Pledoi Arum Edit
Click here to load reader
Transcript of Pledoi Arum Edit
Perihal : PEMBELAAN ARUM KUSUMA WARDANI, SE
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara yang kami hormati dan muliakan.
Sdr. Jaksa / Penuntut umum yang terhormat
Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
kesehatan dan penyertaan-Nya pada kita semua, sehingga proses
pemeriksaan persidangan terhadap perkara ini dapat berjalan dengan
lancar. Dan andai kata terdapat kekurangan-kekurangan yang selama
proses pemeriksaan berlangsung, semata-mata merupakan keterbatasan
kita sebagai manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan.
Pada kesempatan ini, kami Penasehat hukum ingin menyampaikan
penghargaan kepada Ketua majelis berhasil memimpin persidangan
dengan sabar, tenang dan sangat bijaksana telah memberikan
kesempatan seluas-luasnya, baik kepada Jaksa/Penuntut Umum maupun
Penasehat hukum untuk saling berargumentasi sehingga membuat
suasana persidangan menjadi berwarna.
Harapan kami yang tertuan dalam Pledoi ini adalah saatnya nanti ketika
Majelis Hakim mengambil keputusan, hendaklah mengedepankan
kebenaran dan keadilan di atas segala-galanya.
A. PENDAHULUAN
Majelis hakim yang Mulia,
HANS & COADVOCATE – ATTORNEY AT LAW
Jl. Nginden Semolo No 42 Blok B 16 Ruko City Pride Surabaya - Jawa Timur - Indonesia
Phone : (62-31) 70333900Fax: (62-31) 5048166Mobile : 081.8511807
Saudara Jaksa / Penuntut Umum yang Terhormat,
Kali ini di hadapan persidangan Pengadilan Negeri Surabaya duduk
di kursi Terdakwa ARUM KUSUMA WARDANI, SE, karyawan toko
Citra Era Communication, WNI, yang beralamat Jalan Penjaringan
Sari Blok PS IIC/14 RT 02 RW 07 Kecamatan Rungkut Surabaya.
Selaku penasehat hukum kami ingin mengajukan surat pembelaan
atas dakwaan yang diberikan oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap
terdakwa.
Bahwa berdasarkan alat – alat bukti yang diajukan di dalam
persidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut:
Saksi-saksi:
bahwa berdasarkan alat – alat bukti saksi yang diajukan di dalam
persidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut:
1. Saksi Ong Kho Hian al. Aken
- Bahwa benar saksi korban Ong Kho Hian al. Aken dengan
terdakwa sudah saling mengenal karena terdakwa adalah
karyawan di toko Citra Era Communication milik saksi, namun
tidak ada hubungan apa-apa hanya sebatas hubungan kerja
saja.
- Bahwa benar menurut saksi korban perkara penggelapan
dalam jabatan oleh terdakwa terjadi dalam kurun waktu tahun
2007 sampai sekarang.
- Bahwa benar saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp
356.280.000,- (tiga ratus lima puluh enam juta dua ratus
delapan puluh ribu rupiah).
- Bahwa benar saksi korban tidak tahu secara detail berapa
uang yang digelapkan oleh terdakwa.
- Bahwa benar saksi korban hanya menduga-duga terdakwa
melakukan penggelapan uang sebesar Rp. 356.280.000,- (tiga
ratus lima puluh juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah)
- Bahwa benar pada saat pemeriksaan saksi di persidangan,
saksi korban tidak hadir sehingga keterangan dari saksi
korban tidaklah jelas dan tidak dapat memberatkan terdakwa.
2. Saksi Ham Tjun Mei
- Bahwa benar Saksi adalah istri dari ONG KHO KIAN al. AKEN
selaku pemilik dari took Citra Era Communication.
- Bahwa benar saksi dan suami (ONG KHO KIAN al. AKEN) selalu
melakukan pengecekan tentang kebenaran buku besar
keuangan penjualan maupun lembar stok pembelian dan
penjualan harian setiap hari menjelang tutup toko atau sore
hari dan buku besar keuangan tersebut ditanda tangani
setelah dipastikan kebenarannya.
- Bahwa benar setelah saksi melakukan pengecekan terhadap
buku kecil tentang keuangan pembelian dan penjualan took
atau audit maka ditemukan ketidaksesuaian dengan laporan
buku besar keuangan harian pembelian maupun penjualan.
Dan saksi juga menemukan fotokopi resi/bukti transfer dari
konsumen ke rekening pribadi terdakwa dan LELY LARASATI
yang tidak ada di laporan keuangan penjualan dan pembelian
di buku besar toko.
- Bahwa audit ini dilakukan sendiri oleh saksi dan suaminya
selaku pemilik padahal seharusnya audit dilakukan oleh pihak
ketiga, bukannya malah dilakukan oleh pemilik sendiri. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa jumlah uang yang
digelapkan seperti dituduhkan oleh saksi kepada terdakwa
yaitu sebesar Rp Rp. 356.280.000,- (tiga ratus lima puluh juta
dua ratus delapan puluh ribu rupiah) tidak dapat dibuktikan
kebenarannya dan bersifat sangat subyektif sekali dan tidak
diketahui secara jelas jumlah sebesar itu datang dari mana
dan apakah terdakwa ARUM KUSUMA WARDANI kah yang
menggelapkan uang tersebut.
- Bahwa benar menurut saksi terdakwa dan LELY LARASATI
baru mulai menggelapkan sejak bulan November 2011, hal ini
bertentangan dengan kesaksian suami dari saksi (ONG KHO
KIAN al. AKEN) yang mengatakan bahwa penggelapan oleh
terdakwa dan LELY LARASATI dimulai sejak tahun 2007.
- Bahwa benar tanggung jawab terdakwa di toko adalah
menerima dan menyetorkan uang hasil penjualan dan
tanggung jawab LELY LARASATI adalah melakukan transaksi
jual beli voucher dan membuat pembukuan administrasi.
- Bahwa benar proses pembayaran yang dilakukan oleh
konsumen adalah transfer ke rekening pribadi milik saksi atau
secara tunai ke kasir yaitu terdakwa maupun kepala toko LELY
LARASATI. Dan saksi tidak pernah diberitahu dan tidak
mengetahui bahwa terdakwa bersama LELY LARASATI
menerima pembayaran dari konsumen melalui rekening
pribadinya.
- Bahwa saksi tidak mengetahui setelah uang dari pelanggan
di transfer ke rekening terdakwa, uang tersebut disetor atau
tidak ke rekening saksi atau ONG KHO KIAN al. AKEN selaku
pemilik toko.
- Bahwa benar karyawan di toko Citra Era Communication
adalah 4 (empat) orang yaitu LELY LARASATI (kepala
counter/toko), ARUM KUSUMA WARDANI (kasir), ANITA
KURNIAWATI, dan ANITA SUSIANI.
3. Saksi Anita Kurniawati
- Bahwa benar saksi adalah karyawan di bagian penjualan toko
Citra Era Communication yang tugas dan tanggung jawabnya
adalah menjual voucher, pulsa elektrik dan
menembak/mengirimkan pulsa elektrik ke konsumen serta
melakukan penyetoran voucher fisik.
- Bahwa benar saksi mengetahui bahwa LELY LARASATI dan
terdakwa telah mengganti-ganti nota penjualan sehingga
mengakibatkan kerugian pada pihak toko. Saksi tidak
mengetahui maksud dari mengganti-ganti nota penjulan
tersebut.
- Bahwa benar sistem pelaporan keuangan adalah setiap hari
menjelang tutup toko atau sore hari melakukan penyetoran
uang yang dilakukan oleh terdakwa kepada HAN TJUN ME dan
keesokan harinya baru dilakukan pengecekan terhadap buku
besar laporan keuangan setiap harinya dan nota pennjualan
serta lembaran stock harian setelah dilakukan pengecekan
tersebuat akan ditandatangani oleh HAN TJUN ME.
- Bahwa pelanggan yang transfer ke rekening LELY LARASATI
adalah ZAINAL, BLEDEK, PS, NAGA, RIZAL, yang lain lupa serta
yang transfer ke rekening terdakwa adalah YOUNG HAI dan
WIJAYA.
- Bahwa saksi mengetahui ada dua buku catatan keuangan
pembelian maupun penjualan yang dibawa LELY LARASATI
sebagai pegangan pribadi dan tidak dilaporkan pada
pimpinan.
- Bahwa saksi tidak mengetahui secara langsung perbuatan
yang dilakukan oleh terdakwa. Saksi hanya mengetahui
perbuatan LELY LARASATI.
- Bahwa saksi tidak melihat, mendengar dan mengalami sendiri kejadian dugaan penggelapan ini sehingga keterangan saksi wajib dikesampingkan.
4. Saksi Lely Larasati Suprapto
- Bahwa benar saksi adalah kepala counter/toko yang tugas
tanggungjawabnya adalah menjual voucher, pulsa elektrik,
membeli barang (voucher/pulsa elektrik dan kartu perdana
maupun voucher fisik) dan membuat laporan tentang
penjualan dan pembelian setiap hari ke pimpinan.
- Bahwa sistem pencatatan atas penjualan maupun pembelian
voucher/pulsa elektrik yang dilakukan oleh toko Citra Era
Communication dimana selaku kepala toko adalah dicatat di
laporan stock, dan untuk laporan keuangan di buku besar
sebagai laporan ke pimpinan berikut nota penjualan serta ada
3 (tiga) buku pegangan toko antara lain buku khusus esia,
buku khusus F-Kios dan buku elektrik.
- Bahwa saksi bertanggungjawab terhadap pencatatan di buku
keuangan pembelian maupun penjualan baik voucher/pulsa
elektrik dan terdakwa bertanggungjawab terhadap buku besar
laporan keuangan kepada pimpinan.
- Bahwa sepengatahuan saksi, terdakwa juga pernah menerima
pembayaran pembelian pulsa dari para konsumen melalui
rekening pribadi terdakwa namun saksi tidak mengetahui
apakah uang tersebut disetorkan atau tidak ke toko.
- Bahwa toko Citra Era Communication pernah mendapat
voucher bonus esia sebanyak 268 (dua ratus enam puluh
delapan) lembar yang tiap lembarnya senilai Rp 25.000,- (dua
puluh lima ribu rupiah) dan saksi telah menjual habis voucher
tersebut.
- Bahwa penjualan voucher bonus esia tersebut tidak/tanpa
sepengetahuan pemilik atau pimpinan toko. Dan uang hasil
penjualan tidak dilaporkan kepada pemilik atau pimpinan
toko.
KETERANGAN TERDAKWA:
Di depan persidangan Terdakwa menerangkan hal-hal sebagai berikut:
- Bahwa terdakwa mengenal dengan saksi korban.
- Bahwa terdakwa tidak pernah dihukum ataupun terlibat
perkara pidana yang lain.
- Bahwa benar terdakwa tidak pernah menggunakan uang milik
perusahaan, akan tetapi sejak tahun 2007 setiap satu minggu
sekali terdakwa menerima uang dari LELY LARASATI rata-rata
sebesar Rp 100.000,- sampai Rp 200.000,- selain itu pernah
menerima uang Rp 500.000,- sebanyak 3 kali dan Rp
600.000,- sebanyak 1 kali.
- Bahwa uang tersebut di atas adalah uang sisa penjualan dan
saat itu terdakwa curiga uang sisa apa menurut terdakwa
tidak mungkin dan karena terdakwa bawahan maka terima
saja.
- Bahwa benar terdakwa menerima transfer uang senilai Rp
225.000,- dari WONG JEN GUN pada 6 Oktober 2011 dan
setelah menerima uang dari pelanggan maka uang tersebut
langsung didebitkan ke rekening pimpinan atau diambil tunai
untuk selanjutnya diserahkan/disetorkan ke perusahaan.
- Bahwa benar nomor rekening yang digunakan adalah
4290421760 atas nama ARUM KUSUMA WARDANI dari Bank
BCA.
- Bahwa terdakwa menawarkan kepada pelanggan nomor
rekeningnya yaitu rekening BCA nomor 4290421760 atas
nama terdakwa/ ARUM KUSUMA WARDANI dikarenakan
pelanggan hanya memiliki rekening BCA.
- Bahwa sebagian besar uang transferan dari pelanggan
tersebut disetorkan kepada pimpinan/pemilik toko, dan
sebagian tidak disetorkan dan masih berada di rekening/ buku
tabungan.
- Bahwa pelanggan yang mentransfer pembayaran ke rekening
terdakwa adalah WONG JEN GUN dan DANANG/ HARI
HASTUTIK (WR/RX) dan dari transferan tersebut disetorkan ke
rekening pemilik toko, namun ada sebagian yang tidak
disetorkan.
- Bahwa benar terdakwa mengakui merubah nota penjualan
bersama dengan LELY LARASATI dengan tujuan untuk
mengurangi stok barang yang ada di toko tanpa
sepengetahuan pemilik.
- Bahwa uang transferan tersebut tidak disetorkan kepada
pemilik/ pimpinan toko karena digunakan untuk mengganti
apabila ada kekurangan pembayaran. Kekurangan
pembayaran adalah harga penjualan barang yang
dimurahkan/ diturunkan namun pada nota tetap harga sesuai
pasaran, sehingga pelanggan tetap membayar sesuai dengan
harga yang diturunkan.
- Bahwa terdakwa tidak menimbulkan kerugian pada toko (CV
Era Communication) dikarenakan walaupun uang dari
pelanggan ditransfer ke rekening BCA terdakwa, namun
setelah uang dari pelanggan tersebut diterima langsung
disetorkan kepada pemilik toko yaitu ONG KHO KIAN al. AKEN
melalui rekening toko.
- Bahwa terdakwa hanya mengambil untung ±Rp. 43.000,-
(empat puluh tiga ribu rupiah) dan itupun dari hasil ambil
keuntungan dari pelanggan dan tidak ada kerugian pada
perusahaan dari perbuatan terdakwa ini. Tidak seperti yang
dituduhkan kepada terdakwa yaitu sebesar Rp. 356.280.000,-
(tiga ratus lima puluh juta dua ratus delapan puluh ribu
rupiah).
- Bahwa terdakwa menyesal telah mengonta-ganti nota
penjualan.
- Bahwa terdakwa mengonta-ganti nota penjualan karena
diajak oleh LELY LARASATI.
BARANG BUKTI:
Dari Saksi korban dan Terdakwa telah disita:
- 1 (satu) buah buku tabungan BCA nomor rekening
4290421760 atas nama ARUM KUSUMA WARDANI.
- 1 (satu) bendel rekening koran tabungan BCA nomor rekening
4290421760 atas nama ARUM KUSUMA WARDANI.
- Buku besar laporan keuangan pembelian dan penjualan toko
Citra Era Communication.
- Buku kecil perincian catatan keuangan pembelian dan
penjualan toko Citra Era Communication yang dipegang oleh
LELY LARASATI SUPRAPTO.
- Fotokopi resi/bukti transfer pembayaran ke rekening pribadi
milik LELY LARASATI SUPRAPTO dan ARUM KUSUMA WARDANI.
- Fotokopi nota penjualan dan fotokopi invoice dari esia.
bahwa dari semua barang bukti yang disita oleh jaksa menimbulkan
pertanyaan; mengapa buku tabungan rekening milik toko CV Era
Communication tidak disita. Padahal barang bukti tersebut merupakan
barang bukti yang sangat penting untuk mengetahui aliran dana yang
masuk ke rekening toko dari rekening terdakwa ARUM KUSUMA WARDANI.
PETUNJUK:
Bahwa dari alat bukti yang dijabarkan diatas yakni mulai dari alat bukti keterangan saksi, Surat dan Keterangan Terdakwa maka ditemukan Petunjuk sebagai berikut:
1. Bahwa ada petunjuk yang menerangkan bahwa LELY LARASATI SUPRAPTO adalah pelaku yang menggelapkan uang sampai sejumlah Rp. Rp. 356.280.000,- (tiga ratus lima puluh juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah). Dan hal tersebut telah dibuktikan dalam persidangan bahwa sdri LELY LARASATI SUPRAPTO adalah pelaku utamanya.
FAKTA HUKUM YANG TERUNGKAP DARI ALAT BUKTI YANG TELAH
DIHADIRKAN DI PERSIDANGAN:
- Bahwa secara fakta yang terbukti adalah terdakwa memang
pernah mengganti-ganti nota penjualan.
- Bahwa secara fakta yang terbukti adalah memang benar
terdakwa pernah menerima pembayaran pulsa dimana uang
pembayaran dari konsumen itu masuk ke rekening terdakwa
terlebih dulu, DAN UANG TERSEBUT TELAH DITRANSFER KE
REKENING PELAPOR SELAKU PEMILIK (Lihat bukti buku
tabungan dan keterangan saksi leley dan terdakwa dalam
BAP)
DARI Sdr WONG JEN GUN (YUNGHAI) (data dari BAP keterangan terdakwa);
No Tgl/bln/thn Nilai
Transfe
ran
Disetor
ke
Toko
Tidak
Diseto
r
Ket
1.16/06/2011
20/07/2011
04/08/2011
25/08/2011
349.000
250.000
323.500
498.000
347.75
0
248.75
0
321.75
0
497.00
0
1250
1250
1750
1000
Uang yang
tidak
disetor
adalah
keuntung
an dari
Terdakwa
sendiri
dan Toko
tidak
mengalam
i kerugian
apapun.
DARI DANANG/HARI HASTUTIK 9WR/RX) (DATA DIDAPAT DARI BAP)
No Tgl/bln/thn Nilai
Transfe
ran
Disetor
ke
Toko
Tidak
Diseto
r
Ket
1.28/07/2011
11/08/2011
25/08/2011
28/07/2011
11/08/2011
448.000
498.000
707.000
348.000
373.000
448.00
0
495.00
0
750.00
0
348.00
0
3000
1250
Uang yang
tidak
disetor
adalah
keuntung
an dari
Terdakwa
sendiri
dan Toko
tidak
371.75
0
mengalam
i kerugian
apapun.
TOTAL UNTUNG YANG DIDAPAT OLEH TERDAKWA +-
43.000 (EMPAT PULUH TIGA RIBU RUPIAH)
- Bahwa faktanya pelapor dan jaska penuntut umum tidak
dapat membuktikan kerugian atau besar uang yang telah
digelapkan oleh terdakwa diamana menurut jaksa penuntut
umum, pelapor telah mengalami kerugian Rp 356.280.000
padahal faktanya tidak ada uang sebesar itu di dalam
rekening terdakwa.
- Faktanya pelapor dalam menetapkan besar kerugian hanya
menggunakan audit pribadi tanpa mengundang karyawannya
sehingga audit itu tidak dapat dipertanggung jawabkan
kebenaran datanya.
- Bahwa Pemilik toko (Pelapor) hanya mengira-ngira berkait
besar kerugian dan tidak tau pasti apakah memang secara
fakta memang ada penggelapan dan kerugian atau tidak hal
ini terlihat dari keterangan saksi HAM TJUN MEI yang
mengatakan “Bahwa saksi menerangkan yang menjadi
masalah adalah pelaporan keuangan hasil penjualan pulsa
elektrik yang mana pelaporannya tidak sama dengan
pembukuan yang dilaporkan karena bukti secara fisik tidak
ada, melainkan apabila ada pembelian pulsa elektrik bukti
penjualan biasanya melalui sms yang diteriman setelah
transaksi selesai, sehingga sulit untuk membuktikan berapa
penjualan pulsa elektrik setiap harinya, karena bukti sms
tersebut dapat dihapus sewaktu-waktu”
SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM TIDAK TERBUKTI
Analisis Yuridis:
Penuntut Umum dalam perkara ini menuntut Terdakwa dengan Pasal 374
KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP yang
bunyinya :
“Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya
terhadap barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau
karena pencariannya atau karena mendapat upah untuk itu,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun”.
UNSUR PENGGELAPAN DALAM JABATAN PASAL 374 KUHP TIDAK TERPENUHI.
Bahwa dalam surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum,
1. Unsur Penggelapan
Bahwa berdasar pasal 374 KUHP tentang penggelapan khususnya dalam jabatan, maka unsur-unsur penggelapan sesuai pasal 372 KUHP yaitu :
Pasal 372 KUHP
“Barang siapa dengan sengaja menguasai secara melawan hukum suatu benda yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, yang ada di dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, diancam karena penggelapan dengan hukuman penjara paling lama empat tahun atau dengan hukuman denda setinggi-tingginya enam puluh rupiah.”
- Unsur-unsur objektif :
1. menguasai untuk dirinya sendiri (zich toeeigenen)
2. suatu benda
3. yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain
4. yang ada di dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
5. secara melawan hukum (wederrechtelijk)
PENGGELAPAN TIDAK TERBUKTI
- bahwa jaksa tidak dapat membuktikan adanya penggelapan yang
dilakukan oleh terdakwa. Bahwa dalam persidangan hanya terbukti
bahwa terdakwa mengganti nota-nota penjualan, namun tidak dapat
dibuktikan bahwa terdakwa menggelapkan uang perusahaan sebesar
Rp 356.280.000,- (tiga ratus juta lima puluh enam ribu dua ratus
delapan puluh rupiah).
- Berdasarkan tanggung jawab terdakwa dalam perusahaan sebagai
kasir, yaitu menerima pembayaran dari kostumer, menulis laporan di
buku administrasi penjualan per hari, melakukan order jika tidak ada
LELY LARASATI sebagai Kepala Toko dan tanggung jawab LELY
LARASATI adalah menjual voucher, pulsa elektrik, membeli barang
(voucher/pulsa elektrik dan kartu perdana maupun voucher fisik) dan
membuat laporan tentang penjualan dan pembelian setiap hari ke
pimpinan. Maka berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya maka
terdakwa memiliki kemungkinan lebih kecil untuk melakukan
penggelapan seperti yang didakwakan padanya yaitu sebesar Rp
356.280.000,- (tiga ratus juta lima puluh enam ribu dua ratus delapan
puluh rupiah), daripada kemungkinan yang dimiliki Kepala Toko.
- Bahwa dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum
mempermasalahkan adanya uang penjualan pulsa yang masuk ke
rekening Terdakwa padahal sudah jelas hal tersebut telah
dipertanggung jawabkan oleh Terdakwa dan uang tersebut telah
ditransfer oleh Terdakwa pada pelapor selaku pemilik toko sebagai
berikut:
DARI Sdr WONG JEN GUN (YUNGHAI) (data dari BAP keterangan terdakwa);
No Tgl/bln/thn Nilai
Transfe
ran
Disetor
ke
Toko
Tidak
Diseto
r
Ket
2.16/06/2011
20/07/2011
349.000
250.000
347.75
0
248.75
0
1250
1250
Uang yang
tidak
disetor
adalah
04/08/2011
25/08/2011
323.500
498.000
321.75
0
497.00
0
1750
1000
keuntung
an dari
Terdakwa
sendiri
dan Toko
tidak
mengalam
i kerugian
apapun.
DARI DANANG/HARI HASTUTIK 9WR/RX) (DATA DIDAPAT DARI BAP)
No Tgl/bln/thn Nilai
Transfe
ran
Disetor
ke
Toko
Tidak
Diseto
r
Ket
2.28/07/2011
11/08/2011
25/08/2011
28/07/2011
11/08/2011
448.000
498.000
707.000
348.000
373.000
448.00
0
495.00
0
750.00
0
348.00
0
371.75
0
3000
1250
Uang yang
tidak
disetor
adalah
keuntung
an dari
Terdakwa
sendiri
dan Toko
tidak
mengalam
i kerugian
apapun.
TOTAL UNTUNG YANG DIDAPAT OLEH TERDAKWA +-
43.000 (EMPAT PULUH TIGA RIBU RUPIAH)
- Bahwa sudah jelas Jaksa Penuntut Umum tidak bisa membuktikan
dengan sah dan meyakinkan berkait kerugian yang dialami Pelapor
dan yang diuraikan dalam dakwaan dimana Jaksa Penuntut Umum
mengatakan pelapor telah mengalami kerugian sebesar Rp
356.280.000,- (tiga ratus juta lima puluh enam ribu dua ratus delapan
puluh rupiah).
- Bahwa sudah jelas dalil pelapor yang mengatakan pelapor telah
mengalami kerugian sebesar Rp 356.280.000,- (tiga ratus juta lima
puluh enam ribu dua ratus delapan puluh rupiah) ADALAH DARI
AUDIT YANG DILAKUKAN OLEH PELAPOR SENDIRI TANPA MENGIKUT
SERATAKAN TERDAKWA SELAKU KARYAWAN SEHINGGA
KEBENARANNYA SANGAT DIRAGUKAN.
- Bahwa Pemilik toko (Pelapor) hanya mengira-ngira berkait besar
kerugian dan tidak tau pasti apakah memang secara fakta memang
ada penggelapan dan kerugian atau tidak hal ini terlihat dari
keterangan saksi HAM TJUN MEI yang mengatakan “Bahwa saksi
menerangkan yang menjadi masalah adalah pelaporan keuangan
hasil penjualan pulsa elektrik yang mana pelaporannya tidak sama
dengan pembukuan yang dilaporkan karena bukti secara fisik tidak
ada, melainkan apabila ada pembelian pulsa elektrik bukti penjualan
biasanya melalui sms yang diteriman setelah transaksi selesai,
sehingga sulit untuk membuktikan berapa penjualan pulsa elektrik
setiap harinya, karena bukti sms tersebut dapat dihapus sewaktu-
waktu”
PERBUATAN TERDAKWA TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN
MEYAKINKAN
1. Bahwa berdasarkan Pasal 183 KUHAP dikatakan bahwa “Hakim tidak
boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan
sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia
memperolehkeyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar
terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.”
2. Bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam surat dakwaan mengatakan
bahwa penggelapan yang dilakukan terdakwa telah merugikan
pelapor sebesar Rp 356.280.000,- (tiga ratus juta lima puluh enam
ribu dua ratus delapan puluh rupiah). Namun sesuai dengan
pemeriksaan alat bukti dalam persidangan dan keterangan para
saksi-saksi ternyata Jaksa Penuntut Umum tidak dapat
membuktikan adanya kerugian sebesar Rp 356.280.000,- (tiga ratus
juta lima puluh enam ribu dua ratus delapan puluh rupiah). Bahwa
fakta persidangan mengatakan bahwa Angka kerugian sebesar Rp
356.280.000,- (tiga ratus juta lima puluh enam ribu dua ratus
delapan puluh rupiah) timbul dari audit intern dari Pelapor saja
tanpa mengikut sertakan karyawan sehingga kebenarannya sanagt
diragukan.
3. Bahwa audit internal dalam perusahaan tidak seharusnya dilakukan
secara sepihak, dalam hal ini oleh HAM TJUN ME. Audit internal
seharusnya dilakukan oleh orang ketiga yang indepepnden. Namun
dalam hal ini audit hanya dilakukan oleh HAM TJUN ME sehingga
terkesan pembenaran atau penyalahan pembukuan hanya
berdasarkan pandangan satu orang, tanpa melibatkan pihak yang
membuat pembukuan tersebut.
4. Bahwa sudah jelas yang terbukti adalah perbuatan terdakwa yang
mengganti-ganti nota penjualan tapi perbuatan penggelapan yang
didakwakan pada terdakwa tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan karena pada dasarnya UANG YANG DITRANSFER OLEH
KONSUMEN PADA REKENING TERDAKWA TIDAK MENCAPAI ANGKA
sebesar Rp 356.280.000,- (tiga ratus juta lima puluh enam ribu dua
ratus delapan puluh rupiah) DAN UANG YANG DITRANSFER OLEH
KONSUMEN PADA REKENING TERDAKWA TELAH DITRANSFER
KEMBALI KE REKENING TOKO.
5. Bahwa sesuai Pasal 191 ayat (2) KUHAP “ jika pengadilan
berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa
terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana,
maka terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum.
6. Bahwa kiranya hakim pemeriksa perkara ini juga berpegang pada kata-kata bijak “LEBIH BAIK MEMBEBASKAN SERIBU PENJAHAT DARI PADA MENGHUKUM SATU ORANG YANG TIDAK BERSALAH”
Majelis Hakim yang terhormat,
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana tersebut di atas, maka kami mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan, bahwa dakwaan saudara Jaksa tersebut dinyatakan tidak terbukti dan oleh karena itu memutuskan sebagai berikut:
1. Membebaskan terdakwa dari segala dakwaan dan tuntutan hukum (Vrijspraak) atau setidak-tidaknya menyatakan bahwa terdakwa dilepaskan dari segala dakwaan dan tuntutan hukum (onslag van alle rechtsvervolging).
2. Membebankan biaya perkara kepada Negara.Atau Mohon keputusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Surabaya, ….. Juni 2012
Hormat Kami,
HANS EDWARD HEHAKAYA,SH.ADVOKAT