PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU...

119
SPIRITUALITAS KARMEL DAN SPIRITUALITAS KARISMATIK SEBAGAI SUMBER UNTUK MENGEMBANGKAN VISI DAN MISI BAGI ANGGOTA KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS DISTRIK YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: NOVINTA C. PRAHESTI NIM: 111124024 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

SPIRITUALITAS KARMEL DAN SPIRITUALITAS KARISMATIK

SEBAGAI SUMBER UNTUK MENGEMBANGKAN VISI DAN MISI

BAGI ANGGOTA KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS

DISTRIK YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

NOVINTA C. PRAHESTI

NIM: 111124024

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

iv

PERSEMBAHAN

Secara istimewa skripsi ini saya persembahkan kepada:

Allah Tritunggal Mahakudus

Keluarga tercinta

Teman-teman

Prodi IPPAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

v

MOTTO

“VIVIT DOMINUS IN CUIUS CONSPECTU STO”

TUHAN HIDUP DAN AKU BERDIRI DI HADIRATNYA

(Nabi Elia)

“HARAM MANYARAH, WAJA SAMPAI KA PUTING”

JANGAN MENYERAH, TERUS BERJUANG SAMPAI AKHIR

(Pangeran Antasari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

viii

ABSTRAK

Judul skripsi adalah SPIRITUALITAS KARMEL DAN

SPIRITUALITAS KARISMATIK SEBAGAI SUMBER UNTUK

MENGEMBANGKAN VISI DAN MISI BAGI ANGGOTA KOMUNITAS

TRITUNGGAL MAHAKUDUS DISTRIK YOGYAKARTA dipilih

berdasarkan pada fakta bahwa adanya anggota Komunitas Tritunggal Mahakudus

(KTM) yang kurang memahami arti, makna dan jiwa dari Karmel dan Karismatik,

sehingga berimbas pada kurangnya penghayatan hidup rohani dan pelayanan yang

menjadikan visi dan misi Komunitas Tritunggal Mahakudus menjadi pudar,

sehingga banyak anggota yang suam-suam kuku dalam menghayati hidup

berkomunitas. Skripsi ini dimaksudkan untuk membantu anggota Komunitas

Tritunggal Mahakudus mengetahui arti dan peranan Spiritualitas Karmel dan

Spiritualitas Karismatik dalam mengembangkan visi dan misi Komunitas

Tritunggal Mahakudus.

Persoalan pokok skripsi ini adalah bagaimana membantu anggota

Komunitas Tritungal Mahakudus Distrik Yogyakarta untuk lebih memahami dan

menghayati spiritualitas yang menjiwai Komunitas Tritunggal Mahakudus dalam

mengembangkan visi dan misinya. Penulis menggunakan studi pustaka untuk

menggali informasi mengenai sumber-sumber yang mendasari Spiritualitas

Karmel dan Spiritualitas Karismatik yang diikuti refleksi kritis penulis atas

kehadiran KTM di Yogyakarta berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa

anggota KTM dan refleksi kritis dari spiritualitas KTM di hadapan Spiritualitas

Karmel dan Spiritualitas Karismatik serta tujuan kehadiran KTM.

Penulis melihat dan merasakan bahwa proses pendalaman iman yang

selama ini terjadi setiap pertemuan sel kurang bervariasi, bahkan terkesan

monoton, maka dari hasil refleksi tersebut, penulis mengusulkan pendalaman

Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik melalui katekese model Shared

Christian Praxis (SCP) . Penulis mengusulkan katekese model Shared Christian

Praxis (SCP) karena model ini sungguh melibatkan peserta, bersifat dialogis

partisiptif. Model Shared Christian Praxis (SCP) juga memiliki lima langkah

yang dapat membantu peserta berdialog dengan pengalaman hidup dan

mengkonfrontasikannya dengan visi dan Tradisi Kristiani untuk semakin

merasakan kasih Allah yang sempurna dan menyelamatkan.

Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat menjadi pertimbangan lebih

lanjut dalam usaha mendalami Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik

sebagai sumber untuk mengembangkan visi dan misi KTM, khususnya melalui

katekese model Shared Christian Praxis (SCP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

ix

ABSTRACT

This title of my thesis is THE SPIRITUALITY OF CARMEL AND

THE SPIRITUALITY OF CHARISMATIC AS A SOURCE FOR

DEVELOPING A VISION AND MISION FOR HOLY TRINITY

COMMUNITY MEMBERS OF YOGYAKARTA DISTRICT was chosen

based on fact of Holy Trinity Community members (KTM) less understand the

mening, the meaning and spirit of Carmel and Charismatic, so imposes a lack of

spiritual life and ministry full comprehension less making the vision and mission

of KTM in to a faded, so the lots of members who are lukewarm in living up to

the community life. This thesis is intended to help members of KTM understand

the meaning and role the Spirituality of carmel and the Spirituality of Charismatic

in developing the vision and mission of KTM.

The main question of this thesis is how helpful the members of KTM

Yogyakarta District to better understand and appreciate the spirituality that

animates the KTM in developing its vision and misson. The writer uses literature

to collect information on the sources of the underlying spirituality of Carmel and

Spirituality Charismatic followed by critical reflection by the author under the

presence of KTM in Yogyakarta based on interviews with some members of the

KTM and critical reflection of spirituality KTM before Spirituality Carmel and

Spirituality Charismatic and objectives KTM's presence.

The authors noticed and feel that the process of deepening the faith that

has been happening every cell meeting less variable, even monotonous, then from

the results of these reflections, the author propose a deepening of the Spirituality

of Carmel and the Spirituality of Charismatic through Shared Christian Praxis

(SCP) catechesis model. The authors propose a Shared Christian Praxis (SCP)

catehesis model because this model really involve the participants with

partisipative dialogue. Shared Christian Praxis (SCP) model also has five steps

that are increasingly bringing participants to create dialogue with life experience

and confrort it with the vision of Christian Tradition and for to increasingly feel

the love of God is perfect and save.

The author hope that this paper can be further consideration in an attempt

to explore the Spirituality of Carmel and the Spirituality of Charismatic as a

source for developing the vision and mission of KTM, especially through Shared

Christian Praxis (SCP) catechesis model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Tritunggal Mahakudus atas

kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul SPIRITUALITAS KARMEL DAN SPIRITUALITAS

KARISMATIK SEBAGAI SUMBER UNTUK MENGEMBANGKAN VISI

DAN MISI BAGI ANGGOTA KOMUNITAS TRITUNGGAL

MAHAKUDUS DISTRIK YOGYAKARTA.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini

dengan tulus hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. J. Darminta, S.J selaku dosen pembimbing utama yang bersedia

meluangkan waktu serta penuh perhatian dan kesabaran membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bpk. F. X. Dapiyanta, SFK., M. Pd selaku dosen pembimbing akademik dan

dosen penguji II yamg memberi dukungan dan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. C. Putranto, SJ selaku dosen penguji III yang telah menyediakan waktu

dan perhatiannya kepada penulis.

4. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma yang telah

mendidik dan membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi

ini.

5. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan serta seluruh karyawan bagian lain

yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Kedua orang tua: Bpk. Supriadi & Ibu Mantim yang telah membesarkan dan

mendokan penulis.

7. Adik-adik: Ignasius Suhendra & Hendriko Fernandes yang menghadirkan

warna-warni dalam hidup penulis.

8. Teman dekat Dosansianus Tasman Lewagan yang selalu memotivasi penulis

dalam proses penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvi

BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 4

D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 4

E. Metode Penulisan ................................................................................. 4

F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 5

BAB II: PENGALAMAN KARMEL AWALI DAN PENGALAMAN

PENTAKOSTA SEBAGAI ISPIRASI DASAR KOMUNITAS

TRITUNGGAL MAHAKUDUS .................................................... 6

A. KARMEL AWALI ............................................................................... 6

1. Lokasi Gunung Karmel ................................................................... 6

2. Gunung Karmel dan Nabi Elia ........................................................ 6

3. Karmelit Awali ................................................................................ 8

4. Semangat Hidup .............................................................................. 10

a. Ketaatan Kepada Pemimpin ........................................................ 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

xiii

b. Persaudaraan ............................................................................ 11

c. Keheningan .............................................................................. 11

d. Kitab Suci dan Ekaristi............................................................. 13

B. PENTAKOSTA ................................................................................... 14

1. Roh Kudus Dalam Pentakosta ........................................................ 14

2. Roh Kudus dan Jemaat Pertama ..................................................... 15

a. Ketekunan Dalam Pengajaran Para Rasul ................................ 17

b. Taat Pada Pemimpin ................................................................ 17

c. Berbagi Dalam Segala Sesuatu dan Hidup Sederhana ............. 18

d. Berdoa dan Makan Bersama Dalam Perjamuan....................... 18

C. KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS ................................ 19

1. Awal Berdiri ................................................................................... 19

2. Visi dan Misi Komunitas Tritunggal Mahakudus .......................... 21

a. Penjelasan ................................................................................. 21

b. Pergulatan Visi Komunitas Tritunggal Mahakudus ................. 25

c. Pilihan Fokus Misi Komunitas Tritunggal Mahakudus ........... 26

3. Komunitas Tritunggal Mahakudus Berispirasi Pada Karmel

dan Peristiwa Pentakosta ................................................................ 27

a. Kasih Persaudaraan .................................................................. 27

b. Cinta Keheningan ..................................................................... 28

c. Cinta Kitab Suci ....................................................................... 29

d. Cinta Ekaristi dan Sakramen .................................................... 29

e. Terbuka Akan Roh Kudus dan Karunia-karunia-Nya .............. 30

BAB III: KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS DISTRIK

YOGYAKARTA ............................................................................. 32

A. Komunitas Tritunggal Mahakudus Hadir di Yogyakarta ..................... 32

B. Spiritualitas Komunitas Tritunggal Mahakudus .................................. 34

1. Pengertian Spiritualitas .................................................................. 34

2. Spiritualitas Karmel ....................................................................... 36

3. Spiritualitas Karismatik .................................................................. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

xiv

C. Semangat Profetik Komunitas Tritunggal Mahakudus ........................ 42

1. Pengertian Profetik ......................................................................... 42

2. Profetik Karmel Dalam Teladan Nabi Elia .................................... 43

3. Profetik Karismatik dalam Peristiwa Pentakosta ........................... 44

4. Profetik Komunitas Tritunggal Mahakudus: Berjuang

Membawa Orang Lain Pada Cinta Ilahi ......................................... 45

a. Cara Karmel ............................................................................. 46

b. Cara Karismatik ....................................................................... 47

D. Refleksi Kritis Atas Kehadiran Komunitas Tritunggal Mahakudus

di Yogyakarta ...................................................................................... 47

E. Refleksi Kritis dari Spiritualitas Komunitas Tritunggal Mahakudus

di Hadapan Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik Serta

Tujuan Kehadiran Komunitas Tritunggal Mahakudus ......................... 50

BAB IV: KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) SEBAGAI UPAYA PENDALAMAN SPIRITUALITAS KARMEL DAN SPIRITUALITAS KARISMATIK SEBAGAI SUMBER PENGEMBANGAN VISI DAN MISI BAGI ANGGOTA KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS DISTRIK YOGYAKARTA ............................................................ 52

A. Pengertian Katekese ............................................................................. 52

B. Tujuan Katekese ................................................................................... 53

C. Isi Katekese .......................................................................................... 55

D. Ciri-ciri katekese .................................................................................. 56

1. Bebas .............................................................................................. 56

2. Komunikasi Iman ........................................................................... 57

3. Situasional ...................................................................................... 57

4. Proses ............................................................................................. 58

E. Model-model Katekese ........................................................................ 58

1. Model Pengalaman Hidup .............................................................. 58

2. Model Biblis ................................................................................... 59

3. Model Campuran: Biblis dan Pengalaman Hidup .......................... 59

4. Model Shared Christian Praxis (SCP) ........................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

xv

F. Alasan Menggunakan Katekese Model SCP........................................ 61

G. Mendalami Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik

Sebagai Sumber Untuk Mengembangkan Visi dan Misi Bagi

Anggota Komunitas Tritunggal Mahakudus Distrik Yogyakarta

Melalui Katekese Model Shared Christian Praxis (SCP) .................... 62

1. Praxis ............................................................................................. 63

a. Aktivitas ................................................................................... 63

b. Refleksi .................................................................................... 64

c. Kreativitas ................................................................................ 64

2. Kristiani .......................................................................................... 64

3. Sharing ........................................................................................... 65

H. Langkah-langkah Katekese SCP .......................................................... 66

1. Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual ................. 66

2. Langkah II: Refleksi Kritis Atas Pengalaman Hidup Faktual ........ 67

3. Langkah III: Mengusahakan Supaya Visi dan Tradisi Kristiani

Lebih Terjangkau ........................................................................... 68

4. Langkah IV: Interpretasi/ Tafsir Diakletis Antara Tradisi dan

Visi Kristiani Dengan Tradisi dan Visi Peserta ............................. 68

5. Langkah V: Keterlibatan Baru Demi Makin Terwujudnya

Kerajaan Allah di Dunia................................................................. 69

I. Usulan Program dan Contoh Persiapan Katekese Model SCP ............ 70

BAB V: PENUTUP ......................................................................................... 93

A. Kesimpulan .......................................................................................... 93

B. Saran ..................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 97

LAMPIRAN

Hasil Wawancara ...................................................................................... (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru: dalam terjemahan terbaru, yang

diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta. 2007.

B. Singkatan Dokumen Gereja

CT : Catechesi Tradendae (Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II

Tentang Katekese Masa Kini).

DV : Dei Verbum (Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II Tentang Wahyu

Ilahi)

EG : Evangelii Gaudium (Seruan Apostolik Paus Fransiskus tentang

Sukacita Injil).

LF : Lumen Fidei (Ensiklik Paus Fransiskus Tentang Terang Iman)

NMI : Novo Millennio Ineunte: Pada Awal Milenium Baru (Surat Apostolik

Paus Yohanes Paulus II tentang seruan dan ajakan untuk mengenang

masa lampau dengan penuh syukur, menghayati masa sekarang

dengan penuh entusiasme dan menatap masa depan penuh

kepercayaan).

RC : Redemptionis Sacramentum (Sakramen Penebusan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

xvii

C. Singkatan Lain

Alm : Almarhum

Art : Artikel

Ay : Ayat

BINUS : Pembinaan Khusus

CSE : Carmelitae Sancti Eliae

Dll : Dan lain-lain

DPP : Dewan Pelayan Pusat

DPU : Dewan Pelayan Umum

KGK : Katekismus Gereja Katolik

KTM : Komunitas Tritunggal Mahakudus

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

Lapas : Lembaga Pemasyarakatan

No. : Nomor

O. Carm : Ordo Karmel

P. Karm : Putri Karmel

PKKI : Pertemuan Kateketik Antar Keuskupan se Indonesia

PPAT : Program Pembinaan Anggota Tahap

Psl : Pasal

SCP : Shared Christian Praxis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ziarah dan perkembangan hidup rohani seseorang tidak dapat

dilepaskan dari yang namanya spiritualitas. Spiritualitas seseorang kapan pun dan

di mana pun dapat menjadi ciri khas penghayatan hidup rohani dan pelayanannya.

Spiritualitas dapat disebut cara mengamalkan seluruh kehidupan sebagai seorang

beriman yang berusaha merancang dan menjalankan hidup ini semata-mata seperti

Tuhan menghendakinya (Heuken, 2002: 12). Oleh karenanya, pola hidup, cara

berdoa maupun pelayanannya dapat menjadi terang bagi kita dalam mengetahui

spiritualitas apa yang menjiwainya. Seseorang yang selalu bergelut dalam doa,

keheningan dan meditasi dapat dengan mudah kita ketahui bahwa orang tersebut

adalah seorang karmelit. Mereka yang berkobar-kobar dalam kuasa Roh Kudus

mewartakan kabar gembira dan kharisma-kharismaNya sepintas kita mengenalnya

sebagai orang yang ikut dalam pembaharuan karismatik. Demikian juga dengan

mereka yang pagi, siang, malam berkecimpung dalam pelayanan karitatif terhadap

sesama yang menderita sakit baik mental maupun fisik, lalu kita akan

mengatakan bahwa semangat St. Vincentius a Paulo atau Muder Teresa dari

Kalkuta mengalir dalam nadinya. Meskipun apa yang dilihat mata tersebut

bukanlah mutlak dan menjadi patokan bagi kita dalam mengenali spiritualitas

yang dihayati seseorang, namun hal itu dapat menjadi indikator bagi kita dalam

memahaminya. Hidup dan ajaran mereka sebaiknya kita gunakan sebagai inspirasi

dan teladan bagi hidup rohani kita (Heuken, 2002: 9).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

2

Berbagai macam spiritualitas hidup rohani telah muncul dan bertumbuh

subur dalam sejarah perkembangan Gereja dari awal hingga dewasa ini.

Spiritualitas tersebut tidaklah berseberangan satu dengan yang lainnya, tetapi

saling berkaitan dan berkesinambungan, karena semuanya bersumber dari Allah

yang satu dan sama yang memberi inspirasi. Biasanya berkenalan dengan

berbagai peraturan hidup rohani membuat jiwa menemukan jalannya. Jalan ini

sesekali dijumpai, akan ada kebutuhan yang lebih lanjut untuk mengadakan studi

yang lebih menyeluruh tentang spiritualitas yang mewakilinya dan untuk

mengetahui para kudus yang menjadi gurunya (Eugene, 2011: 106).

Dalam tulisan ini penulis hanya memfokuskan diri membahas Spiritualitas

Karmel dan Spiritualitas Karismatik yang menjadi jiwa dari hidup dan pelayanan

Komunitas Tritunggal Mahakudus. Dalam hidup dan pelayanan anggota KTM,

semangat Karmel dan Karismatik adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Pada dasarnya, semangat Karmel dan Spiritulitas Karismatik merupakan suatu

kesatuan yang selama ini telah memperkaya kehidupan KTM (Indrakusuma,

2010: 101). Jadi tidak dapat dikatakan bahwa KTM hanya doa, meditasi dan

kontemplasi tanpa adanya keterbukaan akan kuasa Roh Kudus dengan segala

karunia dan karismanya.

Dalam perkembangannya, KTM sebagai sebuah komunitas dengan banyak

anggota, pemahaman akan arti, makna dan jiwa dari semangat Karmel dan

Karismatik menjadi kurang dimengerti dengan baik oleh anggota, sehingga

berimbas pada kurangnya penghayatan hidup rohani dan pelayanannya.

Penghayatan hidup rohani dan pelayanan yang kurang menjadikan visi dan misi

KTM menjadi pudar, sehingga banyak anggota yang suam-suam kuku dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

3

menghayati hidup berkomunitas dan melayani sesama. Tidak dapat dipungkiri

bahwa memang fenomena ini muncul sebagian karena kurangnya pengetahuan

anggota tentang spiritualitas yang menjiwai dan visi misi yang dihayatinya. Oleh

karena itu, segenap anggota komunitas diharapkan untuk belajar bersama

menggali kekayaan, mendalami dan menghayati kedua spiritualitas yang

dimaksud secara teratur dan konsekuen. Dengan demikian maka visi dan misi

komunitas dapat terwujud dalam hidup dan pelayanan setiap anggota baik secara

komunitas maupun perorangan.

Dari apa yang diuraikan di atas, maka tulisan ini dimaksudkan untuk

memaparkan Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik agar segenap

anggota komunitas dapat mengerti dengan baik dan benar serta dapat menghayati,

mengembangkan visi dan misi sebagaimana dimaksud oleh pendirinya. Untuk itu,

penulis memberi judul skripsi ini: SPIRITUALITAS KARMEL DAN

SPIRITUALITAS KARISMATIK SEBAGAI SUMBER UNTUK

MENGEMBANGKAN VISI DAN MISI BAGI ANGGOTA KOMUNITAS

TRITUNGGAL MAHAKUDUS DI DISTRIK YOGYAKARTA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

masalah pokok dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa isi visi dan misi KTM?

2. Apa arti dan peranan spiritualitas Karmel dan spiritualitas Karismatik dalam

mengembangkan visi dan misi KTM?

3. Bagaimana program katekese untuk pendalaman Spiritualitas Karmel dan

Spiritualitas Karismatik di Distrik Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

4

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak dicapai dalam skripsi ini adalah:

1. Mengetahui visi dan misi KTM.

2. Mengetahui arti dan peranan Spiritualitas karmel dan Spiritualitas Karismatik

dalam mengembangkan visi dan misi KTM.

3. Membuat program katekese untuk pendalaman Spiritualitas Karmel dan

Spiritualitas Karismatik.

4. Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dengan adanya skripsi ini

nantinya adalah :

1. Membantu anggota KTM semakin mengetahui visi dan misi KTM

2. Membantu anggota KTM semakin mengerti arti dan peranan Spiritualitas

Karmel dan Spiritualitas Karismatik.

3. Untuk membantu anggota KTM menemukan program katekese untuk

pendalaman Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik.

E. Metode Penulisan

Metode penulisan yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

metode deskriptif analisis yakni berusaha memaparkan makna, arti Spiritualitas

Karmel, Spiritualitas Karismatik dan bagaimana kedua spiritualitas besar itu

berperan dalam penghayatan serta pengembangan visi dan misi KTM sesuai

dengan maksud dan tujuan KTM didirikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

5

F. Sistematika Penulisan

Pada bab I, penulis akan menguraikan latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II membahas tentang inspirasi dasar KTM yang berawal dari

pengalaman Karmel Awali dan peristiwa Pentakosta, sejarah awal berdirinya

KTM serta visi dan misi KTM. Hal ini bertujuan supaya pembaca dapat benar-

benar mengetahui dan memahami bagaimana sumber ispirasi tersebut

memberikan berbagai teladan bagi KTM.

Bab III memberikan gambaran tentang awal mula kehadiran KTM di

Yogyakarta, spiritualitas yang menjiwai KTM, pada bagian ini mula-mula penulis

memaparkan arti spiritualitas secara umum, lalu di ikuti dengan memaparkan

Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik yang merupakan spiritualitas

yang dihayati oleh KTM. Pada bagian akhir dalam bab ini, penulis juga

memaparkan semangat profetik yang berkobar dalam tubuh KTM.

Pada bab IV penulis mengupayakan pendalaman Spiritualitas Karmel dan

Spiritualitas Karismatik sebagai sumber pengembangan visi dan misi bagi anggota

KTM Ditrik Yogyakarta melalui katekese model Shared Christian Praxis (SCP).

Pertama-tama penulis memaparkan bebagai hal mengenai katekese, kemudian

dilanjutkan dengan beberapa usulan program katekese sebagai sarana pendalaman

Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik.

Bab V merupakan rangkaian penutup dari rangkaian penulisan skripsi ini,

penulis akan mengungkapkan lagi isi pokok dari seluruh pembahasan dalam

skripsi ini, yang berisi kesimpulan dan saran yang semakin meneguhkan pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

BAB II

PENGALAMAN KARMEL AWALI DAN PENGALAMAN PENTAKOSTA

SEBAGAI INSPIRASI DASAR KOMUNITAS TRITUNGGAL

MAHAKUDUS

A. Karmel Awali

1. Lokasi Gunung Karmel

Karmel adalah sebuah gunung kecil, menjulang tinggi sekitar 550 meter

dan dari sisi lain menghadap ke Laut Tengah dengan pemandangan yang indah,

gabungan antara ketinggian gunung dan keluasan laut (Phang, 2012: 30). Selain

itu kata “Karmel” juga menunjukkan kepada sekelompok orang yang

menghanyutkan dirinya dalam doa dan keserhanaan.

Karmel, singkatan dari Karem El, yang artinya Kebun Anggur Allah,

merupakan lambang kesuburan; dan rupanya dahulu memang tempat yang amat

subur dan indah, yang mengingatkan kita akan keindahan ilahi yang dirindukan

oleh setiap orang yang mencari dan merindukan Allah (Team P. Karm dan CSE,

2000:1).

Sejak dahulu hingga kini, Gunung Karmel telah menjadi tempat suci, tidak

saja bagi para Karmelit, tetapi juga bagi semua orang Kristen, Yahudi dan Islam

(Slattery, 1993: 1).

2. Gunung Karmel dan Nabi Elia

Bagi para Karmelit nama Gunung Karmel khususnya dikaitkan dengan

tokoh besar Perjanjian Lama, yaitu Nabi Elia yang dalam kuasa Allah seorang diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

7

menghadapi para nabi palsu yang menyesatkan umat Allah (Team P. Karm dan

CSE, 2000: 2). Di gunung ini pulalah Elia merasakan kehadiran Allah dalam

keheningan dan kesunyian Gunung Karmel. Gunung Karmel menjadi tempat suci,

karena Nabi Elia, orang Tisbe, telah melakukan pekerjaan-pekerjaan besar bagi

Allah di sana. Maka tidak mengherankan kalau pertapa-pertapa Latin yang tinggal

di Gunung Karmel, menetapkan Nabi Elia sebagai teladan untuk diikuti (Slattery,

1993: 27).

Kisah kenabian Elia dapat kita jumpai dalam Kitab Suci, mulai dari 1

Raja-raja 17 dimana Elia muncul secara tiba-tiba dan berakhir dalam 2 Raja-raja

2:13 Elia diangkat ke surga dengan kereta berapi. Elia hidup dan bergelut dengan

dalam jaman di mana ada pertentangan antara agama tentang Allah yang benar

dan pengaruh penyembahan berhala. Kebiasaan penyembahan berhala dari orang-

orang Kanaan telah begitu kuat merasuk diantara orang-orang Israel, sehingga ada

kemungkinan ketaatan kepada Allah yang membebaskan mereka dari Mesir

tergerus. Elia muncul ditengah krisis kepercayaan dan pertentangan ini (Slattery

1993: 29).

Dalam kitab 1 Raja-raja 18:19-40 dikisahkan tentang Elia yang menantang

450 nabi Baal untuk bertanding di sebuah mezbah pada Gunung Karmel untuk

menentukan sembahan siapa yang pantas untuk disembah oleh Bangsa Israel.

Cerita Kitab Suci tentang Nabi Elia menampilkan seorang Nabi sebagai juru

bicara Yahweh yang secara aktif terlibat dalam masalah-masalah jamannya

(Slattery, 1993: 30). Nabi-nabi Baal gagal melakukannya. Elia menyuruh

menyirami kurbannya dengan air untuk membasahi seluruh mezbah dan kemudian

ia berdoa. Datanglah api dari langit dan membakar habis kurban, mezbah, kayu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

8

batu, tanah dan air yang ada di sana. Segera umat Israel yang melihatnya

menyerukan "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!" (1 Raj. 18:39).

Pada akhirnya, Elia mengumumkan berakhirnya masa kekeringan air; awan-awan

berkumpul, langit menjadi gelap dan hujan turun dengan lebat (1 Raj. 18:45).

Elia tidak hanya kontemplatif tetapi juga aktif menjawab panggilan Allah.

Ia adalah nabi yang sepenuhnya siap sedia melayani Allah, yang berdiri dihadapan

Allah laksana pelayan yang menanti perintah tuannya. Keterbukaan dan kesiapan

total menerima sabda Allah mendorong Elia hidup dengan cara khusus dalam

keheningan dan kesunyian (Slattery 1993: 31).

Yang menonjol dari Elia adalah imannya yang kokoh dan kreativitasnya

yang original. Tidak ada nabi yang berani mempertaruhkan nyawanya sedemikian

rupa seperti Elia. Hal ini terjadi karena Elia begitu yakin bahwa Allah adalah Dia

yang tidak mempermalukan setiap orang yang percaya dan berharap pada-Nya.

Elia sangat memegang teguh tradisi religius bangsa Israel dan menjadi tokoh

kesetiaan akan perjanjian di kala perjanjian itu hampir sirna. Baginya Allah

sendiri adalah Tuhan bangsa Israel dan dia tidak mau kalau lingkungan Allah

dicampuri oleh Baal.

3. Karmelit Awali

Lahirnya para Kermelit tidak dapat dilepaskan dari situasi pergerakan

besar yang terjadi dalam Gereja pada abad pertengahan. Waktu itu semangat

religius dalam biara-biara banyak yang merosot. Maka dari kalangan awam

timbullah suatu reaksi melawan gejala-gejala tersebut dan mereka ingin kembali

kepada kesederhanaan hidup dan kemiskinan Kristus sendiri, kepada pantang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

9

puasa, kepada doa dan kontemplasi dan kehidupan yang sungguh-sungguh

sederhana (Team P.Karm dan CSE, 2000: 4-5). Oleh karenanya mereka ingin

menjalani hidup yang miskin dan sederhana dengan cara berpuasa dan berdoa,

hidup di tempat-tempat yang sederhana, berpindah-pindah. Mereka memaknai

hidup sebagai peziarahan yang terus menerus (Slattery, 1993: 3).

Mereka meninggalkan rumah mereka dan tinggal di suatu daerah yang

sunyi dan terasing. Ada pula yang pergi ke suatu tempat suci untuk berdoa.

Tempat suci utama yang menjadi tujuan peziarahan mereka adalah tanah suci yng

dipandang sebagai tanah warisan Kristus. Ada juga peziarah yang pergi ke tanah

suci dan berkaul untuk tinggal di sana selamanya. Intensi mereka ke tanah suci

juga cukup beragam, ada yang melaksanakan penitensi yang dibebankan

kepadanya sebagai silih atas dosa, ada yang karena pilihannya sendiri. Ikut dalam

perang salib termasuk dalam bentuk lain dari peziarahan ini, mereka

mempertaruhkan hidup demi kasih kepada Kristus dan pengampunan dosa.

Selepas perang salib banyak diantara mereka yang menetap di tanah suci, dan

salah satu tempat yang dipilih adalah gunung Karmel di dekat wadi yang disebut

Wadi’aijn-es-Siah (Slattery 1993:4-6).

Dalam perkembangannya para pertapa sering dicurigai dalam kebenaran

imannya dan dianggap paling bawah dalam tingkat kebiaraan. Kelompok pertapa

lain beranggapan bahwa hidup mereka akan menjadi aneh bila tidak mempunyai

regula. Karenanya banyak kelompok pertapa yang menerima Regula St.

Agustinus dan yang lain menerima Regula St. Benedictus. Kekawatiran inilah

yang nampaknya mendorong pertapa-pertapa di gunung Karmel pergi ke Albertus,

Patriak Yerusalem untuk meminta regula (Slattery, 1993: 3-4). Albertus tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

10

memberi mereka Regula yang telah ada (Regula St. Agustinus dan regula St.

Benediktus), tetapi memberikan mereka pedoman hidup berupa aturan dasar

disebut "Surat Kehidupan" (Letter of Life) yang sesuai dengan semangat dan

situasi mereka (Slattery, 2993: 6). Regula Albertus inilah yang menjadi sumber

identitas bagi sekelompok pertapa di Gunung Karmel.

4. Semangat Hidup

Dengan berpegang teguh pada tradisi dan semangat kenabian Elia, para

karmelit awali memaknai hidup mereka sebagai panggilan untuk persatuan

dengan Allah dan pelayanan bagi sesama baik secara individu maupun komunitas.

Maka dari itu ada beberapa pokok yang perlu mendapat sorotan khusus dari para

karmelit ini.

a. Ketaatan Kepada Pemimpin

Regula menekankan akan pentingnya ketaatan terhadap pemimpin, dan

memandang pemimpin sebagai perwakilan Kristus di dunia “dan kamu saudara-

saudara yang lainya, hormatilah Priormu dengan rendah hati dan lebih

memikirkan Kristus yang mengangkat dia menjadi atasanmu daripada orang itu

sendiri”. Pedoman mereka dalam hal ini adalah sabda Kristus sendiri “barangsiapa

mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku dan barangsiapa menolak kamu, ia

menolak Aku” (Regula psl. 18). Ketaatan ini membantu mereka melepaskan diri

dari kecendrungan manusiawi akan kehendak pribadi mereka yang cendrung

egois. Dengan taat kepada pemimpin mereka terbebaskan dari kesombongan dan

dosa-dosa yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

11

b. Persaudaraan

Sebagai suatu persekutuan hidup para kamelit menjalani hidup mereka

dalam suasana persaudaraan. Rasa persaudaraan mereka tunjukan dalam pola

hidup bersama dengan seorang pemimpin yang mereka harus hormati dan taati

sebagaimana mereka taat kepada Kristus yang memanggil mereka. Penghormatan

dan ketaatan terhadap pemimpin ini menjadi kewajiban bagi semua anggota

(Regula psl. 18). Selain itu dalam relasi kepada sesama mereka sungguh-sungguh

berpedoman pada kehendak Kristus yaitu hidup dalam kasih persaudaraan yang

tulus dan saling membangun sebagaimana tertuang dalam Regula yang

mengatakan “...hendaknya diperbaiki dengan penuh kasih sayang pelanggaran

dan kesalahan para saudara...” (psl 11). Lebih dari itu mereka juga memandang

bahwa segala sesuatu yang dipunyainya adalah milik bersama (Regula psl 1, 9).

Dengan adanya kesadaran bahwa tidak ada hak milik pribadi, mereka dihindarkan

dari kebanggaan jasmaniah berkaitan dengan barang-barang dan iri hati yang

merusak hidup komunitas mereka. Selain itu mereka juga senasib

sepenanggungan dalam kekurangan dan kelebihan. Mereka meneladani hidup

Kristus yang sederhana dan miskin, Kristus yang tidak mempunyai tempat untuk

meletakan kepalaNya, Kristus yang solider dengan orang-orang miskin dan

sederhana. Inilah persaudaraan yang ditunjukkan oleh komunitas pertapa di

Gunung Karmel.

c. Keheningan

Keheningan menjadi keharusan yang mutlak bagi para pertapa di gunung

karmel. Baik keheningan fisik dengan mengurangi kecenderungan bicara, maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

12

keheningan batin dengan melepaskan diri dari segala macam kekuatiran akan

perkara duniawi. Keheningan bagi mereka merupakan jalan menuju persatuan

dengan Allah. Dalam keheningan mereka dapat merasakan kehadiran Allah,

mendengarkan bisikan-Nya yang halus dan lembut sebagaimana yang dialami

oleh sang Nabi yang menjadi panutan mereka. Allah hadir dalam kelembutan dan

keheningan bukan dalam pengalaman yang menggetarkan, yang dasyat. Nabi Elia

mengalami kehadiran Allah dalam angin sepoi-sepoi basah, bukan dalam

pengalaman yang spektakuler seperti gempa bumi yang dasyat, guntur dan kilat

yang menyambar-nyambar, bukan pula dalam api yang menyalah-nyala ( 1 Raj

19:11-13). Untuk sampai pada pengalaman akan Allah yang hidup yang dialami

dalam keheningan maka aturan hidup sangat penting untuk dihayati. Dari selesai

ibadat sore sampai sesudah ibadat pagi keesokan harinya, mereka harus tinggal

dalam keheningan. Bukan hanya itu, pada waktu lain juga dianjurkan untuk tidak

banyak bicara (Regula psl. 16).

Para pertapa ini hidup “mengikuti teladan Elia”, sebagimana dikatakan

dalam aturan hidup mereka “hendaknya ia menjaga baik-baik jalannya

kebersamaan dengan sang nabi” (Regula psl. 16). Elia merupakan sosok orang

suci dan pencinta kesunyian (Phang, 2012: 31) yang harus mereka teladani.

Dalam suasana keheningan tersebut mereka berjuang dengan sekuat tenaga untuk

menaklukkan diri mereka sendiri dari berbagai keinginan hawa nafsu duniawi

yang dapat mengacaukan cita-cita luhur mereka yaitu persatuan dengan Allah.

Oleh karenanya mereka melewati keheningan tersebut dalam situasi batin

yang tetap terjaga dalam doa. Siang dan malam mereka tengelam dalam doa dan

kontemplasi serta merenungkan setiap firman Tuhan. Dalam hening tersebutlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

13

mereka dapat merasakan kehadiran Allah yang sungguh indah. Dalam

keheningan, para karmel awali terbebas dari segala gangguan yang dapat

mengganggu doa dan kontemplasi mereka. Dalam keheningan dan kesunyian

itulah mereka boleh mengalami kehadiran yang mengatasi segala pengertian, yang

memenuhi hati mereka dengan damai dan sukacita serta kebahagiaan yang

mendalam. Dalam kehenigan itu pulalah mereka boleh mendengarkan bisikan-

bisikan Roh yang tidak dapat diungkapkan dalam bahasa manusia” (Team P.Karm

dan CSE, 2000: 7). Keheningan adalah guru yang mengajar untuk mendengarkan

Firman Allah karena dalam keheningan suara-suara yang bukan dari Allah

terhalau (Phang, 2012: 45). Keheningan menjadi kunci orang dapat mengalami

pengalaman akan Allah. Dalam keheningan Allah mengajarkan kepada orang-

orang yang dikasihi-Nya segala kebijaksanaan yang belum pernah terpikirkan

oleh manusia, membimbing umat-Nya mendalami misteri cinta-Nya yang

melampaui segala pengetahuan.

d. Kitab Suci dan Ekaristi

Kitab suci mejadi pedoman utama mereka. Setiap hari mereka lewati

dengan bertekun merenungkan firman Tuhan. Dalam kitab suci mereka

menemukan apa yang dikehendaki Allah bagi mereka, mengerti rencana-rencana

Allah bagi hidup manusia, dan menyelami misteri cinta Allah yang tidak

terhingga. Kita suci menjadi santapan rohani mereka setiap hari. Begitu

pentingnya Kitab Suci, sehingga pada saat makan pun sambil mendengarkan

bacaan Kitab suci (Regula psl. 4). Mereka melewati hari hari dengan tekun

mengusahakan persatuan dengan Allah sumber dan keselamatan mereka dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

14

cara merenungkan hukum-Nya dan berkanjang dalam doa siang dan malam.

Sebagaimana ditegaskan dalam pedoman hidup mereka “...hendaknya masing-

masing anggota tinggal di biliknya atau di dekatnya sambil merenungkan hukum

tuhan siang dan malam serta berjaga-jaga dalam doa...” (Regula psl. 7). Firman

Allah bagi mereka bukan hanya pedoman hidup yang utama, melainkan juga

merupakan senjata yang ampuh untuk melawan serangan dan godaan setan.

Penghayatan hidup yang berlandaskan sepenuhnya pada sabda Tuhan menjadi

tuntunan sekaligus tuntutan bagi mereka “hendaknya pedang Roh yaitu firman

Allah tinggal secara berlimpah dalam mulut dan hatimu serta segala sesuatu

yang harus dilakukan, lakukanlah itu dalam sabda Tuhan” (Regula psl. 14).

B. Pentakosta

1. Roh Kudus dalam Pentakosta

Peristiwa Pentakosta atau turunnya Roh Kudus atas para Rasul adalah

sebuah peristiwa yang sangat penting bagi kehidupan umat kristiani, karena

melalui peristiwa itu dan daya yang menjiwainya Gereja terbentuk. Pentakosta

menjadi momen penting bagi lahirnya saksi-saksi hidup Yesus yang tidak gentar

terhadap ancaman dan berbagai pencobaan yang mengganggu iman dan

kecintaanya kepada Kristus yang hidup. Lidah-lidah api yang dapat kita saksikan

pada hampir semua lukisan peristiwa Pentakosta, seakan-akan merupakan jari-jari

tangan yang menyuruh Gereja supaya masuk ke dunia (Helwig, 1974: 7). Karena

daya pentakosta inilah mereka berani mempertaruhkan nyawa dan mengorbankan

segalanya demi Dia yang mereka cintai. Dari orang-orang penakut mereka diubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

15

menjadi pewarta-pewarta Injil dan saksi-saksi Kristus yang tidak gentar

(Indrakusuma, 2012; 26). Hal ini dapat kita jumpai dalam diri para murid dan

mereka semua yang percaya kepada pemberitaan para rasul itu. Kiranya peristiwa

Pentakosta tidak lain daripada pengalaman pertama akan karya Roh Kudus dalam

jemaat (Konferensi Waligereja Indonesia, 2000: 300-301).

Para murid yang adalah rasul dan saksi dari kehidupan Yesus berkobar-

kobar mewartakan tentang apa mereka lihat, apa yang mereka dengar, dan apa

yang mereka alami tentang Yesus kepada siapa saja yang mereka jumpai. Dan

bahkan mereka berani mengarungi lautan dan masuk dalam situasi yang asing

bagi mereka untuk menyebarkan kabar sukacita injil, dengan harapan supaya

orang lain menjadi selamat dan juga mengalami apa yang mereka alami.

Keberanian itu tidaklah berasal dari mereka sendiri, melainkan dari Allah

yang mereka cintai di atas segalanya. Allah yang mereka cintai memberi mereka

kekuatan untuk memberikan kesaksian tentang Yesus, melengkapi mereka dengan

daya surgawi yang memampukan mereka mewartakan dengan penuh kuasa baik

dalam perkataan maupun perbuatan. Itulah karya Roh Kudus yang mereka terima

dalam peristiwa pentakosta (Kis 2:1-13). Roh inilah yang akan membangkitkan

tulang-tulang kering serta menjadikannya manusia-manusia yang hidup

(Indrakusuma, 2012: 17). Turunnya Roh Kudus ini merupakan pemenuhan janji

Yesus atas para murid-Nya (Mrk 1:8, Yoh 14:16-17; 16:12-13, Kis 1:4-5).

2. Roh Kudus dan Jemaat Perdana

Seluruh kehidupan jemaat perdana, sebagaimana dilukiskan oleh Lukas

dalam Kisah Para Rasul, ditandai oleh Karya Roh, bukan hanya pada awal atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

16

kesempatan istimewa, tetapi selalu dan di mana-mana (Konferensi Waligereja

Indonesia, 2000: 301). Rm. Yohanes Indrakusuma (2012: 26) mengatakan bahwa

Roh Kudus adalah cinta sempurna, kebijaksanaan tertinggi, pengertian terdalam,

kuasa yang paling hebat kekuatan ilahi yang membeda-bedakan, menyelidiki,

mengubah serta memperbarui segalanya. Kehidupan jemaat perdana adalah

kehidupan yang sepenuhnya dibimbing, dijiwai dan digerakkan oleh Roh Kudus.

Keterbukaan hati mereka memungkinkan Roh Kudus dapat berkarya dengan

bebas dan membentuknya menjadi insan-insan Allah yang hidup. Tanpa adanya

sikap iman yang terbuka sepenuhnya, Roh Kudus tidak akan berkarya dengan

perantaraan mereka. Kehadiran Roh Kudus dengan segala kuasa-Nya

membangkitkan kembali harapan yang sudah mati karena keterbatasan

manusiawi. Roh Kudus menggairahkan kembali semangat iman para murid

Yesus.

Menilik fenomena turunnya Roh kudus atas para Rasul, menarik sekali apa

yang dikatakan oleh Desi Ramadhani (2008: 148-149), bahwa tanda pertama akan

hadirnya Roh Kudus adalah pujian untuk memuliakan kebesaran Allah dan yang

kedua adalah terciptanya sebuah komunitas. Sebagaimana juga dikatakan oleh

Guido Tisera (2002: 41) bahwa Roh Kudus dalam peristiwa pentakosta membuat

mujizat besar yaitu mujizat persatuan Roh Kudus mempersatukan orang-orang

yang percaya dan meraka yang terbuka akan karyaNya menjadi satu umat.

Keterbukaan akan bimbingan dan kuasa Roh Kudus menjadikan orang-orang yang

percaya kepada pemberitaan para rasul hidup dalam persatuan sebagai satu

komunitas orang beriman. Sebagai komunitas yang dibimbing dan lahir karena

karya Roh Kudus, mereka hidup dalam:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

17

a. Ketekunan dalam Pengajaran Para Rasul

Yang dimaksud adalah pelayanan sabda yang mencakup pemakluman

pertama, pendalaman iman, dan kesaksian hidup. Jemaat bertumbuh dan menjadi

matang serta mempertahankan hidup dalam kesatuan antara mereka berkat sabda

yang dibacakan dan didengar di tengah mereka. Para Rasul adalah saksi yang

hidup dari setiap peristiwa hidup Yesus dan pewartaan-Nya. Para Rasul

menerangkan perjanjian Lama dalam terang perjanjian Baru yang terpenuh secara

sempura dalam diri Yesus (Tisera 2002: 43-44). Para rasul juga mengingat dan

menghidupkan kembali kata-kata Yesus yang mereka dengar di tengah pertemuan

jemaat dan mencari solusi dari persoalan jemaat dalam terang kata-kata, ajaran,

dan contoh hidup Yesus (Tisera 2002: 63-64). Pemahaman akan sabda ini terjadi

berkat bimbingan Roh Kudus yang hidup dan berkarya di tengah-tengah mereka.

b. Taat Kepada Pemimpin

Pemimpin dipandang sebagai perpanjangan tangan Kristus di dunia. Oleh

karenanya, setiap anggota menghormati pemimpin mereka sebagaimana mereka

menghormati dan taat kepada Kristus. Kristus telah mengangkat para Rasul

menjadi pemimpin Gereja yang harus didengarkan, ditaati dan dihormati

“barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku dan barangsiapa

menolak kamu, ia menolak Aku” (Luk 10:16). Artinya adalah, apabila

mendengarkan dan mentaati perintah dari para Rasul, sama dengan mentaati

Kristus sendiri. Dalam ketaatan kepada pemimpin, mereka merealisir ketaatan

kepada Kristus seperti yang telah di teladankan oleh ketujuh orang murid yang

dipilih oleh para rasul untuk diutus melayani orang miskin serta menyebarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

18

firman Allah (Kis. 6: 1-6). Mereka taat kepada rasul yang menjadi pemimpin

mereka, mereka menerima dan menjalan tugas tersebut dengan senang hati

sehingga firman Allah semakin tersebar dan jumlah orang yang percaya bahwa

Yesus adaah Tuhan semakin bertambah.

c. Berbagi dalam Segala Sesuatu dan Hidup Sederhana

Kis 2:44-45, segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.

Beberapa dari mereka menjual harta miliknya untuk kebutuhan sesamanya (Kis

4:32.35-37), memberi sumbangan kepada mereka yang membutuhkan (Kis 11:

29), pelayanan kepada janda-janda (kis 6:1-7). Dalam perjalanan pewartaan

Paulus, perhatian terhadap mereka yang miskin juga menjadi prioritasnya. Paulus

gencar meminta kepada jemaat yang didirikannya untuk memberikan sumbangan

demi membantu mereka yang berkekurangan.

Cita-cita mereka bukanlah kemiskinan, mainkan berbagi, solidaritas,

kepekaan terhadap sesama khususnya terhadap anggota yang berkekurangan

(Tisera 2002: 44). Hal ini mereka lakukan bukan karena keterpaksaan, melainkan

dengan sukarela dan digerakkan oleh Roh Kudus. Dasarnya adalah kesatuan iman

akan Kristus. Iman menghasilkan kasih yang nyata dalam kerelaan untuk saling

membantu dalam kesusahan sehingga tidak seorang pun yang berkekurangan di

antara mereka.

d. Berdoa dan Makan Bersama dalam Perjamuan

Jemaat perdana adalah jemaat yang berdoa. Doa menjadi bagain dari

kehidupan mereka alam segala situasi dan dilakukan secara terus menerus. Bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

19

mereka doa bagaikan nafas yang menghidupi seluruh jemaaat. Selain secara

pribadi, mereka juga berkumpul bersama untuk berdoa sebelum mengambil

keputusan penting atau peristiwa besar dalam jemaat (Tisera 2002: 57-59).

Sebagai sebuah komunitas umat beriman selain tekun dalam doa, mereka juga

berkumpul memecahkan roti secara bersama-sama sambil mengenangkan kembali

karya penyelamatan Kristus (Kis 2:46; 4: 45-46; 20:6.7, 1Kor 10:16). Komunitas

ini adalah komunitas doa dan komunitas Ekaristi. Secara berkala mereka berdoa di

bait Allah dan di rumah-rumah secara bergilir. Suasana kekeluargaan,

persaudaraan, dan spontanitas mewarnai peritiwa itu Hidup dalam kesederhanaan

( Tisera 2002: 45). Dalam perkembangannya Roh kudus hidup dalam Gereja dan

menolongnya menemukan harta rohani dari kabar gembira Injil kristus. Roh

Kudus menemani Gereja sepanjang peziarahannya di dunia, menyatukan dan

menguduskannya dengan memberi Gereja semua anugerah yang diperlukan untuk

memenuhi semua tugasnya. Roh Kudus melimpahkan karisma dan karunia kepada

setiap orang, menciptakan persatuan di tengah perbedaan yang besar demi

pembangunan seluruh tubuh Kristus (Kiswara, 1988:19). Kehadiran Roh

mengubah kita menjadi anak Allah, maka Roh itu menjadi sumber rahmat dan

pantas disebut “rahmat dasar”. Allah serta Roh-Nya tetap merupakan misteri,

yang tidak mungkin dijangkau oleh manusia (Konferensi Waligereja Indonesia,

2000: 304-308).

C. Komunitas Tritunggal Mahakudus

1. Awal Berdiri

KTM merupakan sebuah komunitas awam, namun sekarang juga ada para

imam ataupun para biarawan-biarawati yang bergabung menjadi anggota luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

20

biasa. Komunitas ini didirikan oleh Rm. Yohanes Indrakususma O.Carm

(sekarang CSE) di Pertapaan Karmel Ngadireso, Malang, Jawa Timur dalam

sebuah retret bersama umat pada 11-13 Januari 1987 (Indrakusuma, 2010: 95).

KTM sudah diterima sebagai salah satu anggota keluarga besar Ordo Karmel

bersama Putri Karmel dan Caemelitae Sancti Eliae (CSE), karena Pimpinan Pusat

Karmel melihat, bahwa semangat KTM juga sesuai dengan semangat dasar

Karmel (Indrakusuma, 2010: 101). Komunitas ini adalah suatu Persekutuan hidup,

sebuah Perserikatan Publik Kaum Beriman kristiani yang diatur menurut

ketentuan kan. 298-329 sebagai norma umum dan kan. 321-326 sebagai norma

khusus (Statuta KTM, 2014: 3).

Rm. Yohanes Indrakususma O.Carm mendirikan KTM dengan berinspirasi

pada komunitas jemaat awali (Kis. 2:41-47), yaitu suatu komunitas yang berusaha

menghayati hidup Kristen yang sejati, berdasarkan pada misteri agung cinta Bapa,

Putera dan Roh Kudus (PPAT: 12). Beliau mencoba menerapkan semangat

komunitas awali ini di tengah-tengah situasi zaman modern yang penuh

tantangan. KTM didirikan juga atas keprihatinan Rm. Yohanes terhadap semangat

Pembaharuan Karismatik, yang di satu pihak berpontensi cukup besar dalam

membangun hidup rohani Gereja Katolik, tetapi di lain pihak sangat berbahaya

sebab adanya kesombongan rohani, bahkan bisa tersesat kalau tidak dibimbing.

Oleh karena itu, dengan berdirinya KTM ini, anggota-anggota KTM diharapkan

menjadi kader-kader awam yang handal, yang sungguh-sungguh setia kepada

Gereja Katolik dan dapat menjadi garam dan terang dunia di tempat hidup mereka

masing-masing (Indrakusuma, 2010: 96).

Anggota KTM harus sungguh menyadari akan pentingnya memasuki

hubungan Cinta Kasih Ilahi ini sebagai yang pertama dan hakiki. Oleh karena itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

21

mereka harus dengan sadar menyerahkan dirinya untuk dibimbing oleh Roh

Kudus serta menjadikan Yesus sebagai pusat hidup mereka. Karena itu

penghayatan Sakramen terutama Ekaristi dan Tobat, doa dan kontemplasi,

peresapan sabda Allah dan keterbukaan pada Roh kudus dengan segala

karunianya menduduki tempat yang sentral dalam hidup mereka. Mereka

menjadikan Ekaristi sebagai Pusat dalam kehidupan Kristianinya (statuta, 2014:

3).

Saat ini anggota KTM sudah tersebar hampir di seluruh keuskupan di

Indonesia, selain itu KTM juga hadir di luar negeri yaitu Malaysia, Cina, Amerika

Serikat, Australia dan Kanada. Anggota KTM mendapatkan berbagai pembinaan

baik dari para suster P. Karm maupun dari frater CSE. Untuk saat ini jumlah

seluruh anggota KTM diperkirakan mencapai kurang lebih 25.000 orang.

2. Visi dan Misi Komunitas Tritunggal Mahakudus

Sebagaimana tertuang dalam statuta Komunitas Tritunggal Mahakudus

pasal 7, visi dan misi KTM secara singkat dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Dalam kuasa Roh kudus mengalami dan menghayati sendiri kehadiran

Allah yang penuh kasih dan menyelamatkan, sampai pada persatuan cinta

kasih, serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama”

a. Penjelasan

Rm. Yohanes (2010: 89-90) menerangkan rumusan tersebut secara lebih

lanjut sebagai berikut:

1). Dalam kuasa Roh Kudus

Roh Kudus hadir dalam diri setiap manusia sehingga perjalanan hidup dan

pelayanannya pun berdasarkan bimbingan Roh Kudus. Roh Kudus adalah cinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

22

yang sempurna, kebijaksanaan tertinggi, pengertian yang terdalam, kemahakuasan

Allah, kekuatan ilahi yang mengenal, yang mengubah dan memperbaharui segala-

galanya, kuasa yang membebaskan, yang menyembuhkan serta mengadakan

berbagai macam mujizat (Indrakusuma, 2011: 13). Roh Kudus merupakan dasar

dan sumber segala sesuatu, baik untuk mengalami dan menghayati kehadiran

dan cinta kasih Allah, maupun untuk membawa orang lain pada pengalaman

yang sama. Hal itu dilaksanakan lewat kuasa Roh Kudus yang disalurkan dan

dinyatakan lewat pelbagai macam kasih karunia, sakramen-sakramen dan

karismata. Oleh Roh yang menjiwainya mereka menjadi saksi-saksi Kristus yang

tiada gentar dan meyakinkan dan mulut mereka pun mewartakan sabda yang

penuh kuasa (Indrakusuma, 2011: 9-10).

Tanpa adanya Roh Kudus dalam diri setiap anggota KTM, tidak mungkin

kehidupan dan pelayanan mereka dapat berjalan dengan baik. Karena adanya

kuasa Roh Kudus inilah setiap anggota komunitas, mengalami berbagai perubahan

dalam kehidupan rohaninya. Hidup mereka bejalan sesuai dengan bimbingan Roh

sebagaimana yang telah diteladankan oleh jemaat Kristen perdana.

2). Mengalami dan menghayati sendiri

Sebelum kita membagikan sebuah pengalaman kepada orang, tentu saja

terlebih dahulu kita harus mengalami sebuah pengalaman yang sangat berarti dan

menyentuh bagi diri kita sendiri. Setelah itu barulah membagikannya kepada

orang lain.

Demikian juga dalam hal kehidupan rohani. Dalam hal ini bukan hanya

untuk mengetahui saja, melainkan harus sampai pada pengalaman. Di situ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

23

orang di bawa kesuatu kesadaran baru, bahwa Allah itu sungguh hidup, mengasihi

kita dan dapat kita alami kasih-Nya, walau pun tetap dalam iman, namun suatu

pengalaman yang nyata dan transformatif yang mengubah hidup seseorang secara

mendalam (Indrakusuma, 2010: 29). Meskipun hal itu tetap terjadi dalam iman,

namun harus sungguh-sungguh merupakan suatu pengalaman yang nyata,

yang menjadi sumber penghayatan. Kita harus lebih dahulu mengalami sendiri,

sebelum kita dapat memberi kesaksian tentang hal itu kepada orang lain.

Setiap anggota KTM, dalam hidup rohani dan pelayanannya selalu diajak

untuk mengalami kasih Allah dan menghayatinya secara mendalam agar

menemukan sebuah makna indah, sehingga pada akhirnya dapat membagikan

kepada sesama.

3). Kehadiran Allah

Dapat merasakan kehadiran Allah dalam hidup adalah dambaan setiap

pribadi manusia. Kehadiran Allah yang menyelamatkan itu perlahan-lahan tapi

pasti, asal tidak ada hambatan, akan mengubah dan memperbaharui kita, mulai

dari lubuk terdalam kita, sampai pada seluruh lapisan pada kita. kehadiran Allah

di dalam jiwa adalah realitas (Eugene, 2008: 17-26). Kehadiran ini dialami

sebagai suatu kehadiran yang penuh kasih, yang menolong, melindungi,

memelihara, yang menyembuhkan dan menyelamatkan. Karena itu kita dapat

selalu mengharapkan dan mengandalkan pertolongan-Nya. Tetapi Allah dapat

juga hadir berkat Rahmat-Nya. Karena rahmatNya itu Allah bersemayam di dalam

jiwa yang berkenan kepadaNya dan yang menyenangkan hati-Nya ( Verbeek,

1973: 16).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

24

Demikian pula dengan para anggota KTM, mereka sangat mendambakan

kehadiran Allah dalam perjalanan hidupnya, terutama dalam pelayanan. Mereka

sadar bahwa tanpa adanya kehadiran Allah, pelayanan yang dilakukan adalah sia-

sia belaka. Oleh karena itu, anggota KTM selalu memohon rahmat-Nya agar Dia

berkenan hadir dalam kehiduan rohani dan pelayanan anggota komunitas.

4). Persatuan cinta kasih

St. Yohanes Salib dengan jelas memberikan gambaran tentang tujuan

hidup kita, yaitu persatuan dengan Allah. Oleh sentuhan-sentuhan rahmatNya kita

diubah, diilahikan sedemikian rupa, sehingga benar-benar menyerupai Allah,

seperti kayu yang dimasukkan ke dalam api akhirnya menjadi api itu sendiri.

Dalam transformasi itu seluruh ada dan kegiatan kita diilahikan, sehingga

akhirnya segala faal iman dan perbuatan kita memperoleh nilai ilahi. Dalam

persatuan yang demikian, jiwa diangkat kepada suatu pengertian yang mengatasi

segala pengertian (Indrakususma, 2008: 34-35).

Satu orang yang sampai pada persatuan cinta kasih yang mengubah

(transforman) itu lebih berharga dan lebih berguna bagi dunia dan Gereja dari

pada ribuan, bahkan jutaan lainnya yang tidak sampai pada tahap tersebut. inilah

yang menjadi cita-cita Karmel sejak semula juga menjadi cita-cita KTM.

5). Membawa orang lain pada pengalaman yang sama

Setelah anggota KTM mengalami kehadiran Allah yang menyelamatkan

tersebut, walaupun belum sampai pada puncaknya, kita juga mau membewa orang

lain kepada pengalaman yang sama, supaya mereka boleh mengalami keselamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

25

yang melimpah yang datang dari Allah. Artinya, para Anggota KTM dalam kuasa

Roh Kudus Allah, mereka pertama-tama harus mengalami dan menghayati sendiri

rahmat kasih Allah, dan kemudian membawa orang lain kepada pengalaman yang

sama (Statuta KTM, 2014: 7-8). Pengalaman seperti itu sungguh melampaui

segala pengertian dan mereka yang mengalaminya tidak akan mampu

mengungkapkan dengan kata-kata. St. Theresia dari Avila melukiskan

pengalaman seperti itu dengan sebuah perbandingan, seperti seseorang yang

memasuki ruangan istana yang penuh dengan permata yang luar biasa banyak dan

indahnya, sampai dia tidak bisa mengingat satu persatu, demikian juga di dalam

Allah, orang tidak dapat mengungkapkannya dengan kata-kata, hanya dengan

kekaguman saja (Eugene, 2008: 37-38).

Pengalaman pribadi akan kasih Allah dan kehadiran Allah akan menjadi

sorotan utama dalam KTM. Tanpa pengalaman itu, kehidupan rohani akan

menjadi hambar dan tidak bersemangat. Pengalaman itu begitu penting dan

mendasar, khususnya pada awal orang mulai melangkah dalam perjalanan hidup

rohani. Pengalaman akan Allah inilah merupakan daya tarik dan pengikat dalam

KTM.

b. Pergulatan Visi Komunitas Tritunggal Mahakudus

Visi merupakan penglihatan ke depan yang memberi arah pada sikap dan

tindakan. Visi sering kali merupakan suatu keadaan yang belum tercapai dan

sedang dituju dengan segala perjuangan dan pengorbanan (Banawiratma, 1990:

58).

Rm. Yohanes Indrakusuma CSE sebagai bapak pendiri Putri Karmel dan

Carmelitae Sancti Eliae (CSE) berpendapat bahwa dalam persekutuan doa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

26

berkembang di Indonesia mulai terkontaminasi dengan berbagai unsur dari

kelompok-kelompok non-Katolik, sehingga tanpa disadari mereka bukan lagi

orang Katolik murni. Bahkan diantara mereka sudah mulai ada yang meremehkan

Maria dan Sakramen Tobat, bahkan Sakramen Ekaristi (Indrakusuma, 2010: 96).

Berangkat dari keprihatinan inilah, maka Rm. Yohanes berinisiatif untuk

membentuk sebuah komunitas awam yang benar-benar sepenuhnya karismatik,

namun tidak sedikit pun kehilangan identitas kekatolikannya. Setiap anggota yang

ada dalam komunitas tersebut diharapkan menjadi kader awam yang handal, yang

walau memiliki semangat karismatik namun tetap setia kepada kemurnian iman

katolik. Mereka juga diharapkan mampu menjadi garam dan terang bagi sesama di

tengan arus zaman yang semakin kacau.

c. Pilihan Fokus Misi Komunitas Tritunggal Mahakudus

Tugas mewujudkan Kerajaan Allah di dunia merupakan misi Yesus

Kristus (Banawiratma, 1990: 59). Oleh karena, Yesus mengutus para murid untuk

pergi keseluruh penjuru dunia untuk mewartakan warta keselamatan Kerajaan

Allah. Tugas perutusan Yesus kepada para murid ini diungkapkan dalam Injil

Matius sebagai berikut:

Pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan babtislah dalam nama

Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala

sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku

menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman (Mat. 28:19-20).

Berdasarkan kutipan tersebut dapat dilihat bahwa Yesus menunjukkan

suatu tugas yang sangat mulia dan ingin agar semua bangsa mengenal dan hidup

dalam Dia. KTM diharapkan mampu memberi kesaksian dalam hidup bahwa

pengalaman cinta ilahi dapat dirasakan melalui pelayanan kepada sesama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

27

Dengan berlandaskan ayat di atas, KTM melaksanakan tugas

perutusannya. Pelayanan kepada sesama yang ingin merasakan indahnya

pengalaman Cinta Ilahi memerlukan penghayatan hidup sebagai seorang yang

tekun dalam hidup doa dan terbuka pada karya-karya Roh Kudus. Oleh karena itu,

KTM memilih cara Karmel dan Karismatik sebagai pedoman hidup dan

pelayanan.

3. Komunitas Tritunggal Mahakudus Berinspirasi pada Karmel Awali dan

Peristiwa Pentakosta

a. Kasih Persaudaraan

Sebagaimana dalam semangat karmel sejak awal yang menekankan

persaudaraan dan juga dalam jemaat perdana yang sehati sejiwa membangun

hidup bersama dalam iman, demikian juga segenap anggota KTM diharapkan

untuk hidup dengan cara demikian, “setelah diperbaharui dan dikuatkan oleh

pengalaman kasih Allah, mereka dipanggil untuk membentuk suatu persaudaraan

yang sehati sejiwa. Kasih persaudaraan haruslah mewarnai kehidupan komunitas,

sehingga mereka menjadi sehati sejiwa dan dengan demikian orang tahu bahwa

mereka itu benar-benar murid Kristus” (statuta no. 02). Persaudaraan ini menjadi

satu kekuatan yang ampuh untuk menghayati panggilan kristiani menjadi saksi

Kristus di tengah masyarakat dan panggilan menjadi kudus bagi setiap anggota.

Dalam persaudaraan orang akan saling membangun dalam kasih dan saling

melengkapi dalam kekuarangan dan kelebihan. Hidup dengan cara demikian

menjadikannya mudah dikenal sebagai murid Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

28

b. Cinta Keheningan

Keheningan menjadi salah satu syarat seseorang dapat berjumpa dengan

Allah dan mendengarkan bisikan halus kehendak Allah bagi manusia. dengan

keheningan kita dibebaskan dari segala yang mengacaukan pikiran kita. dalam

keheningan dan ketelanjangan itulah manusia berhadapan dengan Allah, karena

dalam keheningan suara-suara lain yang bukan dari Allah terhalau (Phang, 2012:

39-45).

Keheningan baik keheningan lahiriah seperti bebas dari gangguan suara-

suara dan juga keheningan batin, namun yang lebih ditekankan adalah keheningan

batin. Keheningan batin membuat orang lepas dari segala kekuatiran, kecemasan,

kegelisaahan yang menjadikan orang kurang percaya akan kebaikan dan

penyelenggaraan Allah dalam hidupnya. Dalam keheningan batin anggota KTM

diharapkan untuk mempercayakan segala persoalannya pada Allah yang

dicintainya, percaya akan penyelenggaraan Allah yang melampaui akal dan

rancangan manusia. Selain itu penghayatan keheningan ini juga dihayati dalam

doa-doa KTM. Unsur keheningan harus mendapat tempat dalam doa-doanya, baik

doa bersama seperti dalam pertemuan sel, adorasi, maupun doa-doa pribadi.

Keheningan menjadi sarana yang baik bagi setiap anggota untuk lebih peka

terhadap suara Allah, mendengarkan kehendak Allah bagi dirinya, bagi

perkembangan komunitas dan juga perkembangan Gereja pada umumnya.

Demikianlah keheningan mengajarkan vacare Deo, yakni mengosongkan diri bagi

Allah (Phang, 2012: 41).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

29

c. Cinta Kitab Suci

Kitab Suci sebagai sabda Allah menjadi santapan rohani yang

menyegarkan jiwa. Jemaat awali bertekun dalam pengajaran para rasul,

mendengarkan sabda Allah yang dibacakan dan direnungkan dalam kehidupan

sehari-hari umat beriman. Karmel awali bergelut dengan firman Tuhan dalam

seluruh hidupnya, siang dan malam merenungkan firman Tuhan dan berusaha

mengamalkannya dalam hidup sehari-hari. Dengan berpedoman pada semangat

karmel dan jemaat perdana ini, kehidupan anggota KTM haruslah dijiwai dan

perpegang teguh pada firman Tuhan. Sabda Allah merupakan sumber dan

kekuatan bagi iman, pedang Roh yang mampu melawan kuasa iblis. Oleh

karenanya, setiap hari harus meluangkan waktu untuk membaca dan merenungkan

firman Tuhan (statuta no. 34) sebagaimana yang diteladankan oleh para karmelit

awali.

d. Cinta Ekaristi dan Sakramen

Sebagai anggota Gereja Katolik yang taat anggota KTM dalam hidupnya

menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidupnya. Itulah kewajiban mendasar, yang

harus dijalankan justru tidak sekedar untuk menunaikan perintah tetapi sebagai

sesuatu yang dirasakan sebagai hakiki bagi hidup Kristiani (NMI, art. 36).

Perjumpaan dengan Tuhan dalam Ekaristi menjadi kerinduan hati setiap anggota.

“...para anggota hendaknya rajin ikut ambil bagian dalam perayaan Ekaristi

harian, bila hal itu memungkinkan. Namun hendaknya diusahakan, agar sekurang-

kurangngnya satu kali dalam seminggu mengikuti perayaan Ekaristi harian...”

(Statuta no. 10) selain hari minggu (statuta no. 34) .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

30

Selain Ekaristi, penghayatan akan sakramen-sakramen lain juga perlu

mendapat perhatian khusus, seperti sakramen tobat. Bila memungkinkan mereka

harus menerima sakramen tobat secara rutin dan teratur agar hubungannya dengan

Tuhan semakin mendalam (statuta no.11). Pertobatan harus dilakukan terus-

menerus.

e. Terbuka Akan Roh Kudus dan Karunia-karuniaNya

Keterbuakaan akan karya dan bimbingan Roh Kudus menjadi mutlak

dalam hidup anggota KTM. Selain itu seorang anggota KTM juga harus terbuka

terhadap karunia-karunia dan karisma-karima Roh Kudus dalam hidup dan

pelayanannya. Roh Kudus membagi-bagikan karunia-karunia-Nya kepada

masing-masing menurut kehendak-Nya dan kepada semua kalangan umat Ia

membagi-bagikan rahmat istimewa, yang menjadikan mereka cakap dan bersedia

meneriman berbagai karya atau tugas yang berguna untuk membaharui Gereja

(LG 12). Oleh karena itu, menjadi anggota KTM harus siap sedia dipakai Tuhan

menjadi saluran berkat dan rahmat-Nya, ”khusunya dalam pelayanannya, KTM

mempergunakan karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan Allah

kepadanya. Tanpa karunia-karunia ini KTM tidak akan mampu menjalankan

pelayanannya” (statuta KTM no. 05). Betapa pentingnya karunia-karunia Roh

Kudus ini dalam pelayanan mereka. Karunia-karunia tersebut bukanlah ganjaran

untuk kesucian seseorang, melainkan pemberian yang cuma-Cuma. Karunia-

karuna ini bukan lain daripada pernyataan kuasa Allah serta kehadiran-Nya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

31

diberikan oleh Roh Kudus secara bebas untuk kemuliaan Allah serta keselamatan

orang lain (Indrakusuma, 1979: 20-21). Maka, karunia-karunia ini penting untuk

perkembangan dan pertumbuhan komunitas membuat, hidup komunitas menjadi

lebih hidup dan bersemangat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

BAB III

KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS DISTRIK YOGYAKARTA

A. KTM Hadir di Yogyakarta

Menurut catatan tangan ibu Heri Ngadiono yang ditulis kembali oleh Ibu

Katrin dalam buku kenangan 25 tahun KTM (2012: 60-61), perjalanan KTM

Yogyakarta diawali pada tahun 2003. Ibu Heri Ngadiono yang sudah menjadi

anggota KTM Sel Hati Kudus Yesus di Semarang, bersama teman-teman di

Yogyakarta mengadakan pertemuan sel sepulang dari kursus Kitab Suci di Gereja

Kumetiran. Pada waktu itu anggota sel ini adalah: ibu Heri Ngadiono, ibu Threes

Hendrati, ibu Kris Darmono, Bapak Sutikno dan Ibu Sutikno (alm). Kemudian sel

tersebut di beri nama sel Theresia Lisieux, dan pertemuan sel diadakan dirumah

ibu Threes, Jl. Wates, Gamping. Waktu itu sel didampingi juga oleh ibu Inge dari

wilayah Semarang, sehingga untuk pengajaran-pengajaran (PPAT I) ikut di

Semarang dan dibina oleh tim dari KTM Distrik Malang dengan pelayan-

pelayannyaseperti ibu Sisyanti, ibu Swandono dan Rm. Ari Parwanto O. Carm. Di

awal tahun pertama anggota bertambah dan sel Theresia Lisieux membelah.

Terbentuk sel Yohanes Salib, anggota sel pun mulai aktif mengikuti retret yang

diselenggarakan di Ngadireso, Tumpang Malang. Sel ini juga membina sel anak

muda yang basecampnya di AT Yolan, seiring berjalannya waktu dan anggota

pun mulai bertambah.

Tahun berikutnya sel Theresia Lisieux membelah lagi dan hadirlah sel

Theresia Lisieux II. Demikian juga sel Yohanes Salib membelah dan terbentuklah

sel Teresa Avila. Sehingga jumlah sel yang ada waktu adalah 4 sel, maka

disarankan untuk membentuk satu wilayah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

33

Pada 2006 di Yogyakarta diadakan kegiatan retret awal, juga retret

penyembuhan luka batin bersama suster Putri Karmel dan frater CSE dari

Ngadireso, Tumpang Malang. Tuhan menambah jumlah orang yang tergerak

untuk melayani dan bergabung sehingga sel-sel baru tumbuh, terutama setelah

diadakan Kebangunan Rohani Katolik (KRK) bersama Rm. Yohanes

Indrakusuma O. Carm pada tahun 2007. Ada sel Benedictus, sel Yohanes Rasul,

sel Vincens de Paul, sel Maria Sedayu, sel Christoporus dan Elia. Kemudian dari

sel-sel tersebut dibentuk menjadi wilayah-wilayah, yaitu Yogya I, Yogya II dan

Yogya III. Saat ini sel semakin berkembang dengan adanya sel bagi kaum muda,

yaitu sel Antonius Padua Kotabaru, sel Bonaventua Atma Jaya, sel Avila dan sel

Ignasius Sanata Dharma Paingan, anggota sel muda-mudi ini kebanyakan

merupakan para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta,

mereka berasal dari beberapa daerah dan tidak sedikit dari mereka yang sudah

menjadi anggota KTM sejak dari daerah asalnya, selain itupertambahan anggota

juga berasal dari peserta Camping Rohani yang diadakan setiap tahun di

Pertapaan Karmel Ngadireso, Malang. Karena jumlah sel dan anggotanya sudah

mencukupi, maka DPP memutuskan untuk menjadikan muda-mudi sebagai

wilayah sendiri, sehingga dipilihlah Dewi sebagai pelayan wilayah muda-mudi

dan Cindy sebagai wakilnya. Selain itu, di paroki Mlati pun sudah terbentuk satu

sel untuk dewasa, yakni sel Aloysius Gonzaga, sesuai nama paroki Mlati.

Awal tahun 2009, bertambah sel St. Yosef Klaten, masuk dalam wilayah

Yogya II. Dan pada tahun yang sama pula Distrik Yogyakarta terbentuk, dihadiri

oleh bapak Giovany Karamoy dan bapak Budi Santoso dari tim Dewan Pelayan

Umum (DPU), terpilihlah pelayan distrik yaitu bapak Wijaya Susanto dan ibu

Heri Ngadiono sebagai wakilnya. Masa pelayanan Dewan Pelayanan Distrik I

berakhir sampai tahun 2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

34

Pelayanan DPP dilanjutkan setelah pemilihan kembali DPP yang baru

periode 2011-2013, yang terpilih sebagai pelayan distrik adalah bapak Stefanus

Sugianto dan ibu Katrin sebagai wakilnya. Pada tahun 2013 diadakan lagi

pemilihan DPP yang baru, bapak Stefanus Sugianto kembali terpilih sebagai

pelayan distrik dan Edwin sebagai wakilnya.

Sepanjang perjalanan KTM di Yogyakarta, baik ketika masih satu sel dan

bertumbuh menjadi wilayah kemudian distrik, banyak hal yang telah dialami oleh

semua anggota KTM, ketika bersama-sama mengadakan Retret Dasar Hidup

Kristiani (retret awal) di Pakem, melayani tugas koor, berziarah bersama ke Gua

Maria, pelayanan di Lapas, bahkan ketika beberapa anggota sedah mengikuti

BINUS, semakin membawa komunitas ini untuk merasakan kehadiran Allah

ditengah kehidupan sehari-hari.

B. Spiritualitas Komunitas Tritunggal Mahakudus

Spiritualitas KTM bersumber pada spiritualitas Karismatik Katolik dari

satu pihak dan dari pihak lain dari Spiritualitas Karmel. Keduanya telah menjadi

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup dan pelayanan KTM.

Karena itu KTM merupakan persekutuan hidup, dengan suatu komitmen, bukan

hanya sekedar persekutuan doa.

1. Pengertian Spiritualitas

Spiritualitas adalah istilah agak baru yang menandakan „kerohanian‟ atau

hidup rohani (Heuken, 2002: 7). Jacobs (1989:1-2) menjelaskan bahwa kata

spiritualitas dari kata Perancis spirituale yang berarti cara atau gaya hidup. Jadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

35

kata spiritualis berarti orang yang digerakkan oleh Roh kudus. Kata spiritualitas

merupakan suatu kata yang bersifat universal karena bisa digunakan oleh semua

agama karena spiritualitas itu sendiri merupakan saripati religius yang ada dibalik

ajaran atau aturan-aturan formal agama. Sebaliknya, dalam penghayatan

spiritualitas, ajaran atau dogma atau doktrin suatu agama hanyalah menjadi

pijakan semata sehingga dogma bukanlah merupakan hal terakhir, melainkan

selanjutnya bagaimana seseorang dapat mengalami perjumpaan dengan Yang

Ilahi.

Kata spiritualitas ada hubungannya dengan kata spirit atau Roh, yaitu daya

kekuatan yang menghidupkan atau menggerakkan. Spirituaitas dapat diartikan

sebagai kekuatan Roh yang memberi daya tahan kepada seseorang atau kelompok

untuk mempertahankan, memperkembangkan, mewujudkan kehidupan

(Banawiratma, 1990: 57). Dari definisi tersebut, kita dapat melihat bahwa

spiritualitas memiliki hubungan yang tidak terpisahkan dengan setiap langkah-

laku setiap pribadi dalam kehipan sehari-hari.

Spiritualitas berkaitan erat dengan segi interioritas seseorang, kedalam

hidup atau inti hidup yang membentuk sikap, menentukan cara seseorang

mempertimbangkan dan mengambil keputusan serta bertindak dan menentukan

pilihan seseorang pada nilai-nilai yang dipegang, diwujudkan serta

diperkembangkan (Heryatno, 2008: 89). Spiritualitas merupakan segi hidup kita

yang sangat pribadi, yakni mengamalkan iman akan Yesus Kristus pada masa ini,

di tempat ini bersama dengan orang ini dan masyarakat ini sebagai mana adanya

(Heuken, 2002: 205).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

36

Dari berbagai pendapat para ahli tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa spiritualitas merupakan daya untuk mendorong, memotivasi,

menghidupkan dan menumbuhkan nilai-nilai rohani seseorang dalam relasinya

yang mesra dengan Allah.

2. Spiritualitas Karmel

Mendengar frase Spiritualitas Karmel, tentu kita tergiring pada seorang

tokoh Perjanjian Lama dalam Tradisi Kitab Suci yang terkenal akan kedekatannya

dengan Allah dalam kesunyian Gunung Karmel dan sungai kerit yaitu Nabi Elia.

Ia memakai peristiwa perjumpaan dengan Allah dalam kesunyian dan keheningan

untuk membawa Firman Allah dalam bentuk yang sesuai bagi zamannya (Slattery,

1993: 32-33). Demikian juga halnya yang diharapkan dari segenap anggota KTM.

Sebagaimana yang tertuang dalam Statuta KTM pasal 6 Spiritualitas

Karmel menjiwai hidup dan karya komunitas, khususnya membantu melihat

dengan jelas tujuan yang harus dicapai, serta membatu dalam perjalanan menuju

kepada Allah. Lewat bimbingan para tokohnya yang besar, seperti Santo Yohanes

Salib, Santa Teresa Avila, Santa Theresia Lisieux, dan sebagainya, KTM dibawa

kepada penghayatan lebih mendalam akan hidup kristiani dan rohaninya. Mereka

mengajarkan kepada kita lorong-lorong yang harus kita jalani dan bahaya-bahaya

yang harus dihindari dalam perjalanan menuju kepada Allah seperti para karmel

awali yang berjuang di padang gurun melawan kehendak pribadi agar pada

akhirnya dapat berjumpa dan bersatu dengan Allah.

Pengalaman padang gurun ini menyingkirkan segala rintangan yang

menghalangi mereka untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah. Pengalaman ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

37

mengenyahkan segala yang merintangi kasih setia mereka kepada Allah dan juga

kepada sesama (Phang, 2012: 37). Semangat Karmel mengundang Gereja dan

masyarakat untuk tak henti-hentinya mencari Kristus. Semangat itu juga

menantang kita untuk mendampingi yang tertindas dan lemah. Semangat ini

memanggil kita untuk melakukannya dalam keheningan doa seperti peziarah

dalam mendaki kegunung suci, yaitu Kristus sendiri (Slattery, 1993: 18).

KTM bernaung di bawah perlindungan Bunda Maria, Bunda Allah, serta

menyerahkan diri kepada kasih keibuannya. Dibentuk oleh Roh Kudus

sendiri, Maria merupakan teladan iman yang besar dan kerendahan hati yang

mendalam. Dalam roh dan jiwanya ia terarah seluruhnya kepada kehendak

Allah : “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu.”

(Luk 1:38). Dengan segenap hatinya ia mengamini kehendak Allah, yang menjadi

pedoman hidupnya. Di atas salib, Yesus telah menyerahkan Maria untuk menjadi

ibu kita. Maria menjadi teladan dan cita-cita semua orang yang mencari Allah

terus menerus. Maria mampu melihat segala sesuatu dengan pandangan Allah

sendiri, seolah-olah melihat apa yang tidak kelihatan (Ibr 11:1), serta

mengetahui apa yang ada di balik semua peristiwa yang dialaminya.

Mottonya yang senantiasa menggema dalam hati setiap orang yang

terpesona oleh semangat nabi Elia adalah : “VIVIT DOMINUS IN CUIUS

CONSPECTU STO: ALLAH HIDUP DAN AKU BERDIRI DI

HADIRATNYA. ”Dari persatuannya yang mendalam dengan Allah mengalirlah

semangat yang besar untuk kemuliaan Allah, yaitu “ZELO ZELATUS SUM

PRO DOMINO DEO EXERCITUUM: AKU BEKERJA SEGIAT-GIATNYA

BAGI ALLAH SEMESTA ALAM.” Karena pergaulannya yang mesra dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

38

Allah, tiada henti-hentinya ia mengalami penyelenggaraanNya yang

mengagumkan. Karena persatuannya yang mesra dengan Allah, segala

doanya dikabulkan Tuhan, sehingga ia membangkitkan anak janda yang

memberikan tumpangan kepadanya (1 Raj 17:22). Demikianlah ia telah

mendatangkan api dan menurunkan hujan (1 Raj 18:36-38, 41-45).

3. Spiritualitas Karismatik

Kata Karismatik sudah umum didengar oleh setiap orang dewasa ini.

Istilah ini dipakai untuk menunjukkan sebuah gerakan yang sangat populer terjadi

zaman ini. Uskup O‟Rourke (1984: 40-41) berpendapat bahwa kata karismatik

dalam Gereja biasanya digunakan untuk menyebut para anggota Gereja baik

Katolik maupun Protestan yang menerima dan mengalami karunia-karunia

khusus. Selain itu karismatik juga biasa dipakai untuk membedakan orang-orang

katolik yang menerima karunia khusus dari para fundamentalis protestan yang

disebut pentekosta. Sengaja dibedakan karena memang terdapat perbedaan yang

sangat nyata dimana sebagian besar orang katolik karismatik sangat terikat erat

dan setia pada magisterium gereja. Selain itu emosionalitas yang khas pada

orang-orang pentekosta jarang ditemukan di antara orang-orang Katolik

karismatik.

Masih mneyangkut polemik nama dari gerakan ini, beberapa ahli teologi

mengusulkan untuk menggunakan istilah “baptis dalam Roh” atau “baptis dengan

Roh” dengan alasan baptis secara harafiah berarti dibanjiri, dicurahi, dipenuhi.

Namun menurut O‟Rourke (1983: 41-42), pemakaian istilah “baptis dalam Roh”

ini kurang menguntungkan, karena dalam Gereja kata baptis ini merujuk pertama-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

39

tama pada sakramen yang diadakan oleh Kristus, sehingga berpotensi menjadi

polemik dengan sakramen inisiasi yang penting itu, meskipun kedua pengalaman

itu saling berhubungan.

Nama lain untuk gerakan ini yaitu “Pembaharuan Karismatik”. Dengan

nama ini seringkali dipahami bahwa unsur “karismatik” itulah yang panting dan

harus diperbaharui. Artinya nama itu membawa orang pada sebuah pemahaman

yang tidak tepat untuk memusatkan diri pada pengalaman-pengalaman akan

manifestasi-manifestasi luar biasa karunia-karunia Roh Kudus (Ramadhani, 2008:

35).

Di Indonesia, istilah “Karismatik” kerapkali diganti dengan istilah

“Pembaharuan Hidup dalam Roh”. Istilah “Pembaharuan Hidup dalam Roh”

memiliki arti yang lebih mendalam dan sesuai dengan tujuan dan semangat dari

pembaharuan. Karena pada dasarnya pembaharuan ini merupakan suatu

pembaharuan hidup Kristiani dalam kuasa Roh Kudus, yaitu suau kehadiran baru

Roh Kudus disertai kuasa-Nya dalam kehidupan Gereja dewasa ini (Indrakusuma,

2010: 15-16).

Menurut Rm. Yohanes Indrakusuma (2010: 42), pembaharuan ini pada

hakekatnya adalah pembaharuan cara berpikir, cara kerja dan cara hidup orang-

orang Kristen. Pembaharuan ini membawa kita kepada kesadaran akan

ketergantungan manusia akan Roh Kudus, baik untuk menghayati Injil maupun

untuk mewartakannya.

Terlepas dari persoalan istilah, kehadiran orang-orang karismatik di antara

anggota Gereja dapat menguntungkan bagi semua anggota Gereja. Mereka

mengingatkan kita bahwa doa haruslah dilakukan setiap saat dan dipenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

40

kegembiraan. Mereka sangat bergairah dalam doa, sehingga menolong setiap

anggota Gereja memecah kebekuan penghayatan hidup keagamaan, mengurangi

sikap dingin yang menghinggapi orang Katolik. Mereka juga menyadarkan

banyak orang Katolik yang tidak menyadari betapa penting peranan Roh Kudus

dalam hidup dan karya pengudusan hidup setiap orang beriman (O‟Rourke, 1983:

43).

KTM dalam hidup dan karyanya berinspirasi, bahkan dijiwai oleh

Pembaharuan Hidup dalam Roh. KTM pun mengintegrasikan pembaharuan

karismatik kedalam hidup dan karyanya. Melalui pembaharuan ini, Tuhan

kembali menyadarkan Gereja-Nya, bahwa karya Gereja sesungguhnya adalah

karya Tuhan sendiri, bukan karya manusia dan kita ini hanyalah alat-alat di dalam

tangan-Nya untuk melaksanakan karya itu (Indrakusuma, 2010: 105).

Pembaharuan karismatik memiliki dua aspek pokok yang sangat berpengaruh

dalam memahami pembahruan ini, yaitu aspek teologis dan aspek sosiologis.

Dilihat dari segi teologisnya, Pembaharuan Hidup dalam Roh merupakan

suatu pembaharuan yang menjadikan Yesus Kristus Tuhan dan pusat hidup kita

dalam suatu keterbukaan terhadap karya Roh Kudus dalam segala kepenuhannya.

Melaui pencurahan Roh Kudus yang konkret, manusia diperbaharui dan boleh

mengalami bahwa Allah itu hidup dan sungguh mengasihi dia (Indrakusuma,

2010: 107).

Aspek sosiologis pembaharuan adalah ungkapan atau ekspresi dari orang-

orang yang merasakan luapan kuasa Roh Kudus yang tercurah dalam hidupnya.

Dapat dikatakan, bahwa aspek ini hanya merupakan bungkus luar dari

pembaharuan karismatik. Setiap pribadi memiliki cara ataupun gaya masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

41

masing untuk mengungkapkan kebahagiaan karena telah dipenuhi oleh Roh

Kudus.

KTM bersandar pada Pembaharuan Hidup dalam Roh pertama-tama dalam

arti teologisnya, bukan dalam arti sosiologisnya, (Statuta Psl. 5):

1. Dalam keyakinan dan hidupnya, KTM bergantung seluruhnya dari Roh Kudus

dan kuasa-Nya.

2. Kesadaran akan ketergantungannya pada Roh Kudus diperolehnya lewat suatu

pengalaman Roh Kudus yang dialaminya lewat Pencurahan Roh Kudus.

3. Dalam hidup dan karyanya secara nyata KTM mengandalkan kuasa dan

bimbingan Roh Kudus.

4. Khususnya di dalam pelayanannya KTM mempergunakan karunia-karunia Roh

Kudus yang dianugerahkan Allah kepadanya. Ia sadar, bahwa tanpa karunia-

karunia Roh Kudus KTM tidak akan dapat memberikan pelayanan yang

diharapkan daripadanya.

5. Dalam penghayatan hidup dan karyanya KTM ingin tetap menjadi orang

Katolik yang sejati, Katolik murni dalam persekutuan dengan seluruh Gereja di

bawah pimpinan Uskup.

Secara sosiologis KTM tidak identik dengan kelompok lainnya, tidak

identik dengan manifestasi-manifestasi kelompok lain yang memang dapat

berbeda-beda. Suatu persekutuan hidup mengandaikan adanya komitmen-

komitmen tertentu, dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu, suatu

ikatan persaudaraan tertentu, sedangkan kelompok lain yang bukan merupakan

persekutuan hidup umumnya tidak memiliki semuanya itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

42

Dengan melihat aspek-aspek di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

tujuan akhir Spiritualitas Karismatik adalah keterbukaan kepada Roh Kudus, yang

diwujudkan oleh kasih kepada Tuhan dan sesama. Untuk mencapai hal ini, bukan

kesuksesan yang menjadi tolok ukurnya melainkan kesetiaan untuk bergantung

pada Kristus, sebab tanpa Dia kita tidak bisa berbuah (Yoh 15:15). Bentuk wujud

keterbukaan kepada Roh Kudus yang paling nyata adalah mau memakai karunia-

karunia Roh untuk membantu sesama mengalami kasih Ilahi. Oleh karena itu,

Spiritulitas Karismatik berpusat dan be rsumber pada Roh Kudus, yang adalah

Roh Allah sendiri. Seseorang yang hidup dalam Roh akan tahu dan mengalami

bahwa Roh Kudus ada dalam dirinya (Indrakusuma, 2011: 26). Melalui Roh

Kudus, orang akan mampu mencapai tujuan hidup kristiani yakni memasuki suatu

hubungan yang sungguh mesra dengan Yesus serta pengalaman akan cinta Allah

merupakan suatu kekuatan dari dalam diri seorang Kristiani yang dapat

menimbulkan berbagai perubahan mendalam di dalam hidupnya (Verbeek, 1973:

39).

C. Semangat profetik Komunitas Tritunggal Mahakudus

1. Pengertian Profetik

Kata profetik berasal dari istilah Yunani prophetes, menunjuk pada orang

yang dipanggil oleh Allah atas nama-Nya. Profetik dapat diartikan sebagai

tindakan seseorang biasanya disebut nabi, yang berpihak pada Allah dan orang-

orang lemah dengan resiko dibenci para penguasa (Darminta, 1994: 59). Nabi

adalah orang yang secara khusus untuk menyampaikan pesan-pesan Allah melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

43

mimpi atau ramalan mengenai apa yang harus dilaksanakan oleh umatNya. Nabi

juga biasa berperan dalam kehidupan beragama dan kemasyarakatan, oleh karena

itulah setiap kata-kata dan tindakan nabi diikuti oleh masyarakat.

Dalam sejarah keselamatan Bangsa Israel, banyak muncul nabi-nabi yang

oleh Allah dipilih dan diutus untuk mengatur kehidupan bangsa tertentu. Setiap

orang yang dipilih menjadi nabi Allah tidak memiliki kuasa untuk menolak

pilihan tersebut (Yer. 1:2-19). Dalam hal ini, terlihat seperti ada unsur pemaksaan

yang dilakukan oleh Allah terhadap oerang yang dipilihNya. Namun tugas

bebagai nabi bukan lah tugas yang sembarangan, tugas ini sangat berat karena

seorang nabi harus mampu mengayomi bangsa yang dipercayakan kepadanya.

Tidak jarang para nabi mendapat ancaman dari para penguasa bangsa (Ams. 7:10-

13; Yer. 26:8).

Seorang nabi akan muncul ditengah kehidupan suatu bangsa disaat bangsa

tersebut mengalami masa-masa suram dalam tatanan masyarakatnya dan dimana

perintah Allah tidak dipatuhi. Nabi sering mempunyai sikap kritis terhadap

lembaga-lembaga kekuasaan. nabi mengajak setiap orang untuk kembali kepada

kebenaran Allah dan meninggalkan segala tindakan-tindakan yang tidak berkenan

bagi Allah.

2. Profetik Karmel dalam Teladan Nabi Elia

Sosok Elia sebagai nabi Allah menampilkan dimensi kenabian yang sangat

nyata. Ia adalah seorang yang sepenuhnya siap sedia melayani Allah (Slaterry,

1993: 31). Kesiapan Elia terhadap pelayanan kepada Allah menunjukkan betapa

Elia benar-benar mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

44

Pernyataan diri Elia sebagai nabi Allah mau memperlihatkan betapa Elia

sepenuhnya sebagai pelayan Allah yang berpihak pada bangsa yang dipercayakan

kepadanya. Elia juga merupakan tokoh yang melindungi orang miskin dan

tersingkir (Slaterry: 1993: 28). Pelayanan Elia bukan untuk mendapat

penghargaan dan dipandang terhormat karena status kenabiannya, namun lebih

pada sikap Elia yang sepenuhnya dikuasai oleh sabda Allah. Elia menyadari

bahwa dalam setiap pelayanannya, ia memiliki berbagai keterbatasan. Elia

memerlukan Allah, oleh karena itu Elia senantiasa dalam keadaan berdoa untuk

mencari Allah. Elia menampakkan diri sebagai sosok yang penuh doa dan karya

kenabian. Oleh karena itu, Elia mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang

ada. Elia menjadi teladan bagi para pertapa yang ingin mengalami pengalaman

bersemuka dengan Allah.

Tradisi Elia memanggil para Karmelit untuk menjadi nabi pada nubuat.

Dimensi kenabian dari spiritualitas Karmel menantang pria dan wanita Karmel

untuk terjun ke dunia zaman mereka. Mereka mempunyai siakp terbuka akan

Sabda Allah, penuh perhatian akan tanda-tanda jaman, dan perlu menyuarakan

ketidakadilan yang mereka lihat. Mereka perlu mencari wajah Allah dalam

keheningan dan dalam mereka yang tersingkirkan. Mereka menjadi jantung dan

suara hati bagi bangsa, negara dan gereja (Slattery 1993: 38).

3. Profetik Karismatik dalam Peristiwa Pentakosta

Peristiwa Pentakosta menjadi awal pembaharuan dimensi kenabian. Pada

saat Pentakosta, Roh Kudus hadir dan memenuhi setiap orang dengan karunia-

karunia baru (Kis. 2: 1-13). Kehadiran Roh Kudus dalam peristiwa Pentakosta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

45

menjadi kekuatan baru bagi para rasul untuk melayani Allah melalui karya

kerasulan kepada bangsa-bangsa. Pada saat itu pula, Roh Kudus memulai sebuah

Gereja yang baru bagi zaman yang baru pula. Melalui kehadiran Roh Kudus, para

rasul mengalami cinta Allah yang besar dalam hidupnya, sehingga mereka

menjadi saksi yang meyakinkan dengan diperlengkapi dengan segala karunia yang

mereka butuhkan untuk karya pewartaan kepada seluruh bangsa (Indrakusuma,

2011: 5).

Kehadiran Roh Kudus dalam peristiwa Pentakosta menggambarkan bahwa

Allah begitu mencintai umatNya. Cinta Allah yang hadir dalam diri setiap orang

memiliki tujuan agar orang tersebut semakin mesra dengan Allah, semakin

begairah terhadap injil dan semakin bergairah pula mewartakan Kerajaan Allah

kepada orang lain. Cinta kasih Allah bagi manusia adalah sumber segala macam

karunia rohani dan jasmani (Indrakusuma, 2012: 16). Setiap orang yang telah

menerima Roh Kudus mengerti bahwa ia dapat melaksanakan tugas pewartaan

semata-mata karena karunia Allah melalui Roh Kudus. Oleh karena itu, setiap

orang yang telah mengalami peristiwa pentakosta mampu mengalami kehadiran

Allah dan membagikan pengalamannya pada sesama.

4. Profetik Komunitas Tritunggal Mahakudus: Berjuang Membawa Orang

Lain Pada Pengalaman Cinta Ilahi

Hidup sebagai nabi berarti siap menjalankan kehendak Allah (Darminta,

1994: 22-23). Resiko manjadi nabi sangat besar, bahkan dalam sejarah bangsa

Israel tidak sedikit nabi yang ditolak (Yer. 11:19). Elia dalam perjalanan hidupnya

senantiasa berjuang mewujudkan peran kenabiannya. Walaupun sering kali harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

46

berhadapan dengan berbagai permasalahan politik kerajaan, namun Elia tetap setia

aktif menjawab panggilan sebagai nabi Allah (Slattery, 1993: 31). Elia sebagai

orang yang sepenuhnya siap sedia melayani Allah ditampakkan dalam setiap

perkataan dan tindakannya. Lewat teladan hidupnya, Elia telah menunjukkan

bahwa setiap tantangan tidak bisa membuat ia menjauh dari Allah, namun

sebaliknya Elia semakin masuk ke dalam kehidupan doa yang mendalam dan

semakin mengalami kemesraan Cinta Ilahi. Dalam kehidupan yang penuh doa dan

kontemplasi, Elia memberi teladan bagaimana mewujudkan peran kenabian

sebagai nabi Allah.

Sikap seperti Elia dan para rasul inilah yang diharapkan menjiwai KTM

dalam usaha mengembangkan visi dan misi KTM. Keterlibatan anggota KTM

dalam hidup menggereja dapat menjadi tolak ukur pelaksanaan kenabian KTM.

a. Cara Karmel

Semangat persaudaraan, cinta akan keheningan, doa dan kitab Suci yang

melekat dalam jiwa Karmel menjadikan mereka insan-insan Allah yang hidup.

KTM sebagai komunitas yang mengambil inspirasi dari semangat Karmel ini

diharapkan untuk mengembangkannya dalam kehidupan pribadi dan komunitas

mereka, serta menularkan semangat karmel itu kepada sesama melalui kesaksian

hidup mereka. Di tengah-tengah segala aktifitas dan kesibukan sehari-hari, maka

seorang anggota KTM juga dipanggil untuk selalu hidup dalam hadirat Allah

(Maria, 2004: 26). Selain itu juga mereka terlibat aktif dalam pelayanan dan

mengajarkan kepada orang lain bagaimana mencintai Allah dalam keheningan,

bertekun dalam doa dan peresapan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

47

Tujuan yang hendak dicapai bukan lain dari pada persatuan cinta kasih

dengan Allah yang mengubah segalanya. St. Teresa dari Avila melukiskan

pengalaman seperti itu dengan sebuah perbandingan, seperti seseorang yang

memasuki suatu ruangan istana yang penuh dengan permata yang luar biasa

banyak dan indahnya, sampai tidak bisa mengingat lagi satu persatu

(Indrakusuma, 2008: 33, 37-38). Keterlibatan aktif anggota KTM dalam

mengembangkan semangat Karmel menjadikan mereka nabi-nabi Allah pada

jamannya.

b. Cara Karismatik

Pencurahan Roh Kudus yang dibawakan oleh pembaharuan karismatik,

merupakan suatu anugerah besar Allah kepada Gereja-Nya dewasa ini

(Indrakusuma, 2004: 27). Pengalaman tersebut menjadikan mereka insan-insan

Allah yang bersemangat dalam hidup kerohanian. Pengalaman itu memunculkan

dalam diri mereka kerinduan akan pengalaman yang sama dirasakan juga oleh

orang lain sehingga mengajak orang untuk membuka diri bagi karya Roh Kudus,

supaya Roh Kudus berkarya lebih bebas lagi dalam diri mereka serta mejadikan

mereka orang-orang kristiani yang bersemangat, penuh kharisma dan karunia.

Dengan demikian kehidupan Gereja menjadi lebih hidup kerena dihidupi oleh

orang-orang yang penuh dengan Roh Kudus dan juga wajah Gereja yang pasif

menjadi lebih aktif berkat Roh Kudus yang menggerakkannya.

D. Refleksi Kritis atas Kehadiran Komunitas Tritunggal Mahakudus di

Yogyakarta

Perkembangan jaman yang kian pesat menuntut orang untuk semakin

cerdas menata kehidupannya, sehingga ia tidak larut dan tergerus oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

48

perkembangan itu. Kecerdasan menata hidup tidak hanya dalam perkara jasmani,

melainkan juga dalam perkara rohani. Antara yang jasmani dan rohani haruslah

seimbang, sebab kalau tidak orang akan timpang dalam hidupnya. Fokus pada

perkara jasmani membuat orang akan muda jatuh dalam dosa, karena yang

dilihatnya hanyalah hal-hal duniawi yang menjadikannya lupa akan perkara

surgawi yang berkaitan dengan keselamatan jiwanya. Fokus pada perkara rohani

menjadikan orang lupa akan dunia tempat ia berpijak, sehingga mengabaikan

tanggungjawabnya sebagai orang beriman yang dipanggil untuk menguduskan

dunia.

KTM sebagai sebuah persekutuan hidup yang dipanggil untuk terlibat aktif

hadir di tengah masyarakat mengemban misi gereja mendekatkan jiwa-jiwa

dengan Tuhan, menguduskan dunia dan dengan caranya sendiri

mengaktualisasikannya, namun tetap dalam kesatuannya dengan gereja.

Sepanjang kehadirannya di Yogyakarta KTM cukup terlibat aktif dalam

pelayanan gereja dan kegiatan-kegiatan gerejawi lainya seperti pelayanan kepada

orang sakit, pelayanan ke penjara, pelayanan koor di Gereja, dan tugas-tugas

lainnya di Gereja. Selain itu KTM juga mengadakan beberapa retret untuk umum

sebagai upaya membawa orang lain kepada pengalaman kasih Allah. Sejauh ini

kehadiran KTM di Yogyakarta boleh dikata cukup positif dan mampu

mengakomodasi kebutuhan dan kehausan rohani mereka yang merindukan

kedekatan khusus dengan Tuhan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa kegiatan rutin

yang mereka lakukan seperti pertemuan sel, penyembahan terhadap Sakramen

Mahakudus, yang dilakukan rutin tiap minggu.

Terlepas dari adanya sumbangan positif di atas, penulis melihat ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki yang dirasa menjadi penghalang bagi

pertumbuhan dan perkembangan KTM baik secara kuantitas maupun kualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

49

a. Kesatuan Hati Sebagai Komunitas

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang anggota KTM (lihat

lampiran 1 & 2), penulis melihat dalam tubuh KTM Yogyakarta aspek kesatuan

belum mendapat tempat dalam kesadaran para anggota. Hal ini terasa sekali dalam

kegiatan bersama, koordinasi dan komunikasi kurang berjalan dengan baik.

Dominasi beberapa orang masih terasa, baik dalam tahap perencanaan maupun

dalam pelaksanaan. Hal ini menjadikan anggota lain bergantung kepada beberapa

orang yang mendominasi, dan membuat yang lain lamban berkembang. Secara

organisasi, gejala seperti ini sangatlah tidak sehat dan mengarahkan komunitas

pada kemandekan, karena bila orang-orang yang berpengaruh tersebut tidak dapat

menjalankan perannya dengan baik, maka seluruh kegiatan komunitas akan macet.

Selain itu, kurangnya kesatuan dalam komunitas menjadi contoh yang kurang baik

bagi mereka yang di luar komunitas dan membuat komunitas menjadi kurang

menarik untuk diteladani.

b. Pengetahuan

Kurangnya kesatuan hati sebagaimana dikatakan di atas dapat kita pahami,

karena minimnya pengetahuan dan pengalaman dalam berkomunitas para anggota

KTM. Secara pengetahuan memang harus diakui bahwa KTM Yogyakarta kurang

mendapat perhatian dari pusat. Pembinaan, pelatihan, pengkaderan masih kurang

dan boleh dikata sangat jarang. Sehingga roda kehidupan komunitas berjalan apa

adanya. Pengetahuan mereka andalkan dari buku pedoman, Kitab Suci dan itupun

masih banyak anggota yang tidak paham dan tidak memiliki buku pedoman.

Selain itu peran serta mereka yang telah mengikuti pembinaan, pelatihan khusus

(binus, volunteer) dan yang cukup dalam pengetahuan kurang dimaksimalkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

50

Oleh karenanya sangatlah perlu untuk memperdalam pengetahuan mereka dengan

cara memperbanyak program pengajaran dan secara pribadi menimba

pengetahuan dari sumber-sumber yang ada, sehingga mereka tidak bingung ketika

mengahadapi pergumulan berkaitan dengan iman dan pelayanan mereka ataupun

dengan komunitas.

c. Eksplorasi

Kegiatan yang monoton dan kurang kreatif menjadikan orang jenuh,

bosan, malas dan memandang kegitan itu kurang menarik untuk diikuti. Apalagi

kalau dalam kegiatan itu orang tidak menemukan atau merasakan sebuah

pengalaman. Penulis melihat beberapa dari kegiatan KTM Yogyakarta berjalan

mekanis. Seperti halnya pertemuan sel dan adorasi yang rutin tiap minggu. Untuk

meningkatkan kualitas hidup kerohanian baik secara komunitas maupun secara

pribadi, maka sangatlah perlu kegiatan rutin tersebut besifat dinamis. Pendalaman

pengetahuan dan pengalaman menjadi mutlak perlu agar anggota mengakar secara

kuat dalam iman dan semangat untuk melayani orang lain. Semangat yang kendor

dapat dikobarkan lagi dengan kegiatan-kegiatan baik yang bersifat rohani maupun

jasmani, seperti retret yang sesuai dengan kebutuhan komunitas atau kegiatan out

bond untuk memperkuat rasa kesatuan dan kekeluargaan antarpribadi dan dalam

komunitas.

E. Refleksi Kritis dari Spiritualitas Komunitas Tritunggal Mahakudus di

Hadapan Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik Serta Tujuan

Kehadiran Komunitas Tritunggal Mahakudus

Sebagaimana telah dikatakan di atas spiritualitas KTM bersumber dari

spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik. Dua poin penting yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

51

intisari dari dua spiritualitas besar ini adalah keheningan dan keterbukaan akan

karunia-karunia Roh Kudus. Dalam keheningan orang akan dibawa pada

pengalaman yang mendalam akan Allah, pegalaman yang melampaui segala

pengertian manusia. Oleh karenanya dalam doa-doa KTM penekanan akan unsur

keheningan harus diprioritaskan. Tanpa keheningan orang akan sulit

mendengarkan Allah, orang akan kurang pekah terhadap bisikan dan kehendak

Allah.

Selain keheningan spiritualitas KTM juga memberi tempat yang seluas-

luasnya bagi Roh Kudus untuk berkarya secara bebas dalam diri setiap anggota.

Itulah unsur karismatik dalam tubuh KTM. Setiap anggota haruslah membuka diri

untuk dipakai Roh Kudus, sehingga karya Roh Kudus dapat dirasakan dan dialami

oleh mereka yang dilayani. Pada prinsipnya yang menjadi pelaku utama dalam

setiap pelayanan KTM adalah Roh Kudus sendiri. Manusia hanyalah

perpanjangan tangan dari Roh Kudus, oleh karenanya ketergantungan sepenuhnya

akan Roh Kudus menjadi hal yang mutlak perlu. Tanpa Roh Kudus pelayanan

yang dilakukan akan menjadi hambar dan kehilangan daya. Roh Kudus

merupakan jiwa dari kehidupan dan pelayanan KTM.

Sesuai dengan visi dan misinya, KTM hadir di tengah dunia untuk

mengobarkan api doa, menularkan semangat cinta akan keheningan dan

keterbukaan sepenuhnya akan karya Roh Kudus dalam diri umat beriman dan

menjadikan Allah sebagai pusat hidupnya. Itulah cita-cita luhur yang menjadi

cikal bakal terbentuknya komunitas ini. Tentu saja sebelum mereka sampai pada

tahap ini, terlebih dahulu mereka sendiri harus mengalami sendiri kasih Allah dan

daya kuasa Roh KudusNya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

BAB IV

KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) SEBAGAI

UPAYA PENDALAMAN SPIRITUALITAS KARMEL DAN

SPIRITUALITAS KARISMATIK SEBAGAI SUMBER PENGEMBANGAN

VISI DAN MISI KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS

A. Pengertian Katekese

Kata “katekese” berasal dari kata kerja Yunani katechein, yang berarti

“menyuarakan dengan keras”, “menggemakan” atau “mengumumkan”. Dengan

demikian, etimologi kata ini mengandung arti pengajaran lisan (Groome, 2010:

39). Dalam konteks ini katekese dapat dipahami sebagai pengajaran, pendalaman,

dan pendidikan iman agar seorang Kristen semakin dewasa dalam iman

(Telaumbanua, 1999: 4).

Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik Catechesi Trandendae

mengartikan katekese sebagai:

Pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang-orang dewasa dalam iman,

yang khususnya mencakup penyampaian iman Kristen, yang pada

umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud

mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen (CT, art.

18).

Berdasarkan pengertian diatas, tujuan paling utama dari katekese adalah

pembinaan iman seluruh umat, yaitu mulai dari anak-anak, kaum muda hingga

orang dewasa, dimana Gereja berperan sebagai pemelihara iman umat agar

semakin matang dan dewasa. Di dalamnya terdapat unsur pewartaan, pengajaran,

pendidikan, pendalaman, pembinaan, pengukuhan serta pendewasaan

(Telaumbanua, 1999: 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

53

Pada tanggal 29 Juni hingga 5 Juli 1980 diadakan PKKI II yang

merumuskan arah katekese di Indonesia yaitu katekese umat yang berarti:

Komunikasi iman atau bertukar pengalaman iman antar anggota jemaat

atau kelompok. Melalui kesaksian para peserta saling membantu

sedemikian rupa, sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati

secara semakin sempurna. Dalam katekese umat tekanan terutama

diletakkan pada penghayatan iman, meskipun pengetahuan tidak dilupakan

dan mengandaikan perencanaan (Huber, 1980: 2).

Katekese kapan dan di mana pun juga merupakan komunikasi iman. Arah

Katekese sekarang menuntut agar para sementara peserta semakin mampu

mengungkapkan diri demi pembangunan jemaat (Huber, 1980: 7). Ini berarti

katekese dari umat dan untuk umat, katekese yang menjemaat, yang berdasarkan

situasi konkret setempat menurut pola Yesus Kristus (Telaumbanua, 1999: 11).

B. Tujuan Katekese

Tujuan katekese dapat dirumuskan berdasarkan cara pandang setiap orang.

Secara kasar dan hanya berdasarkan peristilahan, apabila dipahami dalam rangka

suatu pengajaran iman, maka katekese bertujuan agar isi iman dapat dimengerti

oleh peserta. Apabila dipahami dalam rangka komunikasi iman, maka katekese

bertujuan agar pengalaman iman dapat diungkapkan dengan baik. sedangkan

apabila dimengerti dalam rangka pendidikan iman, maka katekese bertujuan agar

manusia mencapai kedewasaan iman (Sumarno, 2014: 1).

Dalam Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae, Paus Yohanes Paulus II

menyatakan bahwa tujuan katekese:

....berkat bantuan Allah mengembangkan iman yang baru mulai tumbuh, dan dari hari ke hari memekarkan menuju kepenuhannya serta semakin memantapkan perihidup Kristen umat beriman,muda maupun tua. Kenyataan itu berarti: merangsang pada taraf pengetahuanmaupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

54

penghayatan, pertumbuhan benih iman yang ditaburkan oleh Roh Kudus melalui pewartaan awal, dan yang dikaruniakan secara efektif melalui babtis (CT, art. 20).

CT art. 1 menguraikan bahwa penyelenggaraan katekese oleh Gereja

selalu dipandang sebagai salah satu tugasnya yang amat penting. Hal ini sangat

sesuai dengan perintah terakhir yang diberikan oleh Kristus sebelum Ia terangkat

naik ke surga, yaitu agar supaya para Rasul mewartakan Injil keseluruh dunia dan

menjadikan semua bangsa murid-Nya (Mat. 28:19-20).

Melalui katekese setiap orang kristiani dibawa kepada pertobatan dan

pengalaman akan hadirnya Roh Kudus dalam setiap perjalanan hidup sehari-hari

seningga pada akhirnya dapat mencapai kematangan iman. Dalam Anjuran

Apostolik Catechesi Tradendae, Paus Yohanes Paulus II mengemukakan bahwa:

Hanya Rohlah, yang menjadikan kita mampu berseru kepada Allah: “Abba, ya

Bapa” (Rm. 8:15). Tanpa Roh Kudus kita tidak dapat mengatakan: “Yesus itu

Tuhan” (1 Kor. 12:3). Oleh karena itu katekese, yang berarti perkembangan dalam

iman dan pendewasaan hidup Kristen menuju kepenuhannya, merupakan karya

Roh Kudus, karya yang hanya Rohlah yang dapat mengawali dan melestarikan

dalam Gereja (CT, art. 72). Katekese bukan saja menghubungkan umat dengan

Yesus Kristus, melainkan mengundangnya untuk memasuki persekutuan hidup

yang mesra dengan-Nya (CT, art. 5).

Huber (1980: 17) merumuskan lima poin yang menjadi tujuan dari

komunikasi iman yaitu:

a. Supaya dalam terang Injil kita semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman

kita sehari-hari;

b. Dan kita bertobat (metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari kehadiran-

Nya dalam kenyataan hidup sehari-hari;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

55

c. Dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan

cinta kasih dan makin di kukuhkan hidup Kristiani kita;

d. Pula kita makin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat, makin tegas

mewujudkan tugas Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta.

Kelima rumusan diatas menyorot katekese dari berbagai sudut yang

berbeda, ketiga sorotan pertama lebih-lebih memperhatikan peserta, kedua lainnya

menegaskan tugas Gereja dan semuanya berpuncak pada kehidupan masyarakat

(Huber, 1980: 17).

Dalam bidang pelayanan pastoral, katekese memiliki peranan yang penting

karena melalui katekeselah sabda Tuhan diwartakan melalui pengalaman hidup

umat sehari-hari. Melalui pewartaan sabda Tuhan pula kehidupan umat dapat

diteguhkan sehingga iman mereka semakin matang dan dewasa. Begitulah melalui

katekese kerygma Injil lambat laun diperdalam, dikembangkan konsekuensi-

konsekuensi implisitnya, dijelaskan melalui bahasa, yang mencakup sapaan

terhadap akalbudi, dan disalurkan kearah praktek hidup Kristen dalam Gereja dan

masyarakat (CT, art. 25). Pada intinya katekese sungguh perlu baik bagi

pendewasaan iman maupun bagi kesaksian umat Kristen di tengan masyarakat:

tujuannya ialah mendampingi umat Kristen, untuk meraih kesatuan iman serta

pengertian akan Putera Allah, kedewasaan pribadi manusia, dan tingkat

pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (CT, art 25).

C. Isi Katekese

Dalam Katekese Umat kita bersaksi tentang iman akan Yesus Kristus

(Sumarno, 2014: 9). Menurut Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae, Paus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

56

Yohanes Paulus II menegaskan isi pokok dari katekese adalah pewartaan seluruh

peritiwa Kristus, dimana ketekese merupakan suatu momen atau aspek dalam

pewartaan Injil secara menyeluruh, dimana katekese selalu akan menggali isi dari

sumber hidup, yakni sabda Allah, yang disalurkan dalam Tradisi dan Kitab Suci

(CT, art. 26-27). Oleh karena itulah seluruh proses katekese bersifat Kristosentris

atau berpusat pada Kristus, namun selain itu proses katekese juga berpusat pada

kehidupan konkret umat. Maka harus dikatakan, bahwa dalam katekese Kristus

sendirilah, Sabda yang menjelma dan Putera Allah, yang diajarkan; segala sesuatu

lainnya diajarkan dengan mengacu kepada-Nya (CT, art 6).

Yesus Kristus tampil sebagai pola hidup dalam Kitab Suci, khususnya

dalam Perjanjian Baru, yang mendasari penghayatan iman Gereja di sepanjang

Tradisinya (Telaumbanua, 1999: 87), iman tersebut adalah pengakuan bahwa

Yesus adalah Tuhan, dan bahwa Allah membangkitkan Dia dari kematian (LF,

art. 15). Itulah sebabnya, mengapa bila orang pertama-tama menyadari nilai

mengenal Kristus Yesus yang melampaui segalanya, yang telah dijumpai dalam

iman dan ia terdorong oleh keinginan untuk secara lebih luas dan mendalam

mengenal-Ny, mendengar tentang dia dan menerima pengajaran dalam dia, karena

kebenaran ada dalam Yesus (CT, art 30).

D. Ciri-ciri Katekese

1. Bebas

Dalam proses katekese tidak ada unsur pemaksaan terhadap siapa pun,

sebagaimana telah dirumuskan dalam PKKI II (Telaumbanua, 1999: 87): yang

berkatekese ialah umat, artinya semua orang beriman yang secara pribadi memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

57

Kristus dan secara bebas berkumpul untuk lebih memahami Kristus; Kristus

menjadi pola hidup pribadi, pun pula pola hidup kelompok.

Dalam rumus ini terpantul pengalaman para penggerak katekese, bahwa

tukar penghayatan iman mengandaikan suasana bebas (Huber, 1980: 12). Artinya,

dalam proses atau langkah dalam katekese peserta tidak dapat dipaksa untuk

mensharingkan pengalaman imannya atau memberikan tanggapan terhadap

pengalaman orang lain atau pun pewartaan yang diberikan oleh pendamping

katekese. Setiap peserta katekese dapat dengan bebas berpartisipasi dalam proses

katekese, baik itu dalah hal bersharing maupun menyampaikan tanggapan atas isi

pewartaan yang sesuai dengan pengalaman iman pribadinya.

2. Komunikasi Iman

Para peserta katekese diharapkan mengkomunikasikan pengalaman iman

dan bukan semata-mata pengetahuan iman (Huber, 1980: 7). Ini berarti katekese

dari umat dan untuk umat, yang berdasarkan situasi konkret setempat menurut

pola Yesus Kristus (Telaumbanua, 1999: 11). Melalui kesaksian para peserta

saling membantu sedemikian rupa, sehingga masing-masing diteguhkan dan

dihayati secara makin sempurna (Sumarno, 2014: 9).

3. Situasional

Situasi sebuah proses katekese harus berasal dari peserta dan untuk

peserta. Melalui katekese, umat Kristiani dapat terbantu untuk memasuki

persekutuan hidup yang mesra dengan Kristus. Oleh karena itu, katekese harus

sesuai dengan situasi peserta baik di lihat dari usia, tingkat pendidikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

58

lingkungan sosial dan lain-lain (PKKI III, 1984: 74). Apabila situasi yang tercipta

selama proses katekese tidak sesuai dengan keadaan peserta, maka sangat sulit

bagi peserta untuk mencapai kedewasaan imannya.

4. Proses

Melalui katekese, peserta terbantu untuk semakin mengenal, mengalami

dan menghayati kasih Allah yang menyelamatkan. Pengenalan akan Allah dalam

arti pengetahuan belum memberikan jaminan seseorang sungguh mengenal Allah.

pengenalan akan Allah secara pribadi yang ilahi berlangsung secara berkelanjutan

dan berhubungan juga dengan pengalaman setiap pribadi melalui peristiwa yang

dialami. Oleh karena itu, katekese menjadi suatu proses yang berkesinambungan,

dinamik untuk mengatur peserta pada pengalaman secara pribadi dengan Allah

(Amalorpavadass, 1982: 24).

E. Model-model Katekese

1. Model pengalaman Hidup

Model katekese ini memberi penekanan pada pengalaman hidup dari suatu

peristiwa konkret yang sesuai dengan tema dan situasi peserta katekese.

Pengalaman hidup tersebut didalami supaya dapat diaktualisasikan dalam situasi

hidup nyata peserta. Setelah itu di sesuaikan dengan teks Kitab Suci ataupun

Tradisi Gereja sehingga peserta merasa sunggu-sungguh tersentuh dan diteguhkan

oleh firman Tuhan dan pada akhirnya peserta dapat menemukan kesimpulan

praktis yang sesuai dengan kehidupan nyata mereka dalam masyarakat, Gereja,

keluarga, dll (Sumarno, 2014: 11-12).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

59

2. Model Biblis

Penekanan yang paling utama dalam model katekese ini adalah unsur

Kitab Suci atau Tradisi Gereja disamping unsur pengalaman hidup konkrit

peserta. Pada model ini, pembacaan teks Kitab Suci atau Tradisi Gereja menjadi

awal proses katekese, barulah setelah itu ada pendalaman pengalaman hidup

peserta dimana pengalaman hidup tersebut dihubungkan dengan inti dari teks

Kitab Suci atau Tradisi Gereja. Barulah setelah itu peserta diajak untuk

merefleksikan serta memikirkan apa yang sebaiknya bisa dilaksanakan dalam

kehidupan konkrit sehari-hari dalam situasi dan kondisi setempat. Semangat, jiwa

serta kekuatan mana yang bisa dimbil dari pesan inti teks tersebut untuk dapat

diwujudkan dalam praktek hidup sehari-hari secara pribadi maupun dalam

berkeluarga, bermasyarakat dan menggereja (Sumarno, 2014: 12-13).

3. Model Campuran: Biblis dan Pengalaman Hidup

Model ini merupakan gabungan dari model pengalaman hidup dan model

biblis. Langkah katekese model campuran ini diawali dengan pembacaan teks

Kitab Suci atau Tradisi Gereja baru setelah itu disajikan pengalaman hidup yang

disampaikan melalui sarana audio-visual maupun sarana-sarana lain yang dapat

mendukung langkah ini, lalu pengalaman hidup tersebut didalami dan disesuaikan

dengan teks Kitab Suci atau Tradisi Gereja yang sesuai. Peserta diajak untuk

mengungkapkan kesan pribadi serta hal-hal yang mengesan dalam penyajian

pengalaman hidup dan secara objektif mencari apa yang sebetulnya terjadi dalam

penyajian pengalaman hidup tersebut. Setelah itu peserta diajak untuk

menemukan tema dan pesan pokok dari penyajian pengalaman hidup tadi serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

60

merefleksikan dan menganalisa pesan tersebut untuk hidup sehari-hari dan

mengkonfrontasikannya dalam hubungannya dengan teks Kitab Suci atau Tradisi

yang dibacakan. Langkah terakhir dari model ini adalah peneratapan meditatif

yang diprakarsai oleh katekis dengan membuat pertanyaan-pertanyaan reflektif

yang menghubungkan pengalaman hidup konkrit dan situasi peserta, refleksi,

pemikiran yang muncul selama pendalaman pengalaman hidup atau Tradisi

(Sumarno, 2014: 13-14).

4. Model Shared Christian Praxis (SCP)

Model SCP agak lain dari ketiga model katekese diatas. Yang

membedakannya adalah pada langkah 0 (nol) yaitu adanya pemusatan aktivitas.

Langkah nol ini bertujuan mendorong peserta katekese menemukan topik

pertemuan yang bertolak dari kehidupan konkret yang selanjutnya menjadi tema

dasar pertemuan (Sumarno, 2014: 18).

Pada langkah selanjutnya peserta mengungkapkan pengalaman hidup

faktual, lalu dilanjutkan dengan refleksi kritis atas sharing pengalaman hidup

faktual. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah mengusahakan supaya tradisi dan

visi Kristiani terjangkau. Pada langkah ini pendamping dapat menggunakan salah

satu bentuk interpretasi entah yang bersifat menggarisbawahi, yang

mempertanyakan atau yang mengundang keterlibatan kreatif (Heryatno, 1997: 6).

Selanjutnya adalah interpretasi diakletis antara tradisi dan visi Kristiani dengan

tradisi dan visi peserta. Secara diakletis, peserta siap untuk menilai dan dinilai,

supaya sampai kepada kesadaran iman yang baru, lebih aktif, dewasa dan

misioner. Langkah terakhir dari ketekese model SCP adalah keputusan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

61

keterlibatan peserta dalam mewujudkan kerajaan Allah di dunia. Yang terpenting

dari langkah ini adalah membuat niat atau keputusan yang mampu dilaksanakan

serta mengajak peserta kepada kesadaran pengalaman dan praksis baru (Sumarno,

2014: 21-22).

Meskipun keempat model katekese di atas memiliki kekhasan masing-

masing, namun tetap memiliki unsur pokok yang sama, yaitu pengalaman konkrit

hidup peserta, Kitab Suci atau Tradisi serta penerapannya dalam hidup peserta.

Keempat model katekese diatas dapat dipergunakan sesuai dengan situasi dan

kondisi peserta.

F. Alasan Menggunakan Katekese Model SCP

Seperti yang telah dijelaskan diatas, ada 4 (empat) model katekese yang

dapat digunakan, namun dalam skripsi ini penulis memilih untuk menggunakan

katekese model SCP dalam pendalaman Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas

Karismatik sebagai sumber untuk mengembangkan visi dan misi bagi anggota

KTM Distrik Yogyakarta. Katekese model SCP dipilih karena penulis sendiri

melihat dan merasakan bahwa banyak diantara anggota komunitas yang belum

memahami bahkan belum mengetahui apa yang menjadi visi dan misi komunitas

dan dari manakah visi dan misi tersebut berasal. Selain itu, penulis juga melihat

dan mengalami pula bahwa proses pendalaman iman yang terjadi setiap

pertemuan sel kurang bervariasi, bahkan terkesan monoton. Anggota komunitas

yang mendapat tugas sebagai pemandu pun terlihat kurang persiapan, sehingga

bahan yang diberikan tidak diolah dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

62

Katekese model SCP ini sangat cocok untuk diterapkan pada setiap

pertemuan sel karena dapat membantu setiap anggota komunitas untuk lebih

memahami dan mendalami Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik yang

menjadi sumber untuk mengembangkan visi dan misi KTM.

Selain alasan yang dikemukakan diatas, pemilihan katekese model SCP

dipilih karena penulis sudah pernah melaksanakan katekese model SCP di KTM

pada saat penulis melaksanakan PPL PAK Paroki semester VI, sehingga model

katekese ini tidak begitu asing bagi anggota KTM.

G. Mendalami Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik Sebagai

Sumber Untuk Mengembangkan Visi dan Misi Bagi Anggota Komunitas

Tritunggal Mahakudus Distrik Yogyakarta melalui Katekese Model

Shared Christian Praxis (SCP)

Shared Christian Praxis (SCP) merupakan salah satu model katekese yang

bermula dari pengalaman hidup umat. Model katekese ini menekankan proses

berkatekese yang bersifat diagonal dan partisipatif yang bermaksud mendorong

peserta, berdasarkan konfrontasi antara “tradisi” dan “visi” hidup mereka dengan

“tradisi” dan “visi” kristiani, agar baik secara pribadi maupun bersama, mampu

mengadakan penegasan dan mengambil keputusan demi terwujudnya nilai-nilai

kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia yang terlibat dalam dunia (Sumarno,

2014:14).

Heryatno (1997: 1) menegaskan bahwa katekese model SCP bersifat

dialogal yang partisipatif untuk mendorong peserta untuk mengkomunikasikan

tradisi dan visi mereka dengan Tradisi dan Visi Kristiani sehingga baik secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

63

pribadi maupun secara bersama mampu mengadakan penegasan dan pengambilan

keputusan demi makin tewujudnya nilai-nilai kerajaan Allah dalam kehidupan

manusia. Katekese model ini memiliki tiga hal pokok yang sangat penting dan

saling berkaitan, tanpa ketiga hal tersebut maka seluruh proses katekese model

SCP tidak dapat terlaksana. Ketiga hal pokok tersebut ialah:

1. Praxis

Praxis dalam pengertian model katekese ini bukanlah hanya suatu

“praktek” saja, tetapi suatu tindakan yang sudah direfleksikan. Praxis mengacu

pada tindakan manusia yang mempunyai tujuan untuk perubahan hidup yang

meliputi kesatuan antara praktek dan teori, antara refleksi kritis dan kesadaran

historis (Sumarno, 2014: 15).

Heryatno (1997: 2) menjelaskan tiga komponen praxis yang saling

berkaitan dan berfungsi untuk membangkitkan perkembangan imajinasi,

meneguhkan kehendak dan mendorong praxis baru yang secara etis dan moral

dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga komponen tersebut ialah:

a. Aktivitas

Komponen ini meliputi kegiatan mental dan fisik, kesadaran, tindakan

personal dan sosial, hidup pribadi dan kegiatan publik yang semuanya merupakan

medan untuk perwujudan diri manusia. karena bersifat historis, aktivitas hidup

manusia perlu ditempatkan di dalam konteks tempat dan waktu (Heryatno, 1997:

2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

64

b. Refleksi

Komponen ini menekankan refleksi kritis terhadap tindakan historis

personal dan sosial, terhadap praxis pribadi dan kehidupan masyarakat, serta

terhadap tradisi dan visi iman Kristiani sepanjang sejarah. Refleksi kritis

memungkinkan peserta untuk menganalisa dan memahami tempat dan peran

mereka, memahami keadaan masyarakat dan permasalahaannya, serta membuka

peluang selebar-lebarnya bagi mereka untuk berjumpa dengan kekayaan refleksi

iman Kristiani sepanjang sejarah bukan sebagai rumusan kaku dan beku tetapi

sebagai sabda yang hidup dan pantas dihidupi (Heryatno, 199: 2).

c. Kreativitas

Komponen ini merupakan perpaduan antara aktivitas dan refleksi yang

menekankan sifat transenden manusia dalam dinamika menuju masa depan

praksis baru (Heryatno, 1997: 2).

2. Kristiani

Katekese model Shared Christian Praxis mencoba mengusahakan supaya

kekayaan iman Kristiani sepanjang sejarah dan visinya makin terjangkau, dekat

dan relevan untuk kehidupan peserta pada zaman sekarang. Kekayaan iman yang

ditekankan dalam model ini meliputi dua unsur pokok yaitu pengalaman hidup

iman Kristiani sepanjang sejarah dan visinya. Tradisi Kristiani mengungkapkan

realitas iman jemaat Kistiani yang hidup. Inilah tanggapan manusia terhadap

pewahyuan diri Allah yang terlaksana di tengah kehidupan manusia. Dalam

konteks ini tradisi perlu dipahami sebagai perjumpaan antara rahmat Allah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

65

Kristus dan tanggapan manusia. Maka dari itu tradisi tidak hanya berupa tradisi

pengajaran Gereja tetapi juga meliputi Kitab Suci, spiritualitas, refleksi teologis,

sakramen, liturgi, seni dan nyanyian rohani, kepemimpinan, kehidupan jemaat,

dll. Sebagai realitas iman yang dihidupi dalam konteks historisnya, tradisi

Kristiani senantiasa mengundang keerlibatan praktis dan proses pendewasaan

iman. Disamping itu, tradisi sebagai sabda yang dihidupi menyediakan perangkat

nilai untuk pemupukan identitas Kristiani dan memberi inspirasi serta

menyediakan makna bagaimana hidup menurut nilai-nilai tersebut (Heryatno,

1997: 2-3).

Visi Kristiani menekankan tuntutan dan janji yang terkandung dalam

tradisi, tanggungjawab dan pengutusan orang Kristiani sebagai jalan untuk

menghidupi semangat dan sikap kemuridan mereka. Visi Kristiani yang paling

hakiki adalah terwujudnya nilai-nilai kerajaan Allah dalam kehidupan manusia.

Tradisi maupun visi Kristiani bagaikan dua sisi mata uang yang menyingkapkan

nilai-nilai kerajaan Allah yang benar-benar dihidupi dan terus diusahakan. Tradisi

dan visi Kristiani menumbuhkan rasa memiliki dan kesatuan sebagai jemaat

beriman sekaligus meneguhkan identitas sebagai orang Kristiani. Maka

demikianlah nilai dari tradisi dan visi Kristiani sepanjang sejarah menjadi milik

jemaat sekarang baik secara pribadi maupun secara komuniter (Heryatno, 1997:

3).

3. Sharing

Sharing bukanlah berarti bahwa peserta katekese harus berbicara terus

menerus dan bergantian dalam suatu pertemuan. Sharing berarti berbagi rasa,

pengalaman, pengetahuan serta saling mendengarkan pengalaman orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

66

(Sumarno, 2014: 16). Dalam sharing semua peserta diharapkan secara terbuka

siap mendengarkan dengan hati dan berkomunikasi dengan kebebasan hati. Dalam

kata “sharing” juga terkandung hubungan diakletis antara pengalaman hidup

faktual peserta dngan tradisi dan visi Kristiani. Unsur kebersamaan

menggarisbawahi hubungan antar subyek yaitu antara pendamping dengan peserta

dan antar peserta sendiri. Pada model ini baik peserta maupun pendamping dapat

menjadi nara sumber. Hubungan antara pendamping dengan peserta dan antar

sesama peserta akan mendatangkan perjumpaan antar pribadi sehingga terciptalah

rasa solidaritas karena memiliki perjuangan dan visi yang sama. Oleh karena itu,

semua peserta menjadi partner yang aktif terlibat dan secara kritis mengolah

pengalaman mereka serta keadaan faktual masyarakat (Heryatno, 1997: 4).

Dalam proses ini, diandaikan ada kejujuran, keterbukaan, kepekaan dan

penghormatan, sehingga peserta katekese dituntut untuk mendengarkan sharing

dengan hati yang penuh rasa simpati. Hal tersebut dilakukan agar peserta dapat

melakukan interpretasi kritis terhadap pengalaman pribadi dan masyarakatnya,

berdasarkan hasil refleksinya peserta mengkonfrontasikannya dengan tradisi dan

visi hidup Kristiani menggunakanpemahaman kritis, pengenangan yang analitis

dan imajinasi yang kreatif sehingga peserta menemukan pokok-pokok nilai dasar

iman Kristiani dan pada akhirnya dapat menemukan nilai-nilai baru yang sesuai

dengan realita hidupnya sehari-hari (Heryatno, 1997: 3-4)

H. Langkah-langkah Katekese Model SCP

1. Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual

Pada langkah ini peserta diajak untuk mengungkapkan pengalamannya.

Pengalaman tersebut dapat diungkapkan dalam bentuk gambar, video singkat, dll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

67

serta dapat menggunakan perasaan, menjelaskan nilai, sikap kepercayaan, dan

keyakinan yang melatarbelakanginya. Dengan cara itu, diharapkan peserta

menjadi sadar dan bersikap kritis ada pengalaman hidupnya sendiri. Komunikasi

pengalaman konkret para peserta diharapkan dapat melahirkan tema-tema dasar

yang akan direfleksikan secara kritis pada langkah berikutnya (Heryatno, 1997:

5).

Pada langkah pertama ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi

anggota KTM untuk secara bebas mengungkapkan pengalaman atau sharing

mereka tentang visi dan misi komunitas yang bersumber dari Spiritualitas Karmel

dan Spiritualitas Karismatik.

2. Langkah II: Refleksi Kritis Atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual

Pada langkah kedua ini, peserta diharapkan untuk aktif, kritis dan kreatif

dalam memahami serta mengolah keterlibatan hidup mereka maupun masyarakat.

Tujuan langkah ini adalah memperdalam refleksi dan mengantar peserta pada

kesadaran kritis akan keterlibatan yang meliputi asumsi dan alasan, motivasi,

sumber historis, kepentingan dan konsekuensi yang disadari dan hendak

diwujudkan (Heryatno, 1997: 5-6).

Pada langkah ini pembimbing memiliki tanggungjawab untuk menciptakan

suasana pertemuan yang menghormati dan mendukung setiap gagasan saran

peserta sehingga dapat berefleksi secara kritis, mendorong peserta supaya

mengadakan dialog dan penegasan bersama agar peserta dapat memperdalam

pemahaman dan imajinasi serta mengajak peserta untuk menyadari kondisi

peserta lainnya yang tidak bisa melakukan refleksi kritis terhadap pengalaman

hidupnya (Sumarno, 2014: 20).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

68

3. Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih

Terjangkau

Tujuan yang paling utama dari langhak ketiga ini adalah

mengkomunikasikan nilai-nilai Tradisi dan visi Kristiani agar lebih terjangkau

dan lebih mengena untuk kehidupan peserta yang konteks dan latar belakang

kebudayaan berlainan (Sumarno, 2014; 20). Maka tradisi Gereja tidak terbatas

pada pengajaran Gereja (dogma) tetapi juga merankum Kitab Suci, spiritualitas,

devosi, kebiasaan hidup beriman, aneka kesenian Gereja, liturgi dan

kepemimpinan. Visi merefleksikan harapan dan janji, mandat dan tanggungjawab

yang muncul dari tradisi suci yang bertujuan untuk mendorong dan meneguhkan

iman jemaat dalam keterlibatannya untuk mewujudkan kehadiran nilai-nilai

kerajaan Allah (Heryatno, 2997: 6).

Pada langkah ketiga ini, pendamping berperan untuk memberikan tafsir

ideal yang bersumber dari Kitab Suci atau ajaran Gereja sehingga dapat

membantu peserta agar nilai-nilai Tradisi dan visi Kristiani menjadi miliknya

(Sumarno, 2014: 21). Langkah ini sangat penting bagi pendamping iman anggota

KTM, karena seluruh anggota komunitas diajak untuk lebih mendalami iman

Kristiani mereka sehingga mereka medapatkan tafsir yang benar dan memahami

ajaran pokok dari Kitab Suci, ajaran Gereja ataupun konstitusi komunitas.

4. Langkah IV: Interpretasi/ Tafsir Diakletis Antara Tradisi dan Visi

Kristiani Dengan Tradisi dan Visi Peserta

Langkah ini mengajak peserta supaya dapat meneguhkan,

mempertanyakan, memperkembangkan dan menyempurnakan pokok-pokok

penting yang telah ditemukan pada langkah pertama dan kedua. Untuk selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

69

pokok-pokok penting itu dikonftontasikan dengan hasil interpretasi tradisi dan visi

Kristiani dari langkah ketiga. Dari proses konfrontasi itu diharapkan peserta dapat

secar aktif menemukan kesadaran atau sikap-sikap baru yang hendak diwujudkan.

Dengan kesadaran baru itu peserta akan lebih bersemangat dalam mewujudkan

imannya dan dengan itu diharapkan supaya nilai-nilai kerajaan Allah makin dapat

dirasakan di tengah-tengah kehidupan bersama (Heryatno, 1997: 7).

Pada langkah ini, pendamping harus menghormati kebebasan dan hasil

penegasan peserta serta meyakinkan peserta bahwa mereka mampu

mempertemukan nilai pengalaman hidup dan visi meteka dengan niai Tradisi dan

visi Kristiani. Disamping itu, pendamping juga mendorong peserta untuk merubah

sikap dari pasif menjadi atif serta mengajak peserta untuk menyadari bahwa

tafsiran pembimbing bukan kata mati. Dalam hal ini pendamping perlu

mendengarkan dengan hati seluruh tanggapan, pendapat dan pemikiran peserta

(Sumarno, 2014: 21-22). Pendamping perlu menerapkan semacam pengosongan

diri dan membiarkan peserta untuk berkembang menurut keyakinan yang mereka

temukan dan sadari (Heryatno, 1997: 33).

5. Langkah V: Keterlibatan Baru Demi Makin Terwujudnya Kerajaan Allah

di Dunia

Langkah ini bertujuan mendorong peserta supaya sampai pada keputusan

konkret bagaimana menghidupi iman Kristiani pada konteks hidup yang telah

dianalisa dan dipahami, direfleksi secara kritis, dinilai secara kreatif dan

bertanggungjawab. Keputusan konkret dari langkah ini dipahami sebagai puncak

dan buah dari metode SCP. Tanggapan peserta dipengaruhi oleh tema dasar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

70

direfleksikan, nilai-nilai Kristiani yang diinternalisasikan, dan konteks

kepentingan religius, politik dan ekonomis peserta (Heryatno, 1997: 7).

Dalam langkah ini, hakikat praktis, inovatif dan kreatif harus benar-benar

disadari oleh pendamping melalui pertanyaan-pertanyaan operasional yang dapat

membantu peserta untuk dapat sampai pada keputusan konkret bagi hidup

rohaninya sehingga peserta memiliki sikap optimis untuk mencapainya. Selain itu,

pendamping juga harus dapat merangkum keseluruhan langkah SCP sehingga

peserta menjadi terbantu dalam mengusahakan keputusan pribadi dan bersama

serta pada akhirnya mengajak peserta untuk merayakan liturgi sederhana untuk

mendoakan keputusan tersebut (Sumarno, 2014: 22).

I. Usulan Program dan Contoh Persiapan Katekese Model SCP

Berdasarkan latar belakang yang terdapat dalam bab I serta pemaparan

teori dalam II dan III, maka penulis mengusulkan sebuah program katekese

beserta contoh persiapannya. Usulan program dan contoh katekese ini diharapkan

dapat membantu anggota KTM untuk memahami spiritualitas yang menjadi

sumber untuk mengembangkan visi dan misi komunitas. Program dan contoh

katekese ini tidak bersifat baku, artinya dapat menggunakan tema ataupun model

lain yang dapat membawa anggota KTM untuk lebih memahami spiritualitas yang

menjadi sumber untuk mengembangkan visi dan misi komunitas.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengusulkan 12 program katekese.

Dari kelima program tersebut, penulis hanya akan menjabarkan salah satu contoh

katekese dengan model SCP yaitu: Ekaristi Pusat Hidupku. Adapun program dan

contoh katekese model SCP tersebut adalah sbb:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

71

Tema Umum Mengembangkan Visi dan Misi Bagi Anggota Komunitas

Tritunggal Mahakudus Distrik Yogyakarta

Tujuan Umum Hidup sebagai anggota KTM dengan menggali dasar-dasar

Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik untuk

dihayati dan dikembangkan dalam mencapai visi dan misi

KTM

Tema I Setia Dalam Hidup Berkomunitas

Sumber Bahan Statuta No. 14 & 34

Tisera, Guido, SVD. 2002. Bercermin Pada Jemaat

Perdana: Membaca dan Merenungkan Kisah Para Rasul.

Maumere: Penerbit Ledalero. Hal. 42-45.

Kis. 2: 41-47

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari

pentingnya untuk setia dalam hidup berkomunitas,

khususnya anggota KTM yang kurang setia menghadiri

pertemuan sel, sehingga semakin mampu mengembangkan

visi dan misi komunitas serta memenuhi komitmen no. 1-2

Tema II Ikut Melayani Bersama Komunitas (Kis. 6:1-7)

Sumber Bahan Statuta No. 34

Kis. 6:1-7

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari

pentingnya melayani bersama dengan anggota komunitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

72

lainnya, sehingga dapat bertumbuh dalam iman dan

membawa orang lain pada pengalaman iman yang sama.

Tema III Menjadikan doa dan Kitab Suci sebagai perlengkapan rohani

(Ef. 6: 10-20).

Sumber Bahan Statuta No. 34

DV 25

Indrakusuma, Yohanes, O. Carm. (2007). Dalam

Keheningan Dasar Samudera Ilahi: Menjelajah Puri

Batin Teresia Avila. Cipanas: Pertapaan Shanti Buana.

Hal. 5-8.

Ef. 6: 10-20

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayati pentingnya menjadikan doa dan Kitab Suci

sebagai perlengkapan rohani yang sangat penting bagi

imannya, sehingga dapat merasakan kasih Allah yang

menyelamatkan dan membawa orang lain pada pengalaman

yang sama.

Tema IV Ekaristi Pusat Hidupku

Sumber Bahan Statuta No. 9 & 34

LG 11

Martasudjita, E, Pr. (2003). Sakramen-sakramen Gereja:

Tinjauan Teologis, Liturgis, dan Pastoral. Yogyakarta:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

73

Kanisius. Hal. 266-297.

Kustono, A. Hari, Pr. (2008). Ekaristi dan Tradisi

Paskah Yahudi (dalam buku “Ekaristi Dalam Hidup

Kita”, Y. B. Prasetyantha, MSF, Editor). Yogyakarta:

Kanisius. Hal. 34-35

Kis. 2: 42. 44-47

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayati pentingnya menjadikan Ekaristi sebagai pusat

hidup, sehingga dapat sungguh-sungguh mengalami kasih

Kristus yang sangat indah bagi manusia dan membagikan

pengalaman tersebut pada sesama.

Tema V Ampunilah Aku Ya Tuhan

Sumber Bahan Statuta No. 10 & 34

KGK 1422, 1440-1446

LG 11

Jacobs, Tom, SJ, Dr. (1987). Rahmat Bagi Manusia

Lemah: Sakramen Tobat, Sakramen Pengurapan Orang

Sakit. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 13-38.

Luk. 15:11-32

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayatai pentingnya menerima sakramen Tobat secara

teratur, sehingga lebih layak dan pantas untuk hidup di

hadirat Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

74

Tema VI Memberikan persembahan kasih secara ikhlas untuk

komunitas

Sumber Bahan Statuta No. 34

Tisera, Guido, SVD. (2002). Bercermin Pada Jemaat

Perdana: Membaca dan Merenungkan Kisah Para Rasul.

Maumere: Penerbit Ledalero. Hal. 47-51.

Kis. 4: 32-37

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari

pentingnya memberikan persembahan kasih menurut

kemampuan dan kerelaan sebagai tanda komitmen kepada

komunitas, sehingga dapat membantu berfungsinya seluruh

Roda KTM

Tema VII Roh Kudus, Roh Pembaharu

Sumber Bahan Indrakusuma, Yohanes, O. Carm. (2012). Hidup Dalam

Roh. Malang: Karmelindo. Hal. 16 - 19.

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayati kehadiran Roh Kudus sebagai Roh Pembaharu

yang sangat luar biasa, sehingga dapat merasakan kehadiran

Roh Kudus dalam hidupnya dan pada akhirnya dapat

membagikan pengalaman tersebut pada orang lain.

Tema VIII Karunia-karunia Roh Kudus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

75

Sumber Bahan LG 12

Indrakusuma, Yohanes, O. Carm. (2011). Karunia Roh

Kudus Dalam Hidup Kristiani (Majalah Vacare Deo

edisi IV/ XIII/ 2011). Cipanas: Pertapaan Shanti Bhuana.

Hal. 2-5

1 Kor 12: 1-11

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayati karunia-karunia Roh Kudus yang dianugerahkan

kepadanya, sehingga dapat membantu mengembangkan

kehidupan rohaninya dan menggunakan karunia tersebut

demi kemuliaan Allah.

Tema IX Karunia Berdoa Dalam Bahasa Roh (1 Kor. 14: 1-19)

Sumber Bahan Indrakusuma,Yohanes, O. Carm. (2014). Bahasa Roh.

Yogyakarta: Kanisius.

1 Kor: 14-1-19

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayati karunia berdoa dalam bahasa Roh yang

dikaruniakan kepadanya, sehingga karunia tersebut menjadi

sarana untuk semakin dekat dengan Allah dan merasakan

pengalaman kasih yang sungguh bersamaNya indah serta

membagikan pengalaman tersebut pada sesama.

Tema X Menjadi Pewarta Kerajaan Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

76

Sumber Bahan EG 113

Maria, Valentinus, CSE. (2009). Dipanggil dan Diutus

(Majalah Vacare Deo edisi III/ XI/ 2009). Cipanas:

Pertapaan Shanti Bhuana. Hal. 32-39.

Mat. 28: 16-20

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin mampu menyadari

panggilannya sebagai pewarta kerajaan Allah, sehingga

mampu membawa orang lain untuk mengenal Tuhan dan

merasakan kasihnya yang sempurna dan menyelamatkan

sampai pada persatuan cinta kasih denganNya.

Tema XI Kontemplasi

Sumber Bahan Indrakusuma, Yohanes, O. Carm. (2007). Dalam

Keheningan Samudera Ilahi: Menjelajah Puri Batin

Teresa Avila. Cipanas: Pertapaan Shanti Buana, hal: 5-8.

Indrakusuma, Yohanes, O. Carm. (2010). Pengalaman

Kontemplasi Dalam Karmel (Beata Elisabeth dari

Trinitas), (Majalah Vacare Deo Edisi II/ XII/ 2010).

Cipanas: Pertapaan Shanti Buana, hal: 5-10.

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayati pentingnya menciptakan suasana kontemplasi di

tengah segala aktivitas hidup sehari-hari, sehingga dapat

merasakan kehadiran Allah dimana pun dan kapan pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

77

Tema XII Elia, Abdi Allah Yang Setia

Sumber Bahan Eugene, Marie. P, OCD. (2008). Aku Ingin Melihat

Allah: Sebuah Sintese Praktis Spiritualitas Karmel ( seri

1: Perspektif), (Sr. Angelica Maria, P. Karm, Alih

Bahasa). Cipanas: Pertapaan Shanti Buana. Hal. 147-149.

Tujuan Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayati sosok Elia sebagai inspirasi untuk selalu setia

pada kehendak Allah, sehingga mampu merasakan kehadiran

Allah dan membawa orang lain pada pengalaman yang

sama.

a. Contoh persiapan katekese model Shared Christian Praxis (SCP ).

Berikut adalah contoh katekese yang menggunakan model Shared

Christian Praxis (SCP).

KATEKESE

Model Shared Christian Praxis

Tema : Ekaristi Pusat Hidupku

Tujuan : Bersama pendamping, peserta semakin menyadari dan

menghayati pentingnya menjadikan Ekaristi sebagai pusat

hidup, sehingga dapat sungguh-sungguh mengalami kasih

Kristus yang sangat indah bagi manusia dan membagikan

pengalaman tersebut pada sesama.

Peserta : Anggota KTM

Waktu : 120 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

78

Model : Shared Christian Praxis

Metode : tanya jawab, sharing, informasi, refleksi pribadi.

Sarana : LCD, laptop, gambar “The Last Supper” dan gambar

“Perayaan Ekaristi”, Kitab Suci

Sumber Bahan : LG 11 & Kis. 2: 42. 44-47.

PEMIKIRAN DASAR

Dalam kenyataan banyak orang Katolik yang kurang memahami dan

menghayati Sakramen Ekaristi sebagai pusat hidup bagi setiap anggota Gereja

sehingga apabila ada pengaruh dari pihak non-katolik masuk, mereka mudah

terkontaminasi dan tanpa disadari mereka bukan lagi orang katolik murni. Bahkan

diantara mereka sudah ada yang meremehkan ajaran-ajaran Gereja, terutama

meremehkan ajaran tentang Maria, sakramen-sakramen, terutama Ekaristi.

Seringkali mereka melalaikan kehidupan katoliknya, hanya menjadi “Katolik

KTP”, yang penting punya agama dan datang ke gereja tanpa adanya penghayatan

dengan sungguh-sungguh misteri penyelamatan Kristus yang terjadi dalam

perayaan Ekaristi. Sakramen Ekaristi adalah pusat hidup seorang Katolik dan

tanda cinta Kristus yang sungguh indah bagi manusia. Sakramen Ekaristi yang

kita terima bisa memberikan tenaga bagi kita untuk merasakan kehadiran Allah

secara nyata dan untuk melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan dengan

kekuatan sendiri. Demikian juga, cinta Kristus bisa membakar semangat untuk

selalu menjadikan Sakramen Ekaristi sebagai pusat hidup rohani sehingga Allah

mengalir dalam diri kita. dalam kenyataan, seringkali orang katolik tidak mampu

dan tidak berani mengungkapkan bahwa Sakramen Ekaristi adalah pusat hidupnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

79

karena takut dipandang sebagai “orang sok suci” atau “sok rajin misa”. Kunci dari

keterpusatan pada Sakremen Ekaristi tergantung pada diri sendiri. Melupakan diri

sendiri atau lepas bebas dari kelekatan dalam diri turut membantu pemusatan pada

Sakramen Ekaristi sebagai pusat hidup.

Dalam KGK LG 11 dan Kis. 2: 42. 44-47 menunjukkan hal yang mendasar

tentang Sakramen Ekaristi. Dalam Ekaristi, umat Kristiani meleburkan diri

bersama dengan korban Kristus kehadirat Allah. Semakin kita menyadari dengan

sungguh-sungguh bahwa kita tergantung seluruhnya pada Kristus, semakin kita

akan menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup dan semakin daya hidup Kristus

akan mengalir memberi semangat dan kekuatan dalam dirinya. Melalui kita, daya

hidup Kristus akan mengalir juga pada orang lain.

Pada pertemuan ini, kita berharap akan semakin mampu menyadari dan

menghayati pentingnya menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup, sehingga dapat

sungguh-sungguh mengalami kasih Kristus yang sangat indah bagi manusia dan

membagikan pengalaman tersebut pada sesama. Dengan kesadaran dan

penghayatan tersebut, kita akan semakin mampu dan mantap menjadikan

Sakramen Ekaristi sebagai pusat hidup. Oleh karena itu, penghayatan akan

Sakramen Ekaristi tidak hanya berhenti pada kata-kata dan doa saja, namun

terwujud dalam tindakan nyata pada sesama, misalnya mengajak sesama anggota

KTM yang jarang mengikuti dan kurang menghayati perayaan Ekaristi untuk

kembali rajin dan setia mengikuti dan sungguh menghayati perayaan Ekaristi

supaya kecintaan dan keterpusatan hidup pada Sakramen Ekaristi kembali

berkobar atau mengajak saudara sekomunitas untuk kembali setia hidup seturut

semangat dan komitmen komunitas yang telah ditetapkan dalam statuta KTM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

80

PENGEMBANGAN LANGKAH-LANGKAH

1. Pembukaan

a. Pengantar

Bapak/ ibu, saudara/ saudari yang terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita

berkumpul di tempat ini karena kasih Allah melalui puteraNya Yesus Kristus,

Juru Selamat kita. Kita berkumpul sebagai satu komunitas untuk bersama-sama

saling berbagi pengalaman dan saling menguatkan satu sama lain. Dalam

pertemuan malam ini kita akan bersama-sama membicarakan tentang “Ekaristi

Pusat Hidupku”. Hal ini menjadi penting bagi kita, karena sebagai anggota

Komunitas Tritunggal Mahakudus, kita harus berani mengungkapkan bahwa kita

adalah pribadi yang selalu menjadikan Sakramen Ekaristi sebagai pusat hidup dan

juga rindu membawa orang lain pada pengalaman yang sama, khususnya saudara

sekomunitas yang jarang mengikuti dan kurang menghayati perayaan Ekaristi dan

tidak setia hidup seturut semangat dan komitmen komunitas yang telah ditetapkan

dalam statuta KTM. Dengan demikian, perjamuan yang diadakan oleh Yesus dan

para muridNya menjadi dasar teladan kita untuk semakin memusatkan hidup pada

Ekaristi. Melalui pertemuan malam ini, penginjil Lukas mengajak kita untuk

belajar dan meneladan Yesus Sang Juru Selamat. Ia menginginkan kita untuk

selalu merayakan dan menghayati Ekaristi sebgai kenangan akan sengsaraNya di

salib demi cintaNya yang begitu besar bagi manusia.

b. Lagu pembukaan:

Engkaulah Segalanya

Engkaulah kekuatanku Engkaulah kemuliaanku

Engkaulah s’galanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

81

Engkau permata yang indah

Takkan pernah kulepaskan Engkaulah s’galanya

Reff: Yesus Domba Allah mulia namaMu (2x)

Kau hapus s’gala dosaku s’gala cela dan maluku

Engkaulah s’galanya

Saat jatuh Kau angkatku, saat haus Kau p’nuhiku

Engkaulah s’galanya

Reff.

c. Doa pembukaan

Bapa yang maha baik, kami bersyukur dan berterimakasih atas rahmat

yang Engkau berikan kepada kami sampai saat ini. Secara khusus, kami juga

mengucapkan banyak terimakasih karena pada kesempatan ini kami Kau

kumpulkan dalam satu ikatan persaudaraan dalam Kristus Sang Juru Selamat. Saat

ini kami akan bersama-sama menggali, merefleksikan sejauh mana kami sungguh

menyadari dan menghayati pentingnya Sakramen Ekaristi bagi hidup kami.

Bantulah kami agar perjamuan Yesus bersama para murid sungguh menjadi

teladan kami dalam mencintai Sakramen Ekaristi. Demi Kristus, Tuhan dan Juru

Selamat kami. Amin.

2. Langkah I : Mengungkapkan pengalaman peserta

Pendamping menayangkan gambar “The Last Supper” dan “Perayaan

Ekaristi” dan memberi kesempatan pada peserta untuk mendapatkan dan

mengembangkan ide dari gambar tersebut dengan tuntunan pertanyaan-pertanyaan

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

82

a. Gambar The Last Supper” dan “Perayaan Ekaristi” ini mengungkapkan apa?

b. Ceritakan pengalaman anda mengikuti perayaan Ekaristi dan menjadikan

Ekaristi sebagai pusat hidup!

c. Peserta diberikan kesempatan untuk mensharingkan tanggapan dan

pengalaman mereka sehubungan dengan pertanyaan di atas, bisa dalam

kelompok kecil (3-4 orang) atau dalam pleno bersama.

d. Rangkuman dari pendamping:

Perayaan Ekaristi dipakai untuk menyimbolkan bahwa Yesus adalah Juru

Selamat yang rela mati di kayu salib demu keselamatan manusia dari dosa.

Simbol itu dapat membahasakan bahwa ada kesatuan yang tidak dapat terpisahkan

antara Yesus dan kita. Yesus menjadi pokok kehidupan dan pusat dan segala

karya kita.

Seperti yang telah diungkapkan dalam sharing tadi, kita merasa bahagia

bila kita dapat merayaan dan menyambut Sakramen Ekaristi, namun sering kali

pula kita merasa bahwa sangat sulit untuk merasakan memusatkan diri pada

peristiwa ilahi tersebut. Untuk dapat menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup

membutuhkan pengorbanan dan kesabaran, dan kita mampu menjadikan Ekaristi

sebagai pusat hidup apabila kita pernah mengalami kesulitan untuk memusatkan

hidup. Banyak pengalaman yang menunjukkan betapa indahnya dapat

memusatkan hidup pada Ekaristi. Namun tidak sedikit dari kita yang merasa putus

asa bila merasa gagal, bahkan mulai menjauh dari Tuhan sehingga akhirnya

menjadi “Katolik KTP” atau “NAPAS”.

3. Langkah II : Mendalami pengalaman hidup peserta

a. Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman di atas dengan dibantu

pertanyaan berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

83

Mengapa bapak/ ibu, sadara/saudari menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup?

b. Dari jawaban yang telah diungkapkan oleh peserta bersangkutan dengan

pertanyaan diatas, pendamping memberikan arahan rangkuman singkat:

Bapak/ ibu, saudara/ saudari yang terkasih, setelah kita bersama-sama

berefleksi atas pengalaman hidup kita masing-masing, tampaknya begitu banyak

kesulitan yang kita alami dalam usaha menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup.

Ada yang mudah putus asa dikala merasa gagal, sehingga kita menjadi kecewa,

karena Ekaristi adalah sumber hidup dan keselamatan bagi manusia.

Manusia tidak dapat hidup jauh dari Kristus. Kalau kita tidak dapat

memusatkan hidup pada Ekaristi, maka sudah selayaknya kita merasa putus asa

bahkan mulai menjauhi Tuhan dan menganggap Dia tidak penting. Namun kita

bisa memasrahkan seluruh hidup kita pada kehendak Tuhan karena kita yakin

banwa Dia pasti memiliki rencana yang sungguh indah bagi masa depan kita.

kendati kita merasa kecewa kepada Tuhan, namun Ia tetap selalu ada dalam hati

kita dan menghendaki kita untuk selalu hidup seturut kehendakNya, sehingga

segala beban kita menjadi lebih ringan.

4. Langkah III : menggali pengalaman iman Kristiani

a. Pendamping meminta salah seorang peserta untuk membacakan sebuah teks

ajaran Gereja yang di kutip dari LG 11 & Kis. 2: 42. 44-47.

b. Pendamping memberikan waktu sebentar kepada peserta untuk hening sejenak

sambil secara pribadi merenungkan dan menanggapi pembacaan teks ajaran

Gereja dengan dibantu beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Kalimat dan ayat mana saja yang berkesan bagi bapak/ ibu, saudara/ i yang

berkaitan dengan Ekaristi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

84

2. Manakah pesan inti yang diajarkan dalam kedua LG 11 & Kis. 2: 42. 44-47

sehubungan dengan Ekaristi?

c. Pendamping memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencari dan

menemukan secara pribadi pesan inti perikop sehubungan dengan pertanyaan

diatas.

d. Pendamping memberikan tafsir dari kutipan teks ajaran Gereja LG 11 & Kis. 2:

42. 44-47 dan menghubungkannya dengan tanggapan peserta dalam hubungan

dengan tema dan tujuan:

Hidup bersama dengan Allah dan sesama merupakan kerinduan seluruh

umat manusia. Di dalam perayaan Ekaristi, seluruh misteri kehidupan bersama

dengan Allah dan manusia yang mengalami kepenuhan dalam Kristus dirayakan

dan dihadirkan bagi umat beriman. Tidak ada acara dalam kegiatan Gereja lainnya

yang mampu melebihi perayaan Ekaristi, saat mana Gereja secara resmi dan

meriah mengungkapkan dan melaksanakan dirinya sebagai sakramen

kebersamaan dengan Kristus. Itulah sebabnya perayaan Ekaristi dipandang

sebagai sumber dan puncak seluruh hidup umat kristiani (LG 11).

Sebutan Konsili Vatikan II mengenai “Ekaristi sebagai sumber dan puncak

seluruh hidup kristiani” menunjuk pemahaman Konsili Vatikan II yang tidak mau

memisahkan Ekaristi dengan kehidupan sehari-hari. Dari Ekaristilah mengalir

kekuatan yang menjiwai dan menggerakkan seluruh hidup orang kristiani dalam

mengarungi suka dan duka kehidupannya. Ekaristi juga menjadi puncak dari

keseluruhan kegiatan umat kristiani. Artinya, semua bidang kehidupan yang

dijalani umat kristiani tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai puncaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

85

Dalam hidup Gereja perdana, perayaan Ekaristi sudah menjadi pusat dan

puncak kehidupan umat beriman. Meskipun dalam teks cara hidup jemaat di

Yerusalem lebih merupakan cita-cita kehidupan kristiani, tetapi teks dari kis. 2:

42. 44-47 menunjuk suatu praktek kehidupan jemaat yang historis, yakni

mengadakan perayaan Ekaristi. Pada ay. 42 dikatakan: “Mereka bertekun dalam

pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul

untuk memecahkan roti dan berdoa”. Berkat pengajaran para rasul, umat

semakin mengenal Kristus. Selain itu, mereka mengambil ritus pemecahan roti

dari perjamuan Paskah Yahudi sebagai ritus tiap kali mereka merayakan bersama.

Dengan kurban Kristus yang sekali dan satu-satunya itu, perjamuan Ekaristi tidak

lagi disertai dengan kurban anak domba yang disantap bersama. Yang menjadi

santapan adalah roti tak beragi dan anggur, untuk mengenang Kristus yang

menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya bagi keselamatan umat manusia.

Kutipan teks ajaran Gereja KGK LG 11 dan Kis. 2: 42. 44-47

mengemukakan pesan inti tentang Ekaristi. Kutipan teks ini juga merupakan dasar

bagi orang Katolik untuk menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidupnya. Hal ini

menunjukkan bagaimana pentingnya gagasan ini menyatakan kepada kita bahwa

keselamatan berasal dari Allah dan bukan dari manusia itu sendiri. Menurut

keyakinan iman Katolik, persatuan mesra antara Allah dan manusia dapat

terwujud apabila manusia tersebut memiliki kesatuan bersama Kristus dalam

Ekaristi yang sudah menjadi pusat hidupnya. Hanya melalui Ekaristilah orang

beriman dapat merasakan keindahan korban ilahi.

Ekaristi sebagai pusat hidup kristiani memiliki makna yang begitu besar

bagi seluruh orang Katolik agar teladan perjamuan para rasul menjadi dasar dan

teladan dalam mewujudkan keterpusatan hidup pada peristiwa Ekaristi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

86

membagikan pengalaman pada sesama, khususnya anggota KTM yang jarang

mengikuti dan kurang menghayati perayaan Ekaristi serta tidak setia hidup seturut

semangat dan komitmen komunitas yang telah ditetapkan dalam statuta KTM.

5. Langkah IV : menerapkan iman Kristiani dalam situasi peserta konkrit

a. Pengantar

Dalam pembicaraan-pembicaraan tadi kita sudah menyadari pentingnya

menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup. Dengan kesadaran yang mendalam, kita

harus membuka diri terhadap kehadiran Allah. Pengalaman itu harus terus

diperdalam sampai pada persatuan dengan Allah dalam Kristus PuteraNya.

Sementara itu, sambil berjalan menuju persatuan dengan Allah, kita sebagai orang

Kristiani pun dipanggil untuk membawa orang lain kepada pengalaman yang

sama. Kita juga dipanggil untuk menjadi murud-murid Yesus yang sejati, yang

selalu meneladan sikap Yesus meski pun pada kenyataannya sangat sulit untuk

kita jalani.

Marilah dalam pertemuan ini kita bersama-sama semakin menyadari

bahwa dengan menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup akan membuat kita

sungguh-sungguh mengalami kasih Kristus yang sangat indah dan melalui

pengalaman tersebut Allah memakai kita untuk membawa banyak orang

kepadaNya, secara khusus saudara sekomunitas yang jarang mengikuti dan kurang

menghayati perayaan Ekaristi dan tidak setia hidup seturut semangat dan

komitmen komunitas yang telah ditetapkan dalam statuta KTM. Ekaristi harus

menjadi pokok dan pusat kehidupan kita dalam berkomunitas. Sebab dalam

Kristus kita telah memiliki segalanya dan telah mengalami prarasa surgawi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

87

dunia. Bila kita sungguh memusatkan hidup pada Ekaristi, maka akan

menghasilkan buah iman yang sejati.

b. Sebagai bahan refleksi kita agar dapat semakin mengalami dan menyadarkan

diri pada Allah satu-satunya pedoman bagi langkah hidup kita. Marilah kita

melihat situasi konkrit sekarang ini dan mencoba merenungkan pertanyaan-

pertanyaan berikut:

Apakah arti Ekaristi sebagai pusat hidup bagi komitmen kita sebagai anggota

Komunitas Tritunggal Mahakudus Distrik Yogyakarta?

c. Pendamping memberikan waktu kepada peserta untuk hening sejenak, lalu

peserta diberi kesempatan untuk mengungkapkan renungan secara pribadi

akan pesan ajaran Gereja dan kitab suci dengan situasi konkrit peserta sebagai

orang kristiani.

d. Arah rangkuman penerapan pada situasi peserta:

Bapak/ ibu, saudara/saudari terkasih,. Marilah kita kembali menyadari

tugas dan peranan kita sebagai orang Katolik, khususnya sebagai anggota KTM.

Hendaknya kita menjadi saksi Kristus ditengah-tengah saudara sekomunitas yang

jarang mengikuti dan kurang menghayati perayaan Ekaristi dan tidak setia hidup

seturut semangat dan komitmen komunitas yang telah ditetapkan dalam statuta

KTM. Kita harus berani menanggalkan segala kelekatan-kelekatan dalam diri kita

supaya Kristus yang diam dalam diri kita sungguh-sungguh hidup dan berkarya.

Memang tidaklah mudah untuk menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup, yang

selalu mampu memberikan yang terbaik untuk kehidupan kita. Namun, dengan

kekuatan sendiri pasti kita tidak akan mampu memusatkan hidup pada Ekaristi,

tetapi hanya dengan rahmatNya kita mampu meneladan Yesus. Maka hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

88

Dialah yang membuat kita mampu untuk memusatkan hidup pada Ekaristi dan

hanya dialah yang mampu memberikan kita kekuatan dan keberanian untuk

mengajak saudara sekomunitas yang jarang mengikuti dan kurang menghayati

perayaan Ekaristi dan tidak setia hidup seturut semangat dan komitmen komunitas

yang telah ditetapkan dalam statuta KTM.

6. Langkah V : mengusahakan suatu aksi konkret

a. Pengantar

Bapak/ ibu, saudara/ saudari yang terkasih, dalam pertemuan ini kita telah

bersama-sama menyadari dan mendalami pengalaman tentang “Ekaristi Pusat

Hidupku”. Lewat gambar “the last supper” dan “perayaan Ekaristi” kita bisa

menemukan pengalaman dan arti hidup berpusat pada Ekaristi. Dan dari sharing

pengalaman kesulitan, kita pernah mengalami kesulitan dan keberhasilan dalam

memusatkan hidup pada Ekaristi. Kesulitan memusatkan hidup pada Ekaristi

membuat terjatuh dalam kesedihan dan kekecewaan, sedangkan keberhasillan

memusatkan hidup pada Ekaristi membuat kita menjadi senang dan bahagia.

Kemudian kita mendapatkan pengalaman Ekaristi dalam kutipan teks ajaran

Gereja LG 11 dan Kis. 2: 42. 44-47. Kutipan teks ini mengungkapkan bahwa

Yesus menginginkan kita untuk memusatkan hidup pada Ekaristi sebagai

kenangan akan misteri penyelamatanNya. Perjamuan yang selalu dilakukan para

murid menjadi teladan nyata agar kita pun merayakan Ekaristi serta menjadi dasar

dan pola orang Kristiani untuk mengajak sesama untuk mengikuti dan menghayati

perayaan Ekaristi, khususnya saudara sekomunitas yang jarang mengikuti dan

kurang menghayati perayaan Ekaristi dan tidak setia hidup seturut semangat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

89

komitmen komunitas yang telah ditetapkan dalam statuta KTM. Dengan

demikian, orang Katolik telah menemukan semangat baru dalam Ekaristi dengan

meneladan perjamuan Yesus dan para murid.

Sekarang marilah kita merenungkan sejenak usaha menjadikan Ekaristi

sebagai pusat hidup macam apakah yang dapat kita wujudkan pada sesama,

khususnya bagi saudara sekomunitas yang khususnya saudara sekomunitas yang

jarang mengikuti dan kurang menghayati perayaan Ekaristi dan tidak setia hidup

seturut semangat dan komitmen komunitas yang telah ditetapkan dalam statuta

KTM?

b. Pendamping memberikan waktu hening sejenak pada peserta untuk

memikirkan niat-niat dan tindakan konkrit mana yang bisa di usahakan untuk

menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup dan membawa sesama pada

pengalaman yang sama, bisa berupa keinginan, niat atau keputusan

pribadi/bersama, dengan panduan beberapa pertanyaan berikut:

1. Niat-niat dan tindakan konkrit mana yang hendak kita lakukan untuk bisa

semakin menjadikan Ekaristi sebagai pusat hidup, khususnya saudara

sekomunitas yang jarang mengikuti dan kurang menghayati perayaan Ekaristi

dan tidak setia hidup seturut semangat dan komitmen komunitas yang telah

ditetapkan dalam statuta KTM?

2. Hal-hal apa yang perlu kita perhatikan untuk mewujudkan niat-niat dan

tindakan konkrit tersebut?

c. Selanjutnya peserta diberi kesempatan dalam suasana hening memikirkan

sendiri-sendiri tentang niat-niat pribadi/bersama yang akan dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

90

d. Niat-niat dapat diungapkan (entah berdua/bertiga dalam kelompok kecil entah

dalam pleno).

e. Pendamping mengajak peserta untuk membicarakan dan mendiskusikan

bersama guna menentukan niat konkrit bersama yang dapat segera diwujudkan,

agar mereka semakin memperbaharui sikap/kelompok orang beriman Kristiani.

7. Penutup

a. Setelah merumuskan niat pribadi dan bersama,

b. Kesempatan hening sejenak. Sementara itu lilin dan salib dapat diletakkan di

hadapan peserta.

c. Kesempatan doa umat spontan yang diawali oleh pendampingdengan

menghubungkan kebutuhan dan situasi. Setelah itu doa umat disusul secara

spontan oleh peserta lain. Akhir doa umat dapat di tutup dengan doa penutup

dari pendamping yang merangkum keseluruhan lngkah SCP ini dalam lima

langkah, Doa Penyerahan KTM, Doa Bapa Kami dan salam Maria.

d. Doa penutup

Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, kami menghaturkan syukur

kepadaMu karena telah menyertai kami dalam proses pendalaman iman hari ini.

Kami semua telah belajar bersama bagaimana kami menjadikan Ekaristi sebagai

pusat hidup kami. Kami mohon kepadaMu berkatilah niat-niat kami agar dapat

kami jalankan dengan baik. Semoga persatuan denganMu menjadi sumber

kekuatan dan pengharapan kami untuk melaksanakan semua niat yang telah kami

buat secara pribadi maupun bersama. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat

Kami. Amin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

91

e. Doa Penyerahan KTM

Allah Tritunggal yang Mahakudus, Bapa, Putera, dan Roh Kudus, kami

bersyukur dan berterimakasih atas segala kasih dan rahmat yang telah kami

peroleh hingga saat ini.

Pada permulaan hari ini kami menyerahkan bapak Pendiri dan seluruh

anggota komunitas, para suster Putri Karmel, para Frater CSE dan saudara-saudari

dari Komunitas Tritunggal Mahakudus beserta segala rencana kerja kami ke

dalam penyelenggaraan-Mu. Kami serahkan diri kami seutuhnya kepadaMu.

Bentuklah, ubahlah, pakailah kami sesuai dengan kehendakMu.

Bimbinglah kami agar kami senantiasa sadar untuk hidup dihadiratMu, siang

malam berjaga-jaga dalam doa dan merenungkan hukumMu. Berkatilah agar kami

dapat menghayati semangat dan cara hidup yang telah kau nyatakan melalui

Bapak Pendiri kami, serta melaksanakan cinta persaudaraan yang tulus ikhlas

dalam kehidupan sehari-hari.

Pakailah kami sebagai saluran cinta kasihMu kepada sesama, serta alatMu

yang peka dan rela guna terlaksananya kehendak dan rencana keselamatanMu di

dunia ini. Penuhilah hati kami dengan cinta dan kuasaMu agar kami terbuka

terhadap karya dan bimbingan Roh Kudus.

Mohonkanlah bagi kami ya santa Maria Bunda Allah kesucian, kemurnian

dan karunia-karunia Roh kudus dalam hidup dan pelayanan kami. Lindungilah

kami dalam naungan skapulir suci dan mantol keibuan serta hatimu yang tersuci

agar saat godaan dunia datang dan begitu memikat, kami tetap teguh dan setia

dalam jalan PuteraMu.

Lindungilah dan tolonglah kami ya Malaikat Agung st. Mikhael dalam

pertempuran melawan kekejian dan tipu daya iblis. Usirlah kembali ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

92

neraka, iblis beserta dengan seluruh bala tentara roh jahatnya yang berkeliaran di

dunia untuk membinasakan jiwa-jiwa. Biarlah Tuhan mengambil semua

kekuasaanya yang merugikan kami sehingga hidup kami menjadi pujian bagi

kemuliaan Allah kini dan selama-lamanya. Amin.

(Dilanjutkan dengan Bapa Kami 1x dan Salam Maria 3x).

f. Lagu penutup

Syukur bagiMu Yesus

Syukur bagiMu Yesus

Puji namaMu yang kudus

Kami ini anakMu, kamilah umatMu

Reff: s’bab Yesus itu baik

Dan kasihNya kekal tuk selamanya

kemuliaanNya kekal dan abadi

puji Dia Halleluya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab kelima ini, penulis menyimpulkan keseluruhan skripsi ini.

Disamping itu penulis juga memberikan satan yang sekiranya berguna serta

bermanfaat bagi pengembangan visi dan misi bagi anggota Komunitas Tritunggal

Mahakudus Distrik Yogyakarta.

A. Kesimpulan

Berangkat dari situasi anggota KTM Distrik Yogyakarta yang kurang

mengerti dan kurang memahami arti, makna dan jiwa dari Spiritualitas Karmel

dan Spiritualitas Karismatik, maka anggota KTM perlu memahami dan

menghayati kedua spiritualitas tersebut. Kedalaman hidup rohani sangat penting,

maka pendalaman terus-menerus pada Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas

Karismatik merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu

anggota KTM mengembangkan visi dan misi komunitas sehingga diharapkan

anggota KTM dapat mengalami dan menghayati kehadiran Allah yang penuh

kasih dan menyelamatkan sampai pada persatuan cinta kasih serta membawa

orang lain pada pengalaman yang sama.

KTM terbentuk berdasarkan inspirasi yang diperoleh dari teladan Karmel

Awali dan peristiwa Pentakosta. Dari para Karmel Awali, KTM mengambil

inspirasi kehidupan doa mereka yang penuh keheningan dan kontemplasi

sehingga dapat merasakan kehadiran Allah dalam setiap pelayanan dan hidup

sehari-hari. Sedangkan dari peristiwa Pentakosta, KTM mengambil inspirasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

94

keterbukaan jemaat perdana terhadap karunia-karunia Roh Kudus serta cara hidup

jemaat perdana yang penuh dengan kasih persaudaraan. Berdasarkan hal tersebut,

KTM hadir sebagai wujud dari keprihatianan Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE

terhadap banyaknya umat Katolik yang mulai meragukan bahkan meninggalkan

iman Katoliknya, sehingga anggota KTM diharapkan menjadi rasul-rasul awam

yang 100% Karismatik namun tetap 100% Katolik. Oleh karena itulah, anggota

KTM menjadi orang-orang yang sungguh mencintai segala kekayaan yang

dimiliki oleh Gereja katolik

Anggota KTM juga diharapkan untuk peka terhadap kehidupan

masyarakat yang ada disekitarnya sebagaimana yang telah diteladankan oleh Nabi

Elia. Hidupnya tidak hanya berkutat dalam doa dan kontemplasi saja, namun ia

juga sepenuhnya hamba Allah yang berpihak pada bangsa yang dipercayakan

kepadanya, yang melindungi orang miskin dan tersingkir. Oleh karena itulah,

anggota KTM menaruh perhatian terhadap kehidupan masyarakat yang ada

disekitar mereka, terutama mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan

difabel.

Berangkat dari situasi anggota KTM Distrik Yogyakarta yang masih

berupaya mendalami Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik sebagai

sumber untuk mengembangkan visi dan misi komunitas, maka anggota KTM

Distrik Yogyakarta perlu mendapatkan pendalaman spiritualitas yang menjiwai

KTM. Pendalaman ini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk

membantu anggota KTM lebih mendalami Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas

Karismatik sebagai sumber untuk mengembangkan visi dan misi KTM. Namun

pendalaman yang dilakukan selama ini pada setiap pertemuan sel kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

95

maksimal dan kurang kreatif dalam mengolah bahan pendalaman sehingga

anggota komunitas kurang paham dan kurang mendalami bahan yang diberikan

serta pengintegrasian anggota akan visi dan misi komunitas dalam kehidupan

sehari-hari pun menjadi kurang pula.

Bertolak dari kenyataan di atas, penulis mengusulkan beberapa tema

katekese dengan menggunakan model Shared Christian Praxis. Penulis yakin

bahwa katekese model SCP merupakan salah satu model katekese yang dapat

digunakan sebagai sarana pendalaman Spiritualitas karmel dan Spiritualitas

Karismatik. Katekese model SCP memiliki sifat dialogis partisipatif yang

membantu anggota KTM memahami dan menghayati kedua spiritualitas tersebut

sehingga akhirnya mampu mengembangkan visi dan misi komunitas.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan pada tiap bab dan kesimpulan diatas, penulis

menyampaikan beberapa saran demi terwujudnya pengembangan visi dan misi

bagi anggota KTM Distrik Yogyakarta yang sesuai dengan situasi konkrit

anggota. Beberapa saran yang diusulkan oleh penulis antara lain:

1. Spiritualitas Karmel dan Spiritualitas Karismatik merupakan spiritualitas yang

menjiwai kehidupan KTM. Oleh karena itu, akan sangat bermanfaat apabila

anggota KTM memperdalam pemahaman dan penghayatan mengenai kedua

spiritualitas tersebut dengan membaca dan merenungkan buku-buku bacaan

yang mengarah atau bersangkutan mengenai Spiritualitas Karmel dan

Spiritualitas Karismatik serta dapat pula mengikuti berbagai retret-retret yang

dapat membantu memahami kedua spiritualitas tersebut. Dengan bertambahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

96

pemahaman dan penghayatan tentang spiritualitas yang menjiwai KTM akan

terbantulah anggota KTM dalam mengembangkan visi dan misi, khususnya

anggota KTM Distrik Yogyakarta.

2. Nabi Elia merupakan hamba Allah yang sangat peka terhadap situasi

masyarakat sekitaranya, terutama mereka yang sangat menderita. Oleh karena

itu sudah sepantasnya anggota KTM Distrik Yogyakarta juga memperhatikan

masyarakatnya yang sangat membutuhkan pertolongan, khususnya mereka

yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Melalui sikap peka terhadap

sesama yang membutuhkan tersebut, anggota KTM secara tidak langsung

sudah melaksanakan tugas kenabiannya yaitu membawa sukacita kepada

sesama, khususnya mereka yang menderita.

3. Katekese model SCP merupakan salah satu model katekese yang dapat

digunakan dalam setiap pertemuan sel dengan tujuan untuk lebih mendalami

dan menghayati ajaran-ajaran dan tradisi Gereja yang menjadi dasar bagi

Spirtualitas karmel dan Spiritualitas Karismatik. Oleh karena itu, akan sangat

bermanfaat apabila anggota KTM juga memperdalam katekese model SCP

melalui buku-buku yang membahas mengenai SCP dan mempraktekan

katekese model SCP dengan cara dan media yang kreatif, sehingga pertemuan

sel menjadi lebih berwarna dan menarik.

4. Komunitas telah mengusahakan pembinaan bagi para anggota KTM dengan

berbagai cara, misalnya PPAT, BINUS, retret KTM, retret pelayan, dll. Maka

seluruh anggota KTM, khususnya yang ada di Distrik Yogyakarta

mempergunakan dengan sungguh berbagai pembinaan yang telah dan akan

dilaksanakan agar apa yang telah di cita-citakan dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

97

DAFTAR PUSTAKA

Amalorpavadass, D. S. (1982). Ketekese Sebagai Tugas Pastoral Gereja (Seri

Puskat No. 77). Yogyakarta: Puskat.

Banawiratma, J. B, SJ. (1990). Spiritualitas Transformatif: Suatu Pergumulan

Ekumenis. Yogyakarta: Kanisius.

Buku Pegangan Program Pembinaan Anggota Tahap I.

Darminta, J, SJ. (1994). Nabi dan Martir Bersama Yesus. Yogyakarta: Kanisius.

.(1983). Hidup Bersama Allah (Seri Ikhrar 13). Yogyakarta:

Kanisius.

Etty, maria, dkk. 2008. Yohanes Indrakusuma, O. Carm: Sang Pertapa Sejati.

Jakarta: Fidei Press.

Eugene, P. Marie, OCD. (2008). Aku Ingin Melihat Allah: Sebuah Sintese Praktis

Spiritualitas Karmel (Seri I: Perspektif), (Sr. Angelica Maria, P. Karm, Alih

Bahasa). Cipanas: Pertapaan Shanti Buana.

. (2012). Aku Ingin Melihat Allah: Sintesa Praktis Spiritualitas

Karmel Bagian – III (Sr. Angelica Maria, P. Karm, Alih Bahasa). Cipanas:

Pertapaan Shanti Bhuana.

Fransiskus, Paus. (2013). Lumen Fidei (Terang Iman). Seri Dokumen Gereja No.

93 (T. Krispurwana Cahyadi, SJ, Penerjemah). Jakarta: DOKPEN KWI.

. (2013). Evangelii Gaudium (Sukacita Injil). Seri Dokumen Gereja

No. 94 (F. X. Adisusanto, SJ & Bernadeta Harini Triprasasti, Penterjemah).

Jakarta: KWI.

Fransiskus Maria, CSE. (2004). Hidup di Hadirat Allah dan Semangat KTM

(Majalah Hidup Dalam Roh, hal. 15-26). Cipanas: Pertapaan Shanti Bhuana.

Groome, Thomas. H. (2010). Christian Religious Education, Pendidikan Agama

Kristen ( Daniel Stefanus, Penerjemah). Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model

Berkatekese, Seri Puskat no. 356, Drs. FX. Heryatno W. W. SJ, M. Ed.,

Penyadur). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat.

Helwig, Drs. W. L. (1974). Sejarah Gereja Kristus. Yogyakarta: Kanisius.

Heuken, A. S.J. (2002). Spiritualitas Kristiani, Pemekaran Hidup Rohani selama

Dua puluh Abad. Jakarta: Cipta Loka Caraka.

Huber, TH, SJ. (1980). Beberapa Catatan Pada Rumusan Katekese Umat PKKI

II(Dalam buku”Katekese Umat: Hasil pertemuan Antar Keuskupan se

Indonesia di Klender 29 Juni-5 Juli 1980). Jakarta: Panitia Wali Gereja

Indonesia Bagian Kateketik.

Indrakusuma, Yohanes, O. Carm. (1979). Pengantar Pembaharuan Karismatik.

Malang: Ngroto.

. (2002). Kasih, Kepercayaan dan Pasrah: Jalan Kecil Kanak-kanal

Rohani Theresia Lisieux. Cipanas: Pertapaan Shanti Bhuana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

98

. (2007). Dalam Keheningan Dasar Samudera Ilahi: Menjelajah Puri

Batin Teresa Avila). Cipanas: Pertapaan Shanti Bhuana.

. (2008). Menuju Persatuan Cinta Kasih Dengan Allah. Cipanas:

Pertapaan Shanti Bhuana.

. (2011). Dibabtis Dalam Roh. Yogyakarta: Kanisius.

. (2012). Hidup Dalam Roh. Malang: Karmelindo.

.(2010). Pembaharuan Karismatik Katolik: Rahmat dan

Tantangan. Yogyakarta: Kanisius.

. (2014). Bahasa Roh. Yogyakarta: Kanisius.

Jacobs, Tom, SJ. Dr. (1987). Rahmat Bagi Manusia Lemah: Sakramen Tobat,

Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Yogyakarta: Kanisius.

. (1988). Karya Roh Dalam Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

Jungmann, J. A, SJ. (1980). Sejarah Katekese Sampai Konsili Trente. Yogyakarta:

Pusat Pastoral.

Katrin. (2012). Distrik Yogyakarta (Buku Kenangan 25 Tahun Komunitas

Tritunggal Mahakudus). Lembah Karmel: Sekretariat KTM.

Kiswara, C, SJ. (1988). Gereja Memasyarakat, Belajar dari Kisah Para Rasul.

Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Kateketik KWI. (1995). Katekese Umat Dan Evangelisasi Baru.

Yogyakarta: Kanisius

Konferensi Wali Gereja Indonesia. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta:

Obor.

. (1995). Katekismus Gereja Katolik. Ende: Percetakan Arnoldus.

. (2000). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi).

Yogyakarta: Kanisius.

Kongregasi Ibadat dan Tata-tertib Sakramen. (2004). Redemtionis Sacramentum

(di terjemahkan oleh R. P. Cornelis Bӧhm, MSC dari naskah bahasa Inggris

dalam L’ Osservatore Romano, weekly Edition No. 17, 28 April 2004).

Jakarta: KWI.

Lembaga Alkitab Indonesia. (2007). Alkitab Deuterokanonika. Jakarta: Lembaga

Alkitab Indonesia.

Martasudjita, E, Pr. (1999). Komunitas Peziarah. Sebuah Spiritualitas Hidup

Bersama. Yogyakarta: Kanisius.

. (2003). Sakramen-sakramen Gereja: Tinjauan Teologis, Liturgis,

dan Pastoral. Yogyakarta: Kanisius.

O’rourke, MGR. (1983). Karya dan Karunia Roh Kudus (Terj. Soepomo S.

Wardoyo). Yogyakarta: Kanisius.

Phang, Benny, O. Carm. (2012). Berkobar-kobar Bagi Allah, Percikan

Permenungan Spiritualitas karmel. Malang: Karmelindo.

PKKI III. (1984). Usaha Pembinaan Pembina Katekese Umat (Dalam buku

“Arah Katekese di Indonesia”, dikumpulkan oleh J. S. Setyakarjana, SJ).

Yogyakarta: Pusat Kateketik Yogyakarta.

Prasetyantha, Y. B, MSF. (2008). Ekaristi Dalam Hidup Kita. Yogyakarta:

Kanisius

Ramadhani, Deshi, SJ. (2008). Mungkinkah Karismatik Sungguh Katolik?.

Yogyakarta: Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

99

Shibley, David. (1993). Pembaharuan Karismatik dan Pekabaran Injil Sedunia.

Yogyakarta: Andi.

Slattery, Peter. (1993). Sumber-sumber Karmel, Pengantar Pada Spiritualitas

Karmel. Malang: Dioma.

Soenarja, A, SJ. (1971). Arti Hidup Komunitet Dalam Djaman Pembaharuan.

Yogyakarta: Kanisius.

Statuta Komunitas Tritunggal Mahakudus

Sugiono, P, SCJ. (1982). Penilaian Terhadap Pembaharuan Karismatik Katolik.

Yogyakarta: Kanisius.

Sumarno Ds. M, SJ. (2014). Praktek Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki (PPL PAK PAROKI). Diktat Mata Kuliah Mahasiswa

Semester VI IPPAK USD.

Team P. Karm & CSE. (1993). Pesona Karmel. Cikanyere: Pertapaan Shanti

Bhuana.

Telaumbanua, Dr. Martinus, OFMCap. (1999). Ilmu Kateketik: Hakikat, Metode,

dan Peserta Katekese Gerejawi. Jakarta: Obor.

Tisera, Guido, SVD. (2002). Bercermin Pada Jemaat Perdana: Membaca dan

Merenungkan Kisah Para Rasul. Maumere: Penerbit Ledalero.

Verbeek, P. Cyprianus, O. Carm. (1973). Dalam Kuasa Cinta. Ende: Nusa Indah.

Yohanes Paulus II, Paus. (1979). Catechesi Trandendae (Penyelenggaraan

Katekese). Seri Dokumen Gerejawi No. 28 (terj. R. Hardawiryana, SJ).

Jakarta: DOKPEN KWI (dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

. (2008). Novo Millennio Ineunte: Pada Awal Milenium Baru

(Surat Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang seruan dan ajakan untuk

mengenang masa lampau dengan penuh syukur, menghayati masa sekarang

dengan penuh entusiasme dan menatap masa depan penuh kepercayaan).

Seri Dokumen Gerejawi No. 28 (Terj. R. Hardawiryana, SJ). Jakarta: Dokpen

KWI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

(1)

HASIL WAWANCARA

PERTANYAAN I

Bagaimana menurut mu tentang kesatuan hati anggota komunitas dalam kegiatan

bersama, koordinasi dan komunikasi di KTM Distrik Yogyakarta?

JAWABAN DARI BEBERAPA ANGGOTA KTM

1. Lana Yulianti

Menurut saya masih kurang, karena kalau dilihat keseluruhnya,

komunikasi yang kurang itu menjadikan koordinasi yang kacau. Komunikasi

sekarang terlalu fokus dengan peralatan elektronik (BBM/WA & facebook), jadi

kurang fokus sosialisasi dengan anggota yang lain. Jika koordinasi, seharusnya

seluruh anggota komunitas dikumpulkan supaya informasi kegiatan atau rencana

kerja bisa disosialisasikan dengan baik. Hal itulah yang saya rasa masih kurang

dalam komunitas kita.

2. Manasye Cahya Nugroho

Dalam beberapa waktu terakhir ini, masih kurang adanya koordinasi dan

komunikasi yang cukup baik mengenai berbagai kegiatan bersama, sehingga ada

anggota komunitas yang tidak tahu menahu tentang kegiatan yang akan

dilaksanakan, sehingga persiapan pun tidak seluruhnya matang.

3. Lestari Dewi

Kesatuan hati disini masih harus dipupuk lebih lagi. Kurangnya rasa

memiliki komunitas dan adanya kelekatan (sikap yang "menjagakan" teman

lainnya) juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Dan diatas semuanya itu,

kurangnya pembinaan di dalam intern komunitas juga menjadi faktor utamanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... Pengertian

(2)

PERTANYAAN II

Bagaimana dengan adanya orang-orang yang terlihat mendominasi dalam

tahap perencanaan dan pelaksanaan di setiap kegiatan komunitas?

JAWABAN ANGGOTA KTM

1. Lana Yulianti

Biasanya yang mendominasi itu orang yang terlalu tidak percaya pada

orang lain, dan biasanya orang seperti itu tidak banyak memberi masukkan kepada

orang lain, tetapi yang mau belajar itu yang membantu orang lain.

2. Manasye Cahya Nugroho

Adanya orang-orang yang terlihat mendominasi membuat anggota

komunitas lain menjadi kurang berkembang, sehingga perlu adanya pembinaan

supaya setiap anggota bisa berkembang dan tidak menggantungkan diri pada

orang-orang yang dianggap lebih berpengalaman.

3. Lestari Dewi

Karena tidak adanya keterlibatan seluruh anggota menyebabkan adanya

satu atau dua orang yang terlihat mendominasi. Bahkan bisa terjadi, pihak yang

mendominasi merasa seakan bekerja sendiri tanpa ada teman lainnya yang

membantu. Sedangkan pihak lainnya merasa tidak dilibatkan dan melihat adanya

sikap keegoisan dari si pendominasi tersebut. Dan akhirnya terjadilah lingkaran

setan yang tidak ada titik temunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI