Ppt Sk-3 Blok Git Kel. a-8
-
Upload
abiyya-farah-putri -
Category
Documents
-
view
294 -
download
10
description
Transcript of Ppt Sk-3 Blok Git Kel. a-8
BLOK GASTROINTESTINALSKENARIO 3
“PERUT KEMBUNG”A-8
KetuaSekretarisAnggota
:DevintaDhiaWidyani:FathonahFatimatuzahra Said : Abiyya Farah PutriAirindya Bella KusumaningrumBetariTexaniaHarsaCitaPratiwiEli SusantiImaduddinBaskoro HadinegoroIntanNurulHakimahHannyDwiSetiowati
1102013077110201310811020130031102013016 1102013038 11020130651102013095110201112311020111281102012108
SASARAN BELAJAR
LI.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Saluran Pencernaan Bawah
1.1. Memahami dan Menjelaskan Makroskopik
1.2. Memahami dan Menjelaskan Mikroskopik
LI.2. Memahami dan Menjelaskan Ileus2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi2.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi 2.3 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi2.4 Memahami dan Menjelaskan
Patofisiologi2.5 Memahami dan Menjelaskan
Manifestasi Klinis
2.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Dan Diagnosis Banding
2.7 Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana
2.8 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi2.9 Memahami dan Menjelaskan
Pencegahan 2.10 Memahami dan Menjelaskan Prognosis2.11 Memahami dan Menjelaskan
Epidemiologi LI.3. Memahami dan Menjelaskan
Pandangan Islam terhadap Tindakan Operasi
LI.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Saluran Pencernaan Bawah
1.1. Memahami dan Menjelaskan Makroskopik
Doudenum Intestinum jejunum & Intestinum ileum
Intestinum jejunum & Intestinum ileum
Intestinum Crassum (Usus Besar)
1.2. Memahami dan Menjelaskan Mikroskopik
• Mukosa usus halus dibatasi oleh beberapa jenis sel, yang paling banyak adalah sel epitel toraks (absorptif), sel paneth, dan sel-sel yang mengsekresi polipeptida endokrin.
• USUS BESAR• Epitel terdiri dari epitel selapis silindris dengan banyak
sel goblet• tidak terdapat plika sirkularis, vili, atau sel paneth,
kelenjar intestinal lebih ke dalam• Jumlah nodulus limfoid soliter dengan sel yang
meningkat terdapat di lamina propria• Muskularis eksterna mengandung lapisan sirkular
dalam dengan lapisan luar yang tersusun dalam tiga berkas, taenia coli
• Kontraksi taenia coli membentuk sakulus atau haustra
APPENDIX
2.1. Definisi Ileus
Ileus obstruktif adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus.
2.2. Etiologi
Ileus obstruktif dapat disebabkan oleh (Doherty et al 2002) :
1) Adhesi
2) Hernia inkarserata eksternal
3) Neoplasma.
4) Intususepsi usus halus
5) Penyakit Crohn
6) Volvulus
7) Batu empedu yang masuk ke ileus.
8) Striktur yang sekunder
9) Penekanan eksternal oleh tumor, abses, hematoma, intususepsi, atau penumpukan cairan.
10) Benda asing, seperti bezoar.
11) Divertikulum Meckel
12) Fibrosis kistik
2.3. Klasifikasi
• Ada dua tipe obstruksi yaitu :1. Mekanis (Ileus Obstruktif)2. Neurogenik/fungsional (Ileus Paralitik)• Berdasarkan penyebabnya ileus obstruktif dibedakan
menjadi tiga kelompok (Bailey,2002): a. Lesi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, benda asing,
bezoar, batu empedu. b. Lesi-lesi intramural, misalnya malignansi atau inflamasi. c. Lesi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia, volvulus
atau intususepsi.
• Ileus obstruktif dibagi lagi menjadi tiga jenis dasar (Sjamsuhidajat & Jong, 2005; Sabiston,1995) :
1. Ileus obstruktif sederhana2. Ileus obstruktif strangulasi3. Ileus obstruktif jenis gelung tertutup• Untuk keperluan klinis, ileus obstruktif dibagi dua (Stone,
2004): 1. Ileus obstruktif usus halus, termasuk duodenum 2. Ileus obstruktif usus besar
2.4. Patofisiologi
2.5. Manifestasi Klinis
• Terdapat 4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif:• Nyeri abdomen• Muntah• Distensi• Kegagalan buang air besar atau gas(konstipasi).
Gejala selanjutnya dehidrasi, oliguria, syok hipovolemik, pireksia, septikemia, penurunan respirasi dan peritonitis.
Gejala ileus obstruktif tersebut bervariasi tergantung kepada:
• Lokasi obstruksi• Lamanya obstruksi• Penyebabnya• Ada atau tidaknya iskemia usus
2.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Ileus
• Anamnesis → Muntah hijau, nyeri disekitar umbilikus-suprapubik
• Pemeriksaan Fisik– Inspeksi → distensi abdomen– Auskultasi → hiperperistaltik usus– Palpasi → Dance’s Sign dan Sausage Like Sign(pada
invaginasi)
• Colok DuburTidak ditemukan feses pada rektum, ampulla kolaps
Diagnosis Banding Ileus• Ileus dapat disebabkan oleh adanya proses dalam intraabdominal
dan retroperitoneal, termasuk iskemik usus, kolik ureter, fraktur pelvis an setelah operasi abdomen. Jika terjadi ileus paralitik, nyeri biasanya tidak terlalu berat dan lebih konstan. Obstipasi dan distensi abdomen menunjukan adanya obstruksi usus besar. Muntah jarang terjadi dan nyeri bersifat kolik.
• Diagnosa dapat ditegakkan berdasarkan adanya hasil foto rontgen yang menunjukan adanya obstruksi dilatasi kolon bagian proksimal. Obstruksi usus halu dapat terjadi oleh gastroenteritis akut,apendisitis akut, dan pankreatitis akut, enteritis iskemik atau penyumbatan vaskuler mesenterika yang berhubungan dengan trombosis vena
Sumber : (http://razimaulana.wordpress.com/2011/02/25/ileus-obstruktif/)
Tabel 2.4 Perbedaan Radiologi obstruksi intestinal dan ileus
Temuan Radiologis Osbtruksi Mekanik Ileus
Air-fluid Level Present proximal to obstruction
Prominent throughout
Gas in small intestine Large bowel shape loops; stepladder pattern
Gas present diffusely; moveable
gas ini colon Absent or diminished Increase throughout
Thickened bowel wall Present if chronic or strangulation
Present with inflamation
Intraabdominal fluid Rare Often present
Diapraghm Slightly elevated; normal motion
Elevated; decrease motion
Gastrointestinal contrast media
Rapid progression to point of obstruction
Slow progression to colon
2.7 Tatalaksana (Farmako)
OBAT ANTIEMETIK• Antagonisreseptor H1• Antagonisreseptormuskarinik• Antagonisreseptordopamin• Antagonisreseptor serotonin• Cannabinoid• Steroid
OBAT YG MENINGKATKAN MOTILITAS GIT
Pencahar • BULK LAXATIVE →
meningkatkan volume residupadatygtidakdiabsorpsi
• OSMOTIC LAXATIVE → meningkatkanjumlah air
• FAECAL SOFTENER →mengubahkonsistensifaeces
• STIMULANT PURGATIVE →meningkatkanmotilitasdansekresi
TanpaEfekPencahar• DOMPERIDONEMemblokadrenoreseptor a-
1danmenurunkanefekrelaksannya.menurunkantekanansfingteresofagusbawah a meningkatkanmotilitas GIT
• METOKLOPRAMID percepatanpengosonganlambungtan
pamenstimulasisekresiasamlambung
• CISAPRIDEDigunakanutkrefluksesofagitisdangang
guanpengosonganlambung
Tatalaksana bedah
• Adhesiperlengketan usus dilepaskan dan pita dipotong agar pasase
usus kembali• Hernia inkarseratadilakukan herniotomi untuk membebaskan usus dari jepitan• Neoplasmaoperasi berupa pengangkatan tumor• AskariasisJika obstruksi lengkap atau pengobatan konservatif idak
berhasil dapat dilakukan operasi dengam jalan enterotomi untuk mengeluarkan cacing
• Carcinoma colonoperasi dengan jalan reseksi luas pada lesi dan limfatik regionalnya• DivertikelReseksi divertikel dapat dikerjakan secara elektif setelah
divertikulitis menyembuh. dianjurkan untuk colostomy serendah mungkin
• Volvuluspada volvulus sekum dilakukan tindakan operatif yaitu melepaskan
volvulus yang terpelintir• Intususepsisebelum dilakukan tindakan operasi, dilakukan reduksi barium
enema terlebih dahulu
2.8. Komplikasi
• Peritonitis septikemia• Syok hipovolemia• Perforasi usus• ganguan elektrolit• pnemonia aspirasi dari proses muntah • sepsis • nekrosis usus • perfusi usus
2.9. Pencegahan
• Pencegahan Primordial
Pencegahan primordial merupakan upaya pencegahan pada orang-orang yang belum memiliki faktor risiko terhadap ileus obstruktif
• Pencegahan Primer
Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya mempertahankan orang yang agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit. Pencegahan primer berarti mencegah terjadinya ileus obstruktif.
• Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder yang dapat dilakukan terhadap ileus obstruktif adalah dengan cara mendeteksi secara dini, dan mengadakan penatalaksanaan medik untuk mengatasi akibat fatal ileus obstruktif
• Pencegahan Tersier
Tujuan pencegahan tertier adalah untuk mengurangi ketidakmampuan, mencegah kecacatan dan menghindari komplikasi yang dapat memperparah keadaan.
2.10. Prognosis
Obstruksi yang tak mengakibatkan strangulasi mempunyai angka kematian sekitar 5%. Kebanyakan yang meninggal adalah pasien yang sudah lanjut usia. Obstruksi yang disertai dengan strangulasi mempunyai angka kematian 8%. Kalau operasi dilakukan dalam jangka waktu 36 jam sesudah timbulnya gejala yang bersangkutan.
2.11 Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Ileus
Setiap tahunnya, 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosis. Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus paralitik dan obstruktif tanpa hernia yang dirawat inap dan 7.024 pasien rawat jalan pada tahun 2004 menurut Bank data Departemen Kesehatan Indonesia.
3. Memahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Terhadap Tindakan
Operasi• Dalil-dalil al-Qur’an dan sunnah menetapkan dibolehkannya operasi
medis dengan syarat-syaratnya:
“ Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Al-Maidah:32)
Dalam ayat ini Allah memuji orang yang berusaha menghidupkan dan menyelamatkan jiwa dari kematian dan sudah dimaklumi bahwa dalam banyak kasus operasi medis menjadi sebab terselamatkannya jiwa dari kematian yang hampir dipastikan.
• Adapun dari sunnah yang bisa dijadikan pijakan dalam menetapkan dibolehkannya operasi medis, diantaranya:
Hadits Hijamah (berbekam)
Dari jabir bahwa menjenguk orang sakit. Dia berkata, “aku tidak meninggalkan tempat ini sebelum kamu berbekam karena aku mendengar Rasullah saw bersabda ‘padanya terdapat kesembuhan.” ( HR. Al-Bukhari)
Jadi, disyariatkan hijamah merupakan dasar dibolehkannya membedah tubuh untuk membuang penyakit atau penyebab penyakit.
Hadits Jabir bin AbdullahJabir bin Abdullah berkata, “Rasulullah SAW mengirim seorang tabib kepada Ubay bin Kaab maka tabib tersebut memotosng pembuluh darahnya dan menempelnya dengan besi panas.” (HR. Muslim)
Dalam hadits ini Nabi Rasulullah SAW menyetuji apa yang dilakukan oleh tabib tersebut terhadap Ubay bin Kaab, dan apa yang dilakukan oleh tabib tersebut adalah salah satu bentuk operasi medis yaitu pemotongan terhadapa anggota tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
• www.fk.uwks.ac.id/elib/.../TRAKTUS%20GASTROINTESTINAL• http
://ilmubedah.info/ileus-obstruksi-definisi-etiologi-gambaran-klinik-diagnosis-terapi-prognosis
• http://www.suara-islam.com/index.php• Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi vol.2 . Ed. 7. Jakarta : EGC. 648-649• Price, SA ., Wilson, LM . 2006. Patofisiologi Konsep Klinis• Junquiera L.C., Carneiro J, (2007), Histologi Dasar, Text dan Atlas, edisi 10, Penerbit
buku kedokteran EGC• Snell, R S. (1997), Clinical Anatomi for Medical Student, 3th edition Indonesia, EGC,
Jakarta.• Ganiswara, SG, Setiabudy, R, Suyatna, FD, dkk, (2006), Farmakologi Dan Terapi, Edisi
5, Gaya Baru, Jakarta.• Siti Boedina Kresno,(2005), Imunologi, Diagnosis dan Prosedur Laboratorim ed FKUI• Sjamsuhidajat r, De Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC,2003.• Murray R.K et all (2006), Biokimia illustrated Harper, 27th ed, Toronto, McGraw-Hill