    Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa

    usus sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang terserap

    secara sempurna. Diare termasuk gangguan perncernaan yang paling sering

    muncul terutama pada anak-anak.

    Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya bisa

    infeksi, bisa juga hanya karena salah makan, sebagai contoh makanan yang

    tidak sesuai dengan usia anak, misalnya sudah diberikan makan padat sebelum

    waktunya.

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    8/25

    8

    Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri

    atau salah makan adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak di

    bawah 5 tahun (Balita). Selain itu, ada juga diare akibat cacingan.

    5. Heartburn

    Heartburn adalah nyeri akut yang dirasakan di daerah epigastrium, yang

    dirasakan dapat menyebar ke bagian lain dari dada atau lengan. Heartburn ini

    biasanya timbul setelah makan dan disebabkan oleh refluks isi lambung ke

    esofagus.

    6. Esofagitis

    Esofagitis adalah peradangan kronik esofagus. Kelainan ini sering terjadi

    akibat refluks kronik isi lambung ke dalam esofagus. Apabila hal ini terjadi,

    lapisan mukosa esofagus dapat mengalami tukak oleh asam. Kerusakan lapisan

    mukosa dapat menyebabkan peradangan kronik, spasme otot, dan

    pembentukan jaringan parut di esofagus, yang dapat menyebankan

    terhambatnya makanan. Gejala klinis:

    Nyeri seperti terbakar di epigastrium

    Muntah

    Disfagia (kesulitan menelan)

    7. Peritonitis

    Peritonitis adalah peradangan peritoneum, suatu membran yang melapisi

    rongga abdomen. Perionitis biasnya terjadi akibat masuknya bakteri dari saluran

    cerna atau organ-organ abdomen ke dalam ruang peritoneum melalui perforasi

    usus atau rupturnya suatu organ. Gejala klinis:

    Nyeri, terutama di atas daerah yang meradang

    Peningkatan kecepatan denyut jantung akibat hipovolemia karena

    perpindahan cairan ke dalam perinium

    Mual dan muntah

    Abdomen yang kaku

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    9/25

    9

    8. Sembelit (Konstipasi)

    Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dengan gejala

    mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang yang dapat

    menyebabkan kesakitan pada penderitanya. Konstipasi dapat disebabkan oleh

    pola makan, hormon, efek samping obat-obatan, dan juga karena kelainan

    anatomis. Biasanya, konstipasi disebabkan karena defekasi yang tidak teratur

    sehingga feses mengeras dan sulit dikeluarkan.

    Pengobatan konstipasi dapat dilakukan dengan mengubah pola makan,

    obat pencahar (laksatif), terapi serat, dan pembedahan, walaupun pilihan

    terakhir jarang dilakukan. Konstipasi hebat disebut juga dengan obstipasi.

    Gangguan pada sistem pencernaan juga bisa disebabkan karena stres. Sebab

    stres dapat mempengaruhi sistem saraf dalam tubuh. Sementara penanganan

    untuk yang susah BAB, harus dilihat dulu apa penyebabnya.

    9. Wasir atau hemoroid

    Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di

    dalam anyaman pembuluh darah. Keluhan pertama kali yaitu darah segar

    menetes setelah buang air besar (BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri dan

    gatal di anus. Pencegahannya adalah perlu diet tinggi serat dengan makan

    sayur sayuran dan buah-buahan yang bertujuan membuat volume tinjanya

    besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengejan dapat

    merangsang wasir.

    10. Kanker usus

    Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian

    di seluruh dunia. Studi pada manusia juga menunjukan keseluruhan jumlah

    kalsium yang dikonsumsi sangat positif dalam mengurangi tingkat dari resiko

    kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram kalsium sehari atau lebih akan

    mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus pada wanita dan 10% pada

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    10/25

    10

    pria. Konsumsi susu dan kalsium bisa mengurangi resiko terkena kanker usus.

    Keju dan yoghurt juga merupakan hasil olahan dari susu.

    Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi risiko kanker usus adalah

    dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang antara buah, sayuran, dan

    kalori. untuk mengurai proses penimbunan lemak.

    C. Diet Pada Penyakit Saluran Pencernaan

    1. Diet Saluran Cerna Atas

    a. Diet Disfagia : Disfagia adalah kesulitan menelan karena adanya

    gangguan aliran makanan pada saluran cerna. Hal ini dapat terjadi karena

    kelainan sistem saraf menelan, pascastoke dan adanya massa atau tomor

    yang menetupi saluran cerna.

    Tujuan diet disfagia adalah :

    1) Menurunkan risiko aspirasi akibat masuknya makanan ke dalam saluran

    pernapasan.

    2) Mencegah dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan cairan.

    Syarat-syarat diet disfagia adalah:

    1) Cukup energi, protein dan zat gizi lainnya.

    2) Mudah dicerna, porsi makanan kecil dan sering diberikan.

    3) Cukup cairan.

    4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan,. Diberikan

    secara bertahap,dimulai dari makanan cair penuh atau cair kental,

    makanan saring dan makanan lunak.

    5) Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering menyebabkan tersedak

    atau aspirasi.

    6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa (selang) atau

    sonde.

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    11/25

    11

    Disfagia dapat terjadi pada lansia, adanya gangguan saraf menelan,

    tumor esofagus dan pascastoke. Bentuk makanan bergantung pada cara

    pemberian. Bila diberikan melalui pipa, makanan diberikan dalam bentuk

    makanan cair penuh, bila diberikan per oral maka makanan diberikan

    dalam bentuk makanan cair kental, saring, atau lunak.

    b. Diet Pasca-Hematemesis-Melena : Hematemesis-melena adalah

    keadaan muntah dan buang air besar berupa darah akibat luka atau

    kerusakan pada saluran cerna.

    Tujuan diet pasca-hematomesis-melena adalah:

    1) Memberikan makanan secukupnya yang memungkinkan istirahat pada

    saluran cerna, mengurangi risiko perdarahan tulang dan mencegah

    aspirai.

    2) Mengusahakan keadaan gizi sebaik mungkin.

    Syarat diet :

    a. Tidak merangsang sal.cerna

    b. Tidak meninggalkan sisa

    c. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48

    jam untuk memberikan istirahat pada lambung

    d. Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah

    tidak ada

    Diet pasca-hematemesis-melena diberikan dalam bentuk makanan cair

    jernih, tiap 2-3 jam pasca perdarahan. Nilai gizi makanan ini sangat

    rendah, sehingga diberikan selama 1-2 hari saja.

    c. Diet Penyakit Lambung : Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi

    gastritis akut dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang

    sering diikuti dengan dumping syndrome dan kanker lambung.

    Gangguan gastrointestinal sering d hubungkan dengan emosi atau

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    12/25

    12

    psikoneurosis dan makan terlalau cepat karena kurang di kunyah serta

    terlalu banyak merokok. Gangguan pada lambung umumnya berupa

    sindroma distepsia, yaitu kumpulan gejaa yang terdiri dari mual, muntah,

    nyeri efigastrium, kembung, nafsu makan berkurang dan rasa cepat

    kenyang.

    Tujuan Diet

    Tujuan diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makan dan cairan

    secukupnya yang tidak meberatkan lambung serta mencegah dan

    menetralakn sekresi asm lambung yang berlebihan.

    Syarat Diet

    1. Mudah cerna, porsi kecil dan sering di berikan.

    2. Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk

    menerimanya.

    3. Lemak rendah, yaitu 10 15 % dari kebutuhan energy total yang di

    tingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.

    4. Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara

    bertahap.

    5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.

    6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara

    termis, mekanis, maupun kimia ( disesuaikan daya terima perorangan).

    7. Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak di

    anjurkan minum susu terlalu banyak.

    8. Makan secara perlahan di lingkunan yang tenang.

    9. Pada fase akut dapat diberikan makan parenteral saja selama 2448 jam

    untuk member istirahat pada lambung.

    Macam Diet Dan Indikasi Pemberian

    Diet lambung diberikan pada pasien dengan gastritis, ulkus pektikum, tifus

    abdominalis, dan paska bedah saluran cerna atas.

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    13/25

    13

    Diet Lambung I

    Diet lambung I diberikan pada pasien ulkus peptikum akut, ulkus peptikum

    perdaarahan, oeseophagitis dan gastritis akutserta penderita tifus abdominalis

    berat. Makanan diberikan berupa susu dan bubur susu dan hanya diberikan

    selama 2 hari saja karena membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin,

    dan vitamin C. Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 3 jam.

    Bahan makanan yang diberikan sehari

    Bahan makanan Berat (gr) Urt

    Susu 1800 9 gls

    Maizena 60 12 sdm

    Gula pasir 90 9 sdm

    Nilai Gizi

    Kalori 1630 gr Besi 2,0 mg

    Protein 58 gr Vitamin A 2340 SI

    Lemak 63 gr Tiamin 0,5 mg

    Hidrat arang 213 gr Vitamin C 18mg

    Kalsium 2,6 gr

    Pembagian makanan sehari

    Pukul 07.00 bubur susu 200 ml = 1 gls

    Susu 200ml = 1 gls

    Pukul 10.00 susu 200ml = 1 gls

    Pukul 13.00 bubur susu 200ml = 1gls

    Susu 200 ml = 1 gs

    Pukul 15.00 susu 200ml = 1 gls

    Pukul 18.00 bubur susu 200 ml = 1 gls

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    14/25

    14

    susu 200ml = 1 gls

    Pukul 20.00 susu 200ml = 1 gls

    Diet Lambung II

    Diet lambung II diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung I, setelah fase

    akut dapat diatasi kepada pasien tifus abdominalis dengan suhu tubuh tinggi

    dan sesudah operaasi saluran pencernaan. Makanan berbentuk saring atau

    cincang, tiap 3 jam.Sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja karena

    membosankan.

    Bahan Makanan Sehari

    Bahan

    makanan

    Ber

    at (g)

    Urt

    Beras

    Maizena

    Biskuit

    Daging

    Telur

    Susu segar

    Pepaya

    Sayuran

    Margarine

    Gula pasir

    60

    50

    20

    100

    150

    900

    200

    100

    20

    70

    2 gls bubur saring

    10sdm

    2 buah

    glssaring

    3 btr

    4 gls

    1 gls saring

    1 gls

    2 sdm

    7 sdm

    Nilai Gizi

    Energi 1990 kkal Besi 12,8 mg

    Protein 73 g Vitamin A 10103SI

    Lemak 84 g Tiamin 0,9 mg

    Karbohidrat 236 g Vitamn C 174 mg

    Kalsium 1,2g

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    15/25

    15

    Pembagian Bahan Makanan Sehari

    Pagi

    maizena 20 g = 4 sdm

    telur 50 g = 1 btr

    susu 300 g = 1,5 gls

    gula pasir 20 g = 2 sdm

    Pukul 10.00

    Maizena 15 gr = 3 sdm

    Susu 300 gr = 1,5 gls

    Gula pasir 20 gr = 2 sdm

    Siang dan sore

    beras 30 g = 1 gls bubur saring

    daging 50 g = 0,5gls saring

    margarine 10 g = 1 sdm

    telur 50 g = 1 btr

    sayuran 50 g = 0,5 gls saring

    pepaya 100 g = 0,5 gls saring

    Pukul 16.00

    Maizena 15 gr = 3sdm

    Susu 100ml = 0,5 gls

    Gula pasir 20 gr = 2 sdm

    Pukul 20.00

    Susu 200ml = 1 gls

    Gula pasir 10 gr = 1sdm

    Biscuit 20 gr = 2 bh

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    16/25

    16

    Contoh Menu Sehari

    Pagi Pukul 10.00

    Bubur susu pudding + saos susu

    Telur setengah matang susu

    susu

    Siang Pukul 16.00

    bubursaring/bubur tepung bubur susu

    semur daging saring teh manis

    telur setengah matang

    sayur saring

    sari kelapa

    Pukul 18.00

    Biskuit

    Susu

    Diet Lambung III

    Diet lambung III diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II pada pasien

    dengan ukus peptikum, tifus abdominalis yang suhu tubuhnya sudah kembali

    normal. Makanan yang berbentuk lunak atau yang bergantung pada toleransi

    pasien. Diberikan 6 kali sehari dengan porsi kecil.Makanan ini cukup energy,

    protein, mineral, vitamin C dan kurang tiamin.

    Bahan Makanan Sehari

    Bahan

    makanan

    Ber

    at (g)

    Urt

    Beras

    Maizena

    Roti

    Daging

    90

    30

    40

    100

    2 gls bubur

    6 sdm

    2 ptg

    2 ptg sdg

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    17/25

    17

    Telur

    susu

    Sayuran

    Buah

    Margarin

    Gula pasir

    100

    600

    200

    200

    35

    70

    2 btr

    3 gls

    2 gls

    2 ptg sdg

    papaya

    3,5 sdm

    7 sdm

    Nilai Gizi

    Energy 1921 kkal Besi 17,8 mg

    Protein 61 g Vitamin A 10469 SI

    Lemak 74 g Tiamin 0,8 mg

    Karbohidrat 257 g Vitamn C 134 mg

    Kalsium 0,8g

    Pembagian Bahan Makanan Sehari

    Pagi Pukul 10.00

    beras 30 g = 1 gls bubur maizena 15 g = 3 sdm

    telur 50 g = 1 btr gula pasir 25 g = 2,5 sdm

    sayuran 50 g = 0,5 gls susu 300 g = 1,5 gls

    gula pasir 10 g = 1 sdm

    margarin 5 g = 0,5 sdm

    Siang Pukul 16.00

    beras 30 g = 1 gls bubur maizena 15 g = 3 sdm

    daging 50 g = 1 ptg sdg susu 300 g = 1,5 gls

    margarin 10 g = 1sdm gula pasir 25 g = 2,5 sdm

    sayuran 74 g = gls

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    18/25

    18

    pepaya 100 g = 1 ptg sdg

    Sore Pukul 20.00

    Beras 30 g = 1 gls bubur Roti 40 gr = 2 ptg

    Daging 50 g = 1 ptg sdg margarine 10 gr = 1 sdm

    Sayuran 75 g = gls telur 50 gr = 1 btr

    Pepaya 100 g = 1 ptg sdg Gula pasir 10 gr = 1 sdm

    Margarin 10 g = 1 sdm

    Bahan Makanan Yang Dianjurkan Dan Tidak Dianjurkan

    Bahan

    makanan

    Dianjurkan Tidak dianjurkan

    Sumber

    karbohidrat

    Sumber

    protein

    hewani

    Sumber

    protein nabati

    Beras ditim, nasi;

    kentang direbus, dipure;

    macaroni, mi, bihun

    direbus; roti, biscuit,

    krekers; tepung-tepungan

    dibuat pudding atau

    bubur

    Daging sapi empuk,

    hati, ikan, ayam direbus,

    disemur, ditim,

    dipanggang; telur ayam

    direbus, didadar, ditim,

    diceplok air dan dicampur

    dalam makanan; susu.

    Tahu, tempe disrebus,

    ditim, ditumis; kacang

    hijau direbus dan

    Beras ketan, mi, bihun,

    bulgur, jagung, cantel, ubi,

    singkong, tales, cake,

    dodol dll kue yang terlalu

    manis dan gurih

    Daging, ikan ,ayam

    yangdigoreng,daging babi;

    telur diceplok atau

    digoreng.

    Tahu, tempe digoreng;

    kacang tanah, kacang

    merah, kacang tolo.

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    19/25

    19

    Sayuran

    Buah-

    buahan

    Lemak

    Minuman

    Bumbu

    dihaluskan

    Sayuran yang tidak

    banyak serat dan tidak

    menimbulkan gas

    dimasak; bayam, buncis,

    kacang panjang, bit, labu

    siam, labu kuning, wortel,

    tomat direbus dan

    ditumis.

    Papaya, pisang, sawo

    jeruk manis, sari buah, pir

    dan peach dalam kaleng.

    Margarine dan mentega

    Sirup, teh encer.

    Gula, garam,

    vetsin,dalam jumlah

    terbatas; kunci, kencur,

    jahe, kunyit, terasi, laos,

    saam sereh.

    Sayuran lain dimasak

    dan sayuran mentah

    Buah yang tinggi serat

    atau dapat menimbulkan

    gas seperti jambu biji,

    nanas, kedondong,

    durian, nangka; buah

    yang dikeringkan.

    Macam-macam lemak

    hewan, santan.

    Teh kental, minuman

    yang mengandung soda

    dan alcohol, kopi.

    Lombok, bawang,

    merica, cuka, dan

    sebagainya yang tajam.

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    20/25

    20

    Contoh Menu Sehari

    Pagi Siang Malam

    nasi tim/nasi nasi tim/nasi nasi tim/nasi

    telur matang semur daging giling sup daging giling

    setup wortel setup bayam tumis labu siam + tomat

    Teh manis papaya pisang

    Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20.00

    pudding maizena+saos sirup kue talam roti bakar

    susu orak arik telur

    Diet Lambung IV

    Diet lambung IV diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet lambung III

    atau kepada pasien ulkus peptikum ringan, gastritis ringan, esofagus ringan,

    serta tifus abdominalis yang hampir sembuh. Makanan diberikan dalam bentuk

    lunak dan biasa, tergantung toleransi pasien. Makanan ini cukup kalori dan

    semua zat gizi.

    Bahan makanan yang diberikan sehari

    Bahan Makanan Berat (g) Urt

    Beras 200 4 gls tim

    Maizena 15 3 sdm

    Biscuit 20 2 bh

    Daging 100 2 ptg sdg

    Telur 50 1 btr

    Susu 400 2 gls

    Tempe 100 4 ptg sdg

    Sayuran 200 2 gls

    Buah 200 2 ptg papaya sdg

    Minyak 25 2,5 sdm

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    21/25

    21

    Gula pasir 40 4 sdm

    Nilai gizi

    Kalori 2.080 kkal Zat besi 21,3 mg

    Protein 74 gr Vitamin A 9055 SI

    Lemak 65 gr Thiamin 0,9 mg

    Karbohidrat 303 gr Vitamin C 132 mg

    Kalsium 0,8 g

    Pembagian makanan sehari

    Pagi Pukul 10.00

    Beras 50 gr = 1 gls tim maizena 15 gr = 3 sdm

    Telur 50 gr = 1 btr susu 200 gr = 1 gls

    Sayuran 50 gr = gls gula pasir 20 gr = 2 sdm

    Gula pasir 10 gr = 1 sdm

    Minyak 5 gr = gls

    Siang dan Sore Pukul 16.00

    Beras 75 gr = 1 gls tim biscuit 20 gr = 2 bj

    Daging 50 gr = 1 ptg sdg susu 200 gr = 1 gls

    Tempe 50 gr = 2 ptg sdg gula pasir 10 gr = 1 sdm

    Sayuran 75 gr = gls

    Papaya 100 gr = 1 ptg sdg

    Minyak 10 gr = 1 sdm

    2. Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah

    a. Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan

    usus besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat

    badan berkurang, demam dan kemungkinan terjadi streatorea (adanya

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    22/25

    22

    lemak dalam feses). Penyakit ini dapat berupa Kolitis Ulseratif dan Chrons

    Disease.

    Tujuan diet penyakit inflamatorik adalah:

    1. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

    2. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.

    3. Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.

    4. Mengistirahatkan usus pada masa akut.

    Syarat-syarat diet penyakit usus inflamatorik adalah:

    1. Pada feses akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.

    2. Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari

    bentuk cair (peroral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi siet sisa

    rendah dan serat rendah.

    3. Bila gejal ahilang dapat diberikan makanan biasa.

    4. Kebutuhan gizi, yaitu :

    a. Energi dan protein tinggi.

    b. Suplemen vitamin dan mineral antara lain vitamin A, C, D asm folat,

    vitamin B12, kalsium, zat besi, magnesium dan seng.

    5. Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak

    rantai sedang (medium chain trygliceride = MTC) dapat diberikan karena

    sering terjadi intoleransi laktosa dan malabsorpsi lemak.

    6. Cukup cairan dan elektrolit.

    7. Menghindari makanan yang mengandung gas.

    8. Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke makanan biasa

    b. Diet Penyakit Divertikular

    Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis.

    Penyakit Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk

    pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada

    konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    23/25

    23

    rendah serat. Penyakit Divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan

    pada divertikular menyebabkan peradangan. Gejala-gjalanya antar alain

    kram pada bagian kiri bawah perut, mual, kembung, muntah, konstipase

    atau diare, menggigil dan demam.

    Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis

    1. Meningkatkan volume dan konsistensi fees.

    2. Menurunkan tekanan intra luminal.

    3. Mencegah infeksi.

    4. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.

    5. Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.

    Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulosis

    1. Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal.

    2. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari.

    3. Serat tinggi.

    4. Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan

    diet yang ditetapkan.

    5. Bila ada pendarahan, dimuali dengan makanan cair jernih.

    6. Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari diet sisa rendah I kediet

    sisa rendah II dengan konsistensi yang sesuai.

    7. Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat,

    jambu biji dan stroberi yang dapat menumpuk dalam divertikular.

    8. Bila perlu diberi makanan enteral rendah atau bebas laktosa.

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    24/25

    24

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada

    saluran dan mekanisme pencernaan dalam tubuh manusia. Gangguan atau kelainan

    dalam system pencernaan antara lain :

    a. Gastritis (Upper Abdominal Syndrome)

    b. Sindrom Fungsional Hipogastrium (Lower Abdominal Syndrom)

    c. Aerofagi

    d. Mencret (Diare)

    e. Heartburn

    f. Esofagitis

    g. Peritonitis

    h. Sembelit (Konstipasi)

    i. Wasir atau hemoroid

    j. Kanker usus

    Diet pada gangguan saluran cerna dibagi menjadi 2 yaitu : Diet pada saluran cerna

    atas dan diet pada saluran cerna bawah. Diet pada saluran cerna atas meliputi diet

    disfagia, diet pasca hematemesis-melena dan diet penyakit lambung. Sedangkan

    pada saluran cerna bawah meliputi diet penyakit usus inflamatorik dan diet

    divertikular.

    B. Saran

    Dalam melakukan diet, hendaknya ditetapkan target waktu dan hasil;

    penyesuaian gejala serta diseimbangkan dengan aktivitas olahraga sehingga diet

    akan tetap sehat. Penyesuaian gejala utamanya dilakukan saat terjadi gangguan

    (seperti gangguan saluran cerna) dan diharuskan melakukan diet, sehingga nantinya

    diet akan lebih maksimal memberikan hasil.

  • 7/26/2019 Makalah diet pada penyakit saluran cerna 150131005419 Conversion Gate02

    25/25

    25

    DAFTAR PUSTAKA

    Bagian Gizi RS Dr.Cipto Mangunkusumo. 1997. Penuntun Diit. Jakarta : PT

    Gramedia Pustaka Utama

    Beck, Mary E. 2011. Ilmu Gizi dan DietHubungannya Dengan Penyakitpenyakit

    untuk Perawat dan Dokter. Jakarta: Andi Publisher

    Hartono, Andry dan Kristiani. 1995. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan

    Penyakit-Penyakit untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta : Yayasan Essentia

    Medica