Ppk Gtc Drg.nani

5
PPK : GIGI TIRUAN CEKAT Definisi: Gigi tiruan cekat adalah suatu protesa yang berfungsi untuk menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dengan didukung oleh gigi yang masih ada serta tulang yang baik dan tidak dapat dilepas sendiri oleh pasien. 1 Anamnesis: Anamnesis meliputi semua informasi yang berhubungan dengan alasan mengapa pasien tersebut ingin melakukan perawatan, informasi pribadi termasuk pengalaman medis dan dental sebelumnya yang relevan. Keluhan utama yang dialami pasien biasanya meliputi 4 kategori yaitu kenyamanan ( adanya rasa sakit, sensitivitas, adanya pembengkakan ), fungsi ( apakah ada kesulitan untuk pengunyahan atau bicara ), sosial (bau mulut) dan estetis. Pemeriksaan Umum: Penampilan pasien secara umum dinilai, cara berjalan dan berat juga diukur. Warna kulit dilihat apakah pasien menderita anemia. Tanda-tanda vital seperti pernapasan, tekanan darah, denyut nadi dan temperature juga dihitung. Penyakit sistemik/penyakit infeksi : o Ada o Tidak Kebiasaan jelek : o Ada o Tidak Pernah memakai gigi tiruan : Atas : o Ya o Tidak Bawah: o Ya o Tidak Sikap mental pasien : o Filosofis o Kritis o Acuh tak acuh o Histeris Pemeriksaan Lokal: Ekstra Oral: Wajah: Depan : o Tapering/Triangular

Transcript of Ppk Gtc Drg.nani

Page 1: Ppk Gtc Drg.nani

PPK : GIGI TIRUAN CEKAT

Definisi:

Gigi tiruan cekat adalah suatu protesa yang berfungsi untuk menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dengan didukung oleh gigi yang masih ada serta tulang yang baik dan tidak dapat dilepas sendiri oleh pasien.1

Anamnesis:

Anamnesis meliputi semua informasi yang berhubungan dengan alasan mengapa pasien tersebut ingin melakukan perawatan, informasi pribadi termasuk pengalaman medis dan dental sebelumnya yang relevan. Keluhan utama yang dialami pasien biasanya meliputi 4 kategori yaitu kenyamanan ( adanya rasa sakit, sensitivitas, adanya pembengkakan ), fungsi ( apakah ada kesulitan untuk pengunyahan atau bicara ), sosial (bau mulut) dan estetis.

Pemeriksaan Umum:

Penampilan pasien secara umum dinilai, cara berjalan dan berat juga diukur. Warna kulit dilihat apakah pasien menderita anemia. Tanda-tanda vital seperti pernapasan, tekanan darah, denyut nadi dan temperature juga dihitung.

Penyakit sistemik/penyakit infeksi : o Ada o Tidak Kebiasaan jelek : o Ada o Tidak Pernah memakai gigi tiruan :

Atas : o Ya o TidakBawah: o Ya o Tidak

Sikap mental pasien : o Filosofis o Kritis o Acuh tak acuh o Histeris

Pemeriksaan Lokal:

Ekstra Oral: Wajah: Depan : o Tapering/Triangular o Oval o Square o Kombinasi tapering dan square

Samping : o Cembung o Lurus o Cekung Sendi temporo mandibular : Normal

Intra Orala. Status gigi:

F F F K F F F8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 F F F F

Page 2: Ppk Gtc Drg.nani

b. Gigi yang hilang : Elemen gigi 18,28,37,38,47,48

c. Gigi yang karies : Elemen 12

d. Radiks : Tidak ada

e. Gigi Mobiliti : Tidak ada

f. Gigi Elongasi : Gigi 17, 27

g. Oral higiene : Baik

h. Kelainan oklusi : Tidak ada

Pemeriksaan gigi penyangga : elemen 24 dan 26

- Vitalitas : vital

- Posisi : normal

- Karies : tidak ada

- Tambalan : ada

- Fraktur mahkota : tidak ada

- Resesi gingival : ada

Pemeriksaan penunjang rontgen foto:

- Kelainan apikal gigi penyangga : tidak ada

- Kerusakan tulang : tidak ada

- Perbandingan mahkota akar : baik

- Gigi/akar yang terpendam : tidak ada

Diagnosis:

Tidak semua pasien yang ingin menggunakan gigi tiruan cekat memiliki masalah diagnosa,

namun kesalahan diagnose mungkin terjadi jika pasien memiliki keluhan seperti rasa sakit

dan disfungsi oklusi. Perawatan diperlukan untuk menghilangkan karies, memperbaiki

prostesa yang fraktur atau mengganti gigi yang hilang.

Diagnosis banding:

Ketika anamnesa dan pemeriksaan telah dilakukan sebuah diagnosis pembanding bisa dibuat.

Biasanya praktisi mengobservasi kondisi untuk kemungkinan yang akan muncul. Diagnosis

banding biasanya berkembang jika ada bukti penunjang yang muncul.

Page 3: Ppk Gtc Drg.nani

Prognosis:

Prognosis ditentukan oleh faktor umum seperti umur pasien dan keadaan oral pasien) dan

faktor local (tekanan yang diberikan kepada gigi serta kooperatif pasien)

Kriteria Diagnosis :

- Tersedianya gigi yang akan dijadikan penyangga- Jumlah gigi yang akan diganti- Umur pasien, pada pasien muda gigi tidak boleh dipreparasi karena ruang pulpa

yang masih besar. Indikasi umur 18-55 tahun.- Keadaan jaringan pendukung gigi- Kebersihan RM pasien- Indeks karies- Oklusi, crossbite kontraindikasi- Keadaan/posisi gigi antagonis

Terapi :Rencana Perawatan: - Perawatan Persiapan

Konservasi : 26Jaringan pendukung gigi: RA & RB

- Desain PerawatanTipe jembatan : Fixed-fixed bridgeGigi penyangga : 24 & 26Jenis retainer : Ekstrakoronal retainerTipe dasar pontik : Ridge lap

Penatalaksanaan:- Pencetakan anatomis menggunakan bahan cetak alginate, usaha untuk mendapatkan

bentuk negatif dari gigi & jaringan pendukung- Pembuatan sendok cetak fisiologis- Retraksi gingiva dan tahap prosedur preparasi gigi penyangga- Pembuatan mahkota sementara- Pencetakan fisiologis dengan bahan cetak elastomer untuk mendapatkan model kerja- Prosedur laboratorium/ pembuatan coping- Percobaan pemasangan coping pada gigi setelah coping selesai di proses di

laboratorium- Prosedur laboratorium/ glazing- Penyemenan bridge pada gigi penyangga dan melihat adaptasinya/ pasang sementara- Pasang tetap- Kontrol pasca pemasangan.

Page 4: Ppk Gtc Drg.nani

Instruksi dan Edukasi: Jangan makan atau mengunyah dengan bridge baru selama 24 jam setelah

pemasangan. Gunakan sisi yang lain untuk menguyah pada waktu makan. Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi secara teratur dan bila perlu

menggunakan dental floss untuk membersihkan sisa-sisa makanan dibawah bridge. Apabila gigi yang dipreparasi terasa sedikit sensitif karena trauma yang telah terjadi

sewaktu prosedur. Perasaan ini akan hilang setelah beberapa hari. Jika perasaan ini tidak berkurang, segera periksa ke dokter gigi.

Daftar Pustaka1. Rosenstiel, Land, Fujimoto. 2006. Contemporary fixed prosthodontics 4th ed.

Missouri. Mosby Elevier: 4-22.2. Rizki C, Firman D, Adenan A. Jembatan adhesif sebagai alternatif perawatan pada

kasus kehilangan satu gigi di anterior maupun posterior (Laporan Kasus). Bandung: Bagian Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran: 1-12.