Pleno obgyn - ABORTUS

25
PLENO BLOK II REPRODUKSI

Transcript of Pleno obgyn - ABORTUS

Page 1: Pleno obgyn - ABORTUS

PLENO BLOK II REPRODUKSI

Page 2: Pleno obgyn - ABORTUS
Page 3: Pleno obgyn - ABORTUS

Nyonya Tini, 36 tahun, G5P4A0, datang ke poliklinikdengan keluhan utama keluar darah dari kemaluan. Hal inisudsah dialami penderita sejak 2 hari yang lalu. Penderitamengatakan sudah 2 bulan tidak mendapat haid. Mules-mules(-), nyeri perut(-), mual(+), dan muntah(+).

Pemeriksaan fisik

Abdomen: simetri soepel nyeri tekan(-)tidak teraba massa

Fundus uteri: tidak teraba

P. inspekulo: serviks: livide(+), darah mengalir di OUE (-)

P. VT: > serviks lunak OUE tertutup

> nyeri goyang serviks (-)

> uterus sebesar telur bebek

> parametrium/ adneksa tidak ada kelainan

Pemeriksaan laboratorium

Hb: 10,5 gr/dl

Leukosit: 12.000/ mm³

Urine: β HCG (+)

Page 4: Pleno obgyn - ABORTUS

Klarifikasi Istilah

G5P4A0 (Gravida 5, Partus4, Abortus 0 )

OUE (OsteumUteri Eksternal)

Page 5: Pleno obgyn - ABORTUS

Definisi Masalah

Keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 2 hariyang lalu

Tidak haid selama 2 bulan

Mules (-), nyeri perut (-), tetapi mual & muntah (+)

Page 6: Pleno obgyn - ABORTUS

Gali Konsep

Mola hidatidosa

Kehamilan ektopik

Abortus imminens

Page 7: Pleno obgyn - ABORTUS

Learning Objective

Anatomi & fisiologi sistem reproduksi wanita hamil

Proses pembuahan, nidasi & plasentasi

Definisi abortus

Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya perdarahan

Patofisiologi abortus

Jenis-jenis, tanda-tanda & gejala abortus

Penanganan & pencegahan abortus

Diferensial diagnosa (DD) abortus

Komplikasi abortus

Tindakan-tindakan operatif pada penanganan abortus

Page 8: Pleno obgyn - ABORTUS

PENJELASAN

1. Anatomi dan

fisiologi sistem

reproduksi wanita

Page 9: Pleno obgyn - ABORTUS

• Ovarium (indung telur), pada umumnyaterdapat 2 indung telur, kanan dan kiri.Ovarium berukuran panjang ± 4cm, lebardan tebal 1,5 cm. Diperkirakan padaperempuan terdapat 100.000 folikelprimer. Folikel-folikel yang matangmengandung estrogen dan siap untukberovulasi.

• Tuba Fallopi, terdapat selaput yangberlipat-lipat dengan sel-sel yangbersekresi dan bersilia yangberfungsiuntuk menyalurkan telur atau hasilkonsepsi kearah kavum uteri dengan arusyang ditimbulkan oleh getaran rambutgetar tersebut

Page 10: Pleno obgyn - ABORTUS

• Uterus, berbentuk sepertiavokad, sedikit gepeng kedepan belakang. Terdiri atasfundus uteri, korpus uteri, danserviks uteri. Fungsi utamasebagai tempat janinberkembang.

• Vagina, penghubung antaraintroitus vagina dan uterus.Fungsinya menerima spermadan semen & jalur menstruasi.

• Payudara (kelenjar mammae)Fungsinya mensekresi ASI.

Page 11: Pleno obgyn - ABORTUS

PROSES PEMBUAHAN, NIDASI & PLASENTASI

Fertilisasi adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa diampula. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses kapasitasiyang mampu melakukan penetrasi membrane sel ovum. Dalam beberapajam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hasilkonsepsi berada dalam stadium morula, disalurkan terus ke pars ismikadan pars interstialis tuba dan terus disalurkan ke arah kavum uteri oleharus serta getaran silia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba.

Nidasi (implantasi). Pada hari keempat hasil konsepsi mencapai stadiumblastula, di bagian luarnya trofoblas dan di bagian dalamnya massa innercell. Massa inner cell ini berkembang menjadi janin dan trofoblasberkembang menjadi plasenta. Setelah nidasi berhasil, selanjutnya hasilkonsepsi akan bertumbuh dan berkembang di dalam endometrium.

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasentasetelah nidasi embrio ke dalam endometrium. Plasentasi berlangsung 12-18 minggu setelah fertilisasi.

Page 12: Pleno obgyn - ABORTUS

DEFINISI ABORTUS

Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsiatau terhentinya proses kehamilan yangsedang berlangsung sebelum mencapai umurkehamilan 20 minggu atau sebelum janinmencapai berat 500 gram, mengakibatkanberakhirnya kehamilan melalui cara apapunsebelum janin mampu bertahan hidup.

Page 13: Pleno obgyn - ABORTUS

FAKTOR-FAKTOR ABORTUS

• Faktor genetik

• Penyebab anatomik

• Penyebab autoimun

• Penyebab infeksi

• Faktor lingkungan

• Faktor hormonal

• Faktor hematologik

Page 14: Pleno obgyn - ABORTUS

PATOFISIOLOGI ABORTUS

Perdarahan ke dalam desidua basalis dan nekrosisdi jaringan dekat tempat perdarahan,sehinggamenyebabkan uterus berkontraksi. Pada kehamilankurang dari 8 minggu hasil konsepsi itu biasanyadikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belummenembus desidua secara mendalam. Pada kehamilan8-14 minggu villi korialis menembus desidua lebihdalam, sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskansempurna yang dapat menyebabkan pendarahan. Padakehamilan >14 minggu umumnya yang dikeluarkansetelah ketuban pecah adalah janin, disusul beberapawaktu kemudian plasenta. Perdarahan tidak banyak jikaplasenta segera terlepas dengan lengkap.

Page 15: Pleno obgyn - ABORTUS

ABORTUS IMINENS‘’ Abortus tingkat permulaan”Tanda :Perdarahan P/VOstium uteri masih

tertutupHasil konsepsi masih

baik dalam kandunganTes kehamilan masih

positip

ABORTUS INSIPIENS

“Abortus yang sedang mengancam”

Tanda:

Perdarahan p/v

Mulas

Serviks telah mendatar

Ostium uteri telah membuka

Hasil konsepsi masih dlm kavum uteri

Page 16: Pleno obgyn - ABORTUS

ABORTUS KOMPLETUS

“ Seluruh hasil konsepsi telah keluar kavum

uteri.”

Tanda:

Ostium uteri telah menutup

Uterus mengecil

Perdarahan sedikit

Besar uterus tdk sesuai usia kehamilan

Anemia atau syok hemoragik

ABORTUS INKOMPLETUS

“Sebagian hasil konsepsi telah keluar kavum uteri dan masih ada yg tertinggal.”

Tanda :

Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dlm kavum uteri atau menonjol pada OUE

Perdarahan

Anemia atau syok hemoragik

Page 17: Pleno obgyn - ABORTUS

MISSED ABORTION

“Embrio atau fetus telahmeninggal dalam kandungansebelum kehamilan 20 mgg danhasil konsepsi seluruhnya masihtertahan dalam kandungan.”

Tanda:

Keluhan (-)

Uterus mengecil

Perdarahan kemudian sembuh

Tes urin (-)

Tambahan:

Kandungan > 4 minggukemungkinan gangguan

pembekuan darah (hipofibrinogenemia)

ABORTUS HABITUALIS

“Abortus spontan yg terjadi 3 kali atau lebih

berturut-turut.”

Penyebab:

Faktor anatomis

Reaksi imunologik

Inkompetensi serviks

Page 18: Pleno obgyn - ABORTUS

ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIK

Abortus infeksisosa: abortus yang disertai infeksi pada alat genital

Abortus septik : abortus yang disertai penyebaran infeksi pada peredaran tubuh atau peritoneum

Gejala & tanda :

Demam tinggi

Tampak sakit& lelah

Takikardia

Perdarahan p/v yg berbau

Uterus yg membesar dan lembek

Nyeri tekan

Page 19: Pleno obgyn - ABORTUS

PENANGANAN ABORTUSABORTUS IMINENS

INFORMED CONSENTUSG TIRAH BARINGSPASMOLITIKHORMON PROGESTERON

ABORTUS INSIPIENSPerhatikan keadaan umum & perubahan hemodinamikTindakan evakuasi/pengeluaran hasil konsepsiKuretasePascatindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis

ABORTUS KOMPLETUSPerbaiki Keadaan umum, Gangguan HemodinamikKuretaseUSG

Page 20: Pleno obgyn - ABORTUS

MISSED ABORTIONInformed consent< 12 mgg : dilatasi & kuretase> 12 mgg : pematangan serviks, kuretaseHipofibrinogenenmia: transfusi

ABORTUS HABITUALISReaksi imunologik : transfusi leukosit, heparinisasiInkompeten serviks:o Operasi Shirodkaro Operasi Mc Donald

ABORTUS INFEKSIOSA, ABORTUS SEPTIKKeseimbangan cairanAntibiotika adekuatKuretase setelah min 6 jam pemberian antibiotikaInjeksi atasHisterektomi totalis bila diperlukan

Page 21: Pleno obgyn - ABORTUS

KEHAMILAN ANEMBRIONIK

KEHAMILAN EKTOPIK

KEHAMILAN PARS INTERSTITIALIS TUBA

KEHAMILAN EKTOPIK GANDA

KEHAMILAN OVARIAL

KEHAMILAN SERVIKAL

Page 22: Pleno obgyn - ABORTUS

KOMPLIKASI ABORTUS

Anemi oleh karena perdarahan

Perforasi karena tindakan kuret

Infeksi

Syok pendarahan atau syokendoseptik

Luka pada serviks uteri

Pelekatan pada kavum uteri

Page 23: Pleno obgyn - ABORTUS

TINDAKAN-TINDAKAN OPERATIF PADA PENANGANAN ABORTUS

• PengeIuaran Secara digitalHal ini sering kita laksanakan pada keguguran yang sedangberlangsung dan keguguran yang kadang-kadangberlangsung dan keguguran bersisa. Pembersihan secaradigital hanya dapat dilakukan bila telah ada pembentukanserviks uteri yang dapat dilalui oleh satu janin longgar dankedalaman uteri cukup luas, karena manipulasi ini akanmenimbulkan rasa nyeri.

• Kuretase (Kerokan)Cara menimbulkan hasil konsepsi memakai alat kuretase(sendok kerokan) sebelum melakukan kuratase, penolongharus melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukanletak uterus, keadaan serviks dan besarnya uterus.

Page 24: Pleno obgyn - ABORTUS
Page 25: Pleno obgyn - ABORTUS

Terima kasih