Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

39
TUGAS TELINGA GATAL Oleh: BILTINOVA ARUM MIRANTI G99141059 Pembimbing : dr. Antonius Christanto, Sp.THT-KL, M.Kes KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU THT-KL

description

THT telinga

Transcript of Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

Page 1: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

TUGAS

TELINGA GATAL

Oleh:

BILTINOVA ARUM MIRANTI

G99141059

Pembimbing :

dr. Antonius Christanto, Sp.THT-KL, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

2015

Page 2: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

1. Simptom atau keluhan utama di bidang THT-KL

Terdapat berbagai simptom atau keluhan utama yang dirasakan pasien yang

menyebabkan pasien tersebut datang ke poli THT-KL antara lain sebagai berikut.1

a. Keluhan di hidung, meliputi :

1) Pilek/keluar cairan dari hidung (rhinorrhea),

2) Hidung tersumbat (nasal obstruksi),

3) Bersin-bersin (sneezing),

4) Rasa nyeri di daerah muka dan kepala,

5) Perdarahan dari hidung/mimisan (epistaksis),

6) Gangguan penghidu (anosmia/hiposmia),

7) Benda asing di dalam hidung (corpal),

8) Suara sengau (nasolalia),

9) Hidung berbau (foetor ex nasal).

b. Keluhan di tenggorok, meliputi :

1) Nyeri menelan (odinofagia),

2) Sakit tenggorokan,

3) Tenggorok berlendir/banyak dahak di tenggorok,

4) Sulit menelan (disfagia),

5) Suara serak (hoarseness),

6) Benda asing di dalam tenggorok (corpal),

7) Amandel (tonsil),

8) Bau mulut (halitosis),

9) Tenggorok kering,

10) Rasa sumbatan di leher,

11) Batuk.

2

Page 3: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

c. Keluhan di telinga, meliputi :

1) Nyeri telinga (otalgia),

2) Keluar cairan dari telinga (otorrhea),

3) Telinga berdenging/berdengung (tinnitus),

4) Gangguan pendengaran/tuli (deafness),

5) Telinga terasa penuh,

6) Pusing berputar (vertigo),

7) Benda asing di dalam telinga (corpal),

8) Telinga gatal (itching),

9) Sakit kepala (cephalgia),

10) Sakit kepala sebelah (migraine).

2. Mekanisme patofisiologi telinga gatal

a. Anatomi telinga

Telinga merupakan indra pendengaran, terbagi atas beberapa bagian

seperti: telinga luar, tengah, dan dalam.1

3

Page 4: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

1) Telinga Luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai

membran timpani. Terdiri dari :

a) Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang

telinga berbentuk huruf S, dan tangka tulang rawan pada

sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam

rangkanya terdiri dari tulang, dengan panjang 2,5 – 3 cm. Pada

sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar

serumen ( modifikasi kelenjar keringat ) dan rambut. Kelenjar

keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada dua

pertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.

Serumen memiliki sifat antimikotik dan bakteriostatik dan juga

repellant terhadap serangga.

b) Membran timpani (gendang telinga) merupakan perbatasan

telinga bagian luar dengan tengah. Membrana timpani berbentuk

bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat

oblik terhadap sumbu liang telinga. Membrana timpani dilapisi

kulit pada permukaan eksternal, dilapisi mukosa pada permukaan

internal.memiliki ketegangan, ukuran, dan ketebalan yang sesuai

untuk menghantarkan gelombang bunyi secara mekanis. Bagian

atas disebut pars flaksida ( membran sharpnell ), sedangkan

bagian bawah pars tensa ( membran propria ). Pars flaksida

hanya berlapis dua, yaitu bagian luar adalah lanjutan epitel kulit

liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia,

seperti epitel mukosa saluran nafas. Pars flaksida terdapat daerah

yang disebut atik. Di tempat ini terdapat aditus ad antrum yang

4

Page 5: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

menghubungkan telinga tengah dengan antrum mastoid. Pars

tensa mempunyai satu lagi di tengah, yaitu lapisan yang terdiri

dari serat kolagen dan sedikit serat elastin yang berjalan secara

radier di bagian luar dan sirkuler pada bagian dalam.

Bayangan penonjolan bagian bawah malleus pada

membran timpani disebut dengan umbo. Dari umbo, bermula

suatu refleks cahaya (cone of light) ke arah bawah, yaitu pukul 7

pada membran timpani kiri dan pukul 5 pada membran timpani

kanan. Pada membran timpani terdapat 2 serat, sirkuler dan

radier.Serabut inilah yang mengakibatkan adanya refleks cahaya

kerucut. Bila refleks cahaya datar, maka dicurigai ada kelainan

pada tuba eustachius.

2) Telinga Tengah

Telinga tengah berbentuk kubus dengan :

- batas luar : membran timpani

- batas depan : tuba eustachius

- batas bawah : vena jugularis ( bulbus jugularis )

-batas belakang : aditus ad antrum, kanalis facialis pars vertikalis.

- batas atas : tegmen timpani ( meningen/otak )

-batas dalam : berturut-turut dari atas ke bawah kanalis semi

sirkularis horizontalis, kanalis fasialis, tingkap lonjong ( oval

window ) dan tingkap bundar ( round window ) dan promontorium.

Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran

yang tersusun dari luar ke dalam, yaitu maleus, inkus, dan stapes.

Tulang pendengaran didalam telinga saling berhubungan. Prosessus

longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat

dengan inkus, dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada

tingkap lonjong yang berhubungan dengan koklea. Hubungan antar

5

Page 6: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

tulang-tulang pendengaran merupakan persendian. Tuba eustachius

termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah

nasofaring, dengan telinga tengah.

3) Telinga dalam

Telinga dalam terdiri dari labirin osea, yaitu sebuah

rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang

berisi cairan perilimfe& labirin membranasea, yang terletak lebih

dalam dan memiliki cairan endolimfe.

Di depan labirin terdapat koklea. Penampang melintang

koklea terdiri atas tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan

skala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan

dengan tulang stapes melalui jendela berselaput yang disebut

tingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga

tengah melalui tingkap bulat.

Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis

atau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran

basilaris.Di atas membran basilaris terdapat organ corti yang

berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls.Organ corti

terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel rambut

terdapat membran tektorial yang terdiri dari gelatin yang lentur,

sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak

dengan N.vestibulokoklearis.

Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat

indera keseimbangan.Bagian ini secara struktural terletak di

belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus

serta tiga saluran setengah lingkaran atau kanalis semisirkularis.

Kelima bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan

6

Page 7: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian

keseimbangan dari N. vestibulokoklearis.

b. Histologi telinga

1) Telinga Luar

a) Aurikula

Suatu lempeng tulang rawan elastik yang kuning dengan

ketebalan 0,5 – 1 mm, diliputi oleh perikondrium yang banyak

mengandung serat-serat elastis.

Seluruh permukaannya diliputi kulit tipis dengan lapisan

subkutis yang sangat tipis (hipodermis) pada permukaan

anterolateral.

Ditemukan rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, yang

umumnya kurang berkembang.Dalam lapisan subkutis dan

menempel pada perikondrium terdapat beberapa lembar otot lurik.

b) Liang telinga luar (Meatus akustikus eksternus)

Membentang dari aurikula sampai membran timpani. Pada

potongan melintang, saluran ini bentuknya oval dan liang

telinganya tetap terbuka karena dindingnya kaku. Sepertiga bagian

luar mempunyai dinding tulang rawan elastis yang meneruskan diri

menjadi tulang rawan aurikula, dan duapertiga bagian dalam

berdinding tulang.

Saluran ini dilapisi kulit tipis tanpa jaringan subkutis.

Lapisan-lapisan demis yang lebih dalam bersatu dengan

perikondrium atau periosteum.

7

Page 8: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

Pada bagian luar banyak ditemukan rambut yang

berhubungan dengan kelenjar sebasea, dan sejumlah kecil rambut

dan kelenjar sebasea pada bagian atap saluran bagian dalam.

Dalam liang telinga luar ditemukan serumen, yaitu suatu

materi coklat seperti lilin dengna rasa yang pahit dan berfungsi

pelindung.

Serumen merupakan gabungan sekret kelenjar sebasea dan

kelenjar serumen, yang merupakan modifikasi kelenjar keringat

yang besar, berjalan spiral dan salurannya bermuara langsung ke

permukaan kulit atau bersama kelenjar sebasea ke leher folikel

rambut.

c) Membran timpani

Berbentuk oval dan letaknya oblique/miring menutupi

bagian terdalam liang telinga luar. Membran timpani mempunyai

dua lapis jaringan ikat, lapisan luar mempunyai serat yang berjalan

radial, dan lapisan dalamnya mempunyai serat yang berjalan

sirkular.

Permukaan luarnya dilapisi kulit yang sangat tipis dan

permukaan dalamnya dilapisi mukosa ruang telinga tengah yang

tebalnya 20-30 mikron dengan epitel yang kuboid.

Pada membran timpani melekat maleus yang menyebabkan

membran menonjol ke dalam rongga telinga tengah.

Bagian atas membran timpani tak mengandung serat-serat

kolagen, dan disebut bagian flaksida (membrana shrapnell).

2) Telinga tengah

Terdiri dari rongga seperti celah di dalam tulang temporal yaitu

rongga timpani, dan tuba auditorius (eustachii) yaitu suatu kanal atau

duktus yang menghubungkannya dengan nasofaring.

8

Page 9: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

Epitel yang melapisi rongga timpani adalah epitel selapis

gepeng atau kubis rendah, akan tetapi dibagian anterior pada celah

tuba auditiva, epitelnya selapis silindris bersilia :

Lamina propria tipis dan menyatu dengan percosteum.Maleus

dan inkus tergantung pada ligamen-ligamen tipis dari atap.Lempeng

dasar stapes melekat melalui sendi fibrosa pada fenestra ovalis pada

dinding dalam. Antara ketiga tulang pendengaran terdapat dua sendi

sinovial Periosteum tipis pada tulang pendengaran, menyatu dengan

lamina propria tipis dibawah lapisan epitel selapis gepeng, yang

melapisi seluruh rongga timpani.

Fenestra ovalis pada dinding medial, ditutupi oleh lempeng

dasar stapes, memisahkan rongga timpani dari perilimf dalam skala

vestibuli koklea.Oleh karenanya, getaran-getaran membrana timpani

diteruskan oleh rangkaian tulang-tulang pendengaran ke perilimf

telinga dalam.

Fenestra rotundum yang terletak dalam dinding medial rongga

timpani di bawah dan belakang fenestra ovalis dan diliputi oleh suatu

membran elastis (membran timpani sekunder), yang memisahkan

rongga timpani dari perilimf dalam skala timpani koklea.

Tuba eustachius

Menghubungkan rongga timpani dengan nasofaring,

panjangnya 3,5 cm. Bagian sepertiga posterior mempunyai dinding

tulang dan bagian duapertiga anterior mempunyai dinding tulang

rawan. Lumennya gepeng, dinding medial dan lateral bagian tulang

rawan saling berhadapan menutup lumen.

Epitel bervariasi dari epitel bertingkat, selapis silindris bersilia

dengan sel goblet dekat faringLamina propia dengan faring,

mengandung kelenjar seromukosa.Dengan menelan, dinding tuba

saling terpisah, sehingga lumen terbuka dan udara dapat masuk ke

9

Page 10: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

rongga telinga tengah untuk menyamakan tekanan udara pada ke dua

sisi membran timpani.

3) Telinga dalam

Adalah suatu sistem saluran dan rongga di dalam pars petrosun

tulang temporalis, labirin oseosa (Labirin tulang). Di dalamnya

terdapat labirin membranosa yang juga merupakan suatu rangkaian

saluran dan rongga-rongga.

Labirin membranosa berisi cairan endolimf.Dinding labirin

membranosa memisahkan endolimf dari perilimf, yang mengisi ruang

labirin tulang sisanya.

a) Labirin tulang

Yang di tengah adalah vestibulum, terletak medial terhadap

rongga timpani, dengan fenestra ovalis pada dinding di

antaranya.Posterior terhadap vestibulum dan bermuara ke

dalamnya, ada tiga buah saluran semisirkularis.Berdasarkan

letaknya, saluran semisirkularis itu disebut saluran anterior,

posterior, dan lateral, yang masing-masing saling tegak lurus.

Setiap saluran mempunyai pelebaran, disebut

Ampula.Ampula saluran yang anterior dan lateral, letaknya

berdekatan di atas fenestra ovalis, dan milik saluran posterior

membuka ke bagian posterior vestibulum. Walaupun ada tiga

saluran, hanya ada lima muara pada vestibulum. Ujung posterior

saluran posterior yang tidak berampula, menyatu dengan ujung

medial saluran anterior yang tidak berampula, dan bermuara ke

dalam bagian medial vestibulum oleh krus komune.

Ujung tidak berampula saluran lateral bermuara secara

terpisah ke dalam bagian atas vestibulum. Dari dinding medial

vestibulum terjulur saluran sempit ke arah inferoposterior untuk

10

Page 11: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

mencapai permukaan posterior tulang temporal pars petrosus dalam

fosa kranial posterior.

Ke arah anterior, rongga vestibulum berhubungan dengan

koklea tulang.

Sumbu tulang koklea yaitu modiolus tersusun melintang terhadap

sumbu panjang tulang temporal pars petrosus dengan dasar

mengarah ke fosa kranial posterior dan puncaknya mengarah ke

depan dan lateral. Tonjolan tulang yang terjulur dari modiolus

membentuk lamina spiralis.

b) Labirin membranosa

Didalam labirin tulang terdapat labirin membranosa, suatu

sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan

dilapisi epitel dan mengandung endolimf.Vestibulum berisi dua

buah ruangan dan saluran-saluran penghubung. Di bagian posterior,

utrikulus dihubungkan denan tiga buah saluran semisirkularis

membranosa melalui lima buah lubang. Ampula saluran

semisirkularis membranosa lebar. Di anterior, sakulus yang

bentuknya hampir sferis, dihubungkan dengan utrikulus oleh suatu

tabung/saluran ramping berbentuk huruf Y, yang cabang-cabang

pendeknya merupakan duktus utrikularis dan duktus sakularis.

Saluran-saluran ini bergabung membentuk duktus

endolimfatikus, yang berjalan posteroinferior ke permukaan

posterior pars petrosus tulang temporal, dan di sini berakhir sebagai

kantung yang buntu yaitu sakus endolimfatikus.Di sebelah anterior,

bagian bawah kantung ini berhubungan dengan duktus koklearis

melalui suatu saluran pendek dan sempit duktus reuniens.

Terdapat badan-badan akhir saraf sensorik dalam ampula

saluran semisirkularis (krista ampularis) dan dalam utrikulus dan

sakulus (makulus ultrikuli dn sakuli) yang berfungsi sebagai indra

11

Page 12: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

statik dan kinetik. Organ pendengaran adalah organ Corti yang

terdapat sepanjang duktus koklearis.

c) Utrikulus dan sakulus

Mempunyai dinding dengan lapisan jaringan ikat halus yang

mengandung sejumlah fibroblas dan melanosit.Di antara lapis

jaringan ikat utrikulus dan sakulus dengan epitel selapis gepeng

yang melapisi, terdapat suatu lamina basal yang tipis.

Terdapat tiga jenis sel dalam makula :

• Sel penyokong (sustentakular) : adalah sel yang berbentuk

silindris tinggi, terletak pada lamina basalis, dan mempunyai

mikrovili pada permukaan apikal dengan beberapa granila

sekretorik. Sel-sel ini membentuk matriks membran otolit.

• Sel rambut tipe I

• Sel rambut tipe II

Pada permukaan makula, terdapat suatu lapisan gelatin

dengan ketebalan 22 mikrometer, disebut membran otolit, yang

mengandung banyak badan-badan kristal yang kecil yang disebut

otokonia atau otolit, terdiri dari kalsium karbonat dan suatu protein.

Mikrovili pada sel penyokong dan stereosilia serta kinosilia sel

rambut, terbenam dalam membran otolit.

Perubahan posisi kepala, mengakibatkan perubahan dalam

tekanan atau tegangan dalam membran otolit dengan akibat terjadi

rangsangan pada sel rambut.Rangsangan ini diterima oleh badan

akhir saraf yang terletak antara sel-sel rambut.

d) Kanalis semisirkularis

Mempunyai penampang yang oval dengan bagian yang

paling cembung berdampingan erat dengan periosteum. Pada

12

Page 13: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

permukaan luarnya terdapat ruang perilimf yang lebar dilalui

trabekula. Sebuah krista ditemukan dalam setiap ampula. Tiap

krista dibentuk oleh sel-sel penyokong dan dua tipe sel rambut.

Mikrovili, stereosilia, dan kinosilianya terbenam massa gelatinosa,

yang disebut kupula.

Dalam krista ampularis, sel-sel rambutnya dirangsang oleh

gerakan endolimf akibat percepatan sudut kepala. Gerakan endolimf

ini mengakibatkan tergeraknya stereosilia dan kinosilia.Dalam

makula, sel-sel rambut juga terangsang, tetapi perubahan posisi

kepala dalam ruang mengakibatkan suatu peningkatan atau

penurunan tekanan pada sel-sel rambut oleh membran otolit.

e) Koklea

Berjalan spiral degan 2 3/4 putaran sekitar

modiolus.Modiolus menjadi tempat keluarnya lamina spiralis,

kemudian menjulur ke dinding luar koklea suatu membrana

basilaris.Pada tempat perlekatan membrana basilaris ke dinding luar

koklea, terdapat penebalan periosteum yang disebut ligamentum

spiralis.Membran vestibularis (Reissner), membentang sepanjang

koklea dari lamina spiralis ke dinding luar.

Duktus koklearis terbagi menjadi tiga ruangan yaitu skala

vestibularis, media, dan timpani.Scala vestibuli: dinding dilapisi

jaringan pengikat tipis dengan epitel selapis gepeng.Scala

media/ductus cochlearis dengan membrana vestibularis

Reissner.Scala tympani: dinding dilapisi jaringan pengikat tipis

dengan epitel selapis gepeng.

Stria vaskularis adalah epitel vascular yang terletak pada

dinding lateral duktus koklearis dan bertanggung jawab atas

komposisi ion di endolimfe. Organ korti mengandung sel rambut,

yang berespons terhadap berbagai frekuensi suara.Sel rambut

13

Page 14: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

terdapat pada membrane basiliaris. Barisan streosilia berbentuk w

pada bagian luar dan berbentuk v atau linier pada bagian

dalam.Tidak terdapat kinosilium. Ujung streosilia terbenam dalam

membrane tektorial.2,3,4,5

c. Fisiologi telinga

Telinga berfungsi sebagai indra pendengaran. Adapun fisiologi

pendengaran adalah sebagai berikut : Proses mendengar diawali dengan

ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang

yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut

menggetarkan membran timpani, diteruskan ke telinga tengah melalui

rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasikan getaran

melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan

luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah

diamplifikasikan ini akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan

tingkap lonjong, sehingga perilimfa pada skala vestibuli bergerak.

Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong

endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran

basalis dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik

yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut,

sehingga kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik

dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut,

sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinaps yang akan

menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius sampai ke korteks

pendengaran ( area 39-40 ) di lobus temporalis.1

14

Page 15: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

d. Mekanisme patofisiologi telinga gatal

Gatal pada telinga berkaitan dengan histologi dan fisiologi dari

telinga luar. Gatal pada telinga terjadi di liang telinga luar. Liang telinga

dengan panjang 2,5 cm dan lebar 7-9 mm sampai dengan sisi luar dari

memran timpani dilapisi oleh epitel skuamos berlapis yang

terkeratinisasi. Dalam liang telinga luar ditemukan serumen, yaitu suatu

materi coklat seperti lilin dengan rasa yang pahit dan berfungsi

pelindung. Serumen merupakan gabungan sekret kelenjar sebasea dan

kelenjar serumen, yang merupakan modifikasi kelenjar keringat yang

besar, berjalan spiral dan salurannya bermuara langsung ke permukaan

kulit atau bersama kelenjar sebasea ke leher folikel rambut.

Serumen adalah hasil prodksi kelenjar sebasea, kelenjar

seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu. Dalam keadaan

normal, serumen terdapat di sepertiga luar liang telinga karena kelenjar

tersebut hanya ditemukan didaerah ini. Serumen dapat keluar sendiri

dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah

membran timpani menuju ke luar serta dibantu oleh gerakan rahang

sewaktu membuka. Namun pada daerah di depan membran timpani,

terjadi penumpukkan keratin dan serumen dan biasanya sulit untuk

dibersihkan.

Serumen tidak mempunyai efek ati bakteri ataupun antijamur,

namun serumen mempunyai efek proteksi. Serumen mengikat kotoran,

menyebarkan aroma yang tidak disenangi oleh serangga sehingga

serangga tidak masuk ke liang telinga. Serumen terdiri dari lipid (46

sampai 73%), protein, asam amino bebas, ion mineral, lizozim,

imunoglobulin, dan asam lemak. Rantai asam lemak pada kulit yang

intak dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Karena komposisinya

yang hidrofobik, serumen mampu membuat liang telinga tidak

15

Page 16: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

permeabel atau tidak mudah ditembus air dan mencegah kerusakan

epitel.

Mikroorganisme normal yang dapat ditemukan di liang telinga

luar adalah Staphylococcus epidermis, Corrynebacterium sp, Bacillus

Sp, bakteri gram positif (Staphylococcus aureus, Streptococcus sp),

bakteri basilus gram negatif (Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli,

Haemophilus influenza), Genus aspergillus dan Candida sp.

Mikroorganisme diatas menjadi patogen apabila dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti:

1) Faktor lingkungan (panas, kelembaban)

2) Perubahan epitelial seperti pada penyakit dermatologis, trauma

3) Peningkatan pH di liang telinga luar

4) Perenang

5) Perubahan kualitatif dan kuantitatif dari serumen. Serumen dengan

jumlah banyak mendukung pertumbuhan jamur.

6) Faktor sistemik (imunodepresi, penggunaan kortikosteroid,

antibiotik, sitostatik, keganasan)

7) Riwayat otitis eksterna, otitis media supuratif kronik, post operasi

rongga mastoid. Permukaan epitel kulit liang telinga luar yang

awalnya baik jadi terganggu sehingga menjadikan liang telinga

sebagai media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme.

Kerusakan epitel juga menyebabkan penurunan ekskresi dari

apokrin dan kelenjar yang menghasilkan serumen dimana

perubahan lingkungan liang telinga luar mendukung untuk

pertumbuhan mikroorganisme (pH normal 3-4).

8) Penggunaan penutup kepala hingga menutupi liang telinga

menjadikan liang telinga sebagai tempat pertumbuhan jamur.1,6

Pertumbuhan dari mikroorganisme patogen terutama jamur dapat

menimbulkan rasa gatal pada telinga.

16

Page 17: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

3. Bagaimana penanganan yang harus dilakukan jika ada pasien datang dengan keluhan telinga gatal? (Termasuk anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang)a) Anamnesis

Untuk menegakkan diagnosis diperlukan anamnesis yang cermat

untuk menentukan diagnosis kelainan atau penyakit yang menyebabkan

terjadinya telinga gatal. Pasien ditanya mengenai keluhan utama. Lokasi,

waktu dan perjalanan terjadinya keluhan telinga gatal juga perlu

ditanyakan. Riwayat penyakit dahulu yang berkaitan dengan adanya

keluhan nyeri di dalam telinga, adanya secret yang keluar dari telinga,

telinga terasa penuh dan riwayat operasi telinga juga perlu ditanyakan.

Riwayat kebiasaan beraktifitas yang berhubungan dengan air, misalnya

berenang, menyelam, kemudian kebiasaan membersihkan telinga juga

perlu ditanyakan.

b) Pemeriksaan fisikAlat yang diperlukan untuk pemeriksaan telinga adalah lampu kepala,

corong telinga, otoskop, pelilit kapas, pengait serumen, pinset telinga dan

garputala.

Pasien duduk dengan posisi badan condong sedikit ke depan dan

kepala lebih tinggi sedikit dari kepala pemeriksa untuk memudahkan

melihat liang telinga dan membran timpani. Mula-mula dilihat keadaan

dan bentuk daun telinga, daerah belakang daun telinga apakah terdapat

tanda peradangan atau sikatriks bekas operasi. Dengan menarik daun

telinga ke atas dan ke belakang, melihat bagian liang telinga dan membran

timpani dengan menggunakan otoskop. Pada pemeriksaan otoskop, bila

terlihat miselia atau hifa dapat menunjukkan terjadinya otomikosis. Liang

telinga luar apabila tampak erite dan ada debris jamur, berwarna putih,

abu-abu, atau hitam, dapat mendukung diagnosis otomikosis. Bila terdapat

serumen dalam liang telinga yang menyumbat, maka serumen harus

dikeluarkan.

17

Page 18: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

Diperlukan juga melakukan uji pendengaran memakai garputala den

dari hasil pemeriksaan dapat diketahui apakah ada tuli konduktif dan

ataupun tuli sensorineural.

c) Pemeriksaan penunjang- Preparat langsung : skuama dari kerokan kulit liang telinga diperiksa

dengan KOH 10 % akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum, dan kadang-

kadang dapat ditemyukan spora-spora kecil.

- Pembiakan : Skuama dibiakkan pada media Agar Saboraud, dan

dieramkan pada suhu kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu

berupa koloni filament berwarna putih. Dengan mikroskop tampak hifa-

hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan spora berjejer

melekat pada permukaannya.

18

Page 19: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

Skema:

4. Apa saja diagnosis banding keluhan telinga gatal?

a. Otomikosis

Otomikosis ( dikenal juga dengan Singapore Ear ), adalah infeksi

telinga yang disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur, yang superficial

pada kanalis auditorius eksternus.7

Otomikosis ini sering dijumpai pada daerah yang tropis. Infeksi ini

dapat bersifat akut dan subakut, dan khas dengan adanya inflammasi, rasa

19

Telinga gatal

Anamnesis

Pemeriksaan fisik dan uji

pendengaran

1) Nyeri tekan tragus2) Nyeri hebat3) Pembengkakan sebagian besar

dinding kanalis4) Sekret cair5) Tidak ada partikel jamur6) Pendengaran normal atau sedikit

berkurang

1. Keluhan gatal lebih nyata2. Bisa didapatkan eritem

liang telinga luar3. Ada skuama4. Didapatkan partikel jamur5. Didapatkan serumen

DD: Otitis eksterna difusaPemeriksaan penunjang: laoratorium

dengan KOH, kultur (+) hifa dan

koloni berwarna putih

Otomikosis

DD: Otomokosis, dermatitis ekzematosa serumen

Page 20: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

gatal, dan ketidaknyamanan. Mikosis ini menyebabkan adanya

pembengkakan, pengelupasan epitel superfisial, adanya penumpukan

debris yang berbentuk hifa, disertai suppurasi, dan nyeri.7,8

Angka insidensi otomikosis tidak diketahui, tetapi sering terjadi

pada daerah dengan cuaca yang panas, juga pada orang-orang yang senang

dengan olah raga air. 1 dari 8 kasus infesi telinga luar disebabkan oleh

jamur. 90 % infeksi jamur ini disebabkan oleh Aspergillus spp, dan

selebihnya adalah Candida spp. Angka prevalensi Otomikosis ini

dijumpai pada 9 % dari seluruh pasien yang mengalami gejala dan tanda

otitis eksterna. Otomikosis ini lebih sering dijumpai pada daerah dengan

cuaca panas, dan banyak literatur menyebutkan otomikosis berasal dari

negara tropis dan subtropis. Di United Kingdom ( UK ), diagnosis otitis

eksterna yang disebabkan oleh jamur ini sering ditegakkan pada saat

berakhirnya musim panas.

Faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna, dalam hal ini

otomikosis, meliputi ketiadaan serumen, kelembaban yang tinggi,

peningkatan temperature, dan trauma lokal, yang biasanya sering

disebabkan oleh kapas telinga ( cotton buds ) dan alat bantu dengar.

Serumen sendiri memiliki pH yang berkisar antara 4-5 yang berfungsi

menekan pertumbuhan bakteri dan jamur. Olah raga air misalnya berenang

dan berselancar sering dihubungkan dengan keadaan ini oleh karena

paparan ulang dengan air yang menyebabkan keluarnya serumen, dan

keringnya kanalis auditorius eksternus. Bisa juga disebabkan oleh adanya

prosedur invasif pada telinga. Predisposisi yang lain meliputi riwayat

menderita eksema, rhinitis allergika, dan asthma.

20

Page 21: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

Infeksi ini disebabkan oleh beberapa spesies dari jamur yang

bersifat saprofit, terutama Aspergillus niger. Agen penyebab lainnya

meliputi A. flavus, A. fumigatus, Allescheria boydii, Scopulariopsis,

Penicillium, Rhizopus, Absidia, dan Candida Spp. Sebagai tambahan,

otomikosis dapat merupakan infeksi sekunder dari predisposisi tertentu

misalnya otitis eksterna yang disebabkan bakteri yang diterapi dengan

kortikosteroid dan berenang.

Banyak faktor yang menjadi penyebab perubahan jamur saprofit

ini mejadi jamur yang patogenik, tetapi bagaimana mekanismenya sampai

sekarang belum dimengerti. Beberapa dari faktor dibawah ini dianggap

berperan dalam terjadinya infeksi, seperti perubahan epitel, peningkatan

kadar pH, gangguan kualitatif dan kuantitatif dari serumen, faktor sistemik

( seperti gangguan imun tubuh, kortikosteroid, antibiotik, sitostatik,

neoplasia ), faktor lingkungan ( panas, kelembaban ), riwayat otomikosis

sebelumnya, Otitis media sekretorik kronik, post mastoidektomi, atau

penggunaan substansi seperti antibiotika spectrum luas pada telinga.

Aspergillus niger dilaporkan sebagai penyebab paling terbanyak

dari otomikosis ini. Pada dua penelitian di Babol dan barat laut Iran,

A.niger dilaporkan sebagai penyebab utama. Ozcan dkk, dan Hurst

melaporkan A.niger , juga sebagai penyebab terbanyak otomikosis di

Turki dan Australia. Tetapi, Kaur, dkk, menemukan bahwa A.fumigatus

sebagai penyebab terbanyak diikuti dengan A.niger. Spesies Aspergillus

lainnya yang dihubungkan dengan otomikosis adalah A.flavus. Penicillum

juga dilaporkan oleh Pavalenko. Jamur lainnya yang berhubungan dengan

terjadinya otomikosis adalah C.albicans dan C. parapsilosis. Pada

penelitian yang dilakukan Ali Zarei di Pakistan Tahun 2006, dijumpai

A.niger sebagai penyebab utama diikuti dengan A.flavus.

21

Page 22: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

Aspergillus niger, juga telah dilaporkan sebagai penyebab

otomikosis pada pasien immunokompromis, yang tidak berespon terhadap

berbagai regimen terapi yang telah diberikan. ( aspergillus otomikosis ).

Gejala klinik yang dapat ditemui hampir sama seperti gejala otitis

eksterna pada umumnya yakni otalgia dan otorrhea sebagai gejala yang

paling banyak dijumpai, kemudian diikuti dengan kurangnya pendengaran,

rasa penuh pada telinga dan gatal.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Tang Ho,et al pada tahun

2006, yakni dari 132 kasus otomikosis didapati persentase masing- masing

gejala otomikosis sebagai berikut :

Simptom Jumlah Pasien ( n ) Persentase ( % )

Otalgia

Otorrhea

Kehilangan pendengaran

Rasa penuh pada telinga

Gatal

Tinnitus

63

63

59

44

20

5

48

48

45

33

23

4

Gambar 1. tabel presentase masing-masing gejala otomikosis

Pada liang telinga akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan

kelainan ini ke bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga

dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan

22

Page 23: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

ditutupi skuama halus. Bila meluas sampai kedalam, sampai ke membran

timpani, maka akan dapat mengeluarkan cairan serosanguinos.

Pada pemeriksaan telinga yang dicurigai otomikosis, didapati adanya

akumulasi debris fibrin yang tebal, pertumbuhan hifa berfilamen yang

berwana putih dan panjang dari permukaan kulit, hilangnya pembengkakan

signifikan pada dinding kanalis, dan area melingkar dari jaringan granulasi

diantara kanalis eksterna atau pada membran timpani.

b. Otitis eksterna difusa

Otitis eksterna difus biasanya mengenai kulit liang telinga dua pertiga

dalam. Kuman penyebabnya biasanya golongan Pseudomonas. Kulit liang

telinga hiperemis dan edem dengan batas yang tidak jelas serta tidak

terdapat furunkel. Kadang-kadang terdapat sekret yang berbau.Sekret ini

tidak mengandung lendir (mucin) seperti sekret yang keluar dari kavum

timpani pada otitis media.

Pada pemeriksaan didapatkan :

1) Nyeri hebat , nyeri tekan tragus

2) Pembengkakan sebagian besar dinding kanalis

3) Sekret cair

4) Tidak ada partikel jamur

5) Pendengaran normal atau sedikit berkurang

c. Dermatitis ezsematosa

Pada dermatitis eczematosa didapatkan liang telinga, meatus dan konka

kemerahan, rasa gatal, pembengkakan, dan stadium eksudat cair diikuti

pembentukan krusta. Bila stadium akut tidak diatasi, makan akan terjadi

perubahan-perubahan kronik yang ditandai dengan penebalan kulit dan

bahkan stenosis liang telinga.

23

Page 24: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

d. Serumen

Gumpalan serumen yang menumpuk di liang telinga akan menimbulkan

gangguan pendengaran berupa tuli konduktif. Terutama bila telinga

masuk air (sewaktu mandi, berenang), serumen mengembang sehingga

menimbulkan rasa sangat mengganggu.

5. Obat yang dapat meringankan atau menghilangkan keluhan telinga gatal

Berikut ini adalah obat-obatan yang dapat dipakai untuk meringankan atau

menghilangkan telinga gatal:

a. Otomikosis:

- Non medikamentosa : ear toilet dengan kasa ataupun pengisap,

terkadang dengan irigasi ringan yang diikuti pengeringan.

- Medikamentosa: larutan asam asetat 2% dalam alkohol, larutan

povidon 5%, antifungal topikal seperti nistatin, clotrimazol, atau

ketokonazol 2% cream.

b. Otitis eksterna difusa

- Non medikamentosa: ear toilet dengan memasukkan tampon yang

mengandung antibiotik misal kloramfenikol

- Medikamentosa: kloramfenikol zalf, tetes telinga yang mengandung

polimiksin B,neomisin, dan hidrokortison

c. Serumen

- Non medikamentosa: ear toilet sesuai dengan konsistensi. Serumen

lembik dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.

Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret. Dapat

juga dilakukan irigasi dengan air hangat namun sebelumnya harus

dipatikan terlebih dahulu bahwa membran timpani intak.

- Medikamentosa: untuk serumen keras dapat dilunakkan terlebih dulu

dengan karbogliserin 10% selama 3 hari.

24

Page 25: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

DAFTAR PUSTAKA

1. Dr.H.Efiaty Soepardi, Sp.THT dan Prof.Dr.H.Nurbaiti Iskandar,Sp.THT. Buku Ajar

Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, Edisi ke Lima, Balai

penerbit FKUI, Jakarta. 2012.

2. Arief MT (2004). Histologi Umum Kedokteran.Surakarta: CSGF.

3. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL (eds) (2003). Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi

ke 7. Jakarta: EGC.

4. Guyton AC dan Hall JE (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.

Jakarta:EGC.

5. Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem. Edisi kedua. Jakarta: EGC.

2004.

6. Edward Y, Irfandy D. 2012. Otomycosis. Sumatra Barat: Jurnal Keseshatan

Andalas. 1(2).

7. Tang Ho, Jeffrey T Vrabec, Donald Yoo, Newton J Coker. (2006).

Otomycosis : Clinical features and treatment implications. The

Journal of Otolaryngology-Head and neck Surgery, 135,787-791.

8. Dixon, Bernard. (1995). Treating swimmer's ear. British Medical

Journal, 310(6976), 405. Retrieved July 6, 2009, from ProQuest

Medical Library.

9. Fungal Ear Infection. available from www.patient.co.uk last update

on June 22,2008.

10. Rutt, A., & Sataloff, R.. (2008). Aspergillus otomycosis in an

immunocompromised patient. Ear, Nose & Throat Journal, 87(11),

622-3. Retrieved July 6, 2009, from ProQuest Medical Library.

11. Trelia Boel. (2003).Mikosis Superfisial.Retrieved from USU digital

Library.

12. Adam, GL. 1997. Boies: buku ajar penyakit THT. Jakarta: EGC. Ed.

6

25

Page 26: Biltinova Arum g99141059 Telinga Gatal

26