Pneumonia Nosokomial

17
PNEUMONIA NOSOKOMIAL RAHMAH INDRIYANI

description

pneumonia nosokomial

Transcript of Pneumonia Nosokomial

PNEUMONIA NOSOKOMIAL

PNEUMONIA NOSOKOMIALRAHMAH INDRIYANIPNEUMONIA adalah peradangan pada parenkim paru, distal dari bronkiolus terminal mencakup bronkiolus respiratorius dan alveolus.PNEUMONIA NOSOKOMIAL atau hospital acquired pneumonia (HAP) adalah pneumonia yang terjadi setelah pasien 48jam dirawat di rumah sakit dan disingkirkan semua infeksi yang terjadi sebelum masuk rumah sakitVentilator associated pneumonia (VAP) adalah pneumonia yang terjadi lebih dari 48 jam setelah pemasangan ETTEpidemiologi Pneumonia Nosokomial merupakan pneumonia yang didapat di rumah sakit menduduki peringkat ke-2 sebagai infeksi nosokomial di Amerika serikat. PN terjadi 5-10 per 1000 pasien yang masuk kerumah sakit dan menjadi lebih tinggi 6-20x pada pasien yang mendapat alat bantu napas mekanis.Etiologibakteri yang termasuk ke dalam kelompok MDR yaitu Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli (flora normal usus), Klebsiella pneumoniae, dan Gram positif Methicillin Resistance Staphylococcus aures (MRSA). PN bisa juga disebabkan oleh virus, jamur, bakteri anaerob.Escherichia Coli

Pseudomonas aeruginosa

Klebsiella pneumoniae

Faktor resiko atau predisposisi1. Faktor endogen (host)berhubungan dengan sistem pertahanan tubuh. Seperti pada penyakit kronik (jantung, PPOK, diabetes, alkoholisme, AIDS, keganasan), perawatan dirumah sakit yang lama, perokok, malnutrisi, usia lanjut > 65 tahun, anak-anak, infeksi virus, pengobatan steroid, pengobatan antibiotik, intubasi ETT.2. Faktor eksogena. Pembedahan -> torakotomi (40%), abdomen (17%).b. Pemakaian antibiotik -> antibiotik dapat memfasilitasi kolonisasi terutama antibiotik yang aktif terhadap Streptococcus di orofaring dan bakteri anaerob di pencernaan. Contoh: pemberian antibiotik gol penisilin -> mempengaruhi flora normal di orofaring dan sal.pencernaan. Sebagaimana Streptococcus merupakan flora normal di orofaring melepaskan bacterocins yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram negatif. Pemberian penisilin dosis tinggi -> menurunkan sejumlah bakteri gram positif dan meningkatkan bakteri gram negatif.c. peralatan terapi pernapasan -> kontaminasi pada peralatan ini, terutama oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa dan bakteri gram negatif lainnya sering terjadi.d. Pemasangan pipa/slang nasogastrik, pemberian antasidPada individu yang sehat, jarang dijumpai bakteri Gram negatif dilambung karena asam lambung dgn pH mempertahankan pH >4 dan akibatnya menyebabkan penigkatan kolonisasi bakteri gram negatif di lambung. e. Lingkungan di rumah sakit :Petugas rumah sakit yang lupa untuk mencuci tangan, atau cuci tangan tidak sesuai prosedur. Penatalaksanaan dan pemakaian alat-alat yang tidak sesuai prosedur Faktor resiko kuman MDR penyebab HAP dan VAP pemakaian antibiotik > 90 hariDirawat dirumah sakit > 5 hari Tingginya frekuensi resistensi antibiotik di masyarakat atau dirumah sakit tersebut.Penyakit immunosupresi dan pemberian imunoterapi.DiagnosisMenurut kriteria dari The Centers for Disease Control (CDC), diagnosis pneumonia nosokomial adalah :Onset pneumonia yang terjadi 48 jam setelah dirawat di rumah sakit dan menyingkirkan semua infeksi yang inkubasinya terjadi pada waktu masuk rumah sakit. Foto thorax didapatkan adanya : infiltrat baru atau progresif. suhu tubuh > 38OC, sekret purulen, lekositosis. Penegakan diagnosis- anamnesis -> untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yg berhubungan dengan faktor resiko pasien.PPOK (H.Influenza), penurunan imunitas (gram negatif), penyakit kronik (kuman jamak). Selain itu bedakan lokasi : seperti di PN (staphylococcus aureus), Gram negatif. Usia pasien, bayi (virus), muda (M.pneumonia), dewasa (S.pneumonia)Pemeriksaan fisisa. Awitan akut -> S.pneumonia, stapyhlococcus. Pneumonia virus -> mialgia, malaise, batuk kering non produktif.b. Awitan lebih insidious dan ringan pada orang tua atau imunitas menurun akibat kuman yang kurang patogen/oportunistik misalnya P.aeruginosa, Klebsiella.c. Tanda-tanda fisis klasik pada pneumonia : demam, sesak napas, perkusi paru yang pekak, ronki, suara napas bronkial.Pemeriksaan penunjang- px laboratorium -> leukositosis (bakteri), lekosit normal bahkan rendah (virus/mikoplasma). Leukopenia -> depresi imunitas mis. Neutropenia pada infeksi kuman gram negatif.- px bakteriologi -> bahan bisa berasal dari sputum, arah, aspirasi nasotrakeal, aspirasi jarum transtorakal, bronkoskopi, biopsi. Untuk tujuan terapi empiri dilakukan pemeriksaan apus Gram.