Portofolio - Deathcase DSS

7
5 BORANG PORTOFOLIO 2 - MEDIK No. ID dan Nama Peserta: dr. Brilian Segala Putra No. ID dan Nama Wahana: RSUD CICALENGKA Topik : Demam Berdarah Dengue Tanggal (kasus) : 11 - 11 – 2012 Presenter: dr. Brilian Segala Putra Tanggal presentasi : Pendamping: dr. Evi Sukmawati Tempat presentasi : Obyektif presentasi : □ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan pustaka □ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa □ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil □ Deskripsi : Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Inkarserata □ Tujuan : diagnosis dan tata laksana awal untuk menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas Bahan bahasan: □Tinjauan pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit Cara membahas: □ Diskusi Presentasi dan diskusi □ E‐mail □ Pos Data pasien: Nama: Ny. S, 20 tahun No rekam medik: Nama RS: RSUD Cicalengka Data utama untuk bahan diskusi: 1. Diagnosis/ Gambaran Klinis: Diagnosis : Dengue Syok Syndrome Gambaran klinis: Pasien datang dengan keadaan sadar lemah, kesadaran pasien menurun semenjak kurang lebih 3 jam sebelum masuk rumah sakit, terdapat panas badan sejak 4 hari yang lalu, panas dirasakan terus menerus, turun sebentar dengan obat kemudian naik lagi, terdapat mimisan kemarin, tidak terdapat bintik-bintik kemerahan, BAB kehitaman ataupun gusi berdarah. Tetangga pasien dirawat di rumah sakit karena demam berdarah. Pada pemeriksaan fisik kesadaran pasien compos mentis lemah dengan GCS 15. Tanda vital tekanan darah tidak terukur,

Transcript of Portofolio - Deathcase DSS

Page 1: Portofolio - Deathcase DSS

5

BORANG PORTOFOLIO 2 - MEDIK

No. ID dan Nama Peserta: dr. Brilian Segala Putra

No. ID dan Nama Wahana: RSUD CICALENGKA

Topik : Demam Berdarah Dengue

Tanggal (kasus) : 11 - 11 – 2012 Presenter: dr. Brilian Segala Putra

Tanggal presentasi : Pendamping: dr. Evi Sukmawati

Tempat presentasi :

Obyektif presentasi :

□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan pustaka

□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa

□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil

□ Deskripsi : Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Inkarserata

□ Tujuan : diagnosis dan tata laksana awal untuk menurunkan tingkat mortalitas dan

morbiditas

Bahan

bahasan:

□Tinjauan

pustaka

□ Riset □ Kasus □ Audit

Cara

membahas:

□ Diskusi □ Presentasi

dan diskusi

□ E‐mail □ Pos

Data pasien: Nama: Ny. S, 20 tahun No rekam medik:

Nama RS: RSUD Cicalengka

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:

Diagnosis : Dengue Syok Syndrome

Gambaran klinis: Pasien datang dengan keadaan sadar lemah, kesadaran pasien

menurun semenjak kurang lebih 3 jam sebelum masuk rumah sakit, terdapat panas

badan sejak 4 hari yang lalu, panas dirasakan terus menerus, turun sebentar

dengan obat kemudian naik lagi, terdapat mimisan kemarin, tidak terdapat bintik-

bintik kemerahan, BAB kehitaman ataupun gusi berdarah. Tetangga pasien dirawat

di rumah sakit karena demam berdarah. Pada pemeriksaan fisik kesadaran pasien

compos mentis lemah dengan GCS 15. Tanda vital tekanan darah tidak terukur,

takikardi, tidak takipneu dan tidak demam, status gizi baik, konjungtiva tidak

anemis pada kedua mata, sklera tidak ikterik, bunyi jantung dalam batas normal

dan suara napas dalam batas normal, pada pemeriksaan abdomen dalam batas

normal. akral keempat ekstremitas teraba dingin, dengan capillary refill time lebih

dari 2 detik. Pasien dilakukan pemeriksaan darah perifer rutin ditemukan

trombositopenia yaitu 43.000, pasien juga diperiksakan IgM dan IgG antidengue +

Pasien ditangani di IGD dengan infuse kristaloid dan koloid, O2 2 lpm, dopamine 5

Page 2: Portofolio - Deathcase DSS

5

mcg, cefotaxime 3 x 600 mg, paracetamol 3 x 1 sendok teh, kemudian pasien

disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas PICU, namun keluarga

menolak, sehingga pasien masuk ke ruangan rawat inap setelah 12 jam post syok.

Setelah 6 jam dirawat di ruangan rawat inap, pasien kembali syok dan dilakukan

penanganan syok namun pasien tidak tertolong.

1. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal

2. Riwayat Kesehatan: Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal

3. Riwayat Keluarga dan Lingkungan : Tetangga pasien dirawat di rumah sakit karena

demam berdarah

4. Riwayat Immunisasi: pasien belum pernah mendapatkan immunisasi

5. Kondisi lingkungan sosial dan fisik: Tempat tinggal kesan cukup higienis, tidak padat,

sirkulasi udara (ventilasi) cukup terjamin. Kondisi sosial-ekonomi menengah ke bawah.

DaftarPustaka:

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. 2011.

2. Kurang Energi Protein, Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 3. 2005. Bandung

3. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan, Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 3. 2005. Bandung

Hasil Pembelajaran:

1. Etiologi, diagnosis, dan tata laksana komplikasi demam berdarah dengue

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO

Subjektif dan Objektif

Pasien datang dengan keadaan sadar lemah, kesadaran pasien menurun semenjak

kurang lebih 3 jam sebelum masuk rumah sakit, terdapat panas badan sejak 4 hari yang

lalu, panas dirasakan terus menerus, turun sebentar dengan obat kemudian naik lagi,

terdapat mimisan kemarin, tidak terdapat bintik-bintik kemerahan, BAB kehitaman

ataupun gusi berdarah. Tetangga pasien dirawat di rumah sakit karena demam berdarah.

Pada pemeriksaan fisik kesadaran pasien compos mentis lemah dengan GCS 15. Tanda

vital tekanan darah tidak terukur, takikardi, tidak takipneu dan tidak demam, status gizi

baik, konjungtiva tidak anemis pada kedua mata, sklera tidak ikterik, bunyi jantung

dalam batas normal dan suara napas dalam batas normal, pada pemeriksaan abdomen

dalam batas normal. akral keempat ekstremitas teraba dingin, dengan capillary refill

time lebih dari 2 detik. Pasien dilakukan pemeriksaan darah perifer rutin ditemukan

trombositopenia yaitu 43.000

Pasien ditangani di IGD dengan infuse kristaloid dan koloid, O2 2 lpm, dopamine 5

mcg, cefotaxime 3 x 600 mg, paracetamol 3 x 1 sendok teh, kemudian pasien disarankan

untuk dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas PICU, namun keluarga menolak, sehingga

pasien masuk ke ruangan rawat inap setelah 12 jam post syok. setelah 6 jam dirawat di

ruangan rawat inap, pasien kembali syok dan dilakukan penanganan syok namun pasien

Page 3: Portofolio - Deathcase DSS

5

tidak tertolong.

Pembahasan

Demam Berdarah Dengue

Merupakan demam akut yang disebabkan oleh salah satu dari 4 serotipe virus dengue

yang ditandai dengan manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan rejatan dan

kematian

Pada kasus ini, pasien didiagnosis terinfeksi demam berdarah dengue dikarenakan

datang dalam keadaan syok, dengan tekanan darah tidak terukur, nadi cepat dan akral

dingin setelah mengalami demam selama 4 hari. Dimana tanda-tanda klinis tersebut

sangat sesuai dengan infeksi demam berdarah dengue yang sudah memasuki fase syok,

kemudian setelah diperiksakan antibodi dengue dapat ditegakkan diagnosis demam

berdarah dengue yang sudah memasuki fase dengue syok syndrome

Terjadinya syok pada kasus DSS disebabkan oleh keluarnya cairan intravascular menuju

ke interstitial sehingga volume vascular berkurang secara drastis yang berakibat perfusi

ke organ-organ tubuh terutama organ-organ vital berkurang, dalam perjalanan penyakit

demam berdarah syok terjadi pada fase kritis yaitu dari panas ke-4 sampai hari panas

ke-6, karena itu fase ini disebut fase kritis

Patofisiologi Demam Berdarah Dengue

Kriteria Diagnosis

Berdasarkan kriteria WHO 1997, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal ini terpenuhi:

1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari biasanya bifasik.

2. Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bending positif; petekie,

ekimosis, atau purpura; perdarahan mukosa; hematemesis dan melena.

3. Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ ml).

Page 4: Portofolio - Deathcase DSS

5

4. Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma sbb:

Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai umur dan jenis

kelamin.

Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan

dengan nilai hematokrit sebelumnya.

Tanda kebocoran plasma seperti: efusi pleura, asites, hipoproteinemia,

hiponatremia.

Terdapat 4 derajat spektrum klinis DBD (WHO, 1997), yaitu:

Derajat 1: Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan

adalah uji torniquet.

Derajat 2: Seperti derajat 1, disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain.

Derajat 3: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi

menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut kulit

dingin dan lembab, tampak gelisah.

Derajat 4: Syok berat, nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.

Diagnosis pada pasien ini ditegakkan dari klinis yang datang dalam keadaan syok pada

hari demam ke-4, riwayat mimisan dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik,

laboratorium yang menunjukkan trombositopenia serta pemeriksaan serologi antidengue

yang positif

Page 5: Portofolio - Deathcase DSS

5

Pada kasus ini pasien telah mengalami syok berulang sehingga tendensi untuk

menyebabkan kematian lebih besar, sehingga pasien dianjurkan untuk dirawat di ruang

intensif anak namun selama proses pencarian ruang intensif pasien mengalami syok

yang tidak dapat tertangani

Penatalaksanaan

Pada kasus ini pasien ditangani dengan infuse kristaloid dan koloid, O2 2 lpm, dopamine

5 mcg, cefotaxime 3 x 600 mg, paracetamol 3 x 1 sendok teh, pasien juga disarankan

untuk dirawat di ruang intensif anak agar tanda-tanda syok berulang dapat dideteksi

secara dini. Namun setelah syok diatasi, dan selama masa pemulihan post syok, pasien

masuk kembali ke dalam keadaan syok dimana keadaan syok berulang lebih sulit diatasi

karena terdapat keterbatasan pemberian carian.

Adapun protokol penanganan demam berdarah yang disertai dengan dengue syok

syndrome adalah sebagai berikut :

Page 6: Portofolio - Deathcase DSS

5

Saran

Diagnosis pasien dengan demam berdarah dengue, sebaiknya ditegakkan dengan cepat

agar keadaan syok yang dapat menyebabkan kematian dapat dihindari