ppt sindrom nefrotik

15
REFERAT SINDROM NEFROTIK Disusun Oleh : Vina Noviyanti H2A009048 KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG RSUD DR. ADHYATMA TUGUREJO SEMARANG 2013

Transcript of ppt sindrom nefrotik

Page 1: ppt sindrom nefrotik

REFERATSINDROM NEFROTIK

Disusun Oleh :Vina Noviyanti

H2A009048

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG RSUD DR. ADHYATMA TUGUREJO SEMARANG

2013

Page 2: ppt sindrom nefrotik

PENDAHULUAN

SN dapat terjadi pada semua usia, dengan perbandingan pria dan wanita 1:1 pada orang dewasa. SN memang dapat mengenai semua umur tetapi sebagian besar (74%) dijumpai pada usia 2-7 tahun. Angka kejadian SN di Amerika dan Inggris berkisar antara 2-7 per 100.000 anak berusia di bawah 18 tahun per tahun, dengan perbandingan anak lakilaki dan perempuan 2:1.

Page 3: ppt sindrom nefrotik

Hasil penelitian retrospektif di bagian IKA Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil periode 1997-2000, mendapatkan bahwa perbandingan kejadian sindrom nefrotik antara anak laki-laki dan perempuan 1,7 : 1. Penelitian yang dilakukan di RS. Dr. Kariadi pada bulan April – Juni 2012 menunjukkan anak yang menderita sindroma nefrotik sebanyak 23 sampel. Ini menunjukkan masih tingginya angka kejadian sindroma nefrotik.

Page 4: ppt sindrom nefrotik

Tinjauan Pustakaa. Definisi

Salah satu manifestasi klinik glomerulonefritis yang ditandai dengan edema anasarka, proteinuria massif ≥ 3,5 g/hari, hipoalbuminemia < 3,5 g /dl, hiperkolesterolemia dan lipiduria.

b. Etiologi 1. Glomerulonefritis Primer

0 GN lesi minimal (GNLM)

1 Glomerulosklerosis fokal (GSF)

2 GN Membranosa (GNMN)

3 GN Membranoploriferatif (GNMP)

4 GN Proliferatif lain

2. Glomerulonefritis sekunder akibat :

a) Infeksi

b) Keganasan

c) Efek obat dan toksin

d) Lain-lain

Page 5: ppt sindrom nefrotik

c. Patofisiologi1. Proteinuria

2. Hipoalbuminemia

3. Edema : Underfill dan overfill

Page 6: ppt sindrom nefrotik
Page 7: ppt sindrom nefrotik

d. Manifestasi Klinis

1. Proteinuria2. Edema3. Penurunan jumlah urin4. Hematuria5. Anorexia6. Diare7. Pucat

Page 8: ppt sindrom nefrotik

e. Diagnosa1. Anamnesis : Bengkak seluruh tubuh, warna urin keruh dan berbusa

2. Pemeriksaan fisik : Edema anasarka (pitting edema), pekak alih positif,

undulasi positif

3. Pemeriksaan Penunjang

Page 9: ppt sindrom nefrotik

a. Pemeriksaan laboratorium terhadap air kemih menunjukkan kadar protein yang tinggi.  

b. Terdapat proteinuria terutama albumin (85 – 95%) sebanyak 10 –15 gr/hari. Ini dapat ditemukan dengan pemeriksaan Essbach.

c. Selama edema banyak, diuresis berkurang, berat jenis urine meninggi.

d. Sedimen dapat normal atau berupa toraks hialin, dan granula lipoid, terdapat pula sel darah putih.

e. Konsentrasi albumin dalam darah adalah rendah.

Page 10: ppt sindrom nefrotik

f. Kadar natrium dalam air kemih adalah rendah

g. kadar kalium dalam air kemih adalah tinggi.

h. Konsentrasi lemak dalam darah adalah tinggi, kadang sampai 10 kali konsentrasi normal. i. Kadar lemak dalam air kemih juga tinggi.

j. Bisa terjadi anemia. Faktor pembekuan darah bisa menurun atau meningkat.

Page 11: ppt sindrom nefrotik

f. Penatalaksanaan1. Diuretik disertai diet rendah garam dan tirah baring

2. Furosemid oral 40 mg/hari dapat diberikan dan bila resisten dapat dikombinasi dengan Tiazid, Metalazon, dan atau Asetazolamid

3. Kontrol proteinuria dapat memperbaiki hipoalbuminemia dan mengurangi resiko komplikasi

4. Pembatasan asupan protein 0,8-1,0 g/kg BB/hari dapat mengurangi proteinuria

5. Obat penurun lemak golongan statin seperti Simvastatin, Pravastatin dan Lovastatin

Page 12: ppt sindrom nefrotik

6. Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) ternyata juga dapat memperbaiki proteinuria karena menghambat inflamasi dan fibrosis interstisium

7. Pemberian NSAID dapat mengurangi kadar fibrinogen dan mencegah agregasi trombosit ? Indometasin 3×50 mg

8. Untuk mencegah penyulit hiperkoagulabilitas yaitu tromboemboli yang terjadi pada kurang lebih 20% kasus SN maka digunakan Dipiridamol (3×75 mg) atau Aspirin (100 mg/hari) sebagai anti agregasi trombosit

9. Antibiotik diberikan jika ada infeksi

10. Obat untuk mengatasi auto-imun

Page 13: ppt sindrom nefrotik

g. Komplikasi

1. Hiperlipidemia dan Lipiduria2. keseimbangan nitrogen menjadi negatif3. Hiperkoagulasi4. Metabolisme kalsium dan tulangVitamin D 5. Infeksi6. Gangguan fungsi ginjal7. Komplikasi lain pada sindroma nefrotik

Page 14: ppt sindrom nefrotik

Kesimpulan

a. Sindrom nefrotik merupakan salah satu manifestasi klinik glomerulonefritis, ditandai dengan edema anasarka, proteinuri masif ≥3,5 g/hari, hipoalbuminemia <3,5 g/dl. Hiperkolesterolemia, dan lipiduria. Proteinuria masif merupakan tanda khas sindrom nefrotik

b. Pada penatalaksanaan sindrom nefrotik dibedakan menjadi 2 yaitu pengobatan spesifik yang ditujukan terhadap penyakit dasar dan pengobatan non-spesifik untuk mengurangi proteinuria, mengontrol edema dan mengobati komplikasi. Selain itu dapat juga dilakukan pengobatan non medikamentosa dengan diit rendah garam.

Page 15: ppt sindrom nefrotik

TERIMA KASIH …