SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/12838/2/101314042_full.pdf · jurusan...

136
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: CHORNALIUS NIM: 101314042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/12838/2/101314042_full.pdf · jurusan...

  • PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

    KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

    (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Sejarah

    Oleh:

    CHORNALIUS

    NIM: 101314042

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

    KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

    (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Sejarah

    Oleh:

    CHORNALIUS

    NIM: 101314042

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Dengan segala puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus kupersembahkan

    Skripsis ini kepada :

    1. Kedua orang tuaku (Bapak L.Terasan dan Ibu Ninah Friska), yang telah

    memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang tiada henti

    untuk kesuksesan saya. Ucapan terimakasih saja takkan pernah cukup

    untuk membalas kebaikan orang tua, karena itu terimalah persembahan

    bakti dan cintaku untuk kalian bapak ibuku.

    2. Adikku Sevil Alta, terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini.

    3. Sahabat dan teman tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan

    kalian semua takkan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda

    tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terima kasih

    untuk kenangan manis yang telah terukir selama ini, dengan perjuangan

    dan kebersamaan kita pasti bisa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    Orang yang tidak berani melakukan apa-apa, janganlah mengharapkan apa-apa.

    (Schiller)

    Orang yang berhasil adalah orang bodoh yang tetap bejuang, dan orang yang

    tidak menghasilkan apapun adalah orang bijak yang berhenti berjuang.

    (Celica ~ Rokudenashi Majutsu Koushi to Akashic Records)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP IMPLEMENTASI

    KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

    (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)

    Chornalius

    101314042

    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Persepsi guru sejarah

    terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah, (2)

    Persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

    sejarah, (3) Kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengimplementasian

    Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala tersebut, (4) Kendala

    yang dirasakan oleh siswa dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta

    solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

    Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Sampel dalam penelitian ini adalah 2

    orang guru sejarah dan 90 siswa SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta yang dipilih

    mengunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan

    data dilakukan melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data dilakukan

    secara deskriprif interaktif.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Persepsi guru positif karena

    menyambut baik implementasi Kurikulum 2013. Ikut serta dalam pelatihan

    Kurikulum 2013, guru juga menyesuaikan perangkat pembelajaran yang lama

    dengan yang baru. (2) Persepsi siswa negatif karena tidak melakukan persiapan

    terhadap implementasi Kurikulum 2013, banyak siswa yang tidak mengetahui

    Kurikulum 2013. (3) Kendala guru berupa sistem penilaian yang rumit dan

    keterlambatan ketersediaan sumber belajar. Guru mengatasi kendala tersebut

    dengan membuat form penilai yang lebih sederhana dan mengunakan sumber

    belajar yang ada di sekolah. (4) Kendala siswa berupa sistem pembelajaran yang

    berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Siswa mengatasi kendala

    tersebut dengan belajar lebih giat dengan memanfaatkan berbagai sumber.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    TEACHER AND STUDENST PERCEPTION ABOUT THE

    IMPLEMENTATION CURRICULUM 2013 IN LEARNING HISTORY

    (CASE STUDY AT SMK NEGERI 1 DEPOK YOGYAKARTA)

    Chornalius

    101314042

    This reseacrh aims to describe : (1) Teacher perception about Curriculum

    2013 implementation in the teaching of history. (2) Student perception about

    Curriculum 2013 implementation in the teaching of history. (3) the perceived

    problems by teachers in the Curriculum 2013 implementation and the solution to

    overcome that problems. (4) the perceived problem by students in the Curriculum

    2013 implementation and solution to overcome that problems.

    This reseacrh is an qualitative case study. The sample in this research

    include 2 history teachers and 90 students of SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta

    who were selected using purposive sampling and snowball sampling technique.

    Data were collected by means of interactive and questionnaires. Data analysis

    techniques is a descriptive interactive.

    Research results show that : (1) Teacher perception is positive because they

    welcomed the implementation of Curriculum 2013. Participating in the

    Curriculum 2013 training, the teacher also adjusted the old learning device with

    the new one. (2) Students perception is negative for not preparing for the

    implementation of the Curriculum 2013, many students do not know the

    Curriculum 2013. (3) The teachers problems include a complicated assessment

    system and the delay in learning resources. The teachers reduced the problem by

    making a simpler assessment form and using the learning resources that exist in

    the school. (4) Students had difficulty in the form of a teacher centered learning

    system to be student centered. The Students reduced the problem by studying

    more diligenty by using various sources.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

    yang melimpah dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

    yang berjudul Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Implementasi Kurikulum 2013

    di SMK Negeri 1 Depok Yogyakarta dapat tersusun dengan baik. Skripsi ini

    diajukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi

    pada program studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan dan Ilmu

    Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak

    lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

    penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

    Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang senantiasa

    memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses

    penyusunan skripsi ini dan dapat terselesaikan dengan baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

    Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta. dan juga selaku dosen pembimbing II yang telah

    memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

    5. Dosen-dosen ku yang baik: “Pak Anton, Pak A.k, Pak Musidi, Pak Bakti, Pak

    Padi, Pak Adi, Bu Sumini, Pak Hendra, Pak Yulius” Terimakasih atas ilmu

    dan didikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

    6. Pak Agus selaku staff seketariat Program Studi Pendidikan Sejarah, yang

    selalu sabar dan telaten dalam memberikan pelayanan adminitrasi kepada

    penulis.

    7. Kedua orang tua saya ( Bapak Lorentius Terasan dan Ibu Ninah Friska), tiada

    kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa dan

    perhatian kepadaku.

    8. Adikku Sevin Alta, terimakasih atas perhatian, dukungan, dan doanya selama

    ini.

    9. Sahabat-sahabatku dan anak-anak forum Fokus Mapawi yang selalu ada

    untuk memberikan dukungan beserta doa selama ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

    itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini lebih

    baik, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

    HALAMAN PESEMBAHAN ......................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

    PERYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii

    ABSTRAK ....................................................................................................... viii

    ABSTRACT ..................................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

    DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori ......................................................................................... 8

    1. Persepsi .......................................................................................... 8

    2. Kurikulum 2013 ............................................................................. 10

    3. Pembelajaran Sejarah ..................................................................... 25

    B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 27

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 29

    B. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 30

    C. Subjek Penelitian .................................................................................. 31

    D. Sumber Data ......................................................................................... 31

    E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 32

    F. Teknik Cuplikan ................................................................................... 35

    G. Analisis Data ........................................................................................ 35

    H. Keabsahan Data .................................................................................... 37

    BAB IV PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 40

    B. Deskripsi Hasil penelitian .................................................................... 43

    1. Persepsi Guru ................................................................................. 43

    2. Persepsi Siswa ................................................................................ 53

    3. Kendala Beserta Solusi Guru dalam Pengimplementasian

    Kurikulum 2013 ............................................................................. 59

    4. Kendala Beserta Solusi Siswa dalam Pengimplementasian

    Kurikulum 2013 ............................................................................. 60

    C. Pembahasan .......................................................................................... 62

    1. Persepsi Guru ................................................................................. 62

    2. Persepsi Siswa ................................................................................ 68

    3. Kendala Beserta Solusi Guru dalam Pengimplementasian

    Kurikulum 2013 ............................................................................. 71

    4. Kendala Beserta Solusi Siswa dalam Pengimplementasian

    Kurikulum 2013 ............................................................................. 72

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 73

    B. Saran ..................................................................................................... 75

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 76

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Kisi-kisi Wawancara Guru ................................................................. 33

    Table 2. Kisi-kisi Kuesioner Siswa .................................................................. 35

    Tabel 3. Daftar Responden ............................................................................... 53

    Table 4. Persiapan Siswa Menghadapi Kurikulum 2013 ................................. 54

    Table 5. Pembelajaran Sejarah Dengan Kurikulum 2013 ................................ 55

    Table 6. Metode Mengajar Guru Sejarah ......................................................... 56

    Table 7. Persepsi Tentang Pembelajaran Sejarah Dengan Kurikulum 2013 ... 58

    Table 8. Kendala yang di hadapai dalam pembelajaran sejarah dengan

    Kurikulum 2013 ................................................................................. 60

    Table 9. Upaya Siswa Mengatasi kendala ....................................................... 61

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir .................................................................... 28

    Gambar 2. Analisis Data .................................................................................. 37

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Jadwal Penelitian .............................................................................................. 79

    Lembar Wawancara ......................................................................................... 80

    Angket .............................................................................................................. 82

    Catatan Lapangan 1 .......................................................................................... 85

    Catatan Lapangan 2 .......................................................................................... 91

    Dokumentasi Wawancara Guru ....................................................................... 96

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................ 98

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Dewasa ini pendidikan sangat diperlukan bagi setiap orang, agar bisa

    bersaing secara intelektual. Pendidikan yang memadai bagi setiap individu

    maupun kelompok, dapat meningkatkan kualitas suatu bangsa. Pendidikan sendiri

    belum merata di Indonesia, karena masih banyak anak bangsa yang belum bisa

    mengeyam pendidikan yang memadai, untuk bisa mengangkat martabat mereka.

    Pendidikan dapat diartikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

    potensi dirinya untuk keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

    Pengertian secara psikologis, belajar merupakan proses perubahan yaitu

    perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

    memenuhi kehidupan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam

    seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai, suatu

    proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

    tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungannya.1 Untuk mencapai hasil yang diinginkan

    perlu suatu sistem yang mengatur pendidikan itu sendiri, kurikulum disini yang

    menentukan proses pembelajaran yang berlaku di dunia pendidikan Indonesia,

    kurikulum di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, perubahan kurikulum

    yang terjadi merupakan konsekuensi dan implikasi dari terjadinya perubahan

    1 Slameto, Belajar dan Fakto-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta, Rineka Cipta, 2010, hlm. 2.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan perkembangan iptek. Kurikulum

    pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka disebut rencana pembelajaran 1947

    atau dalam bahasa Belanda leer plan. Perubahan orientasi pendidikan lebih

    bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda kepada kepentingan nasional.

    Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia

    mengalami penyempurnaan, kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem

    pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum

    1952 ini bahwa setiap rencana pembelajaran sehari-hari. Silabus mata

    pelajarannya jelas, seorang guru mengajar satu pelajaran.

    Kurikulum 1964, kurikulum ini diberi nama rencana pendidikan 1964 yang

    menjadi ciri kurikulum ini adalah pembelajaran dipusatkan pada program

    pancawardana yaitu : daya cipta, rasa, karsa, karya dan moral. Selanjutnya

    kurikulum 1968, lahirnya kurikulum 1968 mengantikan rencana pendidikan 1964

    yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama, kurikulum 1964 diarahkan untuk

    membentuk manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat jasmani. pembaharuan

    kelima terjadi dengan diterbitnya kurikulum 1975 berorientasi pada tujuan,

    menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu, menganut

    pendekatan sistem intruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan

    Sistem Intruksional (PPSI), mengarah pada tercapainya tujuan yang spesifik,

    dapat diukur dalam bentuk tingkah laku siswa. Kurikulum 1975 hingga menjelang

    tahun 1983 dianggap sudah tidak relevan lagi dalam memenuhi kebutuhan

    masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka diganti

    kurikulum 1984, kurikulum ini mengusung pendekatan proses, meski

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    mengutamakan pendekatan proses tapi faktor tujuan tetap penting, kurikulum ini

    juga sering disebut kurikulum 1975 yang disempurnakan. Posisi siswa

    ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan,

    mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif

    (CBSA) atau Student Active learning (SAL).

    Selanjutnya kurikulum 1994 kurikulum ini dibuat sebagai penyempurnaan

    dari kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai Undang-Undang No. 2 Tahun 1989

    tentang Sistem Pendidikan nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian

    waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem

    caturwulan. Setelah kurikulum 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2002 dan

    2004, Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan bentuk

    implementasi dari UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

    yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah

    Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintah

    ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan

    standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi

    lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

    standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

    (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau kurikulum 2006 menjadi

    kurikulum terakhir, sebelum digantikan lagi dengan Kurikulum 2013, secara

    substansial, pemberlakuan Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan lebih pada

    mengimplentasikan regulasi yang ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya

    paket-paket kompetensi.2

    Setelah melalui berbagai macam pergantian kurikulum, kurikulum yang

    terakhir diterapkan di Indonesia adalah Kurikulum 2013, walaupun sekarang

    masih diberhentikan dan menggunakan kurikulum 2006, namun Kurikulum 2013

    ini direncanakan akan digunakan kembali, Kurikulum 2013 lebih ditekan pada

    pendidikan berkarakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi

    bagi tingkat berikutnya, Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus

    berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontektual mengharapkan

    peserta didik untuk mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan

    pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-

    nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam prilaku sehari-hari.3

    Kurikulum 2013 belum optimal dalam persiapan, masih banyak guru-guru

    yang belum mengerti tujuan dan cara melaksanakan Kurikulum 2013 ini, ada juga

    kendala dari segi sarana dan prasarana yang di butuhkan untuk menjalankan

    Kurikulum 2013 ini, Kurikulum 2013 masih perlu persiapan yang lebih untuk bisa

    diterapkan kembali di dunia pendidikan nasional. Untuk mengetahui pandangan

    guru dan peserta didik terhadap implementasi Kurikulum 2013, juga bisa menjadi

    acuan dalam perbaikan dan penyempurnaan Kurikukum 2013 peneliti melakukan

    penelitian ini di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.

    2 Hidayat Sholeh, Pengembangan Kurikulum baru, Bandung : PT, Remaja rosdakarya, 2013, hlm.

    2-18. 3 Mulyasa. E, Pengembangan dan Implementasi Kuruikulum 2013, Bandung, PT Remaja

    Rosdakarya, 2013 hlm 7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam mata

    pembelajaran sejarah?

    2. Bagaimana persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam

    mata pembelajaran sejarah?

    3. Apa saja kendala yang dirasakan oleh guru dalam pengimplementasian

    Kurikulum 2013 serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut ?

    4. Apa saja kendala yang dirasakan siswa dalam pengimlementasian Kurikulum

    2013 serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut ?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang ingin dicapai dalam

    penelitian ini adalah :

    1. Mendeskripsikan persepsi guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 dalam

    mata pelajaran sejarah.

    2. Mendeskripsikan persepsi siswa terhadap implementasi Kurikulum 2013

    dalam pembelajaran sejarah.

    3. Mendeskripsikan kendala yang dirasakan oleh guru dalam

    pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi masalah

    tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    4. Mendeskripsikan kendala yang dirasakan oleh siswa dalam

    pengimplementasian Kurikulum 2013 beserta solusi untuk mengatasi kendala

    tersebut.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Secara teoritis

    Pada tataran teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-

    manfaat sebagai berikut :

    a. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Kurikulum 2013, baik

    yang berkaitan dengan aspek kesiapan manajemen, pelaksanaan,

    keunggulan dan kekurangannya.

    b. Memberikan informasi berkaitan dengan hambatan atau faktor

    penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 khususnya bagi guru

    2. Aspek praktis

    Pada tataran praktis penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang

    besar bagi :

    a. Kepala Sekolah atau bidang kesiswaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan

    bahan masukan dalam melakukan pembenahan sehingga tercipta suasana

    baru yang lebih kondusif.

    b. Guru khususnya dalam pembelajaran Sejarah mengetahui usaha yang perlu

    dapat dilakukan dalam penerapan konsep Kurikulum 2013.

    c. Universitas Sanata Dharma, sebagai bahan kajian keilmuan dan

    pengembangan kajian khususnya bidang kebijakan pendidikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    d. Penulis, dapat mengetahui implementasi Kurikulum 2013 pada mata

    pelajaran Sejarah.

    E. Sistematika Skripsi

    Bagian skripsi ini terdiri dari:

    1. Bab satu yaitu pendahuluan yang berisi tentang; latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika

    skripsi.

    2. Bab dua yaitu kajian teori yang berisi tentang; persepsi, Kurikulum 2013, dan

    pembelajaran sejarah.

    3. Bab tiga yaitu metode penelitian yang berisi tentang; tempat dan waktu

    penelitian, pendekatan penelitian, subjek penelitian, sumber data, teknik

    pengumpulan data, teknik cuplikan, analisis data, dan keabsahan data.

    4. Bab empat yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang;

    deskripsi lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan.

    5. Bab lima yaitu penutup yang berisi tentang; kesimpulan dan saran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori

    1. Persepsi

    Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

    pengindraan, yaitu merupakan proses diterimannya stimulus oleh individu

    melalui alat indra atau juga disebut proses sensorik. Namun proses itu tidak

    berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses

    selanjutnya merupakan proses individu menerima stimulus melalui alat indra,

    yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar,

    hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecap, kulit pada telapak

    tangan sebagai alat perabaan; yang kesemunya merupan alat indera yang di

    gunakan untuk menerima stimulus dari luar individu.

    Alat indera tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengar

    dunia luarnya stimulus yang diindera itu kemudian oleh individu di

    organisasikan dan diinterpresentasikan, sehingga individu menyadari,

    mengerti tentang apa yang diinderakan itu, dan proses ini disebut persepsi.

    Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus diterima oleh alat

    indera, yaitu yang di maksud dengan pengindraan, dan melalui proses

    pengindraan tersebut stimulus itu menjadi sesuatu yang berarti setelah di

    organisasikan dan interpresentasikan. Persepsi merupakan proses yang

    integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan

    demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diindranya

    sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang

    integrated dalam diri individu. Karena itu dalam pengindraan orang akan

    mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan

    mengaitkan dengan objek. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang

    keadaan diri sendiri.

    Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang

    dari individu sendiri. Namun demikian sebagian besar stimulus datang dari

    luar individu yang bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat melalui macam-

    macam alat indra yang ada pada diri individu, tetapi sebagian besar persepsi

    melalui alat indra penglihatan. Untuk itulah banyak penelitian mengenai

    persepsi adalah persepsi yang berkaitang dengan alat penglihatan.

    Persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka

    apa yang di dalam individu akan ikut aktip dalam persepsi, faktor yang

    berperan dalam persepsi dapat dikemukakan sebagai berikut;4

    a. Objek yang dipersepsi

    Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

    Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga

    dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung

    mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian

    besar stimulus datang dari luar individu.

    b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

    4 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum (edisi revisi), Yogyakarta : CV. Andi offset, 2010,

    hlm 99-101.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus,di

    samping itu juga harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk meneruskan

    stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak

    sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon

    diperlukan syaraf motorik.

    c. Perhatian

    Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya

    perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan

    dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau

    konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu

    atau sekumpulan objek.

    Tidak semua stimulus akan direspon oleh individu; respon diberikan bila

    ada kesesuaian atau yang menarik perhatian individu. Stimulus yang diberikan

    respons tergantung pada bermacam-macam factor diantaranya adalah

    perhatian individu.5

    2. Kurikulum 2013

    Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya dan digunakan dalam

    bidang olahraga. Secara etimologis curriculum yang berasal dari bahasa

    yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat

    berpacu”. Jadi istilah kurukulum pada zaman Romawi kuno mengandung

    pengertian sebagai suatu jarak yang harus di tempus oleh pelari dari garis start

    5 Abdul Majid & Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013,

    Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2014, hlm 36

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    sampai garis finish.6 Konsep kurikulum terus berkembang sejalan dengan

    perkembangan teori dan praktik pendidikan serta bervariasi sesuai dengan

    aliran atau teori pendidikan yang di anutnya.

    Kurikulum menurut pandangan lama, Kamus Webster’s Internasional

    Dictionary (1953) “a specified fixsed course of study, as in a school or

    college, as one leading to a degree” (pergertian tersebut memandang bahwa

    Kurikulum terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus dikuasai

    untuk mencapai suatu tingkat pendidikan.) Sedangkan Oemar Hamalik

    mengungkapkan “Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus di

    tempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah”.

    Kurikulum menurut pandangan baru Kurikulum dibataskan sebagai

    segala hal yang berhubungan sebagai upaya pendidikan. Peserta didik

    Kurikulim hendaknya mempertimbangkan masalah belajar mengajar,

    kedudukan dan peranan sekolah di masyarakat, tuntutan masyarakat terhadap

    sekolah, kebijaksanaan politik ,kemajuan teknologi dan pengetahuan, jelahlah

    bahwa Kurikulum itu bukan sekedar perangkat mata pelajaran, tetapi menjadi

    ajang kehedak politik, tuntutan dan aspirasi masyarakat , upaya personal

    pendidikan untuk disampaikan pada generasi muda sebagai bekal

    kehidupannya.7

    Pengertian Kurikulum terus berkembang seirama dengan perkembangan

    berbagai hal yang harus diemban dan menjadi tugas sekolah atau madrasah.

    Berikut ini dikutip pendapat para ahli lain sebagai perbandingan, seperti yang

    6 Hidayat Sholeh, op.cit., hlm 19 7 Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulya, perkembangan Kurukulum, Jakarta : bina aksara,

    1988 hlm 2-4.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    dikemukakan Romine, pandagan ini dapat digolongkan senbagai pendapat

    yang baru yang dirumuskan sebagai berikut: “curriculum is interpreted to

    mean all of the organized courses, activites, and experience which pupile have

    under direction of the school, whether in the classroom organisatoris not”.

    Selanjutnya Saylor dan Alexsander merumuskan Kurukulum sebagai ”the

    total effort of the school to going about desired outcomes in school and out-of

    school situations”.8

    Kurikulum terdapat tiga konsep yakni; Kurikulum sebagai Substansi,

    Kurikulum sebagai sistem dan kurikulum sebagai bidang studi.

    a. Kurikulum sebagai sebagai substansi. Suatu Kurikulum di pandang

    sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi siswa disekolah, atau sebagai

    suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu Kurikulum juga dapat di

    arti suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar,

    kegiatan belajar mengajar, jabwal dan evaluasi.

    b. Kurukulum sebagai sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem merupakan

    bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan. Suatu system

    kurikulum mencakup suatu system personalia, dan prosedur kerja

    bagaimana cara agar dapat menyusun suatu kurikulum, melaksanakan,

    mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem

    kurikulum adalah tersusunnya satu kurikulum, dan fungsi dari sistem

    kurikulum adalah bagaimana memilihara kurikulum agar tetap dinamis.

    8 Sholeh Hidayat, op.cit., hlm 21

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    c. Kurikulum sebagai suatu bidang studi, yaitu bidang studi kurikulum. Ini

    merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan

    pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah

    mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.9

    Pengembangan kurikulum 2013 diorientasi terjadinya peningkatan dan

    keseimbangan kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan

    pengetahuan (knowledge). Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun

    2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35: kompetensi lulusan

    merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan sesuia dengan standar nasional yang telah di

    sepakati. Hal ini sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis

    kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi

    sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.10

    Pelaksanaan atau implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia

    diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan, rancangan kurikulum dan

    impelementasi kurikulum adalah sebuah system membentuk garis lurus dalam

    arti implementasi mencerminkan rancangan. Fullan mengemukakan bahwa

    implementasi: suatu proses peletakan dalam praktik tentang suatu ide,

    program atau seperangkat aktivitas baru bagi orang lain dalam mencapai atau

    mengharapkan suatu perubahan.11 Dalam implementasi Kurikulum 2013,

    pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada

    setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang

    9 Abdul Majid, Implementasi Kurikulum 2013, Bandung, Interes, 2014 hlm 3 10 Ibid, hlm 37 11 Ibid, hlm 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu

    dikembangkan, dieksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan

    sehari-hari.12

    a. Karakteristik Kurikulum 2013

    Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun

    2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

    Atas/Madrasah Aliyah halaman 3 dijelaskan karakteristik kurikulum 2013

    sebagai berikut :

    1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan

    sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

    intelektual dan psikomotorik.

    2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

    belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

    sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber

    belajar.

    3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

    menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

    4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

    sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci

    lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

    12 Muliyasa. E, op.cit., hlm 7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)

    kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses

    pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan

    dalam kompetensi inti.

    7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,

    saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata

    pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

    b. Pengembangan Kurikulum 2013

    Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum bersifat dinamis serta harus

    selalu dilakukan perubahan dan perkembangan, agar dapat mengikuti

    perkembangan dan tantangan zaman. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan

    dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan

    Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dijelaskan

    bahwa ada beberapa faktor yang mendasari dikembangkannya Kurikulum

    2013.13 Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

    1) Tantangan Internal

    Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan

    dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar

    Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar

    kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar

    sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

    standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan

    13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar

    Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.hlm 1-3.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk

    usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64

    tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14

    tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia

    produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat

    angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi

    adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif

    yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia

    yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak

    menjadi beban.

    2) Tantangan Eksternal

    Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan

    berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan

    teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan

    perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan

    menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional

    menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat

    terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast

    Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation

    (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga

    terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas

    teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.

    Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for

    International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga

    menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan

    dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini

    disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS

    dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

    3) Penyempurnaan Pola Pikir

    Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai

    berikut :

    a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran

    berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-

    pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi

    yang sama;

    b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi

    pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-

    lingkungan alam, sumber/media lainnya);

    c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring

    (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja

    yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

    d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

    (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model

    pembelajaran pendekatan sains);

    e) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat

    multimedia;

    g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan

    (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang

    dimiliki setiap peserta didik;

    h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi

    pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

    i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

    4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum

    Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum

    sebagai daftar mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah

    Menengah Atas/Madrasah Aliyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan

    pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan

    tata kelola sebagai berikut:

    a) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang

    bersifat kolaboratif;

    b) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan

    manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan

    (educational leader); dan

    c) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan

    proses pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    5) Penguatan Materi

    Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan

    materi yang relevan bagi peserta didik

    c. Tujuan Kurikulum 2013

    Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

    agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

    beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

    pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.14

    Kurikulum 2013 bertujuan untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan

    masa depan yang semakin lama semakin rumit dan kompleks. Berbagai

    tantangan masa depan tersebut antara lain berkaitan dengan globalisasi dan

    pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi

    informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan,

    kebangkitan industry kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia,

    pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor

    pendidikan, serta materi TIMSS dan PISA yang harus dimiliki oleh peserta

    didik.15

    Perlu adanya perubahan maupun pergantian kurikulum di Indonesia

    tentu tidak lepas dari persoalan perubahan zaman. Sebab, hakikat

    penyelenggaraan pendidikan adalah untuk menjadi solusi terhadap persoalan-

    persoalan yang dihadapi bangsa dan negara. Dengan kata lain, melalui

    pendidikan bangsa dan negara ini akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu,

    14Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 TentangKerangka Dasar

    Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.hlm 4. 15Mulyasa. E, op.cit., hlm 63-64

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    pendidikan diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-

    lulusan berkualitas yang memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan

    pengetahuan sesuai standar nasional yang disepakati.16

    Pada dasarnya Kurikulum ditentukan oleh guru (tenaga kependidikan).

    Guru (pelatih/widyaiswara) turut serta menyusun kurikulum, duduk dalam

    suatu panitia pengembang kurikulum, atau memberikan masukan kepada

    panitia pengembang kurikulum.Prosedur apapun yang ditempuh dalam

    pengembangan kurikulum, guru tetap memegang peran yang penting, karena

    guru merupakan unsure penting yang menentukan berhasil atau gagalnya

    pelaksanaan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan (sekolah). guru terlibat

    langsung secara aktif dalam pelaksanaan kurikulum bersama para siswa. Guru

    yang menentuka topic pengajaran, bahan-bahan yang akan diajarkan, metode

    yang digunakan, alat yang dipilih dan dipergunakan, serta mengevaluasi hasil

    pelaksanaan kurikulum. Guru memegang peran penting dalam penyusunan

    dan pelakasanaan kurikulum, dan oleh karenanya guru harus memahmi

    dengan baik masalah kurikulum.17

    Melalui pengembangan Kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan

    Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini,

    pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan

    karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

    yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman

    16 M.Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, dan

    SMA/MA, Yogyakarta : Ar- Ruzz Media, 2014, hlm 17. 17Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2013, hlm 64.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    terhadap konsep yang dipelajarinya secara konseptual. Kurikulum 2013

    memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses

    pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman

    terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui

    kriteria penguasaan kompetensi dan karekter yang akan dijadikan sebagai

    standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat

    mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi

    dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat

    penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya.18

    d. Landasan Pengembangan Kuriklum 2013

    Pada hakikatnya penegembangan kurikulum itu merupakan usaha untuk

    mencari bagaimana mencari rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi, dan

    bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman peyelenggaraan

    kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan

    untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Kurikulum 2013

    dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya

    pengembangan kurikulum baru, landasan filosifis, dan landasan empiris.

    Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk

    pengembagan kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan

    kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan

    kurikulum kepada manuasia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan

    teoritis memberikan dasar-dasar teoritis pengembangan kurikulum sebagai

    18Mulyasa. E, op.cit., hlm 65

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    dokumen dan proses. Landasan empiris memberikan arahan berdasarkan

    pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan. Landasan-landasan

    tersebut di jelaskan sebagai berikut.

    1) Landasan Yuridis

    Landasan yuridis kurikulum adalah pancasila dan Undang-Undang

    Dasar 1945, Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

    pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang

    Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

    Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan

    Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

    Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana

    Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan yuridis

    pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden

    Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif,

    dan Pendidikan kewirausahaan.

    2) Landasan Filosofis

    Secara singkat, Kurikulum adalah untuk membangun kehidupan

    bangsa masa kini dan masa yang akan datang, yang dikembangkan dari

    warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudia diwariskan

    serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi

    kehidupan bangsa (masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang)

    menjadi landasa filosofis pemgembangan kurikulum.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Pada perkembangannya Kurikulum 2013, Pancasila sebagai falsafah

    bangsa dan Negara menjadi sumber utama dan penentu arah yang akan

    dicapai dalam kurikulum. Berdasarkan pancasila, kurikulum yang

    dikembangkan atas dasar filosofi adalah sebagai berikut.

    a) Kurikulum berakar pada budaya dan Bangsa Indonesia. Berdasarkan

    filosofi ini, kurikulum memberikan kesempatan pada peserta untuk

    belajara dari budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai yang

    penting dan memberikan kesmpatan untuk berpartisipasi dalam

    mengembangkan nilai-nilai budaya setempat dan nasional menjadi

    nilai budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    b) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofis eksperimentalisme

    yang mengatan bahwa proses pendidikan adalah upaya untuk

    mendekatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi

    dimasyarakat.

    c) Filosofis rekonstrusi sosial yang memberikan dasar bagi

    pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta didik sebagai

    subjek yang peduli pada lingkungan sosial, alam, dan lingkungan

    budaya.

    d) Filosofis esensialisme dan perenialisme yang menempatkan

    kemampuan intelektual dan berpikir rasional sebagai aspek penting

    yang harus menjadi kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.

    Manusia yang cerdas dan intelektual adalah manusia yang terdidik dan

    sekolah harus menjadi centre for excellence, di mana kurikulum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    mempunyai tugas untuk mengembangkan potensi manusia dan aspek

    intelektual dan rasional.

    e) Filosofis eksistensialis dan romantic naturalism, yaitu aliran filosofi

    yang memandang proses pendidikan adalah untuk mengembangkan

    rasa kemanusiaan yang tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesame

    dalam mengangkat harkat kemanusiaan dan kebebasan berinteraksi

    dan berkreasi.

    3) Landasan Empiris

    Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan

    Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for

    International Student Assessment), studi yang memfokuskan pada literasi

    bacaan, matematika, dan IPA menunjukan peringkat Indonesia baru bisa

    menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends

    in International Mathematics and Science Study) menunjukan siswa

    Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan.

    a) Memahami informasi yang konfleks

    b) Teori, analisis, dan pemecahan masalah

    c) Pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah

    d) Melakukan investigasi

    Hasil-hasil ini menunjukan perlunya adanya perubahan orientasi

    kurikulum, yang tidak membebani peserta didik dengan konten, namun pada

    aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga Negara untuk

    berperan serta dalam membangun negaranya pada abad 21.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    4) Landasan Teoretis

    Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori ”pendidikan

    berdasarkan standar” (standar-based seducation), dan teori kurikulum

    berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan

    yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara

    untuk suatu jenjang pendidikan. Standar kurikulum dan kurikulum

    dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai dinyatakan sebagai

    Standar kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup

    sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi lulusan

    dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

    yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. Kurikulum

    berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar

    seluas-luasnya bagi peserta didik untuk membangun kemampuan yang

    dirumuskan dalam SKL. Hasil dari pengalamn belajar tersebut adalah hasil

    belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang

    dinyatakan dalam SKL. Empat landasan tersebut merupakan landasan

    yang digunakan sebagai bahan pertimbangan utama dalam pengembangan

    Kurikulum 2013.19

    3. Pembelajaran Sejarah

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran dimaknai sebagai

    proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar20.

    Artinya dengan kegiatan pembelajaran seseorang dapat memperoleh ilmu

    19Mulyasa. E, Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

    2014, hlm 10-13 20 Depdiknas KBBI ed IV. 2008 Jakarta : PT Gramedia, hlm 23

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    pengetahuan tentang materi yang dipelajari. Istilah pembelajaran sendiri

    berasal dari kata dasar belajar, yaitu suatu aktivitas atau suatu proses untuk

    memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku,

    sikap, dan mengukuhkan kepribadian.

    Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan individu, baik

    menyangkut ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan

    kepribadian dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, dalam UU No. 20 tahun

    2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pembelajran ialah

    proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

    lingkungan belajar.

    Dari beberapa uraian tersebut secara umum definisi pembelajaran

    memiliki pengertian yang sama, yaitu proses interaksi antara pendidik dengan

    pserta didik maupun antar-peserta didik. Proses interaksi ini bisa dilakukan

    dengan berbagai media dan sumber belajar yang menunjang keberhasilan

    belajar peserta didik. Oleh karenanya pembelajaran dalam hal ini dapat

    didefinisikan sebagai proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik

    dan peserta didik dengan peserta didik dalam rangka memperoleh

    pengetahuan yang baru dikehendaki dengan menggunakan berbagai media,

    metode, dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan. Melalui proses

    inilah diharapkan peserta didik mampu mendapatkan bermacam-macam

    informasi baru yang akan menunjang kehidupannya dimasa yang akan

    datang.21

    21M. Fadillah, op.cit., hlm 172-173.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lampau. Para

    sejarahwan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia dimasa; lampau:

    politik, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan

    dengan seni, musik, arsitektur Islam, literatur), keilmuan dan intelektual.

    Seorang sejarahwan mungkin mengkhususkan pada suatu atau lebih dari

    aspek-aspek kegiatan manusia (sosial, militer, seni); pada sejarah tertentu atau

    geografis (Amerika Serikat, Afrika, Asia Tenggara, Timur Tengah); pada

    periode waktu tertentu (Abad Pertengahan, Zaman Keemasan yunani, Zaman

    Kejayaan Islam, Abad Nuklir, Abad Informasi); pada peristiwa-peristiwa

    penting (Perang Diponogoro, Perang Kemerdekaan Indonesia, Perang Saudara

    di Amerika Serikat, Kelaparan di Afrika, Revolusi Industri); atau kepribadian

    orang terkemuka (Bung Karno, Bung Hatta, Julius Caesar, Mahatma Gandhi,

    Eleanor Roosevelt, Martin luther King, Jr.).22

    B. Kerangka Pikir

    Alur kerangka pikir dalam penelitian ini diawali dari Kurikulum 2013

    yang dirancang untuk melengkapi dan penyempurnaan dari kurikulum

    sebelumnya yang menekankan pada pendidikan karakter. Yang di

    implementasikan, khususnya pada mata pelajaran sejarah. Yang diterapkan

    oleh guru maupun siswa menghasilkan persepsi dari guru atau pun siswa yang

    terlibat dalam implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran

    sejarah. Dari pengalaman dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013

    tersebut tentunya guru dan siswa akan mendapat beberapa kendala, dari

    22 Dr. Sapriya, Pendidikan IPS konsep dan pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. hlm,

    26

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    kendala tersebut maka guru dan siswa akan mencari solusi agar kendala

    tersebut bisa diatasi. Berdasarkan uraian tersebut dapat digambarkan kerangka

    pikir sebagai berikut:

    Gambar 1. Bagan kerangka pikir

    Kurikulum 2013

    Implementasi

    Pembelajaran Sejarah

    Guru dan Siswa

    Persepsi Solusi Kendala

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.

    Yang beralamat di Jl. Ring Roud Utara, 55282, merupakan salah satu SMK

    yang pernah melaksanakan Kurikulum 2013.

    2. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih selama tiga bulan

    dari tanggal 01 November 2015 sampai dengan 01 Januari 2016. Bila dimulai

    dari awal penyusunan proposal, perijinan, pengumpulan data analisis data dan

    penyusunan, penelitian ini dimulai dari bulan Agustus sampai Juli.

    B. Pendekatan Penelitian

    Dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif.

    disini penelitian ini di lakukan di SMK Negeri I Depok Yogyakarta, khususnya

    pada implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah. penelitian

    kualitatif adalah kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

    diamati. pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik

    (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke

    dalam variable atau hipotesis tapi perlu memandangnya sebagai bagian dari

    keutuhan.23

    23Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remadja Karya, 1989. hlm 3.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian model lain, berikut ciri-ciri

    penelitian kualitatif :

    1. Latar alamiah

    2. Manusia sebagai alat (instrument)

    3. Metode kualitatif

    4. Analisis data secara induktif

    5. Teori dari dasar (grounded theory)

    6. Deskriptif

    7. Lebih mementingkan proses daripada hasil

    8. Adanya “batas” yang ditentukan oleh “fokus”

    9. Adanya kriteria kuhusus untuk keabsahan data

    10. Desain yang bersifat sementara

    11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

    Beberapa poin diatas merupakan karakteristik penelitian kualitatif yang

    harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penelitian ini.24

    C. Subyek Penelitian

    Dalam penelitian ini yang menjadi subyeknya adalah 2 orang guru mata

    pelajaran Sejarah, dan 90 siswa didik di SMK Negeri 1 Depok Sleman

    Yogyakarta.

    D. Sumber Data

    Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan

    selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.25 Data penelitian

    24 Lexy J Moleong, op.cit., hlm 4-9.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    kualitatif diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan

    data yang dapat dikelompokan ke dalam dua kategori yaitu metode yang bersifat

    interaktif dan non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan

    pengamatan berperan serta, sedangkan non interaktif meliputi pengamatan tak

    berperan serta, analisis isi dokumen dan arsip.26 Adapun yang dijadikan data

    dalam penelitian ini adalah :

    1. Hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran sejarah tentang pelaksanaan

    Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah.

    2. Hasil angket terhadap peserta didik tentang pelaksanaan Kurikulum 2013

    dalam mata pelajaran sejarah.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam penelian kualitatif untuk mendapatkan informasi yang diharapkan

    pengumpulan data dapat dilakukan melalui :

    1. Wawancara

    Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

    dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

    pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban

    atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh

    Lincoln dan Guba (1985 : 266), antara lain: mengkontruksikan mengenai

    orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian

    dan lain-lain kebulatan; merekontruksikan kebulatan-kebulatand demikian

    sebagai yang dialami masa lalu.

    25 Ibid, hlm 122. 26 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek, Jakarta : Bumi Aksara, 2013

    hlm 142.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan

    untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah dan

    memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun

    bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas

    konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan

    anggota.27Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face-to-face

    (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, mewawancarai mereka

    dengan telepon, terlibat dalam focus group interview (interview dalam

    kelompok tertetu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan

    perkelompok.

    Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-

    pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur (unstructured) dan bersipat

    terbuka (open-ended) yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan

    opini dari pada partisipan.28 Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada

    guru sejarah, untuk mengetahui persepsi guru tentang implementasi

    Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarata, berikut kisi-

    kisi wawancara guru.

    27Ibid, hlm 148. 28John W. Creswell, Research Design, pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixsed, edidi ke-3,

    2013, Pustaka Pelajar, hlm 267.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Tabel 1. Kisi-kisi instrumen wawancara guru

    No Kisi Kisi Pertayaan Indikator Pertanyaan

    1 Perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam

    mata pelajaran sejarah

    Pelatihan SDM

    Silabus dan RPP

    Modul dan Sumber

    Evaluasi

    2 Langkah langkah yang dilaksanakan dalam

    implementasi kurikulum 2013

    3 Perbedaan mendasar dari kurikulum 2013 dan

    kurikulum yang sebelumnya

    Landasan

    Orientasi

    Metode

    Pengelolaan

    4 Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran

    sejarah

    5 Kendala yang terjadi ketika kurikulum 2013

    diimplementasikan dalam matapelajaran sejarah

    6 Solusi dari kendala yang telah ditemukan

    2. Dokumentasi

    Istilah dokumen dalam tiga pengertian (1) dalam arti luas, yaitu yang

    meliputi semua sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan; (2) dalam

    arti sempit, yaitu yang meliputi semua sumber tertulis saja; dan (3) dalam arti

    spesifik, yaitu hanya yang meliputi surat-surat resmi dan surat-surat negara,

    seperti surat pejanjian, undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.

    Sementara dokumen yang dibedakan dengan record. Definisi dari record

    adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga

    untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Selain

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    itu dokumen adalah setiap bahan tertulis atau film, yang dari record, yang

    tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.29

    3. Kuesioner

    Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

    responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

    yang efisien bila peneliti tahu degan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

    apa yang bisa diharapkan dari responden.30 Pada penelitian ini mengunakan

    Kuesioner semi terbuka yang di berikan pada peserta didik. Berikut kisi-kisi

    kuesioner siswa.

    Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner siswa

    No Butir-butir pertanyaan

    1 Seperti apa persiapan dalam menghadapi Kurikulum 2013 ?

    2 Bagaimana proses belajar mengajar dengan Kurikulum 2013 menyenangkan

    atau tidak ?

    3

    Apakah anda senang dengan pembelajaran menggunakan kurikulum

    2013 ?

    4 Bagaimana Persepsi tentang pembelajaran dengan Kurikulum 2013 ?

    5

    Apa saja kendala yang dihadapi dalam pembelajaran dengan kurikulum

    2013 ?

    6 Bagaimana Solusi untuk mengatasi kendala ?

    29Imam Gunawan, op.cit., hlm 175-176. 30 Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(cetakan ke-14) Bandung:

    ALFABET,2011, hlm 142

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    F. Teknik Cuplikan

    Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive

    sampling atau sampling bertujuan. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang

    dianggap mengetahui permasalahan dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber

    data yang memiliki kebenaran dan pengetahuan yang mendalam. Namun

    demikian, informan yang dipilih dapat menunjukkan informan lain yang

    dipandang lebih tahu. Maka pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan

    kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.31 Maka dalam

    penelitian ini bentuk sampling yang digunakan adalah purposive sampling,

    dangan kecenderungan untuk memilih informasi berdasarkan posisi dengan akses

    tertentu yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan permasalahan

    ini secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang

    menetap. Namun demikian informasi yang dipilih dapat berkembang sesuai

    dengan kebutuhan dalam memperolah data.

    G. Analisis Data

    Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan

    transkripsi wawancara, catatan lapangan dan materi-materi yang lain yang telah

    anda kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda sendiri mengenai materi-

    materi tersebut dan untuk memungkinkan anda menyajikan apa yang sudah anda

    temukan pada orang lain. Analisis data penyusunan, dan pemecahannya ke dalam

    unit-unit yang dapat ditangani, perangkumannya, pencarian pola-pola, dan

    31 H.B Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta :UNS Press, 2002, hlm 56

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    penemuan apa yang penting dan apa yang perlu di pelajari, dan dibuatkan

    keputusan apa yang akan anda katakana pada orang lain32

    Dalam penelitian ini mengunakan analisis data model Miles dan Huberman

    ada tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu :

    1. Reduksi data

    Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan,

    penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi

    dalam catatan-catatan lapangan tertulis. 33 mereduksi data berarti merangkum,

    memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari

    tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan

    memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

    melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

    2. Penyajian Data

    Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

    uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Yang paling

    sering digunakan untuk menyajikan data penelitian kualitatif dengan teks yang

    bersipat naratif.34

    3. Verifikasi

    Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai

    memutuskan apakah makna sesuatu mencatat keteraturan, pola-pola,

    penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi.

    32 Emzir, Metodologi penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,2012

    hlm 85-86 33 Ibid, hlm 129 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (cetakan ke-16), Bandung,

    ALFABET, 2012 hlm 249.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Dari ketiga tahap, reduksi data, penyajian data, verifikasi, dapat di

    gambarkan seperti bagan berikut:

    Bagan 2. Komponen Analisis Data: Model Interatif

    H. Keabsahan Data

    Keabsahan data dalam penelitian, sering tekankan pada uji validitas dan

    reabilitas, pengujian kredibilitas data hasil penelitian kualitatif antara lain

    dilakukan dengan perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi,

    analisis kasus negative, dan membercheck.35 Dalam penelitian ini peneliti

    mengunakan triangulasi dan menggunakan bahan referensi.

    1. Triangulasi

    Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang paling umum

    digunakan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

    35 Sugiyono, op.cit., hlm 270-276

    Pengumpulan

    Data Data Display

    Penarikan/Verivikasi

    Kesimpulan

    Reduksi

    Data

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

    sebagai pembanding terhadap hal tersebut.36 Menurut Patton triangulasi ada empat

    macam yaitu :37

    a. Triangulasi sumber yaitu pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis

    sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis.

    Triangulasi sumber berlakukan untuk menguji kredibilitas data yang

    diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam penelitian ini peneliti

    membandingkan data hasil wawancara guru dengan hasil angket siswa.

    b. Triangulasi metode yaitu pemeriksaan yang menekankan penggunaan

    metode pengumpulan data yang berbeda untuk mengumpulkan data

    yang sejenis.

    c. Triangulasi peneliti yaitu hasil penelitian baik data atau simpulan

    mengenai bagian tertentu atau keseluruhan bisa diuji validitasnya dari

    beberapa peneliti lain.

    d. Triangulasi teori yaitu pemeriksaan data menggunakan prespektif lebih

    dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

    Dalam penelitian ini peneliti mengunakan triangulasi sumber dengan

    membandingkan data hasil wawancara guru dan data hasil angket siswa.

    Selain itu peneliti juga mengunakan bahan referensi yang dimaksud dengan

    bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang

    telah ditemukan. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti

    kamera, handycam, alat perekam suara sangat diperlukan untuk mendukung

    36 Lexy J Moleong, op.cit., hlm 178 37 H.B. Sutopo, op.cit., hlm 92

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Selain triangulasi, peneliti

    menggunakan bahan referensi pendukung berupa video hasil rekaman wawancara

    agar data yang telah diperoleh lebih dapat dipercaya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Lokasi Penelitian

    Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Depok Sleman semula

    berlokasi di Jalan Gowongan Kidul, Yogyakarta. Didirikan pada tahun 1952

    dengan Surat Keputusan No. 319982/Kab/52 tanggal 10 September 1952 dengan

    nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA).

    Berdasarkan catatan tulisan tangan Kepala Tata Usaha SMEA I Yogyakarta,

    Bapak Soedjono pada tanggal 11 September 1981 yang kemudian diserahkan

    kepada Bapak Oentoeng alumni SMEA I Yogyakarta yang kemudian menjadi

    Staf Tata Usaha di SMKN 1 Depok sampai sekarang, dapat diceriterakan bahwa

    penamaan sekolah sejak berdiri telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu :

    1. SMEA Dagang 1 Yogyakarta 1952 – 1964

    2. SMEA Pembina 1 Yogyakarta 1964 – awal tahun 1980an

    3. SMEA 1 Yogyakarta awal tahun 1980an – 1982

    4. SMEA Negeri 1 Depok1983 (masa transisi) – 1997

    5. SMK Negeri 1 Depok1997 – sekarang

    Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah ketika

    sekolah ini masih berada di Gowongan, Yogyakarta adalah sebagai berikut :

    1. Bapak Sudirdjo (SMEA Dagang I Yogyakarta) tahun 1952 – 1957

    2. Bapak Kardiyono (SMEA Dagang I Yogyakarta) tahun 1957 – 1964 dan

    pernah dijabat oleh Bapak Soenarso sebagai Pdjs. Kepala Sekolah sejak

    tanggal 19-7-1964

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    3. Bapak Iswoyo Wibowo (SMEA Pembina I Yogyakarta) tahun 1964 – 1974

    dan dipimpin oleh Pdjs Kepala Sekolah yang dijabat oleh Bapak Mulyono

    Sularso

    4. Bapak Wasi Widijarseno, BA (SMEA Pembina I Yogyakarta) tanpa tahun

    yang jelas

    5. Bapak Drs. Soenarso (SMEA I Yogyakarta) tahun 1981 – sampai dengan

    pindah ke Maguwoharjo

    6. Pada tahun 1982-1983 SMEA Negeri 1 Yogyakarta secara bertahap berpindah

    ke Maguwoharjo, Depok, Sleman sampai sekarang.

    Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

    No. 031/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas

    (SMEA) Negeri 1 Yogyakarta berganti nama menjadi Sekolah Menengah

    Kejuruan (SMK) Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta yang berkedudukan di Jl.

    Ring road Utara Maguwoharjo, Depok, Sleman.

    Adapun nama-nama Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMKN 1

    Depok adalah sebagai berikut :

    1. Bapak Drs. Soenarso (alm)- 1986

    2. Bapak JM. Soejitno (alm) 1986 – 1990

    3. Bapak Roebijo Sigit Seputro (alm) 1990 – 1994

    4. Bapak Drs. Suhardi (alm) 1994 – 1999

    5. Bapak Drs. Suharno 2002 – 2002

    6. Bapak Drs. Supriyadi 2002 – 2007

    7. Bapak Drs. Mohammad Effendi, MM 2007 – 2010

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    8. Bapak Drs. Eka Setiadi, M.Pd. 2010 – sekarang

    Program Studi/Jurusan yang pernah dikembangkan adalah :

    1. Perdagangan

    2. Pembukuan

    3. Perkantoran

    4. Koperasi

    Sekarang SMKN 1 Depok memiliki 4 jurusan / Kompetensi Keahlian yaitu

    1. Pemasaran

    2. Akuntansi

    3. Administrasi Perkantoran

    4. Busana Butik

    1. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Depok Sleman yogyakarata.

    a. Visi:

    Menghasilkan tamatan yang profesional, berkarakter dan berakhlak mulia.

    b. Misi:

    1) Mengembangkan budaya sekolah yang berakhlak mulia

    2) Mengembangkan suasana belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

    menyenangkan.

    3) Melaksanakan KMB dengan pendekatan Competence based Training

    (CBT) yang berorientasi pada peninkatan mutu dan keunggulan sesuai

    dengan tuntutan dunia kerja.

    4) Mengimplementasikan sistem managemen ISO 90001:2008.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    c. Tujuan :

    1) Menjadikan SMK Negeri 1 Depok Sleman sebagai lembaga

    pendidikan yang berkualitas sesuai Standar Nasional Pendidikan.

    2) Mewujudkan tamatan yang mampu mansiri, produktif, kreatif dan

    professional dalam mengembangkan kariernya masing-masing.

    3) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik melalui

    pembinaan agama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

    4) Meningkatkan keunggulan kompetitif di bidang akademis dan non

    akademis.38

    B. Deskripsi Hasil Penelitian

    Penelitian yang dilakukan peneliti tentang persepsi guru dan siswa tentang

    implementasi Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta

    meliputi, perencanaan yang meliputi pelatihan, silabus dan RPP. Modul dan

    sumber belajar serta evaluasi. Langkah-langkah, perbedaan dilihat dari landasan,

    orientasi, metoden serta pengelolaan, dan kendala yang di hadapi guru dan siswa

    serta solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan

    oleh peneliti adalah sebagai berikut ini.

    1. Persepsi guru

    Hasil wawancara peneliti di SMK Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta

    khususnya pada guru mata pelajaran sejarah, mengenai persepsi mereka

    tentang Kurikulum 2013. Pada persepsi guru ini di bagi menjadi beberapa

    38http://smkn1depoksleman.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singka

    t%20SMK%20N%201%20Depok

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    bagian yaitu, perencanaan, langkah-langkah, pelaksanaan, perbedaan, dan

    evektivitas Kurikulum 2013.

    a. Perencanaan implementasi Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah

    Setelah melakukan wawancara langsung dengan guru SMK Negeri 1

    Depok Sleman Yogyakarta, yaitu Ibu Asni dan Pak Suganda. Berkaitan

    dengan perubahan kurikulum Ibu Asni berpendapat bahwa tidak ada masalah

    karena kurikulum itu memang harus berubah, karena pemerintah mempunyai

    target bahwa pendidikan itu harus ada perkembangan dan peningkatan kalau

    tidak ada perubuhan kurikulum, Itu justru membuat perserta didik dan guru

    tidak berkembang, serta diperlukannya evaluasi-evaluasi untuk

    penyempurnaan kurikulum ke depannya.39 Sementara Pak Suganda

    mengatakan bahwa perubahan kurikulum merupakan kebijakan dari pusat,

    yaitu kebijakan pemerintah sendiri. jadi setiap sekolah harus taat kepada

    kebijakan pemerintah.40

    Berkaitan dengan pergantian KTSP menjadi Kurikulum 2013, Ibu Asni

    berpendapat bahwa, kurikulum memang harus dievaluasi, jika memang

    dianggap membutuhkan pembenahan kurikulum memang harus diganti

    dengan kurikulum yang nantinya bisa mengembangkan pendidikan di

    Indonesia. Ibu Asni menambahkan bahwa pergantian kurikulum harus diuji

    coba terlebih dahulu untuk membuktikan kurikulum apakah bisa dilaksanakan,

    sehingga pelaksanaan kurikulum tidak terkesan gegabah. Ujicoba kurikulum

    yang dilakukan pada sekolah pilot belum selesai sepenuhnya namun semua

    39 Cl. 1 40 Cl. 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    sekolah sudah harus mengunakan Kurikulum 2013, sehingga dalam dalam

    pelaksanaan khususnya di SMK Negeri 1 hanya bisa bertahan satu semester

    saja.41 Sementara itu menurut Pak Suganda mengapa kurikulum yang lama

    harus diganti dengan kurikulum yang baru yaitu untuk meningkat mutu

    pendidikan dengan mengembangkan proses pembelajaran yang lebih efektif.42

    Berikutnya harapan pemerintah dengan berubahnya kurikulum Ibu Asni

    mengatakan pemerintah mengharapkan penyempurnaan di bidang pendidikan,

    dengan dibenahinya kurikulum pemerintah mempunyai suatu harapan bahwa

    pendidikan di Indonesia bisa jauh lebih berkembang dan lebih maju untuk

    memenuhi apa yang diinginkan oleh masyarakat, hanya disini mestinya antara

    di lapangan dan pusat harus ada pembicaraan terlebih dahulu mesti ada

    tinjauan ke lapangan apakah memang kurikulum harus dirubah total atau

    hanya dibenahi, sehingga apa yang diharapkan bisa terlaksanakan.43 Pak

    Suganda di sini mengatakan yang diharapkan pemerintah dengan berubahnya

    kurikulum, agar pendidikan bisa mengeluarkan lulusan yang punya karakter.44

    Berkaitan dengan pelatihan apakah sudah mendapatkan pelatihan yang

    cukup untuk melaksanakan kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran

    sejarah Ibu Asni mengatakan beliau mendapat pelatihan, tetapi masih belum

    sepenuhnya mengerti. setelah menjalankan Kurikulum 2013 dan harus

    berhenti tentu belum cukup untuk mendalami kurikulum 2013.45 Sementara

    itu Pak Suganda mengatakan bahwa pelatihan cukup, waktu awal pelaksanaan

    41 Cl. 1 42 Cl. 2 43 Cl. 1 44 Cl. 2 45 Cl. 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Kurikulum 2013 beliau belum di diklat, setelah proses pelaksanaan baru

    beliau mendapat diklat.46

    Berkaitan dengan RPP langkah-langkah yang dilakukan dalam

    penyusunan RPP kurikulum 2013, menurut Ibu Asni sebenarnya langkah-

    langkahnya sudah ada, pada kompetensi inti sudah menjadi patokan jadi tidak

    bisa diubah, kemudian yang dikembangkan pada kompetensi dasar serta

    indikator disesuaikan dan ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh

    guru mulai dari persepsi atau penghagatan suasana, dikaitkan dengan mata

    pelajaran yang diampu selanjutnya di arahkan. Jadi disini guru haruh pandai

    mensiasati karena di Kurikulum 2013 guru tidak boleh bicara banyak (guru

    sentris) menjadi siswa yang lebih berperan, guru hanya sebagai fasilitator,

    beliau juga mengatakan waktu di pelatihan dikatakan untuk bicara didepan

    kelas dibatasi hanya 3-5 menit, bahkan secara ektrim dikatakan kalau guru

    terlalu banyak bicara menerangkan didepan kelas itu dosa hukumnya, karna

    tidak memberikan keleluasaan untuk siswa belajar banyak atau mengkaji lebih

    bebas, guru hanya membuka dan sebagainya, mengarahkan misalnya hari ini

    pok